Tesis
Diajukan oleh :
SERILAILA
07/260967/PKU/09268
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2009
i
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali
yang secara tertulis dan menjadi acuan dalam naskah ini serta disebutkan
dalam daftar pustaka.
Serilaila
iii
KATA PENGANTAR
iv
7. Bapak kepala Badan Kesbanglinmas Kabupaten Tapin, Dinas
Kesehatan Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan, Bapak Camat
Binuang, dan pimpinan Puskesmas Binuang beserta staf yang telah
memberikan izin serta bantuan kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
8. Ibu bidan dan ibu bidan kampung serta masyarakat Binuang yang
telah bersedia menerima dan membantu memberikan informasi dalam
pengumpulan data.
9. Seluruh teman karyasiswa Minat Utama Kesehatan Ibu dan Anak –
Kesehatan Reproduksi angkatan 2007 serta semua pihak yang telah
memberikan dukungan kepada penulis, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Secara khusus, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
yang tulus kepada seluruh keluarga, teristimewa untuk suami tercinta
(Hermansyah), anak-anakku tersayang (Ghina dan Hafizh) yang selama
ini berdoa dan memberikan motivasi, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini.
Penulis juga mohon maaf kepada semua pihak, bila penulis
terdapat kesalahan baik melalui tutur kata maupun tingkah laku. Semoga
amal dan kebaikan yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan
berkah dan pahala yang berkelimpahan dari Allah SWT, aamiin. Akhirnya
semoga tesis ini ada manfaatnya bagi kita semua, penulis mohon kritik
dan saran untuk kesempurnaan tesis ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN.................................................................. iii
KATA PENGANTAR............................................................................ iv
DAFTAR ISI....……………………………………...………..................... vi
DAFTAR TABEL.................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... ix
INTISARI............................................................................................. x
ABSTRAK............................................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang….......…........................….………….…… 1
B. Perumusan Masalah..............………........................….… 5
C. Tujuan Penelitian…………......................….…………….. 6
D. Manfaat Penelitian…………......................….…………… 6
E. Keaslian Penelitian………….......................……………… 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pneumonia…................................................................... 9
B. Sumber Daya Manusia. ……........................................... 15
C. Kepatuhan....................................……............................ 18
D. Mutu Pelayanan Kesehatan............................................. 31
E. Landasan Teori................................................................ 30
F. Kerangka Teori................................................................ 33
G. Kerangka Konsep............................................................ 34
H. Hipotesis.......................................................................... 34
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian..................................... 35
B. Lokasi dan Subjek Penelitian........................................... 35
vi
C. Variabel Penelitian........................................................... 36
D. Definisi Operasional......................................................... 36
E. Instrumen Penelitian........................................................ 37
F. Sumber Data.................................................................... 37
G. Analisis Data………………………………………………... 38
H. Etika Penelitian……………………………………………... 38
I. Jalannya Penelitian………..……………………………….. 39
J. Kelemahan dan Kesulitan Penelitian....………………...... 40
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian................................................................ 42
B. Pembahasan.................................................................... 50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................... 55
B. Saran................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… ....... 57
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Klasifikasi Pneumonia.............................................................12
Tabel 2 Dosis Pemberian Obat kotrimoksazol bagi balita sesuai
Usia………………………………………………………………..13
Tabel 3 Definisi Operasional................................................................36
Tabel 4 Frekuensi Pelatihan Petugas................................................. 44
Tabel 5 Frekuensi Waktu Pelatihan Terakhir......................................44
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek Penelitian..............44
Tabel 7 Analisis Bivariat hubungan Pelatihan Dengan kepatuhan
Petugas dalam Tatalaksana Pneumonia................................45
Tabel 8 Analisis Hubungan Variabel Luar dengan Kepatuhan
Petugas Dalam Tatalaksana Pneumonia...............................46
Tabel 9 Analisis Hubungan Variabel Luar dengan Pelatihan..............47
Tabel 10 Analisis Permodelan Regresi Logistik Evaluasi Kepatuhan
Petugas Dalam Tatalaksana Pneumonia...............................48
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner
2. Surat Kelayakan Etik
3. Surat Izin Penelitian
x
INTISARI
xi
ABSTRACT
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
3
4
5
tenaga kesehatan dipengaruhi antara lain oleh faktor pendidikan ibu yang
juga ada kaitannya dengan pendidikan suami yang menyebabkan kurang
mendukungnya untuk memilih penolong persalinan ke tenaga kesehatan.
