Diajukan oleh :
NIM : 13E11104
2016
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN D.P.
LAPORAN KASUS
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi DIII Keperawatan STIKES Bali
Diajukan oleh :
NIM : 13E11104
2016
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
ini tepat pada waktunya. Laporan ini disusun berdasarkan dari pengalaman belajar
APRIL 2016".
dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung
yang sangat berguna dalam menyelesaikan laporan kasus ini. Oleh karena itu
1. Bapak dr. I Nyoman Susila., M.Kes., selaku Direktur BRSU Tabanan beserta
staf Keperawatan BRSU Tabanan yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kasus ini.
2. Bapak Drs. I Ketut Widia, B.N.Stud, MM., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Bali, beserta staf dosen yang telah banyak membina,
ini.
iv
3. Bapak Ns. I Gede Satria Astawa,S.Kep.,selaku Ketua Program Studi DIII
yang telah memberikan ijin dan petunjuk kepada penulis dalam penyusunan
4. Ibu Ni Wayan Resmiati, S.St., selaku Kepala Ruang Angrek BRSU Tabanan
kasus.
5. Bapak Ns. Made Rismawan, S.Kep. MNS., selaku penguji yang telah banyak
6. Bapak Ns. I Wayan Sudiarta, S.Kep. selaku pembimbing akademik yang telah
laporan kasus.
8. Seluruh staf dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKES Bali atas segala
9. Pasien D.P. beserta keluarga yang telah bersedia memberikan informasi dan
10. Bapak, lbu, adik dan keluarga tercinta yang telah memberikan bantuan dan
Bali dan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun
v
tidak langsung yang pada kesempatan ini tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
vi
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini jauh dari sempurna, maka
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak penulis harapkan,
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
A. Pengkajian ............................................................................... 89
B. Perencanaan ............................................................................. 91
C. Pelaksanaan ............................................................................. 92
D. Evaluasi ................................................................................... 92
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 94
A. Kesimpulan ............................................................................. 94
B. Saran ........................................................................................ 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
x
DAFTAR BAGAN
BAGAN HALAMAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan orang dewasa serta tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam hal
bulan Januari – Februari 2016 sebanyak 8487 orang penderita dengan jumlah
pada usia 5-14 tahun mencapai 43,44% dan usia 15-44 tahun mencapai
Januari- Maret 2016. Sepanjang medio tersebut ada 5300 kasus DHF terjadi
bulan terakhir yaitu dari bulan Januari - Maret 2016, tercatat 987 pasien yang
Tabanan dari 342 kasus dari bulan Januari – Maret 2016 dirawat 87 anak
(25,4%) dengan diagnosa DHF. Diagnosa DHF ini merupakan kasus tertinggi
Tanda dan gejala yang paling berbahaya dari penyakit ini adalah
adanya tanda – tanda renjatan (Dengue Syock Syndrome) yaitu sianosis, kulit
lembab, tekanan darah menurun (tak dapat diukur) dan gelisah. Sehingga
perlu penanganan yang cepat dan tepat pada penderita DHF untuk mencegah
menjadi derajat yang lebih berat dan mencegah komplikasi – komplikasi yang
ditimbulkan.
penyakit dengan kejadian luar biasa dan masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat Indonesia. Maka hal ini merupakan tantangan bagi setiap perawat
asuhan keperawatan pada pasien dengan DHF. Oleh karena itu penulis
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
Pada tinjauan teoritis menguraikan tentang konsep dasar kasus yang meliputi
4
argumentasi atas kesenjangan yang terjadi serta solusi yang diambil untuk
BAB II
A. Tinjauan Teoritis
a. Pengertian
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/ atau nyeri
Utami, 2008).
6
(Ngastiyah, 2014).
tourniquet positif.
b. Patofisiologi
1) Etiologi
NOC 2013).
2) Proses Terjadi
sakit saat menelan, nyeri ulu hati, nyeri otot dan sendi, pegal –
a) Diagnosa klinis
jelas)
11
b) Diagnosa laboratoris
mmHg.
20 % atau lebih.
4) Komplikasi
a) Perdarahan luas
c) Efusi pleura
d) Perdarahan otak
e) Pnemonia
c. Pemeriksaan Diagnostik
1) Darah lengkap
a) Eritrosit
darah.
b) Hemoglobin
14 gr/dl.
c) Trombosit
d) Hematokrit
14
e) Leukosit
2) Kimia Darah
15
c) Urium meningkat
d) pH darah meningkat
3) Urinalisis
hiperselular
5) Pemeriksaan Serologi
1) Medis
dilakukan kompres.
mg/ kg BB).
meningkat
2) Keperawatan
b) Risiko perdarahan
gastrointestinal.
