Anda di halaman 1dari 56

PROPOSAL

PENGARUH PEMBERIAN DEEP BACK MASSAGE TERHADAP


TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI PUSKESMAS
PERUMNAS LAHAT SUMATERA SELATAN

Oleh :
ARI YUNICA
NIM. 2226040148.P

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI
SAKTI BENGKULU
TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN DEEP BACK MESSAGE TERHADAP TINGKAT
NYERI PERSALINAN KALA I DI PUSKESMAS PERUMNAS
KAB LAHAT SUMATERA SELATAN

ARI YUNICA
NPM. 2226040148.P

Proposal ini telah diperiksa, disetujui dan dipertahankan di hadapan


Tim Penguji Proposal Program Studi Kebidanan Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Tri mandiri sakti Bengkulu
Tanggal 15 Agustus 2023

Dewan Penguji:

1.Bdn. Pitri Subandi,SST., M.Kes (Ketua) (…………………....)

2. Tria Nopi Herdiani,SST., M..Kes (Anggota) (…………………...)

3.Bdn. Yulita herdianti,SST., M.Kes (Anggota) (…………………..)

4. Bdn Dewi Aprilia N. SST., M. Kes (Anggota) (……………...…..)

Mengetahui

Ketua Prodi Sarjana Kebidanan

STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Mika Oktarina, SST.,M. Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat Rahmat dan Ridho-Nya Penulis dapat menyelesaikan proposal yang

berjudul”Pengaruh Pemberian Deep Back Massage Terhadap Tingkat Nyeri

Persalinan Kala 1 Di Puskesmas Perumnas Lahat Sumatera Selatan”Sebagai

persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana kebidanan di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu.

Dalam penulisan proposal ini penulis merasa masih banyak

kekurangan,namun berkat bimbingan yang diberikan, penulis dapat

menyelesaikan proposal penelitian ini. Maka pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. H. S. Effendi, MS, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri

Mandiri Sakti Bengkulu.

2. Mika Oktarina, SST, M.Kes.,Selaku KetuaProdi Sarjana Kebidanan STIKES

Tri Mandiri Sakti Bengkulu.

3. Fitri Subani, SST., M.Kes.,selaku pembimbing I yang telah memberikan

segenap tenaga, waktu, fikiran berupabimbingan dan masukan dalam

penyusunan proposal ini.

4. Tria Nopi Herdiani, SST. M.Kes.,selaku Pembimbing II yang telah banyak

membantu serta memberikan masukan dalam penyusunan proposal ini

iii
5. Bapak/Ibu dosen dan karyawan/I di STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu yang

telah memberikan dukungan dan bimbingan selama mengikuti pendidikan di

STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu.

6. Semua rekan-rekan STIKES Tri Mandiri Sakti yang telah memberikan banyak

masukan, dorongan, motivasi serta kritikanyang membangun sehingga

Proposal ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari proposal penelitian ini masih banyak kekurangan, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saranyang bersifat membangunguna

kesempurnaan proposal penelitian ini dimasa yang akan datang. Semoga proposal

penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan.

Bengkulu,Juli 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teori........................................................................................ 6
1. Konsep Nyeri................................................................................. 6
2. Konsep Deep Back Massage.......................................................... 18
3. Pengaruh Deep Back Massage terhadap Tingkat Nyeri Persalinan 24
B. Kerangka Konsep .............................................................................. 25
C. Definisi Operasional .......................................................................... 26
D. Hipotesis Penelitian............................................................................ 27

BAB III METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 28
B. Desain Penelitian................................................................................ 28
C. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 30
E. Teknik Pengolahan Data..................................................................... 32
F. Analisis Data ...................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 36
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Area/lokasi pemijatan pada nyeri persalinan selama kala I...... 25
Gambar 2.2 Titik-titik tekanan untuk pijat punggung bagian bawah........... 25
Gambar 2.3 Kerangka Konsep...................................................................... 26
Gambar 3.1 Skala Nyeri NRS....................................................................... 31

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional ..................................................................... 26

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Standar Operasional Prosedur (SOP)


Lampiran 2 Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3 Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 4 Lembar Observasi
Lampiran 5 Berita Acara Bimbingan

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan sayang ibu pada persalinan kala I yaitu memberikan dukungan

emosional berupa pujian dan besarkan hati ibu bahwa ibu mampu melewati

proses persalinan dengan baik, memberikan pemijatan pada punggung ibu

untuk meringankan rasa sakit pada punggung ibu dan mengelap keringat ibu,

menganjurkan ibu untuk mandi gosok gigi terlebih dahulu jika ibu masih kuat

untuk berjalan, menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman,

menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan pada saat kala I dan mengatur posisi

yang nyaman bagi ibu kecuali posisi terlentang dengan melibatkan keluarga,

menganjurkan ibu untuk makan makanan ringan dan minum jika ibu mau,

menghadirkan pendamping persalinan yang sesuai dengan keinginan ibu,

membimbing ibu cara meneran yang baik bila ada dorongan meneran,

menganjurkan ibu untuk buang air kecil jika ibu mau dan menjaga privasi ibu

(Yulizawati & Lusiana, 2019).

Rasa nyeri pada persalinan lazim terjadi dan merupakan proses

yangmelibatkan fisiologis dan psikologis ibu. Bidan dalam praktenya

memberikan asuhan persalinan yang diharapkandapat meberikan kenyamanan

kepada ibu bersalin agar persalinan dapat mengalami kemajuan secara

fisiologis. Manajemen nyeri persalinan telah diupayakan secara

nonfarmakologis salah satunya dengan massage. Massage pada punggung

1
2

saat persalinan dapat berfungsi sebagai analgesik epidural yang dapat

mengurangi nyeri dan stres, serta dapat memberikan kenyaman pada ibu

bersalin. Tindakan ini tidak menimbulkan efek samping pada ibu danbayi.

Massage punggung ini dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, keluarga

pasien, maupun pasien itu sendiri. Massage pada punggung menstimulasi

reseptor yang membuat ibu bersalin lebih nyaman karena terjadi relaksasi otot

(Lubis et al., 2020).

Pemijatan secara lembut akan membantuibu merasa lebih segar, rileks

dan nyaman selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang

dipijat 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari

rasa sakit. Hal ini terjadi karena pijat merangsang tubuh melepas senyawa

endorfin juga dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak. Salah satu

teknik massase sebagai upaya penurunan nyeri persalinan adalah teknik deep

back massage.

Teknik deep back massage adalah penekanan pada

sacrum yang dapat mengurangi ketegangan pada sendi sacroiliakus dari

posisi oksiput posterior janin. Tetapi kadang kala metode massase yang

dilakukan tidak pada tempatnya sehingga hasilnya tidak efisien. Pada

pelaksanaan teknik deep back massage dimana seharusnya penekanan

dlakukan tepat pada daerah sacrum dengan telapak tangan dan posisi ibu

dalam keadaan berbaring miring tetapi kadang kala penatalaksanaan tidak

sesuai sehingga nyeri yang dirasakan oleh pasien tidak berkurang. Hal ini
3

mungkin diakibatkan oleh posisi ibu tidak dalam keadaan berbaring miring,

atau penekananya tidak tepat pada daerah sacrum (Katili et al., 2017).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Perumnas Lahat

bulan Juni 2023 diketahui bahwa rata-rata jumlah persalinan di Puskesmas

perumnas Lahat tiap bulannya adalah 24 persalinan. Sementara itu ibu hamil

yang diperkirakan melahirkan di bulan Agustus 2023 sebanyak 21 ibu hamil.

