Anda di halaman 1dari 25

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

“PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGELOLAAN GIZI PADA IBU


DAN ANAK”

DISUSUN OLEH:
ANNISA SALSABILA
NIM: PO7224221 2019

DOSEN PENGAMPU:
ZULYA ERDA, M.Si

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PRODI DIII KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah


memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua sehingga dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Pendidikan Kesehatan Tentang
Pengelolaan Gizi Pda Ibu dan Anak” sebagai tugas mata kuliah Gizi Dalam
Kesehatan Reproduksi. Dalam penyelesaian makalah ini saya telah banyak
mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama pembuatan
makalah ini dan Ibu Zulya Erda, M.Si selaku dosen mata kuliah Gizi Dalam
Kesehatan Reproduksi yang telah memberikan bimbingan, arahan serta saran
dalam pembuatan makalah ini.

Saya selaku penulis masih menerima dengan tangan terbuka terhadap


kritik dan saran dari pihak yang peduli terhadap makalah ini agar menjadi bahan
perbaikan di kemudian hari, akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua, Amin.

Tanjungpinang, 1 April 2022

Annisa Salsabila
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3 Tujuan ......................................................................................... 2

1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................... 2

1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................... 2

1.4 Manfaat ....................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Menyusun Menu ......................................................................... 4

2.1.1 Menyusun Menu Pada Ibu Hamil ..................................... 5

2.1.2 Menyusun Menu Pada Ibu menyusui ............................... 6

2.1.3 Menyusun Menu Pada Anak Pra Sekolah ....................... 8

2.2 Memilih Bahan Makanan .......................................................... 10

2.2.1 Memilih Bahan Makanan Pada Ibu Hamil ...................... 11

2.2.2 Memilih Bahan Makanan Pada Ibu Menyusui ................ 14

2.2.3 Memilih Bahan Makanan Pada Anak Pra Sekolah ........ 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 21

3.2 Saran ............................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan merupakan kebutuhan manusia sehari-hari. Tanpa makanan


manusia tidak mendapatkan asupan energi untuk mengerjakan aktivitas yang
dilakukan. Makanan tidak cukup hanya sehat namun juga harus memenuhi gizi
seimbang yaitu makanan yang cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein,
mineral, dan vitamin sesuai kebutuhan.

Pemilihan makanan yang sehat merupakan hal yang sangat penting untuk
keluarga. Makanan yang dikonsumsi oleh keluarga hendaknya merupakan jenis
makanan yang higienis karena makanan sangat berpengaruh untuk kesehatan
tubuh manusia. Jika pemilihan jenis makanan tidak higienis maka tubuh akan
rentan terserang penyakit.

Pemilihan dan penyediaan makanan kepada anak tergantung dari


pemahaman tentang pengetahuan makanan. Pengetahuan merupakan hasil dari
proses penginderaan terhadap suatu objek. Makanan sehat terdiri dari makanan
yang higienis, bergizi dan berkecukupan. Yang dijelaskan dengan makanan
higienis tidak mengandung kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan
kesehatan. Makanan yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi
kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi tertentu.

Dalam segi kesehatan saat ini sudah sangat sulit menemukan makanan
yang sehat. Mayoritas masyarakat beranggapan makanan yang sehat adalah
makanan yang tidak enak rasanya. Untuk menangkal hal tersebut pentingnya
kita mengetahui Pendidikan tentang Pengelolaan Gizi Pada Ibu dan Anak.
Dengan adanya pendidikan tentang pengelolaan gizi pada ibu dan anak, dapat
memberikan gambaran khususnya pada ibu yang merupakan seseorang yang
mengelola makanan dan gizi pada keluarga. Ibu dapat menciptakan dan
mengubah anggapan tentang makanan yang sehat adalah makanan yang tidak
enak rasanya. Dengan datangnya Pendidikan tentang pengelolaan gizi pada ibu
dan anak, semoga dapat merubah pola pikir seseorang termasuk ibu tentang
pengelolaan makanan yang baik untuk keluarga khususnya ibu dan anak.

1.2 Rumusan Masalah

• Bagaimana menyusun menu untuk ibu hamil?


• Bagaimana menyusun menu untuk ibu menyusui?
• Bagaimana menyusun menu untuk anak pra sekolah?
• Bagaimana cara memilih bahan makanan untuk ibu hamil dan menyusui?
• Bagaimana cara memilih bahan makanan untuk anak pra sekolah?

1.3 Tujuan
Makalah ini mempunyai tujuan baik yang bersifat umum maupun khusus
sehingga dapat memberikan arah terhadap peristiwa yang akan dikaji.

