Diajukan oleh:
NI MADE DIAH ASMARIATI
NIM 13E10995
LAPORAN KASUS
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi DIII Keperawatan STIKES Bali
Diajukan oleh:
NI MADE DIAH ASMARIATI
NIM 13E10995
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
Banyak hambatan yang penulis temui dalam menyusun laporan kasus ini
namun berkat bantuan dan bimbingan dari semua pihak, laporan kasus ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
Daerah Wangaya Kota Denpasar beserta staf yang telah memberikan ijin dan
2. Bapak Drs. I Ketut Widia, BN.Stud., M.M., selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bali Denpasar beserta staf yang telah memberi kesempatan
3. Bapak Ns. I Gede Satria Astawa, S.Kep., selaku Ketua Program Studi DIII
v
beserta staf dosen DIII Keperawatan yang telah banyak membina dan
4. Ibu Ns. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep., M.Kep., selaku Penguji dan
7. Seluruh staf dosen STIKES Bali Program Studi DIII Keperawatan atas segala
9. Bapak, Ibu, Kakak serta Adik yang telah banyak memberi dukungan moril,
material dan spiritual kepada penulis dalam penyusunan studi kasus ini.
vi
Penulis menyadari sepenuhnya laporan kasus ini belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan
kasus ini. Penulis berharap semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Denpasar,
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................... 3
C. Metode Penulisan ......................................................... 4
D. Sistematika Penulisan ................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN TINJAUAN KASUS .......... 5
A. Tinjauan Teori .............................................................. 5
1. Konsep Dasar Ante Partum Bleeding ..................... 5
a. Pengertian ......................................................... 5
b. Klasifikasi ........................................................ 5
1) Plasenta Previa ............................................ 5
a) Pengertian ........................................... 5
b) Klasifikasi ............................................... 6
c) Etiologi ................................................... 6
d) Patofisiologi ............................................ 7
2) Solusio Previa ................................................. 9
a) Pengertian ............................................... 9
b) Klasifikasi ............................................... 9
c) Etiologi ................................................... 10
viii
d) Patofisiologi ............................................ 11
2. Konsep Dasar Sectio Caesarea .............................. 12
a. Pengertian ......................................................... 12
b. Jenis – jenis ...................................................... 12
c. Indikasi ............................................................. 14
d. Komplikasi ....................................................... 15
e. Pemeriksaan Diagnostik ................................... 16
f. Penatalaksanaan ............................................... 17
3. Konsep Dasar Kasus Puerperium (Nifas) ................ 23
a. Pengertian ......................................................... 23
b. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas ............ 24
c. Perubahan Psikologis Pada Masa Nifas ........... 30
d. Gambaran Klinis ............................................... 31
e. Pemeriksaan Diagnostik .................................... 32
f. Penatalaksanaan medis ..................................... 32
4. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Sectio
Caesarea Dengan APB .......................................... 38
a. Pengkajian ........................................................ 38
b. Diagnosa ........................................................... 45
c. Perencanaan ...................................................... 47
d. Pelaksanaan ...................................................... 68
e. Evaluasi ............................................................ 69
B. Tinjauan Kasus ............................................................. 72
1. Pengkajian ............................................................... 72
2. Perencanaan ............................................................ 96
3. Pelaksanaan ............................................................ 102
4. Evaluasi .................................................................. 117
BAB III PEMBAHASAN.................................................................. 120
A. Pengkajian ................................................................... 120
B. Perencanaan .................................................................. 123
C. Pelaksanaan .................................................................. 124
ix
D. Evaluasi ........................................................................ 125
BAB IV PENUTUP ........................................................................... 126
A. Kesimpulan ................................................................... 126
B. Saran ............................................................................. 127
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 128
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
xi
II.8. CATATAN PERKEMBANGAN IBU RA DENGAN P1001 POST
SECTIO CAESAREA OLEH KARENA APB DI RUANG DARA
(NIFAS) RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR TANGGAL 26
APRIL 2016 (6 JAM POST SC ) ....................................................... 112
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1. WEB OF CAUTION POST SECTIO CAESAREA ................................. 71
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengiringi perjalanan hidup seorang wanita. Pada saat hamil banyak sekali
perubahan yang dialami oleh seorang wanita baik dari bentuk fisik maupun
mengakibatkan berbagai hal yang harus diperhatikan baik oleh seorang ibu
maupun tenaga kesehatan. Persalinan sebagai sebuah proses keluarnya janin dari
rahim pada pada beberapa kasus sering mengalami kelainan atau gangguan. Untuk
itu bagi penolong persalinan dan ibu hamil harus mengetahui sejak dini agar dapat
waktu yang menyenangkan, namun di sisi lain merupakan hal yang paling
pengeluaran bayi yang cukup bulan di susul dengan pengeluaran placenta dan
selaput janin dari tubuh ibu ( Kuswanti dan Melina, 2014 ). Persalinan dapat
dilakukan dengan operasi section caesaria . Salah satu indikasi dilakukan operasi
section caesaria adalah Ante partum Bleeding yaitu: perdarahan yang terjadi
dari traktus genitalis yang terjadi antara kehamilan minggu ke 28 awal partus .
Negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia, rumah sakit pemerintah
1
2
rata-rata 11% sementara di rumah sakit swasta bias lebih dari 30% (Gibbons,
2010 dalam Fallis, 2013). Di Indonesia angka kejadian sectio caesarea mengalami
peningkatan pada tahun 2000 jumlah ibu bersalin dengan sectio caesarea 47,22%,
tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 sebesar 47,13%, tahun 2003 sebesar
46,87%, tahun 2004 sebesar 53,2%, tahun 2005 sebesar 51,59%, dan tahun 2006
sebesar 53,68% dan tahun 2007 belum terdapat data yang signifikan (Grace,
2007). Survei Nasional pada tahun 2009, 921.000 persalinan dengan sectio dari
Dari catatan medik RSUD Wangaya selama 3 bulan terakhir dari januari
sampai maret didapatkan data ibu yang melahirkan dengan cara SC (sectio
caesarea) dengan rincian pada bulan januari ditemukan 53 kasus (28,8%) dari 105
persalinan, pada bulan februari ditemukan 68 kasus (36,9%) dari 122 persalinan,
pada bulan maret ditemukan 63 kasus (34,2%) dari 145 persalinan. Dilihat dari
data tersebut bahwa masih banyak ibu yang melahirkan dengan cara sectio
sehingga ibu dapat kembali pada keadaan semula sesuai waktunya tanpa
komplikasi.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
pasien RA dengan P1001 Post Sectio Caesarea oleh karena Ante partum Bleeding
2. Tujuan Khusus
P1001 Post Sectio Caesarea hari oleh karena Ante partum Bleeding
dengan P1001 Post Sectio Caesarea hari oleh karena Ante partum
Bleeding
C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan studi kasus ini adalah
metode deskriptif, tipe studi kasus yaitu memusatkan perhatian pada suatu secara
4
intensif dan mendetail. Subyek yang diselidiki antara lain terdiri dari satu unit
dengan teori. Adapun teknik pengumpulan data dan penyusunan laporan dengan
catatan medis.
D. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan kasus ini secara garis besar dibagi dalam empat bab
teoritis dan tinjauan kasus, tinjauan teoritis menguraikan tentang konsep dasar
kasus terdiri dari konsep dasar sectio caesarea meliputi pengertian, indikasi,
tentang kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus, argumentasi atas
kesenjangan yang terjadi serta solusi yang diambil untuk mengatasi masalah yang
pelaksanaan dan evalusi. Bab IV Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
A. Tinjauan Teoritis
a. Pengertian
1) Plasenta Previa
a) Pengertian
Prawirordjo, 2009)
5
6
Forte, 2010)
c) Etiologi
akibat dari proses radang atau atrofi. Paritas tinggi, usia lanjut,
d) Patofisiologi
2) Solusio Plasenta
a) Pengertian
b) Klasifikasi
yaitu :
lebih.
c) Etiologi
disertai :
dan polyhydramnios
(3) Trauma
d) Patofisiologi
biru atau ungu dan terasa sangat tengang serta nyeri. Hal ini
a. Pengertian
lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus ( Harry dan Forte
2010).
rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin
bawah rahim
a) Kelebihan
b) Kekurangan
perdarahan.
a) Kelebihan
b) Kekurangan
4) SC ismika ( Profunda )
sepanjang 10 cm.
Kelebihan
Kekurangan
pembedahan.
c. Indikasi
b) Panggul sempit
g) Distosia serviks
c) Janin besar
d. Komplikasi
mendatang.
e. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan darah
b) Leukosit (WBC)
pembekuan darah.
e) Pemeriksaan elektrolit
f) Ultrasonografi (USG)
f. Penatalaksanaan.
1) Pre operasi
a) Inform consent
b) Puasa
operasi.
akan diperlukan.
eliminasi.
kehilangan darah.
1) Intra operasi
dijamin.
2) Post operasi
a) Posisi
b) Pemberian cairan
c) Diet
d) Mobilisasi
Miring kanan dan kiri sudah dpat dimulai sejak 6-8 jam setelah
e) Kateterisasi
f) Pemberian obat-obatan
(1) Antibiotika
di setiap institute.
22
perimperan, prostigmin.
(3) Analgetik
Supositoria , oral,injeksi
(2) Bila penutup luka kotor atau basah harus segera diganti
(4) Luka operasi tidak boleh terkena air sampai luka benar-benar
kering
j) Pemantauan perdarahan
a. Pengertian
atonia uteri oleh karena itu bidan dengan teratur harus melakukan
dan suhu.
bayinya sehari-hari.
fundus uteri )
25
Tabel II.1
lain :
(1) Autolysis
pelepasan plasenta.
sembuh total.
waktu keluarnya :
27
mekonium.
post partum.
ke-14
c) Proses Laktasi
sehingga air susu keluar. Selain itu proses laktasi terjadi karena
pengeluaran ASI.
1) Colostrum
3) Asi mature
5) Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan
rahim, setelah dua hari dapat dilalui oleh dua sampai tiga jari
e. Pemeriksaan diagnostik
f. Penatalaksanaan Medis
1) Mobilisasi
dengan posisi V (kepala dan kaki sama tinggi yaitu 15˚) selama
6-8 jam pasca operasi. Kemudian boleh miring kanan dan kiri,
luka.
33
2) Diet
3) Miksi
jam. Dengan cara ini urine dapat ditampung dan diukur secara
4) Defekasi
Bila masih sulit buang air besar dan berak keras dapat
diberikan obat peroral atau per rectal. Jika masih belum bisa
dilakukan klisma.
5) Perawatan payudara
6) KB
Jenis-jenis kontrasepsi :
a) Metode Sederhana
sperma.
35
b) Metode efektif
1. Pil KB
g. Suntikan KB
c) Metode mantap
1. Vasektomi
( Maryani& Hartini).