Hasil wawancara yang dilakukan pada bidan yang menangani persalinan

diketahui bahwa teknik massage punggung belum dilakukan pada saat

persalinan kala I fase aktif, bidan hanya menganjurkan penerapan teknik

relaksasi nafas dalam dan didapatkan hasil bahwa ibu masih mengalami nyeri

berat. Hal ini diketahui dari raut wajah dan ungkapan rasa nyeri dengan

merintih sehingga perlu dilakukan pengurangan rasa nyeri persalinan agar ibu

bersalin dapat menikmati proses persalinan sehingga keadaan cemas dan lelah

berlebihan dapat dihindari.

Penelitian yang dilakukan (Nafiah, 2018) didapatkan bahwa bahwa

rerata nyeri persalinan sebelum dilakukan deep back massage sebesar 7,97

berada pada kategori nyeri berat terkontrol, rerata nyeri persalinan setelah

dilakukan deep back massage sebesar 5,6 berada pada kategori nyeri sedang

dan ada pengaruh pemberian deep back massage terhadap penurunan

intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif dengan p value sebesar 0,001

<0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian deep back

massage terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif

sehingga penerapan deep back massage merupakan salah satu terapi


4

nonfarmakologis sebagai bagian integral dalam memberikan perawatan dasar

pertolongan persalinan.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang “Pengaruh Pemberian Deep Back Massage Terhadap Tingkat Nyeri

Persalinan Kala I Fase Aktif di Puskesmas Perumnas Lahat Kabupaten Lahat

Sumatera Selatan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh pemberian deep back

massage terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif di Puskesmas

Perumnas Lahat Kabupaten Lahat Sumatera Selatan

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mempelajari pengaruh pemberian deep back massage

terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif di Puskesmas Perumnas

Lahat Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif di

Puskesmas Perumnas Lahat Kabupaten Lahat Sumatera

Selatansebelum pemberian deep back massage.

b. Mengetahui gambaran tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif di

Puskesmas Perumnas Lahat Kabupaten Lahat Sumatera

Selatansesudah pemberian deep back massage.


5

c. Mengetahui pengaruh pemberian deep back massage terhadap tingkat

nyeri persalinan kala I fase aktif di Puskesmas Perumnas Lahat

Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas Perumnas Lahat

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan strategi

yang dapat digunakan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Perumnas

Lahat dalam upaya meminimalkan derajat nyeri yang dikeluhkan ibu

bersalin fase aktif.

2. Bagi STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Meningkatkan wawasan keilmuan dibidang kebidanan yang

berkaitan dengan nyeri persalinan fase aktif dan upaya meminimalkan

derajat nyeri yang dikeluhkan ibu bersalin fase aktif.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai masukan atau informasi

bagi peneliti lain dalam mengembangkan penelitian dengan variabel-

variabel yang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep Nyeri

a. Pengertian Nyeri

Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik

ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang

mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang

pernah mengalaminya (Tetty, 2015).

Menurut International Association for Study of Pain (IASP),

nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak

menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial,

atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan pada jaringan.

Nyeri adalah apa yang dikatakan oleh orang yang mengalami

nyeri dan bila yang mengalaminya mengatakan bahwa rasa itu ada.

Definisi ini tidak berarti bahwa anak harus mengatakan bila sakit.

Nyeri dapat diekspresikan melalui menangis, pengutaraan, atau isyarat

perilaku (Zakiyah, 2015).

b. Pengertian Nyeri Persalinan

Nyeri persalinan merupakan kombinasi nyeri fisik akibat

kontraksi miometrium disertai regangan segmen bawah Rahim

menyatu dengan kondisi psikologis ibu selama persalinan. Kelelahan,

6
7

kekhawatiran dan kecemasan ibu seluruhnya menyatu sehingga dapat

memperberat nyeri fisik yang sudah ada (Katili et al., 2017).

Nyeri kontraksi menjelang persalinan menimbulkan rasa takut

dan khawatir, rasa khawatir dapat menyebabkan ibu stress. Stres pada

ibu bersalin dapat menyebabkan pengurangan aliran darah ibu ke janin.

Nyeri kontraksi disebabkan adanya peregangan segmen bawah rahim

dan serviks dan juga adanya ischemia otot Rahim (Andarmoyo, 2015).

c. Fisiologi Nyeri Persalinan

Beberapa teori menjelaskan mekanisme nyeri, yaitu :

1) Nyeri berdasarkan tingkat kedalaman dan letaknya

Rasa nyeri yang dialami selama persalinan memiliki 2 jenis

menurut sumbernya yaitu nyeri viseral dan nyeri somatik. Nyeri

viceral adalah rasa nyeri yang dialami ibu karena perubahan

serviks dan iskemia uterus pada persalinan kala I sedangkan nyeri

somatik adalah nyeri yang dialami pada akhir kala I dan kala II.

Kala I fase laten lebih banyak terjadi penipisan di serviks

bagian terbawa janin terjadi pada fase aktif dan transisi. Ibu akan

merasakan nyeri yang berasal dari bagian bawah abdomen dan

menyebar ke darah lumbar punggung dan menurun ke paha. Ibu

biasanya mengalami nyeri hanya selama kontraksi dan bebas nyeri

pada interval antar kontraksi.

Nyeri somatik terjadi pada akhir kala I dan kala II yang

disebabkan oleh peregangan perineum, vulva, tekanan uteri


8

servikal saat kontraksi dan penekanan bagian terendah janin secara

progresif pada fleksus lumbosakral, kandung kemih, usus dan

struktur sensitif panggul yang lain (Judha, 2015).

2) Teori Kontrol Gerbang (Gate Control Teory)

Berdasarkan teori kontrol gerbang, serabut syaraf

mentransmisikan rasa nyeri ke spinal cord, yang hasilnya dapat

dimodifikasi di tingkat spinal cord sebelum ditransmisikan ke otak.

Sinap-sinap pada dorsal horn berlaku sebagai gate yang tertutup

untuk menjaga impuls sebelum mencapai otak atau membuka

untuk mengizinkan impuls naik ke otak (Judha, 2015).

3) Teori Gate Control menyatakan bahwa selama proses persalinan

impuls nyeri berjalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar

ke arah uterus ke substanisa gelatinosa dalam spinal kolumna, sel-

sel transmisi memproyeksikan pesan nyeri ke otak. Adanya

stimulasi (seperti vibrasi atau massage) mengakibatkan pesan yang

berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat

syaraf kecil. Pesan yang berlawanan ini menutup gate di substansi

gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri tersebut (Judha, 2015).

Mekanisme secara intrinsik pada nyeri persalinan kala I

seluruhnya terjadi pada uterus dan adnexa selama kontraksi

berlangsung. Beberapa penelitian awal menyatakan nyeri

disebabkan :
9

a) Penekanan pada ujung-ujung syaraf antara serabut otot dari

korpus fundus uterus

b) Adanya iskemik miometrium dan serviks karena kontraksi

sebagai konsekuensi dari pengeluaran darah dari uterus atau

karena adanya vasokontriksi akibat aktifitas berlebihan dari

syaraf simpatis

c) Adanya proses peradangan pada otot uterus

d) Kontraksi pada serviks dan segmen bawah rahim

menyebabkan rasa takut yang memacu aktivitas berlebih dari

sistem syaraf simpatis.

e) Adanya dilatasi serviks dan segmen bawah rahim. Banyak data

yang mendukung hipotesis nyeri persalinan kala I terutama

disebabkan karena dilatasi serviks dan segmen bawah rahim

oleh karena adanya dilatasi, peregangan dan kemungkinan

robekan selama kontraksi.

