OLEH:
SAFIRA MARTINA
NIM : 1815471004
Mengetahui
Mengetahui
Ketua Program D III Kebidanan Metro
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas semua berkat dan rahmat Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan studi kasus praktik klinik kebidanan 2 yang berjudul :
Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal Terhadap Ny. E Dengan Keluhan Nyeri Punggung
Bawah di Puskesmas Yosodadi Metro, yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
pada Program Studi Diploma III kebidanan.
Penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan
kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Islamiyati, AK.,MKM sebagai Ketua Program Studi DIII Kebidanan Metro Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang.
2. Firda Fibrila, S.ST,.M.Pd sebagai Pembimbing Institusi Pendidikan DIII Prodi
Kebidanan Metro Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.
3. Sugihartati, S.ST sebagai pembimbing lahan praktik di puskesmas yosodadi .
4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah bekerja sama dan saling mendukung selama
penyusunan studi kasus ini.
5. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penyusun laporan ini, yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Semoga semua amal kebaikan dapat diterima dan dibalas oleh Tuhan Yang Maha
Esa.Kritik dan saran untuk penyempurnaan studi kasus ini sangat diharapkan.Demikianlah,
atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai masalah yang timbul pada kehamilan trimester III yaitu seperti
Nyeri punggung dikarnakan bertambahnya usia kehamilan, akibatnya pembuluh
darah di sekitar punggung menjadi tertekan hingga menciptakan rasa nyeri yang
berkelanjutan.
Menurut pra survey pada tahun 2018 di klinik krakatau bandar lampung
dari 10 ibu hamil trimester III , 7 di antaranya mengeluhkan nyeri punggung dan
3 lainnya tidak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiwa mampu memberikan asuhan kebidanan kehamilan normal terhadap
ibu yang mengeluhkan nyeri punggung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengerti tentang definisi kehamilan
b. Mengetahui keluhan kehamilan trimester 3
c. Mengetahui tentang definisi nyeri punggung bawah
d. Mengetahui gejala nyeri punggung bawah
e. Mengetahui faktor yang mempengaruhi nyeri punggung bawah
f. Mengetahui penanganan nyeri punggung bawah
C. Manfaat
Mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah dalan praktik
di lahan serta memperoleh pengalaman secara langsung dalam masalah memberikan
asuhan kebidanan kehamilan normal dengan keluhan nyeri punggung.
BAB II
1
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum selanjutnya melalui proses nidasi atau implantasi, kehamilan normal
akan belangsung dalam waktu 40 minggu (Prawirohardjo, 2014).
Kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau
diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan
lahir. ( Federasi Obstetri Ginekologi Internasional )
2. Keluhan Kehamilan Trimester III
Selama kehamilan, seorang ibu akan mengalami perubahan -perubahan
yang memicu ketidaknyamanan ibu sehingga menimbulkan keluhan-keluhan
terutama di trimester III (Rahmawati & Wulandari, 2019).
Ketidaknyamanan yang sering muncul hingga ibu sering mengeluh yaitu
nyeri punggung bawah (Palifiana & Wulandari, 2018).
Pada trimester III ibu hamil sering kali merasakan kecemasan dan
ketakutan menghadapi proses persalinan dalam waktu yang dekat. Hal ini
memicu timbulnya ketegangan jiwa serta fisik, sehingga otot dan persendian
menjadi kaku (Rahmawati & Wulandari, 2019).
Selain itu juga, pada trimester III ibu hamil akan sering mengeluhkan
hal-hal berikut (Hariyanto, 2015) :
a. Gingivitis dan epulsi
b. Dispnea
c. Poliuri
d. Keluhan pada bagian perineum
e. Varises
f. Mudah lelah
g. Konstipasi
h. Kontraksi Braxton hicks
i. Kram pada kaki
2
j. Pembengkakan pada pergelangan kaki
k. Perubahan mood
3
Berdasarkan penelitian Panduwinata (2014) , faktor yang mempengaruhi
terjadinya nyeri punggung bawah yaitu :
a. Usia
Nyeri punggung bawah rata-rata terjadi pada usia produktif yaitu usia
35 tahun hingga 55 tahun. Nyeri punggung merupakan penyakit yang
berkaitan dengan usia..
b. Merokok
Seseorang yang merokok akan berpotensi lebih sering mengalami
nyeri pinggang dibanding dengan seseorang yang tidak merokok. Nikon
pada seseorang yang merokok dapat memperburuk kualitas darah dan juga
dapat menghambat aliran darah ke seluruh jaringan kemudian menimbulkan
kekurangan mineral pada tulang yang mengakibatkan nyeri pada tulang.
c. Pekerjaan
Pekerjaan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya
nyeri punggung bawah. Dalam melakukan suatu pekerjaan tentunya
memiliki beban kerja. Salah satu contohnya adalah pekerjaan kuli panggul.
