Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE PADA NY.

D
UMUR 19 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 40 MINGGU
PERSALINAN DENGAN ANEMIA
DI POLINDES TELUK BAKAU
KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2023

DISUSUN OLEH:

SY. MAYA ETIKA SARI


NIM : PO7224221 2090

DOSEN PEMBIMBING:
NURUL AINI SURIA SAPUTRI,SST.MKM
NIP.199011102014022006

PENGUJI LAHAN (CI):


HANNA EBIE OCTAVIA, AMD.KEB

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG
PRODI D III KEBIDANAN
T.A 2023
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL LAPORAN : LAPORAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL


CARE PADA NY. ”D” UMUR 19 TAHUN G1P0A0 USIA
KEHAMILAN 40 MINGGU PERSALINAN DENGAN ANEMIA
DI POLINDES TELUK BAKAU, KEPULAUAN RIAU, TAHUN
2023
NAMA MAHASISWA : SY. MAYA ETIKA SARI
NIM : PO7224221 2090
PRODI : D III KEBIDANAN

TELUK BAKAU, 9 SEPTEMBER 2023

PEMBIMBING CI LAPANGAN

NURUL AINI SURIA SAPUTRI,SST.MKM HANNA EBIE OCTAVIA, AMD.KEB


NIP.199011102014022006

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Laporan Asuhan Kebidanan Intranatal Care Pada Ny. ”D” Umur 19 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 40 Minggu Persalinan Dengan Anemia, Di Polindes
Teluk Bakau, Kepulauan Riau, Tahun 2023”.
Penulisan laporan kasus ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan PKK II
Program Studi Kebidanan pada Diploma III Kebidanan. Pembuatan laporan kasus
ini tidak akan terlaksana tanpa adanya kerjasama, bantuan, dukungan, bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Iwan Iskandar,SST.,MM selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Tanjung
Pinang.
2. Rahmadona,M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Tanjungpinang.
3. Ika Susanti.,SST selaku Penanggung Jawab Lapangan Praktik Klinik
Kebidanan II.
4. Nurul Aini Suria Saputri,SST.MKM Selaku Dosen Pembimbing yang
memberikan pengarahan dalam penulisan laporan ini.
5. Hanna Ebie Octavia,AMD.KEB Selaku Cl Pembimbing di lapangan yang
memberi bimbingan dan pengalaman nya dalam melaksanakan asuhan kepada
ibu bersalin dengan Anemia Ringan.
6. Ny.D dengan sekeluarga atas ketersediaan selaku responden atas pengambilan
studi kasus.
Saya menyadari laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu
Saya mengharapkan adanya kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya berharap semoga laporan ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.

Teluk Bakau ,9 September 2023

Sy. Maya Etika Sari


iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Tujuan ........................................................................................................2
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus ....................................................3
BAB II ......................................................................................................................7
TINJAUAN TEORI .................................................................................................7
A. PERSALINAN ...........................................................................................7
1. Pengertian Persalinan ............................................................................7
2. Jenis-jenis Persalinan ............................................................................7
3. Tanda-Tanda Persalinan ........................................................................7
4. Tahap-Tahap Persalinan ........................................................................8
B. ANEMIA ....................................................................................................8
1. Pengertian ............................................................................................10
2. Patofisiologi .........................................................................................10
3. Etikologi...............................................................................................10
4 Tanda dan gejala .................................................................................. 10
5. Diagnosis..............................................................................................13
6. Dampak ................................................................................................14
BAB III…………………………………………………………………………...16
TINJAUAN KASUS ..............................................................................................16
BAB IV ..................................................................................................................29
PEMBAHASAN KASUS ......................................................................................29
BAB V....................................................................................................................31
KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................31
A. Kesimpulan ..............................................................................................31
B. Saran ........................................................................................................32

iv
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................33

LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO) mendefinisikan anemia kehamilan
sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11gr atau kurang dari 33% pada setiap waktu
pada kehamilan yang mempertimbangkan hemodilusi yang normal terjadi dalam
kehamilan dimana kadar hemoglobin kurang dari 11 gr pada trimester pertama (Atikah
Proverawati, 2018).
Kematian ibu di Indonesia secara umum disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, penyebab obstetri langsung meliputi perdarahan 28%, preeklampsi/eklampsi
24%, infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu adanya permasalahan
nutrisi meliputi anemia pada ibu hamil 40%. Kekurangan energi kronis 37%, serta ibu
hamil dengan konsumsi energi dibawah kebutuhan minimal 44,2%.(Depkes RI, 2018).
Di Indonesia diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus anemia, dan 20
perempuan meninggal dunia karena kondisi tersebut. Tingginya angka ini disebabkan
oleh rendah pengetahuan dan kesadaran akan bahaya anemia dalam kehamilan
cenderung muncul pada kehamilan Trimester 1 dan III (Yuliatin, 2018).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Kepulauan Riau, Kematian ibu di
Provinsi Kepulauan Riau pada tahun – tahun sebelumnya masih didominasi oleh
penyebab langsung yaitu hipertensi dalam kehamilan dan pendarahan namun pada
Tahun 2021 penyebab terbanyak kematian ibu di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Covid-
19 sebesar 40% (39 kasus), pendarahan sebesar 22% (22 kasus) dan hipertensi dalam
kehamilan sebesar 15% (15 kasus). Penyebab lain yang merupakan penyebab tidak
langsung juga cukup besar yaitu sebesar 17% (17 kasus) dan jenisnya beragam,
beberapa diantaranya seperti meningitis, TB paru, pneumonia, encephalitis atau radang
otak, anemia dan lupus. (Dinkes Kepri, 2021).
Kematian ibu akibat ketidakpatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet zat besi
dapat memberikan peluang lebih besar untuk terkena anemia, hal ini dapat beresiko
untuk terjadinya abortus, partus prematurus, partus lama, perdarahan post partum,
infeksi, syok bahkan kematian. Menurut Riskesdas (2013) angka kejadian anemia ibu
hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Di Provinsi Kepri tahun 2015 angka kejadian
anemia ibu hamil mencapai 27,4% dan meningkat menjadi 29,7% pada tahun 2016.

