DISUSUN OLEH :
PEMI PURNAMA SARI
NIM. P05120217063
Karya tulis ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan dihadapan
tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan Bengkulu Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Pada tanggal :
Pembimbing,
Ns.Hermansyah,S.kep,M.kep
NIP: 197507161997031002
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulisa dapat menyelesaikan Laporan Proposal Karya
Tulis Ilmiah dengan Judul “Penerapan Kompres Serai Hangat Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Arthritis Reumatoiddi Panti Tresna Werdha Kota
Bengkulu Tahun 2020”. Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan baik materi maupun nasehat dari
berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal karya tulis ilmiah
ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
3. Ibu Ns. Mardiani, S.Kep, M.M selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
6. Kedua orang tua tercinta ibu,ayah yang dengan setia memberikan cinta yang
tulus, serta adikku yang selalu memberikan motivasi,inspirasi kepada penulis.
Terimakasih kepada keluarga yang selalu memberikan dukukungan kepada
penulis.
7. Teman-teman seperjuangan ENC XII Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM
PERSETUJUAN PEMBIMBING i
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR BAGAN viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penelitian 6
1. Tujuan Umum 6
2. Tujuan Khusus 6
C. Batasan Masalah 7
D. Manfaat Penelitian 7
BAB V PENUTUPAN
A. Kesimpulan ..............................................................................................64
B. Sa.............................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB IV
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
BAB ini menjelaskan studi kasus deskriptif tentang penerapan kompres air
serai hangat pada lansia dengan Arthritis Rheumatoid (Rematik). Penerapan
intervensi dimulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan dan
penerapan standaroperasional prosedur. Pengkajian ini dilakukan dengan metode
auto anamnesa (wawancara dengan klien langsung), dan allo anamnesa
(wawancara dengan orang terdekat), tenaga kesehatan lain (petugas klinik),
pengamanatan, observasi, pemeriksaan fisik, menelaah catatan medis dan catatan
keperawatan.
47
b. riwayat kesehatan
Table 2.6 Riwayat kesehatan pasien dengan tindakan kompres air serai hangat
No Riwayat Kesehatan Indentitas Klien Ny.D Indentitas Klien Ny. I
1. Keluhan Utama Kronologis keluhan utama yang dirasakan Ny. D Kronologis keluhan utama yang di rasakan Ny. I
dengan mengeluh sakit kaki bagian lutut kiri dengan mengeluh sakit kaki bagian lutut kanan
pasien menjalar sampai jari-jari kaki pasien. pasien menjalar sampai tumit pasien.penganaan
Penanganan yang sudah dilakukan Ny. D yaitu yang sudah di lakukan pasien dengan
dengan mengkonsumsi obat artritis rheumatoid mengkonsumsi obat artritis rheumatoid
piroxicam,diclofenac. piroxicam,diclofenac,mekakukan kompres air
hangat.
2. Keluhan Pada saat pengkajian Ny. D hari senin tanggal 11 Pada saat pengkajian Ny. I hari senin tanggal 11
Sekarang Februari 2020 pukul 13:00 WIB di wisma februari 2020 pukul 15:00 WIB di wisma
Angrek pasien mengatakan nyeri dan kaku pada Flamboyan pasien mengatakan nyeri dan kaku
sendi-sendi terutama di bagian lutut kiri dan pada sendi-sendi terutama di bagian lutut kanan
menjalar sampai ke jari-jari kaki pasien. dan menjalar ketumit pasien. Keadaan umum
Keadaan umum pasien baik, kesadaran compos pasien baik, kesadarn compos mentis, TD 150/90
mentis, TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi mmHg, frekuensi nadi 95x/m, frekuensi nafas
90x/m, frekuensi nafas 20x/m dan suhu tubuh 21x/m dan suhu tubuh 36,7°C.
36,0°C.
3. Riwayat Penyakit Pasien mengatakan pernah menderita penyakit Pasien mengatakan pernah menderita penyakit
Dahulu mag dan hipertensi (darah tinggi).Pasien asam urat dan hipertensi( darah tinggi), pasien
mengatakan pernah dirawat di rumah sakit, megatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit,
pasien megatakan tidak pernah di operasi, pasien pasien megatakan tidak pernah operasi, pasien
megatakan tidak ada riwayat alergi, tidak ada megatakan tidak ada riwayat alergi tidak ada
riwayat merokok dan tidak ada riwayat alkohol. riwayat merokok dan tidak ada riwayat alkohol.
