Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup
dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya (Depkes RI, 1999).
Salah satu misi pembangunan kesehatan adalah memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Untuk mencapai masyarakat yang sehat dimulai dari kesehatan keluarga,
karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dan keluarga sebagai suatu
kelompok dapat menimbulkan, mencegah atau mengatasi masalah-masalah kesehatan
dlaam kelompoknya. Karena keluarga merupakan perantara yang efektif dan untuk
menerapkan berbagai upaya kesehatan masyarakat untuk itu diperlukan Asuhan
Keperawatan Keluarga (Nasrul Effendy, 1999).
Sehubungan dengan hal di atas diperlukan kehadiran perawat di masyarakat
bersama tim kesehatan lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada pada
keluarga agar keluarga tersebut dapat meningkatkan kesehatan sehingga dapat
melaksanakan fungsinya. Oleh karena itu kami sebagai Mahasiswa Keperawatan yang
sedang menjalani Praktek Kerja Lapangan mempunyai kewajiban untuk
mengupayakan kesehatan keluarga melalui keluarga binaan sebagai perwujudan salah
satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.

B. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan teori keperawatan keluarga binaan melalui Asuhan
Keperawatan Keluarga di lapangan.

C. Tujuan Khusus
Setelah melakukan kunjungan pada keluarga mampu:

1
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan pada keluarga.
2. Menyusun rencana Asuhan Keperawatan Keluarga.
3. Melaksanakan Asuhan Keperawatan Keluarga.
4. Mengevaluasi pelaksaan Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga.

D. Metodologi
Penulisan makalah ini menggunakan studi pustaka dan studi kasus di
lapangan.

E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan Teori
Bab III Pengamatan Kasus
Bab IV Pembahasan Kasus
Bab V Penutup

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling tergantung.
(Depkes RI, 1988)
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentu
untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga.
(Friedman, 1998)
2. Tipe/Bentuk Keluarga
Dalam masyarakat ditemukan tipe/bentuk keluarga:
a. Keluarga Inti (Nuclear Family): keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.
b. Keluarga Besar (Extended Family): keluarga inti ditambah sanak saudara
misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dsb.
c. Keluarga Berantai (Serial Family): keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga Duda/Janda (Single Family): keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
e. Keluarga Berkomposisi (Composite): keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga Kabitas (Cahabitation): dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga.

3
3. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang
berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran ayng terdapat dalam
keluarga adalah sebagai berikut:
a. Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota
masyarakat.
b. Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh,
pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok social dan
anggota masyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi
keluarga.
c. Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi dari keluarga adalah memenuhi kebutuhan anggota individu keluarga
dan masyarakat yang lebih luas, fungsi keluarga adalah:
a. Fungsi Afektif
Merupakan suatu basis sentral bagi pembentukan dan kelangsungan
keluarga. Kebahagiaan keluarga diukur dengan kekuatan cinta keluarga.
Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak kegembiraan dan
kebahagiaan seluruh anggota keluarga, tiap anggota keluarga mempertahankan
hubungan yang baik.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial. Proses sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan
tempat individu untuk belajar sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin,
belajar tentang norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan
interaksi dalam keluarga.

4
c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarga seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan
yaitu mencegah terjadi gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga
yang sakit. Kesanggupan keluarga untuk melaksanakan pemeliharaan kesehatan
dapat dilihat dari kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan,
membuat keputusan tindakan, memberikan perawatan, memelihara lingkungan
dan menggunakan fasilitas kesehatan.

B. Tahap Perkembangan Keluarga


Perkembangan keluarga adalah proses perubahan dari sistem keluarga yang
terjadi dari waktu ke waktu meliputi perubahn interaksi dan hubungan di antara
keluarga dari waktu ke waktu. Perkembangan ini terbagi dalam beberapa tahapan,
setiap tahapan memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui denagn sukses.
Menurut Duvall (1977) siklus kehidupan keluarga terdiri dari 8 tahapan yang
mempunyai tugas dan resiko tertentu pada setiap tahapan perkembangannya. Adapun
8 tahapan perkembangan tersebut adalah:
1. Tahap 1 keluarga pemula: dimulai saat individu membentuk keluarga melalui
perkawinan.
Tugas perkembangan:
a. Membina hubungan intim yang memuaskan kehidupan baru.
b. Membina hubungan dengan teman lain, keluarga lain.
c. Membina keluarga berencana.
Masalah kesehatan: masalah seksual, peran perkawinan, kehamilan yang
kurang direncanakan.

5
2. Tahap 2 keluarga dengan kelahiran anak pertama: dimulai sejak anak pertama lahir
sampai berusia 30 bulan.
Tugas perkembangan:
a. Perubahan peran menjadi orang tua.
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga.
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangannya.
Masalah kesehatan: pendidikan meternitas, perawatan bayi yang baik,
pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi,
tumbuh kembang dan lain-lain.
3. Tahap 3 keluarga dengan anak pra sekolah: dimulai anak pertama berusia 2,5 tahun
sampai dengan 5 tahun.
Tugas perkambangan:
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga.
b. Membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan.
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain
juga harus dipenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga.
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak-anak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
Masalah kesehatan:
a. Masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada anak.
b. Masalah kesehatan psikososial: hubungan perkawinan, perceraian.
c. Persaingan antara kakak adik.
d. Pengasuhan anak.
4. Tahap 4 keluarga dengan anak usia sekolah: dimulia saat anak pertama berusia 6
tahun samapi 13 tahun.
Tugas perkembangan:
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia.
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.

