Anda di halaman 1dari 3

 Posted On: 

14 April 2021
 Posted By: Hermina Yogya
 5 min read
 Reviewed By: dr. Muhammad Nurhadi Rahman, Sp.OG

ANEMIA PADA IBU HAMIL


Anemia pada ibu hamil adalah masalah yang memang sering
terjadi. Namun, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter
kandungan. Anemia akan mengganggu kesehatan ibu dan janin di dalam
kandungan. 
Biasanya gangguan kesehatan yang satu ini seringkali diabaikan karena
dianggap sepele dan bisa sembuh dengan sendirinya. Meskipun sering
dialami oleh sebagian perempuan yang sedang hamil, tetapi bukan berarti
anemia bisa diabaikan. Anemia pada ibu hamil bisa berdampak buruk jika
tidak segera ditangani.  
Sel darah merah sangat dibutuhkan untuk mengangkut oksigen ke jaringan
tubuh. Jika jumlah sel darah merah kurang, tentunya suplai oksigen ke
jaringan-jaringan tubuh pun akan terhambat. 
Berikut adalah faktor penyebab anemia pada ibu hamil:
- Kekurangan asam folat
Pada dasarnya asam folat memang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.
Terutama untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengoptimalkan
perkembangan janin di dalam kandungan. Folat adalah kelompok vitamin
B, yang fungsinya untuk membentuk sel darah merah yang sehat. 
Biasanya penyebab anemia adalah karena kekurangan vitamin B, ini bisa
disebabkan juga karena kekurangan asupan asam folat. Jika ibu hamil
kekurangan folat, yang terjadi adalah jumlah sel darah merah akan
berkurang. Risiko terburuk untuk