Tesis
oleh :
Rus Andraini
NIM : 19024/PS/IKM/06
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2008
ii
iii
KATA PENGANTAR
iv
5. Direktur Poltekkes Samarinda beserta staf yang telah menberikan izin
kepada penulis untuk mengilkuti pendidikan di S-2 IKM UGM
Yogyakarta.
6. Ketua Jurusan Kebidanan Balikpapan beserta staf yang telah
memberikan support kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
7. Responden penelitian atas keikutsertaannya dalam penelitian ini.
8. Rekan-rekan fasilitator yang telah banyak membantu penulis dalam
melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini selama di lapangan.
9. Kepada kedua orang tuaku, terutama ayahanda tercinta yang telah
pergi mendahului kami di saat-saat penulis sedang menyelesaikan
tugas akhir, semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT.
10. Suami dan anak-anakku Dinda dan Adelia tercinta yang telah
memberikan support dan selalu mendoakan pada tiap langkah selama
penulis menyelesaikan tesis ini
11. Rekan-rekan Karyasiswa Magister Perilaku dan Promosi Kesehatan
angkatan tahun 2006 atas kerjasama dan dukungan moril selama
proses pendidikan dan penyelesaian tesis ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu terlaksananya penelitian dan penyusunan tesis ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis. Dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tesis ini bermanfaat.
Amin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................... ii
PERNYATAAN..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................ iv
DAFTAR ISI......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xii
INTISARI.............................................................................................. xiii
ABSTRACT.......................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
B. Perumusan Masalah........................................................... 9
C. Tujuan Penelitian................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian.............................................................. 9
E. Keaslian Penelitian.............................................................
10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Studi Pustaka......................................................................
1. Kanker Payudara............................................................ 13
a. Pengertian................................................................ 13
b. Penyebab Kanker Payudara.................................... 13
c. Gejala Klinis............................................................. 14
d. Faktor Risiko............................................................ 14
e. Pengobatan Kanker................................................. 16
f. Pencegahan............................................................. 17
2. Deteksi Dini dengan SADARI (Periksa Payudara 18
Sendiri)...........................................................................
vi
3. Pengetahuan (Knowledge)............................................. 20
4. Sikap............................................................................... 21
5. Perilaku. ......................................................................... 24
6. Cara Belajar Aktif (CBA)................................................ 26
7. Teori Belajar Konstruktivisme......................................... 27
B. Landasan Teori ................................................................... 31
C. Kerangka Konsep................................................................ 33
D. Hipotesis.............................................................................. 34
vii
B. Pembahasan....................................................................... 68
a. Pengetahuan................................................................. 68
b. Sikap............................................................................. 73
c. Perilaku......................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 85
LAMPIRAN ........................................................................................
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
Tabel 15. Rerata skor sikap pada kelompok eksperimen dan pembanding
menurut postest-1 dan posttest-2 di Kelurahan Batu Ampar
Balikpapan tahun 2008........................................................... 62
Tabel 16. Rerata skor sikap pada kelompok eksperimen dan pembanding
menurut pretest dan posttest-2 di Kelurahan Batu Ampar
Balikpapan tahun 2008........................................................... 63
Tabel 17. Perbedaan selisih mean nilai sikap responden menurut
kelompok eksperimen dan pembanding di Kelurahan Batu
Ampar Balikpapan tahun 2008............................................... 64
Tabel 18. Perbedaan perilaku nilai pretest dan posttest menurut
kelompok eksperimen dan pembanding di Kelurahan Batu
Ampar Balikpapan tahun 2008................................................ 65
Tabel 19. Rerata skor perilaku pada kelompok eksperimen dan
pembanding menurut pretest dan posttest di Kelurahan Batu
Ampar Balikpapan tahun 2008................................................. 67
Tabel 20. Perbedaan selisih mean nilai perilaku responden menurut
kelompok eksperimen dan pembanding di Kelurahan Batu
Ampar Balikpapan tahun 2008............................................... 67
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
INTISARI
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1. Tahun 2002
- Kanker payudara 13 13,68
- FAM 80 84,21
- Meninggal 2 2,10
2. Tahun 2003
- Kanker payudara 19 22,09
- FAM 66 76,74
- Meninggal 1 1,16
3. Tahun 2004
- Kanker payudara 19 25
- FAM 55 72,37
- Meninggal 2 2,63
4. Tahun 2005
- Kanker payudara 32 34,41
- FAM 61 65,59
- Meninggal 0 0
5. Tahun 2006
- Kanker payudara 31 40,79
- FAM 42 55,26
- Meninggal 3 3,95
proses yang kompleks mulai dari faktor genetik sampai ke pola hidup.
