DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 27 S/D 30APRIL 2016
Diajukan Oleh :
NI PUTU ATIK KARMILA DEWI
NIM : 13E10972
LAPORAN KASUS
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Bali
Diajukan Oleh :
NI PUTU ATIK KARMILA DEWI
NIM : 13E10972
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Penguji Laporan Kasus pada Program Studi DIII Keperawatan STIKES BALI.
Pembimbing
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
Laporan kasus ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
penyusunan laporan kasus ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
Klungkung beserta staf yang memberi ijin dan kesempatan pada penulis untuk
2. Bapak Drs. I Ketut Widia, BN.Stud., MM., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
ini.
3. Bapak Ns. I Gede Satria Astawa, S.Kep., selaku Kepala Program Studi DIII
iv
4. Ibu Ni Wayan Wiratniasih, A.Md.Kep., selaku Kepala Ruang D RSUD
Kabupaten Klungkung dan seluruh staf yang telah memberikan petunjuk dan
5. Bapak Ns. IGNM. Kusuma Negara, S.Kep., MNS., selaku dewan penguji yang
7. Bapak Ns. Made Rismawan, S.Kep., MNS., selaku dosen pembimbing dalam
8. Seluruh Staf Dosen STIKES Bali Program Studi DIII Keperawatan atas segala
Tinggi Ilmu Kesehatan Bali yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung yang pada kesempatan ini tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
11. Bapak, Ibu, Adik, Kakak, Sahabat yang telah memberikan dorongan moril
v
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kasus ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan laporan kasus ini. Akhir kata penulis berharap semoga
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Isi Halaman
LEMBAR JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii
PERNYATAAN PENGESAHAN ............................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN .................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................... 4
C. Metode Penulisan ............................................................... 5
D. Sistematika Penulisan ........................................................ 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan Teoritis ................................................................. 7
1. Konsep Dasar Pneumonia ............................................. 7
a. Pengertian ............................................................... 7
b. Klasifikasi ............................................................... 8
c. Patofisiologi . .......................................................... 9
d. Pemeriksaan Diagnostik ......................................... 14
e. Penatalaksanaan Medis ........................................... 16
2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pneumonia ......... 17
a. Pengkajian Keperawatan ........................................ 17
b. Diagnosa Keperawatan. .......................................... 18
c. Perencanaan Keperawatan ...................................... 19
d. Pelaksanaan Keperawatan ...................................... 30
e. Evaluasi Keperawatan ............................................ 31
vii
3. Web Of Caution (WOC) Pneumonia ............................ 32
B. Tinjauan Kasus .................................................................. 33
1. Pengkajian Keperawatan .............................................. 33
2. Diagnosa Keperawatan . ............................................... 56
3. Perencanaan Keperawatan ............................................ 57
4. Pelaksanaan Keperawatan ............................................ 63
5. Evaluasi Keperawatan .................................................. 72
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan .................................................... 80
B. Perencanaan Keperawatan .................................................. 84
C. Pelaksanaan Keperawatan .................................................. 85
D. Evaluasi Keperawatan ........................................................ 86
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 88
B. Saran .................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
8. EVALUASI KEPERAWATAN PADA PASIEN PW DENGAN
x
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
2. Genogram . ............................................................................................ 39
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan terutama pada anak
(Koksal dkk., 2010). ISPA dibedakan menjadi 2, yaitu: ISPA bagian atas dan
ISPA bagian bawah (Watkins & Lemonovich, 2011). ISPA bagian atas adalah
infeksi saluran pernapasan akut di atas laring, yang meliputi: rinitis, faringitis,
tonsilitis, sinusitis, dan otitis medis. Sedangkan, ISPA bagian bawah adalah
infeksi saluran pernapasan akut dari laring ke bawah, yang terdiri atas:
dan mempunyai gejala batuk, sesak napas, dan ronchi. Terjadinya pneumonia
pada anak sering kali bersamaan dengan terjadinya proses infeksi akut pada
menyebarkan kuman dalam bentuk droplet ke udara pada saat batuk atau
1
2
melalui proses inhalasi (udara yang dihirup), atau dengan cara penularan
langsung, yaitu percikan droplet yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk,
bersin, dan berbicara langsung terhirup oleh orang di sekitar penderita, atau
Secara global, sekitar 1,6 juta kematian setiap tahun disebabkan oleh
pneumonia, sekitar 700.000 hingga satu juta balita terutama berasal dari
balita meninggal setiap tahunnya atau sekitar 98 anak setiap jam (Wahid &
provinsi lainnya di bawah 10%. Prevalensi pada balita (1-4 tahun) adalah
1,00% dengan rentang antar provinsi sebesar 0,1% - 14,8%. Seperti pada bayi,
diobati dengan tepat dan cepat, tetapi juga bisa menjadi penyakit yang
mengalami sesak nafas seperti pada pasien asma bronkial. Hal ini terjadi
karena salah satu atau kedua paru - parunya terdapat bakteri, jamur atau virus
penyembuhan terhadap serangan penyakit ini. Pola hidup yang sehat termasuk
makan makanan bergizi, berolahraga, tidur yang cukup merupakan usaha yang
dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Dalam hal ini perawat dituntut
pada empat bulan terakhir yaitu dari bulan Januari sampai April 2016
kasus (0,03%) dengan obs. Dipsneu, 1 kasus (0,03%) dengan akalasia, 4 kasus
(4,12%) dengan rhinofaringitis dan tidak ada pasien yang meninggal karena
yang disebutkan diatas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menyusun
semoga nantinya hasil dari laporan kasus ini dapat membantu pembaca dan
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada laporan kasus ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus :
dengan pneumonia.