Rasa nyeri pada setiap fase persalinan dihantarkan oleh

segmen syaraf yang berbeda-beda pada kala I terutama berasal dari

uterus (Judha, 2015).

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan,

yaitu :

1) Budaya

Persepsi dan ekspresi terhadap nyeri persalinan dipengaruhi

oleh budaya individu. Menurut Mulyati dalam (Judha,


10

2015)menjelaskan bahwa budaya mempengaruhi ekspresi nyeri

intranatal pada ibu primipara. Penting bagi penolong atau perawat

maternitas untuk mengetahui bagaimana kepercayaan, nilai,

praktik budaya mempengaruhi seorang ibu dalam mempersepsikan

dan mengekspresikan nyeri persalinan (Judha, 2015).

2) Emosi (cemas dan rasa takut)

Cemas dan rasa takut secara fisiologis secara fisiologis dapat

menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri

karena saat wanita inpartu mengalami cemas dan takut maka tubuh

akan melakukan reaksi defensif sehingga tubuh akan mengeluarkan

hormon katekolamin dan hormon adrenalin. Katekolamin akan

dilepaskan dalam konsentrasi tinggi jika calon ibu tidak bisa

menghilangkan rasa takutnya sebelum melahirkan dan berbagai

respon tubuh muncul antara lain dengan “bertempur dan lari” (fight

or flight). Akibat respon tersebut maka uterus menjadi semakin

tegang sebagai akibat dari arteri yang menyempit sehingga aliran

darah dan oksigen ke dalam otot-otot uterus berkurang. Hal ini

mengakibatkan rasa nyeri yang tidak dapat dihindari.

Namun sebaliknya dalam kondisi yang rileks maka hormon

endorphin yang merupakan penghalang rasa sakit alami dalam

tubuh akan terpicu keluar. Menurut ahli, endorphin efeknya 200

kali daripada morfin (Judha, 2015).


11

3) Pengalaman persalinan

Pengalaman melahirkan sebelumnya juga dapat

mempengaruhi respon ibu terhadap nyeri. Bagi ibu yang

mempunyai pengalaman yang menyakitkan dan sulit pada

persalinan sebelumnya, perasaan cemas dan takut pada

pengalaman lalu akan mempengaruhi nyeri (Judha, 2015). Dalam

penjelasan lain disebutkan bahwa setiap individu belajar dari

pengalaman nyeri, akan tetapi pengalaman yang telah dirasakan

individu tersebut tidak berarti bahwa seseorang akan mudah dalam

menghadapi nyeri pada masa mendatang. Seseorang yang terbiasa

merasakan nyeri akan lebih siap dan mudah mengantisipasi nyeri

daripada individu yang mempunyai pengalaman sedikit tentang

nyeri (Rejeki et al., 2013).

4) Support system

Dukungan dari pasangan, keluarga maupun pendamping

persalinan dapat membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin juga

membantu mengatasi rasa nyeri (Judha, 2015).

5) Persiapan persalinan

Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan berlangsung

tanpa nyeri namun persiapan persalinan diperlukan untuk

mengurangi perasaan cemas dan takut akan nyeri persalinan

sehingga ibu dapat memilih berbagai teknik atau metode latihan

untuk mengatasi ketakutannya (Judha, 2015).


12

e. Gangguan Aktivitas Seksual, Respon Tubuh dan Dampak Nyeri

Kontraksi Persalinan Berlebihan (Andarmoyo, 2015).

1) Ventilasi

Nyeri yang menyertai kontraksi uterus dapat menyebabkan

hiperventilasi yaitu frekuensi pernapasan 60-70 kali per menit

hiperventilasi dapat menyebabkan kadar PaCO2 menurun yang

normalnya pada ibu hamil adalah 32 mmHg. bahaya kadar PaCO2

ibu yang rendah yaitu penurunan kadar paco2 janin yang dapat

menyebabkan deselerasi lambat denyut jantung janin (Andarmoyo,

2015). Hiperventilasi juga dapat meningkatkan kadar pH ibu hamil

yaitu pH lebih dari 7,5 bahayanya pada ibu bersalin saat pH lebih

dari 7,5 adalah penurunan oksigen bagi janin dalam kandungan,

serta dapat memperlama persalinan.

2) Fungsi Kardiovaskular

Curah jantung pada ibu bersalin akan meningkat progresif seiring

majunya persalinan setiap kontraksi uterus meningkatkan curah

jantung 20 sampai 30% lebih tinggi dari pada saat relaksasi uterus.

Nyeri akibat kontraksi uterus juga menyebabkan peningkatan

tekanan darah sistolik dan diastolik.

3) Efek metabolik

Peningkatan Aktifitas karena nyeri persalinan menyebabkan

peningkatan konsumsi oksigen dan metabolism dan juga

menyebabkan penuruinan motilitas saluran cerna dan kandung


13

kemih. Nyeri yang menyertai persalinan menyebabkan kelambatan

pengosongan lambung peningkatan konsumsi oksigen kehilangan

natrium bikarbonat melalui ginjal untuk mengkompensasi alkalosis

respiratorik yang disebabkan oleh nyeri persalinan hal ini

menyebabkan asidosis metabolik pada ibu yang kemudian juga

akan dapat dialami oleh janin.

4) Efek Endokrin

Stres yang disebabkan oleh nyeri persalinan menyebabkan

peningkatan pelepasan Katekolamin maternal yang menyebabkan

penurunan aliran darah. Ketakutan dan kecemasan pada saat

menjelang persalinan dapat menyebabkan peningkatan kadar

adrenalin, peningkatan kadar adrenalin berefek pada penurunan

aktivitas uterus akibatnya uterus tidak terkoordinasi dan

menyebabkan persalinan lama. Dan salah satu penyebab kelelahan

pada ibu bersalin adalah karena persalinan lama hal tersebut

berisiko terhadap janin yaitu dapat terjadi gawat janin yang

membahayakan baik ibu maupun janin.

5) Efek Hormonal Lain

Nyeri dan factor-faktor penyebab strss yang lain diketahui

pelepasan hormone, missal nya beta-endorfin, betalipotropin dan

hormone Adenokortikotropik (ACTH). Hormon tersebut mengalami

peningkatan sealama persalinan berlangsung.


14

6) Aktifitas Uterus

Nyeri persalinan dapat mempengaruhi kontraksi uterus melalui

skresi kadar kotikolamin dan kortisol mingkat akibatnya

mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri juga mempengaruhi

aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan

stress. Ini menyebabkan ketegangan otot polos dan vasokontriksi

pembuluh darah serta terjadi penurunan kontraksi uterus sehingga

menyebabkan persalinan lama (Difarissa et al., 2016).

f. Nyeri Persalinan dan Respon Tubuh

Nyeri kontraksi menjelang persalinan dapat digambarkan

dengan respon perilaku yang terlihat dan dapat diamati melalui

vokalisasi ekspresi wajah ibu, gerakan tubuh ibu, dan verbalisasi.

