Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN 1

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. J

DENGAN KETIDAKNYAMANAN FISIOLOGIS

NYERI PERUT BAGIAN BAWAH

DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN Hj. DINCE SAFRINA

OLEH :

DIANI LESTARI

NIM : P032215401013

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D III KEBIDANAN
PEKANBARU
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN 1

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. J

DENGAN KETIDAKNYAMANAN FISIOLOGIS

NYERI PERUT BAGIAN BAWAH

DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN Hj. DINCE SAFRINA

Disusun Oleh :

DIANI LESTARI

P032215401013

Disetujui Oleh :

Pembimbing Institusi CI Lapangan

Yeni Aryani, SST, M.Keb Hj. Dince Safrina , SST, Bd, MKM

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang atas rahmatnya dan
karunianya saya dapat menyelesaikan Laporan Kasus Praktik Kebidanan Kehamilan
ini dengan tepat waktu. Adapun Laporan Kasus ini mengenai “ Asuhan Kebidanan
Kehamilan pada Ny.”J” dengan Ketidak Nyamanan Fisiologis Nyeri Perut Bagian
Bawah Di PMB Dince Safrina Kota Pekanbaru”.

Tugas ini merupakan tugas bagi mahasiswa program studi D-III Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Riau yang mana tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Praktik Klinik Kebidanan yang dilaksanakan di PMB Dince Safrina. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Husnan, S.KP, MKM selaku direktur Poltekkes Kemenkes Riau
2. Juraida Roito Harahap, SKM, M.Kes, Selaku ketua jurusan Program Stuidi
D-III kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau
3. Ani Laila, SST, M.Biomed, selaku ketua Program Studi D-III Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Riau
4. Elly Susilawati, SST,M.Keb, Selaku Dosen Koordinator Praktik Klinik
Kebidanan
5. Hj. Dince Safrina, SST, Bd, MKM Selaku Pembimbing lapangan di PMB
Dince Safrina.
6. Yeni Aryani, SST,M.Keb Selaku Dosen Pembimbing Institusi Praktik Klinik
Kebidanan
7. Seluruh Kakak-kakak CI lapangan yang telah memberikan ilmu pengetahuan
yang tak ternilai selama dinas PKK-1
Saya jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan. Semoga resume ini
dapat berguna bagi saya khususnya dan pihak yang lain pada umumnya.
Pekanbaru, 26 September 2023

ii
Mahasiswa

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................3
1.3 Waktu Dan Tempat Pengambilan Kasus..................................................................3
1.4 Gambaran Kasus......................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI.................................................................................................................5
2.1 Konsep Dasar Kehamilan...............................................................................................5
2.2 Perubahan Fisiologi Pada Trimeester III..................................................................9
2.3 Konsep Dasar Nyeri Perut Bagian Bawah Pada Ibu Hamil....................................16
BAB III..................................................................................................................................19
TINJAUAN KASUS..............................................................................................................19
BAB IV..................................................................................................................................25
PEMBAHASAN....................................................................................................................25
BAB V...................................................................................................................................28
PENUTUP.............................................................................................................................28
5.1 Kesimpulan............................................................................................................28
5.2. Saran......................................................................................................................29

iii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................30

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1………………………………………………………………………..6

Tabel 2.2 ………………………………………………………………………..7

Tabel 2.3 ………………………………………………………………………..7

Tabel 2.4 ………………………………………………………………………..8

iv
DAFTAR GAMBAR

2.1 nyeri perut bagian bawah……………………………………………..15

v
DAFTAR LAMPIRAN

Dokumentasi ………………………………………………………………………..31

vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


AKI didefinisikan sebagai jumlah kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan,
dan nifas atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab seperti
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan
Indonesia, 2017).
Menurut data profil kesehatan Provinsi Riau tahun 2019 jumlah
kematian ibu tahun 2019 meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebanyak
125 kematian, dengan rincian kematian ibu hamil sebanyak 31 orang,
kematian ibu bersalin 35 orang dan kematian ibu nifas 59 orang. Untuk
jumlah kematian ibu bersalin mengalami penurunan dari tahun sebelumnya ,
sedangkan jumlah kematian ibu hamil dan ibu nifas tahun 2019 meningkat
dari jumlah tahun sebelumnya.
Presentase penyebab kematian ibu hamil dikarenakan perdarahan
sebanyak 41% diikuti dengan penyebab lainnya sebanyak 39%, Hipertensi
dalam kehamilan sebanyak 32%, gangguan system peredaran darah sebanyak
8 %, Gangguan Metabolik sebanyak 3% dan Infeksi sebanyak 5% (Profil
Kesehatan Provinsi Riau 2019).
Pemeriksaan kehamilan harus difokuskan pada intervensi yang
terbukti bermanfaat mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi
yang dilakukan dengan baik oleh tenaga kesehatan khususnya bidan.
Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk memantau perkembangan kehamilan
dan mendeteksi kelainan atau komplikasi yang menyertai kehamilan secara
dini dan dapat ditangani secara benar. Sepuluh standar minimal asuhan
kehamilan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan diantaranya terdapat temu
wicara, pelaksanaan temu wicara bertujuan untuk mengetahui permasalahan
dan ketidaknyamanan yang dialami ibu (Manuaba,2008)

1
Ibu hamil umumnya mengalami ketidaknyamanan dalam masa
kehamilan, tiap trimester ketidaknyamanan yang dialami akan berbeda sesuai
dengan perubahan fisiologis dan psikologis yang dialami oleh ibu. Beberapa
ketidaknyamanan trimester III antara lain sering buang air kecil, nyeri
punggung, nyeri perut bagian bawah, varises, bengkak dan kram kaki, sesak
nafas dan mudah lelah.
Salah satu diantara ketidaknyamanan fisiologis trimester III yaitu nyeri
perut bagian bawah. Nyeri perut bagian bawah adalah rasa sakit yang
menusuk atau tajam pada perut bagian bawah. Hal ini karena rahim yang
membesar sehingga mengakibatkan adanya tekanan pada kandung kemih
yang berlokasi di bagian bawah perut. Nyeri perut bagian bawah juga bisa
dirasakan ketika janin begerak. Dengan semakin besarnya janin maka gerakan
kepala, badan, dan tendangan kakinya akan semakin kuat. Nyeri perut juga
bisa terjadi karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim
yang semakin membesar. Ketidaknyamanan ini merupakan masalah yang
tidak berbahaya bagi kehamilan tetapi memerlukan perhatian khusus karena
dapat mengganggu kenyamanan pada ibu hamil.
Dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di PMB Dince
Safrina beberapa minggu terakhir, ditemukan 51 data kunjungan pasien ANC
pada trimester ketiga, 4 diantaranya mengalami ketidaknyamanan fisiologis
trimester ketiga yaitu sering nyeri perut bagian bawah. Berdasarkan uraian
diatas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus tentang “Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil dengan Ketidaknyaman fisiologis Trimester III yaitu
Nyeri Perut Bagian Bawah di PMB Dince Safrina, Tahun 2023”.

