( PKK II )
NIM : 2015401021
Laporan Studi Kasus Asuhan Kebidanan pada :
1. Asuhan Kebidanan Fisiologis Pada Ibu Bersalin Terhadap Ny.N
2. Asuhan Kebidanan Fisiologis Pada Bayi Baru Lahir Terhadap By.Ny.F
3. Asuhan Kebidanan Fisiologis Pada Ibu Nifas Dan Menyusui Terhadap Ny.N
4. Asuhan Kebidanan Fisiologis Pada Bayi Terhadap An.S
5. Asuhan Kebidanan Fisiologis Pada Balita Terhadap An.Z
6. Asuhan Kebidanan Fisiologis Pada KB Normal Terhadap Ny.A
KETUA JURUSAN
KEBIDANAN POLTEKKES TANJUNG KARANG
Dr. SUDARMI,S.Tr.,M.Kes
NIP. 1965110519850032003
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya dapat
menyelesaikan laporan asuhan kebidanan psikologis tepat waktu laporan ini dibuat sebagai hasil
laporan dan kegiatan PKK II guna memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir di
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Prodi D III Kebidanan Tanjung Karang.
Dalam laporan studi kasus ini penulis mendapat banyak bimbingan saran dan bantuan
baik material maupun spiritual dari pihak dosen pembimbing institusi dan lahan serta dari
keluarga dan teman-teman. Untuk itu pula pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Sudarmi, S.Pd., M.Kes Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang.
2. Ibu Nelly Indrasari, S.SIT., M.Kes Selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang.
3. Ibu Nelly Indrasari, S.SIT., M.Kes Selaku Pembimbing Akademik.
4. Ibu Jilly Punnica, A.Md,Keb. Selaku Pembimbing Lahan Praktik Klinik Kebidanan II
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kumpulan kasus
ini oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan penyusunan yang akan datang semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan mahasiswa politeknik kesehatan pada khususnya.
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................
BAB V PENUTUP............................................................................................................................
4.6. Kesimpulan ...........................................................................................................................
4.7. Saran .....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti praktik klinik kebidanan II (Persalinan dan BBL,
neonatus,bayi,balita dan KB) di lapangan diharapkan mahasiswa mampu menerapkan
asuhan kebidanan pada ibu bersalin,BBL normal, Nifas,Neonatus,Bayi,Balita dan KB
normal dengan memperhatikan aspek budaya yang didasari pengetahuan sikap dan
keterampilan serta hasil endence based yang menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan yang berfokus pada upaya preventif dan promotif deteksi dini dan komplikasi
serta dokumentasinya dengan soap dengan menjalankan social distancing serta protokol
pencegahan covid-19.
B. Tujuan Khusus
Pada akhirnya lapangan mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada;
a. Kehamilan normal dengan status mandiri dibawah supervisi sejumlah 25 kasus dengan
menjalankan social distancing serta protokol pencegahan covid-19. Penjabaran keseluruhan
sebagai berikut:
● Pemeriksaan fisik dan anamnesa kunjungan awal sebanyak 25 kasus
(Kunjungan awal = 10 Kasus, kunjungan ulang = 15 kasus).
● Pemeriksaan fisik sebanyak 25 kasus.
● Pemeriksaan Laboratorium Sederhana (HB, Glukosa Urine, dan Protein Urine)
Sebanyak 15 kasus.
● Pengukuran TBJ dengan metode Johnson Tausach sebanyak 25 kasus.
● Menentukan usia kehamilan sebanyak 25 kasus.
● KIE pada ibu hamil sesuai kebutuhan sebanyak 25 kasus.
● Pengenalan tanda bahaya pada kehamilan dengan memperhatikan prinsip pencegahan
infeksi sebanyak 25 kasus.
● Penilaian status Imunisasi TT dan pemberian Imunisasi TT sebanyak 25 kasus.
● Perawatan payudara sebanyak 25 kasus.
● Senam hamil sebanyak 25 kasus.
● Pemeriksaan ginekologi pada ibu hamil sebanyak 15 kasus.
● Pemberian suplemen/obat-obatan pada ibu hamil (zat besi,asam folat,dll)
Sebanyak 25 kasus.
● Penapisan pada kehamilan sebanyak 15 kasus.
● Pengisian buku KIA dan P4K sebanyak 25 kasus.
b. Persalinan Normal dengan status mandiri dibawah supervisi sejumlah 25 kasus dengan
menjalankan social distancing serta protokol pencegahan covid-19. Penjabaran keseluruhan
sebagai berikut:
● Pengkajian pada ibu bersalin sebanyak 30 kasus.
● Pemeriksaan fisik pada ibu bersalin (kala I kala II kala III kala IV) sebanyak 25
kasus.
● Pemberian obat-obatan pada ibu bersalin sebanyak 25 kasus.
● Kebutuhan posisi dan mobilisasi pasien bersalin sebanyak 25 kasus.
● Terapi intravena sebanyak 5 kasus.
● APN 60 langkah sebanyak 25 kasus.
● Perawatan luka sebanyak 5 kasus
● Kebutuhan nutrisi oksigen istirahat dan tidur masa persalinan sebanyak 25 kasus.
● Pemeriksaan dalam sebanyak 25 kasus.
● Penilaian panggul dalam sebanyak 25 kasus
● Pengisian partograf sebanyak 25 kasus.
● Amniotomi sebanyak 5 kasus.
● Episiotomi sebanyak 5 kasus
● Manajemen aktif kala III sebanyak 25 kasus.
● Observasi kala IV sebanyak 25 kasus.
● Pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode soap sebanyak 25 kasus.
c. Bayi Baru Lahir Normal dengan status mandiri dibawah supervisi sejumlah 25 kasus
dengan menjalankan social distancing serta protokol pencegahan covid-19. Penjabaran
keseluruhan sebagai berikut:
● Inisiasi menyusu dini sebanyak 25 kasus.
● Penilaian BBL sebanyak 25 kasus.
● Pengkajian pada bayi baru lahir normal sebanyak 25 kasus.
● Pemberian vitamin k sebanyak 25 kasus.
● Perawatan tali pusar sebanyak 25 kasus.
● Kebutuhan nutrisi sebanyak 25 kasus.
● Pencegahan hipotermi sebanyak 25 kasus.
● Pemeriksaan fisik BBL sebanyak 25 kasus.
● Pengenalan tanda bahaya pada BBL sebanyak 25 kasus.
● Pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode SOAP sebanyak 25 kasus.
d. Masa Nifas Normal dengan status mandiri dibawah supervisi sejumlah 20 kasus dengan
menjalankan social distancing serta protokol pencegahan covid-19. Penjabaran keseluruhan
sebagai berikut:
● Pengkajian pada ibu nifas sebanyak 2 kasus.
● Penilaian kondisi umum pada ibu nifas sebanyak 20 kasus.
● Pemeriksaan puerperium sebanyak 20 kasus.
● Pengkajian involusi uterus sebanyak 20 kasus.
● Senam nifas sebanyak 20 kasus.
● Perawatan payudara sebanyak 20 kasus.
● Manajemen laktasi sebanyak 20 kasus.
● Suplemen/obat-obatan pada ibu nifas sebanyak 20 kasus.
● Pencegahan infeksi pada ibu nifas sebanyak 20 kasus.
● Kebutuhan posisi dan mobilisasi sebanyak 20 kasus.
● Therapy intravena sebanyak 5 kasus.
● Kebutuhan istirahat dan tidur pada ibu nifas sebanyak 20 kasus.
● Perawatan luka perineum sebanyak 20 kasus.