pneumonia.
pneumonia.
pneumonia.
C. Metode Penulisan
Dalam laporan kasus ini penulis menggunakan metode studi kasus yang
sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus
direncanakan dan meliputi tanya jawab antara perawat dengan klien yang
berhubungan dengan masalah kesehatan pasien. Data yang diperoleh dari hasil
6
wawancara berupa data subjektif, antara lain keluhan pasien, orang tua pasien
masalah kesehatan pasien. Data yang diperoleh dari hasil observasi berupa
data objektif, pasien tampak sesak dan batuk berdahak. Pemeriksaan fisik
kondisi pasien dan pengobatannya dan dapat bersifat kritis dalam menentukan
D. Sistematika Penulisan
bab. Bab I, yaitu pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan,
metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II terdiri dari tinjauan teori
dan tinjauan kasus, tinjauan teori meliputi konsep dasar pneumonia, konsep
pelaksanaan dan evaluasi. Bab III, yaitu pembahasan yang membahas tentang
pelaksanaan dan evaluasi. Bab IV, yaitu penutup meliputi kesimpulan dan
saran.
BAB II
A. Tinjauan Teoritis
a. Pengertian
7
8
b. Klasifikasi
pnemokokus.
influenza.
keganasan.
c. Patofisiologi
1) Etiologi
koksidiodes).
2) Proses terjadi
3) Manifestasi Klinis
pertukaran gas dan pola nafas tak efektif. Tanda dan gejala lain
Selain itu bisa juga terjadi demam dan berkeringat yang dapat
juga dapat terjadi jika kuman sudah masuk ke dalam alveoli dan
4) Komplikasi
b) Komplikasi sistemik
c) Hipoksemia
d) Bronkietasis
d. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan Radiologi
a) Foto Thoraks
2) Pemeriksaan Hematologi
di daerah pneumonia.
sputum yang diperoleh dari batuk, bahan dapat diperoleh dari swap
indikasinya.
e. Penatalaksanaan Medis
1) Terapi
nafas.
tubuh.
16
2) Suportif
elektrolit.
a. Pengkajian Keperawatan
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
Adalah data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari
hidung.
b. Diagnosa Keperawatan
ini mencatat bagaimana situasi pasien pada saat itu dan harus
menetap.
akibat: anoreksia.
hospitalisasi.
c. Perencanaan Keperawatan
(Doengoes, 2014) :
Rencana tindakan :
cairan paru.
20
pasien.
sekret.
tingkat kesadaran.
bronkodilator
Rencana tindakan :
kesehatan umum.
infeksi.
Rencana tindakan :
sistemik.
sesuai indikasi
sirkulasi/perfusi jaringan.
Rencana tindakan :
keringat
meningkat.
meningkatkan panas.
Rencana tindakan :
24
fungsiolaesa).
lain.
penyebab pneumonia.
Rencana tindakan :
istirahat
istirahat
bantal.
secara mandiri.
menetap.
Rencana tindakan :
terlihat.
akibat: anoreksia.
tidak terjadi.
Rencana tindakan :
selama perawatan.
c) Beri makan dalam porsi kecil tapi sering, beri dalam keadaan
hangat.
walaupun sedikit.
dengan muntah/mual.
Rencana tindakan :
sistemik.
risiko dehidrasi.
cairan.
hospitalisasi.
Rencana tindakan :
29
perawatan pasien.
berlebihan.
mandiri.
d. Pelaksanaan Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
tujuan yaitu :
terjadi.
Carpenito, (2013).
33
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengumpulan data
1) Identitas
a) Anak
(1) Nama : PW
b) Orang tua
(1) Ayah
(a) Nama : SD
(2) Ibu
(a) Nama : WJ
(c) Pendidikan : SD
Tabel 1
KEDUDUKAN PASIEN PW DALAM KELUARGA
3) Alasan Dirawat
Orang tua pasien mengatakan anaknya batuk dan panas sejak 4 hari
Pada tanggal 25 April 2016 keadaan pasien masih batuk, tapi sudah
keadaan pasien masih batuk, tapi sudah tidak panas. Pasien tidak
sakit pasien hanya mau makan 4 sendok dari 1 porsi makanan yang
ibu B.
anaknya hanya batuk, pilek dan panas biasa. Orang tua pasien
yaitu kakek pasien. Selain itu dikeluarga tidak ada yang menderita
7) Genogram
WJ KS
J
PW
Keterangan :
: laki – laki
: perempuan
: pasien
: hubungan pernikahan
: tinggal serumah
Penjelasan genogram :
bapak KS, ibu WJ, kedua anaknya AP dan PW. Anak kedua bapak
seperti anaknya.
