D
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI
SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN
DI WISMA
CENDRAWASIH RSJ PROF. HB SAANIN
PADANG TAHUN 2016
Oleh :
KELOMPOK II
PRATEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN 2016
BAB I
Latar
Belakang
WHO,
(2013)
memperkirakan terdapat 450
juta jiwa diseluruh dunia
yang mengalami gangguan
mental,
sebagian
besar
dialami oleh orang dewasa
muda antara usia 18-21
tahun, hal ini dikarenakan
pada usia tersebut tingkat
emosional masih belum
terkontrol, WHO bahkan
memprediksi
angka
gangguan jiwa penduduk
dunia akan meningkat hingga
15 % pada tahun 2015.
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
MANFAAT STUDI
KASUS
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
2. Rentang respon
3. Proses terjadinya
hall
4. Faktor penyebab
hall
5. Klasifikasi hall
6. Tanda dan gejala
7. Mekanisme
koping
8. Penatalaksanaan
9. Prinsip tindakan
keperawatan
B.
Asuhan
keperawatan
teoritis
1. Pengkajian
2. Daftar masalah
3. Pohon masalah
4. Daftar
diagnosa
keperawatan
5. Implementasi
6. Evaluasi
7. Dokumentasi
8. Intervensi
keperawatan
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
I. IDENTITAS KLIEN
a. Inisial klien : TN.D
b. Umur : 25 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. No. MR : 01.04.50
e. Tanggal Pengkajian :20 April 2016
f. Informan : klien
g. Alamat lengkap : Padang besi, lubuk
kilangan, padang
Alasan masuk
Klien masuk melaluiII. IGD
RSJ. Prof. HB.
Saanin Padang pada tanggal 15 April
2016 dan diantar oleh pihak keluarga
karena
klien
memukul
masyarakat
sekitar karena ada suara suara yang
menyuruhnya untuk memukul orang
tersebut, klien gaduh dan gelisah, emosi
klien labil, klien sering berbicara sendiri
dan ketawa ketawa sendiri. Keluarga
sudah berusaha membawa klien untuk
kontrol kepuskesmas namun karena
tidak ada perubahan dan hasil, maka
klien langsung diantarkan lagi ke RSJ
Prof
HB.
Saanin
Padang
untuk
mendapatkan
pengobatan
dan
perawatan lebih lanjut lagi.
III. F
AKTO
R PR
E D IS
POSI
SI
a. G a
nggu
an jiw
a dim
Klien
as a l a
me n g
tahun
lu :
alami
yang
sa
klien
l
suka alu yaitu s kit gangg
berbi
ejak t
uan
mara
c ar a
jiw a
h
a
h
un 2 0
sen d
sejak
mara
meny
1
1
i
h
i
d
r
,
uruhn
e
ya un karena a ketaw a se ngan kelu 5
yang
ndiri,
han
tu
da s
k
u ar a
Saan edua kali k melaku
d
a
n su k
kan n y
s
in Pa
nya
a
klien
uara
a d an
dang
perna
yang
diraw
h jug
pada
ini m
a
a
e
p ad a
t di
rupaka
bulan diraw at d tahun 201
RSJ
n
Prof.
6. Se
i RSJ
desem
be
HB.
Prof.
ber 2
0 15.
HB. S lumnya k
lien
aanin
padan
g
b. Pengobatan sebelumnya :
Klien sebelumnya pernah berobat dan
dirawat di RSJ Prof. HB Saanin Padang tahun
2015 dan klien sudah sembuh, pihak RSJ
membolehkan klien pulang dan klien dulu rutin
kontrol kepuskesmas dan meminum obatnya
dengan teratur tetapi penyakit klien kambuh lagi
karena selama 1 minggu sebelum masuk RJS
untuk kedua kalinya klien tidak pernah minum
obat lagi dan keluarga juga tidak ada lagi yang
mengontrol minum obat klien dan akhirnya klien
dimasukkan lagi ke RSJ Prof HB. Saanin
Padang pada tanggal 15 April 2016 untuk
mendapatkan pengobatan dan klien masih
dirawat sampai saat ini.
c. Trauma
Aniaya fisik
Klien sebelum sakit
pernah
menjadi
pelaku
aniaya fisik yaitu suka
berkelahi,
klien
tidak
pernah
menjadi
saksi
aniaya
fisik
dan
klien
pernah
menjadi
korban
aniaya fisik yang dilakukan
juga oleh warga setempat.
Aniaya seksual
Klien
tidak
pernah
menjadi
pelaku,
korban
ataau pun saksi aniaya
seksual.
Penolakan
Klien
orang-orang
mengatakan
tidak
IV.
a.
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital : TD:
120/80 mmHg, N:
70x/i, S: 36c, RR:
20x/i
b. Ukuran : BB : 50 kg,
TB : 165 cm
c. Keluhan fisik : klien
mengatakan tidak ada
keluhan yang dirasakan
oleh tubuhnya.
MK: tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
a.
