Anda di halaman 1dari 4

Interprofesional education 

(IPE)

Nama : Eka Laila


Kelas : D3 Keperawatan
Tugas : Resume Komunikasi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES
MALANG
Pengertian IPE

Interprofesional education atau disingkat dengan IPE adalah sebuah inovasi yang


sedang dieksplorasi dalam dunia pendidikan profesi kesehatan.  Interprofessional
education merupakan suatu proses dimana sekelompok mahasiswa atau profesi
kesehatan yang memiliki perbedaan latar belakang profesi melakukan pembelajaran
bersama dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai tujuan yang utama, serta
untuk berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan jenis
pelayanan kesehatan yang lain (WHO, 1988). 

Manfaat IPE
manfaat dari Interprofessional Education antara lain
 meningkatkan praktik yang dapat meningkatkan pelayanan dan membuat
hasil yang positif dalam melayani klien
 meningkatkan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang
memerlukan kerja secara kolaborasi
 membuat lebih baik dan nyaman terhadap pengalaman dalam belajar bagi
peserta didik
 secara fleksibel dapat diterapkan dalam berbagai setting. 
Hal tersebut juga dijelaskan oleh WHO (2010) tentang salah satu manfaat dari
pelaksanaan praktek IPE dan kolaboratif yaitu strategi ini dapat mengubah cara
berinteraksi petugas kesehatan dengan profesi lain dalam memberikan perawatan.

Tujuan IPE
Menurut (freeth dan reeves, 2004) tujuan dari interprofessional education adalah
untuk mempersiapkan mahasiswa profesi kesehatan dengan ilmu, keterampilan, sikap dan 
perilaku profesional yang penting untuk praktek kolaborasi interprofesional
sedangkan menurut (cooper, 2001) tujuan dari iPE yaitu :
 Membina kerjasama yang kompeten
 Memhuat penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien
 Meningkatkan kualitas keperawatan yang komperhensif
 Meningkatkan pemahaman interdispliner dan Meningkatkan kerjasama

Hambatan IPE
Hambatan menurut KBBI adalah halangan atau rintangan. Hambatan-hambatan
yang mungkin muncul dalam pelaksanaan IPE Adalah :
 penanggalan akademik
 peraturan akademik
 struktur penghargaan akademik
 lahan praktek klinik
 masalah komunikasi
 bagian kedisiplinan
 bagian profesional
 evaluasi
 pengembangan
 pengajar
 sumber keuangan
 jarak geografis
 kekurangan pengajar
 interdisipliner
 kepemimpinan dan dukungan administrasi
 tingkat
Hambatan yang dalam berbagai tingkatan dan terdapat pada pengorganisasaian,
pelaksanaan, komunikasi, budaya ataupun sikap. Sebagai persiapan menghadapi
hambatan tersebut mahasiswa dan praktisi profesi kesehatan yang lebih baik demi
praktik kolaborasi

Kompetensi Kolaborasi IPE


Bridges menjabarkan kompetensi kolaborasi, yaitu:

 memahami peran, tanggung jawab dan kompetensi profesi lain


dengan jelas,
 bekerja dengan profesi lain untuk memecahkan konflik dalam
memutuskan perawatan dan pengobatan pasien,
 bekerja dengan profesi lain untuk mengkaji, merencanakan, dan
memantau perawatan pasien,
 menoleransi perbedaan, kesalahpahaman dan kekurangan profesi
lain,
 memfasilitasi pertemuan interprofessional, dan
 memasuki hubungan saling tergantung dengan profesi kesehatan
lain.

Aplikasi IPE Dalam Keperawatan


Aplikasi IPE dalam dunia kesehatan di Indonesia dimulai sejak tahun 2011. Saat itu
pemerintah Indonesia mulai memperkenalkan dan memasukan IPE ini dalam kurikulum
kesehatan. Namun aplikasi langsung dari IPE ini akan membutuhkan kerjasama banyak pihak
yang masih menjadi kendala besar di Indonesia. Kurangnya SDM, fasilitas dan Motivasi dari
semua bidang profesi untuk saling bekerja sama dalam menyukseskan IPE ini masih menjadi
tantangan bagi Pemerintah Indonesia dan Komunitas besar dunia kesehatan. Beberapa
universitas besar sudah mempraktekkan metode pembelajaran IPE ini kepada mahasiswa
mereka, dan juga ada banyak seminar dan ajang kompetisi baik skala lingkungan hingga
nasional dalam menyukseskan IPE ini

Anda mungkin juga menyukai