Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI

PRAKTEK MANDIRI BIDAN ZULYATI

DISUSUN OLEH :
Richa Shafira
(P07124122027)

Pembimbing :
Lia Lajuna, SKM. MPH.
Isnaini Putri, SST. M. Kes.

Preseptor :
Bd. Zulyati, SY. SST.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
JURUSAN KEBIDANAN B. ACEH
PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan individu ini dibuat berdasarkan data yang di dapatkan di PMB


Zulyati, SY. SST, pada Tanggal 28 Oktober 2023 dengan judul “Asuhan Kebida
nan Pada Ibu Hamil Trimester II di Praktek Mandiri Bidan Zulyati”.

Laporan ini disetujui oleh :

Preseptor Pembimbing I Pembimbing II

Bd. Zulyati, SY. SST Lia Lajuna, SKM. MPH. Isnaini Putri, SST. M, Kes

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu banyak
limpahan nikmat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini secara
maksimal. Shalawat dan salam tak lupa pula kita junjungkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW yang telah begitu banyak mengajarkan kebaikan dan
menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada semua umatnya.

Alhamdulillah saya telah dapat menyelesaikan laporan yang berjudul


“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Fisiologis Trimester II di Praktik Mandiri
Bidan Zulyati”. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada dosen
Pembimbing saya (Ibu Lia Lajuna, SKM. MPH) dan (ibu Isnaini Putri, SST. M.

Kes) dan juga kepada Preseptor saya (Bidan Zulyati, SY. SST) yang telah
bersedia membimbing saya.

Selain itu terima kasih juga saya ucapkan kepada keluarga dan teman-
teman yang telah mendukung dan memotivasi saya dalam menyelesaikan
laporan ini. Berkat bantuan dan dorongan tersebut, saya dapat menyelesaikan
tugas ini secara lancar dan maksimal.

saya menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran demi tercapainya kualitas laporan ini yang lebih
baik di kemudian hari. Dan saya berharap laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pembaca.

Aceh Besar, 28 Oktober 2023

Penulis

RICHA SHAFIRA
NIM : P07124122027

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 2
1. Tujuan Umum........................................................................ 2
2. Tujuan Khusus....................................................................... 2
C. Manfaat...................................................................................... 3
1. Bagi Mahasiswa..................................................................... 3
2. Bagi Pasien............................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep dasar kehamilan Trimester II........................................ 4
1. Pengertian Kehamilan........................................................... 4
2. Perubahan fisiologis pada ibu hamil...................................... 4
3. Perubahan psikologis pada kehamilan trimester II................ 7
4. Ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester II.................... 10
5. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester II................. 15
B. Asuhan kebidanan kehamilan trimester III................................. 16
1. Pengertian asuhan kebidanan............................................ 16
2. Tujuan asuhan kebidanan..................................................... 16
3. Standar pelayanan kebidanan............................................ 17
BAB III TINJAUAN KASUS
Pengkajian Data ibu Antenatal Care.......................................... 22
Dokumentasi SOAP................................................................... 28
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 31
B. Saran.......................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masa kehamilan dimulai dari fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan. Kehamilan dibagi
menjadi 3 trimester, trimester satu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu ( minggu ke13 sampai ke 27) dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40) (Prawirohardjo, 2010).
Selama kehamilan, ibu hamil dianjurkan melakukan kunjungan ANC
minimal 4 kali selama kehamilannya yaitu pada trimester 1 ( 1 kali ), pada
trimester II ( 1 kali ), dan trimester III ( 2 kali ) untuk mengetahui masalah
selama kehamilan, apakah masalah tersebut bersifat fisiologis atau
masalah tersebut bersifat patologis yang dapat mengancan kehamilan.
Setiap ibu hamil mengalami ketidaknyamanan yang berbeda pada setiap
triwulannya. Pada trimester pertama ibu hamil akan mengalami
ketidaknyamanan seperti : mual dan muntah, hipersaliva, pusing, mudah
lelah, dan peningkatan frekuensi berkemih, pada trimester II ibu hamil
akan mengalami ketidaknyamanan seperti : pusing, sering berkemih,
nyeri perut bawah, nyeri punggung,dan konstipasi, ketidaknyamanan
pada trimester III diantaranya adalah peningkatan frekuensi berkemih,
konstipasi, hiperventilasi, sesak nafas, nyeri ulu hati, kram tungkai,
kesemutan pada jari, insomnia dan nyeri punggung (Thomson & Klein,
2010).
Selama masa kehamilan terjadi perubahan yang dramatis, baik
perubahan fisiologis, psikologis, maupun adaptasi yang memengaruhi
wanita hamil. Perubahan yang dialami selama masa kehamilan dapat
memengaruhi wanita hamil sehingga dapat menyebabkan timbulnya
berbagai keluhan. Ketika memasuki kehamilan trimester II semakin
banyak keluhan yang dirasakan oleh ibu baik keluhan yang bersifat psikis
maupun fisik dan memberikan dampak terhadap rasa nyaman ibu hamil.

1
Perubahan yang dialami selama masa kehamilan tersebut dapat
menyebabkan timbulnya gangguan rasa nyaman pada ibu hamil.
Gangguan rasa nyaman adalah perasaan kurang senang, lega dan
sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial.
Terjadinya gangguan rasa nyaman pada ibu hamil trimester II karena
tidak mampu beradaptasi terhadap kehamilannya dapat memicu
gangguan yang lebih berat atau bahkan menyebabkan komplikasi
kehamilan. Rasa nyaman pada ibu hamil trimester II perlu diperhatikan
untuk tetap menjaga kesehatan ibu selama hamil serta memberikan
cukup energi saat persalinan.
Di Indonesia jumlah AKI pada tahun 2020 menunjukkan 4.627 kasus
kematian sebagian besar penyebab kematian ibu disebabkan oleh
penyebab lain-lain sebesar 34,2%, perdarahan sebesar 28,7%, hipertensi
dalam kehamilan sebesar 23,9%, dan infeksi sebesar 4,6%. Sedangkan
Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 207 per
100.000 KH melebihi target rencana strategi atau renstra sebesar 190 per
100.000 KH. Tiga penyebab utama kematian ibu diantaranya yaitu
perdarahan (30%), hipertensi dalam kehamilan atau Preeklampsia (25%),
dan infeksi (12%) (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2021).
Angka Kematian Ibu (AKI) di provinsi Aceh tahun 2018-2022
mengalami fluktuasi, namun pada tahun 2022 mengalami penurunan
yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya yaitu 141 per 100,000
kelahiran hidup. Adapun dari data yang dilaporkan jumlah kematian ibu
tertinggi tahun 2022 ada di kabupaten Aceh Timur dengan jumlah
kematian ibu sebanyak 14 orang dan terendah adalah kota sabang
dengan jumlah 0 kematian ibu (profil kesehatan aceh, 2023).
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar mencatat, jumlah AKI tahun
2019 yang dilaporkan adalah sejumlah 11/100.000 KH yang disebabkan
oleh perdarahan (20%), Preeklampsia (30%), Abortus (17%), Infeksi
(23%) dan Partus Macet (10%) (Dewi et al., 2022).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
trimester II di PMB Bd. Zulyati, SST.

