Anda di halaman 1dari 56

PROPOSAL

PENGARUH ENDORPHINE MASSAGE TERHADAP INTENSITAS


NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI PMB LATIFAH KOTA JAMBI
TAHUN 2022

Oleh:
MELANIA NATALEGA
NIM: PO.71241180023

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


PRODI SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH ENDORPHINE MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI


PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PMB
LATIFAH KOTA JAMBI
TAHUN 2021

Oleh:
MELANIA NATALEGA
NIM: PO.71241180023

Proposal ini telah disetujui dan diperiksa untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Proposal Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Jambi, Maret 2022

Tim Pembimbing,

Pembimbing I : Hj. Sri Yun Utama, S.Pd, SST, MKM ( )

Pembimbing II : Yuli Suryanti, M.Keb ( )

Mengetahui
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Polteknik Kesehatan Kemenkes Jambi

Yuli Suryanti, M.Keb


NIP. 198007102002122003

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahNya sehingga dapat terselesainya penyusunan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Endorphine Massage Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu

Hamil Trimester III Di Pmb Latifah Kota Jambi Tahun 2021”.

Penyelesaian proposal penelitian ini tidak terlepas dari arahan dan bimbingan

berbagai pihak yang penulis rasakan sangat besar artinya. Sebagai rasa hormat dengan

ketulusan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Bapak Rusmimpong S.Pd, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Jambi

2. Ibu Hj. Suryani, S.Pd, M.PH selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Jambi

3. Ibu Yuli Suryanti, M.Keb selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan

4. Ibu Hj. Sri Yun Utama, S.Pd, SST, MKM selaku pembimbing I yang penuh

kesabaran dan keikhlasan hati memberi arahan serta bimbingan selama penulisan

proposal penelitian ini.

5. Ibu Yuli Suryanti, M.Keb selaku pembimbing 2 yang penuh kesabaran dan

keikhlasan hati memberi arahan serta bimbingan selama penulisan proposal

penelitian ini.

iii
6. Seluruh staf dosen program studi sarjana terapan kebidanan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Jambi yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama

perkuliahan.

7. Orang tua tercinta yang tiada hentinya memberikan doa, dukungan yang tak ternilai

harganya.

Penulis menyadari bahwa dalam proposal penelitian ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan, kritikan dan saran untuk

perbaikan proposal penelitian ini. Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Amin

Jambi, Maret 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 8
E. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 10


A. Konsep Kehaamilan ............................................................................. 10
B. Konsep Nyeri Punggung....................................................................... 16
C. Konsep Endorphine Massage .............................................................. 23
D. Kerangka Teori Pengaruh Endorphine Massage Terhadap
Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III........ 27

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS,


DAN DEFINISI OPERASIONAL.................................................. 28
A. Kerangka Konsep Pengaruh Endorphine Massage Terhadap
Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III......... 28
B. Definisi Operasional.............................................................................. 29
C. Hipotesis................................................................................................. 29

BAB IV METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian............................................................................. 30
B. Tempat Dan Waktu Penelitian............................................................... 30
C. Populasi Dan Sampel............................................................................. 31
Pengumpulan Data................................................................................. 33

v
D. Pengolahan Data.................................................................................... 35
E. Tehnik Analisa Data............................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR BAGAN

Nomor Bagan Halaman

2.1 Kerangka Teori Pengaruh Endorphine Massage Terhadap


Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III............ 27
2.2 Kerangka Konsep Pengaruh Endorphine Massage Terhadap
Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III............ 28

vi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

2.1 Endorphine Massage Pada Lengan................................................................ 25


2.2 Endorphine Massage Pada Telapak Tangan, Leher, Bahu Dan Paha ........... 25
2.3 Endorphine Massage Pada Punggung............................................................ 26

vii
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

3.1 Definisi Operasional............................................................................................... 29

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan Responden)

2. Lembar kuesioner penelitian Pengaruh Endorphine Massage Terhadap Intensitas

Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III

3. Standard Operating Procedure (SOP) Endorphine Masage

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan

ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu,

kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester

ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017: 54).

Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (maternal mortality rate) merupakan

jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan

yang dijadikan indikator derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu (AKI)

merupakan salah satu target global Sustainable Development Goals (SDGs) dalam

menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup

pada tahun 2030

Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka

Kematian Ibu (AKI) di Indonesia meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup

pada tahun 2002-2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup padatahun 2007-

2012. Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan pada tahun 2012-2015

menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dan jumlah kematian ibu di Indonesia pada

tahun 2019 yaitu sebanyak 4.221 kasus (Kemenkes RI, 2019). Prevalensi cakupan K1

dan K4pada tahun 2016 sebesar 4,60% kemudian pada tahun 2020 kesenjangan atau selisih

10
11

menjadi sebesar 10,56%. (Dinkes Provinsi Jambi, 2020). Data kunjungan ibu hamil di di

PMB Latifah Kota Jambi Tahun 2022 sebanyak 140 orang.

hamil akan mengalami berbagai perubahan baik yang terjadi pada trimester I,

trimester II dan trimester III, yang meliputi perubahan sistem reproduksi,

perkemihan, kardiovaskular, pernafasan, pencernaan, endokrin, imunologi dan

muskuloskeletal. Perubahan-perubahan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan

pada ibu hamil, apalagi kalau kehamilan sudah memasuki usia tua atau trimester III.

Salah satu ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil trimester III adalah perubahan

muskuloskeletal yang menyebabkan nyeri pada punggung ibu (Hani, 2013:8-11).

Berbagai masalah yang timbul pada kehamilan trimester III merupakan masalah

psikologis yang sering dikeluhkan pada ibu hamil, seperti kecemasan dan nyeri

(Hartvigsen, et al, 2018:391)

Nyeri punggung biasa terjadi selama kehamilan dengan kejadian yang tercatat

berbeda-beda, di negara Inggris diperkirakan 50% dan di Australia sampai

mendekati 70% (Puspasari, 2019). Prevalensi nyeri punggung bawah tertinggi terjadi

pada trimester ketiga kehamilan. Berdasakan kajian yang dilakukan oleh

Backhausen, etc al (2018) di Denmark, prevalensi keseluruhan nyeri punggung

bawah adalah 76% pada usia kehamilan 20 minggu dan 90% pada usia kehamilan 32

minggu. Dalam 20 minggu kehamilan 39% melaporkan nyeri ringan, 20% sedang

dan 17% melaporkan nyeri hebat. Dalam 32 minggu kehamilan, 38% melaporkan

nyeri ringan, 23% sedang, dan 29% melaporkan nyeri hebat. Hasil dari penelitian

pada ibu hamil di berbagai daerah Indonesia mencapai 60-80% orang yang

mengalami nyeri punggung bawah pada kehamilannya (Mafikasari,dkk, 2015)

11
12

Nyeri merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada kehamilan

khususnya pada trimester II dan III kehamilan. Fenomena nyeri saat ini telah

menjadi masalah kompleks yang didefinisikan oleh International Society for The

Study of Pain sebagai “pengalaman sensorik dan emosi yang tidak menyenangkan

akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial”.Nyeri menyebabkan

ketakutan dan kecemasan sehingga dapat meningkatkan stress dan perubahan

fisiologis yang drastis selama kehamilan. Nyeri dan kecemasan bekerja secara

sinergis, yang saling memperburuk satu sama lain. Fenomena nyeri pada bagian

punggung ibu hamil adalah salah satu keluhan yang paling sering dilaporkan di

kalangan ibu hamil, bervariasi dari 50% sampai 80%, berdasarkan pada penelitian di

berbagai negara sebelumnya, bahkan 8% diantaranya mengakibatkan kecacatan berat

(Lee, et al, 2016: 50). Nyeri punggung adalah salah satu rasa tidak nyaman yag

paling paling umum semasa kehamilan. Menjelang bulan ke tujuh, banyak wanita

mengalami masalah dengan rasa nyeri punggung bagian (Jimenez, 2016: 71).

