Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN KEGIATAN

PROMOSI KESEHATAN
PERILAKU MAKAN SEHAT DI SEKOLAH

Dosen Pengampu :
Zuhrina Aidha, S.Kep, M.Kes

Diajukan Oleh :
ANNISA HASANAH
NIM. 0801193307

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
MEDAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
rancangan kegiatan promosi kesehatan mata kuliah Promosi Kesehatan tentang
“Mengubah perilau jajan sembarangan siswa sekolah dasar”
Rancangan kegiatan promosi kesehatan ini telah saya susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan rancangan kegiatan promosi kesehatan ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
rancangan kegiatan promosi kesehatan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga rancangan kegiatan promosi kesehatan ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya, makalah yang telah
disusun dapat bermanfaat untuk menambah ilmu dan wawasan untuk saya dan orang
pembacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.

Medan, Mei 2021

Annisa Hasanah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………... . 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
1.3 Manfaat…………………………………………………………………. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian makanan sehat…..…………………………………………. 3
2.2 Pengaruh makanan jajanan terhadap siswa sekolah dasar……………. 5
2.3 Faktor yang mempengaruhi anak mengkonsumsi jajanan tidak sehat… 5
2.4 Faktor anak suka jajan diluar.…………………………………………... 6
2.5 Upaya orang tua untuk mencegah anak jajan sembarangan……………. 6
BAB III SATUAN ACARA PENYULUHAN PERILAKU MAKAN SEHAT DI
SEKOLAH
3.1 Acara……………………………………………………………………. 8
3.2 Lokasi……………………………………………………………………. 8
3.3 Saran…………………………………………………………………….. 8
3.4 Metode promosi kesehatan……………………………………………… 9
3.5 Media promosi kesehatan………………………………………………. 9
3.6 Materi promosi kesehatan………………………………………………. 9
3.7 Output kegiatan promosi kesehatan…………………………………….. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……….…………………………………………………….. 12
3.2 Saran…………………………………………………………………….

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan
kualitas dan kuantitas yang baik serta benar perlu diperhatikan. Dalam masa tumbuh kembang
tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak dapat selalu dilaksanakan
dengan benar dan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada organ- organ
dan sistem tubuh anak (Judarwanto, 2006).
Salah satu bentuk penyimpangan dalam mengkonsumsi makanan anak usia sekolah adalah
jajan sembarangan. Walaupun makanan yang dikonsumsi menarik dan nikmat apabila tidak
aman untuk dikonsumsi maka tidak ada nilainya sama sekali bahkan dapat menyebabkan
keracunan pada konsumen yang disebut juga dengan food borne disease.
Asupan gizi anak-anak SD di beberapa wilayah Indonesia sangat memprihatinkan.
Padahal, asupan gizi yang baik setiap harinya di butuhkan supaya mereka memiliki
pertumbuhan, kesehatan dan kemampuan intelektual yang lebih baik sehingga menjadi generasi
penerus bangsa yang unggul. Dari penelitian terhadap 220 anak di 5 (lima) SD di Jakarta, asupan
kalori anak-anak umumnya di bawah 100 persen dari kebutuhan mereka. Dari total anak yang di
teliti, 94.5% mengonsumsikan kalori di bawah batas kecukupan, zat besi sebesar 91.8 persen dan
seng sebanyak 98.6 persen di bawah kebutuhan yang seharusnya (Hakiono, 2008)
Kurangnya informasi dapat membahayakan kesehatan anak antara lain gejala keracunan
yang disebabkan oleh kandungan bahan kimia berbahaya di dalam makanan/minuman maupun
kemasan serta penyakit yang disebabkan oleh kurang higienisnya pengolahan dan penyajian
makanan/minuman tersebut. Dampak langsung yang dialami dapat berupa mual, muntah, pusing,
batuk, pilek, demam serta diare. Namun yang lebih berbahaya adalah dampak jangka panjang
yang dapat mengakibatkan kanker, fungsi hati, otak dan organ pencernaan, bahkan dapat
mengganggu proses pertumbuhan anak.
Upaya promotif dan preventif diperlukan untuk mengatasi kurangnya pengetahuan anak
usia sekolah tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh mengkonsumsi jajanan secara
sembarangan.