2
2. Tujuan khusus
a. Kemampuan melakukan pengumpulan data subjektif pada ibu
hamil trimester II di PMB Bd. Zulyati, SST.
b. Kemampuan melakukan pengumpulan data objektif pada ibu
hamil trimester II di PMB Bd. Zulyati, SST.
c. Kemampuan melakukan analisa data ibu hamil trimester II di PMB
Bd. Zulyati, SST.
d. Mampu mengelola ibu hamil trimester II di PMB Bd. Zulyati, SST.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil pada
trimester II.
2. Bagi Pasien/Klien
Dapat memahami tentang masalah yang dialaminya dan
menambah pengetahuan ibu tentang informasi dan edukasi mengenai
asuhan yang telah diberikan pada ibu hamil pada trimester II yang
dijelaskan oleh petugas kesehatan atau bidan.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep dasar kehamilan Trimester II


1. Pengertian kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah megalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria
yang organ reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya
terjadi kehamilan (Simangunsong, 2018). Kehamilan terjadi setelah
bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam
uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu.
Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu trimester I berlangsung
pada minggu ke-1 sampai minggu ke-12, trimester II pada minggu
ke13 sampai minggu ke 27, trimester III pada minggu ke-28 sampai
minggu ke-40.
kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan
perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya
kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami
perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan
berlangsung (Hutahaean, 2013).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah perubaha-perubahan
yang terjadi pada wanita selama kehamilan adalah normal dan
bersifat fisiologis bukan patologis (Nugroho, 2014).
2. Perubahan fisiologis kehamilan trimester III
a. Payudara
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron tapi belum
mengeluarkan ASI. Somatomamotropin mempengaruhi sel-sel
asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga
terjadi pembuatan kasein, laktalbumun, dan laktoglobulin sehingga
mammae dipersiapkan untuk laktasi (Nugroho, 2014).

4
Pada ibu hamil trimester III terkadang keluar rembesan cairan
berwarna kekuningan dari payudara ibu yang disebut dengan
kolostrum. Hal ini tidak berbahaya dan merupakan pertanda
bahwa payudara sedang menyiapkan ASI untuk menyusui bayinya
nantinya. Progesterone menyebabkan puting menjadi lebih
menonjol dan dapat digerakkan (Syaiful et al., 2019).
b. Sistem integumen
Perubahan sistem integumen sangat bervariasi tergantung
ras. Perubahan yang terjadi disebabkan oleh hormonal dan
peregangan mekanik. Secara umum, perubahan pada integument
meliputi peningkatan ketebalan kulit dan rambut, peningkatan
aktivitas kelenjar keringat, dan peningkatan sirkulasi dan aktivitas
vasomotor (Syaiful et al., 2019).
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai
daerah payudara dan paha, perubahan ini dikenal dengan striae
gravidarum (Romauli, 2014).
c. Sistem kardiovaskular
Sejak pertengahan kehamilan denyut nadi waktu istirahat
meningkat sekitar 10-15 kali per menit dan aspek jantung
berpindah sedikit ke lateral, bising sistolik pada saat inspirasi
meningkat. Cardiac Output (COP) meningkat sekitar 30-50%
selama kehamilan dan tetap tinggi sampai persalinan. Cardiac
Output (COP) dapat menurun bila ibu berbaring terlentang pada
akhir kehamilan karena pembesaran uterus menekan vena cava
interior, mengurangi venous kembali ke jantung sehingga
menurunkan Cardiac Output (COP). Sehingga ibu akan
mengalami hipotensi sindrom, yaitu pusing, 15 mual, dan seperti
hendak pingsan (Wagiyo et al., 2016).
d. Sistem respirasi
Kecepatan pernapasan menjadi sedikit lebih cepat untuk
memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat selama kehamilan
(15-20%). Tidal volume meningkat 30-40%. Pada kehamilan lanjut
ibu cenderung menggunakan pernafasan dada daripada

5
pernafasan perut, hal ini disebabkan oleh tekanan ke arah
diafragma akibat pembesaran rahim (Wagiyo et al., 2016).
e. Sistem pencernaan
Nafsu makan pada akhir kehamilan akan meningkat dan
sekresi usus berkurang. Usus besar bergeser ke arah lateral atas
dan posterior, sehingga aktivitas peristaltik menurun yang
mengakibatkan bising usus menghilang dan terjadi konstipasi
karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat (Syaiful et
al., 2019).
Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan
uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak
organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus
besar, ke arah atas dan lateral (Romauli, 2014).
f. Sistem perkemihan
Usia kehamian 12 minggu pembesaran uterus menyebabkan
penekanan pada vesika urinaria menyebabkan peningkatan
frekuensi miksi yang fisiologis. Kehamilan trimester II kandung
kencing tertarik ke atas pelvik dan uretra memanjang. Kehamilan
trimester III kandung kencing menjadi organ abdomen dan
tertekan oleh pembesaran uterus serta penurunan kepala
sehingga menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil
(Wagiyo et al., 2016).
g. Sistem muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat
wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan berubah.
Peningkatan distensi abdomen membuat panggul miring ke
depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat
badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang
(realignment) kurvatura spinalis. Berat uterus dan isinya
menyebabkan perubahan titik pusat gravitasi dan garis bentuk
tubuh. Lengkung tulang belakang berubah bentuk mengimbangi
pembesaran abdomen (Wagiyo et al., 2016).
Sikap tubuh lordosis merupakan keadaan yang khas karena
kompensasi posisi uterus yang membesar dan menggeser berat

6
ke belakang lebih tampak pada masa trimester III yang
menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang karena
meningkatnya beban. Perubahan ini menyebabkan rasa tidak
nyaman di punggung bawah seperti nyeri lumbar dan nyeri
ligamen terutama di akhir kehamilan (Syaiful et al., 2019).
h. Perubahan berat badan
Penambahan berat badan selama kehamilan bervariasi antara
ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Proporsi kenaikan BB
hamil adalah sebagai berikut:
1) kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1kg. Kenaikan
berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat
badan ibu.
2) kenaikan berat badan trimester II adalah 3kg. Kenaikan berat
badan ini dikarenakan pertumbuhan jaringan pada ibu.
3) kenaikan berat badan trimester III adalah 6kg atau 0,3-0,5
minggu. Sekitar 60% kenaikan berat badan ini karena
pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu kurang
lebih 3kg (Walyani, 2015).
i. Sistem endokrin
Trimester III hormon oksitosin mulai meningkat sehingga
menyebabkan ibu mengalami kontraksi. Oksitosin merupakan
salah satu hormon yang sangat diperlukan dalam persalinan dan
dapat merangsang kontraksi uterus ibu. Selain hormon oksitosin
ada hormon prolaktin juga meningkat 10 kali lipat saat kehamilan
aterm.
3. Perubahan psikologis pada kehamilan trimester II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang
baik, yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala
ketidaknyamanan yang dialami saat hamil (Dartiwen et al., 2019).
Trimester kedua dikelompokkan menjadi dua fase, yaitu pre-
quickening (sebelum ada Gerakan janin yang dirasakan ibu) dan
postquickening (setelah ada pergerakan janin yang dirasakan ibu)
(Lestari, 2021).
a. Fase Pre-Quickening

7
Selama aktif trimester pertama dan masa prequickening pada
trimester kedua ibu hamil mengevaluasi aspek-aspek yang terjadi
selama hamil. Disini ibu akan mengetahui sejauh mana hubungan
interpersonalnya dan sebagai dasar-dasar pengembangan
interaksi sosialnya dengan bayi yang akan dilahirkannya.
Perasannya menolak tampak dari sikap negative ibu yang tidak
memedulikan, mengabaikan, bahkan pada beberapa kasus ibu
tega membunuh. Hal ini berbeda jika ibu segera menyadari
gerakan tersebut normal. Pada fase pre-quickening juga
memungkinkan ibu sedang mengembangkan identitas
keibuannya. Evaluasi ini berfungsi untuk melihat perubahan
identitas ibu yang semua menerima kasih sayang kini menjadi
pemberi kasih sayang (persiapan menjadi ibu).
b. Fase Post-Quickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, maka identitas
keibuan semakin jelas. Ibu akan fokus pada kehamilannya dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi peran baru sebagai
seorang ibu. Terkadang perubahan ini menyebabkan kesedihan
karena dia harus meninggalkan peran lamanya sebelum hamil,
terutama ibu yang pertama kali hamil dan pada wanita karir. Oleh
sebab itu, ibu harus diberikan pengertian bahwa seharusnya dia
tidak harus membuang semula peran yang diterima sebelum
masa hamil. Pada wanita multi gravida, peran baru
menggambarkan bagaimana dia menjelaskan hubungan dengan
anaknya yang lain dan bagaimana jika dia harus meninggalkan
rumah untuk sementara waktu di saat proses persalinan. Gerakan
bayi membantu ibu membangun pengertian bahwa bayinya adalah
makhluk hidup yang nanti harus terpisah dari dirinya.
Selama fase trimester kedua kehidupan psikologi ibu hamil
tampak lebih tenang, namun pada fase trimester ini perhatian ibu
mulai beralih pada perubahan bentuk tubuh, kehidupan seks,
keluarga dan hubungan bantiniah dengan bayi yang ada di
kandungannya, serta peningkatan kebutuhan untuk dekat dengan
figure ibu, melihat dan meniru peran ibu. Pada masa ini juga sifat

8
ketergantungan ibu kepada pasangannya semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan janinnya. Beberapa bentuk
perubahan psikologis pada trimester kedua, diantaranya yaitu :
1) Rasa khawatir
Kekhawatiran yang mendasar pada ibu ialah jika bayinya
lahir sewaktu-waktu. Keadaan ini menyebabkan peningkatan
kewaspadaan terhadap datangnya tanda-tanda persalinan.
Hal ini diperparah lagi dengan kekhawatiran jikalau bayi yang
dilahirkannya tidak normal. Paradigma dan kegelisahan seperti
ini membuat kebanyakan ibu berusaha mereduksi dengan
cara melindungi bayinya dengan mengkonsumsi vitamin, rajin
control dan konsultasi, menghindari orang atau benda-benda
yang dianggap membahayakan bayinya, dan sebagainya.
2) Perubahan emosional
Perubahan emosional trimester II yang paling menonjol
yaitu periode bulan kelima kehamilan, karena bayi mulai
banyak bergerak sehingga dia mulai memerhatikan bayi dan
memikirkan apakah bayinya akan dilahirkan sehat atau cacat.
Rasa kecemasan seperti ini terus meningkat seiring
bertambah usia kehamilannya.
3) Keinginan untuk berhubungan seksual
Pada trimester kedua terjadi peningkatan energi libido
sehingga pada kebanyakan ibu menjadi khawatir jika dia
berhubungan seksual apakah ini dapat memengaruhi
kehamilan dan perkembangan janinnya. Bentuk kekhawatiran
yang sering diajukan adalah apakah ada kemungkinan
janinnya cedera akibat penis, orgasme ibu, atau ejakulasi.
Meskipun demikian, yang perlu diketahui hubungan seks pada
masa hamil tidak terpengaruh karena janin dilindungi cairan
amniotik di dalam uterus. Namun dalam beberapa kondisi
hubungan seksual pada masa trimester kedua tidak
diperbolehkan, misal ibu memiliki riwayat persalinan
premature.

9
Adapun menurut Simangunsong (2018), perubahan psikologis
pada kehamilan Trimester 2, sebagai berikut:
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran e) Libido
meningkat
e. Menuntut perhatian dan cinta
f. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya
g. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu
h. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran,
dan persiapan untuk peran baru.
4. Ketidaknyamanan dalam kehamilan Trimester II
Berikut beberapa ketidaknyamanan yang terjadi pada kehamilan
trimester II, yaitu (Tyastuti et al., 2016):
a. Oedema
Hal ini terjadi akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan
tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah, hal ini disebabkan
oleh tekanan uterus yang membesar. Penekanan ini terjadi saat
ibu berbaring terlentang atau miring ke kanan. Oleh karena itu, ibu
hamil trimester III disarankan untuk berbarik kearah kiri.
Cara mengatasinya:
1) Meningkatkan periode istirahat dan berbaring pada posisi
miring kiri
2) Meninggikan kaki apabila duduk serta memakai stoking
3) Meningkatkan asupan protein
4) Menurunkan asupan karbohidrat karena dapat meretensi
cairan di jaringan
5) Menganjurkan untuk minum 6-8 gelas cairan sehari untuk
membantu diuresis natural