Selain itu juga faktor agama, sosial ekonomi dan jumlah kunjungan
antenatal mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pemilihan
tempat persalinan .
Puskesmas Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan
memiliki wilayah kerja 8 kelurahan/desa. Keadaan geogafi wilayah kerja
puskesmas ini sebagian dataran tinggi dan sebagian dataran rendah
berawa-rawa serta merupakan daerah lintas antar Kalimantan. Hasil
utama Kecamatan Binuang adalah tambang batu bara yang merupakan
sumber pendapatan daerah Kabupaten Tapin. Secara sosial ekonomi
sebagian masyarakat bekerja sebagai pedagang/swasta atau karyawan
swasta (37%), dan 30% petani pemilik dan yang lainya pegawai negeri,
pegawai tidak tetap atau buruh. Menurut laporan Millenium Development
Goals (MDGs) 2007 Kalimantan Selatan sebagai propinsi yang tingkat
kemiskinan masyarakatnya pada rangking indeks keparahan kemiskinan
yaitu 0,24. Angka ini dibawah standar nasional (0.78 ) dan nomor 3
setelah DKI Jakarta dan Bali (BPS 2004 dalam Bappenas, 2007a).
Kecamatan Binuang penduduknya 95% beragama Islam dan 75% dari
mereka adalah suku bangsa Banjar sebagai penduduk asli Propinsi
Kalimantan Selatan (Puskesmas Binuang, 2007).
Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) pada wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Binuang tahun 2007,
dengan menggunakan sampel 200 kepala keluarga dari masing-masing
desa terdapat pemilihan penolong persalinan dengan tenaga kesehatan
hanya 334 orang (51,5%) dari 648 persalinan. Kurangnya pemilihan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terutama terjadi pada desa
yang penduduknya mayoritas penduduk asli (suku Banjar). Seperti yang
terdapat di Kelurahan Binuang dari 88 persalinan hanya 4 yang
melahirkan kepada tenaga kesehatan. Sementara Desa Pulau Pinang dari
6
7
8
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bidan kampung di mata klien suku Banjar dalam pemilihan penolong
persalinan di wilayah kerja Puskesmas Binuang, Kabupaten Tapin,
Kalimantan Selatan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini diharapkan dapat :
1) Mengetahui alasan klien suku Banjar memilih penolong persalinan
oleh bidan kampung di wilayah kerja Puskesmas Binuang,
Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
2) Mengetahui pandangan ibu terhadap kekuatan (sisi positif) dan
kelemahan (sisi negatif) bidan kampung sebagai penolong
persalinan.
3) Mengetahui pandangan klien tentang kehamilan dan persalinan.
4) Mengetahui siapa dalam keluarga yang menentukan pengambilan
keputusan penolong persalinan.
9
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
10
11
26
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Lokasi Penelitian
(Suku Banjar). Selain itu dilihat dari lokasi terhadap tempat pelayanan
kesehatan cukup terjangkau dan memadai dengan adanya puskesmas
perawatan dan tenaga full time. Sarana untuk mencapai fasilitas
kesehatan baik ke bidan atau ke puskesmas transportasi cukup lancar
menuju ke dalam maupun ke luar kota. Selain itu tenaga kesehatan baik
bidan maupun dokter lebih banyak jumlahnya dari pada kecamatan lain.