2. Penutup luka tidak boleh kotor atau kena air, kalau kotor
mencuci tangan.
dengan kemajuan.
d. Pemantuan Perdarahan
syok hipovolemik.
e. Rawat Gabung
terjamin.
g. Laktasi
dimana ibu sudah bisa miring kiri dan miring kanan. Jika ibu
a. Pengkajian
2) Keluhan utama
Pada ibu dengan kasus post Sectio Caesareahari ke-0 keluhan utama
yang biasa timbul yaitu : nyeri pada luka bekas operasi dan tidak mau
3) Riwayat menstruasi
Pada ibu yang perlu ditanyakan adalah umur menarche, siklus haid,
(HPHT).
4) Riwayat perkawinan
dimana, umur kehamilan saat persalinan, berat badan anak saat lahir,
jenis kelamin anak, keadaan anak saat lahir, keadaan ibu setelah
Tanyakan pada ibu apakah ada keluarga ibu yang menderita penyakit
9) Data biologis
pembedahan.
sexualitas.
pasca melahirkan.
ibu.
waktu luang.
a) Keadaan umum
kulit.
b) Gejala kardinal
Observasi vital sign seperti suhu, tekanan darah, nadi dan respirasi.
43
c) Ukuran-ukuran lain
Kaji berat badan sebelum, saat hamil, saat pengkajian dan tinggi
badan.
d) Keadaan fisik
atau tidak.
hidung.
kebiruan.
strie.
odema.
data laboratorium.
b) Diagnosa
dilakukan.
terhadap pembedahan.
sumber.
c) Perencanaan
: Carpenito,2013)
dilakukan
Intervensi :
(1) Kaji tingkat ansietas, catat respon verbal dan non verbal
keadaannya sekarang
mengungkapkan masalah
mungkin
meningkatkan kemandirian
pembedahan
Intervensi :
fundus uteri
pendarahan
49
(3) Beri posisi V pada ibu block spinal anastesi 6-8 jam post
pembedahan
Intervensi :
indikator perdarahan
Intervensi :
indikator perdarahan
pembedahan
Intervensi :
fundus uteri
pendarahan
(3) Beri posisi V pada ibu block spinal anastesi 6-8 jam post
pembedahan
Intervensi :
(2) Catat suhu atau warna kulit dan capilary refil ( CRT)
(3) Ubah posisi secara perlahan ditempat tidur setelah 6-8 pasca
lutut.
(4) Bantu ambulasi awal (belajar duduk pada hari kedua dan
operasi
jaringan.
Intervensi :
didokumentasikan.
Intervensi :
terjadi infeksi.
(5) Rawat luka dengan teknik aseptik bila balutan kotor dan
(6) Anjurkan ibu untuk menjaga luka tetap kering dan bersih
perkembangbiakan kuman.
kebersihan.
Intervensi :
botol dot.
baik
Intervensi :
dalam beraktifitas.
dalam mobilisasi.
defekasi
Intervensi :
ketidaknyamanan.
gelas per hari) bila masukan oral sudah mulai kembali dan
sayuran.
konstipasi defekasi.
Intervensi :
(3) Beri informasi yang akurat tentang kedaan ibu atau bayinya.
terhadap pembedahan.
Intervensi :
adanya perubahan
nyeri
60
nyeri..
darah.
simpatis.
Intervensi :
terjadi infeksi.
(5) Rawat luka dengan teknik aseptik bila balutan kotor dan
(6) Anjurkan ibu untuk menjaga luka tetap kering dan bersih
perkembangbiakan kuman.
kebersihan.
Intervensi :
kekurangan tidur.
biasanya.
istrihat/tidur.
kunjungan.
Intervensi :
botol dot.
baik
64
Intervensi :
dalam beraktifitas.
dalam mobilisasi.
65
defekasi
Intervensi :
ketidaknyamanan.
gelas per hari) bila masukan oral sudah mulai kembali dan
sayuran.
konstipasi defekasi.
Intervensi :
keluarnya ASI
mendemontrasikan.
Intervensi :
prilaku baru.
mengontrol.
Intervensi :
(3) Beri informasi yang akurat tentang kedaan ibu atau bayinya.
d) Pelaksanaan
e) Evaluasi
Kontraksi uterus
Sectio Caesarea
71
72
B. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, tanggal 26 april 2016 pukul 15.00
a. Pengumpulan Data
Nama : RA DD
Umur : 24th 25 th
No. RM : 594214
b. Keluhan utama
2) Saat Pengkajian
c. Riwayat menstruasi
haid 28 hari dan lamanya 5-6 hari dengan keadaan darah warna merah
dan bau agak amis. Darah yang dikeluarkan biasanya cair dan kadang-
kadang ada yang kental dengan warna agak kehitaman. Ibu ganti
pembalut 2-3 kali sehari dan tidak merasakan nyeri perut saat haid, ibu
HPHT : 1-8-2015 .
TP : 8-5-2016
d. Riwayat perkawinan
darah. Pada tanggal 25 april 2016 pukul 21.00 wita Ibu mengeluh
pukul 13.00 wita, ibu siap insisi pukul 13.03 wita dan insisi
,apgarscore 7/8 anus ada, kelainan tidak ada, belitan tidak ada,
Diagnosa
Bleeding
f. Riwayat kesehatan
penyakit jantung, kencing manis, asma, TBC dan tekanan darah tinggi.
h. Penggunaan kontrasepsi
i. Data bio-psiko-sosbud-spiritual-pengetahuan
1) Data Biologis
a) Bernafas
rumah sakit.