6
d. Meningkatkan komunikasi terbuka.
5. Tahap 5 keluarga dengan anak remaja: dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun
sampai 19-20 tahun.
Tugas perkembangan:
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, meningkatkan
otonominya.
b. Mempererat hubungan yang intim dalam keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dn orang tua.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga.
Masalah kesehatan: penyalahgunaan obat-obatan dan penyakit jantung.
6. Tahap 6 keluarga dengan anak dewasa: dimulai saat anak pertama meninggalkan
rumah sampai anak terakhir, lamanya tergantung dengan jumlah anak atau
banyaknya anak belum menikah dan tinggal dalam rumah:
Tugas perkembangan:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
Masalah kesehatan:
a. Masa komunikasi dewasa muda dengan orang tua tidak lancar.
b. Transisi peran suami istri.
c. Memberi perawatan.
d. Kondisi kesehatan kronis
e. Masalah menopause
f. Efek dari obat-obatan, merokok, diet dan lain-lain.
7. Tahap 7 keluarga dengan usia pertengahan: dimulai saat anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiunan atau salah satu pasangan
meninggal.
Tugas perkembangan:
a. Mempertahankan kesehatan.

7
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
Masalah kesehatan:
a. Promosi kesehatan.
b. Masalah hubungan dengan perkawinan.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan lain-lain.
d. Masalah hubungan dengan perawatan.
8. Tahap 8 keluarga dengan usia lanjut: dimulai salah satu meninggal atau pension
sampai dengan dua-duanya meninggal.

C. Konsep Keperawatan Keluarga


1. Pengertian
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat
dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana (Salviction G. Bailon
dan Araciles Maglaya), 1978).
2. Keluarga sebagai Unit Pelayanan
Beberapa hal berikut ini adalah alasan mengapa harus menjadi fokus sentral
dari perawatan:
a. Dalam sebuah unit keluarga disfungsi apa saja akan mempengaruhi satu atau
lebih anggota keluarga.
b. Ada hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya.
c. Melalui perawatan kesehatan keluarga akan meningkat derajat kesehatan secara
menyeluruh.
d. Upaya menemukan kasus dalam keluarga dan faktor resiko pada anggota
keluarga yang lain.
e. Pemahaman terhadap individu dan fungsinya dipandang dalam konteks keluarga
mereka.
f. Keluarga merupakan sistem pendukung vital bagi individu.

8
3. Peran Perawat
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah:
a. Pendidik
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar
keluarga dapat melakukan program Asuhan Keperawatan Keluarga secara
mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan.
b. Koordinator
Koordinasi diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari
berbagai disiplin agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik,
maupun di rumah sakit bertanggung jawab memberikan perawatan langsung.
d. Pengawas Kesehatan
Perawat harus melakukan kunjungan rumah yang teratur untuk
mengidentifikasi tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah
kesehatan.
f. Kolaborasi
Perawat harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota
tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
g. Fasilitator
Peran di sini adalah membantu keluarga di dalm menghadapi kendala
untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
h. Modifikasi Lingkungan
Perawat dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun
lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.
4. Proses Keperawatan Keluarga
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis
untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan keluarga, merencanakan
asuhan keperawatan, melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan rencana

9
yang telah disusun dan mengevaluasi asuhan yang telah diberikan terhadap
keluarga.
Tahap-tahap dalam proses keperawatan:
a. Pengkajian
Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat
untuk mengukur keadaan klien atau keluarga dengan memakai norma-norma
kesehatan maupun sosial yang merupakan sistem terintegrasi dan kesanggupan
keluarga untuk mengatasinya.
b. Diagnosa Keperawatan
Dalam menetapkan diagnosa keperawatan keluarga ditetapkan
berdasarkan faktor resiko dan faktor potensial terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan keluarga serta mempertimbangkan kemampuan dalam mengatasi
masalah kesehatannya.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan didasarkan pada rencana asuhan yang telah
disusun. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan adalah sumber daya (keuangan), tingkat pendidikan keluarga, adat
istiadat yang berlaku, respon dan penerimaan keluarga serta sarana yang
dimiliki keluarga.
d. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Apabila
dalam penilaian tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal ini
dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu tujuan tidak realistis, tindakan
keperawatan yang tidak tepat dan faktor yang tidak dapat diatasi.

10
BAB III
PENGAMATAN KASUS

A. Pengkajian
I. Identitas Keluarga
1. Identitas Kepala Keluarga
 Nama : Tn. B. Riady
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Petani
 Agama : Katolik
 Suku : Dayak
 Alamat : RT 02 RW 02 Dusun Sule Bagas, Desa Korek Sei
Ambawang, Kabupaten Pontianak.

