Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

GIZI DAN KESEHATAN

“POLA MENU SEIMBANG”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 12

ISWANDI (20500117023)

ASWAR AKBAR (20500117037)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul “pola menu seimbang” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi

tugas dosen pada mata kuliah gizi dan kesehatan. Selain itu, makalah ini juga

bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengertian, fungsi, dan

kegunaan mengetahui pentingnya pola menu seimbang bagi para pembaca

dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu, selaku dosen mata

kuliah gizi dan kesehatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat

menambah pengetahuan dan wawasan penulis. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis

nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Kelompok12

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 4
A. Latar Belakang.................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan.................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 6
A. Pengertian menu seimbang............................................................... 6
B. Syarat menu dikatakan baik............................................................... 7
C. Fungsi dan perencanaan menu.......................................................... 8
D. Manfaat dan sumber zat gizi.............................................................. 9
E. Penentuan status zat gizi................................................................... 14
F. Prinsip dasar mencapai pola gizi seimbang...................................... 19
BAB III PENUTUP................................................................................................ 22
A. Kesimpulan.......................................................................................... 22
B. saran.................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 24

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman modern, masalah makanan tidak lagi sekedar untuk


pemenuhan rasa lapar. Kebutuhan makanan sudah dkaitkan dengan
masalah kesehatan dan kualitas sumber daya manusia. Mereka menyadari
bahwa kandungan zat-zat dalam makanan sangat berpengaruh terhadap
kecerdasan dan produktivitas kerja. Untuk itu, manusia perlu makan
makanan yang sehat yang bergizi dan menu seimbang.
Dewasa ini, kesibukan dan pola makan sudah menjadi fenomena
tersendiri ditengah masyarakat perkotaan. Mereka yang terlalu sibuk
seringkali mengalami keterlambatan makan, lupa makan atau asal makan.
Padahal tubuh setiap harinya memerlukan asupan gizi yang lengkap dan
seimbang agar tetap sehat. Itulah sebabnya kita sering mendengar orang
yang tidak bermasalah dengan kantongnya, tetapi justru bermasalah
dengan kesehatannya.
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam
makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi
kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh
dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.
Berdasarkan uraian diatas maka ditulis makalah ini dengan judul pola
menu seimbang. Adapun tujuan pada makalah ini adalah mengetahui
pengertian menu seimbang, syarat menu dikatakan baik, fungsi dan
perencanaan menu, manfaat dan sumber zat gizi, penentuan status zat gizi,
prinsip dasar mencapai pola gizi seimbang

4
B. Rumusan Masalah

Adapaun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :

1. Apa pengertian menu seimbang ?

2. Apa syarat menu dikatakan baik?

3. Apa fungsi dan perencanaan menu?

4. bagaimana penentuan status gizi ?

5. Apa Prinsip dasar mencapai pola gizi seimbang?

C. Tujuan

Adapun tujuan makalah ini untuk mengetahui :

1. Mengetahui pengertian menu seimbang.

2. Mengetahui syarat menu dikatakan baik.

3. Mengetahui fungsi dan perencanaan menu.

4. Mengetahui penentuan status gizi

5. Mengetahui prinsip dasar mencapai pola gizi seimbang

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MENU SEIMBANG


Gizi merupakah salah satu penentu kualitas SDM, kekurangan gizi
akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan
kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan daya tahan tubuh,
yang berakibat meningkatnya kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi
sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih didalam
kandungan, bayi, anak-anak, remaja dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau
calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang
cukup sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat
melahirkan bayi yang sehat. Gizi Seimbang adalah susunan makanan
sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip 1)
keanekaragaman atau variasi makanan, 2) kebersihan, 3) aktivitas fisik
dan 4) berat badan norma.1

Menu seimbang merupakan mengkonsumsi makanan untuk


memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi. Kekurangan gizi pada salah
satu makanan dengan pemberian menu seimbang dapat dicukupi oleh
makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang dengan makanan
yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam memenuhi kecukupan
gizi.

Menu seimbang adalah makanan yang beraneka ragam yang


memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan Pedoman Umum Gizi
Seimbang.