Pada awal kehamilan, bayi terletak pada tulang panggul yang cukup kuat dan

dapat menahan beban berat, namun ketika bayi tumbuh, berat bayi menekan kedepan

melewati tulang pusbis, jika hal ini terjadi, gaya tarik bumi (gravitasi) akan menarik

berat kedepan dan kebawah menekan otot punggung untuk melengkung. Tekanan

otot yang terus menerus inilah yang membuat punggung bagian bawah terasa

nyeri.ketika bayi terus bertumbuh, organ perut mendesak kearah dada shingga

mendesak tulang rusuk, menekannya ke luar dan membebani tulang rusuk, ini

menyebabkan otot antara tulang rusuk tertekan terus menerus sehingga menimbulan

12
13

rasa nyeri dan lelah. Selain gangguan yang tidak nyaman, rasa sakit yang terus

menerus dapat menyebabkan lelah secara fisik dan emosional (Jimenez, 2016: 71).

Nyeri punggung yang dialami ib hamil dikarenakan pada awal kehamilan,

bayi terletak pada tulang panggul yang cukup kuat dan dapat menahan beban berat,

namun ketika bayi tumbuh, berat bayi menekan kedepan melewati tulang pusbis, jika

hal ini terjadi, gaya tarik bumi (gravitasi) akan menarik berat kedepan dan kebawah

menekan otot punggung untuk melengkung. Tekanan otot yang terus menerus inilah

yang membuat punggung bagian bawah terasa nyeri.ketika bayi terus bertumbuh,

organ perut mendesak kearah dada shingga mendesak tulang rusuk, menekannya ke

luar dan membebani tulang rusuk, ini menyebabkan otot antara tulang rusuk tertekan

terus menerus sehingga menimbulan rasa nyeri dan lelah. Selain gangguan yang

tidak nyaman, rasa sakit yang terus menerus dapat menyebabkan lelah secara fisik

dan emosional (Jimenez, 2016: 71).

Nyeri punggung bawah pada ibu hamil jika tidak diatasi dapat mengakibatkan

kesulitan untuk berdiri, duduk bahkan berpindah dari tempat tidur. Dampak

buruknya adalah kesulitan untuk berjalan apabila nyeri menyebar ke arah pelvis dan

lumbar (Association Of Charered Phystherapist In Women Health, 2013)

Upaya yang dilakukan untk mengatasi nyeri punggng pada ib hamil dengan

terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Endorphine massage merupakan suatu

metode pemijatan dengan sentuhan ringan yang penting bagi ibu hamil untuk

mnegelola rasa sakit, membantu ibu merasa nyaman dan tenang pada saat menjelang

ataupun saat proses persalinan akan berlangsung (Ekajayanti, dkk, 2021: 101).

Endorphine dapat diproduksi secara alami dengan melakukan aktifitas seperti

13
14

meditasi, melakukan pernafasan dalam, makan makanan yang pedas, atau melalui

akupuntur, chiropractic dan pemijatan (Aprilia, 2017:78).

Endorphine massage dapat merangsang pengeluaran hormon endorphine yang

berfungsi unruk meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri (Deswani,

dkk, 2018: 237). Manfaat yang dapat ibu hami rasakan dari endorphine massage

antara lain dapat mengontrol rasa sakit yang menetap dalam tubuh, mengendalikan

emosi dan frustasi, merasa lebih rileks sehingga dapat mengurangi rasa yang tidak

nyaman saat persalinan, membuat kekebalan tubuh meningkat, mengurangi gejala

yag membuat nafsu makan berkurang, memperlambat proses penuaan, membantu

dalam relaksasi dan menurunkankan aliran darah ke area yang sakit dan merangsang

reseptor sensori di kulit dan otak dibawahnya (Ekajayanti, dkk 2021: 101).

Berdasarkan penelitian yag dilakukan oleh Diana (2019) tentang “Endorphin

Massage Efektif Menurunkan Nyeri Punggung Ibu Hamil Trimester III (Di BPM

Lulu Surabaya)”. Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan endorphin

massage sebagian besar ibu yang mengalami nyeri punggung sedang sebanyak 12

orang (60%). Setelah diberikan endorphin massage sebagian besar ibu mengalami

nyeri punggung ringan yaitu 14 orang (70%). Dari hasil analisis menggunakan uji

Wilcoxon didapatkan nilai ρ = 0,000< α = 0,05 yang menunjukkan bahwa ada

keefektifan yang sifnifikan endorphin massage terhadap penurunan nyeri punggung

ibu hamil trimester III di BPM Lulu Surabaya. Endorphin massage merupakan

pilihan pengobatan non famakologis yang bisa meringankan nyeri punggung ibu

hamil trimester III. Sehingga bidan dapat melakukan pelayanan dengan memberikan

14
15

asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III yang mengalami keluhan nyeri

punggung dengan melakukan teknik endorphin massage.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Handayany, dkk, 2020 tentang

“Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah Ibu

Hamil Trimester III”. didapatkan hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan

endorphin massage hampir setengah (45%) dari seluruh ibu hamil mengalami nyeri

berat dan setelah dilakukan endorphin massage tidak ada satupun responden (0%)

yang mengalami nyeri berat. Hasil uji Wilcoxon sign rank test dengan α=0,05

didapatkan Asymp. Sig.=0,000 menunjukkan ada pengaruh endorphin massage

terhadap intensitas nyeri punggung bawah. Endorphin massage dapat menghambat

transmisi nyeri melalui stimulasi kulit yang melepaskan senyawa endorphin yang

menghentikan impuls nyeri.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan melalui wawancara

kepada ibu hamil saat kunjungan antenatal care di PMB Latifah Kota Jambi pada

tanggal 3 Februari 2022, didapatkan bahwa sebanyak 4 dari 5 ibu hamil mengalami

nyeri punggung bawah. Data 4 responden ibu hamil yang mengalami nyeri

punggung bawah di PMB Latifah Kota Jambi didapatkan 1 ibu hamil mengalami

nyeri berat, 2 ibu hamil mengalami nyeri sedang dan 1 ibu hamil mengalami nyeri

ringan. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa sebagian besar ibu

hamil hanya melakukan tirah baring dan istirahat untuk meredakan nyeri yang

dirasakan, dan tidak melakukan penanganan nonfarmakologis lainnya.