10
6) Menganjurkan ibu untuk cukup berolahraga dan sebisa
mungkin jangan berlama-lama dalam sikap statis atau berdiam
diri dalam posisi yang sama (Syaiful et al., 2019).
b. Gusi berdarah
Pada ibu hamil sering terjadi gusi bengkak yang disebut epulis
kehamilan. Gusi yang hiperemik dan lunak cenderung
menimbulkan gusi menjadi mudah berdarah terutama pada saat
menuikat gigi. Gusi berdarah ini paling parah terjadi pada
kehamilan trimester II. Beberapa faktor penyebab gusi berdarah
adalah estrogen yang mempengaruhi peningkatan aliran darah ke
rongga mulut dan pergantian sel – sel pelapis ephitel gusi lebih
cepat, terjadi hipervaskularisasi pada gusi dan penyebaran
pembuluh darah halus sangat tinggi dan ketebalan permukaan
epithelial berkurang sehingga mengakibatkan jaringan gusi
menjadi rapuh dan mudah berdarah.
Cara mengatasinya:
1) Meminum suplemen vit C dapat mengurangi incident gusi
berdarah.
2) Berkumur dengan air hangat, air garam.
3) Jaga kebersihan gigi.
4) Periksa ke doketr gigi secara teratur.
c. Insomnia (sulit tidur)
Insomnia dapat terjadi pada wanita hamil maupun wanita yang
tidak hamil. Insomnia ini biasanya dapat terjadi mulai pada
pertengahan masa kehamilan. Insomnia dapat disebabkan oleh
perubahan fisik yaitu pembesaran uterus, dapat juga disebabkan
oleh karena perubahan psikologis misalnya perasaan takut,
gelisah atau khawatir karena menghadapi kelahiran.
Cara mengatasinya:
1) Mandi air hangat sebelum tidur
2) Minum minuman hangat (susu hangat, the hangat) sebelum
tidur.
3) Sebelum tidur jangan melakukan aktifitas yang dapat
membuat susah tidur.

11
4) Tidur dengan posisi relaks, lakukan relaksasi
d. Keputihan
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lendir dari vagina
yang lebih banyak sehingga membuat perasaan tidak nyaman
karena celana dalam sering menjadi basah sehingga harus sering
ganti celana dalam. Kejadian keputihan ini bisa terjadi pada ibu
hamil trimester pertama, kedua maupun ketiga. Keputihan
disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu
hamil trimester yang dapat menimbulkan produksi lendir servix
meningkat. Pada ibu hamil terjadi hyperplasia pada mukosa
vagina.
Cara mengatasinya:
1) Jaga kebersihan dengan mandi setiap hari.
2) Bersihan alat kelamin dan keringkan setiap sehabis BAB atau
BAK
3) Membersihkan alat kelamin (cebok) dari arah depan ke
belakang.
4) Ganti celana dalam apabila basah.
5) Pakai celana dalam yang terbuat dari katun sehingga
menyerap keringat dan mebuat sirkulasi udara yang baik.
e. Perut kembung
Tidak jarang ibu hamil mengeluh perut terasa kembung, hal ini
sering terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga. Faktor
penyebabnya adalah peningkatan hormon progesterone membuat
motilitas usus turun sehingga pengosongan usus lambat dan
uterus yang membesar menekan usus besar.
Cara mengatasinya:
1) Menghindari makan makanan yang mengandung gas.
2) Mengunyah makanan secara sempurna.
3) Biasakan BAB teratur.
4) Tekuk lutut kedada untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
f. Sakit kepala
Terjadi akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan
penegangan pada kepala), serta keletihan. Selain itu, tegangan

12
mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf
yang berubah. Cara meringankan : teknik relaksasi, memassase
leher dan otot bahu, penggunaan kompres panas/es pada leher,
istirahat, dan mandi air hangat.
g. Sakit punggung dan pinggang
Sakit pinggung dan pinggang pada ibu hamil terjadi pada ibu
hamil trimester II dan III, dapat disebabkan karena pembesaran
payudara yang dapat berakibat pada ketegangan otot, dan
keletihan. Posisi tubuh membungkuk ketika mengangkat barang
dapat merangsang sakit punggung, hal ini berkaitan dengan kadar
hormon yang meningkat menyebabkan cartilage pada sendi besar
menjadi lembek, di samping itu posisi tulang belakang
hiperlordosis.
h. Nyeri Pinggang
Nyeri pinggang merupakan nyeri punggung yang terjadi pada
area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan
meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan
karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi
wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh berat uterus yang membesar.
Cara mengatasinya:
1) Massage daerah pinggang dan punggung
2) Hindari sepatu hak tinggi
3) Gunakan bantal sewaktu tidur untuk meluruskan punggung
4) Tekuk kaki daripada membungkuk ketika mengangkat apapun.
Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan
kaki yang lain saat menekukkan kaki, sehingga terdapat jarak
yang cukup saat bangkit dari posisi setengah jongkok (Syaiful
et al., 2019).
i. Kesemutan dan baal pada jari
Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil
postur dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga
menyebabkan penekanan pada saraf median dan aliran lengan

13
yang akan menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari
(Syaiful & Fatmawati, 2019).
Cara mengatasinya:
1) Mengatur pola nafas.
2) Merilekskan badan.
3) Berikan kompres hangat.
j. Varises
Varises biasanya menjadi lebih jelas terlihat seiring dengan
usia kehamilan, peningkatan berat badan, dan lama waktu yang
dihabiskan dalam posisi berdiri. Tekanan femoralis makin
meningkat seiring dengan tuanya kehamilan (Hutahaean, 2013).
Cara mengatasinya:
1) Hindari menggunakan pakaian ketat.
2) Hindari berdiri lama.
3) Sediakan waktu istirahat untuk mengelevasi kaki secara
teratur.
4) Lakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur
menggunakan bantalan karet.
5) Lakukan latihan kegel untuk mengurangi varises vulva atau
haemoroid untuk meningkatkan sirkulasi.
6) Lakukan mandi hangat yang menenangkan.
k. Konstipasi atau sembelit
Konstipasi atau sembelit selama kehamilan terjadi karena
peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi
otot sehingga usus kurang efisien, konstipasi juga dipengaruhi
karena perubahan uterus yang semakin membesar, sehingga
uterus menekan daerah perut.
Cara mengatasi konstipasi atau sembelit adalah minum air
putih yang cukup minimal 6-8 gelas/ hari, makanlah makanan
yang berserat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan, lakukanlah
olahraga ringan secara teratur seperti berjalan.
l. Kram kaki
Kram kaki merupakan kontraksi otot yang memendek atau
kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan

14
singkat, yang biasanya menyebabkan nyeri. Kram kaki dapat
disebabkan oleh kurang mengkonsumsi kalsium, kurang aliran
darah ke otot, kelelahan dan dehidrasi, serta kurangnya gizi
selama kehamilan (Hutahaean, 2013).
Cara mengatasinya:
1) Saat kram terjadi, yang harus dilakukan adalah melemaskan
seluruh tubuh terutama bagian tubuh yang kram. Dengan cara
menggerak-gerakan pergelangan tangan dan mengurut bagian
kaki yang terasa kaku
2) Pada saat bangun tidur, jari kaki ditegakkan sejajar dengan
tumit untuk mencegah kram mendadak
3) Kompres hangat pada kaki
4) Memperbanyak minum air putih
5) Ibu sebaiknya istirahat yang cukup
5. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan Trimester II
Pada kehamilan trimester II ada beberapa tanda bahaya yang
perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi ataupun
kegawatdaruratan. Berikut tanda-tanda bahaya kehamilan trimester
III, yaitu (Promkes, 2019):
a. Perdarahan pervaginam
Yaitu keluarnya bercak maupun darah yang mengalir. Ibu
hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa
menjadi tanda bahaya yang dapat mengancam baik pada janin
maupun pada ibu. Jika mengalami pendarahan hebat pada saat
usia kehamilan muda, bisa menjadi tanda mengalami keguguran.
Namun, jika mengalami pendarahan pada usia hamil tua, dapat
disebabkan oleh plasenta previa ( plasenta menutupi jalan lahir)
atau solusio plasenta (lepasnya plasenta sebelum waktunya).
b. Beberapa bagian tubuh membengkak
Selama masa kehamilan ibu hamil sering mengalami
perubahan bentuk tubuh seperti bertambahnya berat badan. Ibu
hamil akan mengalami beberapa pembengkakan seperti pada
tangan, kaki dan wajah karena hal tersebut. Namun, jika
pembengkakan pada kaki, tangan dan wajah disertai dengan

15
pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur segera
bawa ke dokter untuk ditangani, karena bisa saja ini pertanda
terjadinya pre-eklampsia.
c. Gerakan janin tidak terasa
Pergerakan janin yang kurang aktif atau bahkan berhenti
merupakan tanda bahaya selanjutnya. Hal ini menandakan jika
janin mengalami kekurangan oksigen atau kekurangan gizi. Jika
dalam dua jam janin bergerak di bawah sepuluh kali, segera
periksakan kondisi tersebut ke dokter.
d. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22
minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi
pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun
kehamilan aterm. Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban
sebelum waktunya segera periksakan diri ke dokter, karena
kondisi tersebut dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi. Hal
ini dapat mempermudah terjadinya infeksi dalam kandungan.
B. Asuhan kebidanan kehamilan Trimester II
1. Pengertian asuhan kebidanan
Asuhan kebidanan pada kehamilan adalah pelayanan yang
diberikan kepada ibu hamil selama periode antepartum dengan
memperhatikan standar asuhan pada kehamilan. Dalam memberikan
asuhan kebidanan pada ibu hamil, yang perlu dipahami adalah
konsep antenatal care. Antenatal Care adalah pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim. Asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Manuaba, 2010)
2. Tujuan asuhan kebidanan
Tujuan asuhan kehamilan ialah untuk memfasilitasi hamil yang
sehat dan positif bagi ibu maupun bayi dengan menegakkan
hubungan kepercayaan dengan ibu, memantau kehamilan dengan
memastikan ibu dan tumbuh kembang anak sehat, mendeteksi

16
komplikasi yang dapat mengancam jiwaselama hamil,
mempersiapkan kelahiran cukup bulan dengan selamat, ibu dan bayi
dengan trauma minimal, mempersiapkan ibu agar nifas berjalan
normal dan dapat memberikan asi eksklusif, mempersiapkan peran
ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang normal, dan memantau ibu mengambil keputusan klinik
(Romauli, 2014).
3. Standar pelayanan kebidanan
Berdasarkan Permenkes Nomor 21 Tahun 2021 pemeriksaan
kehamilan dilakukan sebanyak 6 kali. Pemeriksaan kehamilan
minimal 6 kali selama kehamilan dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh
dokter pada trimester I dan trimester III, diantaranya:
a. 1 kali pada trimester pertama (kehamilan hingga 12 minggu).
b. 2 kali pada trimester kedua (kehamilan diatas 12 minggu sampai
24 minggu).
c. 3 kali pada trimester ketiga (kehamilan diatas 24 minggu sampai
40 minggu).
Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil harus memenuhi kriteria 10
T. Berdasarkan Permenkes Nomor 21 Tahun 2021 tersebut yaitu:
a. Pengukuran berat badan dan tinggi badan
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu
berdasarkan masa tubuh(BMI: Body Massa Index) dimana metode
ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal
selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan
pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg
. Adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran
normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145
cm.
Berat badan diukur dalam kg tanpa sepatu dan memakai
pakaian yang seringan ringannya. Berat badan yang bertambah
terlalu besar atau kurang perlu mendapatkan perhatian khusus
karena memungkinkan terjadinya penyulit kehamilan. Kenaikan
berat badan tidak boleh lebih dari ½ kg /minggu, jika ditemukan

17
segera rujuk. Sejak usia kehamilan 20 minggu pertambahan berat
badan paling sedikit 1 kg/bulan.
Mengukur tinggi badan adalah salah satu deteksi dini
kehamilan dengan faktor resiko, dimana bila tinggi badan ibu
hamil kurang dari 145 cm atau denagan kelainan bentuk panggul
dan tulang belakang.
b. Pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan
antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi yaitu
dimana tekanan darah ≥ 140/90 mmHg pada kehamilan dan
terjadinya preeklampsia.
c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas/LiLA (nilai status gizi)
Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh
tenaga kesehatan di trimester I untuk melakukan skrining pada ibu
hamil berisiko kurang energi kronis (KEK), dikatakan KEK apabila
LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan berisiko
dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
d. Pengukuran tinggi rahim (fundus uteri)
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan
antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai
atau tidaknya dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak
sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan
pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita
pengukur setelah kehamilan 24 minggu.
Pada usia kehamilan 30 minggu, fundus uteri sudah dapat
dipalpasi di tengah antara umbilicus dan sternum. Pada kehamilan
40 minggu, fundus uteri kembali turun dan terletak tiga jari di
bawah Procesus Xifoideus (PX) karena kepala janin yang turun
dan masuk ke dalam rongga panggul. Usia kehamilan
mempengaruhi ukuran tinggi fundus uteri. Pada tabel 1 dijabarkan
tentang pengaruh usia kehamilan terhadap tinggi fundus uteri
dengan pengukuran Mc. Donald yang menyebutkan bahwa ukuran
tinggi fundus uteri ±2 cm dari usia kehamilan dalam minggu.

