Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

GIZI SEIMBANG BAGI BAYI

Dosen Pembimbing
Aprilya Roza Werdani, S.Gz.M.K.M

Disusun Oleh
Nini Aprianti (526080619002)
Sefti (526080619010)
Sri Amanda Pratama (526080619011)

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA PERSADA BATAM


PROGAM STUDI D3 KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat, ridho dan hidayah dari-Nya lah sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah saya ini yang berjudul ”Gizi seimbang bagi bayi”.

Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari betul bahwa
memang makalah ini belum sempurna seutuhnya.

Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat dipahami dan
selanjutnya dapat dimanfaatkan di bidang pendidikan dan dunia kerja, serta bermanfaat
untuk pembangunan kesehatan bangsa ini.

Batam, 1 mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB I ........................................................................................................................................ 1

Pendahuluan ...............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................3

Pembahasan.................................................................................................................................3

BAB III ....................................................................................................................................12

Kesimpulan ..............................................................................................................................12

Saran..........................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan periode emas sekaligus periode kritis karena
pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang mencapai
puncaknya pada usia 24 bulan.
Rekomendasi WHO dalam rangka pencapaian tumbuh kembang optimal yaitu
memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir,
memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak
lahir sampai bayi berusia 6 bulan, memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-
ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan meneruskan pemberian ASI sampai
anak berusia 24 bulan atau lebih. Bayi membutuhkan diet yang cukup berbeda dengan
anak-anak dan dewasa. Kecilnya tubuh dan pertumbuhan yang cepat merupakan faktor
utama yang mempengaruhi kebutuhan energi dan nutrien bagi bayi. Imaturitas dari
fisiologi dan perkembangan menyebabkan bayi membutuhkan bentuk makanan yang
berbeda.
Pada usia enam bulan, bayi masih perlu dipangku untuk duduk dan harus
dipegang saat makan. Tetapi sejak usia delapan bulan, kekuatan dan keseimbangan untuk
duduk sendiri telah berkembang, dan bayi mulai dapat menggunakan kursi tinggi. Pada
usia enam bulan, bayi telah mampu mengambil dan meraih sendok, meski gerakannya
belum begitu baik. Pada usia tujuh bulan atau delapan bulan, bayi telah mampu meraih
dan menentukkan arah dengan baik. Dengan memanfaatkan jari-jarinya, bayi dapat
memegang makanan kecil atau sendok, dan menggunakannya secara lebih terarah.
Gerakan bayi semakin berkembang saat usianya satu tahun. Tangan dan mata sudah baik
sehingga sebutir kacang atau kismis dapat diambilnya dengan baik. Bayi pun kini sudah
dapat minum dari cangkir atau gelas.
Bayi berada didalam masa pertumbuhan dan
perkembangan  paling  pesat  dalam  siklus kehidupan manusia. Bayi yang dilahirkan
dengan  sehat,  pada  umur  6  bulan  akan  mencapai pertumbuhan atau berat badan 2 kali
lipat dari berat badan pada waktu dilahirkan. Supaya bayi tumbuh  dengan  baik,  zat-
zat  gizi  yang  sangat dibutuhkan adalah protein, kalsium, vitamin D, vitamin A dan K,
Fe (zat besi). Secara alamiah sebenarnya zat-zat gizi tersebut sudah terkandung dalam
ASI (Air Susu Ibu). Oleh sebab itu, apabila gizi makan ibu cukup baik, dan anak diberi
ASI pada umur 0-6 bulan, zat-zat gizi tersebut sudah dapat mencukupi (Notoatmodjo,
2011).
 
B. Tujuan
- Tujuan Umum
Mengetahui gizi seimbang pada bayi
 
C. Tujuan khusus
- Mengetahuin Prinsip gizi seimbang bagi bayi
- Macam-macam makanan bayi
- Cara pengolahan makanan bayi
- Menu seimbang bagi bayi
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan bayi
- Pengaruh pemberian makanan terhadap status gizi, pertumbuhan, dan perkembangan bayi

D. Manfaat
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kebutuhan gizi pada bayi.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 

A. Prinsip Gizi Seimbang Bagi Bayi

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan
tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi
harus mendapat makanan tambahan / pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu
tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil / menyusui, stress mental
dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh
karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan
150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.

B. Macam-Macam Makanan Bayi

Makanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu: ASI (Air Susu Ibu) dan MPASI
(Makanan Pendamping ASI).

1. ASI (Air Susu Ibu)

Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai
keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan
sebagainya.

2. Manfaat ASI

ASI mempunyai manfaat yang luar biasa bagi bayi dan ibu menyusui. Keluarga dan
Negara juga memperoleh manfaat dari ASI.