1
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan siswa sekolah dasar dapat
memahami dan mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-
hari terutama bagaimana mengetahui jajanan sehat yang baik untuk kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini siswa sekolah dasar dapat :
a. Mengetahui Pengertian Jajanan Sehat.
b. Mengetahui Ciri-ciri Makanan Sehat dan Hyginis.
c. Mengetahui Ciri-Ciri Jajanan Tidak Sehat.
d. Mengetahui Dampak Jajanan Tidak Sehat.
e. Mengetahui Cara Memilih Makanan Sehat.
f. Mengetahui Tips Memilih Jajanan Sehat.

1.3 Manfaat
Promosi atau Pendidikan Kesehatan di Sekolah apabila dilakukan secara kontinyu dan
berkesinambungan akan sangat bermanfaat dalam rangka merubah perilaku dari yang kurang
baik kepada yang lebih baik. Satu hal lagi anak sekolah adalah sebagai agent of change (agen
perubahan) yang diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap para orang tua serta anggota
keluarga yang lainnya, cepat atau lambat maka program kesehatan ini akan dapat dipahami oleh
masyarakat luas. Sebagaimana tujuan Promosi Kesehatan adalah “Knowledge, Attitude,
Practice” agar Tahu, Mau dan Mampu melaksanakan program kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini jajaran/praktisi kesehatan dituntut untuk tidak bosan-bosannya
melakukan Promosi Kesehatan kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Makanan Sehat


Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-hewanan dan
tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan dimakan oleh manusia, untuk
memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin. Makanan yang sehat adalah makanan yang
mengandung zat-zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Makanan sehat mengandung gizi
yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi. Tujuan memerlukan
memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh tetap terjaga kesehatannya, dan tubuh
juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jika makanan yang dikonsumsi cukup
mengandung gizi, maka pertumbuhan dan perkembangan badan akan optimal dan normal, baik
perkembangan fisik, maupun otak atau inteligensi.
Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi mmakanan sehat adalah makanan
yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein, buah-buahan serta makanan berserat tinggi.
Banyak orang tua sekarang yang mengira bahwa memberikan makanan-makanan mahal dari
restoran mewah adalah sudah mencukupi gizi dan sudah dikatakan makanan sehat padahal
nyatanya tidak.
Beberapa pendapat ahli tentang makanan yang sehat dan higienis adalah:
 Dr. Suparyanto, M. Kes
Makanan sehat adalah makanan yang dengan meramu berbagai jenis makanan yang
seimbang, sehingga terpenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan secara
fisik dan mental.
 Hulme
Makanan sehat adalah makanan dalam arti sesungguhnya dan mampu menikmati
makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri dari makanan pokok dan makanan
penunjang, yang disebut dengan empat sehat, lima sempurna.
a. Makanan Jajanan
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang di persiapkan atau di jual oleh
pedagang kaki lima di jalan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung di makan
atau dikonsumsi kemudian tanpa pengolahan atau di persiapkan lebih lanjut (Judawarto, 2004)

3
Makanan yang di jual oleh pedagang kaki lima diminati selain karena cita rasa yang unit
dan kepraktisannya juga karena dapat berperan dalam memperbaiki status gizi masyarakat.
Karena kurangnya tingkat pendidikan pedagang kaki lima makanan jajanan dapat menjadi
sumber resiko bagi kesehatan karena para pedagang kurang memahami makanan yang aman
(Kompas, 2006).
sudah banyak cara yang dilakukan pihak sekolah untuk mencegah jajanan sekolah
berbahaya di beli oleh murid mereka. Salah satunya dengan menyediakan kantin khusus atau
menutup pagar sekolah dan melarang penjual jajanan sekolah berjualan di depan sekolah. Tapi
seperti yang di sebutkan diatas, anak-anak sekolah ini belum paham akan bahaya jajanan
sekolah. Alasan satu-satunya karena harga yang murah sehingga uang saku dari orang tuanya
bisa di pakai membeli bermacam makanan (Pujiandi, 1993).
Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut saya makanan jajanan adalah makanan yang
diperjual belikan oleh masyarakat secara umum, yang berada ditempat-tempat umum atau ramai,
seperti : dipinggir jalan, rumah sakit, sekolah, dan pedagang yang berjalan keliling, yang sudah
dipersiapkan atau diolah oleh penjual sebelumnya.