1.2 Tujuan
1.2.1Tujuan Umum
Melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. J dengan
ketidaknyamanan fisiologis nyeri perut bagian bawah serta

2
mendokumentasikan asuhan dengan metode SOAP di PMB Hj. Dince
Safrina pada tanggal 26 September 2023

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada Ny”J” dengan
ketidaknyamanan fisiologis nyeri perut bagian bawah di PMB Dince
Safrina di Kota Pekanbaru
b. Mampu melakukan pengkaji data objektif pada Ny”J” dengan
ketidaknyamanan fisiologis nyeri perut bagian bawah di PMB Dince
Safrina di Kota Pekanbaru.
c. Mampu menegakkan Assesment Pada Ny”J” dengan ketidaknyamanan
fisiologis nyeri perut bagian bawah di PMB Dince Safrina di Kota
Pekanbaru.
d. Mampu melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny”J” dengan
ketidaknyamanan fisiologis nyeri perut bagian bawah di PMB Dince
Safrina di Kota Pekanbaru.

1.3 Waktu Dan Tempat Pengambilan Kasus


Waktu pengambilan kasus ini dilakukan pada Senin, 26
September 2023 dimulai dari kontak pertama dengan klien yaitu pada
usia kehamilan 38 minggu (trimester III). Tempat Pengambilan kasus
ini dilakukan di PMB Dince Safrina, JL. Limbungan, Limbungan,
Kecamatan Rumbai Pesisir Kota.

1.4 Gambaran Kasus


Pada tanggal 26 September 2023 pukul 16.30 WIB. Penulis

melakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara dan pemeriksaan

fisik pada Ny.J dan didapatkan hasil anamnesa : Ny. J usia 28 tahun (G2 P1

3
A0 H1) beragama islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan sebagai ibu

rumah tangga. Menikah dengan Tn.R, usia 29 tahun, agama islam,

pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai pedagang. Ibu datang ke Praktik

Bidan Mandiri dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah, dengan

HPHT 2 Januari 2023 dan taksiran persalinannya 9 Oktober 2023, usia

kehamilan 38 minggu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum ibu

baik, tekanan darah 120/70 mmHg, pernapafasan 20x/menit, nadi 90x/menit

dan suhu 36,4oC. Pemeriksaan abdomen di dapatkan TFU 3 jari di atas pusat

dan pusat (32cm), puka, bagian terbawah kepala janin, dan belum masuk

PAP (Pintu Atas Panggul). Asuhan yang diberikan bertujuan untuk

memastikan ibu dan janin sehat dan selama masa kehamilan dan mendeteksi

dini komplikasi pada masa kehamilan. Asuhan yang diberikan ke ibu yaitu

asuhan kebidanan kepada ibu hamil trimester III dengan pendokumentasian

metode SOAP.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


2.2.1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan dan persalinan bukanlah sebuah proses patologis
melainkan proses alamiah (normal), tetapi kondisi normal tersebut dapat

4
berubah menjadi abnormal. Menyadari hal tersebut, dalam melakukan asuhan
tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada
indikasi. Berdasarkan hal tersebut kehamilan didefinisikan sebagaimana
berikut.
1. Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi hingga
lahirnya janin. Lama kehamilan ini berlangsung selama 280 hari (40
minggu atau sama dengan sembilan bulan tujuh hari) (Situmorang
dkk., 2021).
2. Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan pertemuan sel
ovum dan sel sperma di dalam uterus tepatnya di tuba fallopi. Setelah
itu terjadi proses konsepsi dan terjadi nidasi, kemudain terjadi
implantasi pada dinding uterus, tepatnya pada lapisan edomentrium
yang terjadi pada hari keenam dan ketujuh setelah konsepsi (Rintho,
2022).
2.2.2. Pemeriksaan Antental Care
Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional
untuk ibu hamil selama masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan antental yang ditetapkan (Kemenkes RI, 2016).
Antenatal Care menurut World Health Organization (WHO) dalam
Rahayu (2020) bertujuan untuk mendeteksi terjadinya resiko tinggi terhadap
kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan
memantau keadaan janin.
Kunjungan Antenatal Care yang dianjurkan WHO sebanyak 8 kali
selama hamil (Dadan, 2021). Pada masa pandemi Covid-19, kunjungan
antenatal itu dianjurkan sebanyak 6 kali dengan frekuensi kunjungan :

Table 2.1
Kunjungan Antenatal Care

Trimester Jumlah Kunjungan

5
1 2X
2 1X
3 3X

Untuk memantau kehamilan ibu, gunakan buku KIA, buku diisi setiap kali
ibu melakukan kunjungan antenatal lalu berikan kepada ibu untuk disimpan dan
dibawa kembali pada kunjungan berikutnya. Pastikan ibu hamil mendapatkan
pelayanan pemeriksaan kehamilan yang meliputi 10T :

1. Pengukuran Tinggi Badan Dan Penimbangan Berat Badan


Kenaikan berat badan normal pada ibu hamil dari trimester I sampai
trimester III yang berkisar 9-13,9 kg dan kenaikan perminggunya adalah
400gr-500 gr. Bila TB kurang dari 145 cm, maka faktor resiko panggul
sempit, kemungkinan sulit melahirkan secara normal.
Penambahan berat badan selama kehamilan ditentukan dengan
menggunakan rumus indeks masa tubuh (IMT). Dimana IMT dihitung
menggunakan rumus :
IMT : BB
TB2
Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Berdasarkan
IMT :
Tabel 2.2