C. Subjek penelitian/Informan
D. Definisi Operasional
Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hal ini menurut
Sugiono (2008) menyatakan bahwa peneliti sebagai instrumen karena
pada penelitian kualitatif peneliti yang memegang kendali dari
menentukan fokus penelitian, pemilihan sumber data, pengumpulan data,
analisis data, menafsirkan data sampai dengan menyimpulkan atas
temuan yang didapat.
Pengumpulan data pada penelitian ini bersumber pada data primer
dan data sekunder. Data primer dikumpulkan berdasarkan wawancara
secara mendalam (in depth interview) kepada informan yang bertujuan
untuk menemukan permasalahan secara terbuka dan langsung sehingga
muncul pendapat-pendapat atau ide-ide yang diperlukan untuk menggali
tentang mengapa ibu memilih bidan kampung sebagai penolong
persalinan. Dalam melakukan wawancara peneliti mendengarkan secara
cermat dan teliti serta mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
Selanjutnya untuk mempermudah dalam pendokumentasian, maka hasil
wawancara peneliti menggunakan alat bantu berupa : alat perekam, buku
catatan, dan daftar pertanyaan serta kamera.
Sebelum menggunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman pada
saat wawancara, maka peneliti mengadakan uji coba terlebih dahulu. Uji
coba dilakukan pada beberapa orang ibu dengan cara bertanya jawab
sesuai dengan daftar pertanyaan pada pedoman wawacara. Setelah itu
peneliti akan melihat apakah ada kata atau kalimat yang tidak dimengerti
30
F. Analisis Data
G. Keabsahan Data
H. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2009 yang diawali dengan
pengurusan surat izin penelitian dari Program Studi S2 Ilmu Kesehatan
Masyarakat ditujukan pada instansi yang terkait. Instansi yang diminta izin
dalam penelitian ini adalah kepala Badan Kesbanglinmas Kabupaten
Tapin. Selanjutnya dengan membawa surat izin dari Badan
Kesbanglinmas Kabupaten Tapin peneliti meminta izin ke Kantor Camat
Kecamatan Binuang sebagai lokasi penelitian yang dituju. Selain itu
peneliti juga melakukan uji coba terhadap pedoman wawancara yang
akan digunakan. Uji coba dilakukan kepada 2 orang ibu yang telah
melahirkan dengan bidan kampung dan berasal dari suku Banjar. Hasil uji
coba wawancara terdapat sedikit perubahan dan penambahan kata yang
diharapkan dapat mempermudah peneliti mengadakan wawancara.
Selanjutnya peneliti menentukan subjek penelitian dengan menanyakan
kepada bidan kampung dan bidan yang bertugas di puskesmas.
Berdasarkan informasi yang didapat dan dibantu bidan puskesmas peneliti
menemui ibu-ibu yang telah melahirkan dengan bidan kampung dalam
satu tahun terakhir sampai maret 2009 ini.
32
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap akhir
I. Keterbatasan Penelitian
1. Kelemahan penelitian
Penelitian kualitatif merupakan penelitian untuk mengeksplorasi
apa yang sebenarnya dialami informan dengan mengambil bukti yang ada
dan hanya terbatas pada lokasi dan sampel yang didapat. Dengan
34
2. Kesulitan Penelitian
Pada penelitian ini kesulitan yang dialami adalah peneliti sendiri
bukan penduduk asli dan tidak mengenal secara langsung tentang
keadaan masyarakat setempat tetapi hal ini tidak mempengaruhi dalam
pengumpulan data. Ketidakmampuan peneliti membuat keterbukaan
informan untuk lebih menjelaskan keadaan yang ada setelah
dikomunikasikan tentang keingintahuan peneliti terhadap permasalahan.
Menghadapi hal ini peneliti atasi dengan meminta bantuan kepada
petugas kesehatan (bidan) di puskesmas yang lebih memahami lokasi
atau tempat tinggal informan.
J. Etika Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
terdapat pada daerah Kelurahan Binuang dan Desa Pulau Pinang, yang
dijadikan tempat penelitian.
Puskesmas Binuang merupakan puskesmas perawatan dan
memiliki tempat pelayanan kesehatan lainnya berupa 3 puskesmas
pembantu, 25 posyandu, 2 klinik KB dan 4 polindes. Pemberian pelayanan
kesehatan puskesmas Binuang dilakukan oleh 1 orang dokter umum, 1
orang dokter gigi, 16 orang bidan (5 D III dan 11 orang D1 Kebidanan),
dan 10 orang perawat serta tenaga kesehatan lainnya. Pemberian
pelayanan kebidanan disetiap desa minimal terdapat 1 orang bidan desa.
Selain itu sebagai puskesmas perawatan, puskesmas Binuang merupakan
tempat pelayanan pertolongan persalinan yang normal juga penangani
kegawat daruratan obstetrik neonatal dasar. Pelayanan ini didukung
dengan fasilitas yang memadai dan tenaga (bidan dan dokter) yang telah
dilatih. Pada pelayanan kebidanan tradisional dilakukan oleh dukun bayi
yang berjumlah 17 orang. Dukun bayi tersebut yang sudah dilatih
sebanyak 9 orang dan tidak terlatih 8 orang. Keberadaan dukun bayi ini
hampir di setiap desa dapat ditemui dengan mudah.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Binuang terutama pada
suku Banjar mempunyai tradisi yang agamis dan bernapaskan Islam.
Setiap hari terutama di langgar-langgar yang berjumlah 35 buah dan
masjid 11 buah mengadakan pengajian baik secara bergantian atau
bersamaan. Selain itu masing-masing keluarga baik pihak ibu atau bapak
per kelompok mengadakan arisan mingguan. Pada acara arisan ini selain
arisan uang minimal Rp 20.000,- dan sampai Rp 1.000.000,- per orang,
juga diisi dengan acara pengajian Yasin dan Barzanji (bersalawat kepada
Nabi Muhammad, SAW). Acara arisan ini diadakan setiap minggu pada
malam Jum’at. Selain itu masyarakat Banjar hampir setiap bulannya
mengadakan acara peringatan hari-hari besar keagamaan, seperti 1
Muharam (tahun baru Islam), 29 Safar sebagai acara tolak bala dan
Maulid Nabi serta Israq Mi’raj yang diadakan dalam sebulan penuh serta
acara keagamaan lainnya. Acara-acara keagamaan ini bukan hanya
37
B. Karakteristik Informan
2. Karakteristik Bidan
C. Hasil Penelitian
b. Faktor psikologis
Alasan selanjutnya dipilihnya bidan kampung dalam
menolong persalinan menurut lebih sebagian informan karena
adanya faktor psikologis. Faktor ini dirasakan oleh ibu karena
bidan kampung memberikan kemudahan dan cepat bila dipanggil
atau juga rasa tenang dan nyaman yang dirasakan pada saat
melahirkan. Seperti yang diungkapkan dibawah ini :
“Dua-dua anak saya ditolongnya.....sebenarnya saya mau
sama bidan tapi bilangnya masih lama, kita kan waktu itu
bingung, namanya mau melahirkan, jadi panggil yang
mudah lah... mudah manggilnya”.
(Informan 2)
c. Faktor ekonomi
(Informan 2)
Tradisi batapung tawar diyakini dapat mencegah terjadinya
gangguan setan atau makhluk halus. Kegiatan ini dianggap
penting sehingga selalu dilakukan walaupun tidak ada perintah
dalam ajaran agama. Bagi informan tradisi ini dianggap tidak
menyimpang dari agama karena pada upacara tersebut bidan
kampung selalu membaca doa-doa dengan bahasa Arab yang
sesuai menurut agama Islam. Dikutip dari hasil wawancara
sebagai berikut:
“batapung tawar untuk tidak diganggu setan, jadi bila turun
dari rumah bayi langsung diajarkan untuk menginjak tanah
supaya bebas dari gangguan setan.......kitakan tahu memang
ada makhluk lain diluar kita, kalau saya kira itu bisa-bisa saja
dilakukan, walau tidak ada dalam ajaran agama, yang
penting tidak menyimpang, ya..kan”
(Informan 3)
melahirkan dan bayi baru lahir saja, tetapi ibu dan anak-anak
yang hadir minta juga diberi percikan minyak tersebut. Minyak
yang dipercikkan diyakini dapat mengurangi penyakit dan
menghindari dari bahaya gangguan makhluk halus. Kegiatan ini
hanya bidan kampung yang melaksanakan dan merasa kurang
baik bila tidak dilaksanakan karena takut terjadi bahaya serta
bayipun belum bisa keluar rumah sebelum acara dilaksanakan.