2. Komposisi Keluarga

Immunisasi
Hub.
B C
No. Nama JK dgn Usia Pend. Polio DPT Hep. B a Ket
C m
klg G p
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 a
k
1. Tn. B. Riady ♂ KK 37 SMA - - - - - - - - - - - -
2. Ny. Petronela ♀ IK 35 SMP - - - - - - - - - - - -
3. An. Monica ♀ AK I 15 SMA - - - - - - - - - - - - SMA
4. An. Brigita ♀ AK II 9 SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ SD
5. An. Fidelis ♂ AK III 2 - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -

11
3. Genogram

12
4. Tipe/Bentuk Keluarga
Tipe keluarga Tn. B merupakan keluarga inti, di mana terdiri dari Bapak, Ibu,
dan tiga orang anak.
5. Latar Belakang Budaya
KK dan IK sama suku Dayak tidak beda budayanya dalam lingkungan tempat
tinggal, tidak ada masalah dalam beradaptasi dengan lingkungan.
6. Kegiatan Keagamaan
Keluarga ini menganut agama Katolik, IK rajin ikut kegiatan keagamaan seperti
sembayang dan doa lingkungan, KK sibuk mencari nafkah untuk keluarga,
bertukang dan menorah.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Yang mencari nafkah dalam keluarga adalah KK, sebagai mata pencahariannya
yaitu menyadap karet (menorah). KK kadang-kadang bertukang kayu, rata-rata
penghasilan dalam sehari  Rp 40.000,- dipergunakan untuk bayar hutang di
CU, biaya anak sekolah dua orang dan biaya hidup sehari-hari. Rata-rata
pengeluaran sebulan  Rp 900.000,-. Jenis makanan pokok sehari-hari adalah
beras yang merupakan hasil dari bertani.
Keluarga Tn. B tampak sangat sederhana, barang yang dimiliki kursi sofa yang
sudah usang, Televisi kecil 1 buah. Menurut IK belum bisa menabung, karena
uang digunakan untuk biaya hidup sehari-hari.
8. Kegiatan Waktu Luang/Rekreasi
Menurut IK, tidak ada waku khusus untuk rekreasi, waktu luang hanya diisi
dengan berkumpul bersama-sama, kadang-kadang berkunjung ke rumah sanak
keluarganya. Keluarga Tn. B sangat senang saat berkumpul bersama.
9. Kebiasaan Hidup Sehari-hari
Keluarga Tn. B mulai tidur malam pukul 20.00 WIB, bangun pagi pukul 05.00,
punya kebiasaan sarapan pagi dan makan 3x sehari, makan dengan sayur hijau,
lauk kadang-kadanag saja. KK, IK, AK tidur dalam satu kamar, karena
rumahnya masih kecil.

13
II. Tahap Perkembangan dan Riwayat Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. B pada saat ini berada dalam perkembangan tahap 3, 4, 5 yaitu
AK I dengan anak remaja, AK II sedang sekolah SD, dan AK III masih pra
sekolah.
2. Jangkauan Tahapan Perkembangan Keluarga
Dalam memenuhi tugas perkembangannya dengan anak usia pra sekolah, usia
sekolah dan usia remaja, keluarga Tn. B sudah dapat memenuhi tugasnya yaitu
mensosialisasi anak pada lingkungan (anak-anak bermain dengan tetangga).
KK dan IK dengan penghasilan KK berusaha memenuhi kesehatan keluarga,
bila sakit anak dibawa ke Posyandu, kalau tidak ada uang biasanya berhutang
dulu.
3. Riwayat Keluarga Inti
Riwayat kesehatan
 Penyakit keturunan
Tidak ada
 Riwayat kesehatan masing-masing individu:
Pada saat pengkajian KK, IK, AK I tidak mengalami sakit sedangkan AK II
dan AK III mengalami batuk pilek, demam 2 hari dan resiko tinggi kurang
gizi.
 Immunisasi
Immunisasi AK III lengkap
 Sumber pelayanan kesehatan
Sumber pelayanan kesehatan keluarga yaitu: Bidan, Polindes, Puskesmas
yang datang ke kampong.
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga Tn. B sering mengalami batuk pilek

III. Pengkajian Lingkungan


1. Karakteristik Rumah

14
Rumah Tn. B adalah rumah berdiri sendiri, mempunyai 1 kamar tidur, 1 ruang
keluarga, 1 ruang tamu dan dapur. Penerangan menggunakan listrik, ventilasi
rumah kurang , sinar matahari kurang masuk.
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn. B sangat suka bergaul dengan masyarakat, jarak rumah yang satu
dengan yang lainnya berdekatan, rumahnya agak amsuk ke dalam.
3. Denah Rumah

Keterangan:
A : Ruang Tamu
B : Ruang Keluarga
C : Ruang Tidur
D : Dapur
E : Teras
F : WC
G : Pelataran

15
4. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. B sudah tinggal di rumahnya sejak mulai menikah.
5. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. B ikut dalam kegiatan Gereja, jika ada kegiatan gotong royong
keluarga aktif mengikutinya.
6. Sistem Pendukung Keluarga
Fasilitas penunjang kesehatan adalah Posyandu, Puskesmas, Bidan di Polindes.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga baik, bila ada masalah dalam KK selalu bertukar
pikiran dengan IK untuk penyelesaian maslah yang terjadi.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam mengambil keputusan KK dan IK selalu berunding. KK berperan sebagai
Ayah sekaligus pencari nafkah. IK berperan sebagai Ibu rumah tangga dan
pengelola ekonomi dam mengasuh anak-anaknya.
3. Struktur Peran
 Formal: KK berperan sebagai pencari nafkah.
 Informal: KK dan IK berperan sebagai anggota masyrakat.
4. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga Tn. B semuanya beretnis Dayak dan beragama Katolik, KK selalu
mengutamakan IK dan anak-anaknya.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
KK selalu menghargai IK dalam segal hal, dalam keluarga jarang terjadi
pertengkaran, IK selalu menyiapkan makanan untuk KK dan anak-anaknya,
walupun bahan yang sederhana.
2. Fungsi Sosial
Hubungan sosial keluarga baik. IK salalu membangunkan KK untuk bekerja
(noreh) IK mengurus anaknya dan pergi ke lading.

16
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Menurut IK, keluarganya makan 2x sehari, kadang-kadang 3x sehari. Pagi AK I,
II, III sarapan, siang, sore makan nasi, lauk, sayur seadanya saja, mengingat
ekonomi keluarga kurang mencukupi. Dalam keluarga tidak ada pantangan
makanan tertentu. Bila ada anggota yang sakit biasa berobat ke Polindes.
4. Fungsi Reproduksi
KK mempunyai 1 orang istri dan 3 orang anak, IK mengatakan hanya mau anak
3 saja. Metode KB yang digunakan oleh IK adalah pil.
5. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, bayar hutang dan
biaya anak sekolah.

VI. Koping keluarga


1. Stresor Jangka Pendek → Bisa diselesaikan  6 bulan
IK mengatakan takut jika hari hujan, tidak bisa noreh dan ke lading.
2. Stresor Jangka Panjang → Bisa diselesaikan > 6 bulan
IK mengatakan takut tidak bisa membiayai anaknya sekolah.
3. Penggunaan Strategi Koping
Bila ada masalah selalu dibicarakan bersam-sama dengan KK. IK mengataka
jika ada masalah selalu tenang dalam penyelesaiannya.

17
PEMERIKSAAN FISIK

No. Pemeriksaan KK IK AK I AK II AK III


1. Tanda-tanda Vital TD : 130/70 TD : 130/90 TD : 120/70 N : 100 x/mnt N : 100 x/mnt
mmHg mmHg mmHg P : 28 x/mnt P : 20 x/mnt
8
N : 96 x/mnt N : 84 x/mnt N : 80 x/mnt T : 37 º C T : 362 º C
P : 17 x/mnt P: 16 x/mnt P : 16 X/mnt BB : 19 kg
6
T : 36 º C T : 36 º C T : 36 º C
2. Keadaan Rambut Ikal Ikal Lurus Hitam Lurus Pirang Ikal
3. Mata
 Palpebra Tidak Oedema Tidak Oedema Tidak Oedema Tidak Oedema Tidak Oedema
 Konjungtiva Tidak Anemik Tidak Anemik Tidak Anemik Tidak Anemik Tidak Anemik
 Sklera Tidak Ikterik Tidak Ikterik Tidak Ikterik Tidak Ikterik Tidak Ikterik
 Pupil Isokor Isokor Isokor Isokor Isokor
 Reflek Cahaya + + + + +
 TIO Mata ki = Mt ka Mt ki = Mt ka Mt ki = Mt ka Mt ki = Mt Ka Mt ki = Mt ka
 Visus Mata ki = Mt ka Mt ki = Mt ka Mt ki = Mt ka Mt ki = Mt Ka Mt ki = Mt ka
 N III, IV, VI Dpt Dpt Dpt Dpt Dpt
menggerakkan menggerakkan menggerakkan menggerakkan menggerakkan
bola mata ke bola mata ke bola mata ke bola mata ke bola mata ke
segala arah segala arah segala arah segala arah segala arah
4. Pendengaran
 Pina Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
 Canalis Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
 Membran Timpani Utuh Utuh Utuh Utuh Utuh
 Tes Pendengaran Dpt mendengar Dpt Dpt Dpt Dpt
dgn baik mendengar mendengar mendengar mendengar
dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik
5. Hidung
 Lubang hidung Bersih Bersih Bersih Tampak keluar Bersih
secret (ingus)
6. Mulut Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
7. Gigi Geligi Geraham kanan Utuh Geraham kiri Utuh Keropos
berlubang Berlubang
8. Lidah Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
9. Leher
 Pharing Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada
peradangan peradangan peradangan peradangan peradangan
 Kelenjar Getah Tdk membesar Tdk membesar Tdk membesar Tdk membesar Tdk membesar
Bening

18
 Kelenjar Parotis
Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada
 Kelenjar Tiroid peradangan peradangan peradangan peradangan peradangan
Tdk membesar Tdk membesar Tdk membesar Tdk membesar Tdk membesar
10. Thorak & Pernapasan
 Inspeksi Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
 Auskultasi Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
 Palpasi Getar paru kiri & Getar paru kiri Getar paru kiri Getar paru kiri Getar paru kiri
kanan sama & kanan sama & kanan sama & kanan sama & kanan sama
11. Jantung Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal Tunggal
12. Abdomen
 Inspeksi Datar, tidak Datar, tidak Datar, tidak Datar, tidak Datar, tidak
tampak tampak tampak tampak tampak
bayangan vena bayangan vena bayangan vena bayangan vena bayangan vena
 Palpasi Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
benjolan benjolan benjolan benjolan benjolan
 Perkusi Tidak ada nyeri Tdk ada nyeri Tdk ada nyeri Tdk ada nyeri Tdk ada nyeri

19
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


1. DS: IK mengatakan: Ketidakmampuan Bersihan jalan napas
 “AK II sedang batuk, pilek, demam keluarga mengenal tidak efektif pada
sudah  1 hari.” masalah tentang ISPA keluarga Tn. B
 “AK II sering batuk pilek.” terutama AK II