1.3.1 Tujuan Umum

• Menuntut ilmu semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT


• Menjelaskan bagaimana cara menyusun menu dan memilih bahan
makanan secara kritis, analitis sistematis dan logis
• Sebagai tanggung jawab ilmiah selaku penuntut ilmu di jurusan DIII
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.

1.3.2 Tujuan Khusus

• Menggambarkan cara penyusunan menu untuk ibu hamil, ibu


menyusui dan anak pra sekolah
• Menggambarkan cara memilih bahan makanan untuk ibu hamil, ibu
menyusui dan anak pra sekolah
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapakan dapat bermanfaat baik bagi para
pembaca maupun bagi para penulis.

I. Bagi Pembaca
a. Menambah wawasan terutama berkaitan tentang
penyusunan menu pada ibu dan anak
b. Memperluas pengetahuan tentang bagaimana cara
memilih makanan untuk ibu dan anak
c. Memperluas pengetahuan bagaimana cara memilih
d. makanan bergizi dan higeinis untuk ibu dan anak
e. Hasil penulisan ini diharapkan bisa menjadi acuan tentang
penulisan berikutnya.
II. Bagi Penulis
a. Menambah keilmuan dan menumbuhkan kesadaran
pentingnya akan makanan bergizi, sehat dan higeinis
b. Menumbuhkan kesadaran khususnya bagi ibu sebagai
pengolah dan pemilih menu makanan pada keluarga untuk
mengolah dan memilih makanan yang sehat dan higeinis.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Menyusun Menu

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari terdiri dari berbagai


ragam bahan makanan yang berkualitas dalam jumlah dan proporsi yang sesuai
sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi sesama guna pemeliharaan dan
perbaikan sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal.

Menu adalah susunan makanan atau hidangan yang dimakan oleh


seseorang untuk sekali atau untuk sehari menurut waktu makan. Menu seimbang
adalah menu yang terdiri dari beragam aneka makanan dalam jumlah dan
proporsi yang sesuai.

Ada beberapa cara menyusun menu:

1. Identifikasi kebutuhan zat gizi dengan menggunakan tabel kebutuhan


energi dan data keinginan konsumen
2. Tetapkan siklus menu
3. Siklus menu adalah serangkaian menu yang disusun dalam berbagai item
dari hari ke hari setelah selang waktu tertentu menu akan terulang
kembali

Prinsip penyusunan menu B2SA:

1. Beragam
2. Bergizi
3. Seimbang
4. Aman
2.1.1 Menyusun Menu Pada Ibu Hamil

Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan
di dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan
serta pertumbuhan dan perkembangan. Menu seimbang untuk ibu hamil yang
harus tersusun dalam hidangan makanan yaitu:

1. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat yaitu padi-padian atau


serealia seperti beras, jagung, dan gandum sagu, umbi-umbian, tepung-
tepungan, roti, makaroni dan bihun.
2. Sumber protein yaitu sumber protein hewani seperti daging, ayam, telur,
susu dan keju serta sumber protein nabati seperti kacang-kacangan,
berupa kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah dan
kacang tolo serta hasil olahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai dan
oncom.
3. Sumber zat pengatur yaitu berupa sayuran dan buah. Sayuran
diutamakan berwarna hijau dan kuning Jingga, seperti bayam, daun
singkong, kangkung, wortel dan tomat serta sayur kacang-kacangan
seperti kacang panjang, buncis dan kecipir. Buah-buahan diutamakan
yang berwarna kuning Jingga, kaya serat dan yang berasa asam seperti
Pepaya, mangga, nanas, nangka, jambu biji, apel, sirsak dan jeruk.
Contoh Menu sehari:
Sarapan Makan Siang Makan malam
1 piriing nasi atau 1-2 piring nasi atau 1-2 piring nasi. 2
penggantinya, 1 butir penggantinya, 2 ptong sedang tahu
telor ceplok, 1 potong sedang tahu atau tempe, 1 potong
mangkuk sayuran, 1 atau tempe, 1 potong semur daging, 1
gelas susu, 1 potong ikan goreng, 1 mangkuk sayuran, 1
buah papaya. mangkuk sayuran, 1 buah apel.
buah jeruk.
Selingan Pagi: Selingan sore:
1 potong kue 1 mangkuk bubur
1 gelas jus buah kacang hijau. 1 gelas
jus buah, 1 gelas the
manis

Contoh kasus menyusun menu pada ibu hamil trimester 1

Ny. Neng Usia 26 tahun hamil anak pertama, Usia kehamilan 3 bulan, TB 160
cm BB 51 kg berasal dari Jawa Barat. Suaminya berasal dari Amerika bekerja
sebagai staf kedutaan di Jakarta. Keluhan selama hamil mual, muntah di pagi
hari dan tidak bisa makan nasi. BB sebelum hamil 49 kg, selama hamil Ia suka
sekali makan permen sebagai penghilang mual.

