Anda di halaman 1dari 4

38

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan/Desain Penelitian
Penelitian kualitatif ini menggunakan desain studi kasus deskriptif yang
bertujuan untuk mengeksplorasi tahapan penerapan terapi musik dengan
pendekatan proses asuhan keperawatan pada klien hipertensi. Pendekatan yang
digunakan pada studi kasus ini yaitu proses asuhan keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi
keperawatan.

B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam studi kasus ini yaitu klien hipertensi dengan tekanan
darah tinggi yang menjalani perawatan di panti sosial tresna werdha pagar dewa
kota Bengkulu. Jumlah subyek penelitian yang direncanakan yaitu 2 orang pasien
dengan minimal perawatan selama 7 hari.
Kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan pada subjek penelitian yaitu :
1. Kriteria inklusi
a. Lansia baik laki-laki maupun perempuan yang berumur ≥ 60 tahun
b. Mempunyai tekanan darah lebih atau sama dengan 140/90-159/99 mmHg
c. Belum meminum obat hipertensi pada hari pemeriksaan
d. Mampu berkomunikasi dengan baik dan pendengaran yang baik
e. Bersedia menjadi responden.
2. Kriteria eksklusi
a. Penderita hipertensi dengan gangguan pendengaran
b. Penderita yang berumur kurang dari 60 tahun
c. Mempunyai tekanan darah kurang dari 140/90-159/99 mmHg
d. Penderita tidak bersedia menjadi responden.

C. Batasan Istilah (Definisi Operasional)


1. Asuhan keperawatan 37dalam studi kasus ini didefinisikan sebagai suatu proses
pelayanan keperawatan dengan penerapan musik klasik meliputi tahapan
pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan
pada pasien hipertensi dengan fokus penerapan terapi musik klasik.

37
38

2. Lansia dalam studi kasus ini didefinisikan sebagai seseorang dengan usia lebih
dari 60 tahun yang menderita penyakit hipertensi yang menjadi subyek dalam
pengaplikasian intervensi penerapan terapi music klasik di panti sosial Tresna
Werdha Pagar Dewa Kota Bengkulu.
3. Hipertensi dalam studi kasus ini didefinisikan sebagai suatu diagnosis penyakit
yang ditetapkan dokter di Panti Tresna Werdha Pagar Dewa berdasarkan
manifestasi klinis, hasil pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
4. Terapi musik didefinisikan sebagai rangkaian intervensi untuk menurunkan
tekanan darah dan mengoptimalisasi denyut jantung, preload, dan afterload,
serta kontraktilitas jantung. Terapi musik ini di dengarkan pada lansia yang
mengalami hipertensi dengan menggunakan CD tape atau headphone dengan
waktu 15 menit setiap pukul 10.00 wib selama 7 hari untuk menurunkan
tekanan darah.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian


Studi kasus ini akan dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa
Kota Bengkulu. Studi kasus ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan
Januari 2020, pelaksanaan studi kasus dilakukan selama 7 hari.

E. Prosedur Penelitian
Penelitian diawali dengan penyusunan usulan proposal studi kasus tentang
Pemberian terapi musik klasik pada klien hipertensi lansia di Panti Tresna
Werdha Pagar Dewa Kota Bengkulu. Setelah proposal disetujui dewan penguji,
maka tahap yang akan dilakukan adalah pengurusan surat izin penelitian.
Selanjutnya penulis akan mulai melakukan gambaran karakteristik klien,
mendeskripsikan fase pra interaksi, fase orientasi, fase interaksi dan fase
terminasi.
Kemudian penulis menyusun prosedur tindakan berdasarkan riset :
1. Alat dan bahan yang digunakan adalah CD musik/Tape musik/alat musik yang
sesuai, headset/headphone, tensi meter.
2. Waktu yang digunakan
38 selama terapi 15 menit dalam sehari (pagi pukul 10.00)

dilakukan selama 7 hari.


3. Tempat berlangsungnya terapi tempat yang bebas dari suara kebisingan
4. Mengatur posisi dan tempat yang nyaman
38 39

5. Mengukur tekanan darah klien sebelum melakukan terapi musik


6. Mengukur kembali tekanan darah setelah 15 menit setelah terapi musik klasik
diberikan.

F. Metode dan Intrumen Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan data
a. Wawancara
Hasil anamnesis yang harus didapatkan berisi tentang identitas klien,
keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga, riwayat psikologi, pola-pola fungsi kesehatan.
Data hasil wawancara dapat bersumber dari klien, keluarga dan dari
petugas lainnya.
b. Observasi dan pemeriksaan fisik
Teknik pengumpulan data ini meliputi keadaan umum, pemeriksaan
integumen, pemeriksaan kepala leher, pemeriksaan dada, pemeriksaan
abdomen, pemeriksaan inguinal, genetalia, anus, ekstremitas,
pemeriksaan hemodinamik pendekatan: inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi pada sistem tubuh klien. Data fokus yang harus didapatkan
adalah pada terapi musik.
c. Studi dokumentasi
Instrumen dilakukan dengan mengambil data dari Panti Sosial
Tresna Werdha, mencatat pada status klien, mencatat hasil laboratorium,
melihat catatan harian perawat ruangan, mencatat hasil pemeriksaan
diagnostik.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Data alat atau instrumen pengumpulan data menggunakan format
pengkajian asuhan keperawatan gerontik dengan fokus pengkajian pada
terapi musik klasik klien hipertensi.

G. Keabsahan Data
Keabsahan data dilakukan
39 oleh peneliti dengan cara peneliti mengumpulkan
data secara langsung pada pasien dengan menggunakanformat pengkajian yang
telah dibuat terhadap 2 orang klien. Pengumpulan data dilakukan pada catatan
medis/status klien, anamnesa dengan klien langsung, dokter, dan petugas panti
38 40

agar mendapatkan data yang valid, disamping itu untuk menjaga validitas dan
keabsahan data peneliti melakukan observasi dan pengukuran ulang terhadap data
klien yang meragukan yang ditemukan melalui data sekunder.

H. Penyajian Data
Pada studi kasus ini data akan disajikan secara narasi dan tekstular mulai dari
gambaran karakteristik klien, mendeskripsikan fase pra interaksi, fase orientasi,
fase interaksi dan fase terminasi.

40

Anda mungkin juga menyukai