Tenaga kerja menggunakan bahu hingga punggung untuk memikul barang,
hal ini berpotensi menimbulkan keluhan nyeri punggung bawah pada tenaga
kerja.
d. Kehamilan
Nyeri punggung bawah pada masa kehamilan merupakan suatu
sindroma klinis yang ditandai dengan gejala utama rasa nyeri berlebih pada
daerah punggung mulai dari rusuk hingga anus. Hal ini dikarenakan adanya
pengaruh hormone yang memicu timbulnya gangguan pada bagian lumbal
dan jaringan penghubung sehingga mengakibatkan turunnya elastisitas otot.
Selain itu juga dipengaruhi oleh perubahan sikap serta penambahan berat
badan pada ibu hamil (Puspitasari & Intarti, 2017).
4
Nyeri punggung bawah dapat ditangani dengan terapi farmakologis.
Terapi farmakologis yang dapat menggunakan obat-obatan golongan OAINS
(selektif dan non-selektif). Contohnya menggunakan obat asetaminofen,
opioid, relaksan otot, antidepresan, antikonvulsan, dan kortikosteroid
sistemik. Terapi ini dapat digunakan bagi penderita nyeri punggung bawah
dengan sakit yang sedang hingga berat.
b. Terapi non farmakologis
Nyeri punggung bawah juga dapat ditangani dengan terapi non
farmakologis. Terapi ini dapat berupa terapi latihan, manipulasi spinal, tirah
baring, korset lumbal, dan kompres hangat. Pada penderita nyeri punggung
bawah yang kronis butuh terapi yang interdisiplin agar dapat memperbaiki
status fungsional dan mengurangi intensitas nyeri.
c. Mengubah gaya hidup
1. Menurunkan berat badan bagi yang obesitas.
2. Belajar membungkuk atau mengangkat benda tetapi harus dalam posisi
yang benar.
3. Menyesuaikan postur tubuh dengan pekerjaan.
4. Bergerak aktif.
5. Terapi senam hamil
Mengubah gaya hidup dengan bergerak aktif merupakan salah
satu penanganan yang tepat bagi ibu hamil. Upaya yang dilakukan adalah
senam hamil. Senam hamil merupakan terapi untuk menjaga stamina dan
kebugaran ibu hamil, dengan terapi ini dapat melatih tonus otot
abdomen transversal bagian dalam yang merupakan penopang postural
utama dari tulang belakang selama hamil. Melakukan senam hamil dapat
menurunkan rasa nyeri punggung bawah (Lilis, 2019).
Latihan senam hamil meliputi latihan untuk membentuk sikap
tubuh dengan latihan berjongkok perlahan dengan tujuan melatuh
kelenturan otot panggul, latihan kontraksi dan relaksasi, latihan teknik
pernapasan dalam dan latihan pernapasan untuk mengejan (Irianti et al.,
2013).
5
Dalam prosesnya, perlu dipertimbangkan apakah ibu hamil
termasuk kelompok risiko tinggi, kelompok risiko rendah atau
kontradiksi. Karena jika termasuk kelompok risiko tinggi perlu adanya
pengawasan dan perhatian lebih terhadap kemungkinan-kemungkinan
yang dapat terjadi. Sedangkan pada ibu hamil kelompok kontradiksi
terdapat dua kemungkinan yaitu kontradiksi relatif artinya ibu hamil
masih memungkinkan untuk melakukan senam hamil tetapi pada ibu
hamil kontradiksi spesifik senam hamil dapat membahayakan janin yang
dikandung. Jadi, senam hamil paling aman dilakukan pada ibu hamil
yang masuk kelompok risiko rendah (Irianti et al., 2013).