D. Pembahasan
dukun bayi setelah menolong melahirkan juga memijat ibu dan bayi,
selanjutnya juga melakukan upacara kelahiran serta merawat
plasenta, 2) biaya murah, biasa dibayar kemudian, 3) dari aspek
psikologis, dukun dapat menentramkan ibu dan keluarga serta dapat
menemani sampai berjam-jam atau lebih sehari membuat ibu bersalin
lebih memilih dukun bayi dari pada bidan.
Adanya alasan pemilihan karena faktor di atas terutama karena
faktor psikologis sangat mempengaruhi proses persalinan. Menurut
Henderson (2005) dukungan psikologis selama persalinan dapat
mengurangi kecemasan dan menyiapkan wanita secara realistis
terhadap persalinan yang dihadapi, sehingga wanita tersebut dapat
beradaptasi. Selanjutnya menurut Robertson (1994, yang disitasi oleh
Henderson, 2005) menyatakan bahwa wanita yang menggunakan
tingkah laku yang alami, naluri melahirkan dan hormon fisiologis
mereka dalam penatalaksaan persalinan akan lebih sedikit
menggunakan obat. Keadaan ini dapat meningkatkan kesehatan fisik
dan emosional baik pada ibu maupun pada bayi yang akan dilahirkan.
Untuk itu penting sekali selama proses persalinan adanya dukungan
baik oleh petugas yang menangani maupun dukungan dari
lingkungan.
Menurut Bolam et al (1998) dan Thind & Banerjee (2004)
bahwa pemilihan penolong persalinan antara lain dipengaruhi oleh
faktor pendidikan, faktor sosial ekonomi, jumlah kehamilan dan faktor
kunjungan antenatal. Pada penelitian ini berbeda dengan penelitian
lain karena meskipun informan berasal dari pendidikan tinggi dan
tingkat sosial ekonomi tinggi tetapi tetap memilih bidan kampung
sebagai penolong persalinan. Begitu juga dalam perawatan antenatal
sebagian besar infoman sudah memeriksakan kehamilannya secara
teratur ke bidan. Keadaan ini terlihat dari buku KIA yang dimiliki yang
terisi secara penuh dan rutin dilakukan. Pada alasan murah jika kita
melihat dari pembayaran yang dilakukan dan sudah ditotalkan
60
Selain itu norma agama Islam yang kuat juga terlihat dalam kehidupan
sehari-hari serta pada acara ritual untuk ibu hamil dan bersalin
terutama yang dipimpin oleh bidan kampung. Keadaan lain yang juga
mempengaruhi adalah bidan kampung umumnya masa kerjanya lebih
lama dan pertolongan persalinannya lebih banyak dibandingkan
bidan. Selain itu ibu-ibu merasa bahwa hasil kerja bidan kampung
dalam persalinan tidak beda dengan bidan. keduanya sama-sama
berhasil menolong persalinan dengan hasil bayinya hidup dan sehat.