4. Riwayat Kesehatan Pasien mengatakanada keluarga yang Pasien mengatakan keluarga ada yang mempunyai
keluarga mempunyai riwayat penyakit hipertensi yaitu riwayat penyakit Arthritis Rheumatoid ( Rematik),
ayah dari Ny.D dan rematik dari ibu pasien Ny. hipertensi dan asam urat dari ayah kandung pasien
D mengatakan kedua orangtua sudah meninggal mengalami penyakit Rematik. Ny, I mengatakan
dan mempunyai 5 orang saudara dimana 3 kedua orang tua sudah meninggal dan mempunyai
perempuan dan 2 orang laki-laki. Ny D 3 orang saudara dimana 2 laki-laki dan 1
merupakan anak ke-4. Kedua orang tua suami perempuan. Ny. I merupakan anak ke-2. kedua
sudah meninggal, dan mempunyai 4 orang anak. orang tua suaminya sudah meninggal dan
Suami Ny. D merupakan anak ke 2. Dari 4 orang mempunyai 6 orang anak. Suami Ny.I merupakan
saudara dan mempunyai 2 orang anak anak ke 3. Ny. I dan Suami mempunyai 2 orang
perempuan dan 2 anak laki-laki. Ny. D suami tiri, 1 laki-laki dan 1 perempuan. Semenjak tinggal
mempunyai anak 5 orang anak 3 laki-laki dan 2 dipanti Ny. I berpisah dengan kedua orang
anak perempuan Semenjak tinggal dipanti Ny. D anaknya.
berpisah pada anak-anaknya.
Time/waktu (T) Pasien mengatakan jika pasien mengalami Pasien mengatakan jika pasien mengalami
nyeri dapat berlangsung ± 30 menit. Nyeri nyeri dapat berlangsung ± 20 menit. Nyeri
dapat terjadi pada malam hari ketika cuaca dapat terjadi pada pagi hari,dan malam hari
dingin dan pagi hari,pagi hari pukul ± saat cuaca dingin,dan siang hari saat bayak
05:00-07:00 WIB karen pada pada pagi
bergerak naik turun tangga
hari cuaca dingin.
2) Terapi pengobatan
Table 2.8 Terapi pengobatan
No Nama Pasien : Ny. D Nama Pasien : NY. I
DS : DS :
Pasien mengatakan nyeri di
Pasien mengatakan nyeri di
bagian persendian
bagian persendian
Pasien mengatakan nyeri yang
Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan berdenyut-denyut
dirasakan berdenyut-denyut
skala 6
skala 5
Pasien mengatakan nyeri akan
Pasien mengatakan yeri
terasa apabila cuaca dingin
berlangsung terus menerus
Pasien mengatakan yeri
selama ± 20 menit
berlangsung terus menerus
Pasien mengatakan bengkak di
selama ± 30 menit
bagian kaki kanan
Pasien mengatakan bengkak
Pasien mengatakan sulit tidur
dibagian lutut kiri
Pasien mengatakan nyeri akan
Pasien mengatakan cemas
terasa apabila banyak gerak
Pasien mengatakan badan
DO :
terasa lemas
Pasien tampak meringis
DO :
Pasien tampak lemas
Pasien tampak meringis
Pasien tampak gelisa
Pasien gelisah
Pasien tampak berkeringat
pasien tampak lemah
pasien tampakmemegang lutut TD 150/90 mmHg
bagian kaki sebela kiri Nadi 95 x/m
TD 130/80 mmHg Suhu tubuh 36.7°C
Frekuensi nadi 90 x/m CRT< 3 detik
Frekuensi pernafasan 20x/m Frekuensipernafasan
Suhu tubuh 36.0°C 21x/menit
Kulit tampak pucat Skala nyeri sedang
CRT < 3detik
Skala nyeri sedang
c. Gambaran Persiapan Bahan dan Alat Dalam Penerapan Komres Air Serai
Hangat
Sebelum melakukan peneliti, perawat menyiapkan bahan dan alat 1 hari
sebelum penelitian. Bahan yang digunakan adalah panci untuk merebus
serai,Serai 7 buah dan baskom , waslap dan teremos yang berisi air panas
rebusan serai,dan gelas. Kemudian membawa sekala nyeri . Peneliti
membawa semua alat ke wisma pasien kemudian melakukan tindakan, yang
pertama masukan air 6 gelas ke baskom kecil, dengan suhu 40 c, kemudian
bersikan dulu kaki pasien, dan kompreska ke bagian sendi yang merasa nyeri
selama 20 menit, Serai di yang di ambil dihalaman rumah.