● Kebutuhan psikologis dan seksual pada ibu nifas sebanyak 20 kasus.
● Kebutuhan personal hygiene sebanyak 20 kasus.
● Persiapan sibling dan keluarga sebanyak 20 kasus.
● Persiapan breastfeeding dan pemberian ASI eksklusif sebanyak 20 kasus.
● Pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode soap sebanyak 20 kasus.
e. Bayi dan Balita dengan status mandiri dibawah supervisi sejumlah 20 kasus dengan
menjalankan social distancing serta protokol pencegahan covid-19. Penjabaran keseluruhan
sebagai berikut:
● Pengkajian data subjektif bayi dan balita masing-masing sebanyak 20 kasus.
● Pemeriksaan fisik bayi dan balita masing-masing sebanyak 20 kasus.
● Pemberian imunisasi dasar pada bayi masing-masing sebanyak 20 kasus.
● Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita (DDST,SDIDTK) masing-masing
sebanyak 20 kasus.
● Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita masing-masing sebanyak 20 kasus.
● Pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode soap masing-masing
sebanyak 20 kasus.
f. Keluarga Berencana Pengkajian data pada akseptor KB dengan status observasi dan
menjadi asisten sejumlah 20 kasus,dibawah pengawasan sejumlah 10 kasus, dan
mandiri supervisi sejumlah 20 kasus dengan menjalankan social distancing serta
protokol pencegahan covid-19.
g. Asuhan kebidanan dengan prinsip penyelamatan dan bantuan hidup dasar pada kasus
kegawatdaruratan maternal neonatal dengan menjalankan social distancing serta
protokol pencegahan covid-19.
h. KKPK Dan PKK 1 (melengkapi pencapaian yang belum tercapai pada PKK
sebelumnya) dengan social distancing serta protokol pencegahan covid-19.
1.3 METODE
1. Diskusi (Pre Conference Dan Post Conference).
2. Luring
3. BedSide Teaching
4. Observasi
5. Praktik Langsung
1.4 WAKTU
1. Beban studi sebagai berikut:
8 SKS x 170 menitx 16 minggu = 362 jam/8 jam = 45 hari
2. Kegiatan praktik dilaksanakan dengan waktu sebagai berikut:
1.7 PENILAIAN/EVALUASI
1. Penilaian diperoleh dari :
a. Penampilan klinik dengan bobot 80% meliputi:
⮚ Pengetahuan diperoleh dari tanya jawab yang dilakukan pada saat proses praktik klinik
atau pada akhir kegiatan.
⮚ Keterampilan diperoleh dari kemampuan mahasiswa dalam melakukan keterampilan
sesuai dengan asuhan yang diberikan dan dilakukan tidak hanya sekali penilaiaan.
⮚ Sikap diperoleh dari performa mahasiswa dalam memberikan asuhan kepada klien, dan
dilakukan tidak hanya sekali penilaian.
b. Laporan kegiatan dan laporan studi kasus dengan bobot 20%
2. Batas nilai lulus, minimal 75-100 {3,00 (B) – 4,00 (A)}.
1.9 PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran praktik lapangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PERSALINAN
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari uterus
melalui vagina ke dunia luar sedangkan persalinan normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 -42 Minggu) lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi pada ibu maupun janin.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan dimana serviks
membuka janin serta ketuban turun ke dalam jalan lahir dan didorong keluar melalui jalan
lahir persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyakit.
D. Macam-Macam Persalinan
1. Persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
dan jalan lahir.
2. Persalinan buatan adalah persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar misalkan
ekstraksi dengan forceps atau sectio caesaria.
3. Persalinan anjuran adalah persalinan yang dimulai dengan sendirinya tetapi Baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban pemberian pitocin dan prostaglandin.
E. Tahap-Tahap Persalinan
1. Kala I (pembukaan)
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkatkan sampai serviks membuka lengkap 10 cm pasien dikatakan dalam
tahap persalinan kala 1 jika sudah terjadi pembukaan serviks dan kontraksi teratur
minimal 2 kali 10 menit selama 40 detik kala pembukaan dibagi dua fase yaitu:
a. Fase laten adalah pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3
cm berlangsung 7 sampai 8 jam.
b. Fase aktif berlangsung selama 6 jam dan dibagi menjadi tiga fase yaitu
c. Fase akseleran berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 4 cm fase dilatasi
maksimal berlangsung 2 jam pembukaan berlangsung dengan cepat menjadi 9
cm 3.
d. Fase deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10
cm.
2. Kala II (pengeluaran bayi)
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir proses ini biasanya
berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida diagnosa
persalinan kala 2 ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah tampak di vulva
dengan diameter 5 sampai 6 cm.Gejala utama kala II sebagai berikut:
a. His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit dengan durasi 50 sampai 100
detik
b. Menjelang akhir kala 1 ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak.
c. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan menerima.
d. Dua kekuatan yaitu his atau akan mendorong kepala bayi sehingga kepala
membuka pintu sub oksiput bertindak sebagai hipomochilion berturut-turut lahir
ubun-ubun besar dahi hidung dan muka beserta kepala.
e. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran taksi luar yaitu penyesuaian
kepala pada punggung.
f. Setelah putaran Paksi luar berlangsung maka persalinan bayi ditolong dengan
jalan berikut:Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu
kemudian ditarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu depan bahu anterior
dan curam ke atas untuk melahirkan bahu belakang posterior.
g. Setelah kedua bahu lahir ke-hack dikaitkan untuk melahirkan sisa badan bayi
bayi lahir di ikuti oleh sisa air ketuban.
Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit.
4. Kala IV (observasi)
Periksa fundus sekitar 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada
jam kedua jika kontraksi tidak keras lakukan message uterus sampai menjadi keras
apabila uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk
menghentikan pendarahan hal ini dapat mengurangi kehilangan darah dan mencegah
pendarahan pasca persalinan.
Periksa tekanan darah na di kandung kemih dan pendarahan setiap 15 menit
pada jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua anjurkan ibu untuk
a. Banyak minum agar mencegah dehidrasi dan tawarkan makanan atau minuman
yang disukai.
b. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering biarkan
ibu beristirahat bantu ibu pada posisi yang nyaman.
c. Biarkan bayi pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi sebagai
dengan menyusui bayinya.
d. Bayi sangat siap segera setelah kelahiran hal ini sangat tepat untuk memulai
memberikan ASI menyusui akan membantu uterus untuk berkontraksi.
e. Jika ibu perlu ke kamar mandi pastikan ibu di bantu oleh keluarga karena ibu
masih dalam keadaan lemas atau pusing setelah persalinan pastikan ibu sudah
buang air kecil pada 3 jam pasca persalinan.
f. Ajari ibu atau keluarga tentang bagaimana memeriksa fine dust uteri •ajari ibu
atau keluarga tentang tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi.
2. Asuhan Kala II
● Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan mendampinginya agar
merasa nyaman menawarkan mengipasi dan memijat ibu.
● Menjaga kebersihan diri ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari
infeksi jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.
● Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu
dengan cara menjaga privasi ibu penyelesaian tentang prosedur yang akan
dilakukan dan ketertiban ibu.