IMT Sebelum Hamil IMT Total Kenaikan BB


Underweight <18,5 12,5-18,o kg
Normal weight 18,5-24,9 12,5-16,0 kg
Overweight 25,0-29,9 7-11,5 kg
Obess >30 5-9 kg

6
2. Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah. Yang normal adalah 120/80 mmHg. Bila
tekanan darah lebih besar atau sama dengan 14/90 mmHg, ada faktor resiko
hipertensi dalam kehamilan.
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas
Ini dilakukan untuk mengetahui status gizi ibu hamil (skrinning KEK)
dengan normal > 23,5 cm, jika didapati kurang dari 23,5 cm maka perlu
perhatian khusus tentang asupan gizi selama kehamilan.
4. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Pemeriksaan TFU berfungsi untuk menentukan umur kehamilan
berdasarkan minggu dan untuk mengetahui kapan gerakan janin mulai
dirasakan.
Table 2.3
Usia kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 1-3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat simfisis
20 3 jari di atas pusat
24 Setinggi pusat
32 Pertengahan pusat prosesus
xiphoidesus (px)
36 3 jari di bawah prosesus
xiphoidesus(px)
40 Pertengahan pusat px

5. Terdengar Detak Jantung Janin (DJJ)


Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih
dari 160/menit menunjukkan adanya gawat janin.
6. Tentukan presentasi janin

7
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan
untuk mengetahui letak janin. Apabila pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan
letak, panggul sempit atau ada masalah lain.
7. Pemberian imunisasi TT
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus
mendapatkan imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, dapat dilakukan
skrining status imunisasi TT pada ibu hamil. Pemberian imunisasi TT pada
ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini. Imunisasi Tetanus
Toxoid harus segera diberikan pada saat seorang wanita hamil melakukan
kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minngu ke-4 (Astuti, dkk, 2017).

Tabel 2.4

Skrining Tetanus Toksoid

Pemberian Selang Waktu Lama Perlindungan


Minimal
TT 1 Pada kunjungan -
antenatal pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur hudup

8. Pemberian Tablet Tambah Darah


Pemberian tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD) diberikan pada
ibu hamil sebanyak satu tablet (60mg) setiap hari berturut-turut selama 90 hari
selama masa kehamilan, sebaiknya memasuki bulan kelima kehamilan
(Depkes RI dalam Afriani 2018).

9. Tes Laboratorium Hemoglobin Darah (HB)


Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mencegah hal-hal buruk yang
bisa mengancam janin. Hal ini bertujuan untuk skrinning/mendeteksi jika
terdapat kelainan yang perlu dilakukan lebih lanjut (Depkes RI, dalam
Afriani).2018).
Klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada wanita dapat dibagi menjadi
4 bagian yaitu :
a. Hb > 11 gr% tidak anemia (Normal)
b. Hb 9-10 gr% anemia ringan
c. Hb 7-8 gr% anemia sedang
d. Hb <7 gr% anemia berat

8
Nilai normal menurut WHO, kriteria persangkaan anemia, bila Hb
dibawah :

a. Wanita tidak hamil 12 gr%


b. Wanita hamil 11 gr%
c. Trimester I 11 gr%
d. Trimester II 10,5 gr%
e. Trimester III 11,0 gr%

10. Tata Laksana/ Penanganan Kasus


Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan.Kasus-kasus yang
tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan (Susyanty,Lestary,
dan Raharni, 2016; Kurniasih dkk., 2020).

2.2 Perubahan Fisiologi Pada Trimeester III


2.2.1. Pengertian Kehamilan Trimster III
Kehamilan adalah proses menyatunya sel telur dan sperma mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin yang berlangsung selama 40 minggu.,
mulai dari hari pertama haid terakhir. Trimester III adalah periode
persiapan persalinan, Penentuan kelahiran bayi kewaspadaan sewaktu-
waktu kelahiran bayi dan kebahagiaan.
2.2.2. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan Trimester III
1. Uterus
Pada usia kehamilan trimester 3 frekuensi dan kekuatan
kontraksi otot segmen atas rahim semakin meningkat. Oleh karena
dapat menyebabkan segmen bawah rahim itu segmen bawah rahim
menjadi lebih lebar dan tipis. Selama hamil uterus akan berubah
menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta dan
amnion. Pada akhir kehamilan berat uterus rata-rata 1100 gram dan
peningkatan uterus 30x22,5x20 cm. (Prawirohardjo. 2010; h.175).
2. Payudara

9
Payudara tampak membesar, putting susu menonjol, areola
menghitam dan mengeluarkan cairan berwarna kekuningan yang
disebut kolostrum. (Prawirohardjo, 2010; h.179)
3. Vagina
Pada saat hamil vagima akan terlihat beerwarna keunguan
dengan tanda Chadwick. Dinding vagina mengalami banyak
perubahan dan mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan
hipertrofi sel otot polos, perubahan ini mengakibatkan bertambah
panjangnya dinding vagina. (Prawirohardjo, 2010; h.178).
4. Sistem Endokrin
Pada usia kehamilan trimester 3 kadar hormone estrogen akan
meningkat sedangkan progesterone semakin sedikit. Estrogen bersifat
merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron
menjaga otot rahim agar tetap rileks selama kehamilan. Hormon
oksitosin dan prolaktin pada saat kehamilan aterm sampai masa
menyusui akan meningkat berfungsi sebagai perangsang produksi ASI
(Saifuddin, 2009).
5. Sistem Muskuloskeletal
Terjadi lordosis progresif pada kehamilan akibat kompensasi
pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya
berat ke belakang ke arah dua tungkai yang akhirnya membuat ibu
merasakan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada
akhir kehamilan (Prawirohardjo, 2010; h. 186).
6. Sistem Kardiovaskuler
Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan
menekan vena kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam
posisi telentang. Penekanan vena kava inferior ini akan mengurangi
darah balik vena ke jantung. Akibatnya terjadi penurunan preload. Dan
cardiac output, sehingga akan menyebabkan terjadinya hipotensi

10
arterial yang dikenal dengan sindrom hipotensi supine dan pada
keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan
kesadaran. Penekanan pada aorta akan mengurangi membuat fungsi
ginjal menurun jika dibandingkan posisi miring. (Prawirohardjo, 2010;
h. 182).
7. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang akan mengenai perut yang
dikenal striae gravidarum. (Prawirohardjo, 2010).