Suara yang dihasilkan seperti serangan rintihan dan jeritan atau

tangisan merupakan vokalisasi terhadap respon nyeri persalinan yang

dirasakan oleh ibu dan juga ekspresi wajah adalah bukti bahwa Ibu

tersebut sedang mengalami atau merasakan nyeri persalinan

(Andarmoyo, 2015).

Ekspresi wajah ibu yang merasakan nyeri persalinan dapat

tergambar melalui gigi yang dikatupkan, bibir yang terkatup rapat, atau

menutup mata/terpejam rapat, dan juga otot rahang yang mengeras

dapat juga tergambar melalui gerakan tubuh seperti imobilisasi, otot-

otot tubuh yang tegang, berjalan-jalan untuk mengurangi nyeri,

berbaring di tempat tidur, memeluk diri dengan erat saat kontraksi,


15

serta tanpak kegelisahan perilaku lainsebagainya sebagai bentuk

respon terhadap nyeri persalinan.

g. Tingkat Nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri

dirasakan oleh individu. Pengukuran intensitas nyeri bersifat sangat

sabjektif dan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan berbeda oleh

dua orang yang berbeda (Andarmoyo, 2015).

Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling

mugkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri

itu sendiri, namun pengukuran dengan pendekatan objektif juga tidak

dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri

(Andarmoyo, 2015).

Skala intensitas nyeri yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Visual Analog Scale (VAS). Dalam hal ini, klien menilai nyeri

dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan saat

mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi. Sedangkan

skala analog visual adalah suatu garis lurus/horizontal sepanjang 10

cm, yang mewakili intensitas nyeri yang terus-menerus dan

pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Pasien diminta untuk

menunjuk titik pada garis yang menunjukkan letak nyeri terjadi

sepanjang garis tersebut. Ujung kiri biasanya menandakan “tidak ada”

atau “tidak nyeri”, sedangkan ujung kanan biasanya menandakan

“berat” atau “nyeri yang paling buruk”. Untuk menilai hasil, sebuah
16

penggaris diletakkan sepanjang garis dan jarak yang dibuat pasien pada

garis dari “tidak ada nyeri” diukur dan ditulis dalam

sentimeter(Andarmoyo, 2015).

Gambar 2.1 Skala Nyeri Numerik

Sumber: (Andarmoyo, 2015)


Gambar 2.2 Analog Visual
Kategori:
0 : Tidak ada keluhan nyeri, tidak nyeri
1-3 : Mulai terasa dan dapat ditahan, nyeri ringan
4-6 : Rasa nyeri yang mengganggu dan memerlukan usaha
untuk menahan, nyeri sedang
7-9 : Rasa nyeri sangat mengganggu dan tidak dapat ditahan,
meringis, menjerit bahkan teriak, nyeri berat
10 : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul,
Nyeri sangat berat

h. Penatalaksanaan Medis

1) Distraksi

Distraksi merupakan tindakan mengalihkan perhatian klien ke

hal-hal yang lain dari nyeri. Dengan demikian, diharapkan pasien

tidak terfokuskan pada nyeri lagi dan dapat menurunkan

kewaspadaan pasien terhadap nyeri. Distraksi bekerja memberi

pengaruh paling baik untuk jangka waktu yang singkat. Distraksi

meliputi beberapa aktivitas seperti menyanyi, berdoa, bermain,


17

menceritakan foto atau gambar dengan suara keras dan

mendengarkan music(Potter & Perry, 2015).

2) Musik

Musik adalah segala sesuatu yang menyenangkan,

mendatangkan keceriaan, mempunyai irama (ritme), melodi,

timbre (tone colour) tertentu untuk membantu tumbuh dan pikiran

saling bekerja sama. Terapi musik merupakan penggunaan musik

yang mampu membuat orang yang mendengarnya menjadi rileks,

meningkatkan fungsi mental, mempercepat proses penyembuhan.

Jenis musik yang dapat digunakan untuk terapi yaitu mempunyai

sifat yang non dramatis, dinamiknya bias diprediksi, memiliki nada

yang lembut, harmonis dan tidak berlirik, temponya 60-80 beat per

minute dan musik yang dijadikan terapi merupakan musik pilihan

pasien.

3) Proses pemberian.

Dengan cara peneliti memberikan terapi guided imagery dan

iringan musik kepada klien kurang lebih 10 menit. Selain

memberikan terapi guided imagery dan iringan musik, responden

juga diberikan analgetik untuk mengatasi rasa nyeri. Analgetik

tersebut diberikan setiap 8 jam. Berdasarkan penjelasan tersebut,

peneliti memberikan terapi guided imagery dan iringan musik

kepada pasien setelah pasien mendapatkan terapi analgetik. Iringan


18

musik juga dapat digunakan untuk menjadi faktor penunjang dalam

pelaksanaan guided imagery.

4) Kompres dingin dan panas

Kompres dingin dan panas dapat menghilangkan nyeri dan

meningkatkan proses penyembuhan. Pilihan terapi panas dengan

terapi dingin bervariasi sesuai kondisi klien. Misalnya, kompres

panas menghilangkan nyeri pada pagi hari akibat gastritis, tetapi

kompres dingin mengurangi nyeri akut yang mengalami

peradangan. Apabila perawat menggunakan kompres panas atau

dingin dalam bentuk apapun, instruksikan kepada klien untuk

menghindari cidera pada kulit dengan memeriksa suhu dari alat

yang digunakan dan menghindari atau dingin pada kulit. Terutama

lebih beresiko pada klien dengan sentuhan langsung terhadap

peralatan yang memberikan sensasi hangat gangguan medulla

spinalis atau gangguan saraf lain, usia lanjut, dan klien yang

terlihat bingung (Potter & Perry, 2015).

5) Massage / pijatan

Massage efektif dalam memberikan relaksasi fisik dan mental,

mengurangi nyeri, dan meningkatkan keefektifan pengobatan

nyeri. Masase pada punggung, bahu, lengan, dan kaki selama 3

sampai 5 menit dapat merelaksasi otot dan memberikan istirahat

yang tenang dan nyaman (Potter & Perry, 2015).

6) Aromaterapi
19

Aromaterapi merupakan sebuah terapikomplementer yang

melibatkan penggunaan wewangian berasal dari minyak

esensial.Aromaterapi juga dapat digunakan untukmengurangi rasa

nyeri,sebab aromaterapi mampu memberikan sensasiyang

menenangkan diri dan otak, serta stress yang dirasakan (Lailiyana

& Sartika, 2021).

2. Konsep Deep Back Massage

a. Pengertian Massage

Massage adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak,

biasanya otot, atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau

perubahan posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan nyeri,

menghasilkan relaksasi, dan atau memperbaiki sirkulasi. Dalam

definisi yang lain disebutkan massage adalah terapi nyeri paling

primitif dan menggunakan refleks lembut manusia untuk menahan,

menggosok, atau meremas bagian tubuh yang nyeri (Maryunani,

2016).

Manfaat massage saat persalinan antara lain :

1) Memberi rasa nyaman pada punggung atas dan punggung bawah

2) Menurunkan nyeri dan kecemasan

3) Mempercepat persalinan

4) Menghilangkan tegangan otot pada paha diikuti ekspansi tulang

pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis dan

memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir


20

5) Massage perut saat interval kontraksi dapat menurunkan

ketegangan otot akibat kontraksi

6) Massage pada tungkai juga dapat menghilangkan ketegangan,

meningkatkan relaksasi otot-otot tungkai, dan menurunkan nyeri

b. Pengertian Deep Back Massage

Deep back massage adalah penekanan pada daerah sacrum

dengan sedikit mendalam dengan menggunakan telapak tangan.