(2) Minum : Sebelum hamil dan saat hamil ibu mengatakan biasa
masih dipuasakan.
c) Eleminasi
(1) BAB : Sebelum hamil dan saat hamil ibu mengatakan biasa
rumah sakit.
pada malam hari mulai pukul 22.00 wita dan bangun pada pagi
78
hari pukul 05.00 wita, ibu mengatakan biasa tidur siang ± 1 jam,
pada saat ini ibu mengatakan lebih banyak istirahat karena nyeri
g) Berpakaian
pakaian satu kali sehari dengan baju yang bersih. Pada saat
h) Kebersihan Diri
Sebelum hamil dan saat hamil ibu mengatakan mandi dua kali
i) Sexualitas
benar.
2) Data Psikologis
a) Rasa Nyaman
miring kanan atau kiri. Skala nyeri 4 dari 0-10 skala nyeri yang
b) Rasa Aman
c) Konsep diri
untuk anaknya
3) Data Sosial
a) Sosial
ipar dan keluarga lainnya selama ini baik-baik saja. Ibu nampak
c) Prestasi
d) Rekreasi
keluarganya di rumah.
4) Data spiritual
keluarganya.
82
j. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
b) TTV
merasa lemas
2) Keadaan fisik
muka.
83
diajak berkomunikasi.
tonsil.
k) Ekstremitas :
tetes/menit.
urine ± 250
susu formula.
a) Insfeksi
anemi
dengan panjang ± 10 cm
b) Palpasi
c) Auskultasi
k. Data Bayi
Tabel II.2
Tempat
Anak Jenis Keadaan
No lahir Tgl Lahir Keterangan
ke persalinan anak
penolong
1 I Dokter 26-4-2016 Sectio JK: laki- Bayi lahir
Pukul Caesarea laki segera
13.10 wita BB: 3150 gr menengis, ,
Sehat anus ada,
PB : 51 cm Tidak ada
LK : 35 cm kelainan
LD : 33 cm
.
87
l. Data penunjang
Table II.3
a. Analisa Data
TABEL II.4
ANALISA DATA KEPERAWATAN PADA IBU “RA”
DENGAN P1001 POST SECTIO CAESARIA OLEH KARENA APB
DI RUANG DARA RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR
TANGGAL 26 – 28 APRIL 2016
No Data Subjektif Data Objektif Diagnosa Keperawatan
1 - Ibu mengeluh ingin - Ibu puasa Resiko kekurangan
minum - Tampak terpasang volume
- Ibu mengeluh lemas infus IVFD RL 28
tts/mnt dan IVFD DS
% 24tts/mnt
- Ibu tampak lemah
- Ibu tidak mampu
menggerakkan
kakinya
2 - Ibu mengatakan - Ibu lemah Intoleransi aktivitas
kesulitan untuk - Ibu masih dibantu
bergerak karena oleh perawat dan
nyeri pada luka keluarga dalam
operasi diperutnya memenuhi
- Ibu mengeluh kebutuhannya sehari-
badannya lemah hari.
- Ibu mengatakan
dirinya belum
mampu memenuhi
kebutuhannya secara
mandiri
3 - Terdapatluka operasi Resiko infeksi
SC pada abdomen
dengan panjang ± 10
cm melintang
dibawah pusar
- Terdapat pengeluaran
lochearubra dari
vagina ± 20 cc
dengan warna merah,
bau amis
- Terpasang IVFD RL
28 tts/mnt pada
tangan kiri dan
dower catheter
- WBC : 11 10^3/ul
89
b. Rumusan Masalah
1) PK perdarahan
2) Intoleransi Aktivitas
3) Resiko Infeksi
4) Nyeri Akut
5) Kurang Penegtahuan
90
c. Analisa Masalah
Proses terjadinya :
2) P : Intoleransi aktivitas.
Proses terjadi :
yang diperlukan.
3) P : Resiko infeksi.
Proses terjadi :
mengakibatkan infeksi.
4) P : Nyeri akut
Proses terjadi :
5) P : Kurang Pengetahuan
interpretasi
Proses terjadinya :
memandikan bayi.
bayinya.
94
2. PERENCANAAN
a. Prioritas diagnosa
kebutuhannya sehari-hari.
4. Gantikan kehilangan
cairan yang telah
didokumentasikan
Dilanjutkan
96
Lanjutan
1 2 3 4 5
Selasa Intoleransi aktivitas Setelah diberikan asuhan 1. Beri penjelasan pada 1. Dengan memberikan
26 april berhubungan dengan nyeri keperawatan selama 2 x 24 jam ibu mengenai penjelasan mengenai
2016 sekunder akibat terputusnya diharapkan mobilitas fisik ibu pentingnya mobilisasi pentingnya mobilisasi,
Pukul kontinuitas jaringan kulit meningkat dengan kriteria hasil : mampu meningkatkan
15.30 ditandai dengan ibu keinginan ibu untuk
wita mengatakan kesulitan untuk 1. Ibu tidak kesulitan bergerak mobilisasi
bergerak karena nyeri pada 2. Bantu ibu memenuhi
luka operasi diperutnya.ibu 2. Ibu mampu mobili-sasi kebutuhannya sehari- 2. Dengan memberikan
mengeluh badannya lemas, secara bertahap seperti hari seperti: makan, bantuan agar ibu
ibu mengatakan dirinya duduk, berdiri dan berjalan minum, BAK, BAB mampu meningkatkan
belum mampu memenuhi dan mandi keinginan untuk
kebutuhannya secara 3. Ibu mampu memenuhi memenuhi ADL secara
mandiri.Iibu lemah, ibu masih kebutuhan sendiri, ibu lemah, mandiri
dibantu oleh perawat dan ibu masih dibantu perawat 3. Anjurkan ibu untuk
keluarga untuk memenuhi dan keluarga dalam mobilisasi dini dan 3. Dengan mobilisasi
kebutuhannya sehari-hari. memenuhi kebutuhan sehari- bertahap (duduk, secara dini peredaran
hari. berdiri dan berjalan). darah melatih
kelenturan dan
kekuatan otot sendi
4. Libatkan keluarga
dalam perawatan ibu 4. Dengan melibatkan
untuk memenuhi keluarga kebutuhan ibu
kebutuhan sehari-hari akan terpenuhi dan ibu
merasa lebih merasa
lebih diperhatikan
97
Dilanjutkan
Lanjutan
1 2 3 4 5
kebutuhannya mengetahui sejauh
mana perkembangan
ibu dalam beraktivitas.