8. Perubahan Metabolik
Selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg, pada
trimester 2 dan trimester 3 pada perempuan gizi baik dianjurkan
menambah kenaikan berat badan sebesar 0,4 kg perminggu, sementara
pada perempuan dengan gizi kurang dianjurkan menaikan berat badan
0,5 kg per minggu (Prawirohardjo, 2010).
9. Sistem Pencernaan
Perubahan akan terjadi pada motilitas otot polos pada traktus
digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di
lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis yang
disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bagian bawah
(Prawirohardjo, 2010).
10. Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan
sering berkemih. Keadaan ini akan menghilang dengan semakin
tuanya kehamilan (Prawirohardjo, 2010)
2.2.3. Ketidak Nyamanan Fisiologis Ibu Hamil Pada Trimester III
Ketidaknyamanan pada trimester III, yaitu:

11
a. Pusing
Pusing merupakan timbulnya perasaan melayang karena
peningkatan volume plasma darah yang mengalami peningkatan
hingga 50%. peningkatan volume plasma akan meningkatkan sel
darah merah sebesar 15-18%. Peningkatan jumlah sel darah merah
akan mempengaruhi kadar haemoglobin darah, sehingga jika
peningkatan volume dan sel darah merah tidak diimbangi dengan
kadar haemoglobin yang cukup, akan mengakibatkan terjadinya
anemia (Farid Husin, 2014).
Jika telah diyakini bahwa keluhan yang terjadi merupakan efek
dari perubahan fisiologi yang terjadi, anjurkan ibu untuk cukup
beristirahat baik dimalam hari atau siang hari agar stamina ibu tetap
terjaga. Gejala ini dapat dikurangi dengan menghindari berdiri secara
tiba-tiba dari keadaan duduk atau berbaring, sebelum bangun harus
miring terlebih dahulu dan duduk secara bertahap atau perlahan,
hindari berdiri terlalu lama, dan jangan lewatkan waktu makan (Farid
Husin, 2014).

b. Nyeri Punggung
Nyeri punggung saat trimester III umumnya terjadi karena punggung
ibu hamil harus menopang bobot tubuh yang lebih berat. Rasa nyeri ini
juga dapat disebabkan oleh hormon rileksin yang mengendurkan sendi di
antara tulang-tulang di daerah panggul. Kendurnya sendi-sendi ini dapat
memengaruhi postur tubuh dan memicu nyeri punggung.
Untuk mengatasi hal tersebut, ibu hamil dapat melakukan hal-hal
sebagai berikut.
a. Lakukan latihan panggul, seperti senam hamil, peregangan kaki secara
rutin, atau senam kegel.

12
b. Letakkan bantal di punggung saat tidur untuk menyangga punggung
dan perut ibu hamil. Jika ibu hamil tidur dengan posisi miring maka
letakkan bantal di antara tungkai.
c. Duduk dengan tegak dan gunakan kursi yang menopang punggung
dengan baik.
d. Gunakan sepatu yang nyaman, contohnya sepatu hak rendah karena
model ini dapat menopang punggung lebih baik.
e. Kompres punggung dengan handuk hangat.
c. Sering Buang Air Kecil
Semakin mendekati persalinan, janin akan bergerak turun ke area
panggul dan membuat ibu hamil merasakan adanya tekanan pada kandung
kemih. Kondisi tersebut mungkin bisa membuat frekuensi buang air kecil
meningkat dan membuat urine mudah keluar saat ibu hamil bersin atau
tertawa. Pastinya melelahkan apabila harus bolak- balik ke toilet. Untuk
mengatasi hal tersebut, ibu hamil dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Hindari mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau
minuman bersoda, karena bisa membuat ibu hamil lebih sering buang
air kecil.
2. Pastikan minum air putih setidaknya delapan gelas sehari. Namun,
hindari minum sebelum tidur.
3. Jangan menahan rasa ingin buang air kecil karena hal ini mungkin
dapat meningkatkan frekuensi ke toilet.
d. Sesak Napas
Otot yang berada di bawah paru-paru dapat tergencet oleh rahim
yang terus membesar. Hal ini membuat paru-paru sulit untuk
mengembang dengan sempurna sehingga kadang membuat ibu hamil sulit
untuk bernapas. Jika ibu hamil mengalami hal demikian maka cobalah
lakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Topang kepala dan bahu dengan bantal saat tidur.

13
2. Lakukan olahraga ringan secara rutin untuk memperbaiki posisi tubuh
sehingga paru-paru dapat mengembang dengan baik.
e. Dada Terasa Panas atau Terbakar
Rasa terbakar di dada disebabkan oleh perubahan hormon yang
menyebabkan otot lambung menjadi rileks dan tertekannya lambung oleh
rahim yang semakin membesar. Hal tersebut memicu isi dan asam lambung
terdorong naik ke kerongkongan yang menimbulkan keluhan berupa rasa
panas atau terbakar di dada. Untuk menghindarinya, ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan oleh ibu hamil sebagaimana berikut. 1. Teliti dalam
memilih makanan. Jauhi makanan yang asam, pedas, berminyak, atau
berlemak, dan batasi konsumsi minuman berkafein. 2. Makanlah dengan
frekuensi lebih sering, tetapi dengan porsi yang sedikit. Jangan makan sambil
berbaring atau mendekati waktu tidur.
f. Nyeri Perut Bagian Bawah
Nyeri perut bagian bawah disebabkan oleh semakin membesarnya
uterus sehingga keluar dari rongga panggul menuju rongga abdomen.
Keadaan ini berakibat pada tertariknya ligamen-ligamen uterus seiring dengan
pembesaran yang terjadi yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan dibagian
perut bawah (Farid Husin, 2014).

