Disusun Oleh
LIZA ROSALINA
NPM : 1324260 041 DB
Disusun Oleh
LIZA ROSALINA
NPM : 1324260 041 DB
i
HALAMAN PERSETUJUAN
LIZA ROSALINA
NPM : 1324260 041 DB
Proposal Karya Tulis Ini Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh Dosen
Pembimbing Untuk Dipersentasikan di Hadapan Tim Penguji
Akademik Kebidanan Dehasen Bengkulu
Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH
LIZA ROSALINA
NPM : 1324260 041 DB
Tim Penguji
Ketua Penguji Penguji I
Dra. Hj. Ice Rakizah Syafrie, M.Kes Lusi Andriani, SST, M.Kes
NIDN. 02-15-06-5301 NIP. 198008192002122002
Mengetahui,
Direktur Akademik Kebidanan Ketua Program Studi Kebidanan
Dehasen Akbid Dehasen Bengkulu
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Balita Dengan Gizi Kurang di
mendapatkan bimbingan dan bantuan yang bermanfaat oleh berbagai pihak, oleh
1. Ibu Dra. Hj. Ice Rakizah Syafrie, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan
Dehasen Bengkulu.
3. Ibu Mitra Kadarsih, M. Keb Selaku ketua Program Studi Diploma III
dan mengarahkan penulis tentang pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga
dan mengarahkan menulis tentang pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga
iv
7. Kedua orang tuaku serta suami dan anakku yang selalu memberikan do’a dan
dari segi isi, penyusunan maupun tehnik penulisan karena keterbatasan pengetahuan
yang penulis miliki. Untuk itu denagan kerendahan hati penulis mengharapkan saran,
kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan Karya Tulis
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Liza Rosalina
v
DAFTAR ISI
vi
1. Pengertian ........................................................................................ 18
2. Manajemen Kebidanan Menurut Hellen Verney ............................. 18
D. Landasan Hukum
1. UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992 (Pasal 15) ............................. 30
2. Permenkes RI 1464/Menkes/Per/X/2010 ........................................ 30
LAMPIRAN
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia (SDKI), Angka Kematian Balita (AKB) adalah 32/ 1.000 kelahiran
hidup (Depkes RI, 2012). Kematian balita disebabkan karena penyakit febris,
diare, pneumonia, dan penyakit infeksi menular, penyebab dasarnya adalah gizi
(Notoatmodjo, 2011).
masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang dan kelebihan gizi. Gizi kurang
merupakan salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia. Gizi kurang
merupakan suatu keadaan berat badan anak kurang dari 90% indeks berat badan
konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan tejadi dalam waktu
cukup tinggi dimana pada tahun 2013 terdapat 37,2% balita dengan tinggi badan
di bawah normal yang terdiri dari 18,0% balita sangat pendek dan 19,2% balita
pendek. Indikator antropometri lain untuk menilai status gizi balita yaitu berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB). Pada tahun 2013 terdapat 12,1% balita
1
2
wasting (kurus) yang terdiri dari 6,8 balita kurus dan 5,3% sangat kurus, angka
kesehatan masyarakat sudah di anggap serius bila prevalensi kurus antara 10,0%
dan di anggap kritis bila >15,0%. Pada tahun 2013 secara nasional prevalensi
kurus pada anak balita masih 12,1%, yang artinya masalah kurang gizi pada
Energi Protein, di ketahui bahwa pada tahun 2015 di Provinsi Bengkulu dari
balita, dan yang mengalami gizi buruk sebanyak 103, D/S 77% dan BGM 1,164
Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 178 (1,5%). Jumlah balita yang
Puskesmas Kembang Mumpo dimana berdasarkan data tidak ada balita yang
badan nya kurang, Data ini di dapatkan dari 3 posyandu yang berada di wilayah
perkembangan serta balita akan lebih rentan terhadap penyakit, maka penulis
tertarik mengambil kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Balita dengan
petugas bidan agar dapat melakukan asuhan kebidanan atas masalah gizi ini.
B. Identifikasi Masalah
Masalah gizi kurang pada balita masih menjadi masalah yang cukup
asuhan yang baik kepada balita sebagai upaya penanganan penatalaksanaan gizi
kurang pada balita ini maka dari itu perlu dilakukan penerapan asuhan kebidanan
yang komprehensif.
C. Rumusan Masalah
penelitian masih tingginya angka status gizi kurang pada balita di Wilayah Kerja
4
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
SOAP.
2. Tujuan khusus
2017.
data subjektif dan data objektif pada anak dengan gizi kurang di
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pada balita dengan gizi kurang dengan melakukan praktik tindakan nyata.
balita.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Gizi Kurang
1. Pengertian
hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama (Sodikin, 2012).
penting meningkat, misalnya pada saat mengalami stres, infeksi, cedera, atau
kekurangan gizi yang paling serius. KKP pada bayi akibat tidak adekuatnya
2. Etiologi
maupun zat gizi yang diperlukan tubuh dengan berbagai gejala dan infeksi
yang yang mungkin diderita anak (Suyadi, 2009). Penyebab tidak langsung
7
8
gizi kurang sangat banyak salah satunya pola pengasuhan anak serta
Khas pada kwasiokor rambut mudah dicabut dan saat dicabut pasien tidak
berikut:
7) Kelengkapan imunisasi.
5. Patofisiologi
oleh kekurangan asupan zat-zat gizi (Supariasa, 2013). Akibat kekurangan zat
gizi, maka simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi
kebutuhan. Apabila kedaan ini berlangsung lama, maka simpanan zat gizi
6. Pencegahan
10
1) Mencuci tangan hingga bersih (memakai sabun) setelah buang air besar
dan vitamin.
kering yang disebut wasting. Wasting yaitu berat badan yang tidak sebanding
dengan tinggi badan. Jika kekurangan ini bersifat menahun atau kronik,
artinya sedikit demi sedikit, tetapi dalam jangka waktu yang lama maka akan
terjadi keadaan stunting, yaitu anak akan menjadi pendek dan tinggi badan
tidak sesuai dengan usianya walaupun secara sekilas anaknya tidak kurus
(Mirimbi, 2010).
4) Observasi.
2) Menganjurkan pasien untuk banyak minum (sirup, the manis, atau apa
pemberian vitamin.
2) Jika terjadi komplikasi pada mata maka berikan tetes/salep mata tanpa
kortikosteroid.
12
e) Istirahat
Pasien yang mengalami gizi kurang perlu perlu istirahat yang cukup,
B. Balita
1. Pengertian
plastisitas otak yang masih sangat tinggi sehingga akan lebih terbuka untuk
atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat
1) Panjang Badan
gizi. Selain itu, panjang badan merupakan indicator yang baik untuk
2) Berat Badan
2009).
3) Lingkar Kepala
Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi pada anak sampai usia 36
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
“mama”.
tangan ibu.
c) Menari.
e) Menggambar lingkaran.
tersebut dapat dilihat dari variable pertumbuhan yaitu berat badan, tinggi
badan atau panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang
d. Ukuran Antropometri
salah satu cara pengukuran status gizi. Indikator berat badan menurut
umur dapat normal, lebih rendah, atau lebih tinggi. Apabila berat
badan menurut umur normal, digolongkan pada status gizi baik. Berat
badan menurut umur rendah dapat berarti berstatus gizi kurang atau
gizi terhadap tinggi badan baru terlihat dalam waktu yang cukuplama,
informasi umur yang tepat, jenis kelamin, dan buku acuan. Penilaian
1) Penyebab langsung
Penyebab langsung yaitu makanan anak dan infeksi yang mungkin di derita
anak. Dengan demikian anak yang makanannya tidak cukup baik maka
pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutu.
1. Pengkajian
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Langka ini mentukan proses interpretasi dan tahap selanjutny, sehingga harus
memberikan penanganan.
19
klinis.
Nama orang tua : dituliskan dengan jelas agar tidak keliru dengan
rumah.
dibawa untuk berobat. Pada kasus anak dengan gizi kurang biasanya
keluhan yang sering terjadi yaitu anak rewel, mudah sakit, postur
3) Riwayat kesehatan
(a) Imunisasi
4) Riwayat sosial
Hal ini untuk mengetahui apakah gizi balita baik atau buruk, pola
yang cukup, baik secara oral maupun parenteral. Pada anak gizi
(c) Eliminasi
Pola eliminasi dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan
(d) Istirahat/tidur
b) Data Obyektif
23
Data obyektif adalah data yang dapat di observasi dan dilihat oleh tenaga
1) Pemeriksaan fisik
(c) Nadi : menilai kecepatan irama, suara jantung jelas dan teratur.
Denyut janung normal 70-110 kali per menit (Varney, 2007). Pada
(d) Suhu : temperature normal kulit 36,50C. untuk anak dengan gizi
kali permenit.
(f) Tinggi badan : untuk mengetahui tinggi badan anak. Anak dengan
(g) Berat badan : berat badan pada anak dengan gizi kurang biasanya
2) Pemeriksaan sitematis
(a) Kepala
(1) Muka
(2) Mata
tampak anemia.
tidak.
Bersih atau kotor, ada stomatis atau tidak, ada caries gigi atau
tidak, ada karang gigi atau tidak, gusi berdarah atau tidak.
(c) Dada : untuk mengetahui apakah simetris atau tidak, ekspansi dad
tidak, adakah varices atau tidak. Pada anak gizi kurang bianya
terdapat.
3) Pemeriksaan antropemetri
2. Analisis
mengamati dan siap-siap bila terjadi hal-hal yang diantisipasi (Varney, 2007).
sebelum atau sesudah diagnosa yang telah diidentifikasi atau antisipasi. Pada
langka ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi (Varney,
antropometri. Evaluasi:
atasi. Evaluasi:
h) Anjurkan kepada orang tua anak untuk tetap menjaga kebersihan kulit
menggunakan air hangat dan apabila pakaian kotor atau basah segera
ganti dengan pakaian kering, serta keringkan area yang basah segera ganti
j) Anjurkan orang tua untuk mengganti posisi tidur anak setiap 2-3 jam
Evaluasi:
D. Landasan Hukum
atau hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang dengan hukum (mal
dilakukan :
tersebut.
2. Permenkes RI 1464/Menkes/Per/X/2010
(1) bidan mempunyai wewenang dalam memberikan asuhan pada bayi baru
lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah. Dalam pasal 11 ayat (2) bidan
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan
tali pusat.
e) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah.
BAB III
A. Kerangka Konseptual
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian yang
P : Tindakan yang
dilakukan
berdasarkan
diagnosa yang
didapat, bisa asuhan
secara mandiri atau
asuhan kolaborasi.
S : Subjektif
Data subjektif pada kasus balita gizi kurang didapatkan dari wawancara pada
O : Objektif
laboratorium, dan uji dignostik lainyang dirumuskan dalam data focus untuk
Data kasus yang dikaji pada kasus balita sakit gizi kurang meliputi
pemeriksaan umum pasien, vital sign (tekanan darah, nadi, suhu, dan
respirasi), berat badab, tinggi badan, dan data penunjang yang dapat berupa
A : Assessment (Pengkajian)
subjektif dan objektif pada anak penderita gizi kurang dalan satu identifikasi
P : Penatalaksanaan
evaluasi dan rujukan, sebagai langkah III, IV, V, VI dan VII Varney
(KepMenKes RI No:938/MenKes/SKVII/2007).
33
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini merupakan laporan studi kasus dengan
(Notoadmodjo, 2010). Studi kaus ini dilakukan pada balita penderita gizi kurang
B. Kerangka Kerja
Memberikan Tindakan
Evaluasi
Laporan Penelitian
33
34
1. Kriteria Sampel
Sampel adalah suatu hal atau seseorang yag akan diteliti atau dilakukan
2. Waktu Penelitian
a) Data Primer
1) Pemeriksaan fisik
cekung.
34kali/menit.
2) Wawancara
2010). wawancara dilakukan pada orang tua balita gizi kurang dengan
36
langka Varney.
3) Observasi
b) Data Skuder
(Notoatmodjo, 2011).
1) Studi kepustakaan
2) Studi dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Putaka
Utama.
Cakrawati, Dewi. 2012. Bahan Pangan Gzi dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta.
Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan).
Jakarta : Selemba Medika.
Sodikin. 2013. Prinsip Perawatan Demam pada Anak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Varney, H. 2007 buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Volume 2. Jakarta : EGC.