3. Gambaran Fase Orientasi
Table 3.1 Gambaran Fase Orientasi
Fase Orientasi Pasien Ny. D Pasien Ny. I
Salam Pada fase orientasi hari senin Pada fase orientasi hari
Terapeutik 11 februari 2020 pukul 13.00 senin 11 februari 2020
WIB peneliti memberi salam pukul 15.00 WIB peneliti
dan memperkenalkan diri memberi salam dan
terlebih dahulu seperti memperkenalkan diri
memperkenalkan nama, terlebih dahulu seperti
pendidikan insititusi peneliti, ( memperkenalkan nama,
Selamat siang pendidikan insititusi
buk,perkenalkan saya Pemi peneliti, ( Selamat siang
Purnama Sari dari pendidikan buk,perkenalkan saya Pemi
Keperawatan Poltekkes Purnama Sari dari
Kemenkes Bengkulu). pendidikan Keperawatan
mengidentifikasi nama pasien, Poltekkes Kemenkes
umur dan keluhan pasien. Bengkulu).
Pasien menerima perkenalan mengidentifikasi nama
dengan peneliti, pasien pasien. Pasien menerima
menyebutkan nama Ny. D perkenalan dengan peneliti,
umur 75 tahun dan keluhan pasien menyebutkan nama
nyeri di bagian kaki kiri Ny. D umur 76 tahun dan
sampai ke jari-jari kaki. keluhan nyeri kaki kanan
sampai menjalar ke tumit.
Evaluasi Peneliti menanyakan kabar Peneliti menanyakan kabar
Validasi pasien dan perasaan pasien. pasien dan perasaan pasien.
Pasien mengatakan kabarnya Pasien mengatakan
baik hanya sedikit nyeri di kabarnya baik hanya
bagian lutut, pasien kadang-kadang merasa
mengatakan perasaanya baik nyeri lutut dan pasien
dan sedang santai duduk di mengatakan perasaanyasaat
depan wisma. itu senang.
Inform Selanjutnya peneliti Selanjutnya peneliti
Concent melakukan inform consent melakukan inform consent
dengan menjelaskan tindakan dengan menjelaskan
penerapan kompres air serai tindakan penerapan
hangat yang bertujuan untuk kompres air serai hangat
menurunkan intensitas nyeri yang bertujuan untuk
pasien. Kompre air serai menurunkan intensitas
hangat diberikan selama 20 nyeri pasien. Kompre air
menit 1 kali sehari selama 7 serai hangat diberikan
hari.setelah peneliti selama 20 menit 1 kali
menjelaskan tentang sehari selama 7 hari.setelah
penerapan kompre air serai peneliti menjelaskan
hangat pasien bersedia tentang penerapan kompre
menjadi resonden dalam air serai hangat pasien
penelitian studi kasus selama bersedia menjadi resonden
7 hari. Peneliti kemudian dalam penelitian studi
memberikan kesempatan pada kasus selama 7 hari.
pasien untuk bertanya kepada Peneliti kemudian
peneliti. Ny. D mengajukan memberikan kesempatan
pertanyaan dimana membeli pada pasien untuk bertanya
serai peneliti memberitahukan kepada peneliti. Ny. I
bahwah serai tidak dibeli mengajukan pertanyaan
karenakan ada dihalaman berapa kali dalam 1 hari
rumah ada. Dan telah melakukan komres air serai
disiapkan sendiri oleh peneliti. hangat. Peneliti
memberitahukan dalam
sehari 1 kali melakukan
kompres serai hangat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan studi kasus penerapan kompres air serai hangat pada Ny. D
dan Ny. I dengan masalah Arthritis Rheumatoid yang telah penulis lakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik Pasien
Gambaran karakteristik pasien Atrhritis Rheumatoid yang dilakukan
menggunakan metode wawancara, pemeriksaan fisik, observasi dan
pengamatan. Data fokus yang didapat dari kedua pasien tersebut adalah
pada Ny. D nyeri di bagian lutut kiri sampai ke jari-jari kaki pasien. Dan
pada Ny. I terdapat keluhan nyeri di bagian kaki kanan sampai ketumit
pasien. Dari kedua pasien tersebut keluhan yang dialami pasien tidak jauh
berbeda.
2. Fase Pra Interaksi
Gambaran fase pra interaksi penerapan komres air serai hangat dengan
membaca status pasien terlebih dahulu dan melihan kondisi umum pasien,
kemudian peneliti mengkaji terlebih kebutuhan aman nyaman kedua
pasien, menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data
menurut SDKI tahun 2016, diagnosa pada kedua pasien yaitu nyeri kronis
berhubungan dengan gangguan muskuloskletal kronis, selanjutnya
persiapan alat dan bahan baskom, temometer, waslap, gelas, searai 7
batang,air 6 peneliti mempersiapkan sendiri sehari sebelum interaksi.