Pola makan:

Pagi : Roti bakar 1 lembar,selai 1 sdt, buah


manga 1 buah

Selingan : Kentang goreng mayonnaise 1 piring, buah


apel

Siang : Spaghetti bolognaise (daging cincangm


tomat) ½ piring, sari jeruk 1 gelas

Selingan : Selada buah 1 piring

Malam : Pancake kentang 1 piring, steak ikang 1


piring, sayuran setup 1 piring

Menjelang Tidur : Susu ibu hamil 1 gelas

2.1.2 Menyusun Menu Pada Ibu Menyusui

Menyusui merupakan bagian utama dari siklus reproduksi berupa proses


fisiologis yang dilakukan oleh hampir semua ibu sesudah melahirkan.
Pemberian ASI sebagai tugas utama Ibu perlu didukung oleh asupan gizi yang
optimal untuk menjamin kelancaran proses menyusui dan tumbuh kembang
bayi. Penyusunan menu ibu menyusui dianjurkan menggunakan metode
ADIME.

Susunan makanan yang dianjurkan adalah yang memenuhi persyaratan gizi bayi.
Adapun jumlah makanan yang dianjurkan sebagai berikut (untuk sehari):
Beras 500 gram (3 ½ gelas nasi)
Daging 75 gram (1 ½ potong sedang)
Tempe 125 gram (2-3 potong sedang)
Sayuran 300 gram (3 gelas sayur)
Papaya 200 gram (2 potong sedang)
Susu 200 cc (1 gelas)

Jenis makanan ini dapat diganti dengan makanan lain yang sama nilai gizinya
sesuai dengan selera Ibu misalnya beras dapat diganti dengan roti, Mie, kentang
atau tepung-tepungan lain; daging dapat diganti dengan ikan, ayam, telur dan
sebagainya.

Contoh menu untuk ibu menyusui

Berikut ini kami sajikan sebuah contoh menu ibu menyusui dapat
mengembangkan sendiri menu lain sesuai dengan selera ibu
Pagi Siang Malam
Nasi; Nasi; Nasi;
Tempe goreng; Semur daging; Sup sayuran;
Tumis kacang Bubur ayam; Ayam goreng;
Panjang dan wortel; Gadon tahu; Perkedel tempe;
Telur ceplok; Papaya. Pisang.
Susu.
Jam 10.00: Bubur
Kacang Hijau
Contoh bahan makanan yang dapat merangsang ASI (Air Susu Ibu)
Bayam, daun singkong, daun katuk, daun papay, kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, papaya, manga, jeruk, pisang dan jambu air.

2.1.3 Menyusun Menu Pada Anak Pra Sekolah

Cara penyajian makanan mempengaruhi selera makan anak. Hal itu


tergantung pada besar porsi cara penyajian, kombinasi warna, aroma, bentuk dan
tekstur makanan. Usia anak prasekolah seringkali merepotkan ibu saat
memberikan makanan. Anak rewel, tidak nafsu makan atau sering menyimpan
makanan di rongga mulut tanpa ditelan. Padahal kebutuhan gizi anak usia
prasekolah cukup tinggi. Di masa ini mereka sedang dalam tahap tumbuh
kembang dan sebagian sudah mulai beraktivitas dengan teman-teman
sebayanya. Usia prasekolah dibagi 2 yaitu 1-3 tahun dan 4-6 tahun.

Anak usia pra sekolah masih dalam masa pertumbuhan dan


perkembangan, untuk itu berikan nutrisi yang sehat dan seimbang serta harus
ditunjang dengan rangsangan lebih baik. Apabila kegemukan, jangan berikan
diet ketat, namun nika asupan gizi kurang, buatlah suasana makan jadi
menyenangkan.

Dilansir dari Instalasi Gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)


Kebutuhan gizi usia 1-3 tahun kira-kira 130 kkal Sedangkan kebutuhan gizi 4-6
tahun sebanyak 1500 kkal. Hal ini itu terdiri dari karbohidrat protein, lemak,
vitamin dan mineral.