1) Derajat I
Perawatan :
a) Istirahat baring.
b) Makanan cair/lunak
sebagainya)
perdarahan
2) Derajat II
hematemesis. Perawatan :
tampon sementara.
terjadi aspirasi.
19
sering ditusuk.
menambah perdarahan.
perdarahannya.
Perawatan :
hidung.
c) Beri O2
DHF dipulangkan :
ditentukan.
keperawatan.
penyakit DHF.
hipoprotenemia,hiponatremia, hipokloremia,
3) Identitas pasien
4) Keluhan Utama
Turunnya panas terjadi antara hari ke-3 dan ke-7, dan pasien
Penyakit apa saja yang pernah diderita. Pada DHF, pasien bisa
lain.
8) Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a) Bernafas
rumah sakit.
f) Kebersihan Diri
(<35,50 C)
h) Rasa Nyaman
i) Rasa Aman
j) Data Sosial
25
dilakukannya.
l) Rekreasi
cara penularannya.
n) Ibadah
teratur.
tensi menurun.
tampak sianosis.
d) Dada
e) Abdomen
dan asites.
f) Ekstremitas
b) Trombositopenia ( ≤ 100.000/ ml ).
rendah.
2014 )
demam
anoreksia, mual.
dengue.
demam
Tindakan keperawatan :
normalnya
program dokter.
mual – muntah
Tindakan keperawatan :
dengue.
Tindakan keperawatan :
tubuh
hari.
Tindakan keperawatan :
pencernaan.
Tindakan keperawatan :
dialami pasien.
tenang.
dialami.
virus
Tindakan keperawatan :
pasien.
Tindakan Keperawatan :
kebocoran plasma
Tindakan keperawatan :
perawatan pasien
d. Pelaksanaan Keperawatan
(Nursalam, 2011)
e. Evaluasi Keperawatan
Proses viremia Peningkatan suhu Jumlah megakariosit Agregasi trombosit Aktivitas sistem
Aktivasi koagulen Kurang
yang banyak dalam komplemen
tubuh informasi
pembuluh darah
- Nyeri otot Pelepasan Aktivasi faktor
- Nyeri tulang Resorbsi Na+ dan air kapiler hati trombosit oleh Pelepasan anafilatoksin
hageman Orang tua sering
- Nyeri sendi meningkat RES C3a, C5a, serotinin,
histamin bertanya tentang
- Nyeri Hepatomegali
keadaan anaknya
punggung - Suhu tubuh Trombositopenia
- Sakit kepala meningkat >37oC Menekan Sistem kinin
- Pegal-pegal - Kulit kemerahan lambung Koagulopati Risiko
pada tubuh - Menggigil terjadi Permeabilitas
- Hangat pada - Mual Perdarahan perdarahan kapiler Defisiensi
sentuhan - Muntah pengetahuan
- Takikardi - Anoreksia - Melena Kebocoran plasma
- Nek ulu hati
orang tua
- Dehidrasi - Ptekie
- Badan pegal - Hematemesis
- Epistaksis Kebocoran pada
- Perdarahan paru
Perubahan
gusi
kenyamanan Pengumpulan Kekurangan
(nyeri akut) cairan di dalam volume cairan
rongga pleura
Perubahan - Dispnea
- Lelah
Hipertermi nutrisi kurang Risiko - Pe respirasi
dari terjadinya - Lemah
kebutuhan syok
tubuh hipovolemik
Intoleransi
aktivitas
(Dari Berbagai Sumber) 38
39
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian Keperawatan
keperawatan.
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Anak
(5) Pendidikan : TK
Tabanan
a) Ayah
(2) Usia : 46 Th
Tabanan
b) Ibu
(2) Usia : 33 Th
Tabanan
TABEL 1
IDENTITAS SAUDARA KANDUNG PASIEN DP
Jenis
Nama Keadaan sekarang
No kelamin Usia Ket
(Inisial)
L P Sehat Sakit Mati
1 AL √ 11 th √ Kakak
2 DP √ 6 th √ Pasien
4) Alasan Dirawat
berkurang.
muntah tidak ada, mimisan tidak ada, gusi berdarah tidak ada,
Keesokan hari (25 April 2016) panas pasien sudah mulai turun
x/menit, R: 20 x/ menit.
IVFD RL 36 tetes/menit
dan keracunan.
atau textil.
kandungnya
bulan.
8) Kebutuhan Bio-psiko-sosial-spiritual
a) Bernafas
mengeluarkan nafas
(1) Makan
satu porsi.
(2) Minum
c) Eliminasi
(1) BAB
(2) BAK
f) Istirahat Tidur
jam).
juga baik.
49
(2) Bermain
dirumah sakit.
(3) Rekreasi
(4) Prestasi
tinggal diperkotaan.
j) Pemeriksaan Fisik
(a) Kebersihan
(c) Kesadaran
tampak lemas.