6
Anemia gizi besi sebenarnya tidak perlu terjadi bila asupan makanan sehari-hari
mengandung cukup zat besi,terutama pangan hewani yang kaya akan zat besi, seperti
pada hati, ikan dan daging. Zat besi pada pangan hewani disebut besi heme (heme iron),
yang mudah diserap tubuh. Pangan hewani masih kurang terjangkau oleh kebanyakan
masyarakat di Indonesia karena harganya yang relatif mahal, oleh karena itu dapat
dipahami mengapa prevalensi anemia di Indonesia tinggi untuk semua kelompok umur.
Data BPS (2012) menunjukkan tingkat konsumsi pangan hewani baru mencapai 62,1%
dari angka kecukupan gizi (AKG). Alternatif lain sumber zat besi adalah pangan nabati
seperti daun singkong, kangkung dan sayuran berwarna hijau lainnya, namun zat besi
dalam pangan tersebut yang disebut non- heme lebih sulit diserap.
Selain itu, kebutuhan zat besi pada wanita hamil meningkat 25% dibandingkan
wanita yang tidak hamil. Kebutuhan tersebut sangat sulit dipenuhi hanya dari makanan
saja. Oleh karena itu, diperlukan Tablet Tambah darah (TTD) untuk mencegah dan
menanggulangi anemia gizi besi.
Berdasarkan kemenkes 900 tahun 2002 tentang registrasi dan praktik bidan,
kompetensi bidan yang mencakup dan berhubungan dengan judul diatas dalam
pemberian asuhan yakni :
1. Bidan memiliki persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu sosial,
kesehatan masyarakat, dan etik yang membentuk dasar asuhan yang bermutu
yang tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan
keluarganya.
2. Bidan memberikan asuhan bermutu tinggi serta tanggap terhadap budaya
setempat selama persalinan, memimpin persalinan yang bersih, aman,
menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan bayi baru lahir.
Berdasarkan uraian diatas, saya tertarik ingin mengetahui dan mengkaji kasus
persalinan dengan Anemia untuk mengetahui bagaimana Asuhan kebidanan intranatal
pada Ny.”D” persalinan dengan Anemia di Polindes Teluk Bakau, Kepulauan Riau,
Tahun 2023.

7
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum studi kasus ini adalah melaksanakan Asuhan kebidanan
intranatal pada Ny.”D” persalinan dengan Anemia di Polindes Teluk Bakau,
Tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Menginterpretasi data subjektif, yang terdiri dari identitas dan informasi
yang diperoleh dari hasil wawancara pasien atau dari keluarga klien Ny.”D”
persalinan dengan Anemia di Polindes Teluk Bakau, Kepulauan Riau, Tahun 2023.

b. Mengidentifikasi data objektif, yang terdiri dari hasil pemeriksaan umum,


pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, klien Ny.”D” persalinan dengan
Anemia di Polindes Teluk Bakau, Kepulauan Riau, Tahun 2023.
c. Mengidentifikasi anamnesa yang meliputi diagnosis, antisipasi diagnosis atau
maslah potensial, serta perlu tidaknya dilakukan tindakan segera pada klien
Ny.”D” persalinan dengan Anemia di Polindes Teluk Bakau , Kepulauan Riau,
Tahun 2023.
d. Mengidentifikasi Planing yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pada klien Ny.”D” persalinan dengan Anemia di Polindes Teluk
Bakau , Kepulauan Riau, Tahun 2023.

C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus


1. Pengkajian kasus ini dilaksanakan pada Sabtu, 9 September 2023.
2. Tempat pengkajian kasus ini di laksanakan di Polindes Teluk Bakau, Kepulauan
Riau.

8
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PERSALINAN
1. Pengertian Persalinan
Definisi persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang di mulai
secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama
persalinan. Bayi di lahirkan spontan dalam presentase belakang kepala pada usia
kehamilanan antara 37 minggu hingga 42 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu
maupun bayi berada dalam kondisi sehat.
Menurut Varney (2007), Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan berbagai
rangkaian yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini
dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, dan diakhiri dengan kelahiran plasenta
2. Jenis-jenis Persalinan
a. Persalinan Spontan, yaitu persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu
sendiri dan melalui jalan lahir.
b. Persalinan Spontan, Yaitu persalinan yang berlangsung dengan presentase
belakang kepala dengan bantuan tenaga ibu sendiri, tanpa adanya bantuan
dari luar misalnya ekstraksi dari foceps/vakum atau sectio caessarea
c. Persalinan Anjuran, yaitu persalinan yang berlangsung bila kekuatan yang di
perlukan untuk persalinan di timbulkan dari luar dengan jalan rangsangan
misalnya pemberian Pitocin, prostaglandin (prawirohardjo,2014).
3. Tanda-Tanda Persalinan
Pada fase ini memasuki tanda-tanda inpartu:
a. Terjadinya his persalinan
His adalah kontraksi Rahim yang dapat diraba menimbulkan rasa nyeri
pada perut serta dapat menimbulkan pembukaan serviks kontraksi Rahim. His
menimbulkan pembukaan serviks dengan kecepatan tertentu di sebut his
efektif. His efektif mempunyai sifat adanya dominan kontraksi uterus pada
fundus uteri (fundal dominance), kondisi berlangsung secara sinkron dan
harmonis, adanya intensitas kontraksi yang maksimal diantara dua kontraksi,
irama teratur dan frekuensi yang kian sering. Lama his berkisar 45-60 detik.