1
Pratami J.T.,Widajanti L dan Aruben R. Hubungan Penerapan Prinsip Pedoman Gizi
Seimbang Dengan Status Gizi Mahasiswa S1 Departemen Ilmu Gizi.Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Vol. 4 No. 4 oktober 2016 Hal.562

6
B. SYARAT MENU DIKATAKAN BAIK
Menu dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut:
1. Pola menu seimbang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
gizi. Susunan makanan yang dihidangkan dapat memenuhi
kebutuhan gizi sesuai dengan umur, jenis kelamin dan aktivitas
yang dilakukan.
2. Warna dan kombinasi makanan harus menarik sehingga dapat
membangkitkan selera makan, namun penggunaan pewarna
dan bahan tambahan makanan juga harus memperhatikan
keamanannya dan diutamakan menggunakan pewarna alami.
3. Tekstur dan konsistensi makanan yang dihidangkan disesuaikan
dengan kemampuan fisiologis dan umur.
4. Aroma masakan yang kuat dikombinasikan dengan makanan
yang tidak tajam baunya. Bahan makanan seperti kol harus
dikombinasikan dengan bahan makanan segar.
5. Adanya kreasi dalam bentuk potongan dapat membangkitkan
selera makan.
6. Pertimbangkan makanan yang harus dihidangkan panas atau
dingin dengan menyesuaikan suhu lingkungan, udara atau iklim.
7. Makanan disajikan dalam keadaan yang bersih, terhindar dari
pencemaran yang dapat membahayakan kesehatan.
8. Jenis hidangan yang akan disajikan disesuaikan dengan
peralatan, kemampuan, tenaga dan waktu yang dimiliki oleh
institusi.2

C. FUNGSI DAN PERENCANAAN MENU


2
Elisna E. Gambaran perencanaan menu Makanan dan Pola Konsumsi Makanan Yang
Disajikan Serta Status Gizi Anak di panti Asuhan Aceh Sepakat Yayasan Darul Aitam Kelurahan
Sukaramai Kecamatan Medan Area. Skripsi.medan: kesehatan masyarakat. Fakultas kesehatan.
Sumatera utara.2017 hal. 37

7
1. Fungsi perencanaan menu
a. Memudahkan pelaksana dalam menjalankan tugasnya sehari
hari
b. Dapat disusun hidangan yang mengandung zat-zat gizi esensial
yang dibutuhkan tubuh
c. Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur
d. Menu dapat disusun sesuai biaya yang tersedia
e. Waktu dan tenaga yang ada dapat digunakan sehemat
mungkin.3
2. Perencanaan menu
Pertama kali yang harus dilakukan dalam penyusunan menu
adalah membuat format menu. Format menu ini disusun sesuai
dengan siklus menu yang digunakan, waktu makan, susunan
hidangan dan sasaran. Pada format menu yang harus dicantumkan
bahan makanan/lauk hewani, bahan makanan sumber protein
nabati (sayuran dan buah-buahan), serta makanan selingan jika
memungkinkan. Setelah menyusun format menu kemudian
diperiksa kembali menu yang telah disusun, apakah sesuai dengan
kecukupan gizi, biaya, dan dana yang ada. Agar pekerjaan dapat
dilakukan dengan efesien para pengelola dianjurkan untuk
mempunyai perbendaharaan menu yang bervariasi sebanyak-
banyaknya. Dalam perencanaan menu juga ditentukan menu baku
dan resep baku untuk memudahkan persiapan makanan. Selain itu
diperlukan poersi baku yang berguna agar setiap makanan
mempunyai berat dan volume serta bentuk yang sama dan tetap.4

3
Effendi A., I. Perencanaan Menu dalam Pengelolaan Makanan Institusi dan Kontribusi
makanan Siang Tehadap Kecukupan Gizi Karyawan. Skripsi.Bogor: Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian.Jakarta.1993. Hal. 8-9
4
Effendi A., I. Perencanaan Menu dalam Pengelolaan Makanan Institusi dan Kontribusi
makanan Siang Tehadap Kecukupan Gizi Karyawan. Skripsi.Bogor: Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian.Jakarta.1993. Hal. 8-9