Metode deep back massage memperlakukan pasien berbaring miring,

kemudian bidan atau keluarga pasien menekan daerah sacrum secara

mantap dengan telapak tangan, lepaskan lagi dan tekan lagi, begitu

seterusnya (Rosita & Lowa, 2020).

c. Tujuan Deep Back Massage

Tujuan dari back massage ini adalah:

1) Melancarkan peredaran darah terutama peredaran darah vena

(pembuluh balik) dan peredaran getah bening

2) Menghancurkan pengumpulan sisa-sisa pembakaran di dalam sel-

sel otot yang telah mengeras yang disebut miogelesis (asam laktat).

3) Menyempurnakan pertukaran gas-gas dan zat-zat makanan

keseluruh tubuh.

4) Menambah keelastisan otot (kekenyalan otot)

5) Memberikan perasaan nyaman, segar dan kehangatan pada tubuh

6) Menyembuhkan atau meringankan berbagai gangguan penyakit

yang boleh di pijat (Trisnowoyanto, 2016).


21

d. Metode Deep Back Massage

Deep back massage memberikan stimulasi pada bagian sacrum

dengan cara melakukan gosokan lembut dengan kedua tangan pada

sacrum ibu bersalin selama 20 menit dengan frekuensi 30-40x gosokan

permenit dengan gerakan seperti mengelus-elus pada ibu bersalin kala

1 fase aktif. Namun kekuatan penekanan saat kontraksi berbeda tingkat

kekuatannya setelah kontraksi/his hilang. Setelah kontraksi/his

menghilang masasse dilakukan dengan penekanan lebih lembut. Hal

ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman pada ibu untuk

merilekskan otot-otot setelah adanya kontraksi. Penilaian keefektifan

penggunaan deep back massage dapat dilakukan setelah diberikan

massase pada ibu selama 20 menit sejak adanya kontraksi pada salah

satu pembukaan kala I fase aktif namun sebelumnya telah dilakukan

observasi pada ibu dengan asuhan persalinan normal (relaksasi) tanpa

diberikan perlakuan massase untuk mngetahui tingkat nyeri yang

dialami ibu(Aryani et al., 2015).

Pijat dan sentuhan membantu ibu lebih rileks dan nyaman selama

persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat selama 20

menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa

sakit, karena pijat merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin

yang merupakan pereda sakit alami dan menciptakan perasaan nyaman

dan enak. Saat memijat, pemijat harus memperhatikan respon ibu

apakh tekanan yang diberikan sudah tepat (Utami et al., 2021).


22

e. Teknik Deep Back Massage

Berikut ini adalah beberapa teknik untuk melakukan back massage:

1) Memijat punggung bagian bawah

Manfaat: meredakan rasa nyeri dan tegang di punggung bagian

bawah, dan mengurangi rasa lelah.

a) Letakkan tangan anda pada pinggang, dengan jari-jari

mengarah ke tulang belakang.

b) Geser tangan anda ke bagian tengah punggung sampai jari

telunjuk mencapai dua lekukakan di kiri dan kanan tulang

belakang ini letak dua titik tekanan (lihat gambar 2.4)

c) Gunakan ibu jari, telunjuk dan kepalan tangan untuk menekan

atau memijat titik-titiktekananini dalam pola melingkar-kecil.

2) Memijat bahu

Manfaat: mengurangirasa nyeri dan tegang pada leher, bahu

danpunggung bagian atas; juga dapat mengurangi sakit kepala dan

rasa lelah.

a) Letakkan tangan kanan anda pada bahu kiri sehingga ibu jari

berada pada samping leher.

b) Gerakkan jari anda sedikit ke depan, ke arah atas bahu, sampai

anda menyentuh daerah yang ototnya terasa agak membesar

atau mengejang. (jika anda tidak yakin bahwa anda sudah

menemukan titik yang benar, anda dapat memeriksanya dengan

meletakkan jari tangan di atas payudara kiri


23

danmenggerakkannya sejajar dari ujung putting payudara

sampai ke bagian bahu, berhenti persis di belakang bagian atas

bahu).

3) Tiga teknik pijatan

a) Tekanan: dimulai dari titik bahu, gunakan jari tangan untuk

memberu tekanan kuat, dalam pola melingkar selama 10 detik.

b) Kemudian, dengan perlahan geser jari-jari ke arah leher,

sehingga terletak persis di atas titik bahu, dan ulangi memberi

tekanan yang kuat dengan melingkar selama 10 detik.

c) Lanjutkan dengan menggerakkan jari ke samping leher, setiap

kali geser jari dengan perlahan ke atas titik yang sudah di

tekan. Sewaktu anda bergerak ke leher, jari-jari harus persis di

luar lingir otot yang terletak di kiri dak kanan tulang belakang.

d) Jika anda sudah mencapai ujung bawah tulang tengkorak,

gunakan semua jari anda untuk menekan ke atas, ke arah tulang

dengan pijatan melingkar yang kuat selama 10 detik (Jimenez,

2000).

Gambar 2.1 Area/lokasi pemijatan pada nyeri persalinan selama kala I.


Nyeri paling hebat diperlihatkan pada area yang berwarna
gelap, warna sedang mengindikasikan nyeri sedang
24

Gambar 2.2 Titik-titik tekanan untuk pijat punggung bagian bawah dan
pijat punggung total

3. Pengaruh Deep Back Massage terhadap Tingkat Nyeri Persalinan

Kala I Fase Aktif

Rasa nyeri pada persalinan kala I disebabkan oleh munculnya

kontraksi otot-otot uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami

kontraksi, peregangan serviks pada waktu membuka, iskemia korpus uteri,

dan peregangan segmen bawah rahim. Adanya rasa nyeri mengakibatkan

peningkatan aktifitas system saraf simpatis, perubahan tekanan darah,

denyut jantung, pernafasan dan apabila tidak segera diatasi maka akan

meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress (Maryunani, 2016).

Umumnya untuk mengatasi nyeri selama persalinan digunakan

farmakologis yaitu dangan menggunakan obat-obatan yang dapat

mengurangi nyeri dan cara nonfarmakologis atau tanpa obat. Massase

merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk

mengurangi rasa nyeri persalinan. Impuls rasa sakit yang dibawah oleh

saraf yang berdiameter kecil menyebabkan gate control dispinal cord

membuka dan impuls diteruskan ke korteks serebral sehingga akan

menimbulkan rasa sakit. Tetapi impuls rasa sakit ini dapat diblok yaitu
25

dengan memberikan rangsangan pada saraf yang berdiameter besar yang

menyebabkan gate control akan tertutup dan rangsangan sakit tidak dapat

diteruskan ke korteks serebral (Maryunani, 2016).

Deep back massage merupakan salah satu metode nonfarmakologi

yang memberikan stimulasi pada bagian sacrum dengan penekanan pada

sacrum yang dapat mengurangi ketegangan sendi sacroiliakus dari posisi

oksiput posterior janin. Salah satu teori nyeri yang paling dapat diterima

dan dipercaya adalah Gate Control Theory. Dasar pemikiran pertama gate

control theory adalah bahwa keberadaan dan intensitas pengalaman nyeri

tergantung pada transmisi tertentu pada impuls-impuls saraf. Kedua,

mekanisme gate/pintu sepanjang system saraf mengontrol/ mengendalikan

transmisi nyeri (Maryunani, 2016).