18
Tabel 1
Tinggi Fundus Uteri Mc. Donald

Usia kehamilan Tinggi fundus uteri


22 Minggu 20-24 cm diatas simfisis
28 Minggu 26-30 cm diatas simfisis
30 Minggu 28-32 cm diatassimfisis
32 Minggu 30-34 cm diatas simfisis
34 Minggu 32-36 cm diatas simfisis
36 Minggu 34-38 cm diatas simfisis
38 Minggu 36-40 cm diatas simfisis
40 Minggu 38-42 cm diatas simfisis

Selain dengan pengukuran Mc. Donald, pengukuran tinggi


fundus uteri juga dapat dilakukan dengan palpasi Leopold. Pada
tabel 2 telah dijabarkan tentang ukuran tinggi fundus uteri sesuai
usia kehamilan menurut Leopold.
Tabel 2
Tinggi Fundus Uteri Menurut Leopold

Usia kehamilan Tinggi Fundus Uteri


<11 Minggu Belum teraba dari luar
12 Minggu 2 jari diatas simfisis
16 Minggu Pertengahan antara simfisis - pusat
20 Minggu 3 jari dibawah pusat
24 Minggu Setinggi pusat
26 Minggu 3 jari diatas pusat
32 Minggu Pertengahan antara pusat - Px
36 Minggu Tiga jari dibawah Px
40 Minggu Pertengahan antara pusat - Px

e. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)


Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II
dan selanjutnya setiap kunjungan antenatal. Jika pada trimester III
bagian bawah janin bukan kepala atau kepala janin belum masuk

19
ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada
masalah lainnya. Penilaian DJJ dilakukan di akhir trimester I dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Bila denyut jantung
janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit
menunjukkan ada tanda gawat janin dan segera dirujuk.
f. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi tetanus
toksoid (TT)
Ibu hamil harus mendapat imunisasi TT untuk mencegah
terjadinya tetanus pada ibu dan bayi. Pada saat kontak pertama,
ibu hamil diskrining status imunisasinya. Pemberian imunisasi TT
pada ibu hamil, disesuaikan dengan status TT ibu saat ini. Ibu
hamil dengan status T5 tidak perlu diberikan imunisasi TT lagi.
Tabel 3
Rentang Waktu Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid

Pemberian Selang waktu Lama perlindungan


Imunisasi TT minimal
- Langkah awal pembentukan
TT 1
kekebalan terhadap penyakit tetanus
TT 2 3 tahun
1 bulan setelah TT 1
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT 4 Lebih dari 25 tahun

g. Pemberian tablet tambah darah (tablet besi)


Ibu hamil sejak awal kehamilan harus minum 1 tablet tambah
darah setiap hari minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah
diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual. Tablet
tambah darah diberikan untuk mencegah anemia pada setiap ibu
hamil, yang diberikan sejak kontak pertama. Tambahan zat besi
untuk ibu hamil trimester III sebesar 13 mg.
h. Tes laboratorium

20
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil
adalah pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan
laboratorium rutin adalah pemeriksaan yang harus dilakukan
setiap ibu hamil yaitu:
1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu
hamil bila diperlukan.
2) Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu hamil
kekurangan darah (anemia).
3) Tes pemeriksaan urine (air kencing)
4) Tes emeriksaan darah lainnya, seperti HIV, Sifilis, HbsAG dan
Malaria.
i. Konseling atau penjelasan
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan
kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dn inisiasi
menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI
eksklusif, Keluarga Berencana, dan imunisasi pada bayi.
Konseling atau penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat
kunjungan ibu hamil.
j. Tata laksana atau mendapatakan pengobatan
Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan Standar dan kewenangan tenaga kesehatan.
Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan
sistem rujukan.

21
BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU ANTE NATAL CARE

Tanggal masuk : 28 Oktober 2023


Pukul : 12.15 WIB

A. PENGUMPULAN DATA
1. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. N Nama Suami : Tn. M

Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun

Suku / Bangsa : Aceh/Indonesia Suku / Bangsa : Aceh/Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Alamat Rumah : Blang Krueng Alamat Rumah : Blang Krueng

2. ANAMNESA ( DATA SUBJEKTIF )

Tanggal masuk : 28 Oktober 2023 Pukul : 12.15 WIB

1.Alasan kunjungan ini : Kontrol kehamilan

2.Keluhan utama : Tidak ada

3.Riwayat Mentruasi :

- Menarche : 12 tahun

- Siklus : 28 hari

- Banyaknya : 4 x ganti pembalut

- Dismenorhoe : nyeri

-Teratur / tidak : teratur

-Lamaanya : 5-7 hari

-Konsisten darah : cair

22
4.Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :G : 2 P :1 A :0

-Pernah keguguran : tidak

-Pernah di kuret : tidak

-Keguguran terakhir :-

-Jarak antatara kehamilan : 2,5 tahun

- Komplikasi pada waktu hamil :-

- Persalinan yang dilalu di bantu oleh : Bidan

- Tempat Persalinan : PMB

- Komplikasi pada waktu lalu :-

5. Riwayat Kehamilan sekarang :

HPHT : 9 Mei 2023

TTP : 16 Februari 2024

Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Mual muntah, pening

Trimester II :-

Trimester III :-

Imunisasi I : -

Kontrasepsi yang digunakan : Suntikan

Riwayat kehamilan kembar :-

Pergerakan anak pertama kali : usia kehamilan 16 minggu

Bila Pergerakan sudah terasa , Pergerakan anak 24 jam terakhir : 20 kali

< 10 x 10 x 20 x > 20 x

Keluhan – keluhan yang di rasakan :

- Rasa lelah : tidak ada


- Mual dan muntah : tidak ada
- Nyeri perut : tidak ada
- Sakit kepala berat : tidak ada
- Penglihatan kabur : tidak ada

23
- Panas : tidak ada
- Nyeri BAK : tidak ada
- Rasa gatal pada vulva : tidak ada
- Pengeluaran cairan pervagina : tidak ada
- Nyeri,kemerahan,tegang pada tungkai : tidak ada
- Oedema : tidak ada
- Diet / makan : tidak ada
- Komposisi makanan : nasi, sayur, lauk, buah
- Perubahan makan yang di alami ( termasuk ngidam , nafsu makan )
 Sebelum hamil : 3 x/hari
 Selama hamil : 4-5 x/hari
Pola eliminasi : BAK : 4-5 x/hari, BAB 1x/ 1 hari/jarang

Aktifitas sehari-hari : mengurus pekerjaan rumah

Pola istirahat dan tidur : tidur siang +/- 1,5 jam, tidur malam +/- 7-8 jam

Seksualitas ( perbedaan sebelum hamil ) :

Imunisasi

TT 1 tanggal :

TT 2 tanggal :

Kontrasepsi yang di gunakan : Suntikan

6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah di derita

Jantung : tidak ada


Ginjal : tidak ada
Asma / TBC paru: tidak ada
Hepatitis : tidak ada
DM : tidak ada
Hipertensi : tidak ada
Epilepsi : tidak ada
HIV / AIDS : tidak ada
Lain-lain : tidak ada

7. Riwayat penyakit Keluarga

Jantung : tidak ada


Hipertensi : tidak ada
Asthma : tidak ada
DM : tidak ada
Lain-lain : tidak ada

24
8. Riwayat Sosial

Status perkawinan : Sah, Kawin 1 kali

Kawin I : Umur : 19 Tahun Dengan Suami umur 21 tahun

Lamanya 4 tahun Anak 1 orang

Kawin II: Umur :-

Kehamilan ini

Direncanakan Diterima
Tidak direncanakan Tidak terima
Rencana pengasuh anak
Sendiri Baby sister
Orang Tua Dll

Perasaan tentang Kehamilan ini : senang dan bahagia

C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBJEKTIF )

1.Keadaan umum : Baik

2.Tanda vital

Tekanan darah : 110/79 mmHg Lila :27 cm

Denyut nadi : 83 X / Menit TB :158 cm

Pernapasan : 26 X / Menit BB ( sebelum hamil ) :53kg

Suhu : 37,10C BB ( selama hamil ) :58 kg

3. Muka : Odema : Ada Tidak ada

: Conjungtiva : Merah muda

: Sklera mata : Tidak Ikterik

4.Leher : Struma : Tidak ada pembengkakan

: Vena Jugularis : Tidak ada pembengkakan

5.Dada : Simetris : simetris

: Mammae : membesar

: Benjolan : Ada Tidak ada

25
: Striae : Ada

: Areola : Menghitam

: Papilla : Menonjol

6.Pinggang : Nyeri : Ada Tidak ada

7.Abdomen

Bekas luka : Ada Tidak ada

Pembesaran perut : Normal

Bentuk perut : Bulat

Odema : Ada Tidak ada

Acites : Ada Tidak ada

Pemeriksaan Kebidanan :

Palpasi uterus :

Tinggi fundus uteri : 24 cm

Letak : Kepala

Presentasi : Kepala L1 : Setinggi pusat

Punggung : Kiri L2 : kiri

TBBJ : 1.860 gr L3 : kepala

Posisi Janin : Normal L4: belum masuk PAP(konvergen)

Kontraksi :-

Frekuensi :-

Kekuatan :-

Palpasi supra pubik kandung kemih :-

Auskultasi

DJJ : aktif Tempat : puki bawah

Frekuensi : 130 x/mnt Teratur / tidak : Teratur

26
8. Genetalia

Inspeksi

Vulva dan vagina : Varices : Ada Tidak ada

: Luka : Ada Tidak ada

: Kemerahan : Ada Tidak ada

: Nyeri : Ada Tidak ada

Perineum :Bekas luka / luka perut : Ada Tidak ada

: Lain-lain : Ada Tidak ada

: Bila ada :

9. Ekstremitas

Oedema tangan dan jari : Ada Tidak ada

Odema Tibia : Ada Tidak ada

Betis merah / lembek /keras : Ada Tidak ada

Varices tungkai : Ada Tidak ada

Reflek patella : - kanan : Ada Tidak ada

- Kiri : Ada Tidak ada

D. UJI diagnostik

Pemeriksaan Laboratorium : -

Pemeriksaan Darah :-

Haemoglobin : 11, 3 % gr Golongan Darah : B

Haemotokrit :- Rheusus
Pemeriksaan Urien :-

Protein :-

Albimin :-

27
Dokumentasi SOAP

Hari/Tanggal : Sabtu/ 28 Oktober 2023


Pukul : 12.15 WIB
Tempat : PMB Zulyati, SY, SST

S : Ny. N berusia 23 tahun datang ke PMB bersama suaminya untuk


memeriksa kehamilan. Ibu mengatakan ini kehamilan keduanya dan belum
pernah keguguran. Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan mengatakan tidak ada
riwayat penyakit keturunan. Hari Pertama Haid Terakhir : 9 Mei 2023

O:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan TTV : TD : 110/79 mmHg LiLa : 27 cm
N : 83 x/mnt BB : 58 Kg
P : 26 x/mnt TB : 158 cm
S : 37,1oC TTP : 16 Februari 2024

Pemeriksaan fisik :
 Mata : Konjungtiva : Merah Muda
: Sklera : Tidak ikterik
 Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid dan vena
Jugularis
 Payudara : Puting : Menonjol
: Areola : Menghitam
: Benjolan : Tidak ada benjolamn
 Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
L1: Setinggi pusat (24 cm)

28
L2: Punggung janin sebelah kiri
L3: Bagian terendah janin kepala
L4: Belum masuk PAP (Konvergen)
 TBBJ : 1.860 gram
 DJJ : 130 x/mnt
 Genetalia : Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan
: Kelenjar Sken : Tidak ada pembengkakan
 Ekstremisitas : Tidak ada oedema
Bawah : Tidak ada varices
 Reflek patella : Ka (+)
: Ki (+)
 Pemeriksaan penunjang :
Hb : 11, 3 % gr
Malaria :(-)
Hepatitis :(-)
HIV :(-)