3. Fase Orientasi
Pada fase orientasi peneliti melakukan salam terapeutik, kemudian
evaluasi dan validasi, selanjutnya inform consent. Pada fase ini respon
kedua pasien sangat baik, adanya ketertarikan pada komres air serai hangat
pada kedua pasien, Ny. D dan Ny. I bersedia untuk menjadi responden
selama 7 hari kedepan, pasien menyepakati waktu dan tempat yang telah
disepakati.
4. Fase Interaksi
Pada fase interaksi peneliti melakukan sesuai dengan standar
operasional prosedur. Dengan mempersiapkan alat, mempersiapkan pasien
dengan posisi yang nyaman, mempersiapkan lingkungan, persiapan
peneliti, selanjutnya prosedur kerja dengan mengukur skala nyeri sebelum
dan sesudah dikompres air serai hangat diberikan selama 20 menit.
5. Fase Terminasi
Pada fase terminasi peneliti menilai hasil evaluasi subjektif dan
objektif, peneliti menilai skala nyeri terkini pada kedua pasien, dan
mengevaluasi hasil skala nyeri sebelum dan sesudah penerapan. Pada
diagnosa kedua pasien tersebut yaitu nyeri kronis berhubungan dengan
gangguan muskuloskletal kronis dengan penyakit Arthritis Rheumatoid
pada lanjut usia didapatkan bahwa komres air serai hangat ada
pengaruhnya untuk menurunkan skala nyeri pasien, serta mengatasi
masalah aman nyaman pada pasien Artritis Rheumatoid, dengan pasien
menunjukkan perubahan penurunan skala nyeri semakin hari semakin
baik.
B. Saran
1. Bagi pasien
Pasien hendaknya lebih memperhatikan penyebab dan manifestasi
klinis yang dapat memicu Arthritis Rheumatoid, dapat mengontrol skala
nyeri, apabila terkena serangan gejala Artritis Rheumatoid segera
memeriksa ke pelayanan kesehatan.
2. Bagi perawat
Karya tulis ilmiah ini sebaiknya dapat digunakan perawat sebagai
wawasan tambahan dan acuan intervensi yang dapat diberikan pada pasien
Arthritis Rheumatoid untuk menurunkan skala nyeri. Perawat sebaiknya
dapat meneruskan terapi dan perawat juga dapat memberikan inspirasi lebih
baya pada penderita Arthritis Rheumatoid sesuai dengan penelitian terbaru.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan kontribusi informasi dan ilmu mengenai penyakit
arthritis rheumatoid serta menjadi referensi untuk tingkatan selanjutnya
dalam membuat KTI pada jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu.
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA Tn. A DENGAN
HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PAGAR DEWA
PROVINSI BENGKUL
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Ny D
Umur : 75 tahun
Alamat : Panti Sosial Tresna Werdha
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Kikim (Pasemah)
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Pengkajian : 11 Februari 2020
2. Riwayat kesehatan
a. Status kesehatan saat ini, (Keluhan utama) : Ny. D mengatakan sakit kaki
bagian lutut kiri pasien menjalar sampai jari-jari kaki paisen
b. Riwayat kesehatan sekarang : Ny. D mengeluh nyeri dan kaku pada
sendi-sendi terutama dibagian lutut kiri dan menjalar sampai ke jari-jari
kaki pasien.
c. Riwayat kesehatan masa lalu : Ny. D mengatakan pernah menderita
penyakit mag,dan hipertensi.
d. Riwayat kesehatan keluarga : Ny. D mengatakan ada riwayat
hipertensi dan rematik
3. Daftar nama anggota keluarga
NO NAMA HUBUNGAN JK UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELUARGA
1. Tn. B Suami Lk 77 tahun Tidak sekolah Tani
2. Tn. S Anak Lk 70 tahun SD Tani
3. Tn. S Anak Lk 68 tahun SD Swasta
4. Tn. S Anak Lk 65 tahun SMP Swasta
5. Ny. H Anak Pr 62 tahun SMA Tani
6. Ny. T Anak Pr 60 tahun SMA Swasta
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Riwayat trauma
4. Gatal kulit kepala
b.
