OLEH KELOMPOK 7 :
1. NURMUTHI’AH FATHINAH
2. ASMAWATI AHMAD
3. HASLINDAH
Zat besi sangatlah diperlukan ibu hamil untuk pembentukan sel-sel darah.
Selama kehamilan, volume sirkulasi darah akan meningkat hingga 30-40%. Pada saat
wanita hamil akan terjadi hemodilusi yaitu pertambahan volume cairan darah yang lebih
banyak daripada sel darah, sehingga kadar hemoglobin (hb) wanita hamil berkurang, akibat
kondisi ini banyak ibu hamil yang menderita anemia yaitu kadar hemoglobin kurang dari 11
g/dl. Di indonesia, anemia ini umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih
dikenal dengan istilah “anemia gizi gesi”.
Ibu hamil dengan anemia mempunyai resiko kematian pada persalinan 3,6 kali lebih
besar dibandingkan dengan ibu hamil tanpa anemia. Kontribusi anemia terhadap kematian
ibu dan janin diperkirakan lebih tinggi lagi yaitu antara 50-70%. Akan tetapi angka tersebut
dapat ditekan serendah rendahnya bila ibu hamil dapat asupan 90 tablet dosis Fe dan
pemberian vitamin B12 dan asam folat serta asupan gizi yang adekuat.
Anemia pada ibu hamil ditandai dengan wajah pucat, mata merah,
dan telapak tangan yang pucat, lekas lemah, letih dan lesu. Hal te
rsebut terjadi karena sel-sel darah merah berkurang hemoglobin a
tau zat besi. Puncak kondisi anemia kekurangan zat besi sering te
rjadi pada trimester 1 dan trimester 2. kondisi tersebut bisa saja di
sebabkan karena asupan Fe yang kurang, adanya infeksi parasit,
dan interval kehamilan yang pendek. Penanggulangan hal tersebu
t yaitu dengan cara banyak mengkonsumsi makanan yang menga
ndung zat besi tinggi, dan pil penambah zat besi.
Macam-macam anemia pada ibu hamil
Besi 25 ±20
Zinc 15 ±5
Prinsip Diet Ibu Hamil Dengan Anemia
1. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging merah, hati sapi, hati
ayam, bayam, brokoli, kacang-kacangan, kerang, ikan sarden, rumput laut, tahu,
tempe. Kebutuhan zat besi saat hamil adalah 30-60 mg/hari. Zat besi dari makanan
hewani lebih mudah diserap tubuh daripada makanan nabati.
2. Mengkonsumsi vitamin C karena dapat membantu penyerapan zat besi di usus.
Makanan yang dapat membantu penyerapan zat besi yaitu daun singkong, daun
katuk, bayam, jeruk, jambu, tomat.
3. Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi
seperti teh, kopi, susu, obat-obatan. Sebaiknya beri jarak waktu mengkonsumsinya
sekitar 2-4 jam. Atau sesudah makan dengan cukup cairan atau jus jeruk.
4. Minum suplemen penambah zat besi dengan resep dokter.
5. Ibu mempunyai cadangan Fe tidak mencukupi untuk masa hamil karena
bertambahnya volume darah dan adanya kebutuhan janin
6. Ibu juga bisa mendpatkannya dari buah-buahan, larena buah-buahan kaya akan
mineral dan dapat membantu pembentukan sel darah merah
7. Memenuhi kebutuhan asam folat selama masa kehamilan, karena aam folat juga
memiliki peranan penting dalam pembentukan hemoglobin yang akan menghindarikan
ibu dari anemia.
Pedoman Untuk Menyusun Menu Bagi Ibu Hamil
Usahakan mengkonsumsi
Makan dua kali lebih dari biasanya,
bukan hanya dalam jumlah porsi, makanan dalam komposisi
namun lebih ditekankan pada menu seimbang dengan susunan yang
zat-zat gizi yang terkandung dalam meliputi 2 piring nasi atau 250 g, 90
makanan yang dikonsumsi. g daging atau ikan, sebutir telur, 60
Makanan dapat diberikan 4-6 kali g kacang-kacangan, 3 porsi sayur
waktu makan sesuai dengan atau 100 g, 2 porsi buah-buahan
kemampuan ibu. Jangan memaksa atau 100 g, segelas susu atau
untuk menghabiskan makanan yogurt, atau seiris keju sebagai
yangtersaji jika merasa mual, ganti serta 1 sdm minyak atau
pusing, dan ingin muntah. lemak.
Berikan minum ½ jam sehabis
Batasi konsumsi makanan
berlemak tinggi dan yang makan. Perbanyak minum air putih,
merangsang seperti cabe, sari buah seperti air jeruk, air
makanan bergas seperti nangka, tomat, sari wortel, air rebusan
nanas dan durian, serta yang kacang hijau sebagai pengganti
beralkohol semacam tape. cairan yang keluar, karena ib u hail
lebih banyak berkeringat dan sering
buang air kecil karena kandung
kemih yang terdesak.
Lanjut....
Pedoman diet digunakan untuk program gizi dan pendidikan pemerintah, dan juga
oleh ahli gizi serta ahli kesehatan untuk membantu mendidik ibu hamil tentang
bahaya obesitas pada saat hamil
KESIMPULAN
Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang
membahayakan bagi ibu dan janin. Pada ibu hal ini dapat
meningkatkan resiko terjadinya perdarahan postpartum. Bila
terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan terjadinya
persalinan prematur.