Keadaan dan kebiasaan masyarakat Binuang dengan tradisi
pada saat hamil seperti upacara selamatan, meminta banyu pilusur
kepada ulama dan tradisi batapung tawar setelah melahirkan dapat
saja diteruskan selama tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan ibu dan anak. Tradisi ini dianggap sesuai dengan agama
karena adanya doa-doa yang dilantunkan dalam bahasa Arab
sehingga sesuai dengan lingkungan masyarakat Binuang yang
agamis. Selain itu manfaat doa-doa cukup memberi rasa aman bagi
ibu-ibu dalam menghadapi persalinan. Doa-doa yang dibacakan
dalam air juga dilakukan oleh Nabi dan bacaan Al Qur’an merupakan
obat (Al-Jauziyyah, 2008). Secara psikologis doa itu akan memberi
dukungan dan semangat bagi ibu saat menghadapi persalinan.
Dukungan lingkungan yang kondusif maka mempermudah ibu untuk
menghadapi persalinan yang sering dianggap sebagai masa yang
mengkhawatirkan. Selain itu acara batapung tawar yang diadakan
dalam 10 hari setelah melahirkan cukup baik dilakukan karena dapat
membantu masa adaptasi ibu setelah melahirkan. Dukungan keluarga
menimbulkan rasa nyaman dan aman bagi ibu untuk menghadapi
peran barunya dan mencegah terjadinya post partum blues (Bobak et
al, 2005).
Alasan yang kuat untuk selalu memilih bidan kampung dan
adanya dampak yang terjadi akan pertolongan yang dilakukan dapat
diantisipasi dengan adanya kerja sama antara bidan kampung dengan
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
67
B. Saran
68
69
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., Jensen, M.D., Perry, S.E. (2005) Buku ajar
keperawatan maternitas (Maternity nursing) edisi 4. Alih bahasa
oleh: Wijayarini, M.A & Anugerah, P.I. Jakarta: EGC
Bolam, A., Manandar, D.A., Shrestha, P., Ellis, M., Malla, K., & Costello,
A.M. (1998) Factors affecting home delivery in the Kathmandu
Valley, Nepal. Health Policy Plan, 13 (2) : 152-158.
Dignan, M.B. & Carr, P.A. (1992) Program planning for health education
and promotion 2nd ed. Philadelpia : Lea & Pebiger.
Foster, G.M & Anderson, B.G. (2006) Antropologi kesehatan. Jakarta : UI-
Press.
Inayah, H.K. (2007) Pengetahuan lokal ibu hamil tentang tanda bahaya
kehamilan dan persalinan di Kota Banjarmasin. Tesis. Yogyakarta:
IKM FK UGM.
Jokhio, A.H., Winter, H.R., & Cheng, K.K. (2005) An intervention involving
traditional birth attendants and perinatal and maternal mortality in
Pakistan. N Engl J Med; 352; 20.
Mendias, E.P., Clark, M.C and Guevara, E.B. (2001) Women’s self-
perception and self-care practice: implications for health care
delivery. Health Care Women Int, 22 (3):299–312.
Miles, M.B & Huberman, A.M (2007) Analisis data kualitatif buku sumber
tentang metode-metode baru. Alih bahasa oleh Rohendi, T & Rohidi
Jakarta : UI-Press.
Puskesmas Binuang (2008) Laporan kematian ibu dan bayi tahun 2008
Roots, M., Johnsdotter, S., Liljestrand, J., & Essen,B. (2004) A qualitative
study of conceptions and attitudes regading maternal mortality
among traditional birth attendant in Rural Guatemala. BJOG, 111
(12): 1372-1377.
Salham, M.M., Baan, F., Arianto., Mansyur, N., & Pageno, I. (2007)
Kemitraan bidan dengan dukun bayi dalam rangka alih peran
pertolongan persalinan di Sulawesi Tengah. Sulawesi Tengah:
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dan Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako.
Severin, W.J. & Tankard, J.W. (2004) Teori komunikasi sejarah, metode,
dan terapan didalam media masa. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Sofyan, M., Madjid, N A.,dan Siahaan, R. (2006) Lima puluh tahun Ikatan
Bidan Indonesia, bidan menyongsong masa depan. Jakarta: PP
IBI.