40
9) Riwayat Imunisasi
BCG pada usia 1 bulan dengan reaksi demam dan koloid setelah
bulan, DPT III pada usia 5 bulan dengan reaksi nyeri dan demam
polio II pada usia 2 bulan, polio III pada usia 4 bulan, polio IV
a) Riwayat pertumbuhan
badan 3,8 kg, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 32 cm. Dari
anaknya mulai tumbuh gigi pada saat usia 7 bulan dan sampai
b) Riwayat perkembangan
a) Pemberian ASI
formula.
saring. Saat ini usia pasien 2 tahun, pasien diberikan nasi, lauk
a) Bernafas
c) Eliminasi
tangan kanan.
e) Istirahat Tidur
lagi.
diruangan 36,70 C.
g) Kebersihan Diri
saja.
45
anaknya.
Anak tampak nyaman bila ada orang tua dan anak kadang
i) Data sosialisasi
(2) Bermain
(3) Rekreasi
(4) Prestasi
keperawatan.
j) Data Spiritual
k) Reaksi Hospitalisasi
a) Keadaan Umum
(2) Keadaan kulit : Turgor kulit elastis, lesi tidak ada, sianosis
tidak ada.
b) Antropometri
c) Gejala Kardinal
d) Keadaan Fisik
(1) Kepala
kebersihan cukup.
benjolan.
(2) Mata
cukup.
benjolan.
(3) Hidung
kebersihan cukup.
49
benjolan.
(4) Telinga
kebersihan cukup.
benjolan.
(5) Mulut
(6) Leher
pergerakan terkoordinasi.
(7) Thoraks
(a) Paru
simetris.
50
simetris.
Perkusi : Sonor
(b) Jantung
simetris.
simetris.
Perkusi : Dullnes
(8) Abdomen
Perkusi : Timpani
(9) Ekstriminitas :
tangan kanan.
Tabel 2
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP PADA PASIEN PW
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 27 APRIL 2016
a. Analisa Data
Tabel 3
ANALISA DATA PADA PASIEN PW
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 27 APRIL 2016
b. Rumusan Masalah
c. Analisa Masalah
Proses terjadinya :
nafas pasien.
rumah sakit.
Proses terjadi :
menyebabkan malnutrisi.
Proses terjadi :
56
cemas/ansietas.
2. Diagnosa Keperawatan
dada.
anaknya, orang tua pasien tampak gelisah, orang tua pasien tampak
3. Perencanaan Keperawatan
a. Prioritas Diagnosa
rumah sakit.
anaknya, orang tua pasien tampak gelisah, orang tua pasien tampak
b. Rencana Keperawatan
Tabel 4
RENCANA KEPERAWATAN PADA PASIEN PW
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 27 APRIL 2016
Hari/Tgl/
Diagnosa Keperawatan Rencana Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Jam
1 2 3 4 5
Rabu, Ketidakefektifan Setelah diberikan 1. Observasi vital sign 1. Tubuh akan
27-4- bersihan jalan asuhan keperawatan terutama pernafasan berkompensasi
2016 nafasberhubungan selama 3x24 jam setiap 8 jam. apabila bersihan
Pkl 17.30 dengan sekresi yang diharapkan bersihan jalan nafas tak efektif
wita kental atau berlebihan, jalan nafas pasien dimana respirasi dan
sekunder akibat: infeksi efektif dengan kriteria nadi akan meningkat.
ditandai dengan orang hasil: 2. Kaji frekuensi / 2. Takipnea pernafasan
tua mengatakan anaknya 1. Sesak tidak ada. kedalaman pernafasan dangkal dan gerakan
sesak, orang tua 2. Batuk tidak ada. dan gerakan dada. dada tak simetris
mengatakan anaknya 3. Tidak ada suara sering terjadi karena
batuk berdahak, pasien nafas tambahan. ketidaknyamanan
tampak sesak, pasien 4. RR : 25-32 x/menit. dinding dada dan
tampak batuk berdahak, 5. Tidak ada retraksi atau cairan paru.
RR : 38 x/menit, otot dada. 3. Beri posisi yang 3. Memungkinkan
terdengar suara nafas nyaman (fowler atau upaya nafas lebih
tambahan : ronchi, semi fowler). dalam dan lebih kuat
terdapat retraksi otot serta menurunkan
59
dada. ketidaknyamanan
Dilanjutkan
60
Lanjutan
1 2 3 4 5
dada.
