SKRIPSI
NURLAELAH S
NIM. P07224319010
Identitas Diri
Nama : Nurlaelah S
Tempat/Tanggal Lahir : Sela, 04 Nopember 1979
Alamat : Jl. Ir Soekarno RT 17 Kel Muara Jawa Ulu Kec Muara
Jawa Kab Kutai Kartanegara
Status Keluarga : Menikah
Alamat Institusi : JL. Wolter Monginsidi No.38
Riwayat Pendidikan :
1. SDN No 32 Sela, Pangkep Sulsel lulus tahun 1991
2. SMPN Bungoro, Pangkep Sulsel lulus tahun 1994
3. SPK Labuang Baji, Ujung Pandang Sulsel lulus tahun 1997
4. PPB DEPKES Ujung Pandang Sulsel lulus tahun 1998
5. D-III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kaltim lulus tahun 2012
Riwayat Pekerjaan :
1. Bidan PTT, Kab Bone Sulsel 1999-2001
2. PNS di Puskesmas Muara Jawa 2003-Sekarang
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada tuhan semesta alam,
sang maha Pencipta Langit dan Bumi ialah Allah SWT karena atas berkat
Jawa.”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat meraih gelar Sarjana Terapan di
banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak untuk itu
Kaltim
Kemenkes Kaltim
3. Nursari Abdul Syukur, M.Keb, selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan Poltekkes
Kemenkes Kaltim.
4. Joko Sapto Pramono, S.Kp., MPHM selaku penguji utama yang banyak
vi
7. Masitah R.M, selaku pimpinan Klinik Masitah Muara Jawa yang telah
8. Bapak Ibu Dosen dan Staf Pendidikan di Prodi Sarjana Terapan Poltekkes
Kemenkes Kaltim.
9. Orang tua, suami dan anak-anakku yang telah memberi dukungan moril dan
10. Rekan-rekan mahasiswi Prodi Sarjana Terapan Poltekkes Kaltim yang banyak
ini.
11. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, hal ini
dan waktu. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
demi perbaikan yang akan datang sangat diharapkan. Semoga Allah SWT
memberikan balasan atas segala amal yang telah diberikan dan semoga skripsi ini
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Hal
viii
BAB III PROSEDUR PENELITIAN ............................................................. 38
A. Jenis, dan Desain Penelitian ...................................................... 38
B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 39
C. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 40
D. Identifikasi Variabel Penelitian................................................. 40
E. Definisi Operasional.................................................................. 41
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 42
G. Prosedur Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data................. 42
H. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data............................... 44
I. Etika Penelitian ......................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DA PEMBAHASAN................................. 48
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 48
B. Pembahasan............................................................................... 52
C. Keterbatasan Penelitian............................................................. 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................... 60
B. Saran .......................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Hal
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
xi
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Hubungan Senam Hamil dengan Kelancaran Proses Persalinan pada Ibu Bersalin
di Klinik Masitah Muara Jawa
INTISARI
Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi di Indonesia salah
satunya disebabkan partus lama. Hal yang berperan penting dalam proses persalinan
adalah kekuatan mendorong dan ini dapat dilakukan dengan mengikuti senam hamil.
Tujuan senam hamil adalah melatih pernafasan menjelang persalinan.
Tujuan penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas
pelaksanaan senam hamil terhadap kelancaran proses persalinan pada ibu bersalin di
Klinik Masitah Muara Jawa.
Desain Penelitian : Metode penelitian adalah metode survey dan rancangan
penelitian casecontrol. Populasi seluruh ibu bersalin periode Januari sampai Desember
2019 sebanyak 73 orang. Jumlah sampel sebanyak 73 responden. Instrument penelitian
yang digunakan adalah data sekunder. Teknik Analisa data yaitu analisa univariat dengan
distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan ujichi square(X2).
Hasil Penelitian : Penelitian menunjukkan pelaksanaan senam hamil sebagian
besar ibu hamil mengikuti kegiatan senam hamil yaitu sebanyak 46 orang (63%).
Kelancaran proses persalinan pada ibu hamil di Klinik Masitah Muara Jawa sebagian
besar lancar sebanyak 48 orang (65,8%) dan pelaksanaan senam hamil efektif terhadap
kelancaran proses persalinan di Klinik Masitah Muara Jawa ditunjukkan dengan nilai p
value 0,000 dan OR =23,429.
Kesimpulan Penelitian : Senam hamil efektif terhadap kelancaran proses
persalinan. Saran Bagi Dinas Kesehatan lebih meningkatkan kembali program-program
senam hamil melalui kelas ibu hamil di setiap desa atau kelurahan, lebih ditingkatkan
pemahaman masyarakat mengenai pentingnya melakukan senam hamil. Bagi Klinik
Masitah meningkatkan pelayanan kepada ibu hamil khususnya yang melakukan ANC
agar bersedia mengikuti senam hamil.
.
