10 29 April 2017
Oleh :
Kelompok Puskesmas Manukan Kulon
Program Pendidikan Profesi Dokter
Periode: 10 29 April 2017
Pembimbing :
Listiawati Pitna, dr.
Dwi Susanti, dr., MPH.
2017
i
LAPORAN MINI PROJECT
10 29 April 2017
Oleh :
Kelompok Puskesmas Manukan Kulon
Program Pendidikan Profesi Dokter
Periode: 10 29 April 2017
Pembimbing :
Listiawati Pitna, dr.
Dwi Susanti, dr., MPH.
i
HALAMAN PENGESAHAN
Pembimbing Akademik,
Pembimbing Operasional,
ii
Ditulis Oleh :
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
B. Kehamilan Usia Tua (>35 th) ......................................................... 38
C. Pengetahuan Ibu tentang Kehamilan Resiko Tinggi dan Metode
Edukasi yang Tepat ....................................................................... 39
D. Pengetahuan Ibu tentang Kehamilan Resiko Tinggi dan Minat Baca
Buku KIA ...................................................................................... 43
3.1.2 Guideline Internasional ........................................................................ 44
A. Ibu Hamil dan Gangguan Gizi ........................................................ 44
B. Kehamilan Usia Tua (>35 th) ......................................................... 45
3.1.3 Panduan Kementrian Kesehatan .......................................................... 45
A. Ibu Hamil dan Gangguan Gizi ........................................................ 45
B. Kehamilan Usia Tua (>35 th) ......................................................... 47
3.2 Usulan Srategi Kegiatan Pemecahan Masalah ............................................... 48
3.2.1 Penampilan Video tentang Kehamilan Resiko Tinggi dan KB pada TV
di Ruang Tunggu Poli KIA-KB ......................................................... 50
3.2.2 Stempel Ibu Hamil Resiko Tinggi ....................................................... 51
3.2.3 Lomba Kader dan Ibu Hamil "CERIWIS" (Cerdas, Berwawasan dan
Inisiatif Sehat) .................................................................................... 53
3.2.4 Pembuatan "Booklet Panduan Makan Ibu Hamil" ............................... 54
3.2.5 Germas KB ........................................................................................... 55
3.3 Rencana Kegiatan, Monitoring dan Evaluasi ................................................. 58
Bab IV Kesimpulan dan Saran .......................................................................... 61
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 65
Lampiran ............................................................................................................. 67
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Tujuan Puskesmas
Meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dan di wilayah puskesmas
melalui usaha yang bersifat menyeluruh promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Tujuan khusus
a) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Manukan Kulon.
b) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
c) Memotivasi masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan.
d) Tertanggulanginya masalah kesehatan masyarakat di wilayah
Puskesmas Manukan Kulon
Upaya Kesehatan Puskesmas
a) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
b) Upaya Keluarga Berencana (KB)
c) Upaya Perbaikan Gizi
d) Upaya Kesehatan Lingkungan
e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f) Upaya Kesehatan Sekolah
g) Upaya Kesehatan Olah Raga
h) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
i) Upaya Peningkatan Kesehatan Kerja
j) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
k) Upaya Kesehatan Jiwa
l) Upaya Kesehatan Lansia
m) CHN/PHN
n) Rujukan
o) Laboratorium Kesehatan
p) Upaya Pencatatan dan Pelaporan
q) Upaya Pembinaan Peran Serta Masyarakat
r) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
5
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasikan masalah kesehatan yang ada di Puskesmas
Manukan Kulonserta memberikan usulan program yang inovatif untuk
pemecahan masalah tersebut.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Memahami kinerja puskesmas Manukan Kulon sebagai fasilitas
kesehatan tingkat pertama.
b. Memahami alur pencatatan, pelaporan dan manajemen
permasalahan di Puskesmas Manukan Kulon.
7
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Untuk Puskesmas
a. Meneruskan kerja sama antara pihak Puskesmas dengan
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran
Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
b. Memperoleh masukan dari laporan dan saran solusi dari Dokter
Muda yang dapat digunakan untuk perbaikan serta peningkatan
mutu pelayanan di Puskesmas Manukan Kulon.
1.3.2 Manfaat Untuk Dokter Muda
a. Memahami kinerja puskesmas Manukan Kulon sebagai fasilitas
kesehatan tingkat pertama.
b. Memahami alur pencatatan, pelaporan dan manajemen
permasalahan di Puskesmas Manukan Kulon.