(c) TB : 119 cm
(d) LK : 52 cm
(e) LL : 23 cm
(f) LD : 68 cm
(d) TD :100/60mmHg
52
(a) Kepala
ii. Palpasi
(b) Mata
i. Inspeksi
ii. Palpasi
(c) Hidung
i. Inspeksi
ii. Palpasi
(d) Mulut
i. Inspeksi
ii. Palpasi
(e) Telinga
i. Inspeksi
ii. Palpasi
(f) Leher
i. Inspeksi
bersih
ii. Palpasi
tidak ada
54
(g) Thorak
i. Paru
- Inspeksi
tidak ada.
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
/- (tidak ada).
ii. Jantung
- Inspeksi
- Palpasi
nyeri tekan
55
- Perkusi
kardiomegali.
- Auskultasi
(h) Abdomen
i. Inspeksi
tidak ada.
ii. Auskultasi
iii. Palpasi
nyeri menjalar.
iv. Perkusi
(i) Ekstremitas
i. Atas
- Inspeksi
terkoordinasi.
- Palpasi
detik.
ii. Bawah
- Inspeksi
- Palpasi
detik.
Tonus Otot :
555 555
555 555
57
(j) Genetalia
i. Inspeksi
ii. Palpasi
(k) Anus
i. Inspeksi
ii. Palpasi
k) Data penunjang
1) Laboratorium
TABEL 2
DATA PEMERIKSAAN
LABORATORIUM DARAH LENGKAP
TANGGAL 26-04-2016 PUKUL 07.32 WITA
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP :
Hemoglobin 12.9 g/dL 11.5 - 16.5
Hematokrit 39.6 % 35.0 - 49.0
Leukosit 6.70 10^3 / uL 4.0 - 10.0
Trombosit 47.6 10^3 / uL 150 - 500
Eritrosit 5.23 10^6 / uL 4.1 - 5.8
HITUNG JENIS :
- NUE % 11.2 % 40.0 - 74.0
- LIM % 50.5 % 19.0 - 48.0
- MONO % 34.8 % 3.40 - 9.00
- EOS % 1.28 % 0.6 - 7.0
- BASO % 2.20 % 0.0 - 1.5
INDEX ERITROSIT :
MCV 75.7 fl 82 - 92
MCH 24.7 Pg 27 - 31
MCHC 32.7 g/dL 32 - 36
RDW 12.6 % 14.9 - 18.7
MPV 9.26 Fl 6.8 -10.0
59
b. Analisa Data
TABEL 4
ANALISA DATA KEPERAWATAN
PASIEN D.P. DENGAN DHF GRADE I FEBRIS HARI VII
DI RUANG ANGGREK BRSU TABANAN
TANGGAL 26 APRIL 2016
No Data Subjektif Data Objektif Kesimpulan
1 2 3 4
1 - Orang tua - Mukosa bibir kering Kekurangan
mengatakan - Turgor kulit tidak elastis Volume
anaknya sudah - Penurunan BB 1 kg Cairan
minum 5 gelas (± - PLT : 47.63u/l
200 cc tiap kali - HCT : 39.6%
minum) sejak - HB : 12.9 g/dL
kemarin pukul 08.00
WITA.
- Orang tua
mengatakan total CM :
anaknya kencing minun = 1000 cc
sebanyak 13x Infus = 1500 cc
dengan volume (± obat = 70 cc +
175 cc tiap kali
kencing) dengan Total CM : 2570cc
warna kuning pekat,
bau khas pesing
sejak kemarin pukul CK :
08.00 WITA. BAK = 2275 cc
IWL = 480 cc +
Total CK : 2755 cc
Dilanjutkan
60
Lanjutan
1 2 3 4
2 Orang tua mengatakan BB sebelum sakit 21 kg saat Perubahan
anak mengeluh mual, sakit 20 kg, HB : 12.9 g/d, Nutrisi
muntah tidak ada, nafsu pasien tampak lemas,mual, diet kurang dari
makan anaknya bubur, pasien hanya mau makan kebutuhan
menurun, anaknya ¼ porsi setiap kali makan. tubuh
hanya mau makan 4 x
¼ porsi bubur dari satu
porsi bubur yang
diberikan sejak kemarin
pukul 08.00 W ITA.
d. Analisa Masalah
12.9 g/Dl
cairan.
syok hivopolemik.
dan mual.
tumbuh kembang.
pasien.
e. Diagnosa Keperawatan
pekat, bau khas pesing sejak kemarin pukul 08.00 WITA, CM-
g/Dl.
hanya mau makan 4 x ¼ porsi bubur dari satu porsi bubur yang
yang dimiliki oleh orang tua pasien. d/d orang tua mengatakan
demam berdarah.
2. Perencanaan
pasien.
dengan warna kuning pekat, bau khas pesing sejak kemarin pukul
08.00 WITA, CM-CK : -185 cc, Mukosa bibir kering, Turgor kulit
: 12.9 g/Dl.
satu porsi bubur yang diberikan sejak kemarin pukul 08.00 WITA. BB
lemas,mual, diet bubur, pasien hanya mau makan ¼ porsi setiap kali
makan.
dimiliki oleh orang tua pasien. d/d orang tua mengatakan mengetahui
badan anaknya panas tapi orang tua tidak mengetahui penyebab, tanda
Dilanjutkan
68
Lanjutan
1 2 3 4 5
Selasa/26 2. Perubahan nutrisi kurang dari Setelah diberikan askep 1. Timbang BB tiap 1. Sebagai patokan untuk
April kebutuhan tubuh b/d 3 x 24 jam diharapkan hari mengetahui terpenuhi
2016/08.30 menurunnya nafsu makan kebutuhan nutrisi atau tidaknya asupan
Wita sekunder terhadap anoreksia, terpenuhi dengan nutrisi
mual muntah d/d orang tua criteria hasil :
mengatakan anak mengeluh 1. Orang tua pasien
mual, muntah tidak ada, nafsu mengatakan nafsu
makan anaknya menurun, makan anaknya
anaknya hanya mau makan 4 x kembali meningkat 2. Anjurkan pasien 2. Meningkatkan jumlah
¼ porsi bubur dari satu porsi 2. Pasien makan habis makan dalam porsi asupan nutrisi tanpa
bubur yang diberikan sejak ½ - 1 porsi kecil dan keadaan merangsang mual dan
kemarin pukul 08.00 WITA. 3. Pasien tidak tampak hangat sesuai muntah
lemas lagi dengan diet rumah
4. Pasien tidak mual sakit
lagi
5. BB pasien meningkat
Dilanjutkan
69
Lanjutan
Dilanjutkan
70
Lanjutan
1 2 3 4 5
Selasa/26 Defisiensi pengetahuan orang tua Setelah diberikan 1. Kaji pengetahuan 1. Untuk mengetahui
April b/d Kurangnya informasi yang asuhan keperawatan orang tua pasien sejauh mana
2016/08.30 dimiliki oleh orang tua pasien. d/d selama 1x30 menit tentang penyakit pemahaman orang
Wita orang tua mengatakan mengetahui dalam rentang waktu anaknya tua tentang penyakit
badan anaknya panas tapi orang tua 1x24 jam diharapkan anaknya
tidak mengetahui penyebab, tanda pengetahuan orang tua 2. Berikan HE pada 2. Orang tua
dan gejala, cara pencegahan dan bertambah dengan orang tua tentang diharapkan
penanganannya, orang tua tidak kriteria hasil : penyebab, tanda dan mengerti tentang
mampu menyebutkan penyebab, 1. Orang tua pasien gejala, cara penyebab, tanda
tanda dan gejala, cara pencegahan mampu menjelaskan pencegahan dan dan gejala, cara
dan penanganan demam berdarah. penyebab, tanda dan penanganan pada pencegahan serta
gejala, cara demam berdarah penanganan demam
pencegahan dan berdarah
penangan tentang 3. Beri kesempatan 3. Mengurangi
demam berdarah kepada orang tua dan kecemasan orang
2. Orang tua pasien keluarga untuk tua dan keluarga
mengatakan paham menanyakan hal-hal serta memotivasi
tentang penyakit yang tidak diketahui keluarga dalam
anaknya perawatan pasien
4. Lakukan evaluasi 4. Untuk mengetahui
setelah memberikan tentang informasi
penjelasan pada yang telah
keluarga disampaikan apakah
sudah benar-benar
dipahami
71
72
3. Pelaksanaan
TABEL 6
PELAKSANAAN KEPERAWATANPADA PASIEN D.P.
DENGAN DHF GRADE I FEBRIS HARI VII
DIRUANG ANGGREK BRSU TABANAN
TANGGAL 26 – 28 APRIL 2016
Diagnosa Tindakan
Hari/Tgl/Jam Evaluasi Paraf
No Kperawatan
1 2 3 4 5
Dilanjutkan
73
Lanjutan
1 2 3 4 5
Selasa/26 2 Menganjurkan Pasien tampak Gung S
April pasien tetap kooperatif.