4. Anjurkan orang tua 4. Air hangat dapat
untuk memberi air memobilisasi dan
hangat. mengeluargan secret.
5. Delegatif dalam 5. Bronchodilator dapat
pemberian bronchodi- mengencerkan dahak
lator (ventolin 1cc + 10 sehingga mudah
cc Nacl @ 6 jam). keluar.
6. Delegatif dalam 6. Anti mukolitik dapat
pemberian anti mengencerkan
mukolitik (ambroxol dahak.
3x1/3 cth).
60
Dilanjutkan
61
Lanjutan
1 2 3 4 5
makan, BB sebelum sakit 3. BB tidak menurun porsi kecil tapi sering, masukan meskipun
: 10,2 kg, BB saat (10 kg). beri dalam keadaan nafsu makan
sakit/pengkajian : 10 kg, hangat. mungkin lambat
pasien tampak tidak nafsu untuk kembali.
makan, pasien tampak 4. Timbang BB tiap hari. 4. Mengetahui
hanya menghabiskan 4 ada/tidaknya
sendok makanan yang respon terhadap
diberikan di rumah sakit. terapi.
5. Beri pendidikan 5. Informasi yang
kesehatan pada diberikan akan
keluarga tentang memicu keluarga
pentingnya pemberian untuk sering
nutrisi pada orang memberikan
sakit. makan pada
anaknya walaupun
sedikit.
6. Kolaborasi dengan 6. Diet tinggi
ahli gizi dalam karbohidrat dan
pemberian diet pasien. tinggi protein
sangat baik untuk
orang sakit.
Rabu, Ansietas orang tua Setelah diberikan 1. Observasi dan kaji 1. Mempengaruhi
27-4- berhubungan dengan asuhan keperawatan tingkat kecemasan kemampuan untuk
2016 perubahan aktual atau selama 1x15 menit orang tua. melakukan
Pkl 17.50 persepsi perubahan pada dalam kurun waktu perawatan pasien.
wita. lingkungan, sekunder 3x24 jam diharapkan 2. Beri HE/pendidikan 2. Informasi dapat
akibat: hospitalisasi orang tua tidak cemas kesehatan tentang meningkatkan
61
Dilanjutkan
62
Lanjutan
1 2 3 4 5
ditandai dengan orang tua dengan kriteria hasil: keadaan kesehatan koping dan
mengatakan khawatir 1. Orang tua pasien pasien. membantu
dengan keadaan anaknya, tidak khawatir. menurunkan ansietas
orang tua pasien tampak 2. Orang tua pasien dan masalah
gelisah, orang tua pasien tidak gelisah. berlebihan.
tampak bertanya – tanya 3. Orang tua pasien 3. Libatkan orang tua 3. Keluarga mampu
tentang keadaan anaknya. tidak bertanya- dalam perawatan pasien. melakukan
tanya tentang perawatan mandiri
keadaan kesehatan terhadap pasien.
pasien. 4. Jelaskan tindakan yang 4. Informasi dapat
akan dilakukan kepada meningkatkan
pasien. koping, membantu
menurunkan ansietas
dan masalah
berlebihan.
5. Beri motivasi/dorongan 5. Meningkatkan
pada orang tua dalam proses belajar,
merawat pasien. meningkatkan
pengambilan
keputusan dan
mencegah ansietas
sehubungan dengan
ketidaktahuan.
6. Beri pujian pada orang 6. Dapat meningkatkan
tua. rasa percaya diri
keluarga.
62
63
4. Pelaksanaan Keperawatan
Tabel 5
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PW
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 27 S/D 30 APRIL 2016
Hari / Tgl No
Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
/ Jam Dx
1 2 3 4 5
Rabu, 3 Memberi pendidikan Orang tua belum Atik
27-4-2016 kesehatan kepada orang mengerti tentang
Pukul 18.00 tua tentang keadaan kesehatan anaknya.
wita kesehatan pasien.
Dilanjutkan
64
Lanjutan
1 2 3 4 5
cefotaxime 3x1/3 gr. diberikan dan tidak
ada reaksi alergi.
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul 06.00 1 Memberikan nebulizer Obat sudah diberikan Perawat
(ventolin 1cc + 10 cc melalui nebulizer.
Nacl).
Dilanjutkan
66
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul 11.00 Memberikan oksigen 1 Oksigen sudah Atik
liter. diberikan.
Dilanjutkan
67
Lanjutan
1 2 3 4 5
1/3 cth). alergi.
Dilanjutkan
68
Lanjutan
1 2 3 4 5
dan gerakan dada. tambahan, pergerakan
dada simetris, tidak
ada retraksi otot dada.
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul 16.50 3 Menjelaskan tindakan Orang tua tampak Perawat
yang dilakukan ke pasien mengerti tentang
kepada orang tua. penjelasan perawat.
Dilanjutkan
70
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul 06.10 1 Memberikan obat Obat sudah diberikan Atik
antimukolitik (ambroxol dan tidak ada reaksi
1/3 cth). alergi.