15
16

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Pengaruh endorphine massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada ibu

hamil trimester III di PMB Latifah Kota Jambi Tahun 2022”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh

endorphine massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil

trimester III di PMB Latifah Kota Jambi Tahun 2022”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh endorphine massage terhadap intensitas nyeri

punggung bawah pada ibu hamil trimester III di PMB Latifah Kota Jambi Tahun

2022.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui endorphine massage pada ibu hamil trimester III di PMB

Latifah Kota Jambi

b. Untuk mengetahui intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester

III di PMB Latifah Kota Jambi

c. Untuk mengetahui pengaruh endorphine massage terhadap intensitas nyeri

punggung bawah pada ibu hamil trimester III di PMB Latifah Kota Jambi.

16
17

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi di PMB Latifah Kota Jambi

Meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan dalam peningkatan pengetahuan

kesehatan kepada masyarakat tentang pengaruh endorphine massage

terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

pengaruh endorphine massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah

pada ibu hamil trimester III

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan keilmuan

dan menambah pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian serta

dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya tentang pengaruh

endorphine massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada ibu

hamil trimester III.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain penelitian quasi

eksperiment one group pre test post test yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

endorphine massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil

trimester III di PMB Latifah Kota Jambi. Penelitian ini akan dilakukan di PMB

Latifah Kota Jambi pada bulan Maret 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh ibu hamil trimester III di PMB Latifah Kota Jambi sebanyak 140 responden.

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di PMB Latifah Kota
17
18

Jambi sebanyak 43 responden (Desember 2021- Februari 2022). Tehnik

pengambilan sampel accidental sampling. Uji statistik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Paired Sample T Test. Dengan

tingkat kemaknaan dalam penelitian adalah 95% (α = 0,05 atau 5%). Dikatakan ada

pengaruh jika p_value ≤ 0,05 tidak ada pengaruh jika p_value > 0,05.

18
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan adalah proses fisiologi yang normal di alami wanita. Namun

demikian bidan sebagai tenaga Kesehatan yang memfasilitasi seorang ibu hamil

haruslah faham dan mengertu dengan benar tentang konsep kehamilan dan

asuhannya sehingga dapat memberikan asuhan sesuai dengan batas

kewenangnya. (Hatini, 2018: 29).

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).

Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai

0-14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan

kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017: 54).

2. Kebutuhan Ibu Hamil

Menurut Aritonang (2010: 76) kebutuhan ibu hamil adalah sebagai berikut:

a. Energi

Energi merupakan sumber utama untuk tubuh. energi berfungsi untuk

mempertahankan berbagai fungsi tubuh seperti sirkulasi dan sintesis protein,

selain itu protein juga merupakan komponen utama dari semua sel tubuh

yang berfungsi sebagai enzim, operator membran dan hormon. Aktivitas fisik

dan metabolisme tubuh juga memerlukan energi yang cukup. Kebutuhan gizi

10
11

untuk ibu hamil mengalami peningkatan dibandingkan dengan ketika tidak

hamil. Bila kebutuhan energi perempuan sebelum hamil sekitar 2.650

kkal/hari untuk usia 19—29 tahun dan 2.550 kkal untuk usia 30—49 tahun,

maka kebutuhan ini akan bertambah sekitar 180 kkal/hari pada trimester I dan

300 kkal/hari pada trimester II dan III. Demikian juga dengan kebutuhan

protein, lemak, vitamin dan mineral, akan meningkat selama kehamilan

b. Karbohidrat

Karbohidrat adalah zat gizi makro yang meliputi gula, pati, dan serat.

Gula dan pati merupakan sumber energi berupa glukosa untuk sel-sel darah

merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta, dan janin. Pemenuhan kebutuhan

energi yang berasal dari karbohidrat dianjurkan sebesar 50—60% dari total

energi yang dibutuhkan, terutama yang berasal dari karbohidrat pati dan

serat, seperti nasi, sereal, roti, dan pasta, juga jagung, sagu, singkong, dan ubi

jalar.

c. Protein

Protein merupakan komponen yang penting untuk pembentukan sel-sel

tubuh, pengembangan jaringan, termasuk untuk pembentukan plasenta.

Kebutuhan protein untuk ibu hamil sekitar 17 g/hari. Jenis protein yang

dikonsumsi seperlimanya sebaiknya berasal dari protein hewani, seperti

daging, ikan, telur, susu, yogurt, dan selebihnya berasal dari protein nabati,

seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain-lain

d. Lemak

11
12

Lemak merupakan zat gizi penting yang berperan meyakinkan pada

perkembangan janin dan pertumbuhan awal pascalahir. Asam lemak omega-3

DHA penting untuk perkembangan dan fungsi saraf janin selama kehamilan.

Konsumsi PUFA selama kehamilan memengaruhi transfer PUFA ke plasenta

dan ASI. Kebutuhan energi yang berasal dari lemak saat hamil sebaiknya

tidak lebih dari 25% dari kebutuhan energi total per hari. Selain

memperhatikan proporsi energi yang berasal dari lemak, penting juga

memerhatikan proporsi asam lemaknya. Misalnya, proporsi asam lemak jenuh

(lemak hewani) adalah 8% dari kebutuhan energi total, sedangkan sisanya

(12%) berasal dari asam lemak tak jenuh.

3. Adaptasi Fisiologi Dan Psikologis Kehamilan

Adaptasi fisiologis dan psikologis kehamilan menurut Hani (2013:8-11)

adalah sebagai berikut:

a. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil

1) Uterus

Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling

nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan

progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi

miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang

nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga

struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan

distensi. Hipertrofi miometrium juga disertai dengan peningkatan

vaskularisasi dan pembuluh limfatik.

12
13

Uterus bertambah besar, dari yang beratnya 30 gr. Menjadi 1000 gr

saat akhir kehamilan (40 minggu). Pembesaran ini di sebabkan oleh

peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hipertofi dari

otot-otot rahim, dan perkembangan desidua dan pertumbuhan janin.

Pada Trimester III (> 28 minggu) dinding uterus mulai menipis dan

lebih lembut. Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat

diraba untuk mengetahui posisi dan ukurannya, korpus berkembang

menjadi segmen bawah rahim. Pada minggu ke-36 kehamilan terjadi

penurunan janin ke bagian bawah rahim, hal ini disebabkan melunaknya

jaringanjaringan dasar panggul bersamaan dengan gerakan yang baik

dari otot Rahim dan kedudukan bagian bawah rahim.

2) Serviks

Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan adalah

menjadi lunak. Sebab pelunakan ini adalah pembuluh darah dalam

serviks bertambah dan karena timbulnya oedema dari serviks dan

hiperplasia serviks. Pada akhir kehamilan, serviks menjadi sangat lunak

dan portio menjadi pendek (lebih dari setengahnya mendatar) dan dapat

dimasuki dengan mudah oleh satu jari.

3) Vagina

Pada Trimester III, estrogen menyebabkan perubahan pada lapisan

otot dan epitelium. Lapisan otot membesar, vagina lebih elastis yang

memungkinkan turunnya bagian bawah janin.

4) Ovarium

13
14

Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat

perkembangan dari korpus luteum.

5) Payudara

Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh

plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan

membesar). Adanya chorionic somatotropin (Human Placental

Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang

pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan

metabolik yang mengiringinya.

b. Perubahan Psikologis

1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak

menarik.

2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi bayi tidak lahir tepat waktu.

3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,

khawatir akan keselamatannya.

4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi

yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.

5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.

6) Merasa kehilangan perhatian.

7) Perasaan mudah terluka (sensitif).

8) Libido menurun

4. Hal Yang Harus Dihindari Selama Hamil

14
15

Hal yang harus dihindari selama hamil menurut Kemenkes (2020: 20)

adalah sebagai berikut:

a. Kerja berat

b. Merokok atau tetapar asap rokok

c. Minum bersoda, berakohol

d. Tidur terlentang > menit pada masa hamil tua untuk menghindari

kekurangan oksigen pada janin.

e. Stres berlebihan

f. Ibu hamil minum obat tanpa resep dokter

g. Tanyakan pada bidan/perawat/dokter untuk penjelasan lebih lanjut terkait

kehamilan.

5. Perawatan Ibu Hamil

Menurut Kemenkes (2020: 20) perawatan pada ibu hamil mencakup:

a. Makanan beragam makanan secara proposional dengan pola gizi seimbang

dan 1 porsi lebih banyak daripada sebelum hamil

b. Istrahat yang cukup

1) Tidur malam sedikit 6-7 jam dan usahakan siangnya tidur / berbaring 1-2

jam

2) Posisi tidur sebaiknya miring ke kiri

3) Pada daerah endemis malaria gunakan kelambu berinsteksida

4) Bersama dengan suami lakukan rangsangan / stimulasi pada janin dengan

sering mengelus – elus perut ibu dan ajak janin bicara sejak usia

kandungan 4 bulan

15
16

c. Menjaga kebersihan diri

1) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih dan mengalir sebelum makan,

setelah buang air besar dan buang air kecil

2) Menyikat gigi secara benar dan teratur minimal setelah sarapan dan

sebelum tidur

3) Mandi 2 kali sehari

4) Bersihkan payudara dan daerah kemaluan

5) Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari

6) Periksa gigi ke fasilitas Kesehatan pada saat periksa kehamilan

d. Boleh melakukan hubungan suami istri selama hamil. Tanyakan ke petugas

kesehatan cara yang aman

6. Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan menurut Walyani (2015: 4) adalah sebagai berikut:

a. Perdarahan pervagina

b. Sakit kepala yang hebat

c. Penglihatan kabur

d. Bengkak di wajah diwajah dan jari – jari tangan

e. Keluar cairan pervaginam

f. Gerakan janin tidak terasa

g. Nyeri abdomen yang hebat

B. Konsep Nyeri Punggung

1. Pengertian

16
17

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan.

Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam

hal skala atau tingkatanna danhanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan

dan mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Hidayat, 2018: 120)

Nyeri punggung adalah salah satu rasa tidak nyaman yag paling paling

umum semasa kehamilan. Menjelang bulan ke tujuh, banyak wanita mengalami

masalah dengan rasa nyeri punggung bagian atas (Jimenez, 2016: 71).Nyeri

punggung merupakan reaksi terhadap pertambahan berat badaan dan kelemahan

sendi yang selalu terjadi dalam kehamilan (Neil, 2019: 78).

2. Penyebab

Nyeri punggung menurut Sarah, dkk (2021:11 )dapat disebabkan oleh

berbagai kelainan antara lain:

a. Kelainan kongenital / kelainan perkembangan : spondilosis dan

spondilolistesis, kiposkloliosis, spinabifida, ganggan korda spinalis

b. Trauma minor: regangan, cidera whiplash

c. Fraktur: traumatik, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, atraumatik –

osteoporosis, infiltrasi neoplastik, steroid eksogen

d. Herniasi diskus intervertebral

e. Degeneratif : kompleks diskus osteoft, gangguan diskus internal, stenosis

spinalis dengan klaudikasio neurogenik, gangguan sendi vertebral, gangguan

sendi atlantoaksial (misalnya arthritis reumatoid).

f. Infeksi / inflamai

17
18

g. Metabolik : osteoporosis, hiperparatiroid, imobilitas, osteoklerosis (misalnya

penyakit paget)

h. Vaskular: aneurisma aorta abdominal, diseksi arteri vertebral.

i. Nyeri alih dari gangguan visceral, sikap tubuh, psikiatrik, sindrom nyeri

kronik

Nyeri punggung disebabkan pada awal kehamilan, bayi terletak pada

tulang panggul yang cukup kuat dan dapat menahan beban berat, namun ketika

bayi tumbuh, berat bayi menekan kedepan melewati tulang pusbis, jika hal ini

terjadi, gaya tarik bumi (gravitasi) akan menarik berat kedepan dan kebawah

menekan otot punggung untuk melengkung. Tekanan otot yang terus menerus

inilah yang membuat punggung bagian bawah terasa nyeri.ketika bayi terus

bertumbuh, organ perut mendesak kearah dada shingga mendesak tulang rusuk,

menekannya ke luar dan membebani tulang rusuk, ini menyebabkan otot antara

tulang rusuk tertekan terus menerus sehingga menimbulan rasa nyeri dan lelah.

Selain gangguan yang tidak nyaman, rasa sakit yang terus menerus dapat

menyebabkan lelah secara fisik dan emosional (Jimenez, 2016: 71).

3. Skala Pengukuran Nyeri

Skala pengukuran nyeri menurut Judha, dkk (2016:28) adalah sebagai berikut:

j. Verbal Descriptor Scale (VDS)

VDS merupakan sebuah garis yang terdiri atas tiga sampai lima kata

pendeskripsian yang tersusun dengan jarak yang sama disepanjang garis.

Pendeskripsian ini di rangking dari tidak ada rasa nyeri sampai sangat nyeri

18
19

(nyeri yang tidak tertahankan). Pengukur menunjukkan kepada pasien skala

tersebut, dan memintanya untuk memilih intensitas nyeri yang dirasakannya.

Gambar 2.1 Verbal Descriptive Scale (VDS)

k. Numeric Rating Scale (NRS)

Penggunaan NRS biasanya dipakai patokan 10 untuk menilai nyeri

pasien. Nyeri yang dinilai pasien akan dikategorikan menjadi tidak nyeri (0)

nyeri ringan (1-3) secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

Nyeri sedang (4-6) secara objektif klien mendesis, menyeringai, dapat

menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya dan dapat mengikuti

perintah dengan baik. Nyeri berat (7-9) secara objektif klien terkadang tidak

dapat mendeskripsikannya, serta tidak dapat diatasi dengan alih posisi dan

nafas panjang, dan distraksi. Nyeri hebat (10) pasien sudah tidak mampu lagi

berkomunikasi atau memukul.

Gambar 2.2 Numeric Rating Scale (NRS)

Keterangan :

Semakin besar nilai, maka semakin besar intensitas nyerinya :

19
20

1) Skala 1-3 = nyeri ringan

Secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik, tindakan manual

dirasakan sangat membantu.

2) Skala 4-6 = nyeri sedang

Secara objektif klien mendesis, menyeringai,dapat menunjukkan lokasi nyeri

dengan tepat dan mendeskripsikan nyeri, klien dapat mengikuti perintah

dengan baik dan responsive terhadap tindakan manual.