8
D. MANFAAT DAN SUMBER ZAT GIZI
Zat gizi digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu zat gizi makro
(karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan
mineral). Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam pangan untuk
memenuhi semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah
satu unsur zat gizi dalam konsumsi pangan akan menyebabkan
kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan
makan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai
kebutuhan masing-masing anak agar dapat dicapai tingkat kecerdasan
dan kondisi kesehatan yang prima. Zat tenaga atau energi diperlukan
untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari yang sebagian besar
diperoleh dari bahan pangan sumber karbohidrat, lemak dan protein.
Zat pembangun atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan
mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani
atau tumbuh-tumbuhan (nabati). Sedangkan zat pengatur atau vitamin
dan mineral berperan untuk proses metabolisme atau bekerjanya
fungsi organ tubuh. Kebutuhan zat gizi tersebut divisualisasikan dalam
bentuk piramida makanan.5

5
Pengawas dan penyuluh.2013. pedoman pangan jajanan anak sekolah untuk
pencapaian gizi seimbang. Jakarta : direktorat standardisasi produk pangan. Hal 5

9
Gambar 1. piramida makanan

a. Zat Tenaga
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama zat tenaga/energi. Di dalam
tubuh setiap 1 g karbohidrat dapat memberikan energi sebesar 4 kkal.
Pada umumnya, karbohidrat terdiri dari karbohidrat sederhana, yaitu
monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa), disakarida (sukrosa,
laktosa, maltosa), karbohidrat komplek (polisakarida seperti pati,
glikogen, selulosa), pektin, dan lignin. Sumber karbohidrat sederhana
adalah berbagai jenis tepung dan gula, sedangkan sumber karbohidrat
kompleks adalah padi-padian (misalnya beras, jagung, gandum); umbi-
umbian (misalnya ubi jalar, ubi kayu/singkong, talas, kentang); sagu;
pisang; dan hasil olahannya (misalnya combro, pisang goreng, getuk,
lontong, biskuit). Konsumsi karbohidrat sederhana akan segera
menghasilkan tenaga/energi, namun akan cepat habis sehingga akan
cepat merasa lapar. Oleh karena itu, sebaiknya mengonsumsi
karbohidrat kompleks agar rasa kenyang lebih lama. Kekurangan
karbohidrat pada anak sekolah dapat menyebabkan mudah lelah,
mudah terkena infeksi, dan kurang konsentrasi. Konsumsi karbohidrat
sederhana, terutama gula, sebaiknya dibatasi 4 (empat) sendok makan
setiap hari, hal ini karena kelebihan energi tersebut akan disimpan

10
dalam bentuk lemak sehingga menimbulkan kegemukan (obesitas).
Disamping itu, gula sederhana juga dapat menyebabkan karies gigi.
2. Lemak
Lemak menghasilkan energi tertinggi karena setiap 1 gram asupan
lemak akan menghasilkan 9 kkal energi. Pada umumnya lemak
merupakan trigliserida yang terdiri dari gliserol dan asam-asam lemak.
Asam lemak dikelompokkan menjadi asam lemak jenuh (asam palmitat
dan asam stearat), dan asam lemak tidak jenuh (omega-3 (misalnya
asam linolenat, asam dokosaheksaenoat/DHA) dan omega-6 (asam
linoleat, asam arakidonat/ARA). Asam lemak tidak jenuh sangat
dibutuhkan anak-anak terutama untuk proses pertumbuhan, termasuk
pada perkembangan otak. Pangan sumber lemak/minyak secara umum
dibedakan menjadi dua, yaitu nabati (tumbuhan) dan hewani (hewan).
Pangan sumber lemak nabati yaitu minyak kelapa, minyak sawit,
minyak jagung, minyak kedelai, minyak kacang tanah, berbagai kacang,
kemiri, alpukat, durian dan margarin. Pangan sumber lemak hewani
antara lain kuning telur, daging sapi, daging kambing, daging ayam,
udang, ikan, hati, susu, mentega dan keju. Komposisi konsumsi lemak
yang dianjurkan dalam sehari adalah 2 bagian pangan sumber lemak
nabati dan 1 bagian pangan sumber lemak hewani. Konsumsi lemak
berlebih dalam waktu lama dapat mengakibatkan peningkatan berat
badan dan berlanjut menjadi kegemukan (obesitas). Bagi anak yang
telah mengalami obesitas sebaiknya dibatasi konsumsinya tidak lebih
dari 5 (lima) sendok makan setiap hari.

b. Zat Pembangun
Protein berperan penting sebagai zat pembangun dalam
struktur dan fungsi sel. Selain itu protein juga dapat menjadi sumber
energi, yaitu menghasilkan 4 kkal dari 1 gram protein. Protein