Selasa Resiko infeksi berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Observasi tanda-tanda 1. Dengan mengetahui
26 april dengan sisi masuknya keperawatan selama 3x24 jam infeksi (kalor, dolor, tanda-tanda infeksi
2016 organisme sekunder diharapkan infeksi tidak terjadi rubor, tumor dan lebih dini sehingga
Pukul terhadap pembedahan dan dengan kriteria hasil : fungsiolesia) dapat diambil tindakan
15.30 pengeluaran lochea lebih cepat.
wita 1. Tanda-tanda infeksi (kalor,
dolor, rubor, tumor, 2. Ukur tanda-tanda vital 2. Dengan adanya
fungsiolaesa setiap 8 jam peningkatan suhu
tubuh merupakan
2. Pengeluaran lochea lancar indikator terjadinya
dan tidak berbau busuk infeksi
98
Dilanjutkan
Lanjutan
1 2 3 4 5
5. Lakukan delegatif 6. Dengan pemberian
dalam pemberian antibiotikdapat
therapy antibiotik. mencegah
pertumbuhan kuman
sehingga infeksi tidak
terjadi
Selasa Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Anjurkan mengambil 1. Dengan posisi yang
26 april dengan trauma jaringan dan keperawatan selama 30 menit posisi yang nyaman nyaman maka otot-otot
2016 spasme otot sekunder dalam kurun waktu 2x24 jam akan menjadi rileks
Pukul terhadap pembedahan diharapkan nyeri ibu berkurang dan memperlancar
15.30 ditandai dengan ibu mengeluh dengan kriteria hasil: peredaran darah ke
wita nyeri pada luka operasi jaringan tubuh
diperutnya. Nyeri dirasakan 1. Ibu mengatakan nyerinya sehingga nyeri dapat
bertambah saat bergerak, berkurang berkurang.
nyeri dirasakan seperti 2. Ajarkan teknik
ditusuk-tusuk. Skala nyeri 4 2. Skala nyeri 2 dari 10 skala distraksi dan relaksasi. 2. Dengan teknik
dari yang diberikan distraksi mampu
10 skala yang diberikan, ibu mengalihkan perhatian
meringis dan mengigit 3. Ibu tidak meringis bila ibu dari nyeri yang
bibirnya bergerak dirasakan, sedangkan
relaksasi dapat
membuat otot-otot
menjadi rileks
sehingga nyeri ber-
3. Pantau vital sign setiap kurang
6 jam
3. Dengan ukur vital sign
diharapkandiketahui
respon
Dilanjutkan
99
Lanjutan
1 2 3 4 5
terhadap nyeri, bila
vital sign meningkat
menandakan nyeri
bertambah
5. Dengan memberikan
5. Kolaborasi dalam analgetik dapat
pemberian analgetik mengurangi nyeri yang
bila perlu. dirasakan ibu
100
Lanjutan
1 2 3 4 5
saat ditanya tentang payudaradanperawatanbayinya 4. Evaluasipemberianinfo 4. Mengetahuisejauhma
perawatan payudara, cara . rmasidenganmenganjur napemahamanibuden
merawat tali pusar, dan cara 2. Ibutidakbinggunglagi kanibuuntukmengulang ganpenjelasan yang
memandikan bayi. iinformasi yang telahdiberikan
3. Ibutidakbertanya-tanyalagi telahdiberikandanmend
emontrasikan.
101
102
3. Pelaksanaan
TABEL II.6
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PASIEN RA DENGAN
P1001 POST SECTIO CAESAREA OLEH KARENA APB
DI RUANG DARA RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR
TANGGAL 26 – 28 APRIL 2016
No Tindakan
Hari/Tgl/Jm Evaluasi Paraf
DX Keperawatan
1 2 3 4 5
Selasa, 1, Mengukur tanda-tanda Suhu : 36,5 0C
26 April 3, 4 vital. Tensi :120/90 mm/Hg Diah
2016 Nadi :80 x/menit
Pukul: Respirasi:18 x/menit
15.30 wita
Pukul : 3 Mengobservasi tanda- Tanda-tanda infeksi
15.40 wita tanda infeksi tidak ada luka tampak Diah
bersih
Dilanjutkan
103
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul : 1 Mengganti cairan Cairan infus ibu sudah
19.00 wita infus ibu ( IVFD RL diganti Diah
28 tts/mnt)
Dilanjutkan
104
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul : 1 Mengganti cairan Cairan infus sudah
06.50 wita infus ibu ( IVFD RL diganti Bidan
28 tts/mnt)
Dilanjutkan
105
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul : 5 Memberikan Ibu belum mampu
11.00 wita kesempatan ibu untuk menjelaskan kembali Diah
menjelaskan kembali cara perawatan luka,
cara perawatan luka, perawatan payudara
perawatan payudara dan cara memandikan
dan cara memandikan bayi yang benar
bayi yang benar
Dilanjutkan
106
Lanjutan
1 2 3 `4 5
nyerinya tiap kali
muncul dandapat
mempraktekkan
tehnikdistraksi
relaksasi yang
diajarkan.
Dilanjutkan
107
Lanjutan
Dilanjutkan
108
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul: 4 Mengkaji skala nyeri Ibu mengatakan nyeri
08.40 wita ibu luka post operasinya
sudah berkurang, skala
nyeri 2 dari 0–10 skala Diah
nyeri yang diberikan,
pasien tampak tenang
dan tidak meringis
Dilanjutkan
109
Lanjutan
1 2 3 4 5
, lanjutkan terapi oral di
rumah
Asam Mefenamat
500mg
Cefodroxil 500mg
Metronidasol 500 mg
Pukul: Mengevaluasi Ibu mengatakan nyeri
13.05 wita masalah yang belum yang dirasakan sudah
teratasi. berkurang, skala nyeri
2 dari 10 skala nyeri Diah
yang diberikan.
Tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti kalor,
dolor, rubor, tumor,
fungsiolesia.
Ibu tampak sudah
mampu melakukan
ADLnya.
Ibu mengatakan sudah
mampu BAK seperti
biasa.
Pukul: Menyiapkan ibu Ibu mengatakan
14.00 wita pulang. mengerti tentang
Menjelaskan obat- penjelasan perawat. Diah
obat yang dibawa
pulang, memberikan
HE tentang cara
perawatan ibu dan
bayi di rumah,
memberikan surat
kontrol dan
menganjurkan ibu
untuk kontrol kembali
ke poliklinik
kebidanan atau
pelayanan kesehatan
terdekat sesuai dengan
instruksi dokter untuk
merawat lukanya
110
TABEL II.7
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN PASIEN RA DENGAN
P1001 POST SECTIO CAESAREA OLEH KARENA APB DI RUANG
DARA RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR
TANGGAL 26 APRIL 2016
2jam post SC
No Hari/Tgl/ Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Jam
1 2 3 4
1 Selasa, Resiko kekurangan volume S: ibu mengeluh masih lemas,
26 April cairan berhubungan dengan ibu masih mengeluh ingin
2016 prosedur pembedahan, minum
16.00 wita anastesi, puasa, perdarahan
O: ibu masih puasa, tampak
terpasang infus dua jalur
IVFD RL 28 tts/mnt dan
IVFD DS % 24tts/mnt, ibu
tidak mampu
menggerakkan kakinya.
A : Tujuan 1, 2,3 belum
tercapai. Masalah belum
teratasi
P : lanjutkan rencana tindakan
no 1, 2, 3, dan 4
TABEL II.8
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN PASIEN RA DENGAN
P1001 POST SECTIO CAESAREA OLEH KARENA APB DI RUANG
DARA RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR
TANGGAL 26 APRIL 2016
6 Jam Post SC
No Hari/Tgl/ Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Jam
1 2 3 4
1 Selasa, Resiko kekurangan volume S : ibu masih mengeluh lemas,
26 April cairan berhubungan dengan ibu sudah minum sedikit
2016 prosedur pembedahan, O : ibu sudah diperbolehkan
20.00 wita anastesi, puasa, perdarahan
untuk minum, tampak
terpasang infus IVFD RL 28
tts/mnt dan IVFD DS %
24tts/mnt,
A : Tujuan 3 tercapai. Tujuan
1, 2 belum tercapai
P : Lanjutkan rencana tindakan
no 1, 2, 3, dan 4
TABEL II.9
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN PASIEN RA DENGAN
P1001 POST SECTIO CAESAREA OLEH KARENA APB DI RUANG
DARA RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR
TANGGAL 27 APRIL 2016
24 jam post SC
No Hari/Tgl/ Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Jam
1 2 3 4
2 Rabu Resiko kekurangan volume S : Ibu tidak lemas lagi, ibu
27 April cairan berhubungan dengan sudah makan dan minum
2016 prosedur pembedahan, O : Ibu tampak tidak lemas lagi
15.30 wita anastesi, puasa, perdarahan , ibu tampak tidak terpasang
infus , ibu sudah makan dan
minum
A : Tujuan 1, 2, 3tercapai .
Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi ibu
4. Evaluasi
TABEL II. 10
TABEL II. 11
Hari/Tgl/
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Jam
1 2 3 4
1 Kamis, Intoleransi aktivitas S : ibu mengatakan sudah
28 april berhubungan dengan nyeri mampu memenuhi
2016 Pukul : sekunder akibat terputusnya kebutuhannya secara
15.30 Wita kontinuitas jaringan kulit mandiri. Pasien
ditandai dengan ibu mengatakan tidak kesulitan
mengatakan kesulitan untuk dalam bergerak. Ibu sudah
bergerak karena nyeri pada mampu berjalan.
luka operasi diperutnya. Ibu O : ibu tidak dibantu keluarga
mengeluh badannya lemas, lagi dalam memenuhi
ibu mengatakan dirinya ADLnya
belum mampu memenuhi A : Tujuan 1,2,3 tercapai,
kebutuhannya secara mandiri. masalah teratasi
Ibu lemah, ibu masih P : Libatkan keluarga dalam
dibantu oleh perawat dan perawatan ibu untuk
keluarga untuk memenuhi memenuhi kebutuhan
kebutuhannya sehari-hari sehari-hari
Nadi : 78x/menit
Respirasi : 20x/menit
A : Tujuan 1,2,3 tercapai,
masalah teratasi
P : Anjurkan Ibu untuk
melakukan tehnik distraksi
dan relaksasi
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara tinjauan teori
dengan tinjauan kasus yang ditemukan pada ibu RA dengan P1001 post Sectio
caesarea (SC) oleh karena Ante Partum Bleeding. Kesenjangan ini akan dibahas
A. Pengkajian
April 2016 pukul 15.00 wita . Pada tinjauan teori data yang muncul pada ibu
RA dengan P1001 post Sectio caesarea oleh karena APB adalah ibu masih
lemah, kulit pucat, ibu nampak kedinginan dan kakinya kesemutan, terjadi
penurunan tekanan darah, CRT > 3 detik, terjadi penurunan kesadaran, ibu
tidak elastis, wajah pucat, terpasang dower catéter. Namun pada saat
pengkajian sebelum 6 jam ibu tidak mengalami penurunan tekana darah, ibu
kering dan pada saat 6 jam post operasi ibu mengalami kesemutan.
120
121
sc, kesalahan interpretasi . Pada ibu nyeri di angkat diagnosa keempat karena
pada saat pengkajian sebelum 6 jam ibu belum mengeluh nyeri dikarenakan
oleh efek anastesi . Diagnosa ini muncul karena data yang ditemukan pada
ibu sesuai dengan kriteria yang ada pada tinjauan teori untuk mengangkat
diagnosa tersebut.
krisis situasi, ancaman pada konsep diri, kebutuhan tidak terpenuhi terpenuhi
tidak diangkat karena ibu merasa aman sudah dapat melahirkan dengan
penulis tidak di angkat karena pada ibu tidak di temukan adanya perdarahan.
tidak di angkat karena saat pengkajian ibu mengatakan sudah mulai menyusui
122
bayinya dan tampak dari payudara ibu sudah mulai keluar kolostrum. Penulis
peristaltik sekunder akibat efek anastesi karena pada saat pengkajian ibu
mengatakan sudah bisa kentut itu menandakan peristaltik usus sudah mulai
dengan efek anastesi tidak penulis angkat karena pada ibu di lakukan operasi
kandung kemih sehingga aliran urine dalam kateter lancar, nyeri tekan di
suprapubis dan distensi kandung kemih tidak ada. Gangguan pola istirahat
gangguan penampilan diri tidak di angkat karena ibu tidak mengeluh ada
gangguan pada konsep dirinya. Ibu tidak mengalami gangguan dalam konsep
kesehatan psikologis atau fisik, gambaran diri tidak di angkat karena ibu
B. Perencanaan
ibu begitu juga pada pada tinjauan kasus. Dimana resiko kekurangan volume
di angkat sebagai prioritas utama karena pada maternitas trias nifas perlu
sebagai prioritas kedua karena pada saat pengkajian ibu mengeluh kakinya
(dower kateter dan IVFD) sebagai prioritas ketiga karena melihat dari kondisi
luka ibu merupakan luka operasi yang bersifat steril. Nyeri akut berhubungan
prioritas keempat karena masalah ini yang paling dirasakan dan mengancam
dan skala nyeri 4 (nyeri sedang) dari rentang 0-10 skala nyeri yang diberikan
infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor, fungsiolaesa). Suhu tubuh ibu (36,5°C).
membahayakan ibu dan hal ini merupakan suatu yang psikologis. Kemudian
yang dibuat pada tinjauan kasus secara umum sudah sesuai dengan tinjauan
C. Pelaksanaan
yang telah disusun dimana tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan ibu secara optimal serta membantu ibu untuk bisa mandiri dalam
kondisi ibu sudah membaik dan diperbolehkan untuk pulang. Pada tindakan
yang tidak dilaksanakan sesuai rencana yaitu merawat luka dengan tehnik
aseptik , pada tinjauan teori merawat luka dengan teknik aseptik bila balutan
kotor dan basah atau pada hari ke-3 namun pada tinjauan kasus ibu tidak
pulang pada hari ke 2 dan balutan luka ibu tidak kotor. Untuk perawatan luka
dilakukan di poliklinik saat ibu kontrol kembali. Pada ibu RA tindakan yang di
keperawatan.
125
D. Evaluasi
resiko kekurangan volume cairan dilakukan pada tanggal 27 aprill 2016 dan
untuk evaluasi intoleransi aktifitas, resiko infeksi, nyeri akut dan kurang
pengetahuan dilakukan pada tanggal 28 April 2016 pukul 15.30 Wita, karena
keadaan ibu sudah membaik dan sudah diijinkan pulang oleh dokter. Dari 5
intoleransi aktifitas, resiko infeksi, nyeri akut dan kurang pengetahuan sudah
teratasi. Pada diagnosa resiko kekurangan volume cairan sudah teratasi karena
mukosa bibir pasien sudah lembab, pasien tidak lemah lagi, , infus pasien
sudah dilepaskan dan tidak ada perdarahan pada pasien . Intoleransi aktifitas
sudah teratasi karena ibu mengatakan tidak ada kesulitan dalam bergerak, ibu
sudah duduk, berdiri dan mampu untuk makan secara mandiri. Pada diagnosa
resiko infeksi sudah teratasi karena tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti
rubor, kalor, dolor, fungsiolaesa dan tidak ada peningkatan suhu tubuh.