2016/Pukul membersihkan
12.00 WITA mulut sebelum
dan sesudah
makan (dengan
kumur-kumur
Dilanjutkan
74
Lanjutan
Selasa/26 1 Delegatif dalam Cairan sudah Perawat
April pemberian cairan masuk tetesan
2016/Pukul parentral IVFD lancar
19.00 WITA RL 36 tetes/menit
(Flas V)
Dilanjutkan
75
Lanjutan
1 2 3 4 5
06.00 WITA 1,2 Mengobservasi KU pasien baik, Perawat
KU dan TTV pasien tidak tampak
lemas
TD : 100/60 mmHg
RR : 20x/menit
ND : 87x/menit
S : 360C
Lanjutan
Aviter I sachet
(Per oral)(±20cc)
Anbacim 500 mg
(5 cc) (injeksi IV
perset)
CK :
BAK : 2275 cc
IWL : 480 cc+
Total CK : 2755 cc
Balance = CM-CK
2970 cc - 2755 cc =
+ 215 cc
memberikan
penjelasan
tentang
pentingnya
nutrisi bagi
tubuh
Dilanjutkan
78
Lanjutan
1 2 3 4 5
Dilanjutkan
80
Lanjutan
1 2 3 4 5
CK :
BAK : 1750 cc
IWL : 480 cc +
Total CK : 3080
cc
Balance = CM-CK
3170 cc-2230 cc =
+ 940 cc
TABEL 7
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN D.P.
DENGAN DHF GRADE I FEBRIS HARI VII
DI RUANG ANGREK BRSU TABANAN
TANGGAL 27 APRIL 2016
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 2 3
Rabu/27 1. Kekurangan volume cairan b/d S:Orang tua mengatakan
April peningkatan permiabilitas kapiler anaknya minum 7x,
2016/Pukul dan kehilangan cairan,sekunder Bak 13x, warna
08.30 WITA akibat demam d/d Orang tua kuning pekat, bau
mengatakan anaknya sudah khas urine.
minum 5 gelas (± 200 cc tiap O:Mukosa bibir tampak
kali minum) sejak kemarin pukul kering, turgor kulit
08.00 WITA, Orang tua kurang elastis, pasien
mengatakan total anaknya tidak tampak lemas,
kencing sebanyak 13x dengan PLT : 72.93u/l, HCT :
volume (± 175 cc tiap kali 36.0%, HB : 12.0
kencing) dengan warna kuning g/dL, CM-CK : 215cc
keruh, bau khas urine sejak A:Tujuan 3, 4 tercapai,
kemarin pukul 08.00 WITA, tujuan 1, 2, 5, 6, 7, 8
CM-CK : -185 cc, Mukosa bibir belum tercapai,
kering, Turgor kulit elastis, masalah teratasi
Penurunan BB 1 kg, PLT : sebagaian
47.63u/l, HCT : 39.6%, HB : 12.9 P:Lanjutkan rencana 1,
g/Dl 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Rabu/27 April 2. Perubahan nutrisi kurang dari S : Orang tua
2016/Pukul kebutuhan tubuh b/d mengatakan anaknya
09.00 WITA menurunnya nafsu makan mau makan ¼ porsi
sekunder terhadap anoreksia, bubur dari 1 porsi
mual muntah d/d Orang tua bubur yang diberikan
mengatakan anak mengeluh O : Makanan habis ¼
mual, muntah tidak ada, nafsu porsi, pasien tidak
makan anaknya menurun, lemas, BB pasien 20
anaknya hanya mau makan 4 x ¼ kg
porsi bubur dari satu porsi bubur A : Tujuan 3 dan 4
yang diberikan sejak kemarin tercapai, tujuan 1, 2,
pukul 08.00 WITA. dan 5 belum tercapai,
masalah tercapai
sebagian
P : Lanjutkan rencana 1,
2, 3, 4, 5.
Dilanjutkan
84
Lanjutan
1 2 3
Rabu/27April 3. Defisiensi pengetahuan orang S : Orang tua pasien
2015/pukul tua b/d Kurangnya informasi mengatakan sudah
11.00 WITA yang dimiliki oleh orang tua paham akan kondisi
pasien. d/d orang tua mengatakan ananknya saat ini
mengetahui badan anaknya panas O : Orang tua pasien
tapi orang tua tidak mengetahui mampu menjelaskan
penyebab, tanda dan gejala, cara penyebab, tanda dan
pencegahan dan penanganannya, gejala, cara
orang tua tidak mampu pencegahan dan
menyebutkan penyebab, tanda penangan tentang
dan gejala, cara pencegahan dan demam berdarah
penanganan demam berdarah. A : Tujuan 1 dan 2
tercapai, masalah
teratasi
P : Pertahankan
pemahaman orang
tua tentang demam
berdarah
85
TABEL 8
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN D.P.