A : G2P0A0 usia kehamilan 24 minggu 4 hari dengan usia kehamilan normal


P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mengandung gizi
seimbang contohnya yang mengandung karbohidrat tinggi seperti (Nasi,
roti, gandum, jus alpukat, pisang), protein nabati seperti (tahu, tempe,
dll), protein hewani seperti (ikan, telur, ayam, dll) sayuran berwarna
hijau, seperti bayam, brokoli, dan sawi dan sayuran berawarna pekat
seperti bayam merah dan wortel, terong belanda.
4. Untuk pemenuhan nutrisi ibu hamil kebutuhan asupan makanan untuk
satu hari yaitu kebutuhan karbohidat, sebanyak 6 P, 1 P = 100 gram
yang terdapat dalam 3 centong nasi, kebutuhan protein hewani 4 P, 1 P
= 55 gram yang terdapat pada satu butir telur, kebutuhan protein nabati
4 P, 1 P = 50 gram dalam 1 potong sedang tempe, kebutuhan sayuran

29
4 P, 1 P = 100 gram dalam satu gelas sayur tanpa kuah, kebutuhan
Buah 4 P, 1 P = 100 gram atau 1 potong sedang pisang, kebutuhan
minyak 5 P, 1 P = 5 gram/ 1 sendok teh. Dan kebutuhan gula 2 P, 1 P =
10 gram atau 1 sendok makan gula.
5. Menganjurkan ibu untuk minum 8 gelas per hari
6. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan mengkonsumsi tabel Fe 1x sehari
pada malam hari minimal sebanyak 90 tablet selama hamil
7. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene seperti mandi
sebanyak 2 kali sehari, menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur,
menjaga kebersihan kuku, kaki dan organ reproduksi.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari selama 30
menit. Jenis latihan yang dapat dilakukan seperti, stretching, aerobic,
kegel exercise dan senam hamil.
9. Memberitahu ibu ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester II,
meliputi:
a. Sakit punggung d. Sulit tidur
b. Oedema & varises e. Konstipasi
c. Gusi berdarah f. Kram kaki
10. Memberi KIE kepada ibu tentang tanda–tanda bahaya pada trimester II,
meliputi:
a. Keluar darah pervaginam
b. Penglihatan mata kabur
c. Sakit kepala yang hebat dan menetap
d. Nyeri ulu hati
e. Bengkak pada wajah dan tangan
f. Gerakan janin kurang dari 10x/12 jam
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 4 minggu kedepan
atau jika ada keluhan serta tanda bahaya
12. Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan bidan

30
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan data subjektif Ny. N datang ke PMB untuk memeriksa
kehamilannya.
2. Didapati data objektif berdasarkan hasil pemeriksaan semua dalam
batas normal dengan TD: 110/79 mmHg, N: 83x/mnt, R: 26x/mnt, S:
37,1oC, LiLA: 27 cm, TB: 158 cm, BB: 58 Kg, mata tidak pucat dan
sklera tidak ikterik, pada leher tidak ada pembengkakan pada kelenjar
tiroid dan vena jugularis, payudara simetris, mammae membesar,
aereola menghitam dan papila menonjol, abdomen tidak ada luka
bekas operasi, L1: Setinggi pusat (24 cm), L2: punggung janin di
sebelah kiri, L3: kepala, L4: belum masuk PAP, DJJ: 130x/mnt dan
TBBJ: 1.860 gr.
3. Hasil anamnesa diputuskan ibu hamil
4. Penatalaksaan yang dilakukan berupa:
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur
c. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang mengandung
gizi seimbang
d. Menjelaskan porsi makanan dan minuman untuk kebutuhan satu
hari
e. Menganjurkan ibu untuk minum 8 gelas per hari
f. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tabel Fe 1x sehari
pada malam hari.
g. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
h. Memberitahu ibu ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester II.

31
i. Memberitahu kepada ibu tentang tanda–tanda bahaya pada
trimester II.
j. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 4 minggu
kedepan atau jika ada keluhan serta tanda bahaya
k. Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang dianjurkan bidan
B. Saran
1. Bagi Mahasiwa
Diharapkan mahasiswa kebidanan mendapat wawasan dan
pengetahuan tentang asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu
hamil trimester II dan dapat melakukan penatalaksaan pada ibu hamil
trimester II.
2. Bagi pasien/klien
Diharapkan pasien/klien memahami tentang masalah yang
dialaminya dan mendapat pengetahuan, informasi dan edukasi
mengenai asuhan yang telah diberikan oleh bidan atau petugas
kesehatan lainnya

32
DAFTAR PUSTAKA

Dartiwen, S., Nurhayati, Y., ST, S., & Keb, M. (2019). Asuhan Kebidanan pada
kehamilan. Penerbit Andi.
Dewi, R., Kurniawati, P., & Asma, P. N. (2022). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keberhasilan Pemberian Kolostrum pada Ibu Nifas Bersalin
Normal di BPM Zuraidah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pendidikan Dan
Konseling (JPDK), 4(4), 5091–5097.
Hutahaean, S. (2013). Perawatan antenatal. Jakarta: Salemba Medika.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Buku Kesehatan Ibu dan
Anak. Kementerian Kesehatan RI.
Lestari, N. K. P. (2021). Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Dan
Spiritual Pada Ibu Hamil Di Masa Pandemi Di Wilayah Puskesmas
Karangasem 1 Tahun 2021. Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan
Keperawatan 2021.
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. ECG.
Nugroho, D. (2014). Buku Ajar Askeb I Kehamilan. Nuha Medika.
profil kesehatan aceh. (2023). Profil Kesehatan Aceh 2022.
Promkes. (2019). Tanda Bahaya Kehamilan Yang Harus Diketahui Oleh Ibu
Hamil. https://promkes.kemkes.go.id/tanda-bahaya-kehamilan-yang-harus-
diketahui-oleh-ibu-hamil
Romauli, S. (2014). Kehamilan, Buku Ajar Askeb I:Asuhan Dasar Asuhan. Nuha
Medika.
SIMANGUNSONG, R. K. (2018). ASUHAN KEBIDANAN MASA HAMIL,
BERSALIN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR, DAN KELUARGA BERENCANA
PADA NY. E DI BPM GS KOTA PEMATANGSIANTAR.
Syaiful, Y., Ns, S. K., Kep, M., Fatmawati, L., & ST, S. (2019). Asuhan
Keperawatan Kehamilan. Jakad Media Publishing.

33
Tyastuti, S., Wahyuningsih, H. P., SiT, S., Keb, M., Wahyuningsih, H. P., SiT, S.,
& Keb, M. (2016). Asuhan kebidanan kehamilan. Kementerian Kesehatan
RI.
Wagiyo, N., Kp, S., Kep, M., Mat, S., & Putrono, S. K. (2016). Asuhan
Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir Fisiologi dan
Patologis. Penerbit Andi.
Walyani, E. S. (2015). Asuhan kebidanan pada kehamilan. Yogyakarta: Pustaka
baru press.

34

Anda mungkin juga menyukai