7
Pengaruh his dapat menimbulkan desakan daerah uterus, terjadi penurunan
janin, terjadi penebalan pada dinding korpus uteri, terjadi peregangan dan
penipisan pada istmus uteri, serta terjadinya pembukaan pada kanalis servikalis.
1) His persalinan memiliki sifat yaitu:
2) Pinggang terasa sakit dan mulai menjalar kedepan
3) Teratur dan interval yang makin pendek dan kekuatannya makinbesar.
4) Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
5) Penabahan aktivitas (seperti berjalan) maka his tersebut semakin meningkat.

b. Dilatasi dan effacement


Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara berangsur- angsur akibat
pengaruh his. Effacement adalah pendataran atau pemendekan kanalis servikalis
yang semula panjang 1-2 cm menjadi hilang sama sekali, sehingga tinggal ostium
yang tipis yang seperti kertas.

c. Keluarnya lendir bercampur darah (show)


Lendir ini berasal dari pembukaan kanalis servikalis. Sedangkan
pengeluaran darah di sebabkan oleh robeknya pembuluh darah waktu serviks
membuka.

4. Tahap-Tahap Persalinan
Tahap persalinan terbagi menjadi atas 4 tahapan yaitu :
a. Kala I (fase pembukaan)
Kala I di sebut sebagai kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan
0 hingga pembukaan 10 cm (lengkap). Proses pembukaan serviks sebagai
akibat his di bagi menjadi 2 fase, yaitu:

1) Fase laten Berlangsung selama 8 jam, terjadi sangat lambat hingga


mencapai 3 cm
2) Fase aktif
di bagi menjadi 3 fase yaitu:

8
a) Fase akselarasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadimenjadi 4 cm
b) Fase dilatasi maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaanberlangsung sangat
cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
c) Fase deselerasi, pembukaan menjadi lambat sekali. Dalamwaktu 2 jam
pembukaan 9 cm menjadi lengkap.
Kala I pada pimigravida dan multigravida berbeda. Untuk primigravida
berlangsng 12 jam, sedangkan multigravida berlangsung 8 jam. Berdasarkan
hitungan friedman, pembukaan 1cm/jam dan pembukaan multigravida
2cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap
dapat di perkirakan

b. Kala II
Kala II di sebut juga kala pengeluaran. Kala ini di mulai dari pembukaan
lengkap 10 cm sampai lahirnya bayi. Proses ini berlangsung selama 1 jam
pada primigravida dan 1 jam pada multigravida(sumrah,2009). Tanda dan
gejala kala II
Pada pengeluaran janin his terkoordinir,kuat,cepat dan lama kira- kira 2-3
menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekaan otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan
mengedan. Karena tekanan pada rectum ibu merasa seperti ingin buang air
besar dengan tanda anus terbuka pada waktuhis, kepala janin mulai terlihat.
Vulva membuka dan perineum menegang.

c. Kala III (kala pengeluaran uri)


Batasan kala III yaitu masa setelah lahirnya bayi dan berlangsungnya
proses peneluaran placenta. Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dan bundar
dengan tinggi fundus setenggi pusat dan beberapa kemudian uterus kembali
berkontraksi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya, biasanya placenta
terlepas dari dindingnya 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan.

d. Kala IV( kala pengawasan)


Di mulainya dari lahirnya sampai dengan 2 jam pertama postpartum. kala
IV di maksudkan untuk mengobservasi karena perdarahan di 2 jam pertama
postpartum.
9
Observasi yang di lakukan adalah:
1) Memeriksa tingkat kesadaran pasien
2) Memeriksa tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu dan
pernapasan)
3) Kontraksi uterus
4) Jumlah perdarahan.

B. ANEMIA

1. Pengertian Anemia
Anemia pada kehamilan dan persalinan adalah suatu keadaan di mana
terjadi kekurangan sel darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11
gr/dl. Pada trimester I dan III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada
trimester II kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia yang
sering terjadi yaitu anemia defisiensi besi. (Prawirohardjo, 2010 dalam Astarina,
2014).
Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin
(Hb) yang berada di bawah normal. Di Indonesia, anemia umumnya disebabkan
oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi.
Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi
selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya
memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang
normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu
turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III (Waryana, 2010). Anemia
pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, dan merupakan jenis
anemia yang pengobatannya relatif mudah bahkan murah (Manuaba, 2010)

2. Patofisiologi Anemia
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah karena
perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta. Volume plasma
meningkat 45-65% dimulai pada trimester kedua kehamilan, dan maksimum
terjadi pada bulan ke sembilan dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit
menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang
meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasenta yang menyebabkan
peningkatan sekresi aldesteron. Stimulasi peningkatan 300-350 ml massa sel
merah ini dapat disebabkan oleh hubungan antara hormon maternal dan
10
peningkatan eritropoitin selama kehamilan. (Ibrahim dan Proverawati, 2011).

Peningkatan volume plasma menyebabkan terjadinya hidremia kehamilan


atau hemodilusi, yang menyebabkan terjadinya penurunan hematokrit (20-30%),
sehingga hemoglobin dari hematokrit lebih rendah secara nyata dari pada keadaan
tidak hamil. Hemoglobin dari hematokrit mulai menurun pada bulan ke 3-5
kehamilan, dan mencapai nilai terendah pada bulan ke 5-8. Cadangan besi wanita
hamil mengandung 2 gram, sekitar 60-70% berada dalam sel darah merah yang
bersirkulasi, dan 10- 30% adalah besi cadangan yang terutama terletak di dalam
hati, empedu, dan sumsum tulang. Kehamilan membutuhkan tambahan zat besi
sekitar 800-1000 mg untuk mencukupi kebutuhan yang terdiri dari :

1) Terjadinya peningkatan sel darah merah membutuhkan 300-400 mg zat besi


dan mencapai puncak pada 32 minggu kehamilan.
2) Janin membutuhkan zat besi 100-200 mg.
3) Pertumbuhan plasenta membutuhkan zat besi 100-200 mg. Sekitar 190 mg
hilang selama melahirkan. (Ibrahim dan Proverawati dalam Dhamayani, 2014).
Dalam Manuaba (2007), disebutkan bahwa kebutuhan Fe selama hamil dapat
diperhitungkan sebagai berikut.
1) Peningkatan jumlah darah ibu
2) Pembentukan plasenta
3) Pertumbuhan darah janin
Jadi, jumlah Fe yang dibutuhkan selama hamil adalah 900 mgr. saat
persalinan yang disertai perdarahan sekitar 300 cc dan lahirnya plasenta, ibu akan
kehilangan Fe sebesar 200 mg dan kekurangan ini harus mendapatkan kompensasi
dari makanan untuk kelangsungan laktasi.