1. Komposisi gizi usia 1-3 tahun per hari:

Maizena 10 gram (2 sendok makan)

Biscuit 20 gram (2 keping)

Daging 50 gram (2 potong kecil)

Telur 50 gram (1 butir)


Tempe 50 gram (1 potong)

Sayuran 100 gram (1 gelas)

Buah 100 gram (2 buah sedang)

Susu bubuk 30 gram (6 sendok makan)

Minyak 20 gram (2 sendok makan)

Gula pasir 30 gram (3 sendok makan)

2. Komposisi Gizi Usia 4-6 tahun perhari:


Nasi 300 gram (2,5 gelas)
200 gram (2 potong)
Daging
50 gram (1 butir)
Telur
50 gram (1 potong sedang)
Tempe
10 gram (1 sendok makan)
Kacang hijau
100 gram (2 buah)
Buah
100 gram (1 gelas)
Sayuran
400 ml
Susu
10 gram (6 sendok makan)
Minyak
25 gram (2 sendok makan)
Gula pasir

3. Contoh Menu Sehari


Pagi Pukul 06.00 berikan susu dan bubur ayam
lengkap, dan dilanjutkan satu pudding buah pukul
10.00.
Pukul 12.00 berikan nasi, semur ayam, perkedel
Siang
tahu, sayur kari, semangka.
Pukul 18.00 berikan nasi, sop bola daging dan
Malam
wortel, tempe bacem, jeruk manis. Kemudian
dilanjutkan minum susu pada pukul 21.00

2.2 Memilih Bahan Makanan

Ilmu pengetahuan dan teknologi memang telah membawa perubahan


perubahan besar di dalam kehidupan umat manusia, tidak terkecuali segi-segi ke
rumah anggapan seperti bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari, baik oleh
keluarga di rumah, rumah makan, kafe, restoran dan sebagainya. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi juga telah mendorong tumbuh dan
berkembangnya pengetahuan mengenai bahan makanan, seiring dengan tumbuh
dan berkembangnya daerah dan beraneka ragam keinginan keluarga dan
masyarakat.

Arus informasi dan komunikasi demikian juga sarana perhubungan yang


semakin hari semakin baik dan begitu demikian mempermudah orang untuk
berpergian dan bergaul dengan suku atau bangsa lain di dunia, juga telah
menambah nuansa dan pengetahuan masyarakat terhadap berbagai jenis bahan
makanan, bukan saja untuk memenuhi selera, akan tetapi juga untuk kebutuhan
akan nilai gizi yang baik

Atas kondisi dan suasana seperti itulah bahan makanan penting artinya
terutama untuk memperoleh hasil yang maksimal sebagaimana yang kita
inginkan, termasuk didalamnya cara membeli, memilih, cara menyimpan hasil
olah dan sebagainya. Untuk menjamin cara-cara yang dimaksud diatas, tentu
saja belum cukup hanya berdasarkan pada pengalaman semata, akan tetapi juga
perlu sekali ilmu mengenai bahan makanan, apalagi saat ini bahan makanan
sangat bervariasi, bukan saja bentuknya, teksturnya, rasa dan aromanya akan
tetapi juga nilai gizi yang dikandungnya.

Berdasarkan pada penjelasan singkat diatas maka Berikut ini akan dikemukakan
tiga pendapat sebagai berikut:
1. Menurut Harsono haryosutomo dalam Sri Maryati (2000) menyatakan
bahwa bahan makanan adalah bahan yang dihasilkan oleh pertanian,
perkebunan, peternakan dan teknologi makanan
2. Isa Ramli menyatakan bahwa bahan makanan adalah berupa bahan
makanan yang segar, bahan yang belum tercampur dengan pengawet dan
mengandung semua unsur gizi
3. Suharjo (1986) bahan makanan adalah bahan-bahan yang dimakan setiap
hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan dan
penggantian jaringan tubuh yang rusak

Dari 3 pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan bahan


makanan adalah ilmu yang mempelajari tentang bahan bahan hasil pertanian,
peternakan, perikanan dan teknologi makanan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.

2.2.1 Memilih Bahan Makanan Pada Ibu Hamil

Tumbuh kembang bayi dalam kandungan sangat bergantung pada


makanan bergizi seimbang yang ibu konsumsi. Membutuhkan asupan nutrisi
seperti asam folat, zat besi dan kalsium. Untuk memenuhi nutrisi tersebut, Ibu
disarankan mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil. Kebutuhan nutrisi
bisa didapat dari gandum, buah-buahan, sayur, susu atau makanan berprotein
dan rendah lemak.

Tips memilih makanan dan cemilan sehat untuk ibu hamil

Sebelum mengetahui jenis makanan dan camilan sehat untuk ibu hamil, ada
baiknya, Ibu juga mempelajari dulu tips memilih makanan yang baik.

