MAKASSAR
Disusun Oleh :
MAKASSAR
Disusun Oleh :
S.Kep
20.04.011
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWt, yang telah
Dengan Asma Bronchial Di Ruangan IGD Rumah Sakit Ibnu Sina YW-
UMI Makassar”.
pihak yang sangat berguna dan bermanfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan besar hati
besarnya kepada :
Sulawesi Selatan.
Panakkukang Makassar.
v
5. Bapak Ns. Muh Yusuf Tahir, S.Kep., M.Kes., M.Kep selaku penguji I
akhir ini.
9. Teristimewah untuk Bapak Mama tercinta Abbas Abd Jabbar dan Hj.
vi
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam
melakukan penyusunan karya ilmiah akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu masukan berupa saran dan kritik yang
karya ilmiah akhir ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan pihak – pihak
yang terkait.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iv
DAFTAR ISI............................................................................................ .
.................................................................................... . xi DAFTAR
B. Tujuan Umum.............................................................................. 4
a. Tinjauan Teori.............................................................................. 8
1.1. Pengertian...................................................................... 8
1.4. Patofisiologi.................................................................... 14
viii
2). Konsep Asuhan Keperawatan............................................... 18
b. Tinjauan Kasus............................................................................ 36
a. Pengkajian.................................................................................. .
64 b. Diagnosis Keperawatan...............................................................
69 c. Intervensi Keperawatan
............................................................... 73 d. Implementasi
Keperawatan ................................................................. 78
ix
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ . 80
B. Saran ......................................................................................... . 82
DAFTAR PUSTAKA
PENYIMPANGAN KDM
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
berbagai rangsangan, baik dari dalam maupun luar tubuh. Akibat dari
seperti mengi, sesak napas dan batuk yang bervariasi dari waktu ke
1
2
seluruh dunia adalah sebesar 8-10% pada orang dewasa dan dalam
pada tahun 2016, menjadi 1,2% per 100.000 pada tahun 2017 dan
meningkat lagi menjadi 2,1% per 100.000 pada tahun 2018. Selain itu
diagnosis dokter pada semua umur sebanyak 2,54% dari 33.693 jiwa
semua umur sebanyak 60,6% atau 836 jiwa. Prevalensi Asma di Kota
cepat, suara napas mengi atau wheezing, dada terasa berat, serta
diikuti dengan penggunaan otot bantu napas dan adanya suara napas
batuk, sesak napas, dan rasa berat. Serangan asma bervariasi dari
(Heneberger, 2011).
ventilasi yang adekuat yang ditandai dengan kriteria hasil: (1) ventilasi
(9) Penapasan pursed lip, (10) Frekuensi napas membaik, dan (11)
B. TUJUAN UMUM
YW-UMI Makassar.
5
C. TUJUAN KHUSUS
penatalaksanaan ,medik.
Makassar.
Makassar.
Makassar.
Makassar.
D. MANFAAT PENULISAN
Bronkhial
3. Bagi Klien
4. Bagi Penulis
pendidikan.
7
E. SISTEMATIKA PENULISAN
pukul 00.49 WITA di ruangan IGD Rumah Sakit Ibnu Sina YW-
UMI Makassar.
a. Tinjauan Teori
1.1. Pengertian
2017).
2017).
mengi (wheezing).
8
9
http://eprints.umm.ac.id/42593/3/jiptummpp-gdl-zaenabqubr-
48792-3-babii.pdf
1.2.1. Hidung
mukosa.
1.2.2. Faring
1.2.3. Laring
esophagus.
1.2.4. Trakea
1.2.5. Bronkus
https://materiipa.com/organ-organ-pernapasan/bronkus
pula
1
(Nair, 2011)
1.2.6. Paru-paru
sendiri.
https://www.sridianti.com/biologi/perbedaan-paru-
paru-kanan-dan-kiri.html
gas.
https://sites.google.com/site/igotcells/respiratory-
system/11-alveoli
atau
1
1.3. Etiologi
dan intrinsik
1.4. Patofisiologi
sangat meningkat.
yang merawatnnya.
b) Pemberian cairan
1
c) Fisioterapi
2) Pengobatan farmakologik :
Nama obat :
- Orsiprenalin (Alupent)
- Fenoterol (berotec)
- Terbutalin (bricasma)
dihirup.
b) Santin (teofilin)
Nama obat :
- Teofilin (Amilex)
1
lambungnya kering).
2.1.1. Airway
2.1.2. Breathing
2.1.3. Circulation
2.1.4. Disability
2.1.5. Exposure
disekitar pasien.
2
1.2.1. Anamnesis
gangguan kesadaran.
2012).
sakit)
a) Kepala
b) Wajah
pucat
c) Mata
d) Hidung
e) Telinga
g) Leher
h) Thoraks
i) Abdomen
abdomen.
j) Ekstremitas
k) Neurologis
bronkus.
