Anda di halaman 1dari 3

“TUGAS RESUME IPE”

OLEH:

NAMA : SY. MAYA ETIKA SARI

KELAS : 1.B

NIM : PO7224221 2090

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PRODI DIII KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG

TAHUN 2021
INTERPROFESSIONAL EDUCATION

Interprofesional education atau disingkat dengan IPE adalah sebuah inovasi yang sedang
dieksplorasi dalam dunia pendidikan khususnya untuk profesi kesehatan. Pendidikan merupakan
salah satu bagian dari Indonesia yang terus berkembang. Interprofessional education merupakan
suatu proses dimana sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar
belakang profesi melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, berinteraksi sebagai
tujuan yang utama, serta untuk berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
dan jenis pelayanan kesehatan yang lain (WHO,1988).
Menurut CIHC (2009), manfaat dari Interprofessional Education antara lain meningkatkan
praktik yang dapat meningkatkan pelayanan dan membuat hasil yang positif dalam melayani klien;
meningkatkan pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan kerja secara
kolaborasi; membuat lebih baik dan nyaman terhadap pengalaman dalam belajar bagi peserta didik;
secara fleksibel dapat diterapkan dalam berbagai setting. Hal tersebut juga dijelaskan oleh WHO
(2010) tentang salah satu manfaat dari pelaksanaan praktek IPE dan kolaboratif yaitu strategi ini
dapat mengubah cara berinteraksi petugas kesehatan dengan profesi lain dalam memberikan
perawatan yang prima dan holistik untuk seluruh pasien di pelayanan kesehatan.
Kolaborasi antar profesi kesehatan adalah satu usaha untuk peningkatan mutu pelayanan
kesehatan. Seperti halnya pendapat Hind (2003) yang menyebutkan bahwa kolaborasi adalah satu
usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Kolaborasi ini begitu luas dalam pemaknaannya.
Dalam tulisan ini penulis ingin memandang kolaborasi dari system pendidikan. Mengapa
pendidikan? Hal ini dikarenakan dasar suatu pembentukan karakter adalah pendidikan,.
Kemampuan Kolaborasi adalah suatu karakter yang membutuhkan pembentukan melalui
pendidikan formal.

Melalui Interprofesional education (IPE) diharapkan berbagai profesi kesehatan dapat


menumbuhkan kemampuan antarprofesi, dapat merancang hasil dalam pembelajaran yang
memberikan kemampuan berkolaborasi, meningkatkan praktik pada masing-masing profesi dengan
mengaktifkan setiap profesi untuk meningkatkan praktik agar dapat saling melengkapi, membentuk
suatu aksi secara bersama untuk meningkatkan pelayanan dan memicu perubahan; menerapkan
analisis kritis untuk berlatih kolaboratif, meningkatkan hasil untuk individu, keluarga, dan
masyarakat; menanggapi sepenuhnya untuk kebutuhan mereka, mahasiswa dapat berbagi
pengalaman dan berkontribusi untuk kemajuan dan saling pengertian dalam belajar antarprofesi
dalam menanggapi pertanyaan, di konferensi dan melalui literatur profesional dan antarprofesi.
Interprofesional education (IPE) memiliki banyak manfaat dalam sistem dunia pendidikan
kesehatan. Profesi-profesi kesehatan yang dilahirkan melaluiInterprofesional education (IPE)
diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai profesional masing-masing profesi kesehatan yang
berbasis kolaborasi. Dilain sisi, Interprofesional education (IPE) tidak akan berjalan lancar jika
tidak didukung oleh SDM pendidik, sistem kurikulum, fasilitas, dan antusias mahasiswa
didalamnya. Tujuan dari IPE bagi mahasiswa adalah untuk belajar bagaimana berfungsi dalam tim
interprofesional dan membina pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam praktek masa depan
mereka, yang pada akhirnya menyediakan perawatan pasien interprofesional sebagai bagian dari
sebuah tim kolaboratif dan difokuskan pada peningkatan hasil pasien. Tim interprofesional terdiri
dari anggota dari profesi kesehatan yang berbeda yang memiliki pengetahuan khusus, keterampilan,
dan kemampuan.
Namun, IPE di Indonesia mamasuki tahap awal yang membutuhkan kerjasama dari berbagai
pihak dan berbagai sektor dalam dunia pendidikan kesehatan. Karena masih termasuk sesuatu
perubahan yang baru, masih banyak bagian yang butuh perhatian lebih mendalam misalnya dalam
hal sosialisasi Interprofesional education (IPE) yang ternyata masih belum mencapai semua
instansi-instansi penndidikan kesehatan. Di lain sisi, SDM pendidik dalam Interprofesional
education (IPE) yang masih belum mencukupi untuk kebutuhan di Indonesia, dan ditambah lagi
dengan isu ego profesi dimana merasa sebuah profesi lebih penting dan memiliki derajat dan hak
yang lebih superior dibandingkan profesi lain yang kenyataannya sampai sekarang sebagian masih
bertahan dengan pola pikir yang ternyata membatasi bangsa kita untuk berkembang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai