Anda di halaman 1dari 18

PELAKSANAAN HASIL-HASIL

SISTER SCHOOL PROGRAM (SSP)


DI JAWA TENGAH
Dipresentasikan pada Pertemuan
Diseminasi Persiapan Sister School
Program (SSP) di Propinsi HWS
Jakarta,07 Desember 2004

04/05/24 Lucia Endang Hartati 1


ASPEK-ASPEK YANG DITELAAH
MELALUI SSP JAWA TENGAH
1. Kurikulum DIII Keperawatan dan
Kebidanan
2. Human Resource and personal
development
3. Information and Technology (IT)
networking
4. Perpustakaan berbasis IT

04/05/24 Lucia Endang Hartati 2


TUJUAN WORKSHOP SSP
 Mengembangkan dan meningkatkan
kualitas kurikulum dan metode
pembelajaran
 Mengembangkan praktek klinik/lapangan
 Mengembangkan IT networking
 Mengembangkan meningkatkan kualitas
SDM

04/05/24 Lucia Endang Hartati 3


Tempat Pelaksanaan

 Politeknik Kesehatan Semarang: Jurusan


Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Gigi,
Gizi, Radiodiagnostik & Radioterapi dan
Kesehatan Lingkungan
 Politeknik Kesehatan Surakarta: Jurusan
Keperawatan, Kebidanan, Fisioterapi,
Okupasi Terapi dan Ortotikprostetik

4 04/05/24 Lucia Endang Hartati


TELAAH KURIKULUM
TUJUAN
 Meningkatkan kualitas kurikulum 
internationally competency-based
 Meningkatkan metodologi
pembelajaran  student-centered
 Meningkatkan kualitas
pembelajaran klinik 
meminimalkan kesenjangan antara
praktek dan teori

04/05/24 Lucia Endang Hartati 5


Kegiatan
 Telaah kurikulum 
competency-based
 Pengembangan praktek
klinik/komunitas
 Peningkatan sumber daya
pendukung  IT dan human
resource  Performance
appraisal,building portofolio,
building LAN

04/05/24 Lucia Endang Hartati 6


PENGEMBANGAN KURIKULUM
 Pembuatan proposal pengembangan
kurikulum  16 mata ajar (keperawatan &
kebidanan)
 Telaah penempatan mata ajar agar lebih
terintegrasi dan sesuai dengan graduate
outcomes
 Telaah konten kurikulum sesuai dengan
kompetensi untuk menghindari
overlapping  ICN competency-based

04/05/24 Lucia Endang Hartati 7


 Mengembangkan SOP dan best
practice untuk panduan praktek
mahasiswa  saat ini terkumpul
kurang lebih 50 SOP dan best
practice untuk mata ajar KDM dan
Keperawatan anak
 Pembuatan handout, modul
(elektronik & non elektronik) dan
media pembelajaran  KMB &
Keperawatan jiwa

04/05/24 Lucia Endang Hartati 8


Kendala
 Waktu yang lama untuk penyempurnaan
kurikulum berbasis kompetensi
 Perubahan budaya atau mental change
dari “teacher-centered” ke “student-
centered
 Pembuatan SOP berdasarkan evidence
membutuhkan waktu lama serta ‘butuh
jurnal referensi
 Pembuatan modul dan media  mandiri
sesuai kebutuhan  perlu ‘skill’

04/05/24 Lucia Endang Hartati 9


METODOLOGI PEMBELAJARAN
 Fokus pada “student-centred”  problem
based learning, learning contract,
reflective practice, learning package,
tutorial, peer review, dsb
 Membangun jejaring antar jurusan di
poltekkes, antar institusi baik di dalam
maupun diluar negeri
 Kerjasama dengan CI dilahan praktek 
exchange experience  ditopang dengan
MoU yang sesuai dengan kebutuhan

04/05/24 Lucia Endang Hartati 10


Kendala
 Komitmen pengajar/dosen dan
mahasiswa
 Sarana dan prasarana seperti
perpustakaan, laboratorium komputer
untuk akses internet  perlu dukungan
dana
 Kerjasama dengan CI  pelatihan
preceptorship
 Komitmen antar jurusan dan antar
institusi  perlu waktu

04/05/24 Lucia Endang Hartati 11


Praktek belajar lapangan
 MoU  lebih detail dengan tugas dan
tanggungjawab masing-masing
pembimbing
 Pelatihan dan penerapan metode
bimbingan “preceptorship” dan
“mentorship”
 Pengalaman praktek di RS bagi dosen

04/05/24 Lucia Endang Hartati 12


 Memberikan kesempatan bagi CI RS untuk
mengajar di kelas/laboratorium
 Pembuatan alat evaluasi klinik
berdasarkan pencapaian kompetensi yang
diharapkan
 Penyusunan kompetensi praktek di RS dan
komunitas  perlu dukungan dari PPNI
 Memperkuat dan mengembangkan
jejaring antar institusi pendidikan dan
lahan praktek

04/05/24 Lucia Endang Hartati 13


Kendala
Adanya PERDA  biaya praktek di
RS
Alat evaluasi harus seiring dengan
pembuatan SOP dan pencapaian
kompetensi yang diharapkan
Persamaan persepsi antara
pembimbing klinik RS dan akademi
 harus terus menerus dijaga dan
ditingkatkan
04/05/24 Lucia Endang Hartati 14
Sustainability
 Pemantapan pengembangan kurikulum di
semua mata ajar
 Pemberdayaan seminat bidang mata ajar
untuk telaah kompetensi masing-masing
mata ajar pokok (keperawatan anak, jiwa,
komunitas, medikal-bedah dan
maternitas)
 Memantapkan pengembangan SOP dan
best practice melalui organisasi seminat
atau institusi lain
04/05/24 Lucia Endang Hartati 15
 Pemantapan kerjasama dengan lahan
praktek  MoU perlu dipertahankan dan
ditingkatkan sesuai kebutuhan
 Penyempurnaan alat evaluasi berdasarkan
kompetensi
 Peningkatan kemampuan bagi dosen
maupun CI melalui exchange experience
atau terlibat di kegiatan akademi
 Pemberdayaan tenaga pengajar
keperawatan yang bekerja di kebidanan 
integrasi

04/05/24 Lucia Endang Hartati 16


 Pelaksanaan SSP di jurusan lain selain
keperawatan dan kebidanan
 Komitmen antara stakeholder di Poltekkes,
Dinas Kesehatan serta lahan praktek
termasuk pembimbing klinik baik dari
akademi dan lahan praktek
 Jawa Tengah  terdapat MoU “tripartit”
antara Poltekkes Semarang, Poltekkes
Surakarta dan Dinas Kesehatan untuk
mengelola kelas unggulan dengan
kurikulum modifikasi hasil telaah SSP

04/05/24 Lucia Endang Hartati 17


04/05/24 Lucia Endang Hartati 18

Anda mungkin juga menyukai