3. Etikologi

Ketika ibu hamil, jumlah darah bertambah (hypervolemia) sehingga terjadi


pengenceran darah. Kondisi tersebut disebabkan karena pertambahan sel-sel darah
tidak sebanding dengan pertambahan plasma darah. Berikut adalah
perbandingannya.
1) Plasma darah bertambah 30%.
2) Sel-sel darah bertambah 18%.
3) Hemoglobin bertambah 19%.
11
Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu
meringankan kerja jantung (Pranoto, 2013).
Penyebab lain dari anemia yaitu kehilangan darah berat akibat menstruasi, atau
parasit infeksi seperti cacing tambang, ascaris, serta schistosomiasis yang dapat
menurunkan konsentrasi hemoglobin darah (Hb). Infeksi akut dan kronis,
termasuk malaria, kanker, TBC, dan HIV juga dapat menurunkan konsentrasi Hb.
Kekurangan mikronutrien lain, termasuk vitamin A dan B12, folat, riboflavin, dan
tembaga juga dapat meningkatkan risiko anemia (Benoist, 2008).

4. Tanda dan Gejala


Anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala:
a. letih, sering mengantuk, malaise;
b. pusing, lemah;
c. nyeri kepala;
d. luka pada lidah;
e. kulit pucat;
f. membran mukosa pucat (misal, konjungtiva);
g. bantalan kuku pucat;
h. tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah.
(Rukiyah, 2010).

5. Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
(Manuaba, 2010).
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakanalat
pemeriksaan Hb. Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan sebagai berikut
(Manuaba, 2010).
• Tidak Anemia (Hb 11 g%)
• Anemia Ringan (Hb 9 – 10 g%)
• AnemiaSedang(Hb 7 – 8 g% )
• Anemia Berat (Hb <7 g%)
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu
pada trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu
12
hamil mengalami anemia maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90
tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas. (Manuaba, 2010).

6. Dampak anemia

1) Bahaya Selama Kehamilan

Berikut adalah bahaya anemia selama kehamilan.

1) Abortus.

2) Persalinan prematur.

3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim.

4) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).

5) Perdarahan antepartum.

6) Ketuban pecah dini (KPD).

2) Bahaya saat Persalinan

Bahaya anemia saat persalinan adalah sebagai berikut.

1) Gangguan his.

2) Kala I memanjang.

3) Persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah.

4) Retensio plasenta.

5) Atonia uteri.

3) Pada Masa Nifas

Berikut adalah bahaya anemia pada masa nifas.

1) Subinvolusi.

2) Perlukaan sukar sembuh.

3) Infeksi puerperium.

4) Pengeluaran ASI berkurang.

5) Anemia masa nifas.

6) Infeksi mamae.

13
Dampak Anemia Terhadap Janin

Berikut adalah dampak anemia terhdap janin

1) Asfiksia intrauterin sampai kematian.

2) BBLR.

3) Kelahiran dengan anemia.

4) Cacat bawaan.

5) Mudah terkena infeksi.

6) IQ rendah dan bahkan bias mengakibatkan kematian.(Manuaba, 2010).

14
BAB III
TINJAUAN KASUS

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE PADA NY. ”D”


UMUR 19 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 40 MINGGU
PERSALINAN DENGAN ANEMIA
DI POLINDES TELUK BAKAU
KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2023

Pengkaji : Sy. Maya Etika Sari Hari/Tanggal : Sabtu ,09-09-2023


NIM : PO7224221 2090 Waktu : 10.00 WIB

Ilustrasi Kasus : Ny. “D” Inpartu G1P0A0 Gestasi 40 minggu, dengan anemia.

KALA I

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Klien
a. Orangtua
Nama Ibu : Ny. D Nama Suami: Tn. J
Umur : 19 th Umur : 26 th
Suku : Melayu Suku : Melayu
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kawal. Kampung Sidoriarjo

Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin melahirkan

Keluhan utama : Ibu mengatakan perutnya mules sejak jam 05.00 WIB

15
2. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun Warna : Kemerahan
Siklus : 28 hari Disminore : Tidak ada
Lamanya : 6 hari HPHT : 01-12-2022
Jumlah : 3x ganti pembalut TP : 08-09-2023
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Anak T Jenis Tmpt pnlng JK PB BB NIFAS
a
Ke- prslnan prslnan
h
u
n
HAMIL INI

4. Riwayat Kehamilan saat ini


a. Trimester I
Priksa ke : Bidan
Keluhan : Mual Muntah di pagi hari
b. Trimester II
Priksa ke : Bidan
Keluhan : Tidak ada keluhan
c. Trimester III
Priksa ke : Bidan
Keluhan : Tidak ada keluhan
5. Riwayat Imunisasi
TT 1 : Bayi TT 4 : Catin
TT 2 : SD TT 5 : Hamil
TT 3 : SD
6. Riwayat penyakit ibu: Tidak Ada

16
7. Riwayat Perinatal
Usia kehamilan 40 minggu atas indikasi Anemia ringan, dan Kontraksi tidak
kuat.
8. Riwayat Operasi yang berhububan dengan kehamilan : Tidak ada
9. Riwayat Alergi Makanan/ Obat-obatan : Tidak ada
10. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke 1
Status Perkawinan : SAH
Umur Waktu Kawin : 18 th
Lama Nikah Baru Hamil : 3 bulan
11. Riwayat Kontrasepsi
Rencana Penggunaan KB : Ada
Jenis KB yang ingin digunakan : Suntik 3 Bulan
Jenis KB yang pernah digunakan : Tidak Ada
12. Riwayat Psikologi
Keadaan Emosional Ibu : Baik
Pandangan Ibu terhadap Kehamilan : Bahagia
Pandangan Suami terhadap Kehamilan: Bahagia
Pengambil Keputusan dalam Keluarga: Suami
13. Pemenuhan kebutuhan rutin
a. Pola nutrisi
Makan : 3x sehari
Minum : 6 -8 gelas per hari
Jenis : Nasi, sayur, buah, air putih
Obat atau jamu yang sedang atau pernah digunakan : Tidak ada
Perubahan pola makan yang dialami : Tidak ada
b. Pola eliminasi