c. Memahami tugas-tugas dokter dalam menjalankan Tugas di
Puskesmas
d. Memahami cara mengidentifikasikan masalah-masalah kesehatan
yang ada di masyarakat
e. Memahami alur dan cara pemecahan masalah kesehatan di
masyarakat (prose penentuan skala prioritas, pembuatan strategi
penanganan masalah dan pembuatan usulan kegiatan)
BAB II
ANALISIS MASALAH
Tabel 2.1 Checklist dan identifikasi masalah kesehatan sesuai SKDI 2012 di Puskesmas
Kematian neonatus, bayi 1. Jumlah kasus kematian KIA PKP, AMP, dan 1. 12/1000 1. Jumlah kematian
dan balita neonatus SIK Manukan Neonatus bulan Januari-
1 2. Penyebab kematian Kulon 2017 Maret 2017: 1 kasus
neonatus 2. Asfiksia
Kematian Ibu akibat 3. Jumlah kasus kematian KIA PKP, AMP, 3. 70/100.000 1. Jumlah kematian ibu
kehamilan dan persallinan Ibu dan SIK Januari-Maret 2017: 0
Manukan kasus
2 4. Penyebab Kematian Ibu Kulon 2017 4. tidak ada kasus kematian
(Periode 6 bulan Ibu
terakhir)
1
8
Daftar Masalah Sumber data/
Upaya
No. Kesehatan Masyarakat Data yang dicari Laporan Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
Kesehatan
dalam SKDI 2012 Puskesmas
Kehamilan Resiko Tinggi 5. Distribusi ibu hamil KIA PKP, Buku 5. tahun 2016 : 5. Jumlah bumil risti
dan Sangat Tinggi sesuai identifikasi kartu Kohort Ibu, 20% bumil (196 dalam 1 Tahun 2016 : 254 dalam 1
skor Poedji Rochjati dan SIK tahun). tahun
Manukan Target tribulan : 46 Tribulan I, II, III, IV :
Kulon 2017 65, 55, 66, 68
3
Tahun 2017 : Tahun 2017 :
20% bumil (196 dalam 1 Januari: 20
tahun). Februari: 19
Target per bulan : 17 ibu Maret: 19
hamil risti
Tidak terlaksananya audit 6. Jumlah laporan audit KIA AMP 6. terlaksana 100% 6. Laporan audit maternal
maternal perinatal maternal perinatal yang perinatal bulan Januari-
4. telah dilakukan (periode Maret 2017: 0
6 bulan terakhir)
Laktasi (termasuk 7. Cakupan ASI eksklusif Perbaikan LB3 KIA 7. 80 % 7. Jan 2017: 48
lingkungan kerja yang Gizi Feb 2017: 127
tidak mendukung fasilitas KIA Mar 2017: 38
5. laktasi)
8. Inisiasi Menyusui Dini 8. Tidak ada data 8. Jan 2017: 38
Feb 2017: 4
Mar 2017: 36
9
Daftar Masalah Sumber data/
Upaya
No. Kesehatan Masyarakat Data yang dicari Laporan Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
Kesehatan
dalam SKDI 2012 Puskesmas
10
Daftar Masalah Sumber data/
Upaya
No. Kesehatan Masyarakat Data yang dicari Laporan Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
Kesehatan
dalam SKDI 2012 Puskesmas
Perilaku hidup bersih dan 10. Capaian Rumah tangga Promosi PKP 2016 10. Rumah tangga : 65% 10. Rumah tangga tercapai :
sehat (PHBS) pada dan Institusi (sekolah Kesehatan (2296) 2580 (100%)
7. masyarakat termasuk dan TTU) yang
anak usia sekolah melaksanakan PHBS
Anak dengan difabilitas 11. Jumlah anak dengan KIA LB3 KIA 2017 11.0 kasus 11. Jan 2017: 0 kasus
(delay tumbuh kembang) penyimpangan Skor Feb 2017: 0 kasus
8. DDTK (Deteksi Dini Mar 2017: 0 kasus
Tumbuh Kembang)
Kekerasan dan kejahatan 12. Laporan terkait Balai SIK Manukan 12. 0 kasus 12. 0 kasus
seksual (termasuk kekerasan dalam rumah Pengobatan Kulon 2017 13. 0 kasus 13. 0 kasus
pelecehan perkosaan, tangga (KDRT) & Non
9. tindakan cabul, child 13. Kasus medis terduga Puskesmas
abuse dan neglected, serta kekerasan dalam rumah
kekerasan dalam rumah tangga
tangga)
11
Daftar Masalah Sumber data/
Upaya
No. Kesehatan Masyarakat Data yang dicari Laporan Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
Kesehatan
dalam SKDI 2012 Puskesmas
Kesehatan kerja 14. Laporan kejadian Balai PKP 2016 14. 0 kasus 14.0 kasus
kecelakaan kerja Pengobatan 15. Tidak ada data 15. Tidak ada data
10. 15. Cakupan pembinaan &
industri (rumah tangga Penyehatan
dan kecil) Lingkungan
Audit Medik 16. Kepatuhan terhadap 16. 100% 16. Semua sesuai SOP
11. pedoman pelaksanaan
Audit Medik di
Puskesmas
Pembiayaan pelayanan 17. Rasio Kecukupan 17. Tidak ada data 17. Tidak ada data
12. kesehatan Pelayanan dan
Pembiayaan Kesehatan
18. Status Kesehatan Kesehatan PKP 2016 18. 5182 lansia 18. Yang tercapai 6644 lansia