Pentingnya mengetahui faktor risiko, agar dapat melakukan deteksi dini
pada kelompok risiko tinggi serta dapat memberikan informasi kepada
masyarakat untuk menjauhi faktor-faktor risiko tersebut (Moningkey,
2000). Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau
dirasakan dengan jelas oleh penderita, sehingga banyak penderita yang
berobat dalam keadaan lanjut. Hal inilah yang menyebabkan tingginya
angka kematian pada kasus tersebut. Bila kanker ditemukan pada stadium
dini, maka kematian akibat kanker masih dapat dicegah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bila kanker payudara ditemukan dalam kondisi
stadium dini, maka angka harapan hidup (life expectancy) menjadi tinggi,
yaitu berkisar antara 85%-95% ( Moningkey, 2000).
Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk
mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara,
sehingga akan mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker
tersebut. Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk meningkatkan
kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara.
Tingkat penyembuhan kanker payudara yang terlokalisasi mencapai 90%,
tetapi menurun menjadi 70% untuk kanker yang sudah menyebar ke
daerah kelenjar getah bening dan kurang dari 20% untuk kanker yang
telah jauh menyebar ke bagian lain tubuh (Guntur, 2006).
American Cancer Sosiety (2005) merekomendasikan cara
sederhana untuk mendeteksi dini kanker payudara dengan melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan mammografi. SADARI mulai
penting dilakukan sejak usia 20 tahun, dengan melakukan SADARI dan
pemeriksaan berkala ke dokter ahli, dapat diupayakan pencegahan agar
penyakit tersebut tidak menjadi semakin ganas atau lebih mengupayakan
upaya preventif daripada kuratif. Upaya tersebut dapat menekan angka
kematian karena kanker payudara sebesar 25%-30% pada wanita yang
berusia lebih dari 50 tahun. SADARI sangat dianjurkan untuk dilakukan
pada setiap bulannya yaitu 1 minggu setelah menstruasi pada wanita
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Studi Pustaka
1. Kanker Payudara
a. Pengertian
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan abnormal dari
sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker atau
sebagai akibat dari proliferasi (pertumbuhan berlebihan) sel
abnormal secara terus-menerus yang memiliki kemampuan
untuk menyerang dan merusak jaringan lainnya. Dalam
perkembangannya, sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh
lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker dapat
menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh dan pada semua
golongan umur. Namun lebih sering menimpa orang yang berusia
di atas 40 tahun (YKI, 2000).
Kanker payudara (carcinoma mammae) adalah suatu
pertumbuhan jaringan yang baru sebagai akibat pertumbuhan yang
berlebihan (sel abnormal) pada payudara dan memiliki
kemampuan menyerang atau merusak jaringan lain. Kanker
payudara merupakan suatu penyakit neoplasma yang ganas yang
berasal dari parenchyma dan merupakan jenis penyakit kanker ke
dua pada wanita setelah kanker leher rahim (Pane, 2006).
13
14
c. Gejala Klinis
d. Faktor Risiko
e. Pengobatan Kanker
f. Pencegahan
3. Pengetahuan (knowledge)
4. Sikap
b. Diferensiasi.
Berkembangnya intelegensia, bertambahnya pengalaman dan
sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang
dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari
sejenisnya.
c. Integrasi.
Pembentukan sikap terjadi secara bertahap dimulai dengan
berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu.
d. Trauma.
Pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan dan meninggalkan kesan
yang mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman
yang traumatis dapat menyebabkan terbentuknya sikap.
Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui
suatu proses tertentu, yaitu kontak sosial terus-menerus antara
individu dengan individu lain di sekitarnya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terbentuknya sikap adalah (Azwar, 2007):
a. Faktor intern, yaitu faktor yang terdapat dalam diri sendiri, seperti
selektivitas.
b. Faktor ekstern, yaitu faktor dari luar manusia antara lain adalah:
1) Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap.
2) Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap.
3) Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap.
4) Sifat individu atau kelompok yang mendukung sikap tersebut.
5) Situasi pada saat sikap dibentuk.
Sikap mempunyai 3 komponen yang saling menunjang yaitu
(Azwar, 2007):
a. Komponen kognitif (cognitive) yaitu kepercayaan seseorang
mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.
b. Komponen afektif (affective) yaitu perasaan yang menyangkut
aspek emosional.
24
5. Perilaku
B. Landasan Teori
Belajar Konstruktivisme
C. Kerangka Konsep
dengan SADARI (variabel terpengaruh). Hal ini dapat dilihat dalam bentuk
skema berikut:
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
Keterangan :
01 = Pengukuran (pretest) tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku
ibu terhadap deteksi dini kanker payudara dengan SADARI
sebelum dilakukan intervensi.
X1 = Intervensi dengan metode CBA, modul dan leaflet.
02 = Pengukuran (posttest-1) untuk mengetahui tingkat pengetahuan
dan sikap ibu terhadap deteksi dini kanker payudara dengan
SADARI setelah dilakukan intervensi.
03 = Pengukuran (posttest-2) untuk mengetahui tingkat pengetahuan,
sikap dan perubahan perilaku ibu terhadap deteksi dini kanker
payudara dengan SADARI setelah 1 bulan dilakukan intervensi.
35
36
B. Subjek Penelitian
E. Instrumen Penelitian
I. Etika Penelitian
J. Jalannya Penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pada kelompok eksperimen intervensi dilakukan dengan metode
CBA, modul dan leaflet. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu,
17 Mei 2008 di Gedung TPA Perumahan Bangun Reksa Asri,
melalui tahapan sebagai berikut:
1) Perkenalan, pengantar dan pengarahan dari peneliti tentang
maksud dan tujuan dari pelaksanaan penelitian. Responden
yang hadir sebanyak 54 orang dan fasilitator berjumlah 5 orang,
47
1. Kesulitan Penelitian
a. Menentukan jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian yang tepat
karena responden menolak mengikuti kegiatan yang rencananya
awalnya dilaksanakan selama 2 hari. Cara mengatasinya dengan
mengubah jadwal kegiatan hanya 1 hari.
b. Tempat pelaksanaan penelitian di gedung TPA (Taman Pendidikan
Anak) yang hanya dapat digunakan pada setiap hari Sabtu dan
Minggu. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu karena responden
meminta Minggu tetap bersama keluarga.
51
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
52
53
2. Pengetahuan Responden
25
15
10
0
Pretest Posttest-1 Posttest-2
eksperiment 20,2 24,4 23,87
pembanding 19,47 23,98 22,56
Kelompok Kelompok
Mean Selisih eksperimen pembanding t p
Mean SD Mean SD
pretest dan 4,20 2,68 4,51 2.21 1,118 0,267
posttest-1
posttest-1 dan 0,53 2,08 1,42 2,16 0,795 0,429
posttest-2
pretest dan 3,67 2,99 3,09 2,61 0,375 0,709
posttest-2
59
3. Sikap Responden
Kelompok Kelompok
Eksperimen Pembanding Selisih
Sikap n = 45 n = 45 mean p
Mean SD Mean SD
Pretest 51,31 4,01 49,93 3,61 1,38 0,090
Posttest-1 55,76 2,87 54,00 2,12 1,76 0,001
Posttest-2 56,38 3,27 55.60 3,35 0,78 0,268
60
55
Mean Nilai Sikap
50
45
Pretest Posttest-1 Posttest-2
Eksperimen 51,31 55,76 56,38
Pembanding 49,93 54 56,6
Kelompok Kelompok
Mean Selisih eksperimen pembanding t p
Mean SD Mean SD
pretest dan 4,44 5,00 4,07 3,52 0,049 0,961
posttest-1
posttest-1 dan 0,62 4,38 1,60 3,84 2,612 0,011
posttest-2
pretest dan 5,07 5,83 5,67 4,64 1,999 0,059
posttest-2
4. Perilaku responden
Kelompok Kelompok
eksperimen pembanding Selisih
Perilaku p
n = 45 n = 45 Mean
Mean SD Mean SD
Pretest 1,27 2,02 0,89 1,69 0,38 0,339
Posttest 5,20 1,90 3,89 1.31 1,07 0,031
6
Mean Nilai Perilaku
0
Pretest Posttest
Kelompok Kelompok
Mean Selisih eksperimen pembanding t p
Mean SD Mean SD
pretest dan
3,93 2,71 3,24 3,13 1,114 0,268
posttest
selisih sebesar 0,69. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,268 (p>0,05),
artinya tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap mean pretest ke
posttest-1 antara kelompok eksperimen dan kelompok pembanding.