Penekanan pada sacrum dapat mengurangi ketegangan sendi

sacroiliakus sehingga merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin

yang merupakan pereda sakit alami dan menciptakan perasaan nyaman dan

enak. Ilustrasi Gate control theory bahwa serabut nyeri membawa

stimulasi nyeri ke otak lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat

dari pada serabut sentuhan yang luas. Ketika sentuhan dan nyeri

dirangsang bersama, sensasi sentuhan berjalan ke otak menutup pintu

gerbang dalam otak. Dengan adanya pijatan yang mempunyai efek

distraksi juga dapat meningkatkan pembentukan endorphin dalam

membuat relaksasi otot (Aryani et al., 2015).


26

B. Kerangka Konsep

Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan

dan membentuk suatu teori yang menjelaskan ketertarikan antara variabel.

Kerangka konsep akan membantu menghubungkan hasil penemuan dengan

teori(Nursalam, 2015).

Nyeri Persalinan Deep Back Nyeri Persalinan


Kala 1 Aktif Massage Kala 1 Aktif

Gambar2.3 Kerangka konsep

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada variabel

dengan memberikan arti yang jelas dan spesifik (Sugiyono, 2020). Definisi

operasional penelitian ini adalah sebagai berikut:


27

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Cara Hasil Skala


Variabel Definisi Alat Ukur
Ukur Ukur Ukur
Variabel Memberikan stimulasi pada - - - -
Independen bagian sacrum dengan cara
Deep back melakukan gosokan lembut
dengan kedua tangan pada
sacrum ibu bersalin selama 20
menit dengan frekuensi 30-40x
gosokan permenit dengan
gerakan seperti mengelus-elus
pada ibu bersalin kala 1 fase aktif
Variabel Sensasi yang yang dirasakan ibu Lembar Melakukan Skala Inter-
Dependent bersalin kala I fase aktif sebelum Observasi Observasi nyeri: val
Nyeri dan sesudah pemberian deep back Nyeri Nyeri 0 : tidak
Persalinan massageyang diukur dengan skala nyeri
Kala I Fase nyeri NRS 1-3 :
Aktif nyeri
ringan
4-6 :
nyeri
sedan
g
7-9 :
nyeri
berat
10 : nyeri
sanga
berat

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada pengaruh pemberian deep back massage terhadap tingkat

nyeri persalinan kala I fase aktif di Puskesmas Perumnas Lahat

Kabupaten Lahat Sumatera Selatan


28

Ha : Ada pengaruh pemberian deep back massage terhadap tingkat nyeri

persalinan kala I fase aktif di Puskesmas Perumnas Lahat Kabupaten

Lahat Sumatera Selatan


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Perumnas Lahat Kabupaten

Lahat Sumatera Selatan pada Bulan September-Oktober 2023.

B. Jenis dan Desain Penelitian

Rancangan atau desain penelitian adalah suatu pola atau petunjuk secara

umum yang dapat diaplikasikan pada beberapa penelitian. Dengan adanya

permasalahan penelitian yang jelas, kerangka konsep dan definisi variabel

yang jelas, suatu rancangan dapat digunakan sebagai gambaran tentang

perencanaan penelitian secara rinci dalam hal pengumpulan dan analisis data

(Sekaran & Bougie, 2017).

Penelitian ini termasuk penelitian analitik komparatif yaitu bersifat

membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta dan sifat

obyek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Rancangan

penelitian yang digunakan Pre Eksperimental Design dengan menggunakan

model one group pre test - post test desain.Rancangan penelitian ini dilakukan

dengan cara memberikan pre test (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum

diberikan intervensi, setelah itu diberikan intervensi, kemudian dilakukan post

test (pengamatan akhir)(Hidayat, 2017). Desain penelitian komparatif yang

dilakukan adalah:

29
30

X1 P X2
Gambar 3.1 Desain penelitian Pre Eksperimental dengan model one group
pre test- post test desain

Keterangan:
X1 : Nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum pemberian massage
punggung
P : pemberian massage punggung
X2 : Nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum pemberian massage
punggung

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti(Hidayat, 2017). Populasi dalam penelitian ini

adalah semua ibu bersalin kala 1 fase aktif di Puskesmas Perumnas Lahat

Kabupaten Lahat Sumatera Selatan pada bulan Januari-Agustus 2023

berjumlah 120 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan dalam uji

untuk memperoleh informasi statistik mengenai keseluruhan informasi

(Hidayat, 2017). Sampel pada penelitian ini adalah ibu bersalin kala 1 fase

aktif di Puskesmas Perumnas Lahat Kabupaten Lahat Sumatera Selatan

dengan jumlah sampel 32 orang. Pengambilan sampel diambil secara

purposive sampling. Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah:


31

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian

dari suatu target dan terjangkau yang akan diteliti(Sekaran & Bougie,

2017). Kriteria inklusi penelitian ini adalah:

1) Ibu bersalin di Puskesmas Perumnas Lahat Kabupaten Lahat

Sumatera Selatan

2) Ibu bersalin kala I fase aktif

3) Ibu bersalin yang bersedia diteliti

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai

sebab(Sekaran & Bougie, 2017).

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah:

1) Ibu bersalin yang mengalami komplikasi dan dirujuk

2) Ibu hamil yang tidak kooperatif

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti meminta surat ijin dari Ketua STIKes Tri Mandiri Sakti

Bengkulu. Setelah mendapatkan surat ijin, kemudian meminta persetujuan

penelitian kepada Puskesmas Perumnas Kabupaten Lahat. Setelah

mendapatkan surat ijin peneliti memulai penelitian, yaitu dengan

mengidentifkasi data responden yaitu ibu bersalin kala I, memberikan


32

informed consent untuk ditandatangani dan calon responden berhak

menyetujui atau menolak. Kemurian memberikan perlakuan massage

punggung dan mengidentifikasi nyeri. Adapun data yang diambil adalah

sebagai berikut:

1. Data Sekunder merupakan data dokumentasi dari Kepala Puskesmas

Perumnas Kabupaten Lahat tentang data ibu bersalin.

2. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti menggunakan lembar

observasi untuk memperoleh data tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif

dipuskesmas perumnasKabupaten Lahat.

3. Pemberian massage punggung dilakukan sesuai dengan SOP massage

punggung pada ibu bersalin kala I fase aktif.

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati(Sugiyono, 2020). Pengumpulan

data dilakukan dengan kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah disusun

dengan baik sudah matang dimana responden tinggal memberikan jawaban

atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu.

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah SOP massage

punggung untuk melakukan perlakuan massage punggung sebagai intervensi.

Sedangkan pengukuran intensitas nyeri persalinan menggunakan analog visual

Gambar 3.1. Skala analog visual


33

E. Teknik Pengolahan Data

1. Editing

Kembali semua data yang telah dikumpulkan oleh kuesioner jika

terdapat beberapa lembar observasi yang belum diisi/ pengisian tidak

sesuai dengan petunjuk maka kuesioner dikembalikan pada responden

tersebut dan diminta untuk melengkapinya. Langkah persiapan

dimaksudkan untuk merapikan data agar bersih, rapi dan tinggal

mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisi yang meliputi:

a. Mengecek kelengkapan identitas responden untuk menghindari

kesalahan maupun kekurangan data responden penelitian.

b. Mengecek kelengkapan data yaitu memeriksa isi instrument

pengumpulan data.

c. Mengecek isian data untuk menghindari ketidak tepatan pengisian oleh

responden.