DENGAN DHF GRADE I FEBRIS HARI VII
DI RUANG ANGREK BRSU TABANAN
TANGGAL 28 APRIL 2016
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 2 3
Kamis/28 1. Kekurangan volume cairan b/d S: Orang tua
April peningkatan permiabilitas kapiler mengatakan
2016/pukul dan kehilangan cairan,sekunder anaknya sudah
08.00 WITA akibat demam d/d Orang tua
minum 8x = 1600cc,
mengatakan anaknya sudah
minum 5 gelas (± 200 cc tiap kali BAK 13x = 2600 cc
minum) sejak kemarin pukul O : Mukosa bibir
08.00 WITA, Orang tua lembab, turgor kulit
mengatakan total anaknya elastis, pasien tidak
kencing sebanyak 14x dengan tampak lemas, PLT:
volume (± 175 cc tiap kali 102.63u/l,HCT :
kencing) dengan warna kuning 38.6%,HB :12.7
keruh, bau khas urine sejak g/dL, CM - CK :
kemarin pukul 08.00 WITA, CM- 940 cc
CK : -185 cc, Mukosa bibir A : Tujuan 1, 2, 3, 4, 5,
kering, Turgor kulit elastis, 6, 8 tercapai dan 7
Penurunan BB 1 kg, PLT : belum tercapai,
47.63u/l, HCT : 39.6%, HB : 12.9 masalah teratasi
g/Dl sebagian
P : Lanjutkan rencana
1, 2, 3, 4, 5, dan 6
Kamis/28 2. Perubahan nutrisi kurang dari S : Orang tua engatakan
April kebutuhan tubuh b/d anoreksia anaknya mau makan
2016/pukul dan muntah d/d orang tua pasien ½ porsi bubur yang
09.00 WITA mengatakan nafsu makan diberikan
anaknya menurun, anaknya hanya O :Makanan habis ½
mau makan ¼ porsi bubur dari porsi, pasien tidak
satu porsi yang diberikan, anak lemas lagi, BB
juga sempat muntah 6x sejak pasien 20kg, pasien
kemarin sampai dengan saat tidak tampak mual
pengkajian, BB pasien menurun 1 lagi
kg, pasien tampak lemas, pasien A : Tujuan 1,2,3,4
mendapatkan diet bubur, anak tercapai, tujuan 5
hanya mau makan ¼ porsi, belum tercapai,
pasien tampak muntah. masalah teratasi
sebagaian
P : lanjutkan rencana 1,
2, 3, 4, dan 5
86
4. Evaluasi
TABEL 9
EVALUASI KEPERAWATAN PASIEN D.P.
DENGAN DHF GRADE I HARI VII
DI RUANG ANGREK BRSU TABANAN
TANGGAL 27 APRIL 2016
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 2 3
Kamis/27 1. Defisiensi pengetahuan orang tua S : Orang tua pasien
April b/d Kurangnya informasi yang mengatakan sudah
2016/pukul dimiliki oleh orang tua pasien. paham akan kondisi
11.00 WITA d/d orang tua mengatakan ananknya saat ini
mengetahui badan anaknya panas O : Orang tua pasien
tapi orang tua tidak mengetahui mampu menjelaskan
penyebab, tanda dan gejala, cara penyebab, tanda dan
pencegahan dan penanganannya, gejala, cara
orang tua tidak mampu pencegahan dan
menyebutkan penyebab, tanda penangan tentang
dan gejala, cara pencegahan dan demam berdarah
penanganan demam berdarah. A : Tujuan 1 dan 2
tercapai, masalah
teratasi
P : Pertahankan
pemahaman orang
tua tentang demam
berdarah
87
TABEL 10
EVALUASI KEPERAWATAN PASIEN D.P.
DENGAN DHF GRADE I FEBRIS HARI VII
DI RUANG ANGREK BRSU TABANAN
TANGGAL 28 APRIL 2016
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 2 3
Rabu/28 April 2. Kekurangan volume cairan b/d S : Orang tua
2016/pukul peningkatan permiabilitas kapiler mengatakan
13.00 WITA dan kehilangan cairan,sekunder anaknya sudah
akibat demam d/d Orang tua
minum 8x = 1600cc,
mengatakan anaknya sudah
minum 5 gelas (± 200 cc tiap BAK 13x = 2600 cc
kali minum) sejak kemarin pukul O : Mukosa bibir
08.00 WITA, Orang tua lembab, turgor kulit
mengatakan total anaknya elastis, pasien tidak
kencing sebanyak 14x dengan tampak lemas, PLT:
volume (± 175 cc tiap kali 102.63u/l,HCT :
kencing) dengan warna kuning 38.6%,HB :12.7
keruh, bau khas urine sejak g/dL, CM - CK : 940
kemarin pukul 08.00 WITA, cc
CM-CK : -185 cc, Mukosa bibir A : Tujuan 1, 2, 3, 4, 5,
kering, Turgor kulit elastis, 6, 8 tercapai dan 7
Penurunan BB 1 kg, PLT : belum tercapai,
47.63u/l, HCT : 39.6%, HB : 12.9 masalah teratasi
g/Dl sebagian
P : Lanjutkan rencana 1,
2, 3, 4, 5, dan 6
88
TABEL 11
EVALUASI KEPERAWATAN PASIEN D.P.