1. Pastikan makanan matang sempurna

Untuk sebagian orang bahan makanan seperti telur atau daging lebih
nikmat disantap dalam keadaan setengah matang. Namun Ibu sebaiknya
menghindari hal tersebut saat hamil karena makanan mentah atau
setengah matang biasanya masih mengandung parasit dan bakteri
membahayakan kesehatan janin

2. Kurangi konsumsi fast food

Selama mengandung Ibu sebaiknya membatasi konsumsi makanan dan


minuman cepat saji. Kurangi juga menyantap produk olahan seperti sosis
atau daging asap karena mengandung senyawa nitrat dan pengawet.
Bahan makanan segar jauh lebih baik dan terjaga kandungan nutrisinya

3. Pilih makanan yang telah dipasteurisasi

Jika anda mengkonsumsi makanan dari susu atau telur, Ibu sebaiknya
memilih dari produk yang telah dipasteurisasi. Proses pasteurisasi sangat
penting untuk membunuh bakteri berbahaya yang terkandung dalam
telur dan susu.

4. Pilih sumber karbohidrat berserat tinggi

Sebagai sumber energi ibu hamil harus mengkonsumsi makanan


berkarbohidrat. Namun ada baiknya ibu memilih sumber karbohidrat
yang memiliki serat tinggi. Beberapa sumber karbohidrat berserat tinggi
misalnya nasi merah, gandum, kentang dan oatmeal

5. Hindari kandungan gula dan lemak tinggi

Selama kehamilan Ibu tetap diperbolehkan mengkonsumsi berbagai


camilan. Namun Ibu sebaiknya menghindari cemilan kemasan yang
memiliki kandungan gula dan lemak tinggi. Konsumsi buah atau kacang-
kacangan sebagai alternatif camilan sehat.

Makanan sehat untuk ibu hamil

1. Salmon

Salmon kaya asam lemak omega-3 yang baik bagi pertumbuhan otak dan
mata janin. Tapi konsumsi salmon sebaiknya dibatasi paling banyak
sekali dalam seminggu. Hal ini untuk menghindari kandungan merkuri
yang biasa terdapat pada ikan laut
2. Sayuran hijau

Manfaat kesehatan sayuran hijau memang telah umum diketahui.


Brokoli dan bayam misalnya, kandungan gizi seperti serat, vitamin,
mineral dan antioksidan.Semua kandungan itu sangat penting bagi
sistem kekebalan tubuh dan pencernaan ibu hamil.

3. Daging

Daging adalah sumber protein yang sangat tinggi. Baik itu daging sapi,
ayam maupun ikan memiliki kandungan protein sama baiknya. Selain itu
daging juga mengandung zat besi yang penting untuk sel darah merah
yang berfungsi vital mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh

4. Polong-polongan

Polong-polongan seperti kacang merah atau kacang kedelai,


mengandung berbagai zat yang dibutuhkan selama kehamilan. Serat,
Protein, folat, zat besi, hingga kalsium. Jangan ragu mengolah polong-
polongan sebagai makanan sehat.

5. Gandum utuh

Gandum utuh mengandung serat, vitamin, mineral serta nutrisi lain yang
baik untuk kesehatan kehamilan. Gandum utuh yang bisa diolah sebagai
makanan sehat untuk ibu hamil misalnya oatmeal, gandum atau quinoa

6. Produk susu

Produk susu seperti keju dan yogurt bisa diolah sebagai makanan sehat
untuk ibu hamil. Kandungan kalsium, magnesium dan nutrisi lain yang
ada di dalamnya membantu Bunda tetap menjaga kesehatan kehamilan

7. Telur

Telur mengandung kolin yang penting bagi kesehatan otak dan janin.
Menariknya, telur juga mudah diolah sebagai hidangan lezat. Jadi ibu
hamil tak perlu khawatir bosan untuk menikmati makanan saat ini
8. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan bisa diolah dengan berbagai cara bahkan sebagai Saus


Kacang lezat penambah citarasa hidangan.

Selain makanan sehat, ibu hamil juga membutuhkan asupan cairan yang cukup
selama kehamilan. Karena itu, lengkapi makanan dan camilan sehat yang telah
ibu konsumsi dengan minum air putih yang cukup. Dengan begitu, semoga
kehamilan dan ibu senantiasa berjalan lancar dan sehat.