PENGANTAR
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
Hormat saya
Peneliti
1
Lampiran 2 FORM: CONSENT
Demikian penyataan ini saya buat dengan tulus dan ikhlas tanpa ada
paksaan dari manapun.
Binuang, ………….2009
Informan penelitian
___________
2
LAMPIRAN 3
A. PENDAHULUAN
1. Perkenalan diri pewawancara kepada informan
2. Mengemukakan maksud dan tujuan wawancara
3. Permintaan izin untuk melakukan wawancara secara verbal dan
merekam percakapan yang terjadi
4. Pernyataan bahwa hasil wawancara akan dirahasiakan dan tidak akan
disebarluaskan
5. Peraturan wawancara mendalam :
a. Semua jawaban benar dan berharga
b. Semua jawaban harus diprobing
c. Melakukan wawancara sesuai dengan kesepakatan
d. wawancara dilakukan berulang-ulang.
6. Mengklarifikasi hasil wawancara kepada informan
7. Mengakhiri wawancara dengan mengucapkan terima kasih.
3
B. Daftar Pertanyaan
1. Karakteristik informan yang meliputi:
Identitas ibu : nama ibu (inisial) , umur, pendidikan, pekerjaan
dan identitas suami: nama suami, umur, pendidikan, pekerjaan,
suku bangsa, alamat.
2. Pertanyaan penelitian :
1) Mengapa ibu memilih bidan kampung sebagai penolong
persalinan?
Probing:
a. Siapakah yang penolong persalinan ibu ?
b. Berapakah jumlah anak yang sudah dilahirkan?
c. Coba ibu ceritakan penolong persalinan yang pernah menolong
dan siapa saja (nakes/non nakes)?
d. Apa alasan ibu sehingga memilih bidan kampung sebagai
penolong persalinan?
e. Apakah alasan ekonomi sehingga ibu memilih bidan kampung,
bila ya, bagaimana biaya yang dikeluarkan pada bidan
kampung?
f. Apakah karena alasan tradisi, bila ya, tradisi apa yang
dilaksanakan, bagaimana tradisi itu dilaksanakan dan apa
tujuannya?
g. Bila ada alasan lain, tanyakan mengapa?
h. Apakah saat persalinan perlu adanya pendampingan dari
bidan?
i. Bila perlu jelaskan alasannya bila tidak mengapa tidak perlu
bidan dalam menolong persalinan?
4
2) Jelaskan bagaimana pandangan ibu terhadap bidan kampung
dalam menolong persalinan?
Probing:
a. Bagaimana pertolongan persalinan yang telah dilakukan oleh
bidan kampung?
b. Pelayanan apa saja yang telah diberikan oleh bidan kampung
saat menolong persalinan?
c. Menurut ibu apa kelebihan bidan kampung dalam menolong
persalinan, jelaskan?
d. Apakah ada perbedaan bidan kampung dalam menolong
persalinan dengan bidan, bila ada jelaskan?
e. Menurut ibu apa kekurangan bidan kampung dalam menolong
melahirkan? Bila ada jelaskan?
f. Menurut ibu pelayanan apa saja yang tidak bisa dilakukan oleh
bidan dan harus bidan kampung yang melaksakannya dan
mengapa?
5
f. Menurut ibu tanda-tanda bahaya atau kesulitan pada saat hamil
dan melahirkan itu apa?
g. Bagaimana cara mengatasi bila terjadi bahaya?
h. Bagaimana cara mencegah supaya tidak terjadi kesulitan pada
saat melahirkan?
i. Coba ibu ceritakan pengalaman ibu dari mulai adanya tanda
mau melahirkan sampai dengan persalinan? Jelaskan waktunya
dan kegiatan apa saja dilakukan?
j. Apakah pada saat melahirkan ibu mengalami kesulitan? Bila
ada jelaskan dan bagaimana tindakannya?