Kata Kunci : Senam Hamil, Kelancaran Proses Persalinan
1. Mahasiswa jurusan kebidanan Samarinda, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
2. Dosen jurusan kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
3. Dosen jurusan keperawatan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
xiv
The Relationship of Pregnancy Exercise with the Smooth Process of Childbirth
at The Clinic Masitah Muara Jawa
Corresponding Author : Nurlaelah, Department of Midwifery Samarinda, Polytechnic Ministry of Health of East
Kalimantan, Indonesia. E-mail: ellasimpus@gmail.com, Phone:
+62-811539797
ABSTRACT
Background : The maternal mortality rate (MMR) that is still high in Indonesia is
partly due to prolonged labor. Things that play an important role in the delivery process
is the driving force and this can be done by following pregnancy exercises. The purpose
of pregnancy exercise is to practice breathing before labor.
Objective : the Purpose of this study was to determine the effectiveness of the
implementation of pregnancy exercises for the smoothdelivery of laborin Clinic Masitah
Muara Jawa.
Design :The research method is a survey method and case control research design.
The population of all women giving birth from January to December 2019 was 73 people.
The number of samples was 73 respondents. The research instrument used was secondary
data. Data analysis techniques are univariate analysis with frequency distribution and
bivariate analysis with chi square test(X2).
Result : Research shows that the implementation of pregnancy exercises most of
the pregnant women participate in pregnancy exercise activities, as many as 46 people
(63%). The smooth delivery process for pregnant women at the Muara Jawa Masitah
Clinic was mostly smooth as many as 48 people (65.8%) and the implementation of
pregnancy exercises was effective against the smooth delivery process at the Muara Jawa
Masitah Clinic shown with a pvalue of 0,000 and OR =23,429.
Conclusion : pregnancy exercises are effective against the smooth delivery
process. Suggestions for the Office of Health to further improve pregnancy exercise
programs through classes of pregnant women in each village or village, further increasing
community understanding of the importance of doing pregnancy exercises. For Clinic
Masitah to improve services for pregnant women, especially those who do ANC to be
willing to attend pregnancy exercises.
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASEAN. Di Indonesia AKI pada tahun 2017 sebanyak 305 per 100.000
ASEAN. AKI di Kalimantan Timur tahun 2017 adalah 110 per 100.000
hidup (Profil DinKes Kutai Kartanegara, 2017). Penyebab paling besar adalah
11%. Salah satu penyebab AKI adalah adanya penyulit dalam persalinan
AKI yang masih tinggi ini salah satunya disebabkan karena perdarahan,
dapat disebabkan karena faktor fisik, faktor emosi dan faktor sosial.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 AKI yang masih tinggi disebabkan
yaitu sebesar 30.3% dan partus lama merupakan penyebab terendah yaitu
sebesar 1.8% namun perlu penanganan lebih baik agar tidak terjadi saat
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan placenta) yang dapat hidup diluar
serviks, kelahiran bayi dan placenta melalui jalan lahir atau melalui jalan lain
adalah persalinan (partus) lama yang ditandai dengan fase laten lebih dari 8
jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih tanpa kelahiran bayi, dan
Salah satu faktor yang berperan penting dalam proses persalinan yaitu
kekuatan mendorong janin keluar meliputi his (kekuatan uterus) dan kontraksi
otot dinding perut. Kondisi psikologis dapat berpengaruh terhadap tenaga ibu
polos dan pembuluh darah, sehingga terjadi kekakuan serviks dan hipoksia
pada rahim yang menyebabkan impuls nyeri bertambah banyak, impuls nyeri
melalui thaloma limbic ke korteks serebri dengan akibat menambah rasa takut,
waktu yang lama dan mungkin membutuhkan alat bantu bahkan operasi
2
Varney (1997) dan Hanton (2001) menjelaskan bahwa senam hamil
akan memberikan suatu produk kehamilan atau outcome persalinan yang lebih
baik, dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil.
bayi lahir rendah, adanya penurunan kelainan denyut jantung, tali pusat dan
caesar, serta memperbaiki skor apgar dan psikomotor janin. Senam hamil juga
dapat mengurangi risiko stress dan nyeri pada saat melahirkan. Selain itu inti
Sehingga pada saat menjelang kelahiran bayi, ibu bisa rileks dan menguasai
sang ibu, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang
dikandungnya. Pada saat bayi mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen
akan mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke
dalam aliran darah bayi yang dikandung. Senam kehamilan akan menambah
jumlah oksigen dalam darah di seluruh tubuh sang ibu dan karena itu aliran
oksigen kepada bayi melalui plasenta juga akan menjadi lancar (Sani, 2012).
Latihan senam hamil tidak dapat dikatakan sempurna bila penyajiannya tidak
disusun secara teratur yaitu minimal satu kali dalam seminggu yang dimulai
teratur dan intensif, wanita tersebut akan menjaga kesehatan tubuhnya dan
3
Studi pendahuluan yang dilakukan di Klinik Masitah pada tanggal 12
yang tidak mengikuti senam hamil sebanyak 1 orang persalinannya lancar dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Jawa.
2. Tujuan Khusus
4
c. Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan senam hamil terhadap
Muara Jawa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
proses persalinan.
2. Manfaat Praktis
c. Bagi bidan
menghadapi persalinan.
5
d. Bagi Responden
persalinan.
e. Bagi peneliti
penelitian ilmiah.
E. Keaslian Penulisan
6
(46,9%) dan tidak melakukan senam hamil tidak lancar (31,3%).