b. Jajanan Anak Sekolah


Makanan seorang anak harus mengandung protein, karbohidrat, air, mineral dan trace
element. Energi yang metabolisme di hitung dalam kilo kalori (Kka), berasal dari protein (4
kka/gm), kerbohidrat (4 (kka/gm), dan lemak (9 kka/gm). Distribusi kalori pada makanan
seimbang harus 7-15% berasal dari protein, 30-35& dari lemak, dan 40-50% dari karbohidrat.
Energi makanan harus memenuhi kebutuhan basal metabolisme rote (BMR) (Depkes, 1990).
Pada umumnya anak-anak lebih menyukai jajanan di warung maupun kantin sekolah dari
pada makanan yang tersedia di rumah. Kebiasaan jajan sebenarnya memiliki beberapa
manfaat/keuntungan antara lain :
a. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan energi.
b. Mengenalkan anak pada diversifikasi (keanekaragaman) jenis makanan.
c. Meningkatkan gengsi anak di mata teman-temannya.
Namun, jajan yang terlalu sering dan menjadi kebiasaan akan berakibat negatif, antara lain :
a. Nafsu makan menurun.
b. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit.

4
c. Salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak-anak.
d. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin.
e. Pemborosan.
f. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang baik sebab
hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen dapat menyebabkan
gangguan pada kesehatan gigi

2.2 Pengaruh Makanan Jajanan Terhadap Siswa Sekolah Dasar


Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi tubuh manusia. Tanpa
adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas dengan baik, karena tidak mempunyai
energi yang cukup. Makanan dapat dibedakan atas beberapa jenis, salah satu jenisnya adalah
makanan jajanan. Makanan jajanan pada umumnya tidak memperhatikan kualitas kesehatan dan
kebersihannya, sehingga mengakibatkan timbulnya berbaggai macam penyakit pada orang yang
meengkonsumsinya. Ada beberapa pengaruh makanan jajanan bagi siswa-siswa sekolah dasar
yang berada dalam usia pertumbuhan.
1. Pengaruh pada kognitif anak
Perkembangan kognitif anak pada usia pra sekolah dan usia sekolah sangat tinggi,
hal ini dikarenakan pada usia ini, siswa-siswi berada dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik, psikososial, maupun perttumbuhan kogitif
atau inteligensi. Untuk itu anak pada usia ini harus diperhatikan kecukupan gizi, dan
kesehatan mereka. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi perkembangan kognitif
anak adalah makanan jajanan.

2. Pengaruh pada kesehatan anak


Selain berpengaruh pada kognitif anak, makanan jajanan juga berpengaruh pada
kessehatan anak.. Beberapa syarat makanan jajanan yang baik, yang harus dipersiapkan
oleh penjual makanan siap konsumsi seperti:
 Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah),
 Tidak lebih dari satu pemanis,
 Menghindari penggunaan asam lemak trans ( penggunaan minyak goreng yang berulang-
ulang),

5
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Anak Mengkonsumsi Jajanan Yang Tidak Sehat
1. Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anak-anaknya yang senang
mengkonsumsi jajan di sekolah.
2. Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang
didapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang diproduksinya
apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses produksi. Bagi penjual
yang terpenting jajanan yang mereka jual laku.
3. Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya
mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli karena
jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok.
4. Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan diluar area
sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka demi kesehatan siswa-
siswanya.

2.4 Faktor Anak Suka Jajan Diluar


1. Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang disajikan di rumah
tidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin makan di rumah tidak di sediakan oleh
orang tuanya.
2. Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan makanan yang dia suka
tidak ada, maka anak akan pergi ke warung untuk mencari makanan pengganti untuk
cemilannya. In terjadi karena orang tua membiasakan anak mengemil, ataupun kurangnya
perhatian orang tua terhadap makanan anak di rumah.
3. Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka berbelanja makanan.
Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah untuk anak akan memberikan cukup
alasan bagi anak untuk mencari jajanan diluar.