Lansia (data tekait Usia Lanjut (100%)
mortalitas dan
13. Kesehatan lansia morbiditas)
19. Cakupan kegiatan 19.100% (dari 24 kelompok) 19. 24 posyandu (100%)
posyandu lansia
12
Daftar Masalah Sumber data/
Upaya
No. Kesehatan Masyarakat Data yang dicari Laporan Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
Kesehatan
dalam SKDI 2012 Puskesmas
21. 100%
22. 100%
13
Daftar Masalah Sumber data/
Upaya
No. Kesehatan Masyarakat Data yang dicari Laporan Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
Kesehatan
dalam SKDI 2012 Puskesmas
Kepercayaan dan tradisi 23. Jumlah Dukun beranak KIA Data dasar 23. 0 orang 23. 0 orang
yang mempengaruhi 24. Jumlah ibu yang Manukan Kulon 24. 0 orang 24. 0 orang
kesehatan melahirkan di Dukun 2016 dan
15. Beranak
wawancara
dengan bidan
puskesmas
16. Kurangnya mutu fasilitas 25. Tingkat kepuasan Kotak Kepuasan 25. Kotak kepuasan tidak
pelayanan kesehatan pasien PKP berfungsi dengan baik
Sistem rujukan yang 26. Jumlah/ Presentase Balai SIMPUS 26. Jan 2017: 1839
belum berjalan baik Rujukan yang Pengobatan Feb 2017: 1529
17. dilakukan Mar 2017: 1345
27. Presentase rujukan 27. Tidak ada data
balik
Kejadian Luar Biasa 28. Laporan/ indikasi Pemberan- 28. CFR DBD = 0,06% 28. DBD: 0 (100%)
terkait kejadian luar tasan CFR Diare = 1% Diare: 0 (100%)
18. biasa Penyakit
Menular &
Balai
Pengobatan
14
Daftar Masalah Sumber data/
Upaya
No. Kesehatan Masyarakat Data yang dicari Laporan Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
Kesehatan
dalam SKDI 2012 Puskesmas
Morbiditas dan mortalitas 29. Peningkatan yang Pemberan- LB1 dan PKP 29. Tahun 2016 29. Tahun 2016
penyakit- penyakit bermakna terhadap tasan 2016 Insidens DBD = 58 Insidens DBD = 58
menular dan tidak jumlah kasus penyakit Penyakit CDR TB: 15% CDR TB = 93,9% (100%)
19. menular tertentu (DBD, TB, Menular Cure rate TB: 90% Cure rate TB: 91,5% (100%)
Kusta, Diare, ISPA) Prevalensi Kusta = <1:10000 Kusta = 0,71 (100%)
Insidens Diare CDR = 1201 Diare = 1211 (100%)
ISPA = 4,45% (136 balita) ISPA = 17 (13%)
Kesehatan lingkungan 30. Cakupan air bersih Penyehatan PKP 2016 30. 67% 30. 100%
(termasuk sanitasi, air dalam satu wilayah Lingkungan
bersih, dan dampak Puskesmas 31. 85 % 31. 74% (87,06%)
pemanasan global) 31. Cakupan Rumah Sehat
32. Cakupan Jamban Sehat 32. 80% 32. 96% (100%)
20. 33. Cakupan pembinaan
dan pengawasan 33. 90% 33. 100% (100%)
tempat-tempat umum
34. Cakupan pengendalian 34. ABJ 95% 34. 90% (94,74%)
vector
35. Pembinaan kader 35. STBM 72% 35. STBM 99%
lingkungan
15
Daftar Masalah Sumber data/
Upaya
No. Kesehatan Masyarakat Data yang dicari Laporan Harapan/ Target Capaian/ Kenyataan
Kesehatan
dalam SKDI 2012 Puskesmas
Beban Gizi Ganda 36. Jumlah balita yang Perbaikan Data hasil 36. BB tidak naik:
tetap/turun berat Gizi penimbangan Jan 2017: 713
badannya sesuai KMS SKDN 2017 Feb 2017: 751
37. Jumlah balita dengan Mar 2017: 265
status gizi BB tidak naik 2x
buruk/kurang/lebih Jan 2017: 193
Feb 2017: 203
Mar 2017: 174
BB turun tidak ada data
16
17
Berdasarkan tabel 2.1 di atas, kami memilah 3 kasus yang dapat menjadi
masalah kesehatan di Puskesmas Manukan Kulon disebabkan adanya pemenuhan
syarat adanya gap, concern, dan responsibility. Masalah tersebut adalah angka
penemuan kasus ISPA (Pneumonia) pada balita yang masih rendah, proporsi ibu
hamil dengan resiko tinggi periode Januari-Maret 2017 cenderung mengalami
peningkatan dan cakupan rumah sehat yang belum mencapai target. Dari tiga
masalah terpilih tersebut, kami melakukan penelusuran informasi lanjutan untuk
pembuatan rumusan masalah terutama terkait aspek perhatian dan tanggung jawab
(concern and responsibility) Puskesmas. Berikut hasil penelusuran informasi
lanjutan, kami sajikan dalam bentuk tabel.
Rumusan Masalah:
1) Apa saja risiko yang menyebabkan pneumonia?
2) Apa yang menyebabkan angka penemuan kasus pneumonia balita rendah?
3) Apa saja upaya yang dapat dilakukan agar penemuan kasus pneumonia dapat
ditingkatkan?