3) Skala 7-9 = nyeri berat

Secara objektif terkadang klien dapat mengikuti perintah tapi masih

responsive terhadap tindakan manual, dapat menunjukkan lokasi nyeri tapi

tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan perubahan

dengan penggunaan birth ball.

4) Skala 10 = nyeri sangat berat (panik tidak terkontrol)

Secara objektif klien tidak mau berkomunikasi dengan, berteriak dan

histeris. Klien tidak dapat mengikuti perintah lagi, selalu mengejan tanpa

dapat dikendalikan, menarik-narik apa saja yang tergapai, dan tidak dapat

menunjukkan lokasi nyeri.

NRS digunakan untuk menilai intensitas atau keparahan nyeri dan

memberi kebebasan penuh klien untuk mengindetifikasi keparahan nyeri.

NRS merupakan skala nyeri yang populer dan lebih banyak digunakan di

klinik, Khususnya pada kondisi akut, mengukur intensitas nyeri sebelum dan

sesudah intervensi teraupetik, mudah digunakan dan didokumentasikan

(Judha , dkk, .2016).

20
21

l. Visual analog scale (VAS)

VAS merupakan pengukur tingkat nyeri yang lebih sensitif, karena

pasien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian angka yang

menurutu mereka lebih tepat dapat menjelaskan tingkat nyeri yang dirasakan

pada suatu waktu. VAS tidak melabelkan suatu divisi, tetapi terdiri dari

sebuah garis lurus yang dibagi secara merata menjadi 10 segmen dengan

angka 0 sampai 10 dan memiliki alat pendeskripsi verbal pada setiap

ujungnya. Pasien diberitahu bahwa “0” tidak ada nyeri sama sekali, dan 10

menyatakan nyeri paling parah yang klien bayangkan. Skala ini memberikan

kebebasan kepada pasien untuk mengidentifikasi keparahan nyeri.

Gambar 2.3 Visual Analog Scale (VAS)

4. Metode Pengendalian Nyeri

Metode pengendalian nyeri persalinan menurut Kusumawati & Melina

(2016) adalah sebagai berikut:

a. Terapi farmakologi

Terapi farmakologi biasanya diberikan obat – obatan yang kemungkinan

mempunyai efek samping dan dalam pemberian obat bukan suatu

wewenang seorang bidan.

b. Terapi non farmakologi

21
22

Yaitu terapi tanpa menggunakan obat melainnkan menghilangkan rasa nyeri

secara alami diantaranya dapat dilakukan dengan melakukan kompres

panas, kompres dingin, hidroterapi, couterpressure, pemijatan (massage).

5. Pencegahan

Menurut Jimenez (2016: 71) pencegahan nyeri punggung dapat dilakukan

dengan cara:

a. Berdiri duduk dengan posisi santai dan lindungi punggung dalam

melakukannya. Jika satu atau kegua panggul lenter, otot punggung dapat

menjadi santai. Gerakan memutar panggul dapat menyebabkan otot lemas,

namun tidak dapat terus menerus sepanjang hari melkukan putaran panggul.

b. Berdirdiri lama, sandarkanlah satu kaki pada sebuah bangku atau kotak.

c. Duduk

Cobalah untuk menghindari duduk pada satu posisi lebih dari setengah jam.

Untuk melemaskan ketegangan pada punggung. Letakkan kotak kecil atau

buku telepon tebal dan letakkanlah salah satu atau kedua kaki diatasnya.

d. Tidur

Gunakan bantal untuk menjaga agar satudari kedua panggul agak lentur. Jika

tidur dengan pungggung di bawah (bukan posisi yang baik setelah usia

kehamilan menginjak 4 bulan letakkan bagian kecil dibawah paha jika tidur

miring.

e. Gunakan otot kaki dan perut ketika menganggkat sesuatu dari ketinggian di

bawah garis pinggang supaya punggung tetap lurus dan tekan utut untuk

22
23

mneggapai sasaran, kemudian kencangkan perut dan dorong badan ke atas

dengan kaki.

f. Untuk mencegah sakit punggung bagian bawah, perkuat otot perut sehingga

otot tersebut dapat memegang bayi lebih dekat pada tubuh dan mengurangi

lengkungan pada tulang belakang dengan melakukan latihan berlutut

memutar tulang panggul, menekuk bokong, melekuk dan lutut dada.

g. Untuk mencegah sakit punggung bagian atas, sepanjang hari cobalah untuk

melepaskan ketegangan pada bahu, leher dan dagu dengan cara sedikit

mengencangkan otot – otot dan kemudian lepaskan.

h. Hindari menggankat barang barang berat

i. Hindari latihan kegiatan yang mengharuskan mengangkat kedua kaki secara

bersamaan atau melengkungkan punggung

C. Konsep Endorphine Massage

1. Pengertian

Endorphine merupakan poplipeptida – polipeptida yang terdiri atas 30 unit

asam amino. Opioid dan hormon penghilang stres seperti kortikotropin, kortisol

dan katekolamin (adrenalin noradrenalin) yang dihasilkan tubuh berfungsi untuk

mengurangi stres dan menghilangkan rasa nyeri. Karena endorphine adalah

hormon yang diproduksi oleh tubuh manusia, endorphine termasuk penghilang

rasa sakit pengilang rasa sakit yang terbaik. Endorphine dapat diproduksi secara

alami dengan melakukan aktifitas seperti meditasi, melakukan pernafasan dalam,

makan makanan yang pedas, atau melalui akupuntur, chiropractic dan pemijatan

(Aprilia, 2017:78).
23
24

Endorphine massage merupakan suatu metode pemijatan dengan sentuhan

ringan yang penting bagi ibu hamil untuk mnegelola rasa sakit, membantu ibu

merasa nyaman dan tenang pada saat menjelang ataupun saat proses persalinan

akan berlangsung (Ekajayanti, dkk, 2021: 101).

2. Tujuan

Endorphine massage bertujun untuk merangsang pengeluaran hormon

endorphine yang berfungsi unruk meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi

rasa nyeri (Deswani, dkk, 2018: 237).

3. Manfaat

Manfaat yang dapat ibu hami rasakan dari endorphine massage menurut

Ekajayanti, dkk (2021: 101) adalah sebagai berikut:

a. Ibu dapat mengontrol rasasakit yang menetap dalam tubuh

b. Ibu dapat mengendalikan emosi, frustasi

c. Ibu dapat merasa lebih rileks sehingga dapat mengurangi rasa yang tidak

nyaman saat persalinan

d. Dapat membuat kekebalan tubuh meningkat

e. Dapat mengurangi gejala yag membuat nafsu makan berkurang

f. Dapat memperlambat proses penuaan

g. Membantu dalam relaksasi dan menurunkankan aliran darah ke area yang

sakit

h. Merangsang reseptor sensori di kulit dan otak dibawahnya.