Genogram
Penjelasan :
Tn. D anak ketiga dari tiga
bersaudara. Setelah ibu dan ayah
klien meninggal klien tinggal
bersama kakak no duanya. Klien
diasuh oleh kakaknya sejak kelas
VI SD setelah orang tuanya
meninggal.
Didalam
lingkup
keluarga klien jarang dilibatkan
dalam pengambilan keputusan.
Pola komunikasi yang diterapkan
adalah komunikasi satu arah.
Orang
yang
paling
dekat
dengannya
adalah
kakak
kandungnya. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki gangguan
jiwa yang sama dengan klien
b. Konsep diri
Citra tubuh
Klien merasa dirinya
berbeda dengan orang
lain karena mengalami
gangguan jiwa. Klien
mengatakan menyukai
hidungnya karena dia
merasa
hidungnya
mirip artis india, tetapi
klien kurang menyukai
bentuk
badannya
karena terlalu kurus.
Identitas diri
Tn. D adalah laki-laki
yang berumur 25 Tahun
dan sebagai seorang
anak dari orang tuanya
serta adik dari kakakkakaknya.
Klien
sekarang tidak memiliki
pekerjaan.
Klien
memiliki
riwayat
pendidikan tamat SMA.
Peran diri
Didalam keluarga Tn. D
sebagai
adik
dari
3
saudara.
Klien
belum
bekerja.
Klien
mengatakan tidak begitu
banyak
melakukan
pekerjaan dirumah.
Ideal diri
Klien mengatakan agar bisa
cepat sembuh dan bisa segera
pulang dan klien berharap bisa
diterima dilingkungan keluarga
dan masyarakat.
Harga diri
Klien
mengatakan
tidak memiliki teman
dekat
karena
klien
beranggapan
tidak
ada yang menyukai
dirinya. Tetangga klien
menjauhinya
karena
menganggap
klien
seseorang
yang
berbahaya.
Klien
mengatakan
merasa
malu bila terus dirawat
di rumah sakit.
MK:
Harga
diri
rendah
c. Hubungan
sosial
a. Orang terdekat
Klien
mengatakan
orang
yang
paling
dekat
dengannya
adalah kakaknya karena
kakaknya
selalu
membantu
dan
memberi ia semangat
dan selama dia dirawat
dirumah
sakit
klien
tidak
ada
memiliki
teman dekat.
b.
Peran
serta
dalam
kegiatan
kelompok
/
masyarakat :
Klien
mengatakan
tidak ada mengikuti
kegiatan
di
kampungnya,
tetapi
sejak sakit klien lebih
sering dikamar, jarang
berkomunikasi dengan
orang
lain
kecuali
dengan . Klien merasa
lingkungan sekitarnya
tidak menerima klien
karena klien sakit dan
selama dirawat klien
ada mengikuti acara
penyuluhan dan senam
pagi.
c.
Hambatan
dalam
berhubungan
dengan
orang lain :
Tn. D mengatakan agak
pendiam, kalau ada yang
mengajaknya bicara baru mau
bicara. Klien juga jarang
berkumpul dengan temanteman yang lain karena klien
malas berinteraksi dengan
yang lain. Klien mengatakan
percuma karena orang lain tak
akan menerimanya dan tidak
akan nyambung pembicaraan
dengan orang lain.
MK : isolasi sosial
d. Spiritual
b.Kegiatan ibadah:
Sebelum
dirawat
klien
mengatakan
sering meninggalkan
shalat.
Selama
dirawat
klien
mengaku tidak ada
melakukan
ibadah
shalat karena malas
dan bagi klien tidak
masalah.
MK : Tidak
masalah
ada
VI. Status
Mental
a. Penampilan :
Klien berpenampilan kurang rapi
terlihat dari pakaian klien kadang kadang
tidak sesuai, wajah klien kusam, kulit klien
tampak kering, gigi klien kurang bersih.
Klien juga mengatakan malas mandi karena
dingin, klien mengatakan kadang kadang
mandi kalau diingatkan atau dipaksa mandi
oleh perawatnya
MK : defisit perawatan diri
b. Pembicaraan
Saat berinteraksi pembicaraan klien jelas dengan nada yang keras dan
kacau tetapi jawaban yang diberikan sesuai dengan pertanyaan perawat.
Klien gelisah dan kadang tampak lesu, kadang tampak tegang, suka
mondar-mandir. Klien dapat melakukan aktivitas di ruangan seperti
menyapu bila diarahkan perawat.
d. Alam perasaan
Klien sering terlihat senyum sendiri dan suara menjadi pelan, terutama
bila bercerita tentang keluarganya
Saat interaksi klien kooperatif dan menjawab apa yang ditanyakan oleh
perawat. Afek klien tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan. Klien
selalu tersenyum saat berinteraksi tanpa ada stimulus yang
menyenangkan.
MK : hambatan komunikasi
f. Interaksi saat
wawancara :
Selama
interaksi
kontak
mata
kurang,
bahkan terkadang
tatapan
klien
tajam.