20
Tabel 2.3 Informasi Lanjutan Masalah Kesehatan Terpilih 2 : Jumlah Ibu hamil
resiko tinggi tahun 2016 masih tinggi, melampaui target.
Rumusan Masalah:
1) Indikator apa sajakah yang menjadi penyebab tingginya angka kehamilan resiko
tinggi di puskesmas manukan kulon?
2) Determinan apa sajakah yang potensial untuk diberikan intervensi dalam upaya
menurunkan angka kehamilan rsiko tinggi?
3) Apa upaya intervensi yang tepat?
23
Kunjungan PKM
Rumusan Masalah:
1) Apa yang menyebabkan cakupan rumah sehat di Puskesmas Manukan Kulon
mengalami penurunan?
2) Apa upaya yang tepat untuk meningkatkan cakupan rumah sehat?
25
Masalah
No. Urgency Severity Growth UxSxG U+S+G
Kesehatan
1 ISPA 3 4 2 24 9
(Pneumonia)
balita
2 Bumil Risti 4 5 3 60 12
3 Rumah Sehat 2 2 3 12 7
A. Urgency
Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Pada kasus ISPA dan bumil
risti, keduanya merupakan masalah yang mendesak untuk segera
diselesaikan. Kasus ISPA pada Puskesmas Manukan Kulon
menempati peringkat pertama selama 3 bulan terakhir (Januari-Maret
2017). Kasus ISPA pneumonia pada balita juga sempat meningkat
pada bulan Februari ke Maret 2017, namun memang belum
didapatkan kasus kematian balita pada puskesmas Manukan Kulon
sehingga kami memberikan poin yang cukup tinggi. Hal yang sama
pada kasus bumil risti, kami dapatkan proporsinya yang semakin
meningkat dari bulan Januari sampai Maret 2017 walaupun pelayanan
maternal risti sudah ditingkatkan. Sedangkan pada masalah cakupan
rumah sehat, trend didapatkan cakupan yang semakin menurun dari
tahun 2014 hingga 2016 yang menjadikannya menjadi masalah
kesehatan. Pada tribulan I tahun 2017 juga didapatkan cakupan rumah
26
C. Growth
Dari sisi growth kami memberikan poin yang tinggi pada bumil
risti trend nya meningkat dari bulan Januari ke Maret 2017 yang
menunjukkan masalah ini semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Sedangkan pada masalah kesehatan ISPA balita, angka penemuan
kasus pneumonia pada balita cenderung terdapat peningkatan
walaupun tidak signifikan dari bulan Januari hingga Maret 2017.
Cakupan rumah sehat juga mengalami penurunan dari tahun 2014-
2016 menunjukkan adanya trend yang meningkat, dan masih belum
mencapai target.
Dari metode USG yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
dari tiga masalah yang ditemukan, yang menjadi prioritas utama dengan
skor tertinggi yaitu Angka kehamilan resiko tinggi yang masih tinggi
melampaui target.
KPSR
Material Lingkungan
28
29
C. Method (Metode)
Dari segi metode, terdapat 2 hal yang dirasa mempengaruhi
peningkatan proporsi bumil risti, yaitu: 1) Pencatatan dan pendataan
bumil, dan 2) Program KB.
Pencatatan dan pendataan ibu hamil di puskesmas dilakukan oleh
bidan. Dalam melakukan ini, tidak hanya berdasarkan pada kunjungan
kehamilan yang didapatkan di puskesmas, namun juga mencakup
pendataan melalui informasi yang didapatkan dari luar puskesmas.
Tenaga kesehatan di puskesmas telah menjalin kemitraan dengan
masyarakat melalui kader. Kader di sini diharapkan dapat
meningkatkan jangkauan puskesmas dalam mendeteksi adanya ibu
hamil di wilayah kerja puskesmas yang mungkin saja tidak
memeriksakan diri ke puskesmas. Dengan adanya hal ini, puskesmas
dapat tetap melakukan pendekatan dan penilaian skor resiko kehamilan.
Namun dalam pencatatannya, masih didapatkan kekurangan, antara lain
mengenai perbedaan persepsi mengenai poin yang dinilai, kesalahan
dalam melakukan penilaian ulang (KII, KIIIa, KIIIb) dan lain-lain.
Program KB yang dilakukan oleh puskesmas juga mempengaruhi
proporsi kehamilan dengan resiko tinggi. Jarak kehamilan di bawah 2
tahun dapat meningkatkan resiko pada kehamilan dan hal ini
sebenarnya dapat dicegah dengan sosialisasi KB yang lebih optimal.
D. Matherial
Dari faktor material, yang berpengaruh yaitu: 1) Keterediaan
pangan, dan 2) Pelayanan kesehatan diantaranya Kartu Skor Poedji
Rochjati dan Buku KIA.Kurangnya ketersediaan pangan yang bergizi
menyebabkan bumil kesulitan untuk mendapatkan menu makanan
seimbang yang bergizi menyebabkan gizi menjadi kurang.
Di Jawa Timur, dalam melakukan penapisan kehamilan resiko
tinggi telah menggunakan panduan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR).