4. Cara Melakukan Endophine Massage

24
25

Cara melakukan endophine massage menurut (Aprilia, 2017: 80) adalah

sebagai berikut:

a. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan

dengan duduk atau berbaring miring. Anjurkan sang suami untuk duduk

dengan nyaman disamping atau dibelakang ibu.

b. Anjurkan ibu untuk bernafas dalam sambil memejamkan mata dengan lembut

untuk beberapa saat. Setelah itu biarkan pasangan atau suami mulai mengelus

permukaan luar lengan ibu mulai dari tangan sampai lengan bawah. Belaian

ini sangat lembut dan dilakukan dengan menggunakan jari jemari atau hanya

ujung – ujung jari.

Gambar 2.1
Endorphine Massage Pada Lengan

c. Setelah kira – kira 5 menit, mintalah pasangan atau suami ibu untuk

berpindah ke lengan yang lain. Walaupun sentuhan ringan ini dilakukan di

kedua lengan, ha ini akan sangat menenangkan sekujur tubuh ibu. Teknik ini

juga bisa diterapkan di bagan tubuh ibu lain termasuk telapak tangan, leher,

bahu dan paha.

Gambar 2.2
Endorphine Massage Pada Telapak Taangan, Leher, Bahu Dan Paha

25
26

d. Teknik sentuhan ringan ini sangat efektif jka dilakukan di bagian punggung.

Caranya ibu dianjurkan untuk berbaring miring atau duduk. Dimulai dari

leher, suami memijat ringan membentuk huruf V ke arah luar menuju sisi

tulang rusuk. Pijatan – pijatan ini terus turun ke bwah, ke belakang. Ibu

dianjurkan untuk rileks dan merasakan sensasinya.

Gambar 2.3
Endorphine Massage Pada Punggung

e. Suami dapat memperkuat efek menegangkan dengan menguncapkan kata –

kata yang menentramkan saat memijat dengan lembut. Misalnya, dia bisa

mengatakan “Saat aku membelai lenganmu, biarkan tubuhmu menjadi emas

dan santai atau saat kamu merasakan setiap belaian, bayangkan endorphine –

endorphine yang menghilangkan rasa sakit dilepaskan dan mengalir ke

seluruh tubuhmu”. Bisa juga denga mengungkapkan kata – kata cinta.

f. Setelah melakukan endorphine massage anjurkan suami untuk

memeluk ]istrinya sehingga tercipta suasana yang menenengkan.

26
27

D. Kerangka Teori

Kerangka teori dalam penelitian ini dapat dijabarkan pada Bagan 2.1 berikut ini:

Bagan 2.1
Kerangka Teori

Penyebab Nyeri Punggung


- Kelainan kongenital /
kelainan perkembangan
- Trauma minor Intensitas Nyeri
- Fraktur - Nyeri ringan
- Herniasi diskus - Nyeri sedang
intervertebral - Nyeri berat
- Degeneratif - Nyeri sangat hebat
- Infeksi / inflamai (panik)
- Metabolik Judha, dkk, (2016)
- Vaskular
- Nyeri alih dari gangguan
visceral, sikap tubuh,
psikiatrik, sindrom nyeri
kronik
Sarah, dkk (2021)
Metode Pengendalian Nyeri
1. Terapi Farmakologi
(Obat – obatan)
2. Terapi Non Farmakologi
a. Kompres panas
b. Kompres dingin
c. Hidroterapi
d. Couterpressure
27 e. Pemijatan (massage)
Kuswanti & Melina (2016)
28

Keterangan:

Sumber: Sarah, dkk (2021), Judha, dkk, (2016), Kuswanti & Melina (2016)

28
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
SERTA HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan

antara konsep-konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian yang

akan dilakukan (Notoatmodjo, 2016). Kerangka konsep dalam penelitian ini

dapat dijabarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1
Kerangka Konsep

Pre Test Proses Post Test

Intensitas nyeri Intensitas nyeri


punggung ibu punggung ibu
hamil trimester III Endorphine
hamil trimester III
sebelum diberikan massage
setelah diberikan
terapi endorphine terapi endorphine
massage massage

28
29

B. Definisi Operasional
Tabel 3.2
Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara Alat Skala Hasil Ukur


Operasional
1 Intensitas Respon ibu Observasi Numeric Rasio 1-3 : nyeri
Nyeri hamil trimester Rating Scale ringan
punggung III stimulus (NRS) 4-6 : nyeri
sebelum saraf yang sedang
endorphine disebabkan 7-9 : nyeri
massage oleh tekanan berat
otot yang terus 10 : nyeri
pada punggung sangat berat
bagian bawah (panik)
sebelum Judha, dkk,
endorphine (2016)
massage

2 Intensitas Respon ibu Observasi Numeric Rasio 1-3 : nyeri


Nyeri hamil trimester Rating Scale ringan
punggung III stimulus (NRS) 4-6 : nyeri
sebelum saraf yang sedang
endorphine disebabkan 7-9 : nyeri
massage oleh tekanan berat
otot yang terus 10 : nyeri
pada punggung sangat berat
bagian bawah (panik)
sebelum Judha, dkk,
endorphine (2016)
massage

C. Hipotesis

Ada pengaruh endorphine massage terhadap intensitas nyeri punggung bawah

pada ibu hamil trimester III di PMB Latifah Kota Jambi.

29
BAB IV

METODE PENELITIAN

D. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan rancangan penelitian pre-eksperimen yang

digunakan adalah one grup pre test and post test yaitu pengukuran intensitas

nyeri punggung ibu hamil trimester III dilakukan sebanyak 1 kali yaitu sebelum

dan sesudah endorphine massage. Pengukuran intensitas punggung ibu hamil

trimester III dilakukan sebelum endorphine massage (01) disebut pre-test dan

pengukuran sesudah endorphine massage (02) disebut post-test.

Rancangan ini dapat dilustrasikan sebagai berikut :

01 X 02

Keterangan :

01 : Intensitas nyeri punggung ibu hamil trimester III sebelum endorphine

massage

X : Endorphine massage

02 : Intensitas nyeri punggung ibu hamil trimester III sesudah endorphine

massage

E. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PMB Latifah Kota Jambi pada bulan Maret

2022.

30
31

F. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, pasien yang telah ditetapkan

(Notoatmodjo, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh ibu

hamil trimester III di PMB Latifah Kota Jambi yang berjumlah 140

responden(Desember 2021- Februari 2022).