Diagnosa nyeri akut ibu mengatakan bahwa nyerinya sudah berkurang dengan
skala nyeri 2 dan ibu tidak tampak meringis. Dan untuk diagnosa kurang
perawatan payudara, cara merawat tali pusar, dan cara memandikan bayi.
126
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
tinjauan teori, ada beberapa data yang ditemukan sesuai dengan teori seperti :
tidak mengalami penurunan tekana darah, ibu tidak gelisah, tidak terjadi
pendarahan akibat pembedahan, mukosa bibir kering dan pada saat 6 jam post
Pada tinjauan teori untuk post operasi setelah 6 jam ada 13 diagnosa
keperawatan.
teori dan kondisi pasien, dimana nantinya tujuan yang diinginkan dapat sesuai
dengan harapan.
24 jam karena kondisi ibu sudah membaik dan diperbolehkan untuk pulang.
126
127
kotor dengan tehnik aseptik tidak dilaksanakan karena keadaan gaas penutup
luka ibu tidak basah ataupun kotor dan berdasarkan Panduan Praktek Klinik
Pada evaluasi dari kelima masalah yang dapat diatasi yaitu resiko
menemukan hambatan , hal ini terjadi karena sudah adanya keja sama yang
baikantara perawat ruangan, dokter, ibu RA serta keluarga ibu RA yang sangat
kooperatif.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kuswanti, I., & Melina, F. (2014). Askeb II Persalinan (Edisi 1). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Mansyur, N., & Dahlan, K. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas
(Edisi 1). Malang: Selaksa Media.
Oxorn, H., & Forte, R.W. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.
Seratun., Maryani, S., Hartini, T., Rusmiati., & Pinem, S. (2008) Pelayanan
Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi (Edisi 1). Jakarta: Trans
Info Media
Sasaran : Pasien RA
Waktu : Disesuaikan
A. Tujuan
operasi SC.
dapat:
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. Media
1. Leaflet
D. Materi
(Terlampir)
MATERI PENYULUHAN
A. Perawatan Luka SC
b. Penutup luka tidak boleh kotor/terkena air, diganti dua hari sekali
menyebabkan infeksi.
e. Untuk sementara ibu mandi pakai waslap, sebab luka operasi tidak
2. Jaritan luka operasi akan dibuka dari ketujuh sampai hari ke sembilan
kesehatan terdekat.
3. Makanan yang harus diperhatikan sebab tanpa makanan yang mengandung
nilai gizi yang baik (4 sehat 5 sempurna) dan makan buah-buahan yang
Selama 42 hari ibu tidak boleh mengangkat beban yang berat, untuk
a. Bengkak/merah
b. Keluar cairan/nanah
c. Luka terbuka
d. Badan panas
6. Bila hal diatas terjadi, ibu supaya segera memeriksakan diri ke puskesmas,
Oleh:
NIM: 13E10995
PRODI DIII
KEPERAWATAN
STIKES BALI
2016
Lampiran 4
Sasaran : Ibu RA
Waktu : Disesuaikan
A. TUJUAN
perawatan payudara.
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demontrasi
C. MEDIA
Leaflet
D. MATERI
Terlampir
E. EVALUASI
Hari/
KegiatandanWakt
Tanggal Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien
u
/ Jam
1 2 3 4
Rabu, 27 Pembukaan - Mengucapkan sa1am - Menjawab
April (5 menit) dan salam
2016 memperkenalkan
diri.
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA
A. Perawatan payudara
1. Pengertianperawatanpayudara
2. Tujuanperawatanpayudara
nyeri
3. AlatdanBahan
a. Handuk 2 buah
c. Kapas
d. Waskom 2 buah
f. Waslap 2 buah
4. Metodeperawatanpayudara
a. Cucitangan
kanan.
6. Dalam hal menyusui bayi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
areola agar saat menyusui lebih efektif dan tidak menyebabkan puting
susu lecet.
c. Pegang payudara dengan cara ibu jari di atas areola mamae dan jari
lainnya di bawah.
e. Posisi menetek bayi yang baik secara umum yaitu posisi duduk
Sasaran : Ibu RA
Waktu : Disesuaikan
A. TUJUAN
tali pusat.
B. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demontrasi
C. MEDIA
Leaflet
D. MATERI
Terlampir
E. EVALUASI
Hari/
Kegiatan
Tanggal/ Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien
dan Waktu
Jam
1 2 3 4
Rabu, Pembukaan - Mengucapkan sa1am - Menjawab salam
27 April (5 menit) dan memperkenalkan
2016 diri.
Memandikan bayi yang benar adalah cara ibu untuk membuat bayinya
pusat dengan benar untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi baru
a. Handuk 2 buah
c. Kapas
d. Waskom 2 buah
g. Bedak bayi
h. Sisir
i. Minyak kelapa
j. Baby oil
k. Minyak telon
l. Bengkok
m. Kapas mata, kapas mulut, kapas hidung, kapas cebok, kapas kering
a. Cuci tangan
dahulu
f. Mulut bayi dibersihkan dengan cara ambil satu buah kapas mulut
perut bayi, usapkan baby oil pada seluruh lipatan, anus dan genitalia
l. Pakaikan bayi popok, baju bayi, sarung tangan, sarung kaki, sisir
perut yang penuh tidak sengaja tertekan maka bayi akan muntah
serta bayi akan sulit di ajak bekerja sama jika perutnya kosong
3. Pastikan bahwa tempat mandi cukup hangat, jangan buka baju bayi
sampai bak mandi terisi cukup dan siap untuk memandikan bayi.
7. Siapkan hiburan
8. Buatlah bak mandi seperti tempat bermain bayi sehingga