1) BAK 2) BAB
Frekuensi: 6-7 kali perhari Frekuensi : 1x sehari
Warna : Kuning jernih Warna : Coklat
Masalah : Tidak ada Masalah : Tidak ada

17
c. Pola istirahat
Tidur malam : 7-8 jam
Tidur siang : 1 jam
d. Personal Hygiene
Mandi : 2x Sehari
Kremas : 2x Seminggu
Gosok gigi : 3x Sehari
Ganti pakaian dalam : 3x Sehari
e. Pola Seksual
Frekuensi : 1x Seminggu
Masalah : Tidak ada
14. Penggunaan Obat-obatan, Rokok, Alkohol :Tidak Ada

B. OBJEKTIF

1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum: Baik BB sebelum hamil : 50,15 kg
Kesadaran : Composmentis BB sekarang : 56,55 kg
TD : 120/90 mmhg TB : 160 cm
N : 60x/i RR : 20x/i
S : 36,40C Lila : 26 cm

2. Pemeriksaan head-toeto
Kepala : Bersih tidak ada ketombe, tidak ada kelainan
Muka : Tidak oedema, tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Tidak polip, tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada carises gigi, tidak ada kelainan
Telinga : Tidak ada pengeluaran, tidak ada kelainan
Leher : Tidak ada pembengkakan vena jugularis
Dada : Simetris, areola hitam, putting menonjol
Abdomen : Sesuai pembesaran UK

20
1. Palpasi
TFU : 28 cm
Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting difundus uteri
Leopold II : Teraba keras dan memanjang seperti papan disebelah
kiri, terba bagian-bagian kecil janin disebelah kanan(Puka)
Leopold III : Teraba bulat, keras , bagian terendah janin tidak dapat
digoyangkan
Leopold lV : Divergen
TBJ : TFU (33-11) x 155 = 2635 gram
2. Auskultasi
DJJ : Ada
Frekuensi : 130x/i
Irama : Teratur
3. Pemeriksaan dalam
Vt Pukul : 17.15 Observasi His : 2 x 10 “35”
Pembukaan : 7 cm Posisi : Kepala
Portio : Lunak tipis Penurunan : UUK
Ketuban : Utuh Hodge. : II+
Presentasi : kepala Molase. : Tidak ada
Ketuban pecah pukul: Utuh
4. Pemeriksaan penunjang : Hb : 10 gr/dl

C.ASSASMENT
Diagnosa. : Ny. D G1P0A0 Inpartu kala I Usia Kehamilan 40 Minggu dengan
anemia. Keadaan ibu dan Janin baik.
Masalah : His tidak teratur dan inadekuat.
Kebutuhan. : Jalan dan berjongkok, Observasi dan Pemenuhan Nutrisi untuk
menghadapi persalinan.

21
D.PLANING

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu keadaan umum ibu


dan janin baik, dengan pembukaan 7 cm, DJJ: 130x/i, TD: 120/90 mmhg, N:
60x/I, RR: 20x/i,S : 36,40C. (ibu mengerti)
2. Menganjurkan ibu untuk banyak jalan dan berjongkok minimal 5-10 menit.
Bila ibu merasa lelah ibu bisa beristirahat dan relaksasi dengan cara menarik
nafas panjang dari hidung dan mengeluarkan dari mulut, menganjurkan ibu
untuk melakukannya pada saat adanya kontraksi agar ibu lebih rileks dan
juga menganjurkan ibu untuk mika dan miki agar peredaran darah kejanin
lancar (ibu mengerti dan bersedia)
3. Mengajarkan ibu teknik meneran yang benar, yaitu kedua tangan berada
diantara lipatan paha, dagu menempel ke dada, mata melihat ke arah perut,
menarik nafas lalu dihembuskan sambil mengedan. Meneran dilakukan pada
saat rahim berkontraksi (ibu mengerti dan bersedia)
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar kebutuhan nutrisi terpenuhi
dan ibu ada tenaga pada saat mengedan nanti (ibu mengerti dan bersedia)
5. Menganjurkan ibu untuk BAK, agar tidak menghambat proses penurunan
kepala (ibu mengerti dan bersedia)
6. Melakukan asuhan sayang ibu dengan mengusap punggung dan pinggang ibu
saat ada His, menyemangati ibu (ibu menjadi lebih nyaman)
7. Meminta kepada suami atau keluarga untuk menemani ibu pada saat
persalinan nanti untuk mendampingi (keluarga dan suami mengerti dan
bersedia)
8. Menyiapkan alat yaitu partus set, hecting set, obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan, pakaian ibu dan bayi (terlaksana)
9. Melakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP

22
KALA II:

Tanggal/Pukul : 08-09-2023 / 19.30 WIB

A. SUBJEKTIF :
Ibu ingin meneran.
B. OBJEKTIF :

Ku : Baik S : 36,40C
Kesadaran : Compos mentis P : 20x/i
TD : 120/90 mmHg Djj : 120x/i
N : 69x/i His : 2 x 10’ x 35
Pembukaan. : 10 cm Spo2 : 98%
Hodge : III Portio : Tidak teraba
Ketuban Pecah : 17.25 Penurunan : UUK

C. ASSESMENT :
Diagnosa :Ny. D G1P0A0 Inpartu kala II fase aktif, dan keadaan ibu dan
Janin baik.
Masalah : His masih inadekuat
Kebutuhan : Oksigen dan membantu persalinan.