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh


populasi (Notoatmodjo, 2016). Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian
ini ditetapkan dengan menggunakan rumus Lemeshow (1997) dalam Dahlan
(2013) yaitu:

n=
( Zı−
α 2
n )
P ( 1−P ) N

( )
2
2 α
d ( N−1 ) + Zı− P(1−P)
n
Keterangan :
n = Jumlah sampel minimal yang diperlukan
N = Jumlah populasi

( Zı−
α 2
n )
= derjat kepercayaan (1,96)

P = Perkiraan proporsi 0.8 maka 1-P = 0.2

d = limit dari eror atau presisi absolut (5%, 10%, 15% dst)

n=
( Zı−
α 2
n )
P ( 1−P ) N

( )
2
2 α
d ( N−1 ) + Zı− P(1−P)
n
( 1,96 )2 x 0,8 x (1−0,8) x 140
n=
(0,1)2 ( 140−1 )+ (1,96 )2 x 0,8 x 0.2

31
32

3,84 x 0,8 x 0,2 x 140


n=
0.01 ( 139 ) +3,84 x 0,8 x 0,2
86,016
n=
1,39+ 0,6144
86,016
n=
2,0044
n = 42,91
n = 43

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di PMB Latifah

Kota Jambi sebanyak 43 responden. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Accidental sampling yaitu

teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan bahwa siapa saja yang

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang

orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data (Notoatmodjo, 2016:123)

Kriteria inklusi dalam penelitaian ini adalah sebagai berikut:

a. Ibu hamil trimester III yang bersedia menjadi responden

b. Ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung bawah dengan

tingkat nyeri ringan, sedang maupunberat

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah

a. Ibu hamil yang mempunyai riwayat ketuban pecah dini

b. Ibu hamil yang mempunyai riwayat perdarahan pada trimester II dan III

c. Ibu hamil dengan kelainan kontraksi uterus

32
33

G. Pengumpulan Data

1. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder adalah data

tentang jumlah ibu hamil trimester III PMB Latifah Kota Jambi.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SOP teknik

endorphine massage. Endorphine Massage tersebut diberikan sebanyak 1 kali

kepada responden dan dilakukan oleh suami yang sebelumnya telah diajarkan

dahulu tentang prosedur endorphine massage oleh peneliti. Sedangkan

instrumen yang digunakan untuk mengukur intensitas nyeri punggung ibu hamil

trimester III yang digunakan skala NRS (Numeric Rating Scale). NRS digunakan

untuk mengukur skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian endorphine

massage. Pasien diminta untuk melaporkan rasa sensasi nyeri apa adanya

dan diminta untuk menunjukkan pada salah satu angka dari 0 sampai 10 yang

dianggap paling tepat untuk menggambarkan nyeri yang dirasakan.

1-3 : Nyeri Ringan

Klien dapat berkomunikasi dengan baik

4-6 : Nyeri Sedang

Klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat

mendeskripsikannya dan dapat mengikuti perintah dengan baik.

7-9 : Nyeri berat

33
34

Klien terkadang tidak dapat mendeskripsikannya, serta tidak dapat diatasi

dengan alih posisi dan nafas panjang, dan distraksi.

10: Nyeri sangat berat

Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi atau memukul.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi yaitu

melakukan penilaian terhadap intensitas nyeri punggung ibu hamil sebelum dan

ssudah dilakukan endorphine massage dengan menggunakan skala nyeri NRS.

Pengumpulan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Peneliti melakukan perizinan untuk melakukan penelitian terlebih dahulu

kepada pihak kampus Poltekes Kemenkes Jambi jurusan Kebidanan untuk

melakukan penelitian di PMB Latifah Kota Jambi

b. Peneliti melakukan perizinan kepada pihak PMB Latifah Kota Jambi untuk

melakukan penelitian

c. Peneliti melakukan pengumpulan data pada responden yang sesuai dengan

kriteria inklusi yang sudah ditentukan

d. Peneliti menjelaskan kepada responden dan keluarga mengenai penelitian yang

akan dilakukan, jika responden bersedia maka dilakukan informed consent.

e. Melakukan pengukuran intensitas nyeri punggung ibu hamil trimester III

sebelum dilakukan endorphine massage

f. Melakukan endorphine massage.

g. Melakukan pengukuran skor intensitas nyeri punggung ibu hamil trimester III

setelah dilakukan endorphine massage.

34
35

h. Menilai skor penurunan intensitas nyeri punggung ibu hamil trimester III dari

perlakuan yang telah diberikan

i. Melakukan analisa endorphine massage.

H. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan diolah menggunakan teknik analisa kuantitatif,

pada analisa kuantitatif menggunakan perangkat komputer dan dianalisa secara

univariat dan bivariat melalui beberapa tahapan (Notoatmodjo,2016).

1. Editing Data (Memeriksa)

Pada tahapan ini untuk mengecek apakah data yang dikumpulkan sudah dirasakan

lengkap / valid atau belum. Pada proses ini dilakukan pemeriksaan untuk melihat

kelengkapan data yang diperoleh pada lembar observasi berdasarkan hasil

pengukuran intensitas nyeri punggung ibu hamil trimester III yang telah dilakukan

oleh peneliti, baik yang melakukan endorphine massage.

2. Coding Data (Pemberian tanda pada data)

Data yang telah dikumpulkan diklasifikasikan dan diberi kode dalam bentuk angka

atau huruf untuk masing-masing pertanyaan sesuai dengan tujuannya yaitu untuk

mempermudah dala melakukan entry data. Pada penelitian ini, setelah data

dikoreksi dan legkap maka diberi kode sesuai dengan definisi operasional.

3. Skoring

Skoring di lakukan dengan menetapkan skor (nilai) pada setiap pertanyaan

kuasioner.

1-3 : nyeri ringan


4-6 : nyeri sedang

35
36

7-9 : nyeri berat


10 : nyeri sangat berat (panik)

4. Entry Data (Memasukkan Data)

Data dalam bentuk kuasioner dimasukkan dalam komputer diproses, ini bertujuan

untuk mencari nilai rata-rata dari hasil pendapat dari semua responden.

Memasukkan data – data hasil penelitian ke komputer untuk proses analias

meliputi skor nyeri, umur responden, paritas, usia kehamilan, pendidikan dan

pekerjaan.

5. Cleaning Data

Pada tahapan ini dimana data-data yang masuk dibersihkan untuk mencegah

terjadinya kesalahan. Peneliti memeriksa apakah ada data yang tidak tepat yang

masuk ke dalam paket program komputer.

I. Teknik Analisis Data

Pada tahapan akhir pengolahan data akan dilakukan analisa data, analisa data

akan dilakukan dengan 2 tahapan analisa yakni analisa univariat dan analisa bivariat

1. Analisa Univariat

Analisa univariat untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan masing –

masing kelompok responden yang diteliti dan melihat tingkat pengetahuan

sebelum dan sesuadah diberikan intervensi. Penyajian data ditampilkan dalam

bentuk tabel dan diinterprestasikan sesuai dengan hasil yang diperoleh.

2. Analisa Bivariat

36
37

Analisa bivariat untuk menguji pengaruh endorphine massage terhadap

intensitas nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III di PMB Latifah

Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan uji t-test dengan bantuan program

komputerisasi dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau 5% dengan tingkat

kepercayaan 95%. Apabila p-value ≤0,05 artinya ada pengaruh yang bermakna

(HO ditolak), apabila p-value >0,05 berarti tidak ada pengaruh yang bermakna

diantara variabel yang diuji tersebut (HO diterima).

37
38

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, 2017
Bebas Takut Hamil Dan Melahirkan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Aritonang, 2010,
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press

Aritonang, 2010,
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press

Association of Chartered Physiotherapists in Woman Health, 2013


Pregnancy Related Pelvic Girdle Pain Formerly Known As Symphysis Pubis
Disfunction ACPWH

Ayustawati, 2016
Mengenali Keluhan Anda Info Kesehatan Umum Pasien. Yogyakarta: Informasi
Medika

Backhausen, etc al. 2018


Low Back Pain Intensity Among Childbearing Women And Associated
Predictors. A Cohort Study. Elsevier Ltd on behalf of Australian College of
Midwives.