Dari analisa data didapatkan hasil dengan uji signifikan (p) (0,001)
kala II
proses persalinan (normal atau caesar), (2) pengaruh latihan senam ibu
hamil terhadap tumbuh kembang janin dilihat dari berat badan bayi
senam ibu hamil terhadap tumbuh kembang janin dilihat dari panjang
tahun 2014. Sampel sejumlah 60 orang ibu bersalin, terdiri dari 30 ibu
bersalin yang mengikuti latihan senam ibu hamil dan 30 ibu bersalin
7
teknik probability random sampling menggunakan teknik matching
group, dan memenuhi kriteria inklusi: kelahiran primi para (ibu dengan
yang dikumpulkan dari kartu senam hamil, rekam medis, dan buku
(dilihat dari berat badan bayi lahir) dan (3) tidak terdapat pengaruh
8
persalinannya lancar sebesar 45%, sedangkan yang melakukan senam
Kertosono Kabupaten Nganjuk. Karena dalam uji chi square masih ada
2 sel (50%) yang memiliki nilai kurang dari 5, maka digunakan uji
Fisher’s Exact Test diperoleh sig. 0.029 < 0,05, dengan demikian H0
9
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Persalinan
a. Pengertian persalinan
setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat (WHO,
2010).
jalan lahir atau melaui jalan lain (abdomen), dengan bantuan atau tanpa
b. Jenis Persalinan
section caesaria.
3) Persalinan Anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk
2010).
hasil konsepsi (bayi dan placenta) melaui jalan lahir pada usia
kurang dari 24 jam, dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat,
11
4) Partus maturus atau aterm (cukup bulan) adalah partus yang terjadi
e. Tanda-tanda Inpartu
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
f. Tahapan Persalinan
a. Kala I
10 cm.
12
Fase aktif di bagi menjadi 3 fase yaitu:
berlangsung 2 jam.
jam.
b. Kala II
pada nulipara dibatasi 2 jam dan multipara 1 jam. Aturan ini telah
2009).
c. Kala III
13
Tanda–tanda plasenta lepas adalah:
d. Kala IV
pernapasan
3) Kontraksi uterus
4) Terjadinya perdarahan.
proses persalinan yang terdiri dari jalan lahir tulang dan jalan lahir
14
akhirnya janin yang di dorong dalam satu mekanisme terpadu. Jalan
belakang 5%.
a) Ukuran panggul
15
pada perempuan yang rajin berolahraga atau rajin bersenggama.
a) Janin besar
kepala yang lebih keras tidak dapat memasuki pintu atas panggul,
(Wiknjosastro, 2010).
16
b) Berat badan janin
(40 minggu) dengan berat badan sekitar 2500 sampai 3000 gram
bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500
gram. Bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah dibedakan
menjadi:
(1) Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram.
(2) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500
gram.
(3) Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000
gram
3) Power
akhir kala I atau kala II, jumlah kontraksi adalah 3-4 kali tiap 10
17
ibu kelelahan mengejan sehingga menyebabkan kala II tidak maju
(1) Teratur.
makin lama.
b) Umur ibu
2010).
c) Paritas
18
maupun mati. Paritas mempengaruhi durasi persalinan dan insiden
dan dasar panggul yang lebih rileks sehingga bayi lebih mudah
progresif lebih lama. Hal ini diduga akibat keletihan pada otot–
4) Penolong
lengkap, anjurkan ibu hanya meneran apabila ada dorongan kuat dan
kontraksi rahim, dan istirahat bila tidak ada his (Saifuddin, 2008).
19
sudah tidak dapat mengejan menyebabkan kala II tidak maju atau
kala II lama.
5) Kejiwaan/Psikis Ibu
(Winknjosastro, 2012).
1) Atonia Uteri
20
Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan
2) Retensio Placenta
3) Inversio Uteri
tahap persalinan ketiga. Ini amat jarang terjadi hanya pada sekitar
21
4) Perdarahan Kala IV
plasenta lahir.
2. Senam Hamil
sehari-hari dan latihan fisik ringan bagi ibu hamil dan nifas perlu
kondisi fisik dan mental dan usia kehamilannya. Latihan fisik yang
baik, benar, terukur dan teratur akan membantu ibu hamil untuk
22
Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah
dan lain lain. Dengan mengikuti senam hamil secara teratur dan
kondisi ibu dan janin sehat. Latihan fisik tersebut harus aman dan
23
1) Sehat
ekonomi.
2) Kebugaran jasmani
3) Aktifitas fisik
dan lain-lain.
4) Latihan Fisik
5) Olahraga
tangkis, tenis meja, bola basket, bola voli, sepak bola, tenis
24
dianjurkan bagi ibu hamil yang tidak pernah atau sudah lama
4) Relaksasi.
kehamilan.
25
3) Membangun daya tahan tubuh.
perubahan keseimbangan.
e. Indikasi
2010).
sesi, dan dilakukan setidaknya 3-4 kali dalam seminggu. Jika ibu
26
selama 10-15 menit per sesi. Namun, latihan terus ditingkatkan
f. Kontra indikasi
1) Anemia gravidarum.
2) Hyperemesis gravidarum.
3) Kehamilan ganda.
4) Sesak nafas.
8) Mola hydatidosa.
1) Latihan I
c) Gerakan latihan:
kebelakang.
27
tangan dan ujung kedua telapak kaki.