11
merupakan rangkaian dari unit-unit asam amino. Asam amino terdiri
dari asam amino esensial dan non esensial. Asam amino esensial
merupakan asam amino yang diperlukan oleh tubuh tetapi tidak dapat
disintesis oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari makanan yang
dikonsumsi sehari-hari. Asam amino esensial terdiri dari histidin,
isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan dan valin.
Sedangkan asam amino non esensial merupakan asam amino yang
dapat disintesis oleh tubuh, antara lain alanin, arginin, sistein, glutamin,
glisin, taurin. Sumber protein dapat berasal dari nabati maupun
hewani. Sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan, dan sumber
protein hewani seperti susu, daging, ikan darat maupun laut, dan
produk pangan olahannya. Guna memperoleh mutu protein yang baik,
paling tidak 1/5 (seperlima) angka kecukupan protein dipenuhi dari
protein hewani. Kekurangan protein dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan anak-anak, menurunkan daya
tahan/imunitas, serta timbulnya kejadian kwashiorkor dan marasmus.
c. Zat Pengatur
Sumber zat pengatur adalah semua jenissayur dan buah yang
mengandung berbagai vitamin dan mineral untuk proses metabolisme
atau bekerjanya fungsi organ tubuh.
1. Vitamin
Vitamin merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sangat sedikit namun sangat penting, serta harus selalu tersedia dalam
makanan karena tidak dapat dibuat oleh tubuh. Berdasarkan
kelarutannya, vitamin dibagi menjadi vitamin larut air (vitamin B1, B2,
B3, B6, B12, asam pantotenat, asam folat, biotin, dan vitamin C); dan
vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K).
2. Mineral
Mineral yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang

12
adalah kalsium, magnesium, fosfor dan fluor. Sumber pangan yang
mengandung kalsium antara lain produk olahan susu, keju dan yogurt,
ikan salmon dan sarden khususnya dengan tulangnya, sayuran berdaun
hijau misalnya brokoli. Mineral lain yang diperlukan bagi anak sekolah
antara lain natrium, kalium, klor, besi, seng, iodium, selenium, mangan,
tembaga, kromium, dan molibdenum. Anemia Gizi Besi (AGB)
merupakan masalah kekurangan zat gizi yang sering terjadi pada anak
di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kekurangan zat besi dapat
ditandai dengan wajah pucat dan lemah/letih. Sumber zat besi antara
lain: daging sapi, daging kambing, hati, ikan tuna, telur dan kacang-
kacangan. Garam umumnya mengandung natrium, dan biasanya
banyak terdapat pada makanan, bumbu penyedap, dan pengawet.
Natrium berfungsi untuk mengatur tekanan darah, namun konsumsi
natrium berlebih merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan
kenaikan tekanan darah. Konsumsi garam sebaiknya dibatasi 1 (satu)
sendok teh setiap hari.
3. Air
Air merupakan salah satu zat gizi yang sangat penting bagi
kesehatan. Namun, berdasarkan The Indonesian Regional Hydration
Study (THIRST) dan FKUI (2012) menunjukkan bahwa 46,1% dari
penduduk yang diteliti mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) ringan
(Budi 2012). Air mempunyai fungsi penting bagi tubuh manusia, yaitu 1)
sebagai pembentuk tubuh; 2) sebagai pengatur suhu tubuh; 3) sebagai
pelarut; 4) sebagai pelumas dan bantalan; 5) sebagai media
transportasi; dan 6) sebagai media pembuangan racun dan sisa
metabolisme. Asupan air wajib sekurang-kurangnya sebesar 1600 mL
berasal dari air minum, makanan, dan hasil oksidasi zat makanan.
4. Serat

13
Serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk membantu
mempermudah proses buang air besar. Serat pangan larut air yang
umumnya terdapat dalam buah, kacang dan sereal berfungsi untuk
memperlambat penyerapan glukosa, kolesterol dan garam empedu di
dalam usus halus, sehingga menurunkan kadar gula dan kolesterol
darah. Sedangkan serat pangan yang tidak larut air dapat membantu
memudahkan buang air besar yang bersumber dari sayur dan buah. 6

E. PENENTUAN STATUS GIZI


Kecukupan gizi dapat diketahui dengan mengevaluasi status
gizi. Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang
yang dapat dilihat dari pangan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-
zat gizi di dalam tubuh. (Almatsier, 2005). Salah satu caranya dengan
melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan sesuai dengan
usia dan jenis kelamin. Indikator status gizi yang digunakan adalah
indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) (Lampiran 1).
a) Langkah-langkah penentuan status gizi anak sekolah dan remaja
adalah:
1. Pengukuran antropometri
a) Penimbangan berat badan
b) Pengukuran tinggi badan
2. Penentuan status gizi
a) Menghitung nilai IMT, dengan rumus sebagai berikut:

IMT = Berat badan (kg)


Tinggi badan (m) x tinggi badan (m)

Hasil perhitungan IMT dibulatkan satu desimal.


6
Pengawas dan penyuluh.2013. pedoman pangan jajanan anak sekolah untuk
pencapaian gizi seimbang. Jakarta : direktorat standardisasi produk pangan. Hal 5-8

14
b) Membandingkan nilai IMT dengan Tabel IMT/U berdasarkan
standar WHO 2005. (Lampiran 1)
c) Menentukan status gizi anak dalam kelompok kurus, normal,
gemuk dan obesitas, sesuai dengan Tabel IMT/U.7

b) status gizi untuk ibu hamil salah satu caranya adalah:


BERAT BADAN ( KG)
IMT=
TINGGI BA DAN ( M ) 2

Hasil perhitungan imt kemudian dikategorikan sebagai berikut:


Kurang : IMT < 18,5
Normal : IMT 18,5 – 25,0
Overweight : IMT 25,1 – 27,0
Obesitas : IMT > 27,0

c) status gizi dewasa dan lansia


penggunaan indeks massa tubuh (IMT) sebagai penentuan
status gizi orang dewasa:
BERAT BADAN ( KG)
IMT=
TINGGI BADAN ( M ) 2
Hasil perhitungan IMT kemudian dikategorikan sebagai berikut:
Kurang : IMT < 18,5
Normal : IMT 18,5 – 25,0
Overweight : IMT 25,1 – 27,0
Obesitas : IMT > 27,08

1. PENYUSUNAN MENU

7
Pengawas dan penyuluh.2013. pedoman pangan jajanan anak sekolah untuk
pencapaian gizi seimbang. Jakarta : direktorat standardisasi produk pangan. Hal 9

8
Dewi K., F., A, Pujiasuti N dan Fajar I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan. Malang:
Graha Ilmu hal. 14-65

15
A. CONTOH PENYUSUNAN MENU IBU HAMIL
1) Susunan menu sehari ibu hamil trimester pertama:
Makan pagi (jam 07:00) = - roti panggang
- Susu
Snack (jam 10:00) = - jus jeruk
-nasi
- oseng kangkung
- tempe bumbu rujjak
- lele bakar
- buah melon
Snack (jam 16:00) = - biskuit/kue kering
Makan malam (jam 19:00) = - nasi
- Oesng wortel buncis
- Dendeng ragi
- Sambel goreng tempe
- Buah pisang
2) Susunan menu sehari ibu hamil trimester kedua dan ketiga
Makan pagi (jam 07:00) = - soto ayam
- Jus stroberi wortel
Snack (jam 10:00) = - kue lapis
- Susu
Makan siang (jam 13:00)= - nasi
- Sayur bayam
- Ayam goreng
- Tempe bacem
- Buah apel
Snack sore (jam 16:00) = - puding susu
- Jus jeruk
Makan malam (jam 19:00) = - nasi

16
- Cap cay
- Fu yung hai
- Tempe goreng tepung
- Buah pepaya

3) Susunan menu untuk ibu menyusui:


Makan pagi (07:00) =- nasi goreng sayuran
- Omelet udang jamur
- Susu
Snack (10:00) = - muffin
- Juice buah
Makan siang (13:00) = - nasi
- Ikan bakar kecap
- Cah brokoli
- Perkedel jagung
- Buah pepaya
Snack (16:00) = - pisang panggang
Makan malam (19:00) = - nasi
- Sup sayur
- Ayam goreng lengkuas
- Perkedel tahu
- Buah pisang
- Susu