2
mucus plug.
b) Pemeriksaan darah
c) Pemeriksaan radiologi
bertambah.
lokal.
- Tekanan
ekspirasi
menurun
- Tekanan insprasi
menurun
- Ekskursi dada
berubah
- Pengisian
kapiler >3 detik
- Nadi perifer
tidak teraba
- Akral dingin
- Warna kulit
pucat
- Turgor kulit
menurun
Gejala dan Tanda
Minor
Subjektif :
- Parastesia
- Nyeri
ekstremitas
(klaudikasi
intemitten)
Tabel. 1.1 Intervensi Keperawatan (Teori)
2.6. Evaluasi
panjang.
3
b. Tinjauan Kasus
1) Pengkajian
a) Identitas Pasien
Lahir/Umur : 24/09/1989
mual (+), muntah (-), batuk berlendir (+) dari 1 hari yang lalu,
PRIMARY SURVEY
Sesak Napas : Ya
Efektif 0 0
DISABILITY 11-13 4
Pain Respon : Ya
keperawatan Lambat - -
Dilatasi - -
Tak - -
bereaksi
PENILAIAN NYERI :
Nyeri : Tidak √ Ya, Lokasi : Epigastrium Intensitas : 0-10 (5)
Jenis : Akut Kronis
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PENGKAJIAN SEKUNDER
A. RIWAYAT KESEHATAN
A : Allergies (Alergi)
M : Medications (Pengobatan)
a. Infus RL
b. Ranitidine 50 mg/IV
lauk pauk.
injuri/sakit)
tidur.
P : Provokatif (penyebab ) :
Q : Quality (kualitas ) :
R : Radiation (paparan) :
Rating Scale)
B. TANDA-TANDA VITAL
RR : 26x/i
TD : 124/79 mmHg
Nadi : 112x/menit
Suhu : 36,2 0C
4
1. Kepala
a. Kulit kepala
nampak meringis
c. Mata
mm/2,5 mm).
nyeri tekan.
d. Telinga
e. Hidung
ada polip
g. Leher :
peningkatan JVP.
h. Dada
Paru-paru
normal
dada
i. Abdomen
j. Genetalia
Tidak dikaji
k. Ekstremitas
Atas
Bawah
ektermitas bawah
D. Terapi medikasi
1. IVFD RL 18 tpm
2. Ranitidine 50 mg/IV
2) Klasifikasi Data
sesak napas sejak 3 hari yang lalu 2. Pasien nampak batuk berdahak
dada RR : 26x/i
Suhu : 36,2 0C
Pengkajian Nyeri :
terjadi) :
P : Provokatif (penyebab )
napas
Q : Quality (kualitas )
tertekan
R : Radiation (paparan) :
dada
4
S : Severity (tingkat
keparahan) :
pasien 5 (dengan
menggunakan NRS)
menit
3) Analisa Data
batuk dan
Produksi substansi
berlendir sejak 1 hari
vasoaktif
yang lalu
DO :
Terganggunya
- Pasien nampak
system respirasi
sesak
Sekresi mukosa ↑
4
- Pasien nampak
- Terdengar suara
(wheezing) pernapasan
Bunyi wheezing
Bersihan Jalan
masuk RS
Produksi substansi
- Pasien mengatakan
vasoaktif
memiliki riwayat
lelah meningkat
- Pasien nampak
menggunakan Bronkospasme
pernafasan cuping
kering
RR : 26x/i
Efektif
- Pasien
mengatakan sulit
DO :
meringis parietal
- Nampak
berlebih lambung
- Nadi : 112x/menit
P : Provokatif
(penyebab ) :
4
tarik napas
Q : Quality (kualitas )
Nyeri dirasakan
seperti tertekan
R : Radiation
(paparan) :
Pasien merasakan
ke bagian dada
S : Severity (tingkat
keparahan) :
dirasakan pasien 5
(dengan
menggunakan NRS)
5 menit
4) Diagnosis Keperawatan
(inflamasi).
5) Perencanaan Keperawatan
sesak - Wheezing
membaik
semakin berat ±
5
n pernafasan pemberian,
- Tanda tanda
vital
RR : 26x/i
TD : 124/79 mmH
Nadi : 112x/menit
Suhu : 36,2 0C
5
DO : membaik Edukasi :
berlebih nyeri.
5
- Nadi :
112x/menit Manajemen Mual
- Pengkajian Tindakan
Nyeri : Observasi :
(penyebab ) : Edukasi :
) 3. Kolaborasi
seperti tertekan
R : Radiation
(paparan) :
Pasien merasakan
nyeri menjalar
sampai ke bagian
dada
5
S : Severity (tingkat
keparahan) :
dirasakan pasien 5
(dengan
menggunakan NRS)
T : Timing (waktu) :
< 5 menit
6) Implementasi Keperawatan
26x/menit
tambahan
Hasil :
wheezing
Hasil :
5
fowler
Hasil :
Hasil :
pada klien
batuk efektif
Hasil :
efektif
terhadap pasien.