2) Latihan II
dibelakang badan.
c) Tujuan latihan:
saat persalinan.
sempurna.
d) Bentuk latihan:
silih bergantian.
bawah.
28
Gambar 2.1 Gerakan Latihan 2 Untuk Otot Dasar Panggul
3) Latihan III
c) Tujuan latihan:
membantu persalinan.
d) Bentuk latihan:
29
4) Latihan IV
d) Tujuan latihan:
dalam.
e) Bentuk latihan:
kali.
5) Latihan V
d) Tujuan latihan:
e) Bentuk latihan:
30
(2) Pertahankan selama mungkin di atas dan selanjutnya
turunkan perlahan–lahan.
6) Latihan VI
d) Tujuan latihan:
bagian dalam.
plasenta.
e) Bentuk latihan:
31
(4) Kembang dan kempeskan otot bagian bawah.
7) Latihan Pernapasan
janin.
e) Bentuk latihan:
kepala.
32
(3) Keluarkan napas melalui mulut perlahan.
7) Latihan relaksasi
otot tulang belakang, otot dinding perut dan otot liang dubur
33
Gambar 2.6 Latihan relaksasi
belakang.
b) Bentuk latihan:
34
c) Bentuk latihan yang lain:
lutut.
35
operasi sectio caesar, serta memperbaiki skor apgar dan
dan nyeri pada saat melahirkan. Selain itu inti dari senam hamil
pada saat menjelang kelahiran bayi, ibu bisa rileks dan menguasai
plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke dalam aliran darah bayi
oksigen dalam darah di seluruh tubuh sang ibu dan karena itu
B. Kerangka Teori
1. Passage
Senam 2. Passanger
Hamil Kelancaran
3. Power Proses
Persalinan
4. Penolong
5. Psikis
D. Hipotesis
atau pemecahan persoalan atau pun untuk dasar penelitian lebih lanjut
(Notoatmodjo, 2012).
Senam hamil tidak efektif terhadap kelancaran proses persalinan pada ibu
37
3838
BAB III
METODE PENELITIAN
metode survey dan rancangan penelitian case control, yaitu penelitian yang
bersifat backward looking atau melihat kebelakang, hal ini juga bersifat
2013).
dengan dampak positif dan subyek dengan dampak negatif juga dicari
lebih dulu, baru kemudian faktor risiko atau variabel yang berpengaruh
1. Populasi
penelitian ini adalah seluruh Ibu bersalin di Klinik Masitah Muara Jawa.
Jumlah persalinan di Klinik Masitah Muara Jawa sejak bulan Juni sampai
2. Sampel
< 100, maka sebaiknya diambil semua sebagai sampel penelitian, oleh
sebanyak 73 orang.
a. Ibu yang ada masalah dalam proses persalinan dan dirujuk dirumah
sakit
39
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda
dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa
variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
pengertian tertentu.
terikat, akibat, terpengaruh atau variabel dependen, dan variabel bebas, sebab,
pendapat diatas, dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas adalah senam
40
E. Definisi Operasional
berguna untuk membatasi ruang lingkup variabel yang akan diteliti. Definisi
41
F. Instrumen Penelitian
hamil dan kelancaran proses persalinan, selain data variabel penelitian, data
yang dinilai menggunakan partograf sejak kala I sampai kala II serta melihat
faktor penyulit selama proses persalinan. Sementara data senam hamil diambil
dilakukan ibu dilakukan dengan benar jika rutin dilakukan dan tidak rutin
dilakukan.
1. Jalannya Penelitian
42
d. Selanjutnya peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepada pimpinan
dilakukan baik pada ibu yang melakukan senam hamil ataupun yang
a. Data primer
dokumentasi.
b. Data Sekunder
oleh peneliti tetapi dari lembaga atau orang yang berwenang. Data
sekunder dalam penelitian ini adalah partograf ibu bersalin dan data
senam hamil.
Data yang telah diisi baik oleh peneliti maupun oleh responden kemudian
43
a. Editing
kuesioner, apakah jawaban yang ada sudah lengkap, jelas, relevan dan
konsisten.
b. Coding
c. Sorting
d. Entry
komputer.
e. Cleaning
(Hastono, 2006)
a. Analisa Univariat
44
maupun variabel bebas yaitu senam hamil melalui distribusi frekuensi
F
P = x 100%
∑n
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi
∑n : Jumlah responden
b. Analisa Bivariat
berikut :
χ2 =
(0 E) 2
df = (k-1) b-1)
Keterangan :
χ2 = Chi Square
df = degree of freedom
b = baris
k = kolom.
45
Nilai kritis χ2 diperoleh dari tabel Chi Square untuk taraf
signifikan. Sebaliknya apabila χ2hitung lebih kecil dari χ2tabel maka tidak
1. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai observasi kurang dari
satu.
2. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai Expected)
1. Jika P value ≤ nilai α atau χ2hitung > χ2tabel, maka Ho (hipotesa Nol)
ditolak
2. Jika P value > nilai α atau χ2hitung < χ2tabel, maka Ho (hipotesa Nol)
gagal ditolak.
H. Etika Penelitian
Hungler, 2005).
46
1. Self determination. Responden diberi kebebasan untuk menentukan
sukarela.
kepentingan penelitian.
responden.