2. Coding

Pemberian kode tertentu pada data yang diperoleh misalnya

responden akan diurutkan berdasarkan nomor urut yaitu responden

pertama = R1 dan seterusnya.

3. Entry

Data yang sudah diberi kode dimasukkan ke dalam program

komputer (Notoadmodjo, 2018). Memasukkan data kedalam sistem komp

uterisasi menggunakan program Statistical Package for the Social

Sciences(SPSS) dengan cara mengentri satu persatu variabel yang diteliti


34

kedalam program Statistical Package for the Social Sciences yang dilanju

tkan dengan memasukkan pengkodean kedalam sistem Statistical

Package for the Social Sciences.

4. Scoring

Scoringadalahpemberian skor atau nilai pada masing-masing jawaban

responden.

Skor 5 : Tidak nyeri (0)

Skor 4 : Nyeri ringan (1-3)

Skor 3 : Nyeri sedang (4-6)

Skor 2 : Nyeri berat (7-9)

Skor 1 : Nyeri sangat berat (10)

5. Tabulating

Tabulating merupakan penyusunan data dalam bentuk tabel di

tabulasikan di analisa untuk ditarik kesimpulannya(Sekaran & Bougie,

2017). Tabulating adalah kegiatan untuk meringkas data yang masuk (data

mentah) kedalam tabel-tabel yang telah dipisahkan meliputi :

a) Mempersiapkan tabel dengan kolom dan barisnya yang disusun

dengan cermat sesuai kebutuhan

b) Menghitung banyaknya frekuensi untuk tiap kategori jawaban.

Menyusun distribusi frekuensi dengan tujuan supaya data yang sudah

distribusi atau mudah untuk dibaca dan dianalisa (Hidayat, 2014).

Kemudian data diklasifikasikan berdasarkan skala kuantitatif sebagai

berikut:
35

100% : seluruhnya dari responden

76% - 99% : hampir seluruhnya dari responden

51% - 75% : sebagian besar dari responden

50% : setengahnya dari responden

26% - 49% : hampir setengahnya dari responden

1% - 25% : sebagian kecil dari responden

0% : tidak satupun dari responden(Sugiyono, 2020)

Rumus yang digunakan adalah:

∑f
P= x 100 %
n

Keterangan:

P = prosentase
∑f = jumlah frekuensi
n = jumlah responden

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah

berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi

syarat menemukan uji-t yang digunakan. Pengelolaan data dari uji

normalitas dengan menggunakan program SPSS Versi 20.0 for Window

dengan Uji Shapiro-Wilk dengan pengambilan keputusan dalam uji

normalitas shapiro-wilk:

a. Jika Nilai Sig. < 0,05 maka H0 bahwa data berdistribusi normal

ditolak.
36

b. Jika Nilai Sig. > 0,05 maka H0 diterima, artinya data berdistrbusi

normal.

2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan

gambaran distribusi frekuensi dari variabel dependent yaitu tingkat nyeri

persalinan kala I fase aktif.

3. Analisis Bivariat

Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel.

Setelah data ditabulasikan dilakukan uji normalitas menggunakan Uji

Shapiro-Wilk apabila data berdistribusi normal maka analisis bivariat

menggunakan uji t-test dependen dan apabila data berdistribusi tidak

normal maka analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon signed rank yang

akan menunjukkan ada tidaknya pengaruh pemberian massage punggung

terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif.

Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan komputer

dengan tehnik SPSS (Statistical Product and Service Solution Versi 22

Windows). Untuk mengetahui tingkat signifikan antara variabel dalam

pengukuran pengaruh yang bermakna dengan tingkat kemaknaan adalah p

≥ 0,05 artinya H0 diterima berarti tidak ada pengaruh antara variabel

(Notoatmodjo, 2018).
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. (2015). Konsep & Proses Keperawatan Nyeri. Ar-Ruzz.

Aryani, Y., Masrul, M., & Evareny, L. (2015). Pengaruh Masase pada Punggung
Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui
Peningkatan Kadar Endorfin. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 70–77.
https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.193

Difarissa, R. R., Tarigan, J., Hadi, D. P., Studi, P., Dokter, P., & Untan, F. K.
(2016). Hubungan Tingkat Kecemasan dan Lama Partus Kala I Fase Aktif
pada Primigravida di Pontianak PENDAHULUAN Kecemasan sinyal yang
adalah suatu ia sedangkan pada multigravida World Health Organization
( WHO ) mencatat sebanyak lebih dari 5 juta wanita Indonesi. Jurnal
Cerebellum, 2(3), 532–552.

Fitriana, Y., & Nurwiandani, W. (2018). Asuhan Persalinan: Konsep Persalinan


Secara Komperehensif dalam Asuhan Kebidanan. PT. Pustaka Baru Press.

Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data:


Contoh Aplikasi Studi Kasus. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. A. (2017). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data:


Contoh Aplikasi Studi Kasus. In Salemba Empat. Salemba empat.

Judha. (2015). Teori Pengukuran Nyeri Dan Nyeri Persalinan. In Mohamad judha.

Katili, D. N. O., Dunggio, R., & Susilawati, E. (2017). Pengaruh Deep Back
Massage Terhadap Nyeri. 1–12.

Lailiyana, L., & Sartika, Y. (2021). The Pengaruh Kombinasi Terapi Akupresur
dan Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri Pada Ibu Nifas Di Praktik Mandiri
Bidan. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(1).
https://doi.org/10.33860/jik.v15i1.271

Lubis, D. R., Maryuni, & Leggina, A. (2020). Efektivitas Massage Punggung


Dalam Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Primigravida &
Multigravida. Jurnal Ilmiah Bidan, 5(1), 22–28.
https://repository.binawan.ac.id/1070/1/JIB Legina Anggraeni.pdf

Maryunani. (2016). Manajemen Kebidanan Terlengkap. Trans Info Media.

Nafiah, T. (2018). Pengaruh Metode Deep Back Massage Terhadap Intensitas


Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Pratama Mutiara Bunda
Kawalu Kota Tasikmalaya Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan Dan Farmasi,
18(2), 228–236. https://doi.org/10.36465/jkbth.v18i2.407

37
38

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Nursalam. (2015). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan Edisi 2. In Salemba Medika.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2015). Fundamental Keperawatan Buku 1 Ed. 7. In


Jakarta: Salemba Medika.

Rejeki, S., Nurulita, U., & RN, K. R. (2013). Tingkat Nyeri Pinggang Kala I
Persalinan Melalui Teknik Back-Effluerage dan Counter-Pressure. Jurnal
Keperawatan Maternitas, 1(2).

Rosita, R., & Lowa, M. Y. (2020). Efektifitas Deep Back Massage Dan Effleurage
Massage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Pada Ibu Primipara Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah, 5(1). https://doi.org/10.30651/jkm.v5i1.4760

Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian Bisnis Edisi 6 Buku 2. In
Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D. Rineka Cipta.

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mix


Method). In Alfabeta (Issue 75).

Tetty, S. (2015). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. In EGC, Jakarta (Issue 6).