Diana, 2019
“Endorphin Massage Efektif Menurunkan Nyeri Punggung Ibu Hamil Trimester
III (Di BPM Lulu Surabaya). Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health
Sciences), Vol. 12, No. 2

Deswani, dkk, 2018


Asuhan Keperawatan Prenatal Dengan Pendekatan Neurosains. Jakarta:Wineka
Mdikaedia

Jimenez. 2016
Kehamilan Yang Menyenangkan Cara Yang Aman, Cepat Dan Mudah Agar
Terbebas Dari Ketidaknyamanan Kehamilan & Pasca Lahiran. Jakarta: Arcan

Judha, dkk, 2016


Teori Pengukuran Nyeri Persalinan Disertai Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha
Medika

38
39

Kementerian Kesehatan RI. 2020


Buku KIA Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia

Handayany, dkk, 2020


Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah Ibu
Hamil Trimester III . Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, Volume 1, Nomor 1

Hani, dkk. 2013


Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: salemba Medika

Hidayat, 2018
Keterampilan Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Hartvigsen J, et al, 2018


What Low Back Pain Is And Why We Need To Pay Attention. The Lancet.
2018;391(10137):2356-67
Handayany, dkk, 2020
Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Bawah Ibu
Hamil Trimester III

Lee, et al, 2016


Pathology and Intervention in Musculoskeletal Rehabilitation (Second Edition):
W.B. Saunders; 2016. p. 612-50.

Neil, 2019
Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Erlangga

Mafikasari,dkk, 2015
Posisi Tidur Dengan Kejadian Back Pain (Nyeri Punggung) Pada Ibu Hamil
Trimester III. Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah
Lamonga
Puspasari, 2019
Pengaruh Endorphine Massage Pada Pengurangan Rasa Nyeri Punggung Pada
Ibu Hamil Trimester III di PMB Cicih Rukaesih. Jurnal Ilmiah Indonesia Vol1 no
1

Sahara, dkk, 2021


Solusi Low Back Pain Pada Kehamilan Dengan Terapi Akupuntur Aurikular.
Malang: PT Citra Intrans Selaras

39
40

Walyani, 2015
Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Yuli, 2017
Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Trans Info Media

40
41

LEMBAR OBSERVASI

PENGARUH ENDORPHINE MASSAGE TERHADAP INTENSITAS


NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI PMB LATIFAH KOTA JAMBI
TAHUN 2021

A. Data Demografi
1. Nama :
2. Umur :
3. Paritas :
4. Usia kehamilan :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :

B. Intensitas Nyeri

1. Sebelum diberikan endorphine massage

No Data Objektif Nyeri Skala Hasil


Nyeri Pengukuran

1 Klien dapat berkomunikasi dengan baik 1-3


2 Klien mendesis, menyeringai, dapat 4-6
menunjukkan lokasi nyeri, dapat
mendeskripsikannya dan dapat mengikuti
perintah dengan baik
3 Klien terkadang tidak dapat 7-9
mendeskripsikannya, serta tidak dapat
diatasi dengan alih posisi dan nafas
panjang, dan distraksi.
4 Pasien sudah tidak mampu lagi 10
berkomunikasi atau memukul.

Keterangan :
1-3 : nyeri ringan
4-6 : nyeri sedang
7-9 : nyeri berat
10 : nyeri sangat berat (panik)

41
42

2. Sesudah diberikan endorphine massage

No Data Objektif Nyeri Intensitas Hasil


Nyeri Pengukuran

1 Klien dapat berkomunikasi dengan baik 1-3


2 Klien mendesis, menyeringai, dapat 4-6
menunjukkan lokasi nyeri, dapat
mendeskripsikannya dan dapat mengikuti
perintah dengan baik
3 Klien terkadang tidak dapat 7-9
mendeskripsikannya, serta tidak dapat
diatasi dengan alih posisi dan nafas
panjang, dan distraksi.
4 Pasien sudah tidak mampu lagi 10
berkomunikasi atau memukul.

Keterangan :
1-3 : nyeri ringan
4-6 : nyeri sedang
7-9 : nyeri berat
10 : nyeri sangat berat (panik)

42
43

43
ix

INFORMED CONSENT

(Persetujuan Menjadi Responden)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat

penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan

oleh Melania Natalega yang berjudul “Pengaruh Endorphine Massage Terhadap

Intensitas Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III Di PMB Latifah

Kota Jambi Tahun 2021”.

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini secara

sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan

diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu – waktu tanpa sanksi apapun.

Jambi, Maret 2022


Yang Memberikan
Persetujuan

( )
10

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

ENDORPHINE MASAGE

No Prosedur Tindakan
1 Definisi Pijat endorphien adalah pijat ringan menggunakan ujung –
ujung jari yang dapat mengeluarkan hormon endorphine
2 Tujuan Untuk mengontrol nyeri punggung bawah ibu hamil
3 Persiapan Alat Lembar observasi skala nyeri Numerik Rating Scale (NRS) ,
jam dan alat tulis
4 Cara Kerja 1. Anjurkan ibu untuk mengambil posisi senyaman mungkin,
bisa dilakukan dengan duduk atau berbaring miring.
Anjurkan sang suami untuk duduk dengan nyaman
disamping atau dibelakang ibu.
2. Anjurkan ibu untuk bernafas dalam sambil memejamkan
mata dengan lembut untuk beberapa saat. Setelah itu
biarkan pasangan atau suami mulai mengelus permukaan
luar lengan ibu mulai dari tangan sampai lengan bawah.
Belaian ini sangat lembut dan dilakukan dengan
menggunakan jari jemari atau hanya ujung – ujung jari.

3. Setelah kira – kira 5 menit, mintalah pasangan atau suami


ibu untuk berpindah ke lengan yang lain. Walaupun
sentuhan ringan ini dilakukan di kedua lengan, ha ini akan
sangat menenangkan sekujur tubuh ibu. Teknik ini juga
bisa diterapkan di bagan tubuh ibu lain termasuk telapak
tangan, leher, bahu dan paha.

4. Teknik sentuhan ringan ini sangat efektif jka dilakukan di


bagian punggung. Caranya ibu dianjurkan untuk berbaring
miring atau duduk. Dimulai dari leher, suami memijat
ringan membentuk huruf V ke arah luar menuju sisi tulang
rusuk. Pijatan – pijatan ini terus turun ke bwah, ke
11

belakang. Ibu dianjurkan untuk rileks dan merasakan


sensasinya.

5. Suami dapat memperkuat efek menegangkan dengan


menguncapkan kata – kata yang menentramkan saat
memijat dengan lembut. Misalnya, dia bisa mengatakan
“Saat aku membelai lenganmu, biarkan tubuhmu menjadi
emas dan santai atau saat kamu merasakan setiap belaian,
bayangkan endorphine –endorphine yang menghilangkan
rasa sakit dilepaskan dan mengalir ke seluruh tubuhmu”.
Bisa juga denga mengungkapkan kata – kata cinta.
6. Setelah melakukan endorphine massage anjurkan suami
untuk memeluk ]istrinya sehingga tercipta suasana yang
menenengkan.

Anda mungkin juga menyukai