47
48
48
BAB IV
hamil terhadap kelancaran proses persalinan pada ibu bersalin di Klinik Masitah
variabel independent yaitu pelaksanaan senam hamil dan variabel terikat yaitu
maka akan dijelaskan terlebih dahulu karakteristik responden yang meliputi umur,
A. Hasil Penelitian
sebagai analisis univariat dan hubungan sebab akibat sebagai analisa bivariat,
1. Analisa Univariat
sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Distribusi Karakteristik Responden di Klinik Masitah Muara Jawa
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
< 20 tahun 20 27.4
Umur 20-35 tahun 46 63.0
> 35 tahun 7 9.6
SMP 18 24.6
Pendidikan SMA 47 64.4
Diploma/Sarjana 8 11.0
IRT 47 64.4
Pekerjaan PNS 9 11.0
Wiraswasta 14 19.2
Pedagang 4 5.4
Primigravida 21 28.8
Paritas Multigravida 47 64.4
Grandemulti 5 6.8
Jumlah 73 100
Sumber : Data Sekunder, 2019
besar tidak bekerja atau IRT sebanyak 47 orang (64,4%) dengan paritas
Tabel 4.2.
Distribusi Berdasarkan Pelaksanaan Senam Hamil
di Klinik Masitah Muara Jawa Tahun 2019
Pelaksanaan Senam Frekuensi Persentase (%)
Hamil
Senam Hamil 46 63.0
Tidak Senam Hamil 27 37.0
Jumlah 73 100
Sumber : Data Sekunder, 2019
49
Berdasarkan tabel 4.2. diatas diperoleh gambaran dari 73
senam hamil atau tidak rutin < 3 kali seminggu mengikuti senam hamil.
Tabel 4.3.
Distribusi Berdasarkan Kelancaran Proses Persalinan
di Klinik Masitah Muara Jawa Tahun 2019
Kelancaran Proses Frekuensi Persentase (%)
Persalinan
Lancar 48 65.8
Tidak Lancar 25 34.2
Jumlah 73 100
Sumber : Data Sekunder, 2019
2. Analisa Bivariat
Square dengan tingkat kemaknaan 95% atau p value = 0,05. Adapun hasil
50
Table 4.4.
Hubungan antara Pelaksanaan Senam Hamil dengan Kelancaran
Proses Persalinan di Klinik Masitah Muara Jawa
Tahun 2019
Pelaksanaan Kelancaran Proses
Senam Persalinan
Hamil P
Lancar Tidak Total OR CI 95%
value
Lancar
n % n % n %
Nilai Odd ratio sebesar 23,429 artinya ibu yang mengikuti senam
51
hamil memiliki peluang 23,429 kali proses persalinannya lancar
B. Pembahasan
senam hamil yaitu sebesar 63%, hal ini disebabkan sudah banyak ibu-ibu
ibu hamil. Senam hamil merupakan suatu usaha untuk mencapai kondisi
dilakukan oleh ibu hamil dengan alasan antara lain senam hamil
merupakan salah satu cara untuk membuat ibu hamil nyaman dan mudah
melaksanakan senam hamil di Klinik Masitah cukup banyak, hal ini sesuai
52
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu di Klinik
Masitah Muara Jawa melakukan senam hamil secara rutin sesuai dengan
jadwal yang ditentukan yaitu 3 kali seminggu, hal ini karena senam hamil
sebagian besar ibu yang mengikuti senam hamil adalah ibu yang berusia
antara 20-35 tahun dan berpendidikan SMA atau perguruan tinggi, hal ini
karena responden mengetahui pentingnya senam hamil, selain itu juga ibu
Klinik Masitah sementara ibu yang bekerja tidak dapat mengikuti jadwal
sementara untuk paritas, senam hamil diikuti oleh ibu dengan primigravida,
beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses
53
pada usia kehamilan 37-42 minggu lengakap dan setelah persalinan ibu
ibu yang melahirkan tidak lancar yaitu waktu persalinan > 14 jam bahkan
ada yang sampai 24 jam. Hal ini karena tergantung kondisi ibu masing-
masing, ibu yang multigravida dan grandemulti ada juga yang tidak lancar
pengaruh dati faktor his atau tenaga ibu. Demikian juga pada ibu
pengaruh dari faktor ibu seperti passage atau power yang mendukung.
penelitian yang dilakukan oleh Aini (2017) dimana sebanyak 70% ibu
Klinik Masitah juga selalu mengingatkan ibu untuk membawa buku KIA
54
3. Hubungan Senam Hamil dengan Kelancaran Proses Persalinan
yang ditunjukkan dengan nilai p value 0,000. Hal ini didukung dari data
penelitian dimana ibu yang mengikuti senam hamil lebih banyak yang lancar
yaitu sebanyak 85,4% sedangkan ibu yang tidak mengikuti senam hamil lebih
banyak yang tidak lancar yaitu sebanyak 80%, hal ini menunjukkan adanya
kecenderungan ibu hamil yang melakukan senam hamil lebih lancar proses
senam hamil adalah persalinan yang fisiologis (alami) dengan ibu dan bayi
sehat, persiapan mental dan fisik untuk ibu hamil, kontraksi dengan baik,
ritmis dan kuat pada segmen bawah rahim, serviks, otot–otot dasar panggul,
55
Salah satu faktor yang berperan penting dalam proses persalinan yaitu
kekuatan mendorong janin keluar meliputi his (kekuatan uterus) dan kontraksi
otot dinding perut. Kondisi psikologis dapat berpengaruh terhadap tenaga ibu
polos dan pembuluh darah, sehingga terjadi kekakuan serviks dan hipoksia
pada rahim yang menyebabkan impuls nyeri bertambah banyak, impuls nyeri
melalui thaloma limbic ke korteks serebri dengan akibat menambah rasa takut,
waktu yang lama dan mungkin membutuhkan alat bantu bahkan operasi
akan memberikan suatu produk kehamilan atau outcome persalinan yang lebih
baik, dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil.
