Anda di halaman 1dari 21

Kode/No : HO-T/UPM/06

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU Logo Jurusan


PRODI D IV KEBIDANAN Tgl :
JURUSAN KEBIDANAN
STANDAR PROSES Revisi :

BAHAN AJAR Halaman :

Mata Kuliah :Asuhan Kebidanan Komunitas

Kode Mata Kuliah : Bd. 306

Topik :Asuhan Kebidanan pada Keluarga

Sub Topik:Asuhan Kebidanan pada Keluarga, meliputi :


1. Pengkajian dalam asuhan kebidanan pada keluarga.
2. Analisis masalah dalam asuhan kebidanan pada keluarga.
3. Prioritas masalah dalam asuhan kebidanan pada keluarga.
4. Perencanaan dalam asuhan kebidanan pada keluarga.
5. Implementasi dalam asuhan kebidanan pada keluarga.
6. Evaluasi dalam asuhan kebidanan pada keluarga.
Dosen : Rialike Burhan,SST, M.Keb

Objektif Perilaku Siswa

Setelah membaca hand out ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui, memahami dan
melakukan pengkajian,analisis masalah, menentukan prioritas masalah,membuat
perencanaan, memberikan asuhan dan melakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah
diberikan pada keluarga.
Referensi

1. Meilani, Niken. 2009. Kebidanan Komunitas. Fitrimaya: Yogyakarta


2. Retna, Eny Ambarwati. 2009. Kebidanan Komunitas. ECG: Jakarta

PENDAHULUAN

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat merupakan kumpulan dua orang
atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga. Asuhan
kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas yang dilakukan bidan
untuk pemecahan terhadap masalah (prahamil, hamil, bersalin, nifas), anak (bayi baru
lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga (wanita dengan gangguan sistem
reproduksi), dan kesehatan lansia di dalam keluarga dan masyarakat supaya keluarga dan
masyarakat selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal.

1
URAIAN MATERI

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimanaantarasatu dengan yang
lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai
masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengarung terhadap anggota-anggota
yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya.
A. Bentuk Tipe Keluarga
1. Keluarga inti (Nuclear Familly), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
2. Keluarga besar (Ettended Familly), adalah keluarga inti ditambah sanak saudara,
misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainnya.
3. Keluarga berantai (Serial Familly), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda/janda (Composite), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama-sama.
6. Keluarga kabitas (Cabitation), adalah dua orang yang menjadi satau tanpa
pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
B. Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga
Pemegang kekuasaan keluarga menurut:
1. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.
2. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalah keluarga adalah pihak ibu.
3. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak
ayah dan ibu.

C. Genogram

S R

M A A

2
Keterangan :

= laki-laki = tinggal satu rumah

= perempuan = hubungan dengan keluarga

= meninggal

= tinggal satu rumah

D. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga


Tahap tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembentukan kelurga
Tahap ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalam membentuk rumah
tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi
penerus, melahirkan ank merupakan kebanggan bagi keluarga yang merupakan
saat-saat yang dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi
Dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepada
anak karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung pada kedua orang
tuanya dan kondisinya masih sangat lemah.
d. Tahap menghadapi anak prasekolah
Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai
bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan,
karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini
anak sangat stress terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai
menanamkan norma-norma kehidupan,norma-norma agama, norma-norma social
budaya dan sebagainya.
e. Tahap menghadapi anak sekolah
Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak
untuk mempersiapkan masa depannya.Membiasakan anak belajar secara teratur,
mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
f. Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan
mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri
tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan.Komunikasi dan saling
pengertian  antara kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan
dikembangkan.
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat

3
Setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya,
maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak kemasyarakat dalam memulai
kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan
berumah tangga.
h. Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggalah
suami istri berdua saja.dalam tahap ini kelurga akan merasa sepi,dan bila tidak
dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
i. Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri
untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

E. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
1. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah, pendidik,
pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok sosialnya, anggota masyarakat
dari lingkungannya.
2. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga, mengasuh dan
pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai
anggota masnyarakat dari lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3. Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental
maupun spiritual.

F. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga sehari-hari menurut Horton dan Hunt yaitu :
1. Fungsi pengaturan seksual.
Yaitu keluarga merupakan wadah sah baik ditinjau dari agama maupun maryarakat
dalam pengetahuan dan pemuasan keinginan seksual.
2. Fungsi Reproduksi
Yaitu keluarga berfungsi menghasilkan anggota baru sebagai penerus keturunan.
3. Fungsi Perlindungan dan Pemeliharaan
Yaitu memberikan perlindungan dan pemeliharaan terhadap stress.
4. Fungsi Pendidikan

4
Yaitu keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena
anak-anak mengenal pendidikan sejak lahir.
5. Fungsi Sosialisasi
Yaitu individu atau anggota keluargamempelajari kebiasaan ide-ide nilai dan
tingkah laku dalam masyarakat.Melalui lingkungan keluarga.
6. Fungsi Toleran dan Efektif
Yaitu apabila rasa cinta kasih saying dalam keluarga dapat dirasakan oleh semua
anggota maka anggota keluarga akan merasakan kesenangan kegembiraan dan
ketentraman sehingga mereka akan kerasan tinggal dirumah maka keluarga
merupakan tempat rekreasi bagi anggota keluarga.
7. Fungsi Ekonomi.
Yaitu anggota keluarga sebagai penghasil ekonomi terutama orang tua sedangkan
anggota keluarga yang lain atau anak berfungsi sebagai konsumen.
8. Fungsi Status Sosial 
Yaitu suatu dasar yang menunjukan kedudukan atau status bagi anggotanya
Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah kerjanya,
data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan,
kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan
bidan yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan
anak balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga.
Menurut undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga
adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. Di dalam kesehatan keluarga,
kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan
dan masa di luar masa kehamilan (masa interfal) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu
dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi,
masa balita dan masa pra sekolah.

G. Manajemen AsuhanKebidanan Pada Keluarga


Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang dilakukan oleh bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan pemecahan masalah. Manajemen
kebidanan memberikan asuhan yang berkomprehensif yaitu dari pengkajian sampai
evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis
untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan dan kebidanan yang di
hadapi pasien baik fisik, mental, social maupun spiritual dapat ditentukan. Bidan

5
yang bekerja di desa memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat
yang berada di desanya. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, bidan melalukan
pengkajian atau identifikasi untuk mengetahui dan mengatasi keadaan dan masalah
kesehatan masyarakat di desanya, seperti kesehatan ibu, bayi, anak, WUS, PUS, dan
termasuk keluarga. Untuk itu sangatlah penting bagi seorang bidan melakukan
pengumpulan data, seperti berapa jumlah anggota keluarga dalam tiap kepala
keluarga, nama, usia, status, agama, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan masing-
masing anggota keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan termasuk keadaan
kesehatan anggota keluarga baik yang lalu maupun yang sekarang.
Tujuan pengumpulan data adalah untuk memperoleh informasi dan menilai
tentang keadaan kesehatan klien, untuk menentukan Masalah Kebidanan dan
kesehatan serta membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah
berikutnya. Tahap ini mencakup tiga kegiatan, yaitu Pengumpulan Data, Analisis
Data dan Penentuan Masalah kesehatan.

Pengumpulan Data
Tujuan :
Diperoleh data dan informasi mengenai masalah kesehatan yang ada pada
pasien sehingga dapat ditentukan tindakan yang harusdiambil untuk mengatasi
masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, mental, social dan spiritual serta
factor lingkungan yang mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah
dianalisis.Adapun fokus dalam pengumpulan data meliputi :
a. Status kesehatans ebelumnya dan sekarang
b. Pola koping sebelumnya dan sekarang
c. Fungsi status sebelumnya dan sekarang
d. Respon terhadap terapi medis dan tindakan keperawatan
e. Resiko untuk masalah potensial
f. Hal-hal yang menjadi dorongan atau kekuatan klien
Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB di masyarakat
yang berada di desanya. Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, bidan melalukan
identifikasi untuk mengatasi keadaan dan masalah kesehatan masyarakat di desanya,
terutama kesehatan ibu dan anak. Untuk itu ia melakukan pengumpulan data.
Berdasarkan sumber data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke masyarakat
(data subyektif) dan tidak langsung (data obyektif).
a. Data Subyektif
Data subyektif diperoleh dari informasi langsung yang diterima dari masyarakat
melalui wawancara.

6
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi, pemeriksaan dan
penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga.
1) Keadaan kesehatan
2) Rumah dan keluarga
3) Sifat keluarga
Data yang diperoleh dari pengkajian, meliputi:
1) Struktur dan sifat keluarga
2) Faktor ekonomi, sosial dan budaya
3) Faktor rumah dan keluarga
4) Riwayat kesehatan keluarga
5) Persepsi tanggapan keluarga terhadap masalah

2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan kognitif bidan dalam pengembangan daya
berpikir dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan,
pengalaman, dan pengertian tentang subtansi ilmu kebidanan dan proses penyakit.
Dalam melakukan analisa data diperlukan kemampuan menghubungkan data dengan
penyebab berdasarkan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat
kesimpulan dalam menentukan Masalah Kebidanan klien.Fungsi dari analisa data
adalah bidan dapat menginteprestasi data yang diperoleh dari klien maupun dari
sumber lain, sehingga data yang diperoleh memiliki makna dan arti dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan Masalah Kebidanan dan kebutuhan klien.
Seluruh data yang dikumpulkan, yang relevan, digunakan sebagai bahan
untuk analisa. Dari data yang terkumpul diperoleh informasi tentang:
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan lingkungan, keadaan
sosial-budaya (perilaku), pelayanan kesehatan yang ada, serta faktor-faktor
keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Masalah-masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak balita.
c. Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya.
d. Faktor-faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan kesehatan ibu
dan anak balita serta KB dilakukan.
Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan mencari kaitan
satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai masalah, melalui proses analisis
ditemukan jawaban tentang hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan

7
lingkungan keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor
keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Analisa data berupa :
a. Norma kesehatan ibu, keluarga yang normal dari setiap anggota keluarga
b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
c. Karakteristik keluarga
Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi. Dalam
rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah
potensial. Perumusan masalah mengacu pada tipologi masalah kesehatan dari
berbagai alasan dan ketidakmampuan dalam melaksanakan kesehatan keluarga.
Dalam tipologi masalah terdiri dari 2 tahap penjajakan.
1. Penjajakan tahap I, masalah-masalah yang telah dikaji dan dikelompokkan:
1) Ancaman
Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan penyakit, kecelakaan
atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan atau keadaan yang dapat
meningkatkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai
potensi kesehatan. Termasuk dalam ancaman kesehatan:
a) Penyakit keturunan seperti: diabetes mellitus, asma bronchial, dll.
b) Masyarakat yang menderita penyakit menular seperti TBC dan gonore.
c) Jumlah masyarakat yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan
dan sumber daya keluarga.
d) Risiko terjadin kecelakaan dalam masyarakat.
e) Kekurangan atau kelebihan gizi dalam masyarakat.
f) Keadaan yang dapat menimbulkan stress.
g) Sanitasi lingkungan yang kurang.
h) Kebiasaan yang merugikan kesehatan, seperti merokok.
i) Sifat kepribadian yang melekat, misal pemarah.
j) Riwayat persalinan sulit
2) Kurang sehat atau tidak sehat
Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Termasuk di dalamnya:
a) Kecelakaan sakit.
b) Kegagalan pertumbuhan dan perkembangan anak.
3) Kritis
Adalah saat-saat keadaan menuntut terlampau banyak dari individu atau
keluarga dalam hal penyesuaian ataupun dalam hal sumber daya
mereka.Termasuk di dalamnya:
a) Perkawinan.

8
b) Kehamilan.
c) Persalinan.
d) Masa nifas.
e) Menjadi orang tua.
f) Abortus.
g) Anak masuk sekolah.
h) Kehilangan pekerjaan.
i) Kematian.
j) Pindah rumah.
k) Remaja.
2. Penjajakan Tahap II
Setelah dilakukan penjajagan tahap I kemudian ditentukan masalah
kebidanannya didukung oleh data-data yang ada.
1) Ketikdaksanggupan mengenal masalah
2) Ketidaksanggupan mengambil keputusan
3) Ketidakmampuan merawat atau menolong anggota keluarga yang sehat
4) Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah
5) Ketidakmampuan menggunakan sumber daya di masyarakat guna memelihara
kesehatan

Dalam melakukan analisa data, bidan harus memperhatikan langkah-langkah


sebagai berikut:
1) Validasi kembali data, teliti kembali data yang terkumpul.
2) Identifikasi kesenjangan data.
3) Susun kategorisasi data secara sistematis dan logis.
4) Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang askeb klien.
5) Buat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah& penyebabnya.
6) Buat kesimpulan tentang kesenjangan yang ditemukan.
Dalam analisa data, semua aspek harus dipertimbangkan karena analisa data
perlu menentukan kebutuhan kesehatan dan dukungan masyarakat serta trend dalam
pemanfaatan pelayanan kesehatan. Dalam melakukan analisa data terdapat beberapa
langkah antara lain: pengelompokan data, meringkas, membandingkan dan
membuat kesimpulan.
Melakukan analisa data tersebut diatas membutuhkan pengetahuan dan
keterampilan tentang menganalisa dan pengambilan keputusan melalui berpikir
kritis, oleh karena itu bidan komunitas harus mempelajari dan menguasai

9
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan tersebut, sehingga bidan mampu
memberikan Asuhan Kebidanan komunitas.
Analisa seperti beberapa prosedur lain yang kita lakukan, dapat dipandang
sebagai suatu proses yang mempunyai beberapa langkah atau tahapan. Tahapan–
tahapan yang digunakan untuk membantu melakukan analisa tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Mengelompokan data atau mengkategorikan data
Mengelompokan atau mengkateforikan data sangat membantu kita dalam
melakukan analisa data yang telah dikumpulkan dalam komunitas. Kategori atau
pengelompokan yang biasa digunakan yaitu berdasarkan:
a) Karakteristik demografi (jumlah anggota keluarga, usia, jenis kelamin,
kelompok rasial dan etnik  dan lain – lain).
b) Karakteristik geografi (batas wilayah, jumlah dan tipe tetangga, lingkungan
tempat tinggal dan jalan).
c) Karakteristik sosial ekonomi (pekerajaan, pendapatan, pendidikan, rumah
sewaan, rumah pribadi).
d) Karakteristik sistem pendukung dan pelayanan kesehatan (rumah sakit,
klinik, pusat kesehatan mental dan sebagainya).
2) Meringkas
Setelah metode pengkategorian dilakukan, langkah selanjutnya adalah
meringkas atau menyimpulkan data pada masing – masing kategori yang telah
dikelompokan dapat dalam bentuk penghitungan, tabel, atau grafik.
3) Membandingkan
Langkah berikutnya setelah data diringkas yaitu langkah membandingkan
data, apakah ada yang menyimpang atau abnormal, apakah ada data–data yang
tidak pantas atau kesalahan–kesalahan saat mengelompokan data sehingga perlu
adanya revalidasi data. Data–data yang diperoleh dari masyarakat dari wilayah
binaan, dibandingkan dengan data data yang sama seperti data yang bersifat
kecamatan, kabupaten, atau nasional.
4) Pengambilan Kesimpulan
Setelah data yang dikumpulkan dikelompokan, diringkas dan
dibandingkan. Tahapan paling ahir adalah penarikan kesimpulan yang logis dari
bukti bukti yang diperoleh yaitu pengambilan kesimpulan yang mengarah pada
pernyataan diagnosa keperawatan. Pada tahap ini dilakukan sintesa apa yang
diketahui perawat tentang komunitas, yaitu; apa maksud/arti dari data tesebut.
Komponen yang dianalisa

10
a) Core dari komunitas: data core dari komunitas yaitu meliputi pengukuran
demografi, tipe data secara khusus ditampilkan dalam bentuk grafik atau
gambar. Data demografi ini adalah  komposisi kelompok umur, jenis kelamin,
dll.
b) Lingkungan fisik,  dapat dilakukan melalui windshield survey dan data dapat
berupa informasi tentang wilayah dan komunitas, observasi iklim, kepadatan
penduduk, perumahan , wc, penyediaan air bersih dll.
c) Kesehatan dan pelayanan sosial yang meliputi analisa terhadap fasilitas
kesehatan yang ada diluar  masyarakat dan pelayanan kesehatan di masyarakat
serta pelayanan social yang ada di luar masyarakat dan di masyarakat.
d) Ekonomi yang meliputi indeks kekayaan perorangan (penghasilan) indikator
kekayaan industri dan bisnis dan status perkejaan dari komunitas.
e) Transporasi dan keamanan  data dapat berupa pelayanan perlindungan terhadap
kebakaran, pembuangan kotoran, air yang dapat diminum, pembuangan sampah,
sanitasi lingkungan, udara.
f) Politik dan Pemerintahan untuk menggambarkan orang  dan organisasi yang
berpengaruh atau penting dalam tahapan penyusunan dan pelaksanaan intervensi
pada komunitas.
g) Komunikasi, sebagai data yang dapat digunakan dalam tahapan pelaksanaan
perawatan di komunitas.
h) Pendidikan

3. Prioritas Masalah
Setelah menentukan masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan
prioritas masalah kesehatan keluarga. Dalam menentukan prioritas masalah
kesehatan masyarakat dan bidan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai
kriteria, diantaranya adalah:
a. Perhatian masyarakat.
b. Prevalensi kejadian.
c. Berat ringannya masalah.
d. Kemungkinan masalah untuk diatasi.
e. Tersedianya sumber daya masyarakat.
f. Aspek politis.
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan
menurut Abraham H. Maslow yaitu :
a. Keadaan yang mengancam kehidupan,
b. Keadaan yang mengancam kesehatan,

11
c. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan keluarga, didasarkan pada
beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi:
1) Ancaman kesehatan
2) Keadaan sakit atau kurang sehat
3) Situasi krisis
2. Kemungkinan masalah dapat diubah, yaitu kemungkinan keberhasilan untuk
mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi
kesehatan.
3. Potensi masalah untuk dicegah, yaitu sifat dan beratnya masalah yang akan
timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan kesehatan.
4. Masalah yang menonjol, yaitu cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam
hal berat dan mendesaknya masalah tersebut untuk diatasi melalui intervensi
kesehatan.
Untuk menentukan masalah subyektif ada empat kriteria dalam menentukan
prioritas masalah dari masalah-masalah kesehatan yang ada. Hal-hal yang perlu
diperhatikan:
a. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan kebidanan dapat diatasi
sekaligus
b. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam kehidupan
keluarga seperti masalah penyakit
c. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan
kebidanan yang diberikan
d. Sumber daya keluarga yang menunjang pemecahan masalah
e. Skala untuk menentukan prioritas asuhan keluarga (Bailon dan Maglaya, 1989)
No Kriteria Score Bobot
1 Sifat Masalah
Skala:
 Tidak / kurang sehat 3 1
 Ancaman kesehatan 2
 Keadaan sejahtera/kritis 1
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah
Slaka:
 Mudah 2 2
 Sebagian 1
 Tidak ada 0
3 Potensial masalah dapat dicegah
Skala:
 Tinggi 3 1

12
 Cukup 2
 Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala:
 Masalah berat harus segera ditangani 2 1
 Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1
 Masalah dapat dirasakan 0

Cara skoring:
a. Menentukan I untuk tiap kriteria
b. Skore dibagi angka tertinggi dikalikan dengan bobot
c. Jumlahkan skore untuk semua kriteria. Skore tertinggi adalah samadengan
seluruh bobot
4. Perencanaan
Langkah selanjutnya setelah pengkajian adalah menyusun perencanaan
kesehatan keluarga. Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan bidan untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan yang
telah teridentifikasi.
Langkah-langkah dalam pengembangan rencana:
a. Pengkajian
Dengan melakukan pengkajian, bidan akan dapat menemukan:
1) Masalah-masalah kesehatan keluarga
2) Kebutuhan-kebutuhan kesehatan keluarga
b. Penentuan Sasaran
Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan tindakan dilaksanakan.
Sasaran merupakan tujuan dimana segala usaha diarahkan.
c. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan yang lebih rinci tentang hasil. Tujuan akan menentukan
kriteria dan standar yang akan dipakai untuk menilai keberhasilan tindakan.
Ada dua kriteria, yaitu kriteria verbal atau kriteria yang diucapkan oleh
keluarga dan kriteria non verbal yaitu kriteria yang dapat diamati atau
dilihat.Standar adalah suatu tingkatan pelayanan yang diinginkan sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan. Rencana pelaksanaan mencakup:
1) Pemeliharaan kesehatan yang diberikan dan perbaikan gizi yang dilakukan
2) Penyuluhan yang diberikan kepada kelompok ibu khusus untuk menjaga
kesehatan individu dari ibu dan bayi
3) Penyuluhan yang disampaikan kepada keluarga yang terkait dengan perbaikan
lingkungan

13
4) Dukungan yang diharapkan dari sektor/instansi lain termasuk pimpinan dan
tokoh masyarakat serta organisasi masyarakat
5) Dukungan dari Dukun dan kader kesehatan
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di komunitas dapat
dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk pencapaian tujuan
tersebut perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan. Di dalam
pelaksanaan mencakup:
a. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
b. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada keluarga.
Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria
keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi tercakup:
1) Tingkat kesehatan lingkungan.
2) Frekuensi penyuluhan.
3) Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
5. Pelaksanaan (Implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana pelaksanaan
yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam pelaksanaannya, bidan
memonitor perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ibu, anak dan
lingkungan. Tidak selalu upaya yang dilakukan akan mencapai hasil yang
diharapkan, karena dalam pelaksanaan tindakan jarang ditemukan masalah dan
hambatan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tindakan:
a. Merangsang keluarga untuk mengenal dan menerima masalah dan kebutuhan
kesehatan mereka, melalui:
1) Memperluas pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan.
2) Membantu melihat situasi dan akibat dari situasi tersebut.
3) Meningkatkan kebutuhan kesehatan dari sasaran masyarakat.
4) Mengembangkan sikap positif dalam masyarakat.
b. Menolong keluarga untuk melakukan tindakan
1) Merundingkan dengan masyarakat mengenai akibat-akibat jika mereka tidak
mengambil tindakan.
2) Memperkenalkan kepada masyarakat tentang alternative yang dapat dipilih
dan sumber yang diperlukan dalam melakukan tindakan.
3) Membandingkan dengan masyarakat akibat dari tindakan dan kemungkinan
efek samping yang mungkin timbul.
c. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap bidan
Memberikan asuhan kepada anggota masyarakat yang sakit

14
1) Mencari data untuk mengurangi ancaman kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggotanya.
2) Membantu memperbaiki fasilitas fisik rumah dengan menolong keluarga
memperbaiki yang sudah ada.
3) Mengembangkan pola komunitas dengan keluarga agar terjadi saling
pengertian yang mendalam.
4) Membantu keluarga mengembangkan kesanggupan mereka dalam
memenuhi kebutuhan psikologis anggotanya.
5) Mencegah rintangan dalam mengadakan rujukan.
6) Bidan harus mempunyai yang luas tentang sumber daya yang ada di
masyarakat dan bagaimana memanfaatkannya.
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan dan
perubahan yang terjadi terhadap lingkungan kemungkinan penetapan tujuan juga
tidak tepat, bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan juga
menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.

Pelaksanaan/tindakan asuhan keluarga mencakup hal-hal dibawah ini:


1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan, dengan cara; memberikan informasi, mendorong sikap emosi yang
sehat terhadap masalah
2) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara asuhan yang tepat, dengan cara;
mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan, mengidentifikasi
sumber-sumber yang dimiliki keluarga, mendiskusikan tentang tindakan
3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
bermasalah, dengan cara; mendemontrasikan cara perawatan, menggunakan alat
dan fasilitas yang ada dirumah, mengawasi keluarga melakukan perawatan
4) Membantu keluarga untuk menentukan cara bagaiman membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara; menentukan sumber- sumber yang dapat
digunakan, melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Adapun tahap-tahap dalam implementasi adalah sebagai berikut :
Tahap1 : persiapan
Tahap awal tindakan ini menuntut bidan untuk mengevaluasi yang
diindentifikasi pada tahap perencanaan.
Tahap2 :intervensi

15
Fokus tahap pelaksanaan tindakan adalah kegiatan dan pelaksanaan tindakan
dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan
tindakan meliputi tindakan :independen,dependen,dan interdependen.
Tahap3 :dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap
dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
6. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara hasil
yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian dinyatakan berhasil
bila evaluasi menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila
tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan
berhasil mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi
kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.
Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian tujuan
tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Evaluasi disusun dengan
menggunakan SOAP secara optimal.
S : subyektif, data berupa pernyataan keluarga
O : obyektif, data yang dapat diukur
A : assessment, sejauh mana kita dapat mengatasi masalah
P : planning, perencanaan yang akan datang
Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Proses asuhan kebidanan, berdasarkan kriteria/rencana yang telah disusun.
b. Hasil tindakan, berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah dirumuskan dalam
rencana evaluasi.
Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
a. Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan perbaikan/kemajuan sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b. Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal,
sehingga perlu dicari penyebab dan cara mengatasinya.
c. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukan perubahan / kemajuan
samasekali bahkant imbul masalah baru. Dalam hal ini perlu untuk mengkaji
secara lebih mendalam apakah terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan
faktor-faktor lain yang tidaksesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya
tujuan.

H. Format Asuhan Kebidanan Pada Keluarga


I. PENGKAJIAN

16
1. Pengkajian Umum
a. Data Subyektif.
 Kecamatan
 Kelurahan
 Rt/Rw
 No.induk
 Nama Kepala Keluarga
 Umur
 Agama
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Penghasilan
 Komposisi dan Jumlah anggota keluarga
 Genogram
 Tipe keluarga
 Keadaan kesehatan
 Alamat

No Nama Hubungan JK Pekerjaan Keadaan Waktu Kunjungan Pertama/Imunisasi


Dengan Atau Kesehatan No.KIA/KB
KK Sekolah

1) Rumah (buat denah gambar dlm rumah)


Meliputi Luas, Jenis rumah, Letak, Dinding, Atap, Lantai, Cahaya,Ventilasi,
Jendela, Kebersihan, Jumlah ruangan.
2) Air Minum
Meliputi Asal, Nilai Air, Konsumsi air
3) Pembuangan Sampah
4) Jamban dan Kamar Mandi
Meliputi Jenis Jamban, Jarak dengan air bersih, Kebersihan, Kamar mandi
5) Pekarangan dan Selokan
Meliputi Pengaturan, Kebersihan, Air limbah, Tanaman peneduh, Peralatan
pekarangan
6) Kandang Ternak
b. Data Kasus

17
1) Bila ada keluarga yang sakit biasanya berobat di pelayanan kesehatan mana?
2) Jenis penyakit yang sering diderita anggota keluarga?
3) Biasanya melakukan pemeriksaan kehamilan dimana?
4) Bila melahirkan biasanya dimana?
5) Kebiasaan menyapih ASI pada anak umur?
6) Pemberian makanan tambahan pada anak usia berapa?
7) Bagaimana tanggapan anggota keluarga tentang KB?
8) Bagaimana pola makan keluarga?
9) Adat kebiasaan?
2. Pengkajian Khusus (kasus)
a. Data Subyektif
1) Biodata
  Nama Ibu : Nama Ayah :
  Umur : Umur :
  Status : Pekerjaan :
  Agama : Agama :
  Alamat :
2) Anamnesis/Pengkajian
a) Keluhan Utama:
b) Riwayat Kesehatan/keadaan yang lalu:
c) Riwayat Penyakit Keluarga:
d) Riwayat Kehamilan:
e) Keadaan Psikososial:
f) Latar Belakang Sosial Budaya
g) Dukungan dari keluarga:
h) Keadaan umum sekarang menurut sistem tubuh:
i) Keadaan gizi:
3) Data Obyektif
Tanda-tanda vital dan keadaan fisik:
 Tensi: Suhu:
 Nadi: RR:
Pemeriksaan Fisik anggota keluarga (buat dlm table)

Pemeriksaan
Tn. .. Ny. … An … An. … An. …
fisik
Tekanan darah

18
Nadi
Suhu
RR
BB

Kepala
Rambut
Kulit Ex: Sawo
matang, turgor
kulit…
Mata Ex: Simetris,
konjungtiva
tidak anemis
dan sklera tidak
ikterik,
penglihatan baik
Hidung Ex: Bersih,
fungsi
penciuman baik
Mulut & Ex: Bersih,
tenggorokan tidak berbau,
gigi bersih,
tidak ada nyeri
telan,
menggunakan
gigi palsu
Telinga Ex: Simetris,
pendengaran
baik, tidak
menggunakan
alat bantu
Leher Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
Dada Tidak ada
wheezing
Perut Tidak kembung,
tidak nyeri tekan
Dst…

II. DIAGNOSA MASALAH


Diagnosa Dasar
Gangguan ……s.d….
Contoh:
Data Fokus Masalah Penyebab
No
1 DS : - Ny.Smenderita hipertensi 5 tahun Hipertensi Ketidakmampuan
yang lalu merasakan kadang kaku di keluarga merawat
leher dan pusing. Tekanan darah anggota keluarga
160/90 mmHg, berat badan 60 kg, yang sakit pada
tinggi badan 151 cm. klien tidak tahu keluarga Tn.S
tentang hipertensi. Keluarga juga khusunya pada

19
tidak tahu akibat lanjut dari Ny.S
hipertensi, perawatan, bagaimana
memodifikasi lingkungan dan juga
tidak pernah kontrol. Klien tidak
periksa jika belum sakit parah.

DO : - Ny. S tampak lemah


- TD : 160/190mmHg
- S : 360C
- N : 86 x/mnt
- RR : 24 x/mnt

Skoring Data

1 Hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang


sakit pada keluarga Tn.S khusunya pada Ny.S
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah. Skala : 3 1 3/3 x1=1 Ny.S sudah skitar 5


Aktual 3 tahun mengalami
Resiko 2 hipertensi dan
Potensial 1
½ x2=1 memerlukan tindakan
mencegah komplikasi

2. Kemungkinan masalah Pengetahuan sumber


dapat diubah. daya dan fasilitas
Skala :Mudah 2 1 2 kesehatan tersedia dan
2/3x1=2/3
dapat
Sebagian 1
dijangkau/dimanfaatkan
Tdk dapat 0

3. Potensial masalah untuk 2/2x1=1 Dapat dicegah dengan


dicegah pengetahuan yang
Skala : Tinggi 3 cukup dan pola hidup
Cukup 2 yang sehat
2 1
Rendah 1

4. Menonjolnya masalah.
Skala : masalah berat
harus segera di tangani 2
2 1
Ada masalah tp tdk perlu
ditangani 1

Masalah tidak dirasakan


0

Jumlah skor = 3 2/3

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

20
IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA UNTUK KONSULTASI KOLABORASI DAN
RUJUKAN.
V. RENCANA ASUHAN MENYELURUH.
Dx :
Tujuan :
Intervensi :
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
VII. EVALUASI
Dx :
S
O
A
P
Kesimpulan Kasus Keluarga:
1. Berdasarkan pengkajian/pendekatan yang dilakukan ditemukan . . .
2. Dari pengkajian tersebut ditemukan masalah kesehatan pada keluarga tersebiut
adalah . . .
3. Dari diagnosa yang telah ditetapkan kita melakukan perencanaan: . . .
4. Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan hasil evaluasi:
 S
 O
 A
 P

EVALUASI

- Buatlah satu contoh asuhan kebidanan pada keluarga yang ada di lingkungan sekitar
tempat tinggal anda!

21

Anda mungkin juga menyukai