Berdasarkan analisis statistik dapat disimpulkan bahwa metode CBA,
modul dan leaflet pada kelompok eksperimen serta modul dan leaflet
pada kelompok pembanding adalah setara atau sama-sama dapat
meningkatkan perilaku responden.
B. Pembahasan
1. Pengetahuan Responden
2. Sikap
Pengukuran sikap responden terhadap deteksi dini kanker
payudara dengan SADARI dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan pengukuran pengetahuan responden, yaitu dilakukan
sebelum dan setelah diberi intervensi dengan metode CBA, modul dan
74
upaya untuk melakukan deteksi dini, hal yang paling mudah dilakukan
adalah dengan melakukan latihan SADARI. Dengan SADARI dapat
diketahui lebih dini bila ada benjolan atau massa pada payudara yang
bila dibiarkan akan menyebabkan kemungkinan terjadinya kanker
payudara. Pemaparan ini seiring dengan yang disampaikan oleh Azwar
(2007) bahwa penggunaan berbagai bentuk media mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan
seseorang. Selain itu, didukung pula dari hasil penelitian oleh
Subarniati, dkk. (1996) bahwa media yang bersifat visual paling efektif
(83%) dibandingkan dengan media lain sebagai stimulasi informasi
sugesti.
Kemungkinan lainnya yang juga berpengaruh dalam
meningkatkan nilai sikap pada kelompok intervensi pada penelitian ini
adalah pesan-pesan dan gambar dalam ceramah singkat (power
point), modul dan leaflet yang sebelumnya didiskusikan dengan CBA
dalam kelompok dan diskusikan antar sesama responden dalam
kelompok selama mengikuti pelatihan, sehingga dapat menumbuhkan
kepercayaan diri dan menghilangkan rasa ketakutan (stres) terhadap
penyakit kanker payudara. World Health Organization (1988)
menyampaikan bahwa penggunaan media yang tepat berisikan pesan-
pesan kesehatan dapat membantu orang mengambil sikap yang
bijaksana terhadap kesehatan dan akhirnya dapat meningkatkan
kualitas hidup.
Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap mean selisih
peningkatan sikap responden terhadap deteksi dini kanker payudara
dengan SADARI pada masa pengamatan selama 1 bulan antara
kelompok eksperimen dan kelompok pembanding menunjukkan tidak
terdapat perbedaan bermakna (p>0,05), tetapi berdasarkan hasil dari
perolehan nilai menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami
penurunan dan kelompok pembanding mengalami peningkatan
(Gambar 4). Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa metode CBA, modul
77
3. Perilaku
Pengukuran terhadap perilaku responden dalam deteksi dini
kanker payudara baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok
pembanding dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada saat pretest dan
posttest setelah 1 bulan di intervensi. Pengukuran perilaku tidak
dilakukan pada posttest-1 karena pelatihan hanya dilakukan 1 hari dan
pengukuran posttest-1 dilakukan setelah pelatihan berakhir, sehingga
pengukuran perilaku responden dalam melakukan SADARI tidak
79
A. Kesimpulan
B. Saran
84
85
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, R, L., Atkinson, R, C., Smith, E, E., & Daryl. (1999) Pengantar
Psikologi, Ed. 11, jil. 1. Batam: Interaksara.
Camp, G., Kaar,A., Molen, H., & Schmidt, H. (2002) PBL: Step by Step A
Guide for Student and Tutors. Rotterdam: Psychology
Departement Erasmus University.