Trisnowoyanto, B. (2016). Instrumen Pemeriksaan Fisioterapi dan Penelitian


Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Utami, D., Ariani, S., Suryanti, D., Utami, D., Ariani, S., & Suryanti, D. (2021).
the Back Massage on the Reduction of Physiological Labor Pains of Active.
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati), 7(3), 502–509.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/4276/pdf

Yulizawati, & Lusiana, E. S. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. In


Asuhan Kebidanan Pada Persalinan.

Zakiyah, A. (2015). Nyeri: Konsep dan Penatalaksanaan dalam Praktik


Keperawatan Berbasis Bukti. In Jakarta: Salemba Medika.
39

Lamapiran 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

DEEP BACK MASSAGE PADA IBU BERSALIN

1. Pengertian Deep Back Massage adalah penekanan pada sacrum yang


dapat mengurangi ketegangan pada sendi sacroiliacus pada
posisi oksiput posterior janin.
2. Tujuan 1) Untuk mengurangi atau menghentikan penghantaran
impuls nyeri
2) Meredakan ketegangan otot dan memberi rasa rileks
3) Memperlancar sirkulasi darah sehingga nyeri berkurang
4) Memberikan manfaat dan rasa nyaman pada punggung
atas dan bawah
5) Menurunkan kecemasan
6) Mempercepat persalinan
7) Memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir
3. Indikasi Klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri punggung pada ibu
hamil kala 1 fase aktif
5. Persiapan 1) Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan identifikasi
Klien klien dengan memeriksa identitas klien dengan cermat.
2) Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien.
3) Siapkan peralatan yang diperlukan.
4) Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.
5) Atur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman
6. Persiapan 1) Minyak untuk masase
Alat 2) Tisu
3) Handuk mandi besar
4) Satu buah handuk kecil
7. Cara Kerja 1) Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai.
2) Periksa vital sign klien sebelum memulai deep back
massage
3) Posisikan klien dengan posisi miring ke kiri atau duduk
untuk mencegah terjadinya hipoksia janin.
4) Lakukan penekanan pada sacrum saat awal kontraksi
40

Area/lokasi pemijatan pada nyeri persalinan kala I

Titik-titik tekanan untuk pijat punggung bagian bawah


5) Instruksikan klien untuk menarik nafas dalam melalui
hidung dan mengeluarkan lewat mulut secara perlahan
sambil klien memejamkan mata dan sampai klien
merasa rileks.
6) Penekanan diakhiri saat kontraksi berhenti
8. Evaluasi 1) Evaluasi yang dicapai (penurunan skala nyeri)
2) Beri reinforcement positif pada ibu hamil
3) Kontrak pertemuan selanjutnya
4) Mengakhiri pertemuan dengan baik
9. Dokumentasi 1) Tanggal atau jam dilakukan tindakan
2) Nama tindakan
3) Respon klien selama tindakan
10. Hal yang 1) Kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik klien harus
perlu selalu dikaji untuk mengetahui keadaan klien selama
diperhatikan prosedur
2) Istirahatkan klien terlebih dahulu setelah dilakukan
masase punggung selama kurang lebih 1 -2 menit
3) 3. Perhatikan kontraindikasi dilakukan tindakan
41

Lampiran 2

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : ARI YUNICA


NIM :2226040148.P

Saat ini sedang menyelesaikan pembuatan penelitian dengan judul


“Pengaruh Pemberian Deep Back Massage Terhadap Tingkat Nyeri
Persalinan Kala I Di Puskesmas Perumnas Lahat Sumatera Selatan”, sebagai
bagian dari proses akademi di Progam Studi Sarjana Kebidanan (S1), Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
Dalam hal ini saya mengharapkan saudara bersedia untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Dan mengenai identitas responden akan
dirahasiakan oleh peneliti. Demikian permohonan ini dibuat, atas perhatian dan
kerjasamanya saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat Saya,

Ari Yunica
NIM. 2226040148.P
42

Lampiran 4

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini


Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang keuntungan dan
kerugian tentang penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Deep Back
Massage Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Di Puskesmas Perumnas
Lahat Sumatera Selatan” maka saya bersedia turut terlibat sebagai responden
penelitian dengan catatan apabila sewaktu saya dirugikan dalam bentuk apapun,
maka saya berhak membatalkan persetujuan ini dan saya percaya apa yang saya
informasikan ini dijamin kerahasiaannya.

Bengkulu, Juli 2023

Responden

______________________
43

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN DEEP BACK MASSAGE TERHADAP


TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI PUSKESMAS
PERUMNAS LAHAT SUMATERA SELATAN

Hari/Tanggal : _____________________________

Puskesmas : _____________________________

A. Identitas Responden
1. Nama Responden : ……… (inisial)
2. Umur :
3. Pekerjaan :
4. Hamil ke :
5. Keguguran :
6. Umur anak terakhir :
B. Skala Ukur
Skala Intensitas Nyeri Visual Wajah

Kategori:
0 : Tidak ada keluhan nyeri, tidak nyeri
1-3 : Mulai terasa dan dapat ditahan, nyeri ringan
4-6 : Rasa nyeri yang mengganggu dan memerlukan usaha
untuk menahan, nyeri sedang
7-9 : Rasa nyeri sangat mengganggu dan tidak dapat ditahan,
meringis, menjerit bahkan teriak, nyeri berat
10 : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul,
Nyeri sangat berat
44

C. Hasil Pengukuran
Lembar Skor Nyeri

Perlakuan Skala Nyeri Kategori

Sebelum

Sesudah
45

Lampiran data
46

BERITA ACARA BIMBINGANPROPOSAL SKRIPSI

NAMA : Ari Yunica


NPM : 2226040148.P
JURUSAN : S1 Kebidanan
JUDUL PROPOSAL :Pengaruh Pemberian Deep Back Massage Terhadap
Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Di Puskesmas Perumnas
Lahat Sumatera Selatan
PEMBIMBING I :Bdn Pitri Subani, SST., M.Kes

No Tanggal Materi (BAB) Keterangan Paraf


1 15 Juni -Judul - Cari jurnal yang sama dengan
2023 penelitian
- Cek data yang harus di cari
2 24 Juli -BAB I-III - Perbaiki Kata pengantar
2024 -Tambahkan dat puskesmas
2020-2022
-Perbaiki Tujuan
-Perbaiki Definisi Operasional
-Perbaiki waktu penelitian
-Perbaiki Kuesioner
-Lembar Konsul di isi

Bengkulu, Juli 2023

Pembimbing I

(Fitri Subani, SST., M.Kes)


47

BERITA ACARA BIMBINGANPROPOSAL SKRIPSI

NAMA : Ari Yunica


NPM : 2226040148.P
JURUSAN : S1 Kebidanan
JUDUL PROPOSAL : Pengaruh Pemberian Deep Back Massage Terhadap
Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Di Puskesmas Perumnas
Lahat Sumatera Selatan
PEMBIMBING II : Tria Nopi Herdiani, SST. M.Kes

No Tanggal Materi (BAB) Keterangan Paraf


1 15 Juni -Judul - Cari jurnal yang sama dengan
2023 penelitian
- Cek data yang harus di cari
2 24 Juli -BAB I-III - Perbaiki Kata pengantar
2024 -Tambahkan dat puskesmas
2020-2022
-Perbaiki Tujuan
-Perbaiki Definisi Operasional
-Perbaiki waktu penelitian
-Perbaiki Kuesioner
-Lembar Konsul di isi

Bengkulu, Juli 2023

Pembimbing II

(Tria Nopi Herdiani, SST. M.Kes)


48

Anda mungkin juga menyukai