bayi lahir rendah, adanya penurunan kelainan denyut jantung, tali pusat dan
caesar, serta memperbaiki skor apgar dan psikomotor janin. Senam hamil juga
dapat mengurangi risiko stress dan nyeri pada saat melahirkan. Selain itu inti
Sehingga pada saat menjelang kelahiran bayi, ibu bisa rileks dan menguasai
56
Senam hamil berperan untuk memperkuat kontraksi dan
otot dasar panggul dan lain – lain yang menahan tekanan tambahan dan
vaskularisasi dari rahim ke plasenta menjadi lebih baik yang menjamin suplai
oksigen dan nutrisi ke janin mencukupi. Latihan – latihan yang dilakukan pada
senam hamil tujuan utamanya adalah agar ibu hamil memperoleh kekuatan
dan tonus otot yang baik, teknik pernapasan yang baik, Pada proses persalinan
kala II hal yang terpenting adalah power pada persalinan. Pada penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang mengikuti senam hamil proses persalinan kala
sang ibu, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang
dikandungnya. Pada saat bayi mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen
akan mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya ke
dalam aliran darah bayi yang dikandung. Senam kehamilan akan menambah
jumlah oksigen dalam darah di seluruh tubuh sang ibu dan karena itu aliran
oksigen kepada bayi melalui plasenta juga akan menjadi lancar (Sani, 2012).
Latihan senam hamil tidak dapat dikatakan sempurna bila penyajiannya tidak
disusun secara teratur yaitu minimal satu kali dalam seminggu yang dimulai
teratur dan intensif, wanita tersebut akan menjaga kesehatan tubuhnya dan
57
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa senam hamil efektif
menunjukkan ada 5 orang ibu hamil yang mengikuti senam hamil tetapi proses
persalinannya tidak lancar, hal ini dapat dipengaruhi oleh factor lain yang
tidak diteliti, misalnya faktor panggul yang sempit sehingga proses persalinan
menjadi lebih lambat, selain itu juga bisa disebabkan karena berat badan bayi
yang besar, hal ini juga mempengaruhi kelancaran proses persalinan. Tetapi
data penelitian juga menemukan ada 7 orang ibu hamil yang tidak mengikuti
senam hamil tetapi proses persalinannya lancar, hal ini juga bisa dipengaruhi
oleh faktor lain seperti faktor paritas dimana persalinan ini merupakan
persalinan anak ke 2 atau 3 sehingga jalan lahir sudah lancar, selain itu juga
bisa dipengaruhi oleh his ibu yang adekuat sehingga meskipun tidak
disebabkan karena adanya pelaksanaan senam hamil, selain itu selama senam
hamil kesehatan ibu akan selalu dipantau melalui buku KIA, ibu hamil
sehingga ibu-ibu sudah disiapkan baik mental dan fisik dalam menghadapi
persalinan.
C. Keterbatasan Penelitian
58
1. Pengambilan sampel dilakukan secara menyeluruh tanpa membatasi
2. Pengambilan data sekunder dapat berisiko data bias karena tidak diambil
pada waktu penelitian tetapi hanya mengambil data yang sudah ada dan
59
60
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil di Klinik Masitah Muara Jawa
sebagian besar ibu hamil mengikuti kegiatan senam hamil secara rutin
Klinik Masitah Muara Jawa ditunjukkan dengan nilai p value 0,000 dan
B. Saran
melalui kelas ibu hamil di setiap desa atau kelurahan, lebih ditingkatkan
Masitah atau di tempat lain dan mengatur jadwal senam hamil agar lebih
3. Bagi bidan
4. Bagi peneliti
variabel yang berbeda yang lebih kuat, dan lebih homogen seperti usia,
61
DAFTAR PUSTAKA
Agustiyadi, 2015, Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil dengan Sikap Ibu
tentang Senam Hamil di RSU Islam Kustati Surakarta, Skripsi, Fakultas
Kesehatan MasyarakaT, Universitas Surakarta.
62
Prawirohardjo, S. 2014 . Ilmu Kebidanan. Edisi Ke Empat Cetakan Ke Empat .
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari. 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Bina
Pustaka, Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Bina
Pustaka. Jakarta
Sani R, 2012, Menuju Kelahira Alami, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Sinsin, I. 2008. Seri Kesehatan Ibu & Anak: Masa Kehamilan Dan Persalinan.
Jakarta: PT Elex media komputindo.