87
Green, L.W., & Kreuter, W.M. (2000) Health Promotion Planning and
Educational. California: Mayfield Publishing Company.
Hardy, L.K, & Coutts, L.C. (1985) Teaching for Health; The Nurse as
Health Educator. Singapura: Longman Singapore Publishers Ltd.
Kelana, A., Mala, A, K., & Fitriyah N. (2003) Sehat: Perang Melawan
Pembunuh Wanita. Jakarta: GATRA no. 35, 14 Juli 2003 Laporan
utama (Accessed: 12 Nopember 2006).
Lemeshow, S., Hosmer, D,W., Klar, J., & Lwanga,S,K. (1997) Besar
Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: UGM Press.
Machfoedz, I., Zein, A, Y., Suryani, E., Suherni., & Sujiyatini. (2005)
Teknik Membuat Alat Ukur Penelitian Bidang Keperawatan dan
Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Posted, B, I. & Inder. (2002) Deteksi Dini Kanker Payudara: tentang sex.
May. Jakarta.
YKI wilayah DIY, BKKBN Propinsi DIY, MKIA-KR UGM, TP PKK Propinsi
& Happy land Medical Centre. (2005). Yogyakarta: Seminar
Kanker pada Alat Reproduksi Perempuan.
Yucel, A., Degirmenc, D., Acar, M., Ellydokuz, H., Albayrak, R., &
Haktanir, A. (2005) Clinical Investigations: Knowledge about
Breast Cancer and Mammography in Breast Cancer Screening
among Women Awaiting Mammography. Turkey: Turk J Med. 35.
Pp. 35-42.
92
Lampiran 1
PENGANTAR
Dengan hormat,
Hormat kami,
Rus Andraini
NIM. 19024/PS/IKM/06
Lampiran 2
Balikpapan, Mei
2008
94
Rus Andraini
(..................................................)
95
Lampiran 4
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden :
1. Nama responden
:……………………………………………………..
2. Tanggal lahir/umur
:……………………………………………………..
3. Pekerjaan responden
:.…………………………………………………….
4. Nama suami
:……………………………………………………..
5. Pekerjaan suami
:……………………………………………………..
6. Pendidikan terakhir :
a. Tamat SD
b. Tamat SMP
c. Tamat SMA
d. Tamat D3 atau D4
e. Perguruan Tinggi
7. Alamat lengkap
:..........................................................................
96
...........................................................................
Lampiran 5
KUESIONER
A. PENGETAHUAN
No. Pernyataan Benar Salah
1. Kanker payudara adalah pertumbuhan jaringan baru
sebagai akibat pertumbuhan yang berlebihan pada
payudara dan memiliki kemampuan menyerang atau
merusak jaringan lain
2. Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak
nomor 2 pada wanita di Indonesia
3. Semakin bertambah usia seorang wanita, semakin kecil
kemungkinan menderita penyakit kanker payudara
4. Usia wanita yang banyak terkena penyakit kanker
payudara adalah usia di atas 40 tahun
5. Penyakit kanker payudara adalah penyakit keturunan
6. Tanda dan gelaja kanker payudara bisa berupa
benjolan
7. Tanda dan gelaja kanker payudara bisa berupa lecet
8. Bila pada saat melakukan SADARI (Periksa payudara
sendiri) ditemukan adanya benjolan pada payudara
sebaiknya dilakukan pemeriksaan mammography
9. Terjadinya perdarahan pada puting susu merupakan
gejala dari kanker payudara
10. Wanita yang menikah sebelum usia 20 tahun berisiko
terkena kanker payudara
11. Wanita yang melahirkan anak pertama di atas usia 25
tahun berisiko terkena penyakit kanker payudara
12. Wanita yang mendapat haid pertama pada usia lebih
dari 10 tahun berisiko terkena kanker payudara
13. Wanita yang menyusui berisiko terkena kanker
payudara
14. Wanita yang sudah menopouse (berhenti haid) pada