DENGAN DHF GRADE I FEBRIS HARI VII
DI RUANG ANGREK BRSU TABANAN
TANGGAL 28 APRIL 2016
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 2 3
Kamis/28 3. Perubahan nutrisi kurang dari S : Orang tua
April kebutuhan tubuh b/d anoreksia mengatakan anaknya
2016/pukul dan muntah d/d orang tua pasien mau makan ½ porsi
13.00 WITA mengatakan nafsu makan bubur yang diberikan
anaknya menurun, anaknya O : Makanan habis ½
hanya mau makan ¼ porsi bubur porsi, pasien tidak
dari satu porsi yang diberikan, lemas lagi, BB
anak juga sempat muntah 6x pasien 20kg, pasien
sejak kemarin sampai dengan tidak tampak mual
saat pengkajian, BB pasien lagi
menurun 1 kg, pasien tampak A : Tujuan 1,2,3,4
lemas, pasien mendapatkan diet tercapai, tujuan 5
bubur, anak hanya mau makan ¼ belum tercapai,
porsi, pasien tampak muntah. masalah teratasi
sebagaian
P : lanjutkan rencana 1,
2, 3, 4, dan 5
89
BAB III
PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas beberapa kesenjangan dan kesesuaian antara teori
dan kenyataan yang ditemukan pada kasus dan dibahas secara bertahap sesuai
A. Pengkajian
ada. Ditinjau dari teori pada penyakit DHF akan ditemukan data-data sebagai
berikut : Panas atau demam, lemah, sakit kepala, nyeri pada otot dan sendi,
mual muntah, anoreksia, lidah kotor, mukosa bibir kering, perdarahan gusi,
wajah kemerahan, bintik kemerahan pada kulit (petekie), uji tourniquet positif,
pada epigastrik pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limfa, pada
rejatan (derajat IV) nadi cepat dan lemah, hipotensi, ekstremitas dingin dan
gelisah, sianosis perifer, keluarga atau pasien tampak cemas. Pada kasus saat
pengkajian didapat data : mual, nafsu makan menurun, mukosa bibir kering,
nyeri sendi, dan pasien mengeluh lemah, karena untuk data : epistaksis,
tanda dan gejala DHF grade II, sedangkan pada kasus pasien mengalami DHF
90
grade I. Untuk data nyeri tekan pada epigastrik, pada palpasi teraba
pembesaran hati dan limfe, nadi cepat dan lemah, ekstremitas dingin, gelisah
dan sianosis perifer merupakan tanda terjadinya syok. Pada pasien tidak terjadi
(±175cc), warna kuning pekat, bau khas urine, mukosa bibir pasien kering,
turgor kulit pasien kurang elastis, nilai trombosit belum normal, perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh diangkat pada kasus karena pasien
mengeluh nafsu makannya menurun sejak 6 hari yang lalu tanggal 25 April
tua ditemukan pada kasus karena orang tua mengatakan anaknya panas tapi
tidak mengetahui penyebab, tanda, gejala dan cara penanganannya dan tidak
ditemukan pada kasus seperti : hipertermi tidak diangkat pada kasus karena
91
data seperti demam atau panas, wajah kemerahan, dan menggigil tidak
dialami pasien dari awal pengkajian sampai akhir perawatan, nyeri akut tidak
diangkat pada kasus karena pasien tidak mengeluh nyeri pada sendi-sendi
tangan dan kakinya,skala nyeri 0 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan, pasien
tidak tampak meringis, dan intoleransi aktivitas tidak diangkat pada kasus
kebutuhan ADLnya hanya dibantu sebagian oleh orang tua. Risiko terjadi
resiko terjadi syok hipovolemia tidak diangkat karena pada saat pengkajian
dingin, sianosis.
B. Perencanaan
menyebabkan asientas orang tua dan orang tua tidak mampu untuk merawat
dengan teori yang ada, tapi masih ada beberapa rencana keperawatan yang
intervensi dalam pemeriksaan lab HCT, PLT tiap 12 jam tetapi pada kasus
pasien sudah berada pada febris hari ke-7 dimana masa kritis sudah lewat dari
nilai PLT hanya sedikit mengalami penurunan dan bahkan bisa meningkat.
C. Pelaksanaan
penulis bersama dengan perawat diruangan, dokter, ahli gizi dan tenaga
kesehatan yang lain serta keluarga D.P. Tetapi pada masalah kekurangan
volume cairan, tanda – tanda vital setiap 6 jam tapi pada pelaksanaan penulis
melaksanakan tidak dalam waktu 6 jam tepat, terkadang maju atau mundur
jadwal diruangan.