Dilanjutkan
71
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul 17.00 1,2 Mengobservasi keadaan Keadaan baik, pasien Perawat
umum pasien dan tanda- tidak batuk dan sesak,
tanda vital. S : 36,5º C, nadi 94
x/menit, R : 28
x/menit.
5. Evaluasi Keperawatan
a. Evaluasi Formatif
Tabel 6
CATATAN PERKEMBANGAN PADA PASIEN PW
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 28 APRIL 2016
Diagnosa
Hari/Tgl/jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 2 4 5
Kamis, Ketidakefektifan S : Orang tua Atik
28-4-2016 bersihan jalan mengatakan
Pukul 17.00 nafasberhubungan anaknya masih
wita. dengan sekresi yang batuk berdahak dan
kental atau berlebihan, sesak.
sekunder akibat: O : Pasien tampak
infeksiditandai dengan sesak, pasien
orang tua mengatakan tampak batuk, ada
anaknya sesak, orang suara nafas
tua mengatakan tambahan (ronchi),
anaknya batuk
RR : 38 x/menit,
berdahak, pasien
tampak sesak, pasien terdapat retraksi
tampak batuk berdahak, otot dada.
RR : 38 x/menit, A : Kriteria tujuan 1,
terdengar suara nafas 2, 3, 4 ,5 belum
tambahan : ronchi, tercapai.
terdapat retraksi otot Masalah belum
dada. teratasi.
P : Lanjutkan
intervensi
keperawatan no 1,
2, 3, 4, 5, 6.
Kamis, Ketidakseimbangan S : Orang tua Atik
28-4-2016 nutrisi kurang dari mengatakan pasien
Pukul 17.10 kebutuhan tubuh mau makan 8
wita. berhubungan dengan sendok dari 1 porsi
Dilanjutkan
73
Lanjutan
1 2 4 5
penurunan keinginan makanan yang
untuk makan, disediakan di rumah
sekunder akibat: sakit, orang tua
anoreksiaditandai mengatakan nafsu
dengan orang tua makan pasien
pasien mengatakan sedikit bertambah.
sejak sakit anaknya O : BB sebelum sakit :
hanya menghabiskan 4 10,2 kg, BB tanggal
sendok dari 1 porsi 28-4-2016 : 10
makanan yang kg,nafsu makan
diberikan di rumah pasien sedikit
sakit, orang tua bertambah, pasien
mengatakan anaknya mau makan 8
tidak nafsu makan, BB sendok dari 1 porsi
sebelum sakit : 10,2 makanan yang
kg, BB saat disediakan di rumah
sakit/pengkajian : 10 sakit.
kg, pasien tampak A : Kriteria tujuan 1, 3
tidak nafsu makan, tercapai, tujuan 2
pasien tampak hanya belum tercapai.
menghabiskan 4 Masalah teratasi
sendok makanan yang sebagian.
diberikan di rumah P : Lanjutkan intervensi
sakit. keperawatan no 1,
2, 3, 4, 5, 6.
Kamis, Ansietas orang tua S : Orang tua Atik
28-4-2016 berhubungan dengan mengatakan
Pukul 17.20 perubahan aktual atau khawatir dengan
wita. persepsi perubahan keadaan anaknya.
pada lingkungan, O : Orang tua tampak
sekunder akibat: gelisah, orang tua
hospitalisasi ditandai tampak bertanya-
dengan orang tua tanya tentang
mengatakan khawatir keadaan anaknya.
dengan keadaan A : Kriteria tujuan 1, 2,
anaknya, orang tua 3 belum tercapai,
pasien tampak gelisah, Masalah belum
orang tua pasien teratasi.
tampak P : Lanjutkan intervensi
Dilanjutkan
74
Lanjutan
1 2 4 5
bertanya – tanya keperawatan no 1, 2,
tentang keadaan 3, 4, 5, 6.
anaknya.
75
Tabel 7
CATATAN PERKEMBANGAN PADA PASIEN PW
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 29 APRIL 2016
Diagnosa
Hari/Tgl/jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 2 4 5
Jumat, Ketidakefektifan S : Orang tua Atik
29-4-2016 bersihan jalan mengatakan
Pukul 17.00 nafasberhubungan anaknya sudah
wita. dengan sekresi yang tidak sesak lagi,
kental atau berlebihan, orang tua
sekunder akibat: mengatakan
infeksiditandai dengan anaknya masih
orang tua mengatakan batuk tapi sudah
anaknya sesak, orang berkurang.
tua mengatakan O : Pasien tidak sesak,
anaknya batuk
pasien tampak
berdahak, pasien
tampak sesak, pasien batuk, tidak ada
tampak batuk berdahak, suara nafas
RR : 38 x/menit, tambahan, RR : 30
terdengar suara nafas x/menit, tidak ada
tambahan : ronchi, retraksi otot dada.
terdapat retraksi otot A : Kriteria tujuan 1,
dada. 3, 4, 5 tercapai,
tujuan 2 tidak
tercapai.