Dalam KSPR ini telah dicantumkan faktor-faktor apa saja yang perlu
dinilai selama kehamilan untuk menentukan tingginya resiko kehamilan
32
seseorang, berapa kali penilaian yang harus dilakukan dan juga rencana
rujukan/persalinan sesuai dengan tingkat resikonya.
Material lain selain KSPR adalah buku KIA. Buku KIA adalah
buku pedoman yang dimiliki oleh ibu dan anak yang berisi informasi
dan catatan kesehatan ibu dan anak. Buku ini merupakan alat pencatat
pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan
masa nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun, termasuk
pelayanan KB, imunisasi, gizi, dan tumbuh kembang anak. Buku ini
telah sedemikian rupa dibuat untuk membantu pencatatan dan pelaporan
kasus ibu hamil dengan risiko tinggi serta membantu ibu hamil dan
keluarga dalam memperoleh informasi terkait kesehatan ibu dan anak
(Departemen Kesehatan RI, 2009). Pada kenyataannya, permasalahan
terkait buku KIA ini ada pada kepemilikannya dan tidak adanya KSPR
pada beberapa edisi cetakan buku KIA. Penyertaan KSPR pada buku
KIA cukup penting bagi ibu maupun tenaga kesehatan dalam
mewaspadai setiap kehamilan. Begitu pula dengan kepemilikan buku,
setiap ibu hamil seharusnya memiliki buku KIA untuk kepentingan
dirinya dalam meningkatkan pengetahuan dan untuk kepentingan
pertukaran informasi antar tenaga kesehatan yang menangani ibu
tersebut selama kehamilannya (terutama bila diperlukan rujukan).
E. Money (Dana)
Dari faktor dana, kepemilikan asuransi dinilai dapat mempengaruhi
proporsi bumil risti yang tecatat di puskesmas. Kepemilikan asuransi
seperti BPJS membuat pasien dari berbagai tingkatan ekonomi
terhubung dengan fasilitas kesehatan tingkat satu, di mana dalam hal ini
dapat membantu puskesmas dalam menemukan ibu hamil dengan resiko
tinggi. Sistem rujukan yang ada dalam BPJS membuat setiap pasien
tidak bisa langsung menuju rumah sakit, melainkan harus meminta
rujukan terlebih dahulu, sehingga sebagai fasilitas kesehatan tingkat
satu, puskesmas tetap memiliki data bumil risti di wilayah kerjanya
walaupun pasien tersebut nantinya melakukan pemeriksaan kehamilan
di fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
33
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
36
37
kembali materi yang sudah diberikan namun masih belum dipahami. Data
penimbangan berat badan, konsumsi makanan dan pengukuran LILA diambil
pada saat kunjungan, postest pengetahuan gizi diperoleh pada saat akhir
penelitian. penelitian berjalan jumlah subjek yang diamati sebanyak 115
orang, terdapat 14 orang (10%) yang drop out dikarenakan melahirkan,
keguguran, pindah ke tempat lain dan jarak rumah terlalu jauh. Hasil yang
diperoleh setelah pelaksanaan konseling menunjukkan adanya peningkatan
secara bermakna terhadap nilai rata-rata pengetahuan ibu pada kelompok
konseling. Hal ini sesuai dengan penelitian Katherine et al (1993) yang
menyatakan bahwa penyuluhan langsung lebih efektif dan lebih memotivasi
sasaran untuk mengadopsi materi penyuluhan. Semakin tinggi pengetahuan
seseorang mengenai hidup sehat, maka akan semakin baik sikap dan perilaku
hidup sehat pada kehidupan sehari-hari.
Tabel 3.4 Perubahan Status KEK pada Praperlakuan dan Setelah Penelitian
dan angka kematian bayi serta untuk menambah pengetahuan mereka dalam
mengatasi bahaya kehamilan risiko tinggi supaya tidak terjadi angka
kematian.
Pendidikan kesehatan penting bagi calon ibu untuk mencegah terjadinya
peningkatan angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta untuk
menambah pengetahuan mereka dalam mengatasi bahaya kehamilan risiko
tinggi supaya tidak terjadi angka kematian. Pendidikan kesehatan pada
hakikatnya merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu dengan harapan
bahwa dengan adanya pesan tersebut masyarakat, keluarga atau individu
dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan. Akhirnya pengetahuan
tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan prilaku sasaran
(Notoadmodjo 2005).
Media merupakan salah satu komponen penting dalam komunikasi
sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Cricitos,
1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi. Media yang dapat digunakan
ada berbagai macam: yang cukup sering dilakukan adalah media cetak, visual
gerak, visual audio, dann demonstrasi.
Menurut Herijulianti et al (2009) demonstrasi adalah suatu cara
penyajian pembelajaran dengan menunjukkan langsung objek atau cara
melakukan sesuatu atau mempertunjukkan suatu proses. Menurut Ameliawati
(2015), keuntungan melakukan demonstrasi adalah penerimaan sesaran
terhadap materi akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga mendapatkan
pemahaman dan pengertian yang lebih baik, terlebih bila peserta turut serta
melakukan demonstrasi. Keuntungan lain dapat mengurangi kesalahan
dibandingkan membaca atau mendengar karena persepsi tersebut diperoleh
dari hasil pengamatan. Peragaan dapat diulang dan dicoba oleh peserta dan
masalah atau pernyataan yang ada akan terjawab. Kerugiannya kurang cocok
untuk jumlah peserta yang banyak.