DO:
 Pada saat kunjungan AK II tanpak
batuk, pilek dan demam.
 T : 378 ºC
N : 100 X/menit
P : 20 x/menit
 Tampak hidung AK II keluar secret
(ingus)

2. DS: IK mengatakan: Ketidakmampuan Resiko terjadinya


 “AK II susah makan, maunya makan keluarga mengenal gizi perubahan nutrisi
Indomie saja.” makanan pada keluarga Tn. B
DO: terutama AK II
 AK II tampak kurus, BB 19 kg

20
DIAGNOSA dan RENCANA KEPERAWATAN

Evaluasi
No. Diagnosa TUPAN TUPEN Intervensi
Kriteria Standar
Keperawatan
1. Bersihan jalan Setelah 1. Keluarga mampu
napas tidak dilakukan mengenal masalah
efektif pada tindakan ISPA setelah
keluarga Tn. B keperawatan pertemuan selama
terutama AK II selama 6 1x45 menit.
berhubungan hari bersihan 1) Dapat Verbal ISPA adalah infeksi  Jelaskan tujuan
dengan jalan napas menyebutkan napas bagian atas kunjungan
ketidakmampuan pada AK II pengertian ISPA yang biasa disebut  Jelaskan pada
keluarga menjadi batuk pilek keluarga
mengenal ISPA efektif pengertian
ISPA
2) Dapat Verbal Penyebab utama ISPA  Jelaskan pada
menyebutkan adalah virus. keluarga
penyebab ISPA Penyebab lain: penyebab ISPA
o Tertular penderita
batuk pilek
o Sirkulasi udara
yang kurang baik
o Gizi buruk
o Daya tahan tubuh
menurun
3) Dapat Verbal Gejala: hidung  Jelaskan pada
menyebutkan 2 tersumbat, batuk keluarga tanda
dari 4 tanda dan pilek, kadang disertai dan gejala ISPA
gejala ISPA demam.
4) Mampu Verbal Keluarga dapat  Bantu keluarga
mengidentifikasi menyebutkan tanda- mengidentifi-
tanda-tanda yang tanda anggota kasi AK II yang
terserang ISPA keluarga yang mengalami
teserang ISPA ISPA
 Evaluasi
pemahaman
keluarga

21
terhadap
penjelasan

2. Keluarga
memutuskan untuk
mengatasi ISPA
setelah pertemuan  Jelaskan pada
1x20 menit keluarga akibat
1) Mampu Verbal Akibat ISPA: dari ISPA
menyebutkan o Daya tahan tubuh  Berikan
kembali akibat menurun dukungan pada
terjadinya ISPA o Biaya berobat keluarga
mahal  Beri
o Bila tidak diobati kesempatan
akan menjadi untuk bertanya
penyakit kronis  Motivasi
keluarga untuk
2) Mampu Verbal IK mengatakan akan memutuskan
memutuskan segera berobat mengatasi
untuk mengatasi maslah ISPA
masalah ISPA

3. Keluarga mampu
mengerti cara
mengatasi ISPA
setelah dilakukan
pertemuan 1x30  Jelaskan cara
menit mengatasi ISPA
1) Keluarga mampu Verbal Cara mengatasi ISPA dengan tepat
mengerti cara Rede- o Sarankan istirahat  Demonstrasikan
mengatasi mon-strasi cukup dan jaga cara pembuatan
masalah ISPA Afektif kebersihan obat tradisional
o Jika badan panas  Diskusikan hal-
beri kompres air hal yang belum
hangat pada dahi, dimengerti

22
ketiak, lipatan
paha, banyak
minum air putih
o Berikan makanan
bergizi
o Beri ½ sendok
makan jeruk nipis
dicampur ½ sendok
makan kecap manis
o Beri minum air  Jelaskan cara-
rebusan daun sirih cara
2) Mampu Verbal Cara pencegahan: pencegahan
menyebutkan o Hindari terlalu ISPA
pencegahan ISPA dekat dengan  Berikan pujian
secara benar penderita batuk atas ungkapan
pilek dan perilaku
o Beri makanan yang yang tepat
bergizi
o Jaga kebersihan
tubuh dan
lingkungan
4. Keluarga mampu
melakukan modifikasi
lingkungan setelah
dilakukan pertemuan  Diskusikan

 1x30 menit bersama

1) Mampu Verbal keluarga cara


Lingkungan yang
menciptakan memodifikasi
sehat untuk mencegah
lingkungan yang lingkungan
ISPA:
sehat untuk  Evaluasi respon
o Bersih dan rapi
mencegah ISPA keluarga
o Penerangan dan
terhadap
sinar matahari yang
modifikasi
cukup
lingkungan
o Ventilasi yang
 Lakukan
cukup
kunjungan
o Tidak lembab
untuk

23
mengevaluasi

5. Keluarga mampu
memnfaatkan fasilitas  Anjurkan untuk
pelayanan kesehatan menggunakan
1) Mampu Verbal fasilitas
menyebutkan Manfaat kunjungan ke kesehatan bila
kembali manfaat fasilitas pelayanan membutuhkan
dan jenis fasilitas kesehatan:
pelayanan o Untuk mendapat
kesehatan pelayanan
kesehatan
o Untuk mendapat
pendidikan
kesehatan
o Jenis fasilitasnya:
Postu, Puskesmas,  Jelaskan tanda-
Klinik, Rumah tanda keadaan
2) Mampu Verbal Sakit, Posyandu yang harus
menjelaskan o Jika anak batuk, dibawa ke
keadaan atau pilek disertai sesak fasilitas
tanda-tanda yang napas pelayanan
dialami keluarga o Saat bernapas kesehatan
yang harus telihat tarikan  Evaluasi
mengunjungi dinding dada pemahaman
fasilitas pelayanan keluarga
kesehatan tentang guna
fasilitas
kesehatan dan
jenis pelayanan
kesehatan yang
bisa dikunjungi
 Beri dukungan
kepada keluarga