Masalah teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan
intervensi
keperawatan no 1,
2, 3, 4, 5, 6.
Jumat, Ketidakseimbangan S : Orang tua Atik
29-4-2016 nutrisi kurang dari mengatakan pasien
Pukul 17.10 kebutuhan tubuh mau makan 1/2
wita. berhubungan dengan porsi dari 1
penurunan keinginan porsimakanan yang
untuk makan, sekunder disediakan di
Dilanjutkan
76
Lanjutan
1 2 4 5
akibat: rumah sakit, orang
anoreksiaditandai tua mengatakan
dengan orang tua nafsu makan pasien
pasien mengatakan bertambah.
sejak sakit anaknya O : BB sebelum sakit :
hanya menghabiskan 4 10,2 kg, BB tanggal
sendok dari 1 porsi 29-4-2016 : 10 kg,
makanan yang nafsu makan pasien
diberikan di rumah bertambah, pasien
sakit, orang tua mau makan 1/2
mengatakan anaknya porsi dari 1 porsi
tidak nafsu makan, BB makanan yang
sebelum sakit : 10,2 disediakan di rumah
kg, BB saat sakit.
sakit/pengkajian : 10 A : Kriteria tujuan 1, 2,
kg, pasien tampak 3 tercapai.
tidak nafsu makan, Masalah teratasi.
pasien tampak hanya P : Pertahankan kondisi
menghabiskan 4 pasien.
sendok makanan yang
diberikan di rumah
sakit.
Dilanjutkan
Lanjutan
1 2 4 5
keperawatan no 1, 2,
3, 4, 5, 6.
78
b. Evaluasi Sumatif
Tabel 8
EVALUASI KEPERAWATAN PADA PASIEN PW
DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG D RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 30 APRIL 2016
Diagnosa
Hari/Tgl/jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 2 4 5
Sabtu, Ketidakefektifan S : Orang tua Atik
30-4-2016 bersihan jalan mengatakan
Pukul 17.00 nafasberhubungan anaknya sudah tidak
wita. dengan sekresi yang sesak dan batuk
kental atau berlebihan, lagi.
sekunder akibat: O : Pasien tidak sesak,
infeksiditandai dengan pasien tidak batuk,
orang tua mengatakan tidak ada suara nafas
anaknya sesak, orang tambahan, RR : 28
tua mengatakan x/menit, tidak ada
anaknya batuk retraksi otot dada.
berdahak, pasien A : Kriteria tujuan 1, 2,
tampak sesak, pasien 3, 4, 5 tercapai.
tampak batuk Masalah teratasi.
berdahak, RR : 38 P : Pertahankan kondisi
x/menit,terdengar pasien.
suara nafas tambahan :
ronchi, terdapat
retraksi otot dada.
Sabtu, Ketidakseimbangan S : Orang tua Atik
30-4-2016 nutrisi kurang dari mengatakan pasien
Pukul 17.10 kebutuhan tubuh mau makan 1/2
wita. berhubungan dengan porsi dari 1 porsi
penurunan keinginan makanan yang
untuk makan, disediakan di rumah
sekunder akibat: sakit, orang tua
anoreksiaditandai mengatakan nafsu
dengan orang tua makan pasien
pasien mengatakan bertambah.
sejak sakit anaknya O : BB sebelum sakit :
hanya menghabiskan 10,2 kg, BB tanggal
Dilanjutkan
79
Lanjutan
1 2 4 5
PEMBAHASAN
nyata. Pada bab ini dibahas tentang kesenjangan antara teori dengan kenyataan
yang ditemukan pada kasus dan dibahas secara bertahap sesuai dengan tahapan
evaluasi.
A. Pengkajian Keperawatan
diagnosa keperawatan. Pada teori data subjektif yang muncul, yaitu: orang tua
berdahak, sesak, anoreksia, mual dan muntah. Pada kasus data subjektif yang
muncul berdasarkan teori, yaitu: orang tua pasien mengatakan pasien sesak,
penulis temukan pada data subjektif, yaitu: peningkatan suhu tubuh, pilek,
mual dan muntah. Pada kasus data tersebut tidak muncul karena infeksi traktus
80
81
tidak terjadi peningkatan asam lambung pada pasien sehingga pasien tidak
mual dan muntah. Peradangan pada pneumonia hanya menutup lumen saluran
Pada teori data objektif yang muncul, yaitu: pasien tampak sesak,
batuk berdahak, pernafasan yang cepat dan dangkal, adanya retraksi otot dada,
hidung. Pada kasus data yang muncul berdasarkan teori, yaitu; pasien tampak
sesak, batuk berdahak, pernafasan yang cepat (38 x/menit), adanya retraksi
berkeringat, peningkatan suhu tubuh, sianosis dan nafas cuping hidung. Pada
kasus data tersebut tidak muncul karena infeksi traktus respiratorius pasien
dan sianosis.