Gambar 2.1

Nyeri perut bagian bawah termasuk hal fisiologis yang dialami pada
ibu hamil saat proses kepala bayi akan masuk panggul. Sesuai dengan
pendapat Kusmiyati, dkk (2010) bahwa ibu hamil akan merasakan nyeri pada

14
bagian perut bahwa ketika kepala bayi akan masuk panggul.
Asuhan yang dapat dilakukan terkait nyeri fisiologis perut bagian
bawah dalam masa kehamilan yaitu :

1) Menganjurkan ibu untuk mengompres perut menggunakan air hangat.


2) Menganjurkan ibu untuk mengindari berdiri secara tiba-tiba dari posisi
jongkok.
3) Menganjurkan ibu posisi tubuh yang baik, sehingga memperingan gejala
nyeri yang mungkin timbul. (Farid Husin, 2014).

g. Bengkak Dan Kram Pada Kaki

Bengkak atau oedem adalah penumpukan atau retensi cairan pada


daerah luar sel akibat dari berpindahnya cairan intraseluker ke ekstraseluler.
Oedema pada kaki biasa dikeluhkan pada usia kehamilan di atas 34 minggu.
Hal ini dikarenakan tekanan uterusyang semakin meningkat dan
mempengaruhi sirkulasi cairan (Farid Husin, 2014).

Asuhan yang disarankan untuk dilakukan oleh ibu hamil dalam


mengurangi keluhan yang dirasakan:

1. Meminta ibu untuk meluruskan kakinya yang kram dalam posisi berbaring
kemudian menekan tumitnya atau dengan posisi berdiri dengan tumit
menekan pada lantai.
2. Menyarankan ibu hamil untuk melaksanakan latihan ringan umum seperti
memposisikan kaki lebih tinggidari tempat tidur sekitar 20-25 cm,
mendorsofleksikan kaki dan melakukan pijatan ringan, berjalan untuk
menjalankan sirkulasi darah menuju tungkai, mempertahankan posisi yang
baik dalam beraktivitas agar dapat meningkatkan sirkulasi darah.
3. Menyarankan ibu hamil untuk mengkonsumsi vitamin B, C, D, Kalsium,
dan fosfor agar terdapat keseimbangan anatar kadar tersebut dalam tubuh
ibu dan menghindari terjadinya keluhan. (Farid Husin, 2014).

15
2.3 Konsep Dasar Nyeri Perut Bagian Bawah Pada Ibu Hamil
2.3.1. Pengertian Nyeri Perut Bagian Bawah

Nyeri perut bagian bawah adalah rasa sakit yang menusuk atau
tajam pada perut bagian bawah atau selangkangan. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar.

Kondisi tubuh ibu bisa berubah-ubah selama masa kehamilan,


salah satu yang paling sering dialami adalah sakit pada perut bagian
bawah. Perut merupakan anggota tubuh yang paling banyak
mengalami perubahan saat kehamilan hingga pasca persalinan.
Karenanya, perut bagian bawah yang terasa sakit atau tidak nyaman
semasa kehamilan termasuk normal dialami ibu hamil. Meski tidak
perlu terlalu dikhawatirkan, penting bagi ibu untuk selalu memahami
sinyal tubuh yang dirasa sakit. Sebab, bisa jadi ada sesuatu yang
sebetulnya perlu perhatian.

2.3.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Perut Bagian


Bawah
1) Perut Kembung
Peningkatan hormon progesteron semasa kehamilan
membuat otot-otot lebih rileks, sehingga perut dipenuhi gas.
Gas yang menumpuk di perut ibu hamil menyebabkan
tekanan pada ligamen semakin besar. Akibat dari tekanan
inilah, perut ibu hamil terasa sakit. Umumnya, semakin besar
usia kehamilan, semakin besar pula tekanan yang terasa.
Tentu hal ini tidak membuat ibu nyaman.
2) Gangguan Pencernaan
Pada ibu hamil, transit makanan di usus akan lebih
lama, karena peningkatan estrogen dan progesteron dapat
memperlambat kinerja usus dalam mencerna makanan.

16
Alhasil, kinerja usus dalam memproses makanan yang transit
tersebut jadi lebih lambat dari kondisi biasanya. Kondisi ini
menyebabkan perut bagian bawah terasa nyeri.
3) Kelelahan
Kelelahan adalah salah satu faktor penyebab paling
sering ibu hamil mengalami sakit perut bagian bawah.
Padahal, ibu hamil tentu ingin sekali beraktivitas seperti
biasa, meski tengah mengandung. Ibu hamil tentu boleh
beraktivitas seperti sediakala, namun tetap memperhatikan
kondisi fisik. Sebab, aktivitas yang berlebihan saat hamil
membuat penekanan pada perut semakin terasa. Akibatnya,
perut bagian bawah akan terasa tertekan dan semakin nyeri.
4) Kontraksi Palsu
Jika perut bagian bawah sering terasa sakit pada
trimester akhir atau menjelang Hari Perkiraan Lahir (HPL),
bisa jadi ini pertanda terjadinya kontraksi palsu. Kondisi ini
bisa terjadi saat otot-otot rahim mengalami ketegangan.
Berbeda dengan kontraksi adekuat, kontraksi palsu akan
muncul dengan pola yang tidak teratur dan bisa hilang saat
mengganti posisi yang nyaman.
5) Perubahan Hormon
Perubahan hormon yang dialami selama kehamilan
membuat ligamen bundar atau ligamen yang menahan posisi
rahim menjadi longgar dan melar. Hal ini terjadi untuk
menyesuaikan ukuran rahim akibat pertumbuhan dan
perkembangan bayi di dalam rahim.
Saat bayi membesar dalam kandungan, kondisi ini
membuat rahim dan ligamen bundar menjadi meregang.
Peregangan ini yang membuat ibu kerap merasakan nyeri
pada bagian perut bawah saat hamil.