B. CONTOH PENYUSUNAN MENU UNTUK ANAK SEKOLAH DAN


REMAJA
1) Susunan menu anak sekolah:
Makan pagi (± jam 06:00) = - roti tawar isi keju = misis
- Jus apel

17
Snack (± jam 10:00) = - kue lumpur dan pastel
- Susu
Makan siang (± jam 13:00) = - nasi putih
- Sayur sop
- Daging empal
- Buah melon
Snack (± jam 16:00) = - jus alpukat
2) Susunan menu untuk remaja:
Makan pagi (± jam 06:00) =- roti sandwich
- Susu
Snack (± jam 10:00) =- lumpia
Makan siang (± ja 13:00)=- bakso komplit (bakso ,mie, tahu
rebus, sawi rebus)
- Buah melon
Snack (± jam 16:00) =- jus mangga
Makan malam (± jam 19:00)=- tami cap cay seafood
- Buah jeruk
C. CONTOH PENYUSUNAN MENU UNTUK DEWASA DAN LANSIA
1) Susunan menu untuk dewasa :
Makan pagi (± jam 06:00) =- nasi soto ayam
Snack (± jam 10:00) =- susu kedelai
Makan siang (± ja 13:00)=- nasi putih
- Sayur bening
- Pepes ikan tongkol
- Tempe bacem
- Buah pepaya
Snack (± jam 16:00) =- salad buah
Makan malam (± jam 19:00)=- nasi putih
- Gulai pakis

18
- Empal daging
- Tahu goreng
- Buah semangka

2) Susunan menu untuk lansia:


Makan pagi (± jam 06:00) =- bubur ayam
- Jus tomat
Snack (± jam 10:00) =- pancake
Makan siang (± ja 13:00)=- nasi putih
- Sup tahu wortel
- Ayam suwir
- Buah pepaya
Snack (± jam 16:00) =- susu rendah lemak tinggi kalsium
Makan malam (± jam 19:00)=- nasi putih
- Lodeh labu siam
- rolade daging
- Tahu bumbu rujak
- Buah pisang9
F. PRINSIP DASAR MENCAPAI POLA GIZI SEIMBANG
Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang harus
memperhatikan empat prinsip dasar, yaitu keanekaragaman pangan,
aktivitas fisik yang teratur dan terukur, kebersihan diri dan lingkungan
yang terjaga, serta pantau atau pertahankan berat badan ideal.
Pendekatan lain yang lebih komprehensif adalah dengan menggunakan
4 pilar, yaitu:
1. Makan yang beraneka ragam.
Pentingnya makan secara bervariasi, karena tidak ada satu jenis
makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan.
9
Dewi K., F., A, Pujiasuti N dan Fajar I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan. Malang:
Graha Ilmu hal. 30-72

19
Dalam satu hari sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung
zat sumber tenaga, pembangun dan pengatur.
2. Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Penerapan prinsip dan kebiasaan hidup bersih sangat penting untuk
mewujudkan gizi seimbang. Kebiasaan hidup tidak bersih antara lain
akan berisiko timbulnya penyakit infeksi yang merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dan berpengaruh terhadap status gizi.
Untuk mendukung pola hidup bersih dan sehat maka disusunlah
program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan indikator
sebagai berikut yaitu :
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun
2) Mengonsumsi jajanan sehat di kantin
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4) Olahraga yang teratur dan terukur
5) Memberantas jentik nyamuk
6) Tidak merokok
7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
6 bulan
8) Membuang sampah pada tempatnya.
3. Melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik merupakan setiap gerakan tubuh yang dapat
meningkatkan pengeluaran tenaga/ energi dan pembakaran energi.
Aktivitas fisik mampu merangsang perkembangan otot-otot sehingga
berpengaruh terhadap pertumbuhan yang optimal. Gerak motorik
kasar yang dilakukan pada usia pertumbuhan sangat banyak
manfaatnya, diantaranya membuat tubuh menjadi lebih lentur, otot
dan tulang semakin kuat serta menjaga kebugaran.
4. Monitor berat badan (BB) ideal.