63
Wiknjosastro. 2010. Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Edisi 1. Cet. 12. Bina Pustaka, Jakarta
64
Lampiran 1
LEMBAR CHECKLIST
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP
KELANCARAN PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN
DI BPM MASITAH MUARA JAWA TAHUN 2020
Identitas Responden
Inisial :
No. Responden :
Umur : tahun
Pendidikan :
Pekerjaan :
Paritas :
a. Kala I : jam
b. Kala II : jam
c. Tindakan selama proses persalinan :
d. Berat lahir bayi :
e. Penyulit selama persalinan :
f. Posisi bayi :
g. His ibu :
B. Senam Hamil
65
66
67
rutin 3 kali
37 30 SMP Pedagang Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 4 jam 20 menit
rutin 3 kali
38 28 SMP Wiraswasta Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 9 jam 10 menit
Tidak Senam tidak rutin
39 19 SMA Pedagang Primigravida Hamil 1x/minggu Tidak Lancar 20 jam 1 jam
rutin 3 kali
40 32 SMA IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 5 jam 20 menit
rutin 3 kali
41 28 SMA IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 4 jam 15 menit
rutin 3 kali
42 24 SMA IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 7 jam 25 menit
rutin 3 kali
43 38 SMP IRT Grandemulti Senam Hamil seminggu Tidak Lancar 15 jam 2 jam
rutin 3 kali
44 26 SMA IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 5 jam 2 jam
rutin 3 kali
45 25 SMA IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 4 jam 30 menit
rutin 3 kali
46 16 SMP IRT Primigravida Senam Hamil seminggu Lancar 7 jam 40 menit
Tidak Senam
47 33 SMA IRT Multigravida Hamil tidak ikut senam Tidak Lancar 20 jam 2 jam
rutin 3 kali
48 30 SMP IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 4 jam 20 menit
rutin 3 kali
49 28 SMA IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 4 jam 20 menit
Tidak Senam
50 16 SMP IRT Primigravida Hamil tidak ikut senam Tidak Lancar 20 jam 3 jam
rutin 3 kali
51 31 SMA IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 5 jam 30 menit
Tidak Senam
52 28 SMA IRT Grandemulti Hamil tidak ikut senam Lancar 3 jam 20 menit
rutin 3 kali
53 25 SMA Wiraswasta Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 6 jam 15 menit
Tidak Senam
54 17 SMP Wiraswasta Primigravida Hamil tidak ikut senam Tidak Lancar 20 jam 2 jam
rutin 3 kali
55 30 SMA IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 5 jam 10 menit
rutin 3 kali
56 28 SMA Wiraswasta Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 7 jam 1 jam
68
rutin 3 kali
57 26 SMA Wiraswasta Multigravida Senam Hamil seminggu Tidak Lancar 20 jam 30 menit
rutin 3 kali
58 33 Diploma/S1 PNS Grandemulti Senam Hamil seminggu Lancar 5 jam 40 menit
rutin 3 kali
59 29 SMA Wiraswasta Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 3 jam 20 menit
rutin 3 kali
60 34 Diploma/S1 PNS Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 5 jam 20 menit
Tidak Senam tidak rutin
61 19 SMA Wiraswasta Primigravida Hamil 1x/minggu Tidak Lancar 22 jam 2 jam
rutin 3 kali
62 25 SMA Wiraswasta Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 4 jam 10 menit
rutin 3 kali
63 29 SMA IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 5 jam 30 meneit
rutin 3 kali
64 31 Diploma/S1 PNS Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 8 jam 20 menit
Tidak Senam tidak rutin
65 19 SMA IRT Primigravida Hamil 1x/minggu Tidak Lancar 24 jam 2 jam
Tidak Senam tidak rutin
66 28 SMA IRT Multigravida Hamil 1x/minggu Lancar 4 jam 25 menit
rutin 3 kali
67 33 SMA Wiraswasta Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 10 jam 10 menit
Tidak Senam tidak rutin
68 37 SMA Wiraswasta Grandemulti Hamil 1x/minggu Tidak Lancar 15 jam 2 jam
Tidak Senam tidak rutin
69 36 SMP IRT Multigravida Hamil 1x/minggu Tidak Lancar 16 jam 2 jam
Tidak Senam
70 26 SMA IRT Multigravida Hamil tidak ikut senam Tidak Lancar 15 jam 2 jam
rutin 3 kali
71 34 SMP IRT Grandemulti Senam Hamil seminggu Lancar 5 jam 15 menit
rutin 3 kali
72 25 SMP IRT Multigravida Senam Hamil seminggu Lancar 7 jam 20 menit
Tidak Senam tidak rutin
73 30 SMA IRT Multigravida Hamil 1x/minggu Lancar 8 jam 10 menit
69
Lampiran 3. Analisa Statistik
ANALISIS STATISTIK
umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
70
Senam Hamil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
ANALISIS BIVARIAT
Case Processing Summary
Cases
71
Senam Hamil * Kelancaran Proses Persalinan Crosstabulation
Kelancaran Proses
Persalinan
Total Count 48 25 73
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 73
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.25.
