Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dilas Yuanita Salsa

NPM : 225401446124
MK : Asuhan Kebidanan Pada Kasus Kompleks
UAS
Interpersonal Education (IPE)
A. Definisi IPE
Pendidikan Interprofesional (IPE) adalah pendekatan di mana tim berbagai
profesional kesehatan belajar bersama untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas
pelayanan kesehatan. IPE mempersiapkan mahasiswa untuk bekerja secara efektif dalam
tim interprofesional, sehingga memaksimalkan hasil yang menguntungkan pasien.
IPE adalah praktik kolaborasi antar profesi, dimana melibatkan berbagai profesi
dalam pembelajaran tentang bagaimana bekerjasama dengan memberikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk berkolaborasi secara efektif.
Interprofessional Education (IPE) yang juga dikenal dengan istilah interprofessional
learning, merupakan suatu konsep pendidikan yang direkomendasikan oleh World Health
Organisation (WHO) sebagai Pendidikan terintegrasi untuk membangun kolaborasi antara
tenaga kesehatan.
B. Tujuan
tujuan pelaksanaan IPE antara lain meningkatkan pemahaman interdisipliner dan
meningkatkan kerjasama, membina kerjasama yang kompeten, membuat penggunaan
sumberdaya yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas perawatan pasien yang
komprehensif.
Tujuan lain dari IPE yaitu untuk dapat lebih memahami peran dari masingmasing profesi
sehingga mampu menyediakan dan meningkatkan pelayanan pada pasien melalui proses
belajar untuk saling bekerjasama.
C. Manfaat
1) Meningkatkan praktik yang dapat meningkatkan pelayanan dan membuat hasil yang
positif dalam melayani pasien.
2) Meningkatkan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan
kerja secara kolaborasi.
3) Membuat pengalaman yang lebih baik dan nyaman dalam belajar bagi peserta didik.
4) Secara fleksibel dapat diterapkan dalam berbagai setting.
Hal tersebut juga dijelaskan oleh World Health Organization (WHO, 2010) tentang salah satu
manfaat dari pelaksanaan praktek IPE kolaboratif yaitu strategi ini dapat mengubah cara
berinteraksi tenaga kesehatan dengan profesi kesehatan lain dalam memberikan perawatan.
Adanya proses IPE dapat menjadikan profesi kesehatan lebih memahami peran antar profesi
dan menerapkan sikap saling menghormati dengan menjalakan peran sesuai profesinya.
D. Metode dan strategi implementasi ipe
Perencanaan matang: implementasi ipe memerlukan perencanaan yang cermat agar dapat
melibatkan semua pihak yg terlibat
Bimbingan professional: mentorship dan bimbingan penting untuk membentuk im
professional kesehatan yang berhasil berkolaborasi
Pelatihan berkelanjutan
Selain Pendidikan formal, pelatihan lanjutan memastikan kemampuan berkolaborasi terus
ditingkatkan
E. Hambatan
Hambatan dalam IPE ini terdapat pada pengorganisasian, pelaksanaan, komunikasi, budaya
ataupun sikap. Hambatan-hambatan yang mungkin mucul adalah penanggalan akademik,
peraturan akademik, struktur penghargaan akademik, lahan praktek klinik, masalah
komunikasi, bagian kedisiplinan, bagian professional, evaluasi, pengembangan pengajar,
sumber keuangan, jarak geografis, kekurangan pengajar interdisipliner, kepemimpinan dan
dukungan administrasi, tingkat persiapan peserta didik, logistik, kekuatan pengaturan,
promosi, perhatian dan penghargaan, resistensi perubahan, ego masing-masing tenaga
kesehatan, paradigma terhadap profesi kesehatan dan peran masing2 profesi, serta komitmen
terhadap waktu.
Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul dapat
dilakukan dengan penyesuaian jadwal antar profesi yang bersangkutan, adanya sikap disiplin
dan saling memahami untuk terciptanya komunikasi dan kedisiplinan yang baik, menyiapkan
bahan diskusi di hari sebelumnya, financial yang cukup untuk pengadaan fasilitas pendukung
F. Evaluasi dan penilaian efektivitas ipe
1. Pengumpulan data: Evaluasi efektivitas IPE dimulai dengan pengumpulan data
tentang kolaborasi tim kesehatan dan hasil pasien.
2. Analisis hasil: Data yang terkumpul dianalisis untuk menilai efektivitas IPE dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
3. Perbaikan Berkelanjutan: Evaluasi yang berkelanjutan digunakan untuk terus
memperbaiki dan mengembangkan program pendidikan interprofessional

Referensi :
Putriana, N. A., & Yulina, Br. S. (2020). Pendidikan Interprofessional dan Kolaborasi
Interprofesional. Majalah Farmasetika, 5(1), 18-22.
https://jurnal.unpad.ac.id/farmasetika/article/download/25626/12611

Anda mungkin juga menyukai