● Mengatur posisi ibu, dalam membimbing dapat dipilih seperti posisi Jongkok,
menungging, setengah duduk, tidur miring
Tanda Apgar
2.3 NIFAS
A. Pengertian
Puerperium (nifas) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil masa nifas atau puerperium dimulai
sejak satu jam setelah lahirnya plasenta sampai 6 minggu dalam ( 42 hari) pelayanan pasca
persalinan harus terselenggarakan pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
yang meliputi upaya pencegahan infeksi diri dan pengobatan komplikasi dari penyakit yang
mungkin terjadi serta pelayanan pemberian ASI cara menjarangkan kehamilan imunisasi
dan nutrisi bagi ibu periode pasca persalinan meliputi masa transisi kritis bagi ibu bayi
keluarga secara fisiologi emosional dan sosial (Sarwono 2008).
Pada masa pasca persalinan seorang ibu memerlukan;
1. Informasi dan konseling
● Perawatan bagi dan pemberian ASI
● Gejala adanya masalah yang mungkin timbul .
● Kesehatan pribadi dan masa penyembuhan .
● Kehidupan seksual
● Nutrisi
2. Dukungan
● Petugas kesehatan.
● Kondisi emosional dan psikologis suami serta keluarganya.
● Pelayanan kesehatan untuk kecurigaan dan munculnya tanda terjadinya komplikasi.
● Pelayanan kesehatan ibu baik fisik maupun psikologi.
● Melaksanakan skrining
● Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri nutrisi KB
pemberian imunisasi kepada bayinya serta perawatan bayi sehat.
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Asuhan masa nifas diperlukan karena pada periode nifas merupakan masa kritis baik ibu
maupun bayinya. Tujuan dari perawatan masa nifas ini adalah:
1. Memulihkan kesehatan klien.
2. Mempertahankan kesehatan fisik dan psikologis .
3. Mencegah infeksi dan komplikasi
4. Melancarkan pembentukan dan pemberian ASI.
5. Mengajarkan ibu untuk melakukan perawatan mandiri .
6. Memberikan pendidikan kesehatan dan memastikan pemahaman ibu.
7. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
2. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas lochea mengalami perubahan
karena proses involusi perubahan tersebut adalah;
● Lochea rubra (cruental) 1-2 postpartum berwarna merah.
● Lochea sanguilenta 3-7 postpartum berwarna merah kuning.
● Lochea Serosa 7-14 postpartum berwarna kecoklatan
● Lochea Alba 2-6 Minggu berwarna putih kekuningan.
2.4 BAYI
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada
batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang merentang
dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung
pada orang dewasa. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan
dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut serabut
saraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks.
Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel saraf ini akan saling mempengaruhi
segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga
bersosialisasi. Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional dan emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian
atau seluruhnya karena adanya multiplikasi sel-sel tubuh dan juga karena bertambah
besarnya sel tubuh. Adanya multiplikasi dan pertambahan ukuran sel berarti ada
pertambahan secara kuantitatif dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi, yaitu
bertemunya sel telur dan sperma hingga dewasa. Jadi pertumbuhan lebih ditekankan pada
pertambahan ukuran fisik seseorang yaitu menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya,
seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Pertumbuhan pada
masa anak-anak mengalami perbedaan yang bervariasi sesuai dengan bertambahnya usia
anak. Secara umum pertumbuhan fisik dimulai dari arah kepala ke kaki. Kematangan
pertumbuhan tubuh pada bagian kepala berlangsung lebih dahulu, kemudian secara
berangsur-angsur diikuti oleh tubuh bagian bawah. Pada masa fetal kehamilan 2 bulan,
pertumbuhan kepala lebih cepat dibandingkan dengan masa setelah lahir, yaitu merupakan
50% dari total panjang badan. Selanjutnya pertumbuhan bagian bawah akan bertambah
secara teratur. menjelaskan bahwa pada umumnya pertumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu
:
● Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan dewasa. Pada usia 2
tahun besar kepala hampir seperempat dari panjang badan keseluruhan, kemudian secara
berangsur-angsur proporsinya berkurang.
● Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru yang ditandai dengan lepasnya gigi
susu dan timbulnya gigi permanen, hilangnya refleks primitif pada masa bayi, timbulnya
tanda seks sekunder dan perubahan lainnya.
● Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditandai dengan adanya masa-masa tertentu
yaitu masa prenatal, bayi dan adolesensi, dimana terjadinya pertumbuhan cepat dan masa
pra sekolah dan masa sekolah, dimana pertumbuhan berlangsung lambat.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur/ fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari
proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang terorganisasi.Dengan
demikian aspek perkembangan ini bersifat kualitatif yaitu pertumbuhan kematangan fungsi
dari masing masing bagian tubuh. Hal ini diawali dengan berfungsinya jantung untuk
memompa darah , kemampuan untuk bernafas, sampai kemampuan anak untuk
tengkurap,dan lainnya. Tahap perkembangan awal akan menentukan tahap perkembangan
selanjutnya. 104 Perkembangan merupakan hasil interaksi antara kematangan susunan saraf
pusat dengan organ yang dipengaruhinya sehingga perkembangan ini berperan penting
dalam kehidupan manusia. Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang
berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara simultan. Pertambahan
ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan anak. Pada dasarnya, tumbuh
kembang mempunyai prinsip yang berlaku secara umum yaitu :
● Tumbuh kembang merupakan suatu proses terus-menerus dari konsepsi sampai dewasa.
● Pola tumbuh kembang pada semua anak umumnya sama, hanya kecepatannya dapat
berbeda.
● Proses tumbuh kembang dimulai dari kepala ke seluruh anggota badan, misalnya mulai
melihat, tersenyum, mengangkat badan, duduk, berdiri dan seterusnya.
2.5 BALITA
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan disertai dengan perubahan yang
memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kualitas yang tinggi. Akan
tetapi, balita termasuk kelompok yang rawan gizi serta mudah menderita kelainan gizi karena
kekurangan makanan yang dibutuhkan. Konsumsi makanan memegang peranan penting dalam
pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak sehingga konsumsi makanan berpengaruh besar
terhadap status gizi anak untuk mencapai pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak . Anak balita
adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian
usia anak di bawah lima tahun. , balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita)
dan anak pra sekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih bergantung penuh kepada orang
tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan
berbicara dan berjalan sudah bertambah baik, namun kemampuan lain masih terbatas. Masa
balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan
pertumbuhan pasa masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan
anak pada periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang
berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang kembali, karena itu sering disebut golden
age atau masa ke masa
Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita di antaranya adalah energi dan
protein. Kebutuhan energi sehari untuk tahun pertama kurang lebih 100-200 kkal/kg berat
badan. Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan protein.
Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat
pembangun, yaitu
untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum serta mengganti sel-sel yang telah
rusak dan memelihara keseimbangan cairan tubuh. 9 Lemak merupakan sumber kalori
berkonsentrasi tinggi yang mempunyai tiga fungsi, yaitu sebagai sumber lemak esensial, zat
pelarut vitamin A, D, E dan K serta memberikan rasa sedap dalam makanan. Kebutuhan
karbohidrat yang dianjurkan adalah sebanyak 60-70% dari total energi yang diperoleh dari
beras, jagung, singkong dan serat makanan. Vitamin dan mineral pada masa balita sangat
diperlukan untuk mengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan
Pertumbuhan Balita
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya
sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Pertumbuhan memiliki ciri-ciri
khusus, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya
ciri-ciri baru.
Keunikan pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda beda di setiap
kelompok umur masing-masing organ juga mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda
Penilaian tumbuh kembang meliputi evaluasi pertumbuhan fisis (kurva atau grafik berat badan,
tinggi badan, lingkar kepala,lingkar dada, dan lingkar perut), evaluasi pertumbuhan gigi geligi,
evaluasi neurologis, dan perkembangan sosial serta evaluasi keremajaan .
a) Pertumbuhan tinggi dan berat badan Selama tahun kedua, angka penambahan berat badan
adalah 0,25 kg/bulan. Lalu, menjadi sekitar 2kg/bulan sampai berusia 10 tahun. Panjang rata-
rata pada akhir tahun pertama bertambah 50% (75 cm) dan menjadi dua kali lipat pada akhir
tahun keempat (100 cm). Nilai baku yang sering dipakai adalah grafik (peta pertumbuhan
atau growth chart) yang disusun oleh NCHS untuk berat badan dan tinggi badan (Andriani
dan Wirjatmadi, 2012).
b) Perkembangan indra Pada usia ini, kelima indra anak yaitu indra penglihatan, pendengaran,
pengecap, penciuman, peraba diharapkan sudah berfungsi optimal. Sejalan dengan
perkembangan kecerdasan dan banyaknya kata-kata yang ia dengar, anak usia prasekolah
sudah dapat berbicara dengan menggunakan kalimat lengkap yang sederhana (Andriani dan
Wirjaatmadja, 2012).
c) Pertumbuhan gigi Pembentukkan struktur gigi yang sehat dan sempurna dimungkinkan
dengan gizi yang cukup protein, kalsium, fosfat dan vitamin (terutama vitamin C dan D).
Klasifikasi gigi dimulai pada umur janin lima bulan mencakup seluruh gigi susu. Erupsi gigi
yang terlambat dapat ditemukan pada hipotiroidisme, gangguan gizi dan gangguan
pertumbuhan .
Terdapat perbedaan pertumbuhan pada balita yang mengalami gangguan pertumbuhan
dengan balita yang pertumbuhannya normal. Balita normal dan balita dengan pertumbuhan
terganggu pada awalnya mengalami tingkatan pertumbuhan yang sama, biasanya hal ini terjadi
pada usia bayi. Namun pada usia balita perbedaan pertumbuhan akan terlihat. Pada balita yang
mendapatkan asupan gizi secara baik saat usia bayi dan janin akan tumbuh secara normal sesuai
dengan usianya
2. Manfaat Pil KB
● Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir mempunyai efektivitas tubektomi),
bila digunakan tiap hari.
● Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
● Tidak mengganggu hubungan seksual.
● Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak
terjadi nyeri haid.
● Dapat digunakan jangka panjang selama masih ingin menggunakannya untuk mencegah
kehamilan.
● Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
● Mudah dihentikan setiap saat.
● Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
● Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
● Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium dan endometrium, kista
ovarium, penyakit radang panggul, efek Samping.
Efek samping pil KB
● Gangguan siklus haid
● Tekanan darah tinggi
● Kenaikan berat badan
● Jerawat
● Bercak bercak coklat pada wajah
3. (AKDR) / IUD AKDR
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya bermacam-
macam, terdiri dari plastik (polyethylene), ada yang dililit tembaga (Cu), dililit tembaga
bercampur perak (Ag) dan ada pula yang batangnya hanya berisi hormon progesteron. Cara
kerjanya, meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista sampai ke
rahim endometrium belum siap menerima nidasi, menimbulkan reaksi mikro infeksi
sehingga terjadi penumpukan sel darah putih yang melarutkan blastokista, dan lilitan logam
menyebabkan reaksi anti fertilitas. Efektifitasnya tinggi, angka kegagalan 1%.
a) Metoda Kontrasepsi Mantap (Kontap)
b) Tubektomi Suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara
mengikat atau memotong pada kedua saluran tuba falopi (pembawa sel telur ke rahim),
efektivitasnya mencapai 99 %.
c) Vasektomi Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi
keluarnya sperma dengan cara mengikat dan memotong saluran mani (vas deferens)
sehingga sel sperma tidak keluar pada saat senggama, efektifitasnya 99%.
4. KB Suntik
KB ada dua jenis yaitu, suntik KB 1 bulan (cyclofem) dan suntik KB 3 bulan
(DMPA). Cara kerjanya sama dengan pil KB. Efek sampingnya dapat terjadi gangguan
haid, depresi, keputihan, jerawat, perubahan berat badan, pemakaian jangka panjang
bisa terjadi penurunan libido, dan densitas tulang.
5. Implant
Adalah alat kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit, biasanya di lengan atas.
Cara kerjanya sama dengan pil, implant mengandung levonorgestrel. Keuntungan dari
metode implant ini antara lain tahan sampai 5 tahun, kesuburan akan kembali segera
setelah pengangkatan. Efektifitasnya sangat tinggi, angka kegagalan 1-3%. 4.
6. Vasektomi Dan Tubektomi (KB Permanen)
Vasektomi adalah prosedur sterilisasi yang dilakukan dengan cara memotong
saluran sperma ( vas deferens) yang menyalurkan sperma dari testis ke penis, Tubektomi
adalah metode kontrasepsi untuk wanita yang dilakukan dengan cara memotong atau
mengikat saluran tuba falopi
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Persalinan
Proses persalinan Ny. N berjalan lancar dengan segala persiapan baik oleh pasien maupun
penolong, pengawasan dilakukan sejak Kala I - IV yang kemudian dicacat dalan partograf,
bidan menerapkan asuhan sayang ibu dan anak
4.2 Bayi Baru Lahir
Bayi Ny. F lahir spontan langsung menangis jenis kelamin laki-laki dan anggota tubuh
lengkap tanpa cacat. Perawatan BBL sudah dilakukan dengan baik yaitu membersihkan
mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi. Bayi sudah di injeksi Vitamin K dan bayi
sudah mendapatkan salep mata bayi telah dilakukan IMD dan mendapatkan imunisasi HB0.
4.3 Nifas
Asuhan kebidanan yang diberikan terhadap Ny. N selama nifas ini telah meliputi
pemeriksaan KU, TTV, TFU, pengeluaran pervaginaan dan menanyakan keluhan yang
dirasakan ibu serta diberi informasi untuk memberi asi pada Bayinya sesuai dengan
kebutuhan.
4.4 Bayi
Ibu ingin melakukan imunisasi dasar kepada bayi nya. Usia An. S 19 bulan, pemberian
imunisasi DPT II pada paha kiri secara IM dan polio III 2 tetes peroral. Tanda-tanda vital
baik kondisi bugar dan sehat, perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan usia.
4.5 Balita
An. Z berusia 5 tahun sudah diimunisasi lengkap dan kondisinya baik serta dilakukan
pemeriksaan tumbuh kembang dengan menggunakan buku KIA hasil baik dan sesuai dengan
tumbuh kembangnya.
4.6 Keluarga Berencana
Ny A 22 tahun datang ke PMB Jilly Punnica untuk melakukan suntik KB 3 bulan dan
melakukan penimbangan berat badan dan pemeriksaan fisik dalam keadaan normal. Ny. A
Sudah dijelaskan efek samping suntik KB 3 bulan, ibu menyetujui untuk dilakukan
penyuntikan kemudian menganjurkan ibu untuk kembali sesuai tanggal yang telah
ditentukan.
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEBIDANAN
SURAT KETERANGAN
PENGAMBILAN KASUS
NIM : 2015401021
SEMESTER : V (Lima)
NAMA : Ny. N
UMUR : 23 tahun
Mengetahui
Pembimbing Institusi
SUBJEKTIF (S)
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. N : Tn. R
Umur : 23 Th : 24 Th
Suku/ bangsa : Jawa / Indonesia : Jawa / Indonesia
Agama : Islam : Islam
Pendidikan : SMK : SMK
Pekerjaan : IRT : Buruh
Alamat : Serdang Mekar Jaya No 12 : Serdang Mekar Jaya No 12
No. Telpon : 0823-7591-4624 : 0823-7591-4624
2. Alasan Datang :
Ny. N G1P0A0 dengan usia kehamilan 41 minggu datang di antar oleh suaminya mengatakan perut
mulas dan keluar lendir bercampur darah.