Hasil :
5
obat
pasien
Hasil :
18 oktober 2023
(pasien,obat,
dosis,waktu,rute,dokumentasi) Hasil :
pendokumentasian
Pasien : Tn “S”
Obat : Bronkodilator
Dosis : 2,5 ml
Rute : inhalasi
mengkerut
Hasil :
Hasil :
pada klien
Hasil :
Hasil :
menurun dari
5 ke 3
Hasil :
nonfarmakologis untuk
Hasil :
dalam
nyeri
Hasil :
napas dalam
6
Manajemen Mual
yang dirasakan
7) Evaluasi
Jumat 05.49 S:
berkurang
O:
tambahan (wheezing)
Efektif Teratasi
- Wheezing menurun
- Dispnea menurun
P : Pertahankan Intervensi
Jumat 06.00 S:
O:
- P : 24 x/menit
- Dyspnea menurun
P : Pertahankan intervensi
Jumat 06.00 S:
sudah berkurang
ke 3
- Pasien mengatakan
O:
- Nadi 98x/menit
- peranapasan 24x/menit
- Meringis menurun
- Diaphoresis menurun
P : Pertahankan Intervensi
Pada bab ini akan dibahas antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
yang telah dilakukan di ruangan IGD Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI
evaluasi keperawatan.
a. Pengkajian
1. Pengkajian Primer
a) Airway
Pada teori dapat dilihat terdapat sekresi mucus yang kental yang
64
6
b) Breathing
Tn.S terdapat pasien mengeluh sesak sejak 3 hari yang lalu dan
hidung
c) Circulation
tanda
6
dan dalam, sianosis, sesak dan jarih tabuh (clubbing fugu). Dari
d) Disability
e) Exposure
36,2oC
2. Pengkajian Sekunder
memberat dan nyeri pada ulu hati menyebar ke bagian dada dan
ditemukan kelainan.
b. Diagnosis Keperawatan
pada pasien dengan Asma Bronchial dalam buku SDKI adalah sebagai
berikut :
yang tertahan.
bersihan jalan napas tidak efektif terdiri dari gejala tanda mayor
dengan
7
tanda gejala mayor dan minor bersihan jalan napas tidak efektif
Pola napas tidak efektif adalah inspirasi atau ekspirasi yang tidak
tidak efektif harus meliputi tanda dan gejala mayor maupun minor
membrane alveolus-kapiler
pertukaran gas terdapat gejala tanda mayor dan gejala tanda minor
Darah.
7
tekanan darah.
Dari hasil pengkajian pada Tn.S dengan asma tidak terdapat data-
>3 detik, nadi perifer tidak teraba, akral dingin dan turgor kulit
menurun.
jaringan
7
hipoksia.
c. Intervensi Keperawatan
chin lift (jaw thrust jika dicurigai traima servikal), lakukan fisioterapi
head tilt dan chin lift (jaw thrust jika dicurigai traima servikal),
head tilt dan chin lift, fisioterapi dada tidak dilakukan di karenakan,
berkurang, tidak ada retraksi dinding dada dan suhu tubuh normal.
(frekuensi nafas dan faal paru / FEV1) pada pasien asma bronkial.
3) Nyeri akut
d. Implementasi Keperawatan
diagnosis pola napas tidak efektif pada pasien dengan asma bronchial
jawab peran dan tidur), menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup
e. Evaluasi
selama 1x6 jam masalah bersihan jalan napas tidak efektif teratasi
selama 1x6 jam masalah pola napas tidak efektif teratasi dengan
selama 1x6 jam masalah nyeri akut teratasi dengan data subjektif
7
Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati sudah berkurang dan pasien
nadi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
skala nyeri
yang muncul sesuai data yag didapatkan saat pengkajian antara lain
yang tertahan.
(inflamasi).
80
8
pasien yaitu, sesak berkurang, jalan napas paten dan keluhan nyeri
tidak ada.
diberikan.
8
B. SARAN
1. Akademik/Institusi Pendidikan
2. Pelayanan Masyarakat
kebutuhan pasien.
3. Bagi Klien
4. Bagi Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:
EGC.
Kedokteran EGC.
Nursing Association.
Association .
Bengkulu, 394.
EGC.
PENYIMPANAN KDM
Faktor ekstrinsik:
- Alergen: debu, spora, bulu binatang Faktor intrinsik:
- Iritan: bahan kimia, polusi udara - Stress/emosi
- Obat-obatan - Infeksi saluran napas atas Aktivitas berlebihan
Reaksi antigen-antibody
Agama : Islam
No.HP : 082347869590
Email : reskiida9412@gmail.com
Pendidikan :