Banyak sekali manfaat yang didapatkan apabila rutin melakukan
senam hamil. Berikut manfaatnya:
a. Penyesuaian terhadap perubahan fisik akibat kehamilan
Selama kehamilan, ibu hamil pasti mengalami perubahan
bentuk fisik dan psikis akibat hormon. Peran senam hamil dapat
mengatasi ketidaknyamanan akibat perubahan-perubahan pada ibu
hamil, salah satunya pada punggung dan pinggang.
b. Menguasai teknik pernapasan
Senam hamil dapat mengajarkan ibu hamil mengenai teknik
pernafasan, khususnya pernafasan dalam. Latihan ini sangat
bermanfaat untuk melatih ibu agar siap menghadapi persalinan.
c. Melakukan latihan kontraksi dan relaksasi
Senam hamil berperan untuk memperkuat kontraksi dan
mempertahankan kelenturan pada otot dinding perut, ligament, otot
dasar panggul dan menahan tekanan tambahan yang berhubungan
dengan persalinan. Dan juga ibu hamil diajarkan memvisualisasikan
keadaan bayinya bahwa bayinya bertumbuh dan berkembang
dengan baik, hal ini membuat ibu hamil tenang dan menyenangkan.
d. Mengurangi stress dan kecemasan
Senam hamil dapat membantu ibu hamil menjaga kondisinya
agar tetap rileks dan memicu terbentuknya endorphin yang dapat
memberikan efek menenangkan.
6
Dalam melakukan senam hamil pastinya harus memperhatikan
keamananan dan kenyamanan. Sangat tidak dianjurkan apabila
berlebihan melakukan senam hamil sehingga mengakibatkan ibu
kelelahan. Sebaiknya senam hamil dilakukan di tempat yang teduh,
menggunakan pakaian yang nyaman, menggunakan sabuk penyangga
perut, menggunakan penyangga payudara dan mengurangi masalah
posterior sendi panggul.
Dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan akan
meminimalisir risiko pada janin maupun pada ibu hamil. Risiko pada
bayi misalnya adalah hipoksemia dan hipoglikemia, kejadian fetal
distress yang ditandai dengan abnormalitas denyut jantung janin, dan
kecacatan janin. Sedangkan pada ibu hamil risiko yang terjadi bila terlalu
lelah adalah cidera dan hipoglikemia (Irianti et al., 2013).
7
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER 3 DI PUSKESMAS YOSODADI
TAHUN 2020
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 21 September 2020
Jam Pengkajian : 09.30 WIB
1. Identitas
3. Riwayat Menstruasi
HPHT : 30 Januari 2020
TP : 06 oktober 2020
4. Riwayat imunisasi TT
TAHUN LAHIR WAKTU PEMBERIAN STATUS TT
1995 Sejak bayi TT1
Kelas 1 sd TT2
8
Kelas 6 sd TT3
Catin TT4
Kehamilan saat ini TT5
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah melakukan KB dikarnakan ini hamil anak
pertama.
9
B. Pemeriksaan (Data Objektif)
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg BB sebelum hamil : 61 kg
TB : 169 cm BB sesudah hamil : 67 kg
P : 20kali/menit Lila : 27,5 cm
S : 36,8ºC IMT : 23,4
2. Pemeriksaan fisik
- Wajah : inspeksi, tidak tampak adanya oedema
- Mata : inspeksi, konjungtiva tampak kemerahan
- Leher : inspeksi : tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid,
pembuluh limfe dan vena jugularis
palpasi : tidak teraba adanya pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar
tyroid, dan vena jugularis dan tidak ada nyeri
- Payudara : Inspeksi, Simetris, puting susu menonjol, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada oedema
- Abdomen : inspeksi : tampak striae livide dan stirae albicants, tidak ada
luka bekas operasi dan pembesaran perut sesuai
dengan usia kehamilan.
palpasi : leopold 1 : TFU berada di pertengahan prosesus
xyphoideus dan pusat fundus teraba lunak,
TFU 31 cm.
leopold 2 : Diperut kiri teraba bagian datar, memanjang dan
keras yaitu punggung diperut kanan teraba ekstremitas.
leopold 3 : Bagian terendah janin teraba bulat dan keras
yaitu kepala teraba belum masuk PAP.
Leopold 4 : Belum dilakukan karena tidak direkomendasikan
Auskultasi : Djj terdengar jelas pada kuadrat kiri bawah dengan
frekuensi 145x/menit
- Genetalia : Inspeksi (Bersih, tidak tampak varices)
10
- Ekstremitas atas : Inspeksi (Simetris, tidak ada gangguan pergerakan dan
tidak oedema)
- Ekstremitas bawah : Inspeksi (Simetris, tidak ada gangguan pergerakan pada
kedua kaki, tidak tampak ada varices dan tidak tampak oedema)
- TBJ : (31 cm – 11) x 155 = 3.100 gram
3. Pemeriksaan penunjang
Tes laboratorium:
- Sifilis : non reaktif
- HBsAg : non reaktif
- HIV : non reaktif
- Protein urine : non reaktif
- Golongan darah : AB+
C. Assesment
G1P0A0 dengan UK 33 minggu, kehamilan normal
Masalah : Nyeri punggung bawah
D. Planning
1. Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan normal.
2. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri punggung bawah.
3. Menjelaskan pada ibu cara mengurangi nyeri punggung bawah.
4. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya hamil lanjut
5. Mengingatkan pada ibu untuk kunjungan ulang
11
Lembar Implementasi
Waktu Kegiatan Paraf
Senin, 1. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri punggung bawah
21/09/2020 - Nyeri punggung dikarnakan bertambahnya usia
09.30 WIB kehamilan, akibatnya pembuluh darah di sekitar
punggung menjadi tertekan hingga menciptakan
rasa nyeri yang berkelanjutan, ini bersifat
fisiologis.
Evaluasi: ibu sudah mengerti penyebab nyeri
punggung bawah yang ia rasakan dengan mengulang
kembali yaitu karna bertambahnya usia kehamilan.
2. Menjelaskan pada ibu cara mengurangi nyeri punggung
bawah
- Untuk mengurangi nyeri punggung, ibu tidak
disarankan mengangkat beban berat, saat istirahat
(tidur) disarankan untuk tidur menyamping
karena dapat mengurangi nyeri, serta dapat
mengikuti kelas ibu hamil untuk belajar senam
dan lainnya.
Evaluasi: ibu selama ini tidak pernah mengangkat
beban berat, posisi tidur ibu sudah menyamping dan
perut diganjal dengan bantal, ibu akan mengikuti
kelas ibu hamil.
3. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya hamil lanjut
- Menunjukan buku KIA halaman 6 dan 7 yaitu
pendarahan, kaki bengkak, sakit kepala, demam,
air ketuban keluar dan gerakan janin berkuarang
Evaluasi: Ibu sudah mengetahui tanda bahaya hamil
lanjut dengan mengulang kembali yang sudah
dijelaskan.
12
4. Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang.
- Melakukan kunjungan ulang apabila selama 2
minggu nyeri punggung tidak membaik atau
mengalami keluhan lain sebelum 2 minggu bias
langsung melakukan kunjungan ulang.
Evaluasi: ibu akan melakukan kunjungan ulang 2
minggu lagi atau apabila ada keluhan lainnya.
13
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum selanjutnya melalui proses nidasi atau implantasi, kehamilan normal
akan belangsung dalam waktu 40 minggu. Dalam masa kehamilan, ibu hamil dapat
mengalami perubahan-perubahan fisik yang memicu terjadinya rasa nyeri
punggung bawah. Untuk dapat mengurangi rasa nyeri punggung bawah tersebut,
ibu hamil dapat melakukan senam hamil dengan rutin.
B. Saran
Saran untuk ibu hamil yang merasakan nyeri punggung bagian bawah tidak
disarankan mengangkat beban berat, saat istirahat (tidur) disarankan untuk tidur
menyamping karena dapat mengurangi nyeri, serta dapat mengikuti kelas ibu hamil
untuk belajar senam dan lainnya serta rutin melakukan senam hamil agar ibu hamil
tetap dapat menjaga stamina serta bugar untuk menghadapi proses persalinan kelak.
14
DAFTAR PUSTAKA
Erry, S. N. A. (2016). Kejadian Nyeri Punggung Bagian Bawah (Low Back Pain) Pada
Pekerja di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpigi (SPPBE) Bogor Tahun
2016. Artikel Ilmu Kesehatan, 8(1), 79–85.
Fraser, D. M., Cooper, M. A., Rahayu, S., & Karyuni, P. E. (2009). Buku Ajar Bidan
Myles. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Irianti, B., Halida, E. M., Duhita, F., Prabandari, F., Yulita, N., Yulianti, N., et al.
(2013). Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: Sagung Seto.
Lilis, D. N. (2019). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu
Hamil Trimester III.
Meliala, L., Suryono, S. B., & Sudadi. (2017). Buku Ajar Nyeri.
Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Suwondo, B. S., Meliala, L., & Sudadi. (2017). Buku Nyeri Ajar. Yogyakarta:
Perkumpulan Nyeri Indonesia.
Thahir, M. (2015). Pengaruh Kinesiotapping Terhadap Penurunan Nyeri Akibat Low
Back Pain Pada Ibu Hamil Trimester III di RSKDIA Pertiwi Makassar, 18–23.
Yulizawati, Iryani, D., Bustami, L. E., Insani, A. A., & Andriani, F. (2017). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Padang: Erka.
15
LEMBAR KONSULTASI
16
17