NO MATA YA TIDAK KETERANGAN
1. Perubahan penglihatan
2. Kacamata
3. Air mata berlebihan
4. Pruiritus
5. Bengkak
6. Diplopia
7. Pandangan kabur
8. Fotophobia
9. Riwayat infeksi
c.
NO TELINGA YA TIDAK KETERANGAN
1. Perubahan
2. pendengaran
3. Keluaran
4. Tinitus
5. Vertigo
6. Sensitifitas
pendengaran
7. Riwayat infeksi
d.
NO MULUT TENGGOROKAN YA TIDAK KETERANGAN
1. Sakit tenggorokan
2. Lesi /ulkus
3. Serak /perubahan suara
4. Kesulitan menelan
5. Pendengaran gusi
6. Caries gigi
e.
NO LEHER YA TIDAK KETERANGAN
1. Kekakuan
2. Nyeri
3. Benjolan /massa
4. Keterbatan gerak
f.
NO SISTEM SARAF PUSAT YA TIDAK KETERANGAN
1. Sakit kepala
2. Kejang
3. Sinkope /serangan jatuh
4. Paralisis
5. Paresis
6. Masalah koordinasi
7. Tremor /spasme
8. Parestesia
9. Cedera kepala
10. Masalah memori
g.
NO SISTEM ENDOKRIN YA TIDAK KETERANGAN
1. Intoleransi panas
2. Intoleransi dingin
3. Goiter
4. Pigmentasi kulit
5. Perubahan rambut
6. Poliphagia
7. Polidipsi
8. Poliuri
h.
N SISTEM YA TIDA KETERANGAN
O CARDIOVASKULER K
1. Nyeri dada
2. Palpitasi
3. Sesak nafas
4. Dispnoe d’effort
5. Dispnoe noktural
6. Orthopnoe
7. Murmur
8. Edema
9. Varises
10. Perestesia
11. Perubahan warna kulit
i.
N SISTEM YA TIDA KETERANGAN
O GASTROINTESTINAL K
1. Disphagia
2. Nyeri ulu hati
3. Mual /muntah
4. Hematemesis
5. Perubahan nafsu makan
6. Intoleran makanan
7. Ikterus
8. Diare
9. Konsultipasi
10. Perdarahan rektum
11. Haemoroid
j.
NO SISTEM INTEGUMEN YA TIDAK KETERANGAN
1. Lesi /luka
2. Pruitus
3. Perubahan pigmentasi
4. Perubahan tekstur
5. Perubahan nevi
6. Sering memar
7. Perubahan rambut
8. Perubahan kuku
9. Penonjolan tulang kalus
k.
NO SISTEM HEMOPOETIK YA TIDAK KETERANGAN
1. Perdarahan /memar abnormal
2. Pembengkakan kelenjar limfe
3. Anemia
4. Riwayat transfusi darah
l.
NO SISTEM PERKEMIHAN YA TIDAK KETERANGAN
1. Disuria
2. Frekwensi
3. Menetes
4. Ragu – ragu
5. Dorongan
6. Hematoria
7. Poliuria
8. Oliguria
9. Nokturia
10. Inkotinensia
11. Batu
12. Infeksi
m.
N SISTEM YA TIDAK KETERANGAN
O MUSKULOKELETAL
1. Nyeri persendian
2. Kekakuan
3. Pembengkakan sendi
4. Deformitas
5. Spasme
6. Kelemahan otot
7. Masalah cara berjalan
8. Nyeri pinggang
9. Proteksi
Jumlah 1porsi
Jenis
Lunak
Konsistensi
Jenis
Keterangan:
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan tota
C. Pengkajian Status Mental Lansia
1. SPMSQ (Short Portable Mental Status Questioner)
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual
NO PERTANYAAN BENAR SALAH KETERA
NGAN
1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang ini ?
3 Apa nama tempat ini ?
4 Dimana alamat anda ?
5 Berapa umur anda ?
6 Kapan anda lahir (Min tahun lahir) ?
7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
9 Siapa nama ibu anda
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap lakukan
pengurangan 3 dari setiap angka baru (20
– 3,17 – 3, 14 – 3,11 – 3)
Total score 10 0 Salah 0
(fungsi
intelektual
utuh)
Interprestasi hasil :
a. Salah 0 – 3 Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 Kerusakan intelektual berat
Interpretasi nilai
B. Pengkajian
5. Identitas
Nama : Ny D
Umur : 75 tahun
Alamat : Panti Sosial Tresna Werdha
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Kikim (Pasemah)
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Pengkajian : 11 Februari 2020
6. Riwayat kesehatan
k. Status kesehatan saat ini, (Keluhan utama) : Ny. D mengatakan sakit kaki
bagian lutut kiri pasien menjalar sampai jari-jari kaki paisen
l. Riwayat kesehatan sekarang : Ny. D mengeluh nyeri dan kaku pada
sendi-sendi terutama dibagian lutut kiri dan menjalar sampai ke jari-jari
kaki pasien.
m. Riwayat kesehatan masa lalu : Ny. D mengatakan pernah menderita
penyakit mag,dan hipertensi.
n. Riwayat kesehatan keluarga : Ny. D mengatakan ada riwayat
hipertensi dan rematik
7. Daftar nama anggota keluarga
NO NAMA HUBUNGAN JK UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELUARGA
1. Tn. B Suami Lk 77 tahun Tidak sekolah Tani
2. Tn. S Anak Lk 70 tahun SD Tani
3. Tn. S Anak Lk 68 tahun SD Swasta
4. Tn. S Anak Lk 65 tahun SMP Swasta
5. Ny. H Anak Pr 62 tahun SMA Tani
6. Ny. T Anak Pr 60 tahun SMA Swasta
8. Pola Aktivitas Sehari-hari
1) Istirahat dan tidur : 4-5 jam per/hari
2) Nutrisi : Ny. D mengatakan makan 3x sehari
3) Personal hygiene : Mandi 2x sehari
4) Sarana dan hiburan keluarga : Ny. D mengatakan sarana dan
hiburannya melakukan TAK di aula, seminggu sekali kemudian mengikuti
senam lansia seminggu sekali di aula.
5. Faktor Sosial, Budaya dan Ekonomi
1. Pekerjaan : Tidak ada
2. Penghasilan : didapatkan hasil dari sumbangan sukarela
3. Penentu keuangan keluarga : pasien sendiri
4. Suku dan agama : Kikim (Pasmah)
5. Peranan anggota keluarga : Suami sebagai suami yang melindungi dan
menjaga istri sebagai istri sebagai ibu rumah tangga
6. Pengkajian Psikososial
1. Psikososial : Baik (bersahabat), mampu berkomunikasi dengan baik
2. Identifikasi : Baik
3. Spiritual : Klien mengatakan sholat setiap waktu dan berdoa
7. Pengkajian Psikologis
1. Emosi : Kondisi emosional stabil
2. Konsep diri : Klien mengatakan dia menerima dengan kadaannya
sekarang.
3. Pola komunikasi : Baik, ramah klien sering berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa indonesia
4. Pola interaksi : klien berinteraksi dengan teman-teman yang ada dipanti
5. Pola pertahanan diri : Sedikit lemah, klien juga memerlukan upaya
tambahan untuk melakukan sesuatu dan klien merasa lelah dari sebelumnya
8. Pemeriksaan Fisik Klien Lansia ( head to toe )
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Composmentis
Penampilan : Rapi dan bersih, lemah
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 90x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,0 oC
b. Kepala dan leher
Rambut : Tampak beruban, tidak ada ketombe
Kulit kepala : Tampak bersih, tidak ada luka, tida ada pembengkakan
Bentuk kepala : Simetris
Bentuk lehar : Simetris tidak ada deviasi trakea
o. Mata : Simetris,tidak ada gangguan seperti kojungtiva tidak
anemis,sklera anikterik,mata kotor, dan penglihatan menjadi kabur, tidak
ada edema pada mata
p. Pendengaran : Telinga simetris kiri dan kanan ,tidak ada lesi dan nyeri
tekan, tidak ada lendir
q. Mulut : Gigi caries, sebagian sudah ompong ,tidak ada lesi, tidak ada
pembengkakan pada gusi, tidak ada perdarahan pada gusi
r. Sistem respirasi
Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan, bernafas tanpa bantuan otot
tambahan
Palpasi : Tidak ada pembesaran abnormal, ictus cordi teraba
Perkusi : Suara paru kiri dan kanan sonor
Auskultasi : Bunyi paru vesikuler
s. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : Keadaan umum baik
Palpasi : Tidak ada pelebaran pembuluh darah dan pembesaran
Perkusi : Suara dallnes
Auskultasi : Irama jantung cepat
t. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka, tidak ada bekas operasi, tidak ada
distensi abdomen
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar dan limfe,tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Kuadran kanan dan kiri atas (Dalnes), Kuadran kanan dan kiri
bawah (Timpani)
j. Sistem gastrointestinal :
Klien mengkonsumsi makanan yang disiapkan oleh dapur umum
panti sosial tresna werdha pagar dewa kota bengkulu
Klien tidak mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang
disediakan oleh dapur umum panti sosial tresna werdha pagar dewa
kota bengkulu
Klien makan 3x/hari
BAB klien dengan frekuensi 1x/hari dengan konsistensi lembek
dan bau yang khas
Tidak terdapat konstipasi dan diare
k. Sistem genitourinaria :
Klien mengatakan bisa BAK dikamar mandi 5-6x/hari Dengan
jumlah 400cc
Tidak terdapat distensi kandung kemih, tidak ada kencing menetes
Klien mampu mengontrol berkemih
l. Sistem muskuloskletal :
Klien mengatakan bahwa ada nyeri di bagian kaki kiri klien dan
ketika berjalan agak terganggu dan tidak bisa berjalan terlalu jauh
dan klien tampak mengalami penurunan aktivitas dan kecepatan
berjalan, tampa kesulitan dalam menaiki dan menuruni anak tangga
dengan memegangi tiang, dan tampa keterbatasan rentang gerak
sendi.