20
Salah satu indikator yang menunjukkan keseimbangan zat gizi di
dalam tubuh adalah BB ideal. Oleh karena itu, perlu membiasakan
menimbang berat badan secara rutin. Pemantauan BB ideal merupakan
hal yang harus menjadi bagian dari ‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi
Seimbang’. Perbandingan Berat Badan (BB) dengan Tinggi Badan (TB)
dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Bila IMT dibawah normal,
mengindikasikan bahwa anak kurus sehingga perlu meningkatkan
asupan gizi dari makanan. Sebaliknya bila IMT menunjukkan angka
diatas normal, mengindikasikan bahwa anak mengalami kegemukan
atau obesitas, sebaiknya mengurangi makanan sumber lemak dan
karbohidrat. Berikut pola hidup sehat untuk mencegah kegemukan:
1) Konsumsi buah dan sayur lebih dari 5 porsi per hari
2) Mengurangi makanan dan minuman manis
3) Mengurangi makanan berlemak dan gorengan
4) Kurangi makan diluar
5) Makanlah sesuai dengan waktunya
6) Tingkatkan aktivitas fisik minimal 1 jam/hari
11) Melibatkan keluarga untuk perbaikan gaya hidup untuk
pencegahan gizi lebih
12) Target penurunan berat badan yang ideal10

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

10
Pengawas dan penyuluh.2013. pedoman pangan jajanan anak sekolah untuk
pencapaian gizi seimbang. Jakarta : direktorat standardisasi produk pangan. Hal 10-12

21
1. Menu seimbang merupakan mengkonsumsi makanan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi. Kekurangan gizi pada
salah satu makanan dengan pemberian menu seimbang dapat
dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang
dengan makanan yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam
memenuhi kecukupan gizi.
2. Syarat dikatakan menu baik adalah: Pola menu seimbang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi, Warna dan kombinasi
makanan harus menarik sehingga dapat membangkitkan selera
makan, Tekstur dan konsistensi makanan yang dihidangkan
disesuaikan dengan kemampuan fisiologis dan umur, Aroma
masakan yang kuat dikombinasikan dengan makanan yang tidak
tajam baunya, dan Adanya kreasi dalam bentuk potongan dapat
membangkitkan selera makan.
3. Memudahkan pelaksana dalam menjalankan tugasnya sehari hari,
Dapat disusun hidangan yang mengandung zat-zat gizi esensial
yang dibutuhkan tubuh, Variasi dan kombinasi hidangan dapat
diatur, Menu dapat disusun sesuai biaya yang tersedia, Waktu dan
tenaga yang ada dapat digunakan sehemat mungkin.
4. zat gizi terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur
yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh.
5. Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang
yang dapat dilihat dari pangan yang dikonsumsi dan penggunaan
zat-zat gizi di dalam tubuh. Ada beberapa penentuan status gizi
yakni penentuan status gizi untuk anak sekolah dan remaja, ibu
yang sedang hamil dan dewasa maupun lansia.
6. prinsip dasar mencapai pola menu seimbang adalah : makan
makanan yang beragam, biasakan perilaku hidup bersih dan sehat,
melakukan aktivitas fisik dan monitor berat badan ideal.

22
B. Saran
Semoga apa yang penulis paparkan diatas dapat bermanfaat
bagi kita semua. Setelah mempelajarinya kita bisa lebih mengetahui
bahwa pentingnya hidup dengan pola menu seimbang bagi kesehatan
tubuh kita masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi K., F., A, Pujiasuti N dan Fajar I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan.
Malang: Graha Ilmu

23
Effendi A., I. Perencanaan Menu dalam Pengelolaan Makanan Institusi dan
Kontribusi makanan Siang Tehadap Kecukupan Gizi Karyawan. Skripsi.
Bogor: Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas
Pertanian.Jakarta. 1993
Elisna E. Gambaran perencanaan menu Makanan dan Pola Konsumsi Makanan
Yang Disajikan Serta Status Gizi Anak di panti Asuhan Aceh Sepakat
Yayasan Darul Aitam Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area.
Skripsi.medan: kesehatan masyarakat. Fakultas kesehatan. Sumatera
utara.2017
Pengawas dan penyuluh.2013. pedoman pangan jajanan anak sekolah untuk
pencapaian gizi seimbang. Jakarta : direktorat standardisasi produk
pangan.
Pratami J.T.,Widajanti L dan Aruben R. Hubungan Penerapan Prinsip Pedoman
Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Mahasiswa S1 Departemen Ilmu
Gizi.Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 4 No. 4 oktober 2016

24

Anda mungkin juga menyukai