3. Manfaat ASI bagi Ibu


a. Aspek kesehatan ibu Isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh
kelenjar hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah
terjadi perdarahan post partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post
partum mengurangi prevalensi anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian
karsinoma mammae.
b. Aspek  keluarga berencana

Merupakan KB alami,sehinggadapatmenjarangkan kehamilan. Menurut penelitian, rerata


jarak kehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak 11
bulan.

c. Aspek psikologis Ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat
menyusui.
4. Manfaat ASI bagi Bayi

1. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi Mengandung lemak, karbohidrat, protein,
garam dan mineral serta vitamin.
2. Mengandung zat protektif Terdapat zat protektif berupa laktobasilus
bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi,
imunitas seluler dan tidak menimbulkan alergi.
3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan Sewaktu menyusui kulit bayi akan
menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat untuk tumbuh
kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan menimbulkan rasa aman dan kasih
sayang.
4. Menyebabkan pertumbuhan yang baik, Bayi yang mendapat ASI akan mengalami
kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal
baik dan mengurangi obesitas.
5. Mengurangi kejadian kariesdentis Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu
formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol
dan dot pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu
formula dan menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.
6. Mengurangi kejadian maloklusi Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah
yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.

5. Manfaat ASI bagi Keluarga


1. Aspek ekonomi, ASI tidak perlu dibeli dan karena ASI bayi jarang sakit sehingga
dapat mengurangi biaya berobat.
2. Aspek psikologis Kelahiran, jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan
mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
3. Aspek kemudahan, Menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja
dan kapan saja serta tidak merepotkan orang lain.
6. Manfaat ASI bagi Negara

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.Adanya faktor protektif dan nutrien
yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta angka kesakitan dan
kematian menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI
melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, seperti diare, otitis media, dan infeksi
saluran pernafasan bagian bawah.
2. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.Dengan adanya rawat gabung maka akan
memperpendek lama rawat inap ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan
infeksi nosokomial serta mengurangi biaya perawatan anak sakit.
3. Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.ASI dapat dianggap sebagai
kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui, diperkirakan akan menghemat devisa
sebesar Rp 8,6 milyar untuk membeli susu formula.
4. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.Anak yang dapat ASI dapat tumbuh
kembang secara optimal, sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
7. Komposisi ASI

Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium laktasi.
Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Kolustrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
2. ASItransisi
ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.
3. ASImature
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.
Tabel 1. Komposisi Kandungan ASI

Kandungan Kolustrum Transisi ASI mature

Energi (kg kal) 57,0 63,0 65,0

Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0

Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8

Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324

Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2

Immunoglubin – – –
Ig A (mg/100ml) 335,9 – 119,6
Ig G (mg/100 ml) 5,9 – 2,9
Ig M (mg/100 ml) 17,1 – 2,9

Lisosin (mg/100 ml) 14,2-16,4 – 24,3-27,5

Laktoferin 420-520 – 420-520

Sumber : Pelatihan Manajemen Laktasi, RSCM, 1989.

8. Kecukupan ASI

Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :

1. Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir 2 minggu setelah
lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.
2. Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan pada
triwulan ke 1: 150-250 gr setiap minggu, triwulan ke 2 : 500-600 gr setiap bulan,
triwulan ke 3 : 350-450 gr setiap bulan, triwulan ke 4 :250-350 gr setiap bulan atau
berat badan naik 2 kali lipat berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali
lipat pada umur satu tahun.
3. Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.
4. Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tertidur.
5. Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.

9. MPASI (Makanan Pendamping ASI)

Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.

1. Jenis MPASI

Jenis MPASI diantaranya:

1. Buah-buahan yang dihaluskan / dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon,
pepaya, jeruk, tomat.
2. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
3. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng / karton / sachet.
2. Tujuan Pemberian MPASI

Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :

1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.

2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan


dengan berbagai rasa dan bentuk.
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI:

1. Perhatikan kebersihan alat makan.


2. Membuat makanan secukupnya.
3. Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.
4. Buat variasi makanan.
5. Ajak makan bersama anggota keluarga lain.
6. Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.
7. Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.
C. Cara Pengelolaan Makanan Bayi

Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh kembang
diperlukan makanan pendamping ASI.