yang ditemukan pada kasus, hanya tiga diagnosa keperawatan yang muncul
pada tinjauan kasus dari sepuluh diagnosa keperawatan yang ada pada
ketiga yaitu ansietas orang tua berhubungan dengan perubahan aktual atau
Sakit kepala, dada, sendi untuk diagnosa nyeri akut berhubungan dengan
inflamasi parenkim paru, batuk menetap. Mual dan muntah untuk diagnosa
B. Perencanaan Keperawatan
dan rencana keperawatan. Pada teori dan kasus tidak ditemukan kesenjangan
latihan nafas dalam dan batuk efektif tidak direncanakan dalam kasus karena
usia pasien baru 2 tahun, jadi pasien belum bisa kooperatif dalam tindakan
yang dilakukan perawat (claving, vibrasi) dan pasien belum bisa diajarkan
keinginan untuk makan, sekunder akibat: anoreksia dan ansietas orang tua
85
Selain rencana keperawatan yang ada pada teori, tidak ada penambahan
C. Pelaksanaan Keperawatan
kebutuhan tubuh dan ansietas orang tua penulis sudah melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang penulis buat. Hal ini
terjadi karena kerja sama antara penulis, perawat ruangan, tenaga medis
keperawatan.
pasien rapi, bersih dan pasien merasa nyaman. Tindakan mengganti cairan
karena adanya pendelegasian oleh dokter. Dalam konsep teori, tindakan yang
didokumentasikan.
D. Evaluasi Keperawatan
hasil yang ditentukan dan rencana tujuan yang telah disusun. Evaluasi
dan kemajuan yang telah dicapai pasien setiap harinya dan evaluasi sumatif
untuk mengetahui tingkat tercapainya tujuan dan kriteria hasil dari tindakan
keperawatan yang sudah diberikan. Hasil evaluasi tanggal 28 April 2016 untuk
teratasi sebagian dan untuk diagnosa ansietas orang tua masalah belum
untuk diagnosa ansietas orang tua masalah teratasi sebagian. Hasil evaluasi
masalah teratasi dengan kriteria tujuan tercapai, yaitu: sesak tidak ada, batuk
tidak ada, tidak ada suara nafas tambahan, RR : 25-32 x/menit, tidak ada
tubuh masalah teratasi dengan kriteria tujuan tercapai, yaitu: nafsu makan
87
disediakan di rumah sakit, BB tidak menurun (10 kg). Diagnosa ansietas orang
tua masalah teratasi dengan kriteria tujuan tercapai, yaitu: orang tua pasien
tidak khawatir, orang tua pasien tidak gelisah, orang tua pasien tidak bertanya-
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada pasien PW dilakukan pada hari Rabu, tanggal 27 April 2016 pukul 17.00
wita. Dari pengkajian yang dilakukan data subjektif yang muncul, yaitu: orang
orang tua mengatakan anaknya tidak nafsu makan, orang tua mengatakan
khawatir dengan keadaan anaknya. Data objektif yang muncul, yaitu: pasien
nafas tambahan : ronchi, terdapat retraksi otot dada, BB sebelum sakit : 10,2
kg, BB saat sakit/pengkajian : 10 kg, pasien tampak tidak nafsu makan, pasien
sakit, orang tua pasien tampak gelisah, orang tua pasien tampak bertanya –
88
89
yaitu: observasi keadaan umum dan vital sign, berikan pasien minum air
makan dalam porsi kecil tapi sering, beri dalam keadaan hangat. Ansietas
kesehatan pasien.
masukan makanan pasien, memberi makan dalam porsi kecil tapi sering, beri
teratasi dengan kriteria tujuan tercapai, yaitu: sesak tidak ada, batuk tidak ada,
tidak ada suara nafas tambahan, RR : 25-32 x/menit, tidak ada retraksi otot
disediakan di rumah sakit, BB tidak menurun (10 kg). Diagnosa ansietas orang
tua masalah teratasi dengan kriteria tujuan tercapai, yaitu: orang tua pasien
tidak khawatir, orang tua pasien tidak gelisah, orang tua pasien tidak bertanya-
B. Saran
Agar tetap menjaga mutu pelayanan keperawatan serta tetap menjaga sikap
dan pasien yang lain, sehingga dalam perawatannya tercapai tujuan yang
optimal.
keperawatan yang diberikan serta mengikuti apa yang telah dijelaskan oleh
Asghar, A.H., Ashshi, A.M., Azhar, E.I., Bukhari, S.Z., Zafa, T.A., Momenah,
A.M. (2011). Profile of Bacterial Pneumonia during Hajj. Indian J Med Res,
133, 510-513.
Carpenito, Lynda Juall. (2013) .Diagnosa Keperawatan (Edisi 13). Jakarta : EGC.
Https://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kasus.