m. Sistem integument :
Kulit terlihat keriput, kendor dan terdapat kehitaman, turgor
kulit kering kembali dalam >3 detik, dan elastisitas kulit berkurang
karena proses penuaan, tidak terdapat luka biasa terbuka atau tertutup
dan tidak terdapat luka bekas operasi, tidak ada kelainan kulit, tida
terdapat tanda dehidrasi
n. Sistem neurosensory :
Respon komunikasi klien baik,bicara normal dan jelas bahasa yang digunakan
bahasa Indonesia
o. Sistem endokrin :
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, mampu toleransi panas dan dingin.
a.
NO KEPALA YA TIDAK KETERANGAN
1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Riwayat trauma
4. Gatal kulit kepala
b.
NO MATA YA TIDAK KETERANGAN
1. Perubahan penglihatan
2. Kacamata
3. Air mata berlebihan
4. Pruiritus
5. Bengkak
6. Diplopia
7. Pandangan kabur
8. Fotophobia
9. Riwayat infeksi
c.
NO TELINGA YA TIDAK KETERANGAN
1. Perubahan
2. pendengaran
3. Keluaran
4. Tinitus
5. Vertigo
6. Sensitifitas
pendengaran
7. Riwayat infeksi
d.
NO MULUT TENGGOROKAN YA TIDAK KETERANGAN
1. Sakit tenggorokan
2. Lesi /ulkus
3. Serak /perubahan suara
4. Kesulitan menelan
5. Pendengaran gusi
6. Caries gigi
e.
NO LEHER YA TIDAK KETERANGAN
1. Kekakuan
2. Nyeri
3. Benjolan /massa
4. Keterbatan gerak
f.
NO SISTEM SARAF PUSAT YA TIDAK KETERANGAN
1. Sakit kepala
2. Kejang
3. Sinkope /serangan jatuh
4. Paralisis
5. Paresis
6. Masalah koordinasi
7. Tremor /spasme
8. Parestesia
9. Cedera kepala
10. Masalah memori
g.
NO SISTEM ENDOKRIN YA TIDAK KETERANGAN
1. Intoleransi panas
2. Intoleransi dingin
3. Goiter
4. Pigmentasi kulit
5. Perubahan rambut
6. Poliphagia
7. Polidipsi
8. Poliuri
h.
N SISTEM YA TIDA KETERANGAN
O CARDIOVASKULER K
1. Nyeri dada
2. Palpitasi
3. Sesak nafas
4. Dispnoe d’effort
5. Dispnoe noktural
6. Orthopnoe
7. Murmur
8. Edema
9. Varises
10. Perestesia
11. Perubahan warna kulit
i.
N SISTEM YA TIDA KETERANGAN
O GASTROINTESTINAL K
1. Disphagia
2. Nyeri ulu hati
3. Mual /muntah
4. Hematemesis
5. Perubahan nafsu makan
6. Intoleran makanan
7. Ikterus
8. Diare
9. Konsultipasi
10. Perdarahan rektum
11. Haemoroid
j.
NO SISTEM INTEGUMEN YA TIDAK KETERANGAN
1. Lesi /luka
2. Pruitus
3. Perubahan pigmentasi
4. Perubahan tekstur
5. Perubahan nevi
6. Sering memar
7. Perubahan rambut
8. Perubahan kuku
9. Penonjolan tulang kalus
k.
NO SISTEM HEMOPOETIK YA TIDAK KETERANGAN
1. Perdarahan /memar abnormal
2. Pembengkakan kelenjar limfe
3. Anemia
4. Riwayat transfusi darah
l.