72
95% Confidence Interval
N of Valid Cases 73
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
SENAM HAMIL
Halaman : 1-5
4. Prosedur A.Persiapan
1) Alat
a. Matras
b. Kursi
c. Bantal
2) Ibuhamil
Menjelaskan terlebih dahulu manfaat senam hamil dan
syarat melakukan senam hamil
a. Manfaat
1. Memperbaikisirkulasi
2. Meningkatkan keseimbangan otot-otot
3. Mengurangibengkak-bengkak
4. Mengurangi resiko gangguan pencernaan, termasuk
sembelit
94
5. Mengurangi kejangkaki
6. Menguatkan ototperut
7. Mempercepat penyembuhan setelahkehamilan
8. Menjaga kesehatan tubuh ibu dan janin yang di
kandung secaraoptimal.
b. Syarat
1. Telah di lakukan pemeriksaan kesehatan dan
kehamilan
2. Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 20
minggukeatas
3. Latihan dilakukan secara teratur dandisiplin
B.Pelaksanaan
1) Pertemuanke-1
a. PereganganKaki
1. Posisi ibu duduk di kursi, tangan berada diatas
lutut kakiibu
2. Mengangkat dan menurunkan jari-jari kaki (1x8
hitungan)
3. Posisi ibu tidur telentang, tangan di sampingbadan
4. Tekukkan telapak kaki keatas dan kebawah
sepenuhnya, hingga terasa peregangan (1x8
hitungan)
b. Posisi tidur yangbaik
1. Duduklah perlahan-lahan, topang tubuh dengan
tangan kanan, miringkan dan topang dengan
tangan kiri, turunkan badanperlahan-lahan
2. Tekukkan kedua lutut, kemudian selipkan bantal
pada kedualutut
c. Posisi banguntidur
Saat bangun topanglah tubuh pada tangan kanan,
tangan kiri menyilang menopang tubuh, kemudian
berdiri secara perlahan.
Untuk membantu masalah kram pada kaki
- Duduk bersilang punggung lurus, letakkan tangan
pada lutut sambil menyilangkankaki
- Angkat lutut keatas dan kebawah sebanyak(1x8
95
hitungan)
2.-Pertemuan ke-2
d. Pinggang Posisitelentang:
1. Tidur berbaring diatas karpet atau tikar seperti
pertemuanpertama
2. Tidur telentang sambil menekukkan kaki dan sedikit
di lebarkan dengan telapak kaki menyentuh
lantaidan tangan letakkan disamping tubuh sedikit
diberijarak
3. Angkat pinggan perlahan-lahan panggul dan bahu
tetap menyentuhlantai
4. Ulangi hingga 8kali
e. Pinggang posisimerangkak
1. Tangan sejajar bahu sedikit dibuka, kedua lututjuga
sedikit dibuka
2. Tundukkan kepala seolah-olah melihatdada
3. Pinggang diangkat keatas sambil menarik nafas,
tahansebentar
4. Kemudian angkat kepala sambil meluruskan
punggung dan mengeluarkannafas
5. Lakukan sebanyak 8kali
f. Senam lutut 1 kaki
1. Posisiberbaring
2. Tekuk kaki kanan, kaki kirilurus
3. Tangan berada di samping badan sedikit di beri
jarak
4. Tekukkan lutut ke samping kanan sehinggaterbuka
5. Lakukan sebanyak 8kali
g. Senam kedua lutut 2kaki
1. Posisiberbaring
2. Tekuk kaki kanandan kakikiri
3. Tangan berada di samping badan sedikit di beri
jarak
4. Tekukkan kedua lutut kesamping kanansecara
bersamaan kemudian ke posisi semula (tengah)
dankesampingkiri,kemudiankeposisisemula
96
(tengah) sehingga terbuka
5. Lakukan sebanyak 8 kali
h. Pernafasan
1. Tekukkan kedua lutut, buka selebar mungkin (posisi
melahirkan) punggung bersandar ke tembok /
pendamping
2. Simpan kedua tangan diatas perut, kemudian urut
dari arah atas kebawah.
3. Bernafas mulai dari hidung dan mengeluarkannya
dengan dorongan dindingabdomen
4. Poin 2 dan 3 dilakukanbersamaan
i. Caramengejan
1. Posisi seperti persalinan, tekukkan lutut ibu, buka
selebar mungkin, tangan di samping badan dan
mengepal
2. Dagu ibu menempel kedada
3. Sebelum adanya kontraksi ambil nafas dalam lewat
hidung dan hembuskan lewat mulut sebanyak 3kali
4. Saat menarik nafas ketiga mengejan, kemudian
apabila ibu merasa kesulitan dalam bernafas, maka
ibu dapat menarik nafas sedikit dan menahannya
kembali
5. Saat itu dagu ibu dekat dengan dada, kontraksi
hilang tarik nafas hembuskan sebanyak 3kali
6. Kemudian bernafasnormal
(tidak perlu hitungan, perhatikan cara bernafas,
lamanya bernafas dan kapan harus menahan nafas
serta mengejan.
j. Cara pernafasan agar mengurangiperlukaan
1. Letakkan tangan di dada danrileks
2. Bernafas melalui mulut, bernafas cepat danpendek
3.- Pertemuanke-3
Pada senam hamil pertemuan ketiga merupakan
pengulangan dari pertemuan pertama dankedua.
C.Evaluasi
a.- Menjelaskan kembali tahapan yang biasa dilakukan oleh
97
ibu
b.-Memberikan informasi jika ada keluhan, segera lakukan
pemeriksaan ke tenaga kesehatan.
98
99
c