93
D. Evaluasi
setiap hari. Tanggal 27 April 2016 dimana untuk diagnosa keperawatan pada
mukosa bibir pasien masih kering, pasien hanya minum 7x (1400cc) dan PLT
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh masalah tersebut belum tercapai
karena nafsu makan pasien belum meningkat, pasien belum habis makan ½ - 1
keperawatan selama pasien dirawat. Pada saat evaluasi tanggal 28 April 2015
masalah tersebut teratasi sebagian karena PLT pasien belum normal 102.63
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah penyakit febris virus akut yang terdapat pada anak dan dewasa yang
disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dengan
gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, nyeri tulang, ruam,
dan leukopenia yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama. Penerapan
proses keperawatan pada pasien DP dengan DHF Grade I Febris hari ke VII
di Ruang Angrek BRSU Tabanan, secara umum sudah sesuai dengan tahap-
adanya kesenjangan antara teori dengan kasus. Karena data yang ditemukan
saat pengkajian sangat ditentukan oleh kondisi ataupun keadaan fisik pasien
saat dikaji sehingga masalah keperawatan yang muncul pada kasus juga
berdasarkan masalah yang ada yaitu mengancam jiwa, dan sebagai prioritas
kondisi di lapangan yang nantinya tujuan yang diinginkan oleh penulis dapat
sangat terbatas. Pelaksanaan pada pasien DP dengan DHF Grade I Febris hari
hipovolemik yang akan mengarah ke DSS. Pada kasus semua rencana telah
dapat dilaksanakan dengan baik karena adanya kerja sama antara penulis,
perawat ruangan, dokter, ahli gizi dan tim kesehatan yang lain serta dari pihak
Dari tiga masalah yang muncul pada kasus, tujuan yang ingin dicapai pada
masalah tidak semua dapat dicapai karena pada masalah kekurangan volume
cairan ada tujuan yang belum tercapai, perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh ada yang belum tercapai sedangkan masalah yang lain
semua tujuan dapat dicapai didasarkan pada rencana perawatan yaitu pada
B. Saran
mengajukan saran:
dan disarankan oleh perawat maupun dokter sebelumnya dan kontrol pada
Carpenito, L.J. (2014). Buku Saku diagnosis keperawatan. (Edisi 13). Jakarta :
ECG.
Ruang Angrek BRSU Tabanan. (2016) Register Jumlah Pasien Rawat Inap.
Susilawati, Nursalam, Sri Utami (2013). Asuhan keperawatan bayi dan anak :
Nuha Medika.
http://respository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34758/5/Chapter%201.pdf
Topik : DHF
Sub topik : Pengertian DHF, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, dan
penanganan DHF
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
dapat mengerti akan pengertian DHF, penyebab DHF, tanda dan gejala
2. Tujuan Khusus
mampu :
B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. MEDIA
Leaflet
D. MATERI
1. Pengertian DHF
2. Penyebab DHF
4. Pencegahan DHF
5. Penanganan DHF
E. EVALUASI
Hari Tahapan
No. Tanggal Kegiatan Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran
Jam Penyuluhan
1 2 3 4 5
1. Rabu, Pembukaan a. Memberi salam pada a. Orang tua membalas
27 April orang tua salam
2016 b.Memperkenalkan diri. b. Orang tua
Pukul memperhatikan.
10.00 – 10.05 c. Menjelaskan tujuan. c. Orang tua mengerti
WITA dan juga
memperhatikan.
Evaluasi
a. Menanyakan kepada a. Orang tua menjawab
orang tua tentang pertanyaan
pengertian DHF
b. Menanyakan kepada b. Orang tua mampu
orang tua tentang menjawab pertanyaan
penyebab DHF
c. Meminta kepada c. Orang tua mampu
orang tua menyebutkan tanda
menyebutkan tanda dan gejala DHF
dan gejala penyakit
DHF
d. Meminta orang tua d. Orang tua mampu
menyebutkan cara menjelaskan cara
pencegahan DHF. pencegahan DHF
e. Meminta orang tua e. Orang tua mampu
menjelaskan kembali menjelaskan cara
cara penanganan penanganan pada
DHF. anak DHF.
MATERI PENYULUHAN
1. Defenisi DHF
2. Penyebab DHF
a. Virus
c. Mual, muntah
e. Pembesaran hati
g. sakit kepala
a. Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu, atau minuman
lain)
penderita, tampak gelisah, lemah, sakit kepala, nyeri otot dan nyeri sendi,
Apa Itu Demam Berdarah Dengue ? Tanda dan gejala DBD BAB berdarah.
c. Mual, muntah
(renjatan)
Apa penyebab DBD ???
g. sakit kepala
arbovirus (arthopodborn virus)
ditularkan melalui gigitan nyamuk h. Perdarahan di bawah kulit
Aedes yaitu Aedes Albopictus dan
Aedes Aegypti. berupa : bintik-bintik merah
menampung air
dan kelambu