24
2. Resiko terjadi Setelah 1. Setelah dilakukan
perubahan dilakukan pertemuan 1x45
nutrisi pada tindakan menit keluarga
keluarga Tn. B keperawatan mampu mengenal gizi  Jelaskan tujuan
terutama AK II selama 1 keluarga. kunjungan
berhubungan minggu 1) Dapat Verbal  Jelaskan pada
dengan keluarga menyebutkan Gizi adalah zat yang keluarga
ketidakmampuan mampu pengertian gizi terkandung dalm tentang
keluarga memenuhi bahan makanan yang pengertian gizi
mengenal gizi kebutuhan diperlukan untuk dengan leaflet
(frekuensi nutrisi pertumbuhan dan  Jelaskan pada
masukan nutrisi) perkembangan keluarga
2) Dapat Verbal seseorang. tentang 3 guna
menyebutkan 3 guna makanan, makanan
guna makanan yaitu: dengan leaflet
o Sebagai sumber zat
tenaga: untuk
bekerja, belajar dan
bergerak.
o Sebagai sumber zat
pembangun: untuk
pertumbuhan,
mengganti sel-sel
otot yang hilang
dan bagian tubuh
yang rusak.
o Sebagai sumber zat
pengatur: untuk  Jelaskan kepada
melindungi tubuh keluarga
3) Menyebutkan 6 Verbal dari penyakit dengan
jenis makanan o Makanan sebagai menggunakan
dari sumber zat sumber zat tenaga leaflet dan
tenaga, 6 jenis tedapat dalam: nasi, gambar sesuai
dari sumber zat jagung, singkong, standar tentang
pengatur dan 6 sagu, keju, kentang, jenis-jenis

25
jenis dari sumber talas, biskuit, makanan
zat pembangun minyak, mentega, sebagai sumber
gula. zat tenaga, zat
o Makanan sebagai pembangun dan
sumber zat zat pengatur
pembangun
terdapat dalam:
daging, ayam,
kacang, tahu tempe,
telur, udang, ikan,
oncom.
o Makanan sebagi
sumber zat
pengatur terdapat
dalam: sayur-
sayuran: bayam,
kangkung, wortel,
kacang panjang,
timun, tauge,
tomat; buah:
papaya, pisang,
semangka, jeruk,  Jelaskan pada
jambu, sawo, keluarga
4) Mampu Verbal mangga. dengan
menyebutkan Porsi makanan per menngunakan
porsi makanan per hari minimal 3 porsi leaflet dan
hari gambar sesuai
standar tentang
porsi makanan
perhari
 Bantu keluarga
mngidentifikasi
5) Mampu Verbal tanda-tanda
mengidentifikasi Keluarga kurang gizi.
keluarga kurang menyebutkan tanda-
gizi tanda kurang gizi
 Anjurkan

26
keluarga untuk
2. Keluarga mampu Verbal mengatasi atau
memutuskan tindakan Keluarga mengatakan mencegah
untuk mengatasi dan akan mencegah kekurangan gizi
mencegah kekurangan gizi pada pada keluarga
kekurangan gizi keluarga.  Jelaskan pada
keluarga
1) Mampu Verbal dengan
menyebutkan Akibat kekurangan menggunakan
akibat kekurangan gizi antara lain: cepat leaflet dan
gizi lelah, daya tahan lembar balik
tubuh rendah, mudah akibat
sakit, kurus. kekurangan
gizi.

3. Keluarga mampu
melakukan perawatan
untuk mengatasi
masalah gizi atau  Jelaskan pada
mencegah kurang gizi keluarga cara
1) Mampu memilih Verbal memilih bahan
bahan makanan Psiko- Nilai gizi baik, harga makanan yang
motor murah, tidak layu atau memnuhi/me-
busuk, mudah didapat miliki nilai gizi
dan disukai oleh cukup
keluarga.  Evaluasi
pemahaman
keluarga
 Beri
kesempatan
bertanya

4. Keluarga mampu

27
memodifikasi  Jelaskan jenis
lingkungan makanan yang
1) Menyajikan Verbal perlu dimakan.
makanan sesuai Psiko- Menyajikan makanan  Beri dukungan
kebutuhan motor beraneka ragam tidak untuk
harus mahal, menambah
menambah frekuensi frekuensi
makan perhari makan keluarga
 Evaluasi
pemahaman
keluarga
 Beri
kesempayan
bertanya
 Adakan
kunjungan tak
terencana

5. Keluarga mampu
mamanfaatkan  Jelaskan dan
fasilitas kesehatan. yakinkan
1) Mampu Verbal keluarga untuk
menyebutkan Manfaat kunjungan ke menggunakan
kembali manfaat fasilitas pelayanan fasilitas
fasilitas pelayanan kesehatan: mendapat kesehatan
kesehatan. pelayanan dan dalam
pendidikan kesehatan. mencegah
kurang gizi
pada keluarga
 Anjurkan
keluarga untuk
2) Mampu Verbal mengunjungi
menyebutkan Puskesmas, RS, fasilitas
jenis pelayanan Posyandu, Klinik, kesehatan
kesehatan yang Praktek Dokter
bisa digunakan

28
IMPLEMENTASI dan EVALUASI

Waktu Implementasi Evaluasi


22/01/07 DP1 Bersihan jalan napas tidak efektif pada
16.00 keluarga Tn. B, terutama pada AK II
berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal ISPA

TUPEN 1: Mengenal masalah S : IK mengatakan ISPA adalah infeksi


1. Memberikan penjelasan kepada keluarga saluran napas atas, biasanya kami
mengenai pengertian, penyebab, tanda sebut batuk pilek.
dan gejala ISPA dengan leaflet. IK mengatakan penyebab tertular
2. Menganjurkan IK untuk mengulangi dari orang lain, gizi buruk, daya
penjelasan dengan memberikan tahan tubuh yang menurun.
pertanyaan tentang: Apa pengertian, O : IK tampak aktif dan kooperatif saat
penyebab, tanda dan gejala ISPA? diberikan penjelasan.
3. Mendiskusikan dengan IK tentang gejala A : IK mampu mengenal masalah ISPA
ISPA yang dialami oleh AK II. P : Lanjutkan ke TUPEN 2
4. Memberikan pujian kepada IK karena
mampu menjelaskan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala ISPA.

TUPEN 2 : Merumuskan untuk mengatasi S : IK mengatakan takut AK I dan AK III


masalah tertular.
1. Menjelaskan akibat ISPA. IK mengatakan akan mengobati
2. Menganjurkan keluarga untuk mau ISPA pada AK II.
memutuskan mengatasi masalah ISPA. O : IK tampak bersemangat selama
berdiskusi
A : IK mampu memutuskan untuk
mengatasi masalah dengan
mengobati AK II
P : Lanjutkan ke TUPEN 3

29
TUPEN 3 : Keluarga mampu mengerti cara S : IK mengatakan AK II harus istirahat
mengatasi ISPA yang banyak, IK mengatakan jika
1. Mengerti cara mengatasi masalah ISPA. badan panas diberikan kompres air
2. Menyebutkan cara pencegahan ISPA hangat di ketiak, dahi, lipatan paha
yang benar. O : Pada saat kunjungan IK tampak
sedang mengompres AK II dan
tersedia air putih dalam gelas
A : IK mengerti cara mengatasi ISPA
dengan benar
P : Lanjutkan ke TUPEN 4

26/01/07 TUPEN 4 : Mampu melakukan modifikasi S : IK mengatakan saya membersihkan


17.00 lingkungan. rumah 1x sehari
1. Menciptakan lingkungan yang sehat O : Pada saat kunjungan rumah tampak
untuk mencegah ISPA. bersih, debu-debu sudah dibersihkan
A : IK mengerti cara menciptakan
lingkungan yang sehat untuk
mencegah ISPA.
P : Lanjutkan ke TUPEN 5

26/01/07 TUPEN 5 : Mampu memanfaatkan fasilitas S : IK mengatakan fasilitas pelayanan


pelayanan kesehatan kesehatan: Postu, Puskesmas, Klinik,
1. Menyebutkan kembali manfaat dan jenis RS, Posyandu.
fasilitas pelayanan kesehatan. Jika anak batuk pilek disertai sesak
2. Menjelaskan keadaan atau tanda-tanda napas harus segera dibawa ke
yang dialami keluarga yangharus fasilitas kesehatan.
mengunjungi fasilitas pelayanan O : Pada saat kunjungan IK sedang
kesehatan. memberi anaknya minum obat
Paracetamol ½ tablet, Amoxilin ½
tablet, CTM ½ tablet, DMP ½ tablet
A : IK mampu memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
P : Rencana dihentikan

30
22/01/07 DP2 Resiko terjadi perubahan nutrisi pada
16.00 keluarga Tn. B terutama AK II
berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal gizi (Frekuensi
masukan nutrisi)

TUPEN 1 : Mengenal masalah S : IK mengatakan gizi adalah zat yang


1. Memberikan penjelasan mengenai terkandung di dalam makanan.
pengertian, guna makanan, jenis makanan IK mengatakan harus menyiapkan
2. Menganjurkan IK untuk mengulangi makanan untuk sarapan keluarga.
penjelasan dengan memberikan O : IK tampak bersemangat saat diskusi
pertanyaan apa pengertian gizi, guna gizi A : Keluarga mengenal masalah gizi
dan jenis-jenis makanan. P : Lanjutkan ke TUPEN 2
3. Memberikan kesempatan pada IK untuk
bertanya.
4. Memberikan pujian kepada IK karena
dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

TUPEN 2 : Memutuskan S : IK mampu menjelaskan kembali


1. Menjelaskan akibat kekurangan gizi. dampak kurang gizi.
IK mengatakan akan rajin masak dan
menambah frekuensi waktu makan
keluarga.
O : IK tampak antusias saat berdiskusi
A : Keluarga mampu memutuskan
P : Lanjutkan ke TUPEN 3

TUPEN 3 : Merawat S : IK mengatakan akan menyiapkan


1. Menjelaskan upaya pencegahan kurang makanan pagi, siang dan malam.
gizi. IK mengatakan ternyata makan 2x
2. Menanyakan apakah IK bersedia sehari tidak cukupuntuk keluarga.
melakukan upaya pencegahan. O : IK tampak bersemangat saat diskusi
3. Menjelaskan porsi makanan yang A : IK dapat menyajikan makanan sesuai

31
diperlukan keluarga dalam sehari. dengan kebutuhan.
P : Lanjutkan ke TUPEN 4

26/01/07 TUPEN 4 : Memodifikasi lingkungan S : IK mengatakan ia harus menyediakan


17.00 1. Menjelaskan penyajian makanan sesuai makanan yang beraneka ragam tapi
kebutuhan. tidak harus mahal.
IK mengatakan cara masak sayur dan
lauk harus diubah-ubah supaya tidak
bosan.
O : Tampak ekspresi IK senang
A : IK termotifasi untuk memodifikasi
lingkungan.
P : Lanjutkan ke TUPEN 5

26/01/07 TUPEN 5 : Memanfaatkan fasilitas S : IK mengatakan untuk mengatasi atau


kesehatan. mencegah kekurangan gizi bisa
1. Menjelaskan tanda-tanda akibat kurang minta vitamin di pelayanan
gizi yang harus dibawa ke pusat kesehatan.
pelayanan kesehatan. O : IK tampak menyadari pentingnya
2. Menganjurkan IK untuk mengulangi fasilitas kesehatan.
penjelasan. A : Keluarga dapat memanfaatkan
3. Menganjurkan IK dan keluarga untuk fasilitas pelayanan kesehatan yang
memantau BB secara teratur. tersedia.
P : Koordinasi pemantauan selanjutnya
dengan kader setempat.

32
BAB IV
PEMBAHASAN

Keluarga Tn. B merupakankeluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan 3 orang
anak. Keluarga ini berada pada tahap perkembangan 3, 4, 5 dimana AK I dengan anak
remaja, AK II sedang sekolah SMP, AK III masih pra sekolah, yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, rasa aman dan nyaman,
lingkungan yang nyaman ini belum terpenuhi secara optimal, mengingat ekonomi
keluarga masih minim, dinilai dari keadaan rumah hanya terdiri dari satu kamar,
satu ruang tidur, satu ruang keluarga, dapur dan WC nya dibelakang.
2. Mensosialisasikan Anak
KK dan IK memberikan kebiasaan bermain pada anak di rumah dan di luar
rumah.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi yang dapat dipenuhi oleh keluarga adalah:
 Mengenal masalah kesehatan
 KK dan IK pro aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
 KK dan IK dapat mengambil keputusan untuk mencegah penyakit yang
berkembang.
 IK dapat memodifikasi lingkunagn setelah diberi penyuluhan
 Keluarga sudah sadar dan dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga mempunyai 3 orang anak laki-laki 1 orang dan 2 orang perempuan, IK
mengikuti program KB pil.
5. Fungsi Ekonomi
Untuk fungsi ekonomi belum dapat dilakukan oleh keluarga sepenuhnya, dimana
kondisi rumah masih sangat sederhana dan KK tidak mempunyai pekerjaan tetap.

33
Dari hasil pengkajian di lapangan Penulis dapat membuat Diagnosa
Keperawatan, yaitu:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif pada keluarga Tn. B terutama pada AK II yang
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah ISPA.
Intervensi yang dilakukan untuk Diagnosa ini:
 Jelaskan pada keluarga dengan menggunakan leaflet mengenai pengertian,
penyebab, tanda dan gejala dari ISPA.
 Jelaskan pada keluarga pentingnya memberikan air hangat pada AK II.
 Diskusikan dengan keluarga cara menbuat lingkungan yang dapat mencegah
ISPA.
 Evaluasi keluarga terhadap modifikasi lingkungan
2. Resiko terjadinya perubahan nutrisi pada keluarga Tn. B terutama pada AK II
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kurang gizi.
Intervensi yang dilakukan untuk Diagnosa ini:
 Menjelaskan kepada keluarga tentang pengertian gizi dan guna makanan
menggunakan leaflet.
 Menjelaskan kepada keluarga tanda-tanda kurang gizi.
 Menganjurkan keluarga untuk mengatasi/mencegah kurang gizi.
 Menjelaskan kepada keluarga cara memilih bahan makanan yang memiliki
nilai gizi yang cukup.
 Evaluasi terhadap pemahaman keluarga.
 Mengadakan kunjungan tak terencana.

34
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling tergantung.
Dalam melakukan Asuhan Keperawatan terhadap keluarga Tn. B selama  1
minggu, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: tugas perkembangan yang
sudah dapat dipenuhi oleh keluarga adalah fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi
reproduksi dan fungsi kesehatan, sedangkan fungsi ekonomi dapat terpenuhi
sebagian.
Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan fungsi perawatan kesehatan
dapat terpenuhi sebagian hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan keluarga
terutama tentang kesehatn, gaya hidup, serta gizi seimbang.
Penulisan tidak mengalami kesulitan karena pada keluarga yang didata bisa
diajak keraj sama dan kooperatif.

B. Saran
Bagi Institusi Pendidikan: diharapkan dengan sangat Dosen pembimbing hadir
bersama mahasiswa saat di lapangan.

35
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. EGC:


Jakarta.
Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatn Keluarga Edisi 3. EGC: Jakarta
Staanphope, Marcia. 1997. Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah. Jakarta

36

Anda mungkin juga menyukai