usia lebih dari 50 tahun berisiko terkena penyakit kanker
payudara
15. Wanita yang pernah memiliki tumor jinak pada
payudaranya berisiko terkena kanker payudara
16. Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan
melaksanakan pola hidup sehat
17. Memperbanyak makan makanan yang mengandung
kadar lemak tinggi akan mencegah terjadinya kanker
98
payudara
18. Memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran
yang mangandung vit. C mencegah terjadinya kanker
payudara
19. Mual dan muntah adalah efek dari pengobatan
(kemotherapi) setelah operasi kanker payudara
20. Proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker
bertujuan untuk mengembang biakan sel kanker
21. SADARI paling tepat dilakukan dengan 3 jari
22. Tujuan utama SADARI adalah menemukan sedini
mungkin adanya benjolan pada payudara
23. Wanita yang sudah menikah dan mempunyai anak tidak
harus melakukan SADARI
24. Wanita yang telah menopause SADARI dapat dilakukan
kapan saja pada setiap bulannya (menetapkan tanggal
lahir untuk melakukan SADARI)
25. Tes mammography adalah tindakan pemeriksaan
payudara dengan menggunakan sinar-X untuk
mendeteksi adanya kanker pada payudara secara pasti
26 Wanita produktif (masih mendapatkan menstruasi)
sebaiknya melakukan SADARI 2 minggu setelah
mentruasi
27 Wanita yang sering mengkonsumsi makanan berlemak
berisiko terkena penyakit kanker payudara
28 Kanker payudara hanya dialami oleh wanita
99
B. SIKAP
No PERNYATAAN SS S TS STS
1. Ibu yang berusia antara 25 s/d 40 tahun harus
melakukan SADARI untuk deteksi dini adanya kanker
payudara
2. SADARI merupakan langkah awal yang baik untuk
deteksi dini kanker payudara
3. SADARI menguntungkan bagi kaum wanita
4. SADARI penting dilakukan meskipun tidak ada
keluhan yang dirasakan oleh ibu pada payudaranya
5. Deteksi dini kanker payudara hanya dilakukan oleh
wanita yang berisiko terkena kanker payudara
6. Pemeriksaan SADARI hanya dilakukan bila seorang
wanita sudah terindikasi menderita kanker payudara
7. Tes mammography hanya dilakukan bila seorang
wanita sudah terindikasi menderita kanker payudara
8. Deteksi dini kanker payudara harus dilakukan pada
wanita yang sudah menikah
9. Deteksi dini kanker payudara hanya dilakukan pada
wanita yang mempunyai anak saja
10 SADARI sebaiknya dilakukan oleh semua wanita
yang berusia di atas 20 tahun
11 Dengan SADARI yang dilakukan secara rutin setiap
bulan dapat diketahui lebih awal ketidaknormalan
pada payudara
12 Kanker payudara hanya dialami oleh wanita yang
berusia diatas 40 tahun
13 Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat
ditakuti oleh wanita karena panyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian
14 Keberhasilan pengobatan kanker payudara sangat
tergantung pada ketekunan pasien dalam berobat
15 Semakin dini kanker ditemukan semakin besar
kemungkinan kanker dapat disembuhkan
16 Penderita kanker payudara harus di operasi
17 Adanya benjolan pada payudara merupakan tanda
pasti seseorang menderita kanker payudara
100
C PERILAKU
Berilah tanda check (√ ) pada jawaban yang Anda anggap benar
:
1. Apakah ibu pernah melakukan SADARI (Periksa payudara
sendiri) ?
a. Sudah pernah
b. Belum pernah
2. Kapan ibu melakukan SADARI ?
a. 1 minggu yang lalu
b. 1 bulan yang lalu
c. Tidak pernah
d. Lain-lain (tuliskan kapan ibu terakhir melakukan
SADARI:.................