NO SISTEM PERKEMIHAN YA TIDAK KETERANGAN
1. Disuria
2. Frekwensi
3. Menetes
4. Ragu – ragu
5. Dorongan
6. Hematoria
7. Poliuria
8. Oliguria
9. Nokturia
10. Inkotinensia
11. Batu
12. Infeksi
m.
N SISTEM YA TIDAK KETERANGAN
O MUSKULOKELETAL
1. Nyeri persendian
2. Kekakuan
3. Pembengkakan sendi
4. Deformitas
5. Spasme
6. Kelemahan otot
7. Masalah cara berjalan
8. Nyeri pinggang
9. Proteksi
Jumlah 1porsi
Jenis
Lunak
Konsistensi
Jenis
Keterangan:
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total
C. Pengkajian Status Mental Lansia
1. SPMSQ (Short Portable Mental Status Questioner)
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual
NO PERTANYAAN BENAR SALAH KETERA
NGAN
1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang ini ?
3 Apa nama tempat ini ?
4 Dimana alamat anda ?
5 Berapa umur anda ?
6 Kapan anda lahir (Min tahun lahir) ?
7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
9 Siapa nama ibu anda
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap lakukan
pengurangan 3 dari setiap angka baru (20
– 3,17 – 3, 14 – 3,11 – 3)
Total score 10 0 Salah 0
(fungsi
intelektual
utuh)
Interprestasi hasil :
a. Salah 0 – 3 Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 Kerusakan intelektual berat
Interpretasi nilai
DAFTAR PUSTAKA
Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Brunner & Sudarth. 2013. Keperawatan Medika-Bedah. Edisi 12. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddarth, (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2.
Jakarta EGC
Chabib,L., Hilda (2016). Tingkat Pengetahuan entang Penyakit Arthritis Rheumatoid
ditinjau Dari Karakteristik Lansia di Kota Makassar.
Danny P. Wallace (2007). Knowledge Management: Historical and Cross ‐Disciplinary
Themes. Westport, CT: Libraries Unlimited
Darmojo, B . (1999). Geriatri (Ilmu Kesehatan UsiaLanjut), Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2009. Pengaruh kompres serai hangat
RheumatoidArtritis.Propinsi Indonesia.
Diana, S. (2011). Arthritis Rheumatoid, dan Penyakit Sendi . Pukesmas Tamalanrea Jaya
Kota
Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.
Hembing, W. (2007). Atasi Asam Urat dan Rematik Alan Hembing . Jakarta :Puspa
Swara.
Isnainil. (2011). Pengaruh kompres hangat terhadap perubahan tikat nyeriProgram Studi
S1 Keperawatan STIKes Yarsi SUMBAR
Kushariyadi, 2011, Asuhan Keperawatan Pada Klien lanjut Usia, Salemba Medika,
Jakarta.
Moorhead, S,. Johnson, M,. Maas, M,. Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC) : Measurement of Health Outcomes, Fifth Edition,
ELSEVIER, United States of America.
Nugroho, Wahyudi, SKM. (2000), KeperawatanGerontik.Jakarta : EGC.
Potter, P. A, Perry, A. G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses,
dan Praktik. Vol. 2, Edisi 4, Renata Komalasari, dkk. Jakarta : EGC.
PPNI . 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta: DPP PPNI
PSTW.2019. Daftar Urutan Penyakit Terbanyak Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial
Tresna Werdha Pada Tahun, 2017, 2018 dan 2019. Bengkulu : PSTW.
Pusat Data dan Informasi Analisis Lansia. 2017. Jakarta : Departemen Kesehatan
Indonesia.
Smeltzer S.C., Bare B.G. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 1 edisi 8.
Jakarta :EGC.
Smeltzer, Suzanne S. C,. Bare ( 2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner
& Sudarth, Vol. 3, Edisi 8, Andry, dkk. Jakarta : EGC.
Suratun, Heryati, Manurung, S., Raenah. 2008. Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta : EGC.
Smeltzer, S. C. 2011. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Sudarth, Vol .
3, Edisi 8, Andry, dkk. Jakarta : EGC.
Wiyono. 2010. Pengaruh Kompres Serai Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Artritis Rheumatoid Pada Lanjut Usia. Jurnal.
Yuli, R. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Aplikasi NANDA, NIC dan
NOC, Jilid I. Jakarta
Yuliana S.2016. Asuhan Keperawatan Gerontik pada PM. Dengan Arthritis Rheumatoid
Di Unit Pelayanan Sosial Purbo Yuwono Brebes.