2.3.2 Penatalaksanaan nyeri perut bagian bawah

17
1. Istirahat
Saat ibu tiba-tiba mengalami nyeri perut bagian bawah
saat hamil, cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah
ini dengan melakukan istirahat. Segera hentikan aktivitas yang
dilakukan dan beristirahat. Ibu bisa berbaring atau duduk
dalam posisi yang nyaman.
2. Gerak Perlahan
Jangan melakukan pergerakan secara tiba-tiba saat
kamu mengalami kondisi ini. Pastikan untuk bergerak secara
perlahan. Jika kamu ingin berganti posisi duduk atau berbaring,
pastikan untuk melakukan secara hati-hati. Hal ini akan
membuat ligamen bundar meregang secara bertahap sehingga
meringankan rasa nyeri. Jika ibu ingin batuk atau bersin, tidak
ada salahnya untuk menekuk bagian lutut ke atas dan
melenturkan pinggul untuk mengurangi tarikan pada ligamen.
3. Olahraga Rutin
Menjalankan kehamilan bukan berarti kamu harus
menghindari berbagai jenis olahraga. Ibu hamil disarankan
untuk melakukan olahraga saat kehamilan berjalan sehat untuk
mengatasi berbagai keluhan yang bisa dialami, salah satunya
nyeri perut bagian bawah.
4.Kompres Air Hangat
Mengompres perut dengan air hangat bisa meredakan
nyeri perut bagian bawah saat hamil. Caranya, tempelkan
handuk yang sudah dicelupkan ke air hangat, kemudian
tempelkan ke bagian perut yang nyeri. Bisa juga
mengompresnya dengan menggunakan botol plastik yang diisi
air hangat dan dilapisi handuk atau kain. Hindari suhu air yang
terlalu panas, karena meningkatkan resiko pada janin.

18
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tempat Yankes : PMB Hj. DINCE SAFRINA
Tanggal pengkajian: 26 September 2023
Mahasiswa : Diani Lestari
A. DATA SUBJEKTIF

19
1. BIODATA
Nama ibu : Ny. J Nama Suami : Tn. R
Umur : 28 th Umur : 29 th
Agama : islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jl. Limbungan Alamat : Jl. Limbungan
No. Hp : 0822xxxxxxxx No. Hp : 0822xxxxxxxx
Alasan Kunjungan / Riwayat / Keluhan Utama : Ibu mengatakan ingin memeriksa kehamilannya dan
mengeluh nyeri pada perut bagian bawah
2. RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT : 2-01-2023 Perkiraan Partus : 9-10-2023
Siklus : 28 hari Masalah : -
3. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan Ke :1 Usia Saat Kawin : 24 th
Lamanya Perkawinan : 4 th
4. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU
Tgl/ Keadaa
Usia Temp Jenis
N Thn Penolon Anak n Anak
Kehamila at Persalina Nifas
o Partu g JK/BB sekaran
n Partus n
s g
NORMA NORMA PR/
1. 2009 Aterm BPM BIDAN HIDUP
L L 3300 gr
2. H A M I L I N I

5. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


Pertama kali memeriksakan kehamilan pada UK: 7 minggu
Pemeriksaan ini yang ke: 11
Masalah yang pernah dialami
Trimester I : Ibu mengatakan bahwa ibu mengalami mual muntah

20
Trimester II : Ibu mengatakan bahwa ibu mengalami mual muntah
Trimester III : Ibu mengatakan nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah
Imunisasi : TT2
Pengobatan/anjuran yang pernah diperoleh : Tablet Fe, Calsium, Asam Folat, Gestiamin
6. RIWAYAT KESEHATAN REPRODUKSI IBU
Ibu mengatakan tidak ada memiliki masalah kesehatan yang berkaitan dengan seistem
reproduksi ibu seperti HIV/AIDS, kanker serviks dan lainnya
7. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ibu mengatakan tidak ada memiliki riwayat penyakit keluarga seperti diabetes,
hipertensi,asma dan lainnya
8. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA
Ibu mengatakan bahwa tidak pernah menggunakan kb
9. POLA MAKAN/ MINUM / ELIMINASI / ISTIRAHAT / PSIKOSOSIAL
A. Makan ibu : 3 x/hari
Makanan yang sering di konsumsi
Makan pagi : lontong sayur, buah
Makan siang : nasi,sayur, ikan, buah
Makan malam : nasi, sayur, ikan, buah
B. Minum : 7 gelas/hari
C. Eliminasi : BAK 5 x/hari, BAB : 1 x/hari
D. Istirahat : Tidur Siang 1jam/hari, Tidur Malam : 6 jam /hari
E. Psikososial :

- Ibu mengatakan bahwa ibu sangat menerima kehamilan saat ini

- Ibu mengatakan suami dan keluarga senang terhadap kehamilan ini

F. Sosial Support dari : suami dan keluarga.


B. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran: composmetis

21
c. Sikap tubuh: lordosis
d. BB Sebelum Hamil : 62 kg BB Sekarang : 71 kg
e. TB : 152 cm
f. LILA : 26 cm
g. IMT : 62/1,522 = 62/2,31 = 26,83 kg/m2
h. TTV : TD : 120/70 mmHg; S : 36,4 oC; P : 20x/menit; N : 80x/menit.
i. Rambut/kepala: rambut/kepala tampak bersih, tidak ada ketombe dan rambut rontok
j. Mata : sclera tidak ikterik, konjungtiva tampak merah muda, penglihatan jelas, dan tidak
menggunakan alat bantu
k. Muka : tidak ada terdapat pembengkakan dan tidak ada cloasma gravidarum
l. Hidung : tidak ada terdapat pembengkakan atau polip
m. Mulut : tidak ada carries pada gigi, pada lidah tidak terdapat stomatitis, dan tidak terdapat
pembengkakan atau perdarahan pada gusi
n. Telinga : bersih, dan tidak mengeluarkan cairan
o. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan pembengkakan vena jugularis
p. Payudara: Putting susu menonjol, aerola mammae hiperpigmentasi, sudah ada
pengeluaran asi
q. Abdomen
 Inspeksi : Tidak ada terdapat bekas operasi, terdapat striae albican dan linea nigra
 Palpasi :
Bagian atas perut ibu terasa lunak, bundar, dan tidak melenting. Kemungkinan
bokong janin.
Bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat, dan melenting. Kemungkinan kepala
janin.
Bagian samping kiri perut ibu teraba seperti tonjolan-tonjolan kecil, kemungkinan
ekstremitas janin.
Bagian samping kanan teraba teraba keras dan memanjang, kemungkinan
punggung janin.
TFU : 3 jari di atas pusat, 32 cm