3. Keluhan Utama
Ny. N G1P0A0 datang ke PMB Jilly Punnica pada tanggal 19 September 2022 pukul 16.30 WIB
dengan usia kehamilan 41 minggu, mengatakan perut bagian bawah terasa mulas dan sakit sampai
menjalar ke pinggang dan sudah ada pengeluaran lendir bercampur darah sejak pukul 16.20 WIB.
4. Riwayat Obstetri
7. Makanan
Sebelum Hamil
a) Pola makan : 2 x sehari, porsi sedang
b) Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk pauk
Saat Hamil
a) Pola makan : 3x sehari porsi sedang
b) Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk pauk, buah, susu, vitamin
8. Pola Eliminasi
Sebelum Hamil
a) BAK, Frekuensi : 2-3 x sehari
b) Warna Kuning jernih
c) BAB, frekuensi : 1x sehari
d) Warna : Kuning, coklat
e) Konsistensi : Lembek
Saat Hamil
a) BAK, frekuensi : 6-7x sehari
b) Warna : Warna jernih
c) BAB, frekuensi : 2x sehari
d) Warna : Kuning coklat
e) Konsistensi : Lembek
9. Aktivitas Sehari-hari
Sebelum hamil
a) Pola istirahat : ± 8 jam sehari
b) Seksualitas : Sesuai kebutuhan
Pekerjaan : Ibu mengatakan masih melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai IRT
Sesudah hamil
a) Pola istirahat : Tidur siang ± 2 jam, malam ± 8 jam
b) Seksualitas : Sesuai kebutuhan
c) Pekerjaan : Ibu mengatakan masih melakukan pekerjaan rumah yang ringan.
c. Dada
Jantung : Normal, bunyi lup dup
Paru-paru : Normal, tidak ada suara wheezing dan ronchi
Payudara
Pembesaran mammae : Ya
Puting susu : Menonjol
Pengeluaran : Ada
Hiperpigmentasi : Ada, di sekitar areola
d. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ada,oblig
Linea : Ada, linea nigra
Striae gravidarum : Ada
Leopold 1 : TFU , pada fundus teraba satu bagian bulat, lunak (bokong).
Leopold 2 : Bagian kiri perut ibu teraba memanjang seperti papan, ada tahanan dan
keras (punggung), bagian kanan perut ibu teraba kecil-kecil, banyak
(ekstremitas).
Leopold 3 : Bagian terbawah janin teraba satu bagian bulat dan keras (kepala), dan
sudah masuk panggul.
Leopold 4 : (Divergen).
Mc. Donald : TFU 33 cm
TBJ : (TFU-12) x 155 gram
: (33 – 12) x 155 gram
: 1.827 gram
DJJ : 143 x / menit, terdengar di daerah 3 jari dibawah pusat sebelah kanan
perut ibu
e. Punggung dan pinggang : normal
f. Ekstremitas
Ekstremitas atas : Tidak oedeme, tidak kemerahan, tidak ada varises, refleks patella (+)
kanan – kiri
Ekstremitas bawah : Tidak oedeme, tidak kemerahan, tidak ada varises, refleks patella (+)
kanan – kiri
g. Anogenital
Anus : Tidak ada hemoroid
h. Pemeriksaan dalam
Jam : 16.35 WIB
Oleh siapa : Bidan
Dinding vagina
Vulva dan vagina : Bersih, tidak ada kelainan
Varises : Tidak ada
Pengeluaran : Ada, lendir bercampur darah
Kelenjar bartholini : Tidak ada pembesaran
Perineum : Tidak ada robekan
Sistokel : Tidak ada
Rektokel : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
i. Porsio
Arah : Searah dengan jalan lahir
Konsistensi : Lunak
Pendataran : 80%
Pembukaan :6
Ketuban : (+)
Presentasi : Kepala
Molase : Tidak ada
Penurunan : Hodge III
Penunjuk,hodge : Ubun-ubun kecil
ANALISA DATA
Diagnosa : Ny.N G1P0A0 usia 23 tahun, usia kehamilan 41 minggu, baik dengan
inpartu kala 1 fase aktif
Diagnosa janin : Janin tunggal hidup intrauteri normal.
Masalah : (-)
Pemeriksaan penunjang :
Sifilis : Non Reaktif
HbsAg : Non Reaktif
HIV/AIDS : Non Reaktif
Hb : 11,2
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. ibu senang dengan apa yang
dikatakan
2. Memantau persalinan dengan menggunakan partograf
3. Mengobservasi tanda-tanda vital 2 jam sekali.
4. Memberi ibu makanan dan minuman agar ibu tidak dehidrasi.
5. Menganjurkan ibu untuk berjalan kecil atau jongkok agar proses pembukaan lebih cepat,
ibu mengerti.
6. Meminta keluarga untuk selalu mendampingi ibu.
7. Menganjurkan ibu untuk tarik nafas panjang lewat hidung, lalu keluarkan lewat mulut jika
sakit saat kontraksi datang, ibu paham dan ibu melakukannya.
8. Mengajarkan keluarga untuk me-massage punggung ibu untuk mengurangi rasa sakit ketika
ada kontraksi, keluarga mengerti.
OBJEKTIF (O) :
Vt θ 10 cm ketuban (-) pukul 19.15 WIB jernih, his adekuat, penurunan kepala 0/5 vulva
membuka, perineum menonjol
N : 89 x/ menit R : 24 x/ menit
ANALISA (A) :
Ibu : Ny. N G1P0A0 usia 23 tahun, usia kehamilan 41 minggu, KU baik dengan inpartu kala II
PENATALAKSANAAN (P) :
3. Melepas dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tisu atau handuk kering
4. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam
8. Dekontaminasi sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 %, lepas sarung tangan dalam
keadaan terbalik, dan rendam dalam klorin 0,5% selama 10 menit, cuci tangan setelah sarung
tangan dilepaskan
9. Periksa DJJ setelah kontraksi uterus mereda untuk memastikan DJJ masih dalam batas
normal.
10. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu sudah pembukaan lengkap dan
akan dipimpin bersalin. Kemudian bantu ibu menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengan keinginannya, ibu mengerti dan ibu memilih posisi litotomi
11. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran serta memberikan support
emosional, ibu dan keluarga mengerti
12. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu ingin meneran atau timbul kontraksi
14. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) diperut bawah ibu.
15. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu.
16. Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan dan bahan.
18. Memimpin persalinan sesuai dengan standar APN, melindungi perineum (stenden) saat
kepala crowning.
19. Memberikan semangat dan pujian kepada ibu pada saat meneran, ibu mengikuti arahan
meneran dengan baik.
20. Memberikan ibu istirahat disela-sela meneran.
21. Memberikan ibu minum agar tenaganya kuat dan semangat saat meneran.
22. Memindahkan tangan kiri ke bagian perineum untuk menahan kepala dan tangan kanan
memeriksa kemungkinan lilitan tali pusat.
23. Menunggu putaran paksi luar.
24. Melahirkan bahu depan dan belakang.
25. Melahirkan tubuh atas dan lengan dilanjutkan punggung, bokong, tungkai dengan teknik
sanggah susur.
26. Bayi lahir spontan pukul 19.25 WIB, menangis kuat, tonus otot aktif, warna kulit
kemerahan, JK : laki-laki, BB : 3200 gr, PB : 48 cm, anus (+), cacat (-).
27. Mengeringkan bayi dan mengganti handuk yang basah dengan yang kering.
28. Periksa kembali uterus untuk memasktikan hanya satu bayi yang lahir (hamil tunggal) dan
bukan kehamilan ganda.
SUBJEKTIF (S)
Ny. N P1A0 mengatakan masih merasa mulas, lelah dan lemas tetapi lega akan kelahiran bayi
nya.
OBJEKTIF (O) :
ANALISA (A) :
1. Melakukan palpasi abdomen untuk memastikan tidak ada janin kedua, sudah dilakukan palpasi
dan tidak ada janin kedua.
2. Melakukan manajemen aktif kala III
a) Menyuntikkan oksitosin di 1/3 paha bagian luar secara IM
b) Melakukan peregangan tali pusat terkendali
c) Me-massage fundus uteri setelah plasenta lahir
3. Plasenta lahir spontan dan lengkap pada pukul 19.40 WIB dengan kotiledon utuh pada bagian
fetus dan maternal, selaput utuh. Panjang tali pusat 50 cm, diameter 20 cm, berat 500gr, tebal 2
cm.
4. Melakukan massase uterus secara sirkuler (searah jarum jam) sebanyak 15x dan
mengajarkannya kepada ibu, ibu paham dan ibu mengerti.
5. Kandung kemih kosong.
6. Memantau jumlah perdarahan Kala III, perdarahan sebanyak 200cc (mengobservasi jalan lahir
dengan menilai perineum (perdarahan ibu normal).
7. Memeriksa jalan lahir untuk memastikan ada laserasi atau tidak, hasilnya tidak ada laserasi.
8. Melakukan pendokumentasian dengan partograf.
N : 80 x/ menit R : 23 x/menit
ANALISA (A)
1. Memeriksa kontraksi uterus dan perdarahan, dilakukan setiap 2-3 kali dalam 15 menit
pertama pasca persalinan
2. Membersihkan ibu dan sisa darah dan air ketuban dengan menggunakan waslap yang
sudah dibasahi air sabun
3. Mengajarkan ibu dan keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan beritahu jika
uterus baik akan keras dan mulas, ibu dan keluarga mengerti dan melakukannya.
4. Merendam alat dalam larutan klorin 0,5 %
5. Mendekontaminasi alat-alat dan tempat bersalin
6. Pendokumentasian hasil pemeriksaan dibagian belakang lembar partograf
7. Memberitahu ibu untuk makan dan minum agar mendapat energi kembali
LEMBAR KONSULTASI
Jilly Punnica,A.Md.Keb
NIP. 198807292017042002
LEMBAR KONSULTASI
Pembimbing Akademik
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl. Soekarno Hatta No.1 Hajimena Bandar Lampung
SURAT KETERANGAN
PENGAMBILAN STUDI KASUS
Mengetahui,
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
1. Identitas pasien
a. Nama orang tua : Ny. F dan Tn. A
b. Umur bayi : 0 Hari
c. Tanggal lahir/jam : 20 September 2022 / 20.25 WIB
d. Jenis kelamin : Laki Laki
B. Alasan Datang/Kunjungan:
Ibu mengatakan baru melahirkan, bayi lengkap bayi menangis kuat dan gerakan bayi aktif.
C. Riwayat Kesehatan
N Kriteria
o
3 Tonus otot 4 Reflek 5 Warna kulit
2 5 menit 2
3 10 menit 2
4 1 Denyut jantung 2
Total 10
C. Pemeriksaan penunjang
1. Darah :
2. R/O foto dll :
IV Penatalaksanaan
Tanggal : 23 September 2022
Jam : 21.16 WIB
PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya bahwa dalam keadaan baik dan sehat.
2. Melakukan pencegahan infeksi pada tali pusat dengan cara membungkus tali pusat dengan kassa steril
dan memberikan salep mata antibiotik profilaksis 1% pada kedua mata bayi
3. Memberikan suntikan vitamin K dengan dosis 1mg secara intramuscular pada sepertiga paha sebelah
kiri dan imunisasi HB-0 dengan dosis 0,5CC dan jarak pemberian minimal 1 jam dari pemberian
vitamin K secara intramuscular pada bagian paha sebelah kanan.
4. Menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong bayi dan memberikan topi penutup kepala.
5. Memberikan bayi kepada ibu dan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya pada bagian payudara
kanan dan kiri secara bergantian.
LEMBAR KONSULTASI
1.
2.
3.
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Dita Puji Kusuma
NIM : 2015401021
Prodi : D III Kebidanan Reg 1 Tk 3
Judul : Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Fisiologis By. Ny. F
Dosen Pembimbing : Nelly Indrasari, S.SiT. M.Keb
1.
2.
3.
JURUSAN KEBIDANAN
SURAT KETERANGAN
PENGAMBILAN KASUS
NIM : 2015401021
SEMESTER : V (Lima)
NAMA : Ny. N
UMUR : 23 Th
KASUS : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Terhadap Ny. N di PMB Jilly Punnica,A.Md.Keb
Mengetahui
Pembimbing Institusi
NIP. 197309061992122001
TERHADAP Ny. N
KALA I
A. SUBJEKTIF (S)
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. N : Tn. R
Umur : 23 Th : 24 Th
Suku/ bangsa : Jawa / Indonesia : Jawa / Indonesia
Agama : Islam : Islam
Pendidikan : SMK : SMK
Pekerjaan : IRT : Buruh
Alamat : Serdang Mekar Jaya : Serdang Mekar Jaya
2. ANAMNESA
Keluhan utama :
Ibu datang untuk melakukan pemeriksaan ulang pada hari pertama post partum
3. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : Sah
Menikah sejak usia : 21 tahun
Lama pernikahan : 2 tahun
4. Riwayat Menstruasi
HPHT : 05-12-2021
TP : 12-09-2022
Menarche : 15 Tahun
Lama menstruasi : 6-7 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
5. Riwayat Obstetri
Persalinan Nifas
Hamil
Tanggal/
Ke Tahun lahir UK Jenis Penolong Tempat Jk BB/PB Komplikas Laktasi
persalinan i
1 Hamil ini
b. Eliminasi
BAK
Frekuensi : 4-5 x / hari
Jumlah : ± 100 cc
Warna : Kuning, jernih
Keluhan : Tidak ada
BAB
Frekuensi : 1 x / hari
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning kecoklatan
Keluhan : Tidak ada
c. Istirahat
Tidur siang : 1-2 jam sehari
Tidur malam : 6-7 jam / hari
Keluhan : Tidak ada
d. Pola aktivitas
Mobilisasi : 1 jam post partum ibu bisa duduk, jam ke – 2 ibu bisa berdiri dan berjalan
Pekerjaan : Merawat diri dan belajar merawat bayinya dibantu suami dan keluarga
e. Pengalaman menyusui
Posisi menyusui : Duduk
Perawatan payudara : Membersihkan puting susu sebelum dan sesudah menyusui
Masalah : Ibu masih dalam tahap belajar menyusui
9. Personal Hygiene
Mandi : 2x / hari
Gosok gigi : 2 x/ hari
Keramas : 6 x / minggu
Ganti pakaian : 2 x/ hari
Pola seksual : Ibu belum melakukan hubungan seksual selama masa nifas
B. OBJEKTIF (O)
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
Tanda- tanda vital : TD : 130/ 80 mmhg R : 23 x/ menit
: T : 36,7 ºC N : 79 x / menit
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
a. Kepala dan leher
Rambut : Bersih, tidak rontok, warna hitam
Wajah : Tidak ada oedeme
Mata : Konjungtiva anemis, sklera an ikterus, kelopak tidak oedeme, reflek pupil (+)
Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
Telinga :Simetris, bersih, tidak ada sekret
Mulut dan gigi : Bersih, gigi putih, lidah bersih,gusi tidak berdarah dan pucat tidak ada carries,
dan tidak ada radang.
Leher : Kelenjar thyroid : Tidak ada pembengkakan
Kelenjar limfe : Tidak ada pembengkakan
Vena jugularis : Tidak ada pembesaran
b. Payudara
Bentuk : Simetris
Puting susu : Menonjol
Areola : Hyperpigmentasi
ASI : Kolostrum, lancar, tidak ada bendungan ASI
c. Dada
Jantung : Normal, tidak ada bunyi mur-mur
Paru-paru : Normal, tidak ada bunyi wheezing dan ronchi
d. Abdomen
Pembesaran : Normal, karna kehamilan pasca salin TFU 2 jari dibawah pusat
Benjolan : Tidak ada
Bekas luka operasi : Tidak ada
e. Anogenital
Varises : Tidak ada
Oedem : Tidak ada
Luka jahitan : Tidak ada
Pengeluran pervaginam : Lochea rubra
Anus : Tidak ada hemoroid
f. Ekstremitas
Oedem : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Refleks patella : Kanan (+), kiri (+)
Kuku : Tidak pucat
D. PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan normal. TD : 130/ 80 mmhg,
N : 88 x/ menit, R : 24 x/ menit, T : 36,5ºC
2. Memastikan tidak ada perdarahan dan kontraksi uterus
3. Menganjurkan ibu untuk selalu meminum tablet Fe dan vit A yang tujuan nya agar tidak terjadi
anemia pada ibu.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, makan, dan minum yang cukup
5. Menganjurkan ibu untuk mobilitas diri dengan gerakan ringan seperti miring ke kiri dan ke kanan,
serta berjalan ke kamar kecil sendiri maupun dibantu oleh keluarga
6. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya secara on demand (sesuai kebutuhan)
7. Mengajarkan ibu tentang teknik menyusui dengan benar
8. Mengajarkan dan menjelaskan tentang breast care ( perawatan payudara) kepada ibu
9. Memberitahu kepada ibu untuk selalu menjaga kebersihan genetalia setelah BAK maupun BAB
10. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya masa nifas seperti demam tinggi karena infeksi perdarahan
dan syok
11. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, dan menjaga bayi agar tetap hangat
serta perawatan tali pusat dengan cara mengganti kassa ketika sudah lembab.
12. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, seperti sesak nafas, pusat kemerahan,
mata bernanah dan demam.
13. Memberitahu ibu untuk kontrol setelah satu minggu dari persalinan
LEMBAR KONSULTASI
LEMBAR KONSULTASI
Pembimbing Akademik
JURUSAN KEBIDANAN
PENGAMBILAN KASUS
NIM : 2015401021
SEMESTER : V (Lima)
NAMA : An. S
UMUR : 19 Bulan
Mengetahui
Pembimbing Institusi
NIP.197309061992122001
TERHADAP An. S
LAMPUNG SELATAN
Anamnesa Oleh : Dita Puji Kusuma
SUBJEKTIF (S)
Identitas Anak
Agama : Islam
Anak ke : 1 ( pertama )
Ibu Ayah
Anamnesa
a. Alasan Kunjungan : Ibu ingin melakukan imunisasi Lanjutan kepada Anaknya nya.
b. Riwayat kesehatan :
a) Riwayat penyakit yang telah diderita : Tidak ada
b) Riwayat Imunisasi
No. I II III
1 BCG 11-01-2022
2 DPT/Hb 11-02-2022 11-3-2022 11-04-2022
3 Polio 11-01-2022 11-2-2022 11-03-2022 11-04-2022
4 IPV 11-05-2022
5. Campak 11-10-2022
6. DPT 11-08-2022
Lanjutan
7. Campak
Lanjutan
Kegiatan Sehari-hari
a. Kebutuhan nutrisi
a. Makanan yang diberikan : ASI dan Makanan tambahan
b. Frekuensi menyusui : 4-5x/hari sesuai kebutuhan
b. Kebutuhan eliminasi
BAB
Frekuensi : 1-2x/hari
Konsistensi : lunak
Warna : kuning
BAK
Frekuensi : 1-2x/hari
Warna : kuning jernih
Bau : khas urine
d. Kebersihan diri
1. Anak mandi 2x sehari, pagi dan sore
2. Anak diganti pakaiannya setiap dirasakan perlu
e. Pengawasan kesehatan
Anak selalu mengikuti imunisasi dan memiliki KMS yang dimiliki bidan di tempat kelahirannya, setiap anak
memiliki keperluan tentang kesehatan untuk itu orang tua selalu membawa kebidan atau dokter.
OBJEKTIF (O)
Skrotum : ada
Uretra : ada
G. Aspek Psikologis
a. Status emosional
Anak terlihat aktif pada saat datang
b. Ekspresi wajah
Anak tampak gembira dan selalu aktif
H. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
a. Motorik kasar : mampu menaiki tangga.
b. Motorik halus : menyusun benda secara vertikal dan membuka lembaran buku dan mampu menyusun
mainan dari 2 kubus.
ANALISA (A)
Diagnosa : An. S usia 19 bulan keadaan sehat sesuai tumbuh kembang.
PENATALAKSANAAN (P)
1. Mengatakan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan. Ibu tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Mengisi KMS anak sesuai jenis kelamin dan berat badan dalam buku KIA. Dilakukan dan kms sudah terisi.
3. Memberikan imunisasi DPT lanjutan kepada anak secara intramuskular (IM) . dilakukan dan imunisasi telah
diberikan.
4. Mengisi kembali buku KIA sesuai dengan apa yang telah diberikan imunisasi kepada Anak. Menjelaskan
kepada ibu tentang kenaikan grafik pertumbuhan dan perkembangan.IbU tampak mengerti dengan penjelasan
yang di berikan.
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara ondemand atau sesuai kebutuhan anak dan di bantu dengan
makanan tambahan yang bergizi seimbang (tercukupi protein, karbohidrat , lemak , vitamin , kalsium serta
mineral).Ibu tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
6. Menganjurkan ibu untuk Mulai memperkenalkan dan mengajarkan pada anak makan sayur dan buah.Ibu
tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
7. Memberitahu ibu untuk melatih motorik anak dengan permainan permainan sederhana.Ibu tampak mengerti
dengan penjelasan yang diberikan.
8. Memberitahu ibu untuk datang kembali tanggal 11 Desember 2022 atau saat anak berumur 24 bulan untuk
melaksanakan imunisasi campak lanjutan. Ibu mengerti dan akan kembali sesuai dengan jadwal atau saat
umur anaknya 24 bulan.
LEMBAR KONSULTASI
Pembimbing Akademik
JURUSAN KEBIDANAN
SURAT KETERANGAN
PENGAMBILAN KASUS
NIM : 2015401021
SEMESTER : V (Lima)
NAMA : An. Z
UMUR : 5 tahun
Mengetahui
Pembimbing Institusi
NIP. 197309061992122001
ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI BALITA SEHAT
TERHADAP An. Z
LAMPUNG SELATAN
A. SUBJEKTIF (S)
1. Identitas
a. Identitas Anak
Nama : An. Z
Tanggal Lahir : 17 – 05 -
2017 Umur : 5 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-
laki Anak ke : 2 ( Dua )
Alamat : Daton 9
4. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Imunisasi Dasar Pemberian
1 HB0 1 kali Usia 0 bulan
2 BCG 1 kali Usia 1 bulan
3 DPT + Polio 4 kali + 3 kali Usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
16
Bulan
4 IPV 1 kali Usia 5 bulan
5 CAMPAK 2 kali Usia 19 bulan, 24 bulan
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat dan tidak sedang menderita penyakit
menular dan menurun
Penolong : Bidan
Usia kehamilan : 39 minggu
Proses persalinan : Spontan
c. Pada masa menyusui
Pemberian asi eksklusif : Ya, on demond diberikan selama 1,5
tahun Pemberian MPASI : Ya
d. Riwayat tumbuh kembang
3 bulan : Bayi sudah dapat menyesuaikan dengan lingkungan
sekitar 4 bulan : Bayi dapat tengkurap dan mengangkat dada
5 bulan : Bayi dapat menoleh saat mendengarkan
suara 7 bulan : Bayi dapat duduk tanpa bantuan
8 bulan : Bayi dapat berbicara ayah, ibu
9 bulan : Bayi dapat berdiri sambil berpegangan suatu
benda 10 bulan : Bayi dapat melambaikan tangan
11 bulan : Bayi dapat berdiri sendiri dalam beberapa waktu
12 bulan : Bayi dapat berjalan dengan berpegangan tangan pada tembok
2 tahun : Bayi dapat melemparkan bola
B. OBJEKTIF ( O )
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
TTV : N : 85x/ menit
R : 23x/ menit
T : 36,6 ºC
Antropometri : BB : 25 kg LD : 54 cm
TB : 96 cm LILA : 17
cm LK : 47 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normal tidak ada benjolan
Rambut : Bersih, berwarna hitam, tidak
rontok Muka : Tidak ada odem
Mata : Simetris, konjungtiva anemis, sclera an ikterus,
Hidung : Bersih tidak ada polip
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran
Mulut dan gigi: Bersih, gigi putih, gusi merah muda, lidah bersih,
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar
Dada : Normal simetris
Paru-paru : Normal tidak ada bunyi wheezing dan
ronchi Jantung: Normal tidak ada bunyi mur mur
Abdomen : Normal, bising usus
baik Punggung : Normal
Kulit :
Bersih Genetalia
perempuan Labia
mayora : Ada Labia
minora : Ada Uretra
: Ada
Lubang vagina: Ada
Ekstremitas : pergerakan aktif, jumlah jari lengkap
3. Pemeriksaan Khusus
a. Pertumbuhan
Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal sesuai usia
b. Perkembangan
Personal social : Anak mampu mencuci dan mengeringkan tangan
Motorik halus : Anak mampu menumpuk menara kubus
Bahasa : Anak mampu bicara dan dapat
dimengerti Motorik kasar : Anak mampu melompat
Perkembangan tingkah laku : Anak mampu meniru perilaku orang dewasa
c. Asuhan Kebidanan
Psikologis Status emosional :
Stabil
Ekspresi wajah : Anak ceria dan aktif
C. ANALISA DATA
Diagnosa : An. Z usia 5 tahun
sehat Masalah : tidak ada
D. PENATALAKSAAN (P)
1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa anaknya dalam keadaan sehat
2. Memberitahu ibu untuk menjaga pola makan dan kebersihan anaknya
3. Memberitahu ibu untuk menjaga dan mengawasi anaknya ketika sedang bermain serta
menjaga pola istirahatnya
4. Memberitahu ibu untuk memberi makanan yang mengandung protein dan sehat seperti (
telur, daging, ikan ) dan sayuran untuk pertumbuhan anaknya.
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEBIDANAN
SURAT KETERANGAN
PENGAMBILAN KASUS
NIM : 2015401021
SEMESTER : V (Lima)
NAMA : An. Z
UMUR : 5 tahun
Mengetahui
Pembimbing Institusi
NIP.197309061992122001
LEMBAR KONSULTASI
Pembimbing Akademik
SURAT KETERANGAN
PENGAMBILAN KASUS
NIM : 2015401021
SEMESTER : V (Lima)
NAMA : Ny. A
UMUR : 22 tahun
Mengetahui
Pembimbing Institusi
NIP.197309061992122001
ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS KELUARGA BERENCANA
I. PENGUMPULAN DATA
IDENTITAS/BIODATA
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan (Triclofem) setelah melahirkan anak ke 1
pada tanggal 11 oktober 2022.
a. Riwayat menstruasi
Warna : kemerahan
b. Riwayat perkawinan.
c. Riwayat KB sebelumnya
e. Riwayat sosial
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti DM, jantung, hepatitis,
g. Riwayat Ginekologi
GO : Tidak Ada
Personal Hygiene
Mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2 kali seminggu, ganti baju dan celana 2 kali sehari tiap habis
mandi atau sewaktu waktu basah.
Aktivitas
Sebagai ibu rumah tangga memasak ,menyapu dan mencuci. Pengetahuan ibu tentang KB suntik 3 Bulan Ibu
mengatakan sudah mengetahui tentang kb suntik 3 bulan seperti,cara kerja, keuntungan, indikasi, kontra
indikasi, dan efek samping.
B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas atas dan bawah : .tidak ada luka parut pada lengan , tidak terdapat
Abdomen
Pembesaran : Simetris
Pemeriksaan dalam
VT : Tidak dilakukan
Inspekulo
C.ANALISIS
D.PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan : Ibu tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Menginformasikan kepada ibu tentang KB yang akan digunakan. Ibu tampak mengerti dengan penjelasan yang
diberikan dan Ibu telah memilih suntik KB 3 bulan.
3. Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik KB 3 bulan (Depo Progesteron) secara IM di bagian
bokong ibu.
4.Memberitahu kepada ibu tentang efek samping seperti perubahan pola haid dan berat badan, sakit
kepala/pusing, penurunan libido/hasrat seksual
5.Menganjurkan ibu kembali apabila ada keluhan dan suntikulang pada tanggal 01 Januari 2023
Ibu sudah mengerti dan bersedia datang kembali untuk mendapatkan suntikan ulang.
LEMBAR KONSULTASI
Pembimbing Akademik
4.3 Nifas
Asuhan kebidanan yang diberikan terhadap Ny. N selama nifas meliputi pemeriksaan keadaan umum,
TTV, pemeriksaan TFU, pengeluaran pervaginam dan menanyakan keluhan yang direncanakan ibu serta
diberi informasi untuk memberi ASI pada bayinya sesuai kebutuhan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan asuhan kebidanan fisiologis di PMB Jilly Punnica Amd.,Keb guna
memenuhi praktik klinik (PKK fisiologis mulai dari pengumpulan data hingga melaksanakan beberapa
tindakan asuhan kebidanan dan sekaligus mengevaluasi asuhan) maka penulis menyimpulkan :
1) Dari hasil asuhan kebidanan tidak ditemukan masalah dalam persalinan
2) Praktik kerja klinik ini sangat bermanfaat dalam menambah keterampilan dalam melakukan asuhan
kebidanan baik pada ibu bersalin, nifas, neonatus, balita sehat, dan keluarga berencana (KB)
3) Praktik kerja klinik berguna untuk memadukan ilmu antara ilmu yang didapat di kampus dengan
praktik di lahan.
5.2 Saran
Dari hasil pemantauan penulis dalam melakukan asuhan kebidanan penulis ingin menyampaikan saran
pada
1) PMB, hendaknya dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan program pemerintah
2) Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, hendaknya lebih meningkatkan pengawasan di lapangan
sehingga pelayan kesehatan dapat lebih meningkat.