Tabel 2. Definisi Pemberian Makanan Bayi

Pemberian ASI
Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain
Eksklusif
termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI
(Exclusive
yang diperas.
breastfeeding)

Pemberian ASI
Predominan Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau
(Predominant minuman cair lain, misal air teh.
breastfeeding)

Pemberian ASI
Penuh
Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau ASI predominan.
(Full
breastfeeding)

Pemberian Susu Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga
Botol ASI diperas dengan botol.
(Bottle feeding)

Pemberian ASI
Parsial Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau
(Artificial sereal atau makanan lain.
feeding)

Pemberian
Makanan
Pendamping
ASI (MPASI) Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya
tepat waktu tepat yaitu mulai 6 bulan.
(Timely
complementary
feeding)

Tabel 3. Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi

Mulai
Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan.
menyusui

Menyusui
Umur 0-6 bulan pertama.
eksklusif

Makanan
Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan (umur yang tepat
pendampin
bervariasi, atau bila menunjukkan kesiapan neurologis dan
g ASI
neuromuskuler).
(MPASI)
Berikan
Pada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan.
MPASI

Teruskan
pemberian Sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.
ASI

Tabel 4. Jadwal Pemberian Makanan pada Bayi

Umur Macam makanan Pemberian selama 24 jam

ASI atau Sesuka bayi


1-2 minggu
Formula adaptasi 6-7 kali 90 ml

ASI atau Sesuka bayi


3 mg s/d 3 bulan
Formula adaptasi 6 kali 100-150 ml

ASI atau Sesuka bayi


3 bulan Formula adaptasi 5 kali 180 ml
Jus buah 1-2 kali 50-75 ml

ASI atau Sesuka bayi


Formula adaptasi 4 kali 180 ml
4-5 bulan
Bubur susu 1 x 40-50 g bubuk
Jus buah 1 kali 50-100 ml

6 bulan ASI atau Sesuka bayi


Formula adaptasi 3 kali 180-200 ml
Bubur susu 2 x 40-50 g bubuk
Jus buah 1 kali 50-100 ml

ASI atau Sesuka bayi


Formula adaptasi 2 kali 200-250 ml
7-12 bulan Bubur susu 2x 40- 50 g bubuk
Nasi tim 1 x 40-50 g bubuk
Jus buah 1-2 kali 50-100 ml

Sumber: Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, 2000

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makanan pada Bayi

Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat
berhasil dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Kerja sama ibu dan anak.Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan
anak mampu makan sendiri. Makanan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu.
Ibu yang tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk
menimbulkan kesulitan makan pada anak.
2. Memulai pemberian makan sedini mungkin.Pemberian makan sedini mungkin
mempunyai tujuan menunjang proses metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan,
menciptakan hubungan lekat ibu dan anak, mengurangi resiko terjadinya
hipoglikemia, hiperkalemi, hiperbilirubinemia dan azotemia.
3. Mengatur sendiri.Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur
keperluan akan makanan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan
kebutuhan zat gizi yang diperlukan.
4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.
5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.
6. Umur.
7. Berat badan.
8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).
9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
10. Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis makanan dan
toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan).
E. Pengaruh Status Gizi Seimbang bagi Bayi

Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh adalah masukan makanan
(diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan keadaan kesehatan.
Pemberian makanan yang berkualitas dan kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang,
sehingga bayi dapat tumbuh normal dan sehat/ terbebas dari penyakit.
Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan badan,
karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau
kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan
menggunakan KMS. Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau muda,
hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita mempunyai nilai 5 % perubahan baku. Diatas
kurve 100 % adalah status gizi lebih. Diatas 80 % sampai dengan batas 100 % adalah
status gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.

F. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi pada Bayi

Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan
obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menimbulkan
penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Misalnya hipervitaminosis A,
hipervitaminosis D dan hiperkalemi.
Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat
pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus
(gizi kurang/ buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi tersebut.
Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D).

 
 
 

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

Peranan gizi dalam siklus hidup manusia sudah tidak diragukan lagi. Gangguan
pertumbuhan dan perkembangan dapat terjadi jika gizi dimasa bayi dan anak tidak
terpenuhi dan tidak diatasi secara dini. Gangguan ini dapat berlanjut hingga dewasa.
Bahkan kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR).
Kehidupan awal anak berawal dari bertemunya sel mani dan sel telur dalam rahim
ibu. Otak tumbuh sejak awal gestasi dan terus tumbuh dan berkembang pesat ketika usia
mencapai 2 tahun. Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat yang mencapai puncaknya pada usia 24 bulan, sehingga kerap
diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat
diwujudkan apabila pada masa ini bayi memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk
tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi pada masa ini tidak memperoleh
makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode
kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun
masa selanjutnya. Untuk itu perlunya memberikan asupan gizi yang baik dan seimbang di
perlukan dalam perkembangan bayi dengan pemberian makanan ASI, MP ASI dll
sehingga mendukung terjadinya tumbuh kembang pada bayi

B.  Saran
Untuk itu perlunya memberikan asupan gizi yang baik dan seimbang di perlukan
dalam perkembangan bayi dengan pemberian makanan ASI, MP ASI sesuai aturan
sehingga mendukung terjadinya tumbuh kembang pada bayi dan memberikan nutrisi
yang baik pada bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI), Volume 1 No.1

Misrawatie Goi, Gizi Bayi

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, hal 15, 57,58

 Lusa.afkar.id

Anda mungkin juga menyukai