2.5 Upaya Orangtua Untuk Mencegah Anak Jajan Sembarangan


Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan sembarangan. Orang tua,
khususnya para ibu, harus menjelaskan tentang bahaya jajanan dan panganan tersebut. Memberi
pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah, apalagi bagi anak-anak yang sudah terbiasa

6
mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut adalah tips agar anak Anda tidak jajan sembarangan di
sekolah:
1. Selalu konsumsi panganan sehat di rumah
Mulailah dengan memberi contoh selalu mengkonsumsi makanan yang sehat di rumah,
termasuk cemilan. Siapkan cemilan yang termasuk panganan sehat dan bebas dari bahan
berbahaya dan jangan lupa selalu ingatkan agar sebelum mengkonsumsinya untuk
mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu.
2. Batasi memberikan uang saku
Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk konsumtif.
Mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang diinginkan,
meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku, agar ia
membeli hanya sesuai kebutuhannya saja.
3. Menjelaskan bahaya jajan sembarang
Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang diberikan
orang tuanya. Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka
mengapa dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan. Penjelasan sederhana,
sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti banyaknya berita TV anak
mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya mau menghindarinya.

Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu mengurangi konsumsi jajanan
yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa mengusulkan kepada pihak sekolah agar menyediakan
kantin sekolah yang menjual jajanan yang disukai oleh siswa namun bebas dari bahan-bahan
berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu memberikan pengarahan dan pengertian kepada para
siswa tentang akibat yang bisa ditimbulkan apabila mengkonsumsi jajanan yang mengandung
bahan-bahan berbahaya dan juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum
mengkonsumsi jajanan di sekolah. Kesehatan itu penting, apalagi untuk buah hati kita yang kelak
dapat menjadi penerus bangsa,maka dari itu sebagai Ibu-ibu harus memberikan asupan yang
menyehatkan, terbaik, dan kualitas yang bagus.

7
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGUBAH PERILAKU JAJAN
SEMBARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

3.1 Acara
Penyuluhan mengubah perilaku jajan sembarangan siswa sekolah dasar.

3.2 Lokasi
Lokasi kegiatan promosi kesehatan ini dilakukan di SD Negeri 7 Langsa yang terletak di Jalan
Pang Lima Polem Kecamatan Langsa Kota Kabupaten Kota Langsa, Nanggroe Aceh Darusalam
dengan melihat banyaknya pedagang makanan kaki lima (PKL) yang sebagian besar menjual
jajanan berjualan di depan sekolah tersebut dan banyaknya anak sekolah yang jajan sembarangan
di depan sekolah saat jam istirahat dan pulang sekolah tanpa mempertimbangkan kebersihannya.
Selain itu, jajanan yang dijual pedagang kaki lima sebagian besar adalah makanan yang berkalori
tinggi seperti bakso bakar, sosis, nugget, somay, mieso, dan lain sebagainya yang pada umumnya
mengandung gizi yang kurang dan banyak mengandung pengawet makanan yang tidak baik untuk
tubuh.

3.3 Sasaran
Sasaran kegiatan promosi kesehatan ini adalah siswa-siswi sekolah dasar usia 6-12 tahun dari
kelas 1 sampai kelas 6 yang berjumlah kurang lebih 240 siswa. Kebanyakan Siswa SD Negeri 7
Langsa bertempat tinggal di sekitar wilayah sekolah, sehingga tidak terlalu banyak siswa yang
berangkat dan pulang sekolah di antar dan di jemput orang tua sehingga jajan bisa dengan mudah
jajan sembarangan saat di sekolah. Dan sedikitnya kesadaran orang tua siswa untuk membawakan
bekal untuk anak-anaknya juga memicu anak jajan sembarangan saat di sekolah.

8
3.4 Metode Promosi Kesehatan
Metode promosi kesehatan yang digunakan dalam kegiatan promosi kesehatan tentang
mengubah perilaku jajan sembarangan pada siswa sekolah dasar adalah dengan menggunakan
metode penyuluhan langsung kepada siswa siswi sekolah dasar dengan mengunakan bahasa yang
mudah dipahami anak sekolah dasar dan dengan menampilkan materi berupa slide yang
menggunakan gambar sehingga menarik perhatian siswa dan mudah dipahami oleh siswa. Selain
itu juga akan di buat permaianan berhadiah tentang perilaku jajan sehat yang akan meningkatkan
semangat siswa saat penyuluhan dilakukan.

3.5 Media Promosi Kesehatan


Media promosi kesehatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan menggunakan 3
media promosi kesehatan, yaitu :
1) Menampilkan slide menarik dengan menggunakan animasi bergambar dan berwarna
sehingga menarik perhatian siswa dan memudahkan siswa memahami materi dan
informasi yang diberikan.
2) Menampilkan video dengan menggunakan karakter kartun yang disukai anak
berceritakan materi tentang bahaya jajan sembarangan dan bagaimana cara
mengantisipasinya.
3) Dibuat permainan berhadiah tentang perilaku jajan sehat yang akan menambah semangat
siswa dalam mengikuti penyuluhan.

3.6 Materi Promosi Kesehatan


Materi yang akan disampaikan pada siswa dalam penyuluhan tentang mengubah perilaku jajan
sembarangan siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1) Memberikan informasi kepada siswa/siswi sekolah dasar tentang pentingnya makan
makanan yang bergizi bagi tubuh.
2) Mengedukasi siswa/siswi sekolah dasar bagaimana cara memilah makanan dan jajanan
yang sehat dan tidak sehat.
3) Memberikan informasi ciri-ciri jajanan sehat dan jajanan tidak sehat.
4) Menjelaskan kepada siswa/siswa tentang bahaya dan dampak jajan sembarangan terhadap
tubuh.

9
5) Menjelaskan cara memilih jajanan sehat dan tips memilih jajanan sehat.
6) Mengajak siswa/siswi agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
7) Memberikan arahan kepada siswa agar lebih baik membawa bekal makanan saat ke
sekolah.

3.7 Output Kegiatan Promosi Kesehatan


Output yang diharapkan dari kegiatan promosi kesehatan tentang mengubah perilau jajan
sembarangan pada siswa sekolah dasar adalah kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya memilih jajanan yang sehat yang ada di sekitar
sekolah, sehingga diharapkan para siswa waspada dalam memilih dan memilah jajanan sehat
untuk menjaga kesehatan.
1) Siswa/siswi sekolah dasar diharapkan sadar dan paham memilah mana jajanan yang baik
untuk kesehatan tubuh.
2) Diharapkan siswa memahami baahaya jajan sembarangan sehingga siswa menghindari
jajan sembarangan yang membahayakan kesehatan.
3) Diharapkan kepada pihak sekolah agar membangun kantin sehat agar jajanan para siswa
terjaga kesehatan dan kebersihannya.

10
Kegiatan penyuluhan :
No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon Media
1 Pembukaan  Memberi salam  Audien menjawab  Mic dan speaker
( 10 menit)  Memperkenalkan diri. salam.  Laptop
 Menyampaikan tujuan  Audien memahami  Infocus
Penyuluhan. tujuan penyuluhan.  Meja
2 Pelaksanaan  Menyampaikan  Mendengarkan
 Kursi
(45 menit) materi. materi penyuluhan
 Alat peraga
 Sesi tanya jawab. yang disampaikan.
untuk
 Membuat hiburan dan  Audien
permainan
permainan berhadiah memperhatikan
untuk siswa sekolah jalannya
dasar. penyuluhan.
 Audien ikut
berpartisipasi dalam
sesi hiburan dan
permainan
berhadiah.
3 Penutup  Menyimpulkan dan  Audien mampu
(10 menit) evaluasi dengan menjawab
memberikan pertanyaan
penyuluhan tentang yangdiajukan.
dampak jajan  Menjawab salam.
sembarangan.
 Menutup dengan
salam.

BAB IV
PENUTUP

11
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jajanan dapat mempengaruhi perkembangan
anak, dimana tidak semua jajanan memiliki gisi yang baik. Kebanyakan jajanan memiliki zat
yang dapat memperlambat pertumbuhan, jajanan juga patut diwaspadai karena memiliki zat besi
yang sangat rendah sehingga dapat menimbulkan penyakit.
Jadi dengan jelas dijelasan bahwa jajanan dapat mempengaruhi perkembanagan kognitif
anak. Jajanan bukan hanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak tetapi jajanan juga dapat
mempengaruhi perkembangan fisik anak. Jajanan yang tidak bergisi pasti akan mempengaruhi
perkembangan fisik anak. Ketika anak memakan jajanan yang tidak bergisi pastinya ada akibat
yang akan terjadi seperti sakit. Disitu perkembangan fisik anak akan terganggu. Ketika anak
terbiasa atau kecanduan jajanan pasti anak itu akan malas makan makanan dari orang tua yang
lebih bergisi dari pada jajanan.

4.2 Saran
1. Mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan program yang mengajarkan perilaku sehat
anak-anak terutama untuk jajanan sehat.
2. Pembaca diharapkan bisa memahami pembahasan keperawatan komunitas tentang
jajanan sehat untuk anak-anak.

12

Anda mungkin juga menyukai