22
TBJ : (32-13) x 155 = 3.255 gr
 Auskultasi : DJJ 143 x/menit
r. Ekstremitas : eksremitas atas dan bawah tidak ada odema dan tidak ada varises
s. Refleks Patella : kiri kanan (+) gerakan normal.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USD 2D : Janin hidup, tunggal, intrauteri, keadaan umum janin baik
D. KESIMPULAN
Diagnosa :
1. Dx Ibu : Ny. J G2 P1 A0 H1, Usia Kehamilan 38 minggu, keadaan umum ibu baik
2. Dx Janin : janin hidup tunggal intrauterine, presentasi kepala, keadaan janin baik
E. PLANNING
1. Membina hubungan baik dengan pasien.

2. Mengiformasikan kepada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan bahwa hasil TTV ibu
dalam batas normal TD : 120/70 S: 36,4 oC P: 20 x/menit N: 80 x/menit dan keadaan janin
baik DJJ : 143 x/menit, ibu mengerti.
3. Memberikan penkes kepada ibu mengenai perubahan fisiologis pada ibu yang

mengakibatkan ibu mengalami nyeri perut bagian bawah atau bisa disebabkan karena

berhubungan intim dan kurangnya istirahat, ibu mengerti.

4. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dialaminya adalah hal yang normal karena

terjadi perubahan fisik berupa pelebaran pada abdomen dikarenakan perut yang membesar

dan penekanan kepala janin ke pintu atas panggul, ibu mengerti.

5. Memberitahu dan menjelaskan kepada ibu cara untuk mengatasi nyeri perut bagian bawah,

yaitu dengan mengompres bagian perut bawah ibu dengan air hangat dan menganjurkan ibu

untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat-berat, ibu mengerti.

6. Menganjurkan ibu untuk memperbanyak minum air putih karena jika ibu kurang

23
mengkonsumsi air putih di khawatirkan terjadinya dehidrasi, ibu mengerti

7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan tidak tidur terlalu malam atau dengan

menambahkan jam tidur siangnya, ibu mengerti

8. Menganjurkan ibu untuk mengurangi makanan dan minumam yang mengandung gula karena

dikhawatirkan terjadi obesitas atau kelebihan berat badan pada bayi, ibu mengerti

9. Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan TM III


 Keluar darah dari jalan lahir
 Penglihatan kabur
 Bengkak diwajah dan jari tangan
 Perdarahan hebat
 Pusing yang hebat
 Gerakan bayi berkurang
 Demam tinggi
10. Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan
 Kontraksi yang teratur
 Bayi terasa berada dibawah panggul
 Air ketuban pecah
 Punggung sakit dan kram
 Keluar lendir bercampur darah
11. Memberitahu ibu untuk mempersiapkan kebutuhan ibu dan bayi menjelang persalinan seperti

penolong persalinan,peralatan bayi dan keperluan ibu saat bersalin,keluarga yang

mendampingi,biaya, kendaraan, pendonor darah, ibu mengerti.

12. Memberitahu ibu untuk datang kembali 1 minggu lagi atau jika ada keluhan serta apabila ibu
mulai merasakan tanda-tanda persalinan, ibu mengerti.

24
BAB IV
PEMBAHASAN

Tujuan asuhan kehamilan yang harus di upayakan oleh bidan melalui asuhan
antenatal yang efektif; adalah mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik mental

25
sosial ibu dan bayi dengan pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan proses
kelahiran bayi. Pada kasus Ny. J yang datang untuk memeriksakan kehamilannya
dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah, dilakukan pemeriksaan awal terlebih
dahulu yaitu pemeriksaan fisik head to toe

Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 26 September 2023, Ny. J
G2P1A0H1 usia 28 tahun. Hari pertama haid terakhir ibu yaitu tanggal 2 Januari 2023,
tafsiran tanggal persalinan ibu yaitu tanggal 9 Oktber 2023. Bila dihitung dari awal
kehamilan sampai usia kehamilan ibu 38 minggu. Ny. J sudah melakukan kunjungan
kehamilan ke fasilitas kesehatan sebanyak 11 kali.

Pada saat pemeriksaan berat badan, Ny J mengalami kenaikan berat badan pada
usia kehamilan 37-38 minggu berat badan Ny. J yaitu 71 kg. Dari pengumpulan data,
diketahui berat badan Ny. J sebelum hamil adalah 62 kg. Bila dihitung kenaikan berat
badan Ny. J dari sebelum hamil sampai dengan kehamilan 37-38 minggu yaitu 9 kg
dengan tinggi badan 152 cm maka jika dicari IMT Ny. J dengan rumus berat badan
(dalam kg) / tinggi badan (dalam meter) 2 adalah 26,83 kg/m2. Pada pemeriksaan
LILA didapatkan LILA Ny. J 32 cm.

Pada saat pemeriksaan palpasi abdomen, diketahui Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Ny. J ialah 3 jari di atas pusat 32 cm. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan TFU
menggunakan metline, selanjutnya melakukan perhitungan TBJ menggunakan hasil
pemeriksaan TFU menurut Mc.Donald. Perhitungan TBJ ini menggunakan rumus
Johnson Tausack yaitu TFU-(11/12/13) x 155. Pada bagian terendah janin belum
memasuki PAP sehingga rumusnya adalah (32- 13) x (155) = 3.300 gram.

Sementara itu, hasil pemeriksaan palpasi abdomen pada Ny. J menunjukkan hal
yang fisiologis. Dalam pemeriksaan didapati pada bagian atas teraba bokong, bagian
kiri teraba ekstremitas janin, bagian kanan teraba punggung janin, dan bagian bawah
teraba kepala janin.