3. Bila soal no. 1 jawaban yang Anda pilih sudah pernah, maka
tahapan-tahapan yang Anda lakukan adalah:
No. Keterampilan Ya Tidak
1. Langkah 1 :
a. Berdiri di depan cermin, tanpa berpakaian.
b. Kedua lengan lurus ke bawah.
c. Memperhatikan payudara (memperhatikan ada
tidaknya benjolan atau perubahan pada payudara
: keriput, lekukan atau putting susu tertarik ke dalam)
2. Langkah 2 :
a. Berdiri di depan cermin, tanpa berpakaian.
b. Kedua lengan lurus ke atas.
c. Memperhatikan payudara (memperhatikan ada tidaknya
benjolan atau perubahan pada payudara)
3. Langkah 3 :
a. Berdiri di depan cermin, tanpa berpakain.
b. Kedua siku mengarah ke samping,
c. Menekan telapak tangan yang satu kuat-kuat pada yang
lain (memperhatikan adanya perubahan seperti cekungan
atau benjolan)
4. Langkah 4 :
a. Memencet atau menekan pelan-pelan daerah di sekitar
puting susu (memperhatikan apakah ada keluar cairan
yang tidak normal)
b. Dilakukan pada kedua payudara
5. Langkah 5 :
a. Berbaring dengan tangan kanan dibawah kepala
b. Meletakkan bantal kecil di bawah punggung kanan
c. Meraba seluruh permukaan payudara kanan dengan
menggunakan 3 ujung jari tengah tangan kiri yang
dirapatkan dengan gerakan memutar searah jarum jam,
dimulai dari tepi
6. Langkah 6 :
a. Berbaring dengan tangan kiri dibawah kepala
101
Lampiran 6
SKENARIO DISKUSI
Payudara normal :
PERTUMBUHAN DAN INVOLUSI PAYUDARA
1 . PREBUBERTAS
2 . PUBERTAS
3 . DEWASA
4 . KEHAMILAN
5 . TUA
Lampiran 7
Tujuan Khusus :
1. Peserta mengetahui tentang definisi, penyebab,
gejala dan tanda, cara pencegahan dan
pengobatan kanker secara umum.
2. Peserta mengetahui tentang definisi, gejala dan
tanda, faktor risiko, cara pencegahan dan cara
pengobatan pada kanker payudara.
3. Peserta mengetahui tentang tehnik latihan
SADARI.
Materi : 1. Kanker.
2. Kanker Payudara.
3. Latihan SADARI.
Metode Pembelajaran :
1. Belajar aktif.
2. Diskusi interaktif.
3. Ceramah singkat
4. Simulasi dan demontrasi SADARI.
5. Tanya jawab.
Langkah-langkah Pembelajaran :
No Sesi Kegiatan Waktu Ket
1. Pendahuluan
09.00 – 09.20 Perkenalan, pengantar dan 20 “
pengarahan dari peneliti.
09.20 – 09.50 Pretest. 30 “
09.50 – 10.05 Pembagian kelompok diskusi dan memilih 15 “
ketua kelompok, tiap kelompok
didampingi fasilitator
10.05 – 10.20 Penjelasan tehnik pelaksanaan diskusi, 15 “
dengan mengikuti langkah-langkah yang
telah ditentukan :
- Scenario (Melihat, membaca dan
membuat pertanyaan yang
berhubungan dengan skenario).
- Brainstorm and Analyzing the problem
(Menjawab pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki).
- Formulating learning issues (Membuat
daftar topik dan pertanyaan yang ingin
diketahui lebih lanjut)
- Penyampaian materi (modul, leaflet
dan ceramah singkat).
- Reporting (Kesimpulan dan pelaporan).
2 Kegiatan I Langkah 1 :
10.20 –10.40 Pembagian skenario berupa gambar 20 “
(tentang kanker payudara) yang akan
dibahas dalam kelompok.
Fasilitator membuka dan memberikan
pengarahan singkat ttg langkah-langkah
dlm diskusi.
Ketua kelompok bersama anggota
mengklarifikasi dan mengumpulkan
istilah-istilah yg belum dimengerti atau
dikenal dari skenario.
Mendiskusikan istilah-istilah yang belum
dimengerti tersebut berdasarkan
pengetahuan dan pemahaman mereka.
Mengumpulkan dan membuat
pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan skenario.
3. Kegiatan II Langkah 2 :
10.40 – 11.00 Membuat jawaban sementara atas 20 “
pertanyaan-pertanyaan yang ada
berdasarkan pemahaman dan
pengetahuan mereka.
107
Lampiran 8
CHEKLIS
Nama :
Institusi/Tempat kerja :
Pekerjaan/Jabatan :
Pendidikan terakhir :