Koksal, I., ozlu, T., Bayraktar, O., Yilmaz, G., Bulbul, Y., Oztuna, F. (2010) .
Etiological Agents of Community-Acquired Pneumonia in Adult Patients in
Turkey; A Multicentric, Cross-Sectional Study. Tüberküloz ve Toraks Dergisi,
58 (2), 119-127.
Saluran pernafasan dari atas kebawah dapat dijabarkan sebagai berikut : Rongga
Saluran nafas bagian atas adalah rongga hidung, faring dan laring. Sedangkan saluran
nafas bagian bawah adalah trachea, bronchi, bronchioli dan percabangannya sampai
oleh bau di udara. Impuls saraf dihantarkan oleh saraf olfaktorius ke otak
memiliki lapisan mukus sel goblet dankelenjar mukosa. Lalu gerakan silia
hidung dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah,dan
2. Tekak (faring)
(Laring).
seperti C. Trakea dilapisi oleh selaput lender yang terdiri atas epitilium
bersilia dan sel cangkir. Trakea hanya merupakan suatu pipa penghubung
sebut karina. Karina menjadi bronkus primer kiri dan kanan, di mana tiap
bronkus menuju ke tiap paru (kiri dan kanan), Karina memiliki banyak
saraf dan dapat menyebabkan bronkospasme dan batuk berat jika
dirangsang.
6. Paru-paru
tulang-tulang iga dan letaknya disisi kiri dan kanan mediastinum yaitu
menutupi jantung, arteri dan vena besar, esofagus dan trakea. Paru-paru
berbentuk seperti spons dan berisi udara dengan pembagian ruang sebagai
berikut :
a. Paru kanan, memiliki tiga lobus yaitu superior, medius dan inferior.
b. Paru kiri berukuran lebih kecil dari paru kanan yang terdiri dari dua
tempatpermukaan/pertukaran gas.
B. Fisiologi Pernafasan
udara dari paru-paru kelingkungan luar tubuh. Inspirasi terjadi bila muskulus
diafragma telah dapat rangsangan dari nervus pernikus lalu mengkerut datar.
Saat ekspirasi otot akan kendor lagi dan dengan demikian rongga dada
menjadi kecil kembali maka udara didorong keluar. Jadi proses respirasi
terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru.
Fungsi paru-paru adalah sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbon
oksigen dipungut melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, oksigen
masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat
dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari
paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini
kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkial dan trakea,
diekspirasi melalui hidung dan mulut. Semua proses ini diatur sehingga darah
banyak CO2 dan sedikit O2. Jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan,
pernapasan jarigan.
Pernapasan memiliki ritme yang teratur dan ritme pernapasan dihasilkan dari
sangat berperan agar udara dapat masuk dan keluar dari paru.Saluran napas
atas yang paten sangat tergantung struktur anatomis daerah tersebut. Ukuran
konkanasalis yang besar, lidah atau uvula yang besar, dan palatum molle yang
mempunyai interaksi kompleks agar jalan napas tetap terbuka (Setiadi, 2012).
Lampiran 2
Topik : Pneumonia
Sub Topik :
1. Pengertian Pneumonia
2. Penyebab Pneumonia
Sasaran : Keluarga PW
Waktu : 30 menit
Pneumonia.
B. Tujuan Instruksional Khusus
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
E. Media
Leaflet
F. Evaluasi
1. Lisan
A. Pengertian
B. Etiologi
diantaranya adalah :
mycoplasma pneumonia).
Tanda dan gejala yang kemungkinan muncul pada pasien Pneumonia, yaitu:
1. Pilek
2. Batuk
3. Demam
4. Sesak
5. Mual
6. Muntah
D. Pencegahan Pneumonia
5. Menjauhkan bayi dari asap, debu, serta bahan-bahan lain yang mudah
terhirup oleh balita seperti asap rokok, asap dari obat nyamuk bakar, asap
1. Atur posisi anak agar lebih mudah bernafas misalnya baringkan anak
bahunya.
seperti:
b. Sesak
d. Muntah berulang
Faktor infeksi
Pneumonia adalah suatu
Bakteri (Pneumokokus,
peradangan atau inflamasi pada
stapilokokus, hemofilus
parenkim paru yangumumnya
influenza
disebabkan oleh infeksi atau non
Virus (Influenza, parainfluenza)
infeksi.
Jamur (candida albican)
Faktor non infeksi
Alergi dan hipersensitivitas
Aspirasi
OLEH :
NI PUTU ATIK KARMILA DEWI
13E10972
DIII KEPERAWATAN
STIKES BALI
DENPASAR
2016
Penanganan Pneumonia
Atur posisi anak agar lebih mudah
bernafas
Pilek Bila suhu tubuh tinggi, atasi dengan
Batuk cara: Kompres hangat pada dahi,
Demam aksila (lipatan ketiak) dan lipatan
Sesak paha, kenakan pakaian yang tipis,