2.2.2 Memilih Bahan Makanan Pada Ibu Menyusui

Bagi ibu yang sedang menyusui apapun yang Ibu konsumsi dapat
mempengaruhi tubuh si kecil yang sedang tumbuh. Walaupun kandungan ASI
pasti berkualitas, ibu menyusui tetap wajib mengkonsumsi makanan yang baik
dan bergizi seimbang. Saat ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi, makanan
tersebut berfungsi menggantikan nutrisi yang hilang dari tubuh saat menyusui.
Bukan itu saja nutrisi yang diperoleh dari makanan yang bergizi pun dapat
memaksimalkan pertumbuhan dan kesehatan bayi. Banyak ibu menyusui yang
mudah lapar sehingga lebih memilih makanan tinggi gula dan tinggi lemak.
Padahal makanan tersebut justru membuat ibu menyusui lebih mudah lapar di
waktu makan berikutnya. Selain itu makanan tinggi gula dan tinggi lemak
beresiko menyebabkan obesitas dan berbagai masalah kesehatan.

Peningkatan kebutuhan kalori saat menyusui membuat para ibu menyusui


mudah kelaparan. Namun sebaiknya tetap pilih makanan yang sehat dan bergizi
untuk memaksimalkan pertumbuhan si kecil. Beberapa makanan yang sehat dan
menyenangkan contohnya alpukat, Susu, Telur dan ikan berlemak.

1. Alpukat

Kebutuhan kalori saat menyusui akan meningkat sehingga membuat para


ibu menyusui mudah kelaparan. Alpukat bisa jadi selingan untuk
mengganjal rasa lapar ibu menyusui. Buah yang satu ini terkenal akan
lemak baiknya. Alpukat mengandung hampir 80% lemak sehingga dapat
membuat Ibu kenyang lebih lama. Tidak hanya lemak, alpukat juga
merupakan sumber vitamin B, vitamin K, potassium, vitamin C dan
vitamin E yang baik.

2. Kacang-kacangan

Selain alpukat kacang-kacangan juga mampu memberikan rasa kenyang


lebih lama. Makanan yang satu ini kaya akan mineral penting seperti zat
besi, kalsium dan seng serta vitamin K dan vitamin B. Kacang juga
merupakan sumber asam lemak esensial dan protein yang sehat. Kacang-
kacangan bahkan dianggap sebagai laktogenik yakni makanan yang
membantu peningkatan produksi ASI.

3. Polong-polongan

Polong-polongan adalah sumber protein, vitamin, mineral dan


fitoestrogen yang baik. Buncis misalnya, polong-polongan yang satu ini
sering digunakan sebagai galactagogue, zat yang mampu meningkatkan
suplai ASI sejak zaman dulu

4. Sayuran berdaun hijau

Meskipun tidak ada penelitian yang terkait sifat laktogenik dari sayuran
berdaun hijau, mengkonsumsi lebih banyak sayuran sudah terbukti
bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Banyak ibu yang
khawatir bahwa mengkonsumsi sayuran berdaun hijau seperti brokoli
atau kubis bisa menyebabkan perut kembung dan rewel pada bayinya.
Padahal hal tersebut hanya mitos dan tidak terbukti secara ilmiah. Ibu
tidak perlu khawatir, sebab karbohidrat yang dapat menyebabkan gas
tidak dapat ditransfer ke ASI

5. Telur

Makanan sehari-hari yang satu ini ternyata menyehatkan dan mampu


membuat ibu menyusui kenyang lebih lama. Telur adalah sumber protein
yang mampu menambah asam lemak esensial pada air susu ibu.
Makanan yang satu ini juga mudah sekali diolah. Ibu bisa mengkonsumsi
telur dengan cara direbus atau di orak arik

6. Susu

ASI yang mengandung tinggi Kalsium dapat memaksimalkan


perkembangan tulang si kecil. Selain sebagai sumber kalsium susu
mengandung vitamin D, protein dan vitamin B. Cukup minum 3 cangkir
susu perhari untuk memenuhi kebutuhan ibu menyusui. Manfaat susu
tetap bisa Ibu peroleh dari produk turunannya seperti keju atau yoghurt

7. Kurma

Buah yang satu ini juga dipercaya mampu mendorong produksi ASI.
Kurma merupakan sumber kalsium di samping susu dan kacang-
kacangan. Namun karena kadar gulanya yang cukup tinggi sebaiknya
hanya konsumsi 3 buah sehari saja

8. Ikan berlemak

The American Heart Association merekomendasikan ikan untuk


menjaga kesehatan jantung. Ini karena ikan mengandung DHA dan EPA,
lemak omega-3 yang berperan penting dalam perkembangan otak dan
mata selama tahun pertama si kecil. Pilih ikan berlemak seperti salmon,
udang, tuna, Nila, lele, kepiting dan kerang untuk mendapatkan manfaat
yang baik.

Selain mengkonsumsi makanan yang sudah dijelaskan di atas ibu menyusui juga
wajib mengkonsumsi suplemen dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.

2.2.3 Memilih Bahan Makanan Pada Anak Prasekolah

Almatsier (2003) Membagi makanan anak prasekolah ini menjadi 2


golongan umur yakni umur 1-3 tahun dan umur 4-6 tahun yang pada dasarnya
hanya sedikit sekali perbedaan antara keduanya. Pada umur 1-3 tahun anak
bersifat konsumen pasif. Makanannya tergantung pada apa yang bisa dimakan
ibu. Gigi geligi Susu telah tumbuh tetapi belum dapat digunakan untuk
mengunyah makanan yang terlalu keras. Namun anak-anaknya sudah diarahkan
untuk mengikuti pola makan orang dewasa. Sedangkan pada umur 4-6 tahun
karena bersifat konsumen aktif yaitu mereka telah dapat memilih makanan yang
disukai. Kebiasaan memakan makanan yang sehat sudah harus ditanamkan pada
mereka.

Nafsu makan anak pada masa ini menunjukkan variasi dari hari ke hari
Menurut selera individu dan umur anak. Seorang anak yang sehat tidak perlu
dipaksa makan kalau ia belum merasa lapar. Makanan manis, biskuit dan
camilan kurang bergizi lainnya jangan diberikan mengikuti kehendak anak
semata; selera makan anak dapat menurun kalau ia terlalu banyak makan
makanan yang manis. Kuantitas makanan sebaiknya juga disesuaikan dengan
selera makan anak (Hartono, 2000 dan Barker, 2005)

Anak usia prasekolah cenderung aktif dan energetic. Mereka


membutuhkan pasokan gizi yang bagus selain energi dari makanan untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan serta Aktivitas keseharian mereka.
Konsumsi makanan yang seimbang memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi
mereka. Makanan yang seimbang juga membantu anak-anak tetap sehat dan
mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang akan menjadi dasar kokoh
bagi kesehatan mereka di masa mendatang.

Makanan yang sehat untuk dikonsumsi menampilkan beberapa kelompok


makanan yang perlu kita konsumsi beserta proporsinya. Kita perlu memasukkan
aneka makanan bergizi dari tiap kelompok makanan untuk memastikan
kebutuhan nutrisi terpenuhi. Makan sebanyak-banyaknya seperti biji-bijian;
perbanyak makan sayuran dan buah-buahan; makan secukupnya daging, ikan,
telur dan bahan makanan sejenis susu dan sejenisnya; konsumsi sedikit mungkin
lemak atau minyak, garam dan gula; konsumsi banyak cairan.

1. Biji-bijian
• Biji-bijian sebaiknya menjadi porsi terbesar setiap kali makan.
Biji-bijian dapat berupa nasi, roti tawar, mie dan pasta.
• Biji-bijian menghasilkan energi dan vitamin B dalam jumlah
tertentu. Biji-bijian utuh seperti beras merah, roti tawar dan
gandum utuh, oatmeal, memiliki kandungan zat makanan,
mineral dan vitamin jauh lebih banyak. Kandungan serat yang
tinggi membantu mencegah sembelit dan penyakit usus.
• Sertakan makanan berupa biji-bijian utuh dengan mengganti roti
tawar putih dengan roti tawar gandum atau seporsi nasi putih
dengan beras merah.
• Hindari produk biji-bijian dengan kandungan lemak tinggi
seperti biskuit, nasi goreng atau mie, mie instan, kue kering,
croissant. Tawarkan makanan ini sesekali saja sebagai selingan
dalam porsi kecil. Hindari biskuit polos misalnya biskuit Marie
Roma biskuit soda yang mengandung lemak Trans dan lemak
jenuh yang tidak baik untuk jantung kita dalam jumlah tinggi.
Anak dapat membatasi pemberian biskuit anak maksimal 2 kali
dalam seminggu.
2. Sayuran dan buah-buahan
• Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan
• Konsumsi sayuran dan buah-buahan segar berwarna termasuk
sayuran berdaun, jamur, labu-labuan dan kacang hijau. Sayuran
dan buah-buahan segar berwarna menyediakan aneka jenis
mineral, vitamin, antioksidan dan serat makanan.
• Dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan anda dan anak
anda terlindung dari serangan penyakit kronis seperti diabetes,
tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskuler serta kanker
• Jika tidak ada sayuran dan buah-buahan segar sayuran dan buah-
buahan alami beku misalnya jagung manis pipilan, sayur
campuran, sayur dan buah-buahan kering dapat dijadikan sebagai
penggantinya
• Hindari buah kalengan atau sayuran awetan yang banyak
mengandung garam, lemak atau gula. Mengkonsumsi buah utuh
lebih baik dibanding mengkonsumsi jus buah karena buah untuk
menyediakan nutrisi dan serat makanan jauh lebih banyak
3. Daging, ikan, telur dan bahan makanan sejenis
• Konsumsi daging, ikan, telur dan bahan sejenis secukupnya saja
• Buncis, kacang, kecambah kering dan produk kedelai seperti tahu
juga termasuk dalam kelompok ini
• Bahan makanan ini kaya protein, besi, seng serta vitamin B dan
B12 dalam kadar tertentu.
• Cobalah menawarkan ikan dengan kandungan minyak tertentu
seperti salmon, sarden makarel kepada anak. Ikan berminyak
adalah bahan makanan yang paling banyak mengandung asam
lemak omega-3 yang sangat penting bagi perkembangan kognitif.
Hindari mengkonsumsi ikan predator berukuran besar seperti
hiu, tuna, King mackerel atau jenis ikan lain yang tinggi
kandungan merkuri nya.
• Pilih daging unggas. Bersihkan lemak yang terlihat dan buang
kulit daging. Cara ini membantu mengurangi asupan lemak dan
kolesterol dengan demikian melindungi anak-anak dari penyakit
kardiovaskuler
• Kurangi konsumsi daging kalengan atau awetan misalnya sosis,
Ham, dan bakso
4. Susu dan bahan makanan sejenis
• Konsumsi susu dan bahan makanan sejenis termasuk susu
kedelai dengan fortifikasi kalsium, tahu beserta bahan makanan
yang banyak mengandung kalsium lainnya secukupnya saja
• Anak hanya membutuhkan sekitar 2 cangkir susu setiap hari.
Pada dasarnya 360-480 ml susu sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan kalsium anak
• Semakin banyak mereka mengkonsumsi makanan kaya kalsium
misalnya sayuran berdaun, tahu, bubur kacang hijau, maka
semakin sedikit konsumsi susu yang mereka butuhkan
• Untuk anak berusia diatas 2 tahun Anda dapat memilih produk
rendah lemak. Produk skim atau bebas lemak cocok untuk anak
usia diatas 5 tahun. Susu formula secara umum tidak dibutuhkan
5. Cairan

Anak-anak sedikitnya membutuhkan 4 hingga 5 cangkir cairan setiap


hari. Air adalah minuman terbaik. Batasi jus buah maksimal 120 ml
setiap hari. Hindari anak-anak minuman manis, soda atau minuman
ringan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makanan merupakan kebutuhan manusia sehari-hari. Tanpa makanan


manusia tidak mendapatkan asupan energi untuk mengerjakan aktivitas yang
dilakukan. Makanan tidak cukup hanya sehat namun juga harus memenuhi gizi
seimbang yaitu makanan yang cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein,
mineral, dan vitamin sesuai kebutuhan.

Pemilihan dan penyediaan makanan kepada ibu dan anak tergantung dari
pemahaman tentang pengetahuan makanan. Pengetahuan merupakan hasil dari
proses penginderaan terhadap suatu objek. Makanan sehat terdiri dari makanan
yang higienis, bergizi dan berkecukupan. Yang dijelaskan dengan makanan
higienis tidak mengandung kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan
kesehatan. Makanan yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi
kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi tertentu.

3.2 Saran
Sebagai generasi muda, hendaknya kita lebih paham bagaimana
cara mengelola menu dan memilih menu yang baik untuk ibu dan anak.
Semoga makalah ini dapat menambah keilmuan dan menumbuhkan
kesadaran bagaimana mengelola menu yang baik dan memilih menu yang
sesuai atau higeinis untuk ibu dan anak dan juga cara menghindari
permasalahan gizi bagi penulis maupun pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://rsuwilliambooth.com/index.php/informasi/inspirasi-hati/62-gizi-bagi-
ibu-menyusui

https://id.scribd.com/document/434376379/Gizi-Anak-Pra-Sekolah

https://id.scribd.com/document/500354351/FIX-Makalah-Gizi-seimbang-ibu-
Hamil-Kel-2-Buyuni

https://www.academia.edu/42685287/MAKALAH_ILMU_GIZI_PENYUSUNA
N_MENU

https://www.fhs.gov.hk/english/other_languages/bahasa_indonesia/child_healt
h/nutrition/12185.html

https://www.halodoc.com/artikel/8-makanan-sehat-dan-mengenyangkan-
untuk-ibu-menyusui

https://www.jawapos.com/kesehatan/19/03/2017/simak-contoh-menu-dan-
kebutuhan-gizi-anak-usia-prasekolah/

https://www.zwitsal.co.id/momen-kehamilan/inspirasi-cemilan-dan-makanan-
sehat-untuk-ibu-hamil

Anda mungkin juga menyukai