Pengertian IPE
Menurut Kolaborasi Cochrane, IPE adalah ketika dua atau lebih pelajar dari
profesi kesehatan yang berbeda berpartisipasi dalam pembelajaran interaktif dengan
tujuan meningkatkan kolaborasi interprofesional dan meningkatkan kesehatan atau
kesejahteraan pasien.
Faktor lain adalah masih adanya perasaan inferior dari profesi satu terhadap
profesi yang lain. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan tingkat pendidikan dan
pengetahuan. Perbedaan tingkat pengetahuan dan pendidikan antar profesi dapat
berdampak pada kemampuan anggota profesi dalam bertukar pikiran dengan
profesi lain, juga berdampak pada perbedaan interpretasi terhadap masalah
kesehatan pasien sehingga akan mempengaruhi kualitas penanganan yang
diberikan. Kesenjangan tingkat pendidikan dan pengetahuan ini akan
menghambat proses komunikasi yang efektif.
Menurut Siegler dan Whitney, kesenjangan yang muncul antar pekerjaan dapat
disebabkan oleh ide-ide yang ditanamkan sejak awal proses pendidikan.
Mahasiswa kedokteran praklinis seringkali terlibat langsung dalam aspek
psikososial perawatan pasien melalui kegiatan khusus seperti konseling
multipasien. Selama ini, saya memiliki sedikit kontak formal dengan perawat,
pekerja sosial, atau profesional kesehatan lainnya. Sebagai praktisi, saat berbagi
lingkungan kerja dengan perawat, mereka tidak dilatih untuk bertindak sebagai
rekan kerja. Dinyatakan bahwa salah satu tugas apoteker adalah penyediaan obat,
dengan ketentuan apoteker bertanggung jawab atas pemberian pelayanan
kefarmasian sampai terjadi dampak yang jelas atau kualitas hidup pasien
membaik.tidak sesuai dengan International Pharmaceutical Federation (IPF)
definisi. terawat. Karena pekerjaan apoteker relatif baru, tidak seperti pekerjaan
apoteker beberapa tahun yang lalu, banyak apoteker yang tidak mau mengambil
tanggung jawab ini. , berangsur-angsur beralih ke pelayanan dan informasi, dan
sekarang kembali ke perawatan pasien. Kurangnya komunikasi antar profesional.
Hal ini disebabkan oleh sikap profesional medis yang egois, waktu interaksi
dokter yang minim, dan munculnya stereotip di kalangan profesional. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Cross-Sudworth12 bahwa komunikasi merupakan salah
satu aspek terpenting dari kolaborasi interprofessional. Tanpa komunikasi yang
efektif dan tepat, perawatan pasien menjadi tidak tertarik dan hanya bergantung
pada stereotip dan asumsi. Implementasi faktor rekonsiliasi masih bermasalah.
yaitu, kurangnya pertemuan rutin interprofessional yang dihadiri oleh semua
anggota profesi, kurangnya kunjungan gabungan atau interprofessional, dan
adanya laporan pasien yang lulus. Dari studi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa
sebagian besar tenaga kesehatan tidak menghargai kolaborasi interprofessional.
Profesional medis mendefinisikan kolaborasi interprofessional dengan cara yang
sama seperti mereka mendefinisikan kolaborasi multiprofesional dan kolaborasi
tradisional. Keterbatasan kesadaran tenaga kesehatan disebabkan karena
kurangnya informasi tentang kolaborasi interprofessional itu sendiri. Praktik
kolaborasi yang berhasil dapat ditingkatkan dengan mensosialisasikan praktik
kolaborasi interprofesional di antara para profesional kesehatan, memberi mereka
kesempatan untuk mengadakan pertemuan profesional secara teratur.
Merencanakan pelatihan interprofessional yang tepat untuk petugas kesehatan
merupakan langkah penting dalam mengimplementasikan kolaborasi
interprofessional.
c. Tujuan Program IPE prinsip dari model pembelajaran ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan komunikasi mahasiswa dengan anggota keluarga,
dokter dan profesional kesehatan lainnya dan untuk memahami peran perawat
profesional. Tutor dalam program IPE adalah orang yang kompeten, memiliki
kemampuan komunikasi dan kemampuan membentuk tim yang profesional,
menjadi panutan dan dapat membimbing siswa sesuai dengan tingkat
kemampuannya. Dukungan Program IPE Meliputi pembuatan skenario
pembelajaran, skenario yang sesuai, metode penyampaian program interaktif
dan kegiatan ice-breaking, dan simulasi model yang dapat meningkatkan
keterampilan kompetensi. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPE adalah
pembelajaran efektif yang meningkatkan kemampuan pelajar untuk
berkolaborasi dan berkomunikasi secara efektif dengan tenaga kesehatan
lainnya dan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik mungkin.
Manfaat IPE
Menurut WHO 1988, dalam (S. Smith, 2001) menyatakan bahwa interprofessional
education (IPE) dapat:
1. Mengembangkan kemampuan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan
kolaboratif
2. Memungkinkan siswa untuk menjadi kompeten dalam kerja tim
3. Mengintekrasikan keterampilan baru dan dan bidang pengetahuan
4. Memudahkan komunikasi interprofessional
5. menghasilkan peran baru
6. Mempromosikan penelitian interprofessional
7. Meningkatkan pemahaman dan kerja sama antara lembaga pendidikan dan
penelitian
8. Mengizinkan pertimbangan kolektif alokasi sumber daya sesuai dengan
kebutuhan
9. Memastikan konsistensi dalam desain kurikulum
DAFTAR PUSTAKA
Literatur, S., Identifikasi, T., Interprofesional, H., Pada, E., Kesehatan, B., Pratama,
Y. A., Studi, P., Keperawatan, I., Kesehatan, F. I., & Malang, U. M. (2022). Studi
literatur tentang identifikasi hambatan interprofesional education pada bidang
kesehatan.