D. PLANNING

1. Menginformasikan kepada ibu, bahwa pembukaan sudah lengkap, Ibu


boleh mengedan jika ada rasa ingin BAB/ kontraksi (ibu mengerti dan
bersedia melakukan)
2. Dilakukan pemantauan His dan DJJ, didapati DJJ menurun DJJ : 120x/i
maka dilakukan pemasangan oksigen 4liter/m. DJJ membaik menjadi
140x/i.
3. Bidan memakai APD yaitu, celemek, penutup kepla, sepatu boat, masker,
sarung tangan.Mencuci tangan dan memakai sarung tangan (Terlaksana)
4. Menganjurkan ibu untuk BAK agar tidak menghambat proses penurunan
kepala (ibu bersedia dan mengerti)
5. Setelah sudah terlihat kepala di vulva lalu vagina membuka, anus
menonjol maka bidan mulai membimbing ibu untuk meneran dengan
benar yaitu meneran jika adanya his Mengajarkan ibu teknik mengedan
23
jika ada kontraksi letakan kedua tangan dipaha kiri dan kanan dengan
mengangkat kepala hingga dagu mendekat kearah dada ibu sambil
melihat kearah perut kemudian menarik nafas, tahan lalu mengedan (ibu
mengerti dan bersedia)
6. Meminta keluarga atau suami memberikan ibu minum saat mendampingi
ibu bersalin serta memberi dukungan dan semangat kepada ibu (keluarga
dan suami bersedia)
7. Ibu mengeluh tidak bisa meneran kuat karena sakitnya cepat hilang, His
masih 2 x 10’ x 35”
8. Bidan melakukan kolaborasi dengan dokter puskesmas, intruksi dari
dokter untuk penyuntikan synto II strip di paha kanan ibu secara IM. His
menjadi 4 x 10’ x 45”
9. Jika dipimpin untuk mengedan dan bayi belum lahir maka akan segera
dirujuk

10. Membantu proses persalinan


a. Meletakkan handuk diatas perut ibu, saat kepala bayi sudah didepan
vulva menempatkan kain di 1/3 bagian bawah perut ibu.
b. Tangan kanan menahan perenium dan tangan kiri melakukan
standhand.
c. Bidan melakukan episiotomi dengan injeksi lidokain, indikasi
perineum kaku.
d. Saat kepala lahir lalu diperiksa apakah ada lilitan tali pusat atau tidak
dan tidak terdapat lilitan tali pusat pada leher bayi.
e. Kepala bayi melakukan putaran paksi luar, kedua tangan bidan
memegang kepala bayi secara biparietal lalu kemudian arahkan
kebawah untuk melahirkan bahu depan setelah bahu depan lahir,
arahkan tangan ke atas untuk melahirkan bahu belakang lalu
melakukan sanggah susur bayi. Bayi lahir pukul 20.55 WIB.
f. Lakukan pemeriksaan sepintas, bayi menangis kuat, tetanus otot
aktif, kulit bayi kebiruan, Anus (+), langit-langit (+).
g. Memotong tali pusat bayi dan menempatkan bayi di meja resusitasi.
h. Melepas O2 pada ibu.

24
KALA III

Tanggal/Pukul : 08-09-2023 / 20.56 WIB

A. SUBJEKTIF
Ibu mengeluh masih merasa mules akan tetapi senang atas kelahiran bayinya

B. OBJEKTIF
Ku : Baik Kandung kemih : Kosong
Kesadaran : Compos mentis Nadi : 88x/i
Kontraksi : Baik Suhu : 36,10C
TD : 120/80 mmHg Perdarahan : 150 cc
RR : 20x/i
Adanya tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat memanjang, Adanya
semburan darah, dan Uterus globuler.

C. ASSESMENT
Diagnosa : Ny.D G1P0A0 Inpartu kala III dengan Keadaan ibu dan bayi
baik.
Masalah : Ibu merasa perutnya sangat mules
Kebutuhan : Melakukan peregangan tali pusat

D. PLANNING
1. Menginformasikan kepada ibu bahwa ari-arinya akan segera di lahirkan
(Ibu mengerti)
2. Melakukan manajemen aktif kala III. Periksa adanya janin kedua, jika
tidak ada maka dilakukan penyuntikkan oksitosin 1. Kemudian pasang
klem plasenta berjarak 5- 10 cm di depan pusat, urut tali pusat, setelah itu
pasang klem yang ke dua dengan jarak 3-4 cm dari klem pertama.
(Terlaksana)
3. Melakukan peregangan tali pusat, memindahkan klem 5-10 cm didepan
vulva tangan yang lain menekan bagian sympisis secara dorsokranial pada.
Pada saat plasenta muncul didepan vulva lahirkan plasenta dengan kedua
tangan diputar searah jarum jam. Plasenta lahir pukul 21.02 WIB
(Terlaksana)

25
4. Melakukan mesase uterus selama 15 detik 15 kali searajh jarum jam
hingga perut teraba keras.(Terlaksana)
5. Melakukan pemeriksaan perlengkapan plasenta, kotiledon lengkap, selaput
ketuban utuh
6. Mengevaluasi jalan lahir apakah terdapat luka atau tidak, terdapat luka
laserasi derajat III
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk memulihkan tenaga.
8. Mengajarkan ibu cara massase fundus dengan cara meletakan tangan ibu
diatas perut kemudian memutar searah jarum jam 15 kali dalam 15 detik.
uterus teraba keras dan kontraksi baik.
9. Melakukan pemeriksaan plasenta kotelideon lengkap, tali pusat berada
ditengah. Plasenta telah dilahirkan lengkap. Masukkan plasenta ke dalam
kantong plastik atau tempat khusus (Terlaksana).