Klien
kooperatif
dan
mendominasi
pembicaraan dalam
kondisi tertentu
MK
:
Resiko
perilaku kekerasan
g. Persepsi
Klien mengatakan mendengar suara
suara
yang
menyuruhnya
untuk
mengancam
dan
memukul
orang,
menyuruh untuk tidak boleh minum obat.
Klien mengatakan mendengar suara suara
tersebut 2x kali dalam sehari yaitu pada
pagi dan malam hari. Klien mengatakan
suara - suara ini lebih sering muncul saat
sendiri, respon klien saat mendengar suara
itu klien merasa takut dan gelisah. Klien
terlihat tertawa, tersenyum sendiri,
mondar mandir dan gelisah.
MK : Gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran
h. Proses pikir
Bila
sedang
bercerita pembicaraan
sering berbelit-belit dan
melompat dari satu
topic ke topic lain. Di
tengah-tengah interaksi
klien kadang diam dan
melanjutkan
pembicaraan kembali.
MK
:
Gangguan
Proses pikir
i. Isi pikir
Klien tidak ada
menyakini sesuatu
yang
diucapkan
terus-menerus atau
dipertahankan.
MK :Tidak ada
masalah
j. Tingkat kesadaran
Klien tampak bingung, Klien
mengatakan bahwa saat ini dia berada
di RSJ sebagai pasien. Tingkat
kesadaran klien baik. Klien dapat
mengetahui hari, tanggal dan jam saat
interaksi.
MK : tidak ada masalah
k. Memori
m. Kemampuan penilaian :
Klien mampu mengambil
keputusan
yang
sederhana
dengan bantuan orang lain.
Ketika disuruh mandi atau
merapikan tempat tidur terlebih
dahulu klien memilih untuk
merapikan tempat tidurnya.
MK : tidak ada masalah
a. Makan
Klien makan 3 x
sehari
dengan
porsi
sedang,
dengan komposisi
(nasi, lauk, sayur
dan buah) klien
mampu
mampu
makan
dengan
benar,
tidak
berantakan,
mampu
meletakkan piring
kotor
pada
tempatnya.
MK : tidak
masalah
ada
b. BAB / BAK
Klien BAB dan BAK
dikamar
mandi
dan
membersihkannya.
MK : tidak ada masalah
mandiri
mampu
c. Mandi
Klien jarang mandi dan harus
disuruh terlebih dahulu baru mau
mandi. Saat mandi klien hanya
menggunakan
sabun
dan
jarang
memakai shampo saat keramas dan
klien juga jarang menggosok gigi nya.
MK : gangguan pemeliharaan kesehatan
d. Berpakaian / berhias
Klien mandiri dalam berpakaian
dan dalam berdandan klien tampak
kurang rapi seperti memakai bedak
yang acak-acakan dan rambut yang
acak-acakan.
MK : gangguan pemeliharaan kesehatan
f. Penggunaan obat
Klien tau nama obat dan warna obat yang
diminumnya, dan tau semua kegunaan obat
yang diminum, klien tau keuntungan dan
kerugian tidak minum obat.
MK : tidak ada masalah
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan jika sakit dia pergi
kepuskesmas.
MK : tidak ada masalah
h. Kegiatan didalam
rumah
Klien
mengatakan
dirumah masih mampu
melakukan
kegiatan
seperti
menyapu,
mengepel,
mencuci
pakaian, dll.
MK : tidak ada
masalah
i.
VIII. Mekanisme
Koping
a. Masalah dengan
dukungan kelompok
Klien
dekat
dengan
kakaknya
namun tidak terlibat
dalam
kelompok
tertentu
c.
Masalah
dengan
pendidikan
Klien
mengatakan
dia
pernah sekolah tetapi cuman
sampai tamat SMA dan setelah
itu klien putus sekolah
d.
Masalah
dengan
pekerjaan
Sampai
sekarang klien
tidak
mempunyai
pekerjaan, dari
dulu dia hanya
membantu
kakaknya .
f. Masalah ekonomi
Klien tidak punya masalah dengan
ekonomi pada saat ini karena klien di biayai
oleh kakaknya.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan kalau dia diizinkan
pulang, dia akan berobat jalan ke poli klinik
RSJ HB Saanin Padang atau ke Puskemas di
daerah tempat tinggalnya.
MK : isolasi sosial
X. Pengetahuan
XI. Aspek
Medik
a. Diagnosa medik :
Skizofrenia Paranoid
b. Terapi medik :
Risperidol 2 x 5 mg
Diazetpam 2 x 2 mg
ANALISA DATA
B. DAFTAR MASALAH
Gangguan persepsi
sensori : Halusinasi
pendengaran
Resiko perilaku
kekerasan
Isolasi sosial
Defisit perawatan
diri
C. POHON MASALAH
D. DAFTAR DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan persepsi
sensori : Halusinasi
pendengaran
Resiko perilaku
kekerasan
Defisit perawatan
diri
Isolasi sosial
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
TERIMAKAS
IH