Dilakukan pemeriksaan DJJ dan didapatkan DJJ = 143 x/menit. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa DJJ normal rata-rata sekitar 140x/menit dengan variasi normal 20
dpm diatas atau dibawah nilai rata-rata. Jadi, nilai normal denyut jantung janin antara
120-160. (Prawirohardjo,2016)

26
Kemudian dilakukan analisis dimana data yang di peroleh dari pengkajian, di
rumuskan diagnosa dan masalah. Diagnosa yang didapat dari kajian kasus adalah Ny.
J G2P1A0H1, usia kehamilan 37-38 minggu, janin hidup tunggal, intrauterin, presentasi
kepala, keadaan umum ibu dan janin baik.

Pada kunjungan ini, diberikan informasi mengenai tanda bahaya kehamilan


kepada Ny. N. Pemberian informasi mengenai tanda bahaya dalam kehamilan
trimester III antara lain perdarahan pervaginam, keluar cairan dari jalan lahir, sakit
kepala yang hebat, pandangan kabur, nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada wajah
dan tangan serta gerakan janin berkurang (sulistyawati, 2011). Menganjurkan ibu
untuk mengkonsumsi air putih yang banyak, menganjurkan ibu untuk menjaga pola
tidurnya dan menganjurlan ibu untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman
yng mengandung gula. Disamping itu, menginformasikan kepada ibu hamil mengenai
hasil pemeriksaan, tanda bahaya kehamilan, persiapan persalinan.

Memberikan penjelasan mengenai keluhan Ny. J dengan ketidaknyamanan


fisiologis nyeri pada perut bagian bawah pada kehamilan trimester III, apabila
ketidaknyamanan dibiarkan akan mempunyai dampak lanjutan baik secara fisik
maupun psikologis terhadap ibu maupun janin. Secara fisik ibu akan merasakan
kesakitan yang berlanjut dan akan berdampak pada pola aktivitas ibu karena nyeri
yang dirasakan pada perut bagian bawahnya. Secara Psikologis ibu juga akan merasa
tidak nyaman dan menganggap bahwa kehamilannya sangat berat dilalui sehingga ibu
merasa tidak nyaman akan kehamilannya.

Asuhan yang telah diberikan kepada ibu untuk mengatasi keluhannya adalah:

1. Menjelaskan kepada ibu bahwa nyeri perut bagian bawah adalah salah satu
ketidaknyamanan yang sering terjadi di trimester III yang disebabkan oleh
tertariknya ligamentum, sehingga menimbulkan nyeri seperti kram ringan atau
terasa seperti tusukan yang akan lebih terasa akibat gerakan tiba tiba dibagian
perut bagian bawah. Kondisi ini jika dibiarkan akan menimbulkan dampak
lanjutan seperti sakit yang diakibatkan oleh otot-otot yang berkontraksi secara

27
tiba-tiba dan rasa tidak nyaman. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
ketidaknyamanan tersebut adalah dengan melakukan peregangan ringan,
olahraga ringan ataupun senam hamil untuk merelaksasi otot dan juga melakukan
body mekanik yang baik.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dialaminya adalah hal yang normal
karena terjadi perubahan fisik berupa pelebaran pada abdomen dikarenakan perut
yang membesar dan penekanan kepala janin ke pintu atas panggul
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada ibu cara untuk mengatasi nyeri perut
bagian bawah, yaitu dengan mengompres bagian perut bawah ibu dengan air
hangat dan menganjurkan ibu untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat-berat,
Memberikan penkes kepada ibu mengenai perubahan fisiologis pada ibu yang
mengakibatkan ibu mengalami nyeri perut bagian bawah atau bisa disebabkan karena
kurangnya istirahat.Maka yang harus di hindari ibu untuk mengurangi rasa nyeri
tersebut yaitu melakukan istirahat yang cukup. Apabila ibu melakukan banyak
aktivitas, maka ibu akan kelelahan.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Ny.J di Praktik Mandiri
Bidan Hj. Dince Safrina pada tanggal 26 September 2023 dilaksanakan

28
dengan pendekatan manajemen kebidanan dan pendokumentasian SOAP
yang dibuat dengan kesimpulan :

1. Pada pengkajian data subjektif diketahui Ny.J usia 28 tahun G2P1A0H1


datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah.
2. Data objektif dari Ny.N diperoleh TTV berada dalam batas normal, TFU
3 jari di atas pusat 32 cm, dan letak janin sudah sesuai dengan usia
kehamilannya yaitu kepala berada dibagian perut bawah ibu.
3. Assasment yang diperoleh diagnosis ibu Ny.J G2P1A0H1 usia kehamilan
37-38 minggu, keadaan umum ibu baik, dengan ketidaknyamanan nyeri
pada bagian perut bawah.
Diagnosis janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala, keadaan
janin baik
4. Plan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ibu berupa penkes tentang
keluhan yang dirasakan oleh ibu dan ketidaknyamanan pada trimester III

5.2. Saran
5.2.1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat mengerti mengenai asuhan yang diberikan pada
ibu hamil, mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil dan mengerti tindakan
apa yang harus segera dilakukan, serta dapat mengerti mengenai penatalaksanaan
asuhan kebidanan pada ibu hamil.
5.2.2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai
sumber referensi, bahan bacaan dan bahan ajaran yang berkaitan dengan asuhan
kebidanan kehamilan, bagi mahasiswa lain khususnya jurusan kebidanan dalam
meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

29
DAFTAR PUSTAKA

Asuhan Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media (TIM). Mandriwati, G., 2011.

30
Asuhan Kebidanan Antenatal: penununtun belajar. Jakarta: EGC. Manuaba, 2010.

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Dartiwen & Nurhayati, N. 2019. Asuhan kebidanan pada kehamilan. Yogyakarta: CV


ANDI
Indrayani. 2011. Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: CV Trans Info Media.

Maya Astuti 2017. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Mufdillah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta:Nuha Medika.

Prawirohardjo, S. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.
Hani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika

Romauli, S. 2015. Buku Ajar Kebidanan Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.


Yogyakarta; Nuha Medika
Sulistyawati Ari, asuhan keidanan pada masa kehamilan,Jakarta: salemba medika
2011
Saifuddin AB. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: EGC. 2009.

Tyastuti Siti, 2016. Modul Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta. Kemenkes RI

LAMPIRAN

31
32

Anda mungkin juga menyukai