26
KALA IV

Tanggal/pukul : 08-09-2023 / 21.15 WIB

A. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan pegel-pegel dan ibu mengatakan ingin istirahat

B. OBJEKTIF
Ku : Baik Kandung kemih : Kosong
TD : 120/80mmHg Perdarahan : 150 cc
N : 86 x/i Laserasi : Derajat III
Kontraksi: Baik TFU : 2 Jari ↓ pusat

C. ASSESMENT
Diagnosa : Ny.D G1P0A0 Partus kala IV dengan Keadaan ibu dan bayi baik.
Masalah : Tidak Ada
Kebutuhan: Tidak Ada

D. PLANNING
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan dalam kondisi
baik, perdarahan normal dan ada laserasi derajat III dan akan dilakukan
penjahitan dengan bius. (ibu mengerti dan bersedia di jahit)

2. Melakukan pembiusan pada lula lalu memulai hecting, setelah selesai


dilakukan pengecekan jahitan luka laserasi apakah terjahit dengan baik
3. Membersihkan ibu dengan air DTT, membersihkan tempat tidur dengan
larutan DTT (terlaksana)
4. Membuang sampah pada tempatnya (terlaksana)
5. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi
(Terlaksana)
6. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (terlaksana)
7. Melakukan perawatan pada bayi baru lahir, JK : Perempuan, BB : 3300
gram, PB : 51 cm, LK : 31 cm, Langit- langit (+), Anus (+)

8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi yaitu miring kiri dan kanan


27
9. Memberikan ibu obat oral Asam mefenamat, Amoxilin, Vitamin A 1 tablet
(obat telat ibu minum)

10. Memantau tanda-tanda vital ibu nifas dan bayi baru lahir : TD : 120/90
mmHg, N : 80x/i, RR : 20x/i, S : 36,5, Spo2 : 98% Dan Ttv pada bayi S :
36,6 , N : 120x/i, RR : 42x/i

11. Melengkapi pencatatan dan partograf

Pukul 22.00 WIB

A. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin BAK

B. OBJEKTIF
Ku : Baik Kandung kemih : Penuh
TD : 120/80mmHg Kontraksi : Baik
N : 86 x/i TFU : 1 Jari diatas pusat

C. ASSESMENT
Diagnosa : Ny.D G1P0A0 Post partum 2 jam.
Masalah : Tidak Ada
Kebutuhan: Tidak Ada

D. PLANNING
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan dalam kondisi
baik,kandung kemih penuh dan TFU 1 jadi diatas pusat. (ibu mengerti)

2. Menganjurkan ibu BAK ke wc dan mengajarkan ibu perawatan luka hecting


yaitu tidak boleh di bilas menggunakan air hangat. Urine +_ 300 cc, TFU
kembali menjadi 2 jari di bawah pusat.

3. Mengajarkan ibu perawatan tali pusat yaitu ibu harus rajin memeriksa dan
membersihkan tali pusat bila kotor agar tidak terjadi infeksi.

4. Menginformasikan tanda bahaya ibu nifas dan pada bayi baru lahir

5. Mengajarkan ibu cara menyusui bayi dengan benar yaitu dengan


memastikan posisi ibu dan bayi dan bayi nyaman sehingga bayi dapat
mengisap kuat dan menyusui bayi setiap 2 jam sekali apabila bayi tetidur
28
cukup lama bangunkan bayi dengan cara memberi rangsangan pada telapat
kaki bayi agar bayi terbangun

6. Memantau tanda-tanda vital ibu nifas yaitu TD : 120/90 mmHg, N : 80x/i,


RR : 20x/i, S : 36,5, Spo2 : 98% Dan Ttv pada bayi S : 36,6 , N : 120x/i, RR
: 42x/i

Pukul 08.00 WIB

A. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin mandi

B. OBJEKTIF
IBU
Ku : Baik Kandung kemih : Kosong
TD : 120/80mmHg Kontraksi : Baik
N : 86 x/i TFU : 2 Jari dibawah pusat
S : 36,6 °C RR : 20x/i

BAYI
Ku : Baik
T : 36,6°C
N : 126 x/i
RR : 42 x/i

C. ASSESMENT
Diagnosa : Ny.D G1P0A0 Post partum Normal.
Masalah : Tidak Ada
Kebutuhan: Tidak Ada

D. PLANNING
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan dalam kondisi
baik. (ibu mengerti)

2. Menginfokan kepada ibu bahwa bayinya akan dimandikan dan bayi akan di
injeksi Hb0 dipaha kanan untuk mencegah penyakit hepatitis pada bayi (ibu
dan keluarga mengerti)

3. Bayi sudah BAB dan BAK, menyusui (+), Asi Kolostrum (+) tali pusat
bersih (terlaksana)
29
4. Menginfokan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu tidak ada pantangan untuk
makan (ibu dan keluarga mengerti)

5. Menginfokan pola istirahat yang cukup kepada ibu dan keluarga (ibu dan
keluarga mengerti)

6. Ibu diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk kontrol 1 minggu lagi atau
jika ibu ada keluhan untuk segera datang (ibu dan keluarga mengerti dan
bersedia melakukannya)

30
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. Data Subjektif
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah diperoleh. Ny. D umur 19 tahun
hamil anak pertama, tidak pernah keguguran, HPHT= 01-12-2022 TP= 08-
09-2023 usia kehamilan 40 minggu, datang ke Polindes Teluk Bakau pukul
09.45 WIB atas indikasi keluar lendir bercampur darah dan kontraksi yang
hilang timbul sejak pukul 05.00 wib.
Tindakan yang dilakukan yakni pengumpulan data subjektif yang terdiri
dari alasan kunjungan ibu, keluhan utama, riwayat menstruasi, riwayat
perkawinan, riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu, riwayat nifas yang
lalu, riwayat kehamilan sekarang, riwayat kesehatan sekarang dan yang lalu, ,
psikososial, dan, riwayat KB, serta riwayat kebutuhan dasar ibu.
B. Data Objektif
Saat dilakukan pemeriksaan awal, di dapatkan Keadaan umum baik,
Kesadaran Composmentis, TD:120/90mmhg, N:60x/i, RR:20x/i, S:36,40C,
Lila 26 cm. Pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 7 cm, portio
,presentasi kepala, His 2 x 10 “30”, Ketuban utuh, dengan pemeriksaan
penunjang selama kehamilan yaitu dengan Hb 10 gr/dl yakni anemia ringan
dan Hb normal pada ibu hamil yakni 12 gr/dl. Dikarenakan Djj mengalami
inadekuat maka dilakukan pemasangan oksigen pada ibu.
Asuhan yang yang telah diberikan kepada Ny.D usia kehamilan 40
minggu dengan anemia ringan dengan teori yang ada. Asuhan tersebut seperti
pemeriksaan tanda-tanda vital dan pengeluaran darah pasien tetapi
pendarahan dalam batas normal, memberitahu hasil pemeriksaan, istirahat
yang cukup, dan makan-makan yang bergizi agar kebutuhan nutrisi terpenuhi
dan ibu ada tenaga pada saat mengedan nanti.
C. ASSASMENT
Berdasarkan data subjektif dan objektif didapatkan Diagnosa Ny.D
Umur 19 tahun G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu dengan anemia, inpartu
kala 1 fase aktif.