Sedangkan video merupakan suatu medium yang sangat efektif unutk
membantu proses pembelajaran, baik untuk individu maupun berkelompok.
41
Video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena
dapat sampai kehadapan peserta secara langsung. Pesan yang dibawa oleh
video lebih menarik perhatian, unsur perhatian ini akan menimbulkan
motivasi untuk belajar. Kerugiannya adalah bila penyajian yang kurang tepat
dapat menimbulkan keraguan bagi peserta dalam menafsirkan gambar yang
dilihatnya dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Tabel 3.8. Perbandingan Nilai Pengetahuan dan Sikap Responden Kelompok Video
D. Pengetahuan Ibu tentang Risiko Tinggi dan Minat Baca Buku KIA
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bidan puskesmas manukan
kulon, didapatkan bahwa, pengetahuan Ibu yang kurang tentang kehamilan
risiko tinggi adalah salah satunya disebabkan oleh kurangnya minat baca
buku KIA. Buku KIA adalah buku pemantauan keadaan ibu hamil dan
anak, sekaligus buku panduan bagi ibu selama masa kehamilan dan masa
tumbuh kembang anak. Di dalam buku tersebut terdapat semua hal-hal
penting tentang kesehatan Ibu hamil serta persiapan menuju persalinan.
Mulai dari tanda-tanda kehamilan, nutrisi dan aktvitas apa saja yang
dibolehkan saat kehamilan, tanda-tanda bahaya kehamilan, hingga tanda-
tanda persalinan dan persiapan menuju persalinan. Didalamnya juga
terdapat panduan tentang perawatan anak setelah lahir, tumbuh kembang
anak, dan imunisasi anak.
44
Berdasarkan Sumberdaya :
1. Orang : Seluruh bidan di poli KIA-KB dan petugas Gizi beserta kader-
kader ibu hamil di Puskesmas Manukan Kulon
2. Waktu : 3 tahun
3. Tempat : Wilayah kerja puskesmas Manukan Kulon
4. Dana : Dana bantuan operasional kesehatan dan swadaya
Serta mempertimbangkan program terkait yang telah berjalan di Puskesmas
Manukan Kulon yaitu ANC terpadu, Program P4K, Pemantauan Ibu hamil risiko
tinggi dengan kunjungan rumah, pelaksanaan kelas Ibu, pemberian PMT ibu
hamil KEK, maka, tujuan mini project ini adalah, mencegah terjadinya
peningkatan jumlah Ibu hamil dengan risiko tinggi pada periode yang sama di
tahun 2018 dan mencapai target jumlah bumil resti pada tahun 2020 dengan
menggunakan dana bantuan operasional kesehatan, dan dikerjakan bersama
program terkait serta kerjasama dengan pihak kelurahan (Manukan kulon,
Manukan wetan, Banjar Sugihan) dengan metode pelaksanaan program
GERAKAN SEHATI di Puskesmas Manukan Kulon
Tabel 3.11 Tujuan, Intervensi dan sasaran dalam Penanggulangi Masalah
No Tujuan Intervensi Sasaran
1 Meningkatkan - Pembuatan dan pemutaran - Wanita usia subuh, Ibu hamil
pengetahuan Ibu hamil video edukasi untuk di risiko rendah dan ibu hamil
dan wanita usia subur tampilkan di ruang tunggu risiko tinggi yang
tentang bahaya kehamilan poli KIA-KB dan Poli memeriksakan kesehatan di
usia tua (>35 th) bagi Ibu Umum. puskesmas Manukan Kulon
dan bayinya. - Mengadakan lomba kader - Ibu hamil risiko rendah, dan
dan ibu hamil CERIWIS risiko tinggi yang berada
dalam wilayah kerja
puskesmas Manukan Kulon
2 Meningkatkan - Mengadakan lomba kader - Seluruh ibu hamil baik yang
pengetahuan Ibu hamil dan ibu hamil CERIWIS berisiko rendah ataupun
dan wanita usia subur tinggi serta kader ibu hamil
tentang bahaya malnutrisi di wilayah kerja puskesmas
(KEK dan obesitas) saat Manukan Kulon.
50
3.2.1 Penampilan Video tentang Hamil risiko tinggi dan KB pada TV yang
ada di ruang tunggu KIA
1) Kegiatan
Pembuatan, penampilan video tentang kehamilan risiko tinggi dan KB
2) Tujuan
a) Memberikan pengetahuan tentang penyebab dan bahaya
kehamilan risiko tinggi kepada Ibu hamil, wanita usia subur, dan
seluruh pengunjung puskesmas lainnya.
51
3) Sasaran
Seluruh Ibu hamil yang periksa ke puskesmas Manukan Kulon
4) Metode :
Saat kontrol ke puskesmas, dilakukan skoring KSPR atau pengecekan
kelengkapan isi KSPR (satu kali setiap trimester). Kemudian, untuk
Ibu hamil yang memiliki skor lebih dari 6 (Ibu Hamil RT, RST), akan
diberikan stempel Risti pada cover buku KIA dan form P4K dan
juga dilakukan pemberian ceklist pada buku kohort Ibu. Dengan
begitu, ketika Ibu kontrol lagi ke puskesmas, tenaga kesehatan
langsung mengetahui bahwa ibu hamil berisiko tinggi dan akan dapat
memberikan edukasi yang lebih itensif. Selain itu, dengan adanya
stempel pada cover buku KIA dan form P4K, akan selalu
mengingatkan ibu bahwa kehamilannya adalah kehamilan yang
berisiko tinggi dan perlu rutin kontrol serta lebih berhati-hati. Dengan
adanya stempel tersebut, diharapkan juga akan menarik rasa
keingintahuan keluarga tentang apa itu kehamilan risiko tinggi.
5) Periode: 2017-2019
6) Penanggung Jawab : Bidan poli KIA-KB
7) Dana: BOK dan Swadaya
8) Indikator Capaian :
- 90% Ibu hamil sudah dilakukan skoring dan pemberian stempel Resti
- Meningkatnya antusiasme ibu hamil dan keluarga untuk lebih
mengetahui tentang kehamilan risiko tinggi
9) Cara Pengukuran :
- Penghitungan jumlah ceklist pemberian stempel pada kohort ibu
- Keteraturan kunjungan ANC masing-masing ibu hamil
10) Waktu Evaluasi : 3 bulan sekali
53
3.2.3 Lomba Kader dan Ibu Hamil CERIWIS (Cerdas Berwawasan dan
Inisiatif Sehat)
1) Kegiatan :
Lomba antar Ibu hamil risiko tinggi, serta lomba Ibu hamil Sehat
2) Tujuan :
a) Meningkatkan motivasi kader bumil resti dan Ibu hamil untuk
lebih mempelajari isi buku KIA, yaitu tentang kehamilannya, serta
hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan risiko tinggi
b) Meningkatkan motivasi kader bumil resti dan Ibu hamil sendiri
untuk selalu memperhatikan nutrisi sehari-hari
c) Menciptakan suasana kompetitif untuk menjadi yang terbaik
diantara kader dan ibu hamil
3) Sasaran :
kader bumil resti dan seluruh Ibu hamil dari 3 kelurahan,
4) Metode :
Lomba ini adalah lomba beradu pengetahuan kader serta ibu hamil
tentang semua hal yang berhubungan dengan kehamilan dan
kehamilan risiko tinggi. Lomba ini diadakan sekali dalam setahun.
Materi lomba diambil dari isi buku KIA. Lomba berbentuk lomba
cerdas cermat dan cipta menu sehat ibu hamil. Lomba ini dilakukan
secapa tim. Satu tim terdiri dari 3 orang, yaitu 2 orang ibu hamil dan 1
orang kader (untuk juknis nya terlampir). Lomba ini di adakan antar
kelurahan yaitu Manukan Wetan, Manukan Kulon dan Banjar
Sugihan. ,masing-masing keluharan diharuskan mengirim 3 tim untuk
mewakilikelurahan masing-masing.
Ibu hamil yang memenangkan lomba akan mendapatkan hadiah
penghargaan. Diharapkan dengan danya lomba ini dapat
meningkatkan minat ibu hamil untuk membaca dan mempelajari isi
buku KIA.
5) Periode: 2017-2018
6) Penanggung Jawab : KIA-KB
7) Dana: BOK dan Swadaya
54
8) Indikator Capaian :
a) Masing-masing kelurahan mengirimkan minimal 3 tim perwakilannya
b) Antusiasme ibu hamil dalam lomba
c) Meningkatnya persentase ibu hamil yang membaca buku KIA
9) Cara Pengukuran :
a) Absensi lomba
b) Quisioner umpan balik ibu hamil yang berpartisipasi
c) Melakukan survey tentang minat ibu hamil dalam membaca buku
KIA, dengan memberikan quisioner singkat pada akhir sesi
konseling antenatal care
10) Waktu Evaluasi : 1 tahun sekali
3.2.5 Germas KB
1) Kegiatan
Penggalakan KB bagi ibu hamil yang telah masuk dalam kategori Resti
pada kehamilan sebelumnya, dan WUS yang berpotensi masuk
kategori 4T pada kehamilan selanjutnya.
2) Tujuan
a) Meningkatkan penggunaan KB pada kelompok yang berpotensi
menjadi Kehamilan risiko tinggi pada kehamilan selanjutnya
b) Meningkatkan penggunaan KB pada ibu hamil uyang telah
berisiko tinggi pada kehamilan terakhir
c) Memunculkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dan manfaat
KB bagi keluarga
56
3) Sasaran
ibu hamil yang telah masuk dalam kategori Resti pada kehamilan
sterakhir, dan WUS berpotensi masuk kategori 4T pada kehamilan
selanjutnya yang tercatat dalam KK kelurga yang melakukan
pembuatan surat-surat kelurahan untuk akta kelahiran anak mereka.
4) Metode
- Penggalakan KB bagi ibu hamil yang telah masuk dalam kategori
Resti pada kehamilan sebelumnya, dan WUS yang berpotensi
masuk kategori 4T pada kehamilan selanjutnya.
- Bekerja sama dengan pihak kelurahan
- Dengan metode pelaksanaan : saat pembuatan akta kelahiran anak,
petugas kelurahan melakukan pengecekan pada anggota keluarga
yang ada dalam KK. Untuk wanita usia subur yang masuk dalam
kategori : a) WUS usia 33-35 th yang sudah memiliki 2 anak atau
lebih. b) WUS yang sudah berusia >35th dan telah memiliki anak.
c) WUS <18th. d) WUS yang sudah memiliki 3 orang anak atau
lebih. e) WUS yang sedang memiliki anak usia <2th. diharuskan
membuat surat keterangan berKB dari bidan kelurahan atau
puskesmas, untuk dapat melanjutkan pengurusan surat-surat
untuk pembuatan akta. Bidan kelurahan atau puskesmas bertugas
memberikan KIE tentang pentingnya KB, pemilihan KB yang
tepat dan pembuatan surat ketrangan berKB.
- Diharapkan dengan memasukkan program penggalakan KB dslam
peraturan kependudukan, dapat menjadi penggerak bagi
masyarakat untuk berKB, sehingga eningkatan angka kehamilan
risiko tinggi dapat dicegah atau bahkan dikurangi.
5) Periode : 2017-2019
6) Penanggung Jawab : Kepala puskesmas dan pihak kelurahan
7) Dana: BOK dan Swadaya
8) Indikator Capaian :
57
9) Cara Pengukuran :
a) Pencatatan jumlah KK yang bersedia berKB
b) Mengukur pemahaman Keluarga tentang pentingnya KB dengan
kuisioner
d) Pencatatan jumlah akseptor KB baru dari tribulan kedua tahun
2017 hingga tribulan awal tahun 2018
e) Pencatatan angka kehamilan risikot inggi pada periode tribulan
pertama tahun 2018
10) Waktu Evaluasi : 6 bulan sekali
58
58
59
CARA WAKT
N PRO TAR WAK ANGGA INDIKATOR
KEGIATAN TUJUAN SASARAN PJ PENGUKURAN U
O GRAM GET TU RAN KEBERHASILAN
EVAL
- Meningkatkan - Masing-masing - Absensi lomba 1 tahun
motivasi kader dan kelurahan
Ibu hamil untuk mengirimkan minimal
lebih mempelajari 5 tim perwakilannya
isi buku KIA - Antusiasme ibu hamil - Quisioner umpan
Lomba Kader
- Meningkatkan dalam lomba balik ibu hamil
dan Ibu
motivasi kader Seluruh Ibu yang berpartisipasi
Hamil
bumil resti dan Ibu hamil di 3 - Melakukan survey
Ceriwis 1 kali KIA- BOK dan
3 KIA-KB hamil sendiri untuk keluranan 30 tim - Meningkatnya tentang minat ibu
(Cerdas setahun KB Swadaya
selalu (Resti dan persentase ibu hamil hamil dalam
Berwawasan
memperhatikan non-Resti) yang membaca buku membaca buku
dan Inisiatif
nutrisi sehari-hari KIA KIA, dengan
Sehat)
- Menciptakan quisioner singkat
suasana kompetitif diakhir sesi
untuk menjadi yang konseling ANC
terbaik diantara
kader-ibu hamil
- 80% ibu hamil dengan - 80% ibu hamil 3 bulan
KEK diberikan booklet dengan KEK
dan konseling diberikan booklet
- Meningkatkan
dan KIE nutrisi
Pembuatan, pengetahuan ibu
- Peningkatan - Melakukan uji
pembagian tentang nutrisi sehat Semua Ibu Setiap
pengetahuan ibu hamil pengetahuan ibu
booklet dan Ibu hamil hamil hari Sepanja
BOK dan tentang nutrisi yang hamil yang telah
4 Gizi konseling - Mempermudah Ibu terutama Ibu selasa ng Gizi
Swadaya dibutuhkan saat masa diberi booklet dan
tentang nutrisi hamil dalam hamil dengan dan tahun
kehamilan KIE melalui tanya
sehat Ibu memilih menu KEK kamis
jawab lisan
Hamil makanan sehat
- Peningkatan BB sesuai - Melakukan
target pada kunjungan penimbangan pada
ante natal setiap kunjungan
ante natal
59
60
60
61
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Chen YC, Chiang LC. 2007. Efectiveness of hand-washing teaching programs for
families of children in paediatric intensive care units. J Clin Nurs. [Online] 6,
1173-1179. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17518892 [21
April 2017].
Edyanti dan Indawati, 2014. Faktor pada Ibu yang Berhubungan dengan
Kejadian Komplikasi Kebidanan. Journal Biometrika dan Kependudukan.
[Online] 3, 1-7. Diakses dari:
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/biometrikbff19b932afull.pdf [25 April
2017].
The Lancet Series on Maternal and Child Undernutrition. 2008. [Online] Diakses
dari: http://www.theLancet.com/series/maternal-and-child-undernutrition [22
April 2017].