6
Lampiran 4
A. Pendahuluan
1. Perkenalan diri kepada dukun dan menjelaskan maksud dan tujuan
melakukan wawancara
2. Permintaan izin untuk melakukan wawancara secara mendalaml dan
merekam percakapan yang terjadi
4. Pernyataan bahwa hasil wawancara akan dirahasiakan dan tidak akan
disebarluaskan
5. Peraturan wawancara mendalam :
a. Semua jawaban benar dan berharga
b. Semua jawaban harus diprobing
c. Melakukan wawancara sesuai dengan kesepakatan
d. Wawancara dilakukan berulang-ulang.
6. Mengklarifikasi hasil wawancara kepada informan
7. Mengakhiri wawancara dengan mengucapkan terima kasih.
7
B. Daftar Pertanyaan
1. Karakteristik informan yang meliputi: nama, umur, pendidikan, lama
menjadi dukun, suku bangsa dan alamat.
2. Bagaimana pengalaman ibu dalam menolong persalinan?
3. Berapa jumlah pertolongan persalinan yang telah ditolong selama ini?
4. Bagaimana cara pembayaran yang diberikan oleh ibu bersalin?
5. Bagaimana cara pertolongan persalinan yang ibu lakukan?
6. Bagaimana kerjasama yang telah dilaksanakan antara ibu dengan
bidan?
8
Lampiran 5
A. Pendahuluan
1. Perkenalan diri kepada bidan dan menjelaskan maksud dan tujuan
melakukan wawancara
2. Permintaan izin untuk melakukan wawancara secara mendalaml dan
merekam percakapan yang terjadi
4. Pernyataan bahwa hasil wawancara akan dirahasiakan dan tidak akan
disebarluaskan
5. Peraturan wawancara mendalam :
a. Semua jawaban benar dan berharga
b. Semua jawaban harus diprobing
c. Melakukan wawancara sesuai dengan kesepakatan
d. Wawancara dilakukan berulang-ulang.
6. Mengklarifikasi hasil wawancara kepada informan
7. Mengakhiri wawancara dengan mengucapkan terima kasih.
9
B. Daftar Pertanyaan
1. Karakteristik informan yang meliputi: nama, umur, pendidikan, lama
bekerja, suku bangsa dan alamat.
2. Bagaimana pengalaman ibu selama bertugas di wilayah kerja
puskesmas Binuang?
3. Masalah apa saja yang dirasakan selama ini terhadap pelayanan
kehamilan dan persalinan?
4. Bagaimana cara ibu mengatasi permasalahan tersebut ?
5. Bagaimana keterlibatan masyarakat atau dukun dalam menentukan
rencana kegiatan?
6. Bagaimana menurut ibu tentang pandangan masyarakat suku Banjar
terhadap penolong persalinan?
7. Bagaimana kerjasama yang telah dilakukan antara ibu dan dukun
pada saat menolong persalinan?
10
Lampiran 6
PANDUAN OBSERVASI
INTERAKSI IBU SUKU BANJAR DENGAN BIDAN KAMPUNG
DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN
11
HAS
SIL OBSER
RVASI
1. UPACARA
A SELAMA
ATAN HAMIIL 7 BULAN
N
Gambar : Ibu
I hamil 7 bulan dan perlengkap
pan upacarra
Gamba
ar: Pembaccaan doa pa
ada saat up
pacara sela
amatan 7 bu
ulan
2. OBSER
RVASI PAD
DA SAAT PERSALINA
P AN
Gamb
bar: Ayah se
edang men
ngazankan bayi
b baru la
ahir.
Gam
mbar: Pembe
erian kurma
a dan air za
am-zam pada bayi barru lahir
Gamb
bar: Pemba
acaan doa setelah melahirkan
3. OBSERVA
ASI UPACA
ARA BATA
APUNG TAW
WAR
Gambar: Upa
acara Batapung Tawa
ar bidan kam
mpung mem
mbawa bayyi keluar rum
mah
Gamba
ar: Upacara
a Batapung
g tawar dan Baayun
Gam
mbar: Upaccara penyerrahan pidud
duk kepada
a bidan kam
mpung
Gambar: Perlengkap
P pan Pidudukk