31
D. Planing
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif serta diagnosa
yang telah dibuat, maka disusunlah planning asuhan yang sesuai dengan
kebutuhan klien. Planning pertama yang dilakukan pada kasus Anemia
Ringan adalah menganjurkan ibu untuk banyak makan dan minum serta
perbanyak jalan serta jongkok pada saat adanya kontraksi agar ibu lebih rileks
dan juga menganjurkan ibu untuk mika dan miki agar peredaran darah kejanin
lancar dan menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar kebutuhan nutrisi
terpenuhi dan ibu ada tenaga pada saat menghadapi persalinan.
Untuk penatalaksanaan di kala II ketika pembukaan sudah lengkap dan
ibu ada rasa seperti ingin BAB maka bimbing ibu untuk meneran dengan
benar yaitu meneran jika adanya his, tangan merangkul kedua paha, kepala
didekatkan dileher, Sehingga dagu menyentuh dada lalu diberikan tekanan
pada perut. Menganjurkan ibu untuk relaksasi pernafasan dan beristirahat jika
tidak ada his dan melakukan pertolongan persalinan sampai bayi lahir.
Untuk penatalaksaanan di kala III yaitu memeriksa apakah ada janin
kedua, penyuntikkan oksitosin 1 unit. Setelah dipastikan tidak ada janin kedua
dilakukan penyuntikan oksitosin dipaha kanan ibu secara IM kemudian
pasang klem plasenta berjarak 5-10 cm di depan pusat, urut tali pusat, setelah
itu pasang klem yang ke dua dengan jarak 3-4 cm dari klem pertama, lalu
potong tali pusat. Setelah itu melakukan peregangan tali pusat, memindahkan
klem 5-10 cm didepan vulva tangan yang lain menekan secara dorsokranial
pada sympisis ibu. Pada saat plasenta muncul didepan vulva lahirkan plasenta
dengan kedua tangan diputar searah jarum jam. Plasenta lahir pukul 21.02
WIB. Mengajarkan ibu untuk melakukan mesase uterus dengan cara tangan di
letakkan siatas sympisis, putar searah jarum jam.
Untuk penatalaksanan di kala IV yaitu menganjurkan ibu untuk makan
dan minum untuk memulihkan tenaga ibu. Kemudian melakukan pemantauan
kala IV , yaitu melakukan hecting luka pada perineum dan pemeriksaan TD,
N, suhu, pernafasan, TFU, dan kontraksi kandung kemih serta harus tetap
melakukan pemantauan pada pendarahan dalam 2 jam kedepan pada ibu.

32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan Asuhan kebidanan Intranatal Care pada Ny. “D”


G1P0A0 Usia Kehanilan 40 Minggu persalinan dengan anemia di Polindes
Teluk Bakau, Kepulauan Riau, maka penulis mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam melakukan Asuhan Persalinan Normal pada Ny. “D” penulis telah
melaksanakan pengkajian data subjektif dan data objektif dengan tepat dan
lancar
2. Dalam kasus ini penulis dapat melakukan interpretasi data dengan keluhan
ibu merasakan mules-mules yang sudah ibu rasakan sejak pukul 05.00 WIB.
3. Dalam kasus ini penulis melakukan antisipasi tindakan segera, sesuai dengan
teori karena tidak ditemukan masalah potensialnya adalah His yang tidak
beraturan. Berdasarkan keluhan Ny. “D” penulis melakukan asuhan
persalinan normal
4. Dalam kasus ini penulis telah melakukan evaluasi pada kasus Ny. “D” dengan
hasil evaluasi yaitu Ny. “D” telah diberikan edukasi berupa pendidikan
kesehatan mengenai keluhan yang dialaminya, tentang penyebab - penyebab
mules yang ibu rasakan, tentang teknik relaksasi, tentang macam-macam
posisi meneran dan teknik meneran yang benar. Ny “D” merasakan
pengetahuannya bertambah setelah menerima edukasi yang diberikan penulis.
5. Dalam kasus ini penulis mendokumentasikan asuhan persalinan yang
diberikan pada Ny “D” dalam bentuk SOAP

B. Saran
Saran yang diberikan ditujukan untuk :
1. Untuk Mahasiswa
Menggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa tentang masalah-masalah yang terjadi pada ibu
Inpartu.
2. Lahan Praktik

33
Dapat mempertahankan kualitas agar masyarakat tetap mempercayai
kinerja dari Polindes Teluk Bakau yang telah sesuai standar.
3. Klien dan Keluarga
Klien dan keluarga mampu memahami tentang tanda bahaya pada Ibu
Inpartu dan perawatan bayi baru lahir.

34
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta : Kemenkes RI.
2017.

WHO. Guidelines on optimal feeding of low birth weight infants in low-and


middle-income countries. Switzerland: WHO Press. 2011.

Nugroho, Taufan. Obsgyn: Obstetri Dan Genekologi. Yogyakarta: Nuha Medika,


2011.
Varney, Helen dkk, buku saku bidan, 2001. Varney‟s pocket midwife, ed.
AlfrinaHany.Jakarta: EGC,2002

Sarwono, Prawirohardjo. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono


Prawirahardjo.2014

Hidayat,W.(2008). Dokumentasi kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

35
DOKUMENTASI ASUHAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II (PKK I)
PRODI D-III KEBIDANAN POLTEKKES TANJUNGPINANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Ibu Bersalin :
Usia Kehamilan :

HARI/TANGGAL
NO KEGIATAN KETERANGAN
KUNJUNGAN

1.

2.

Mengetahui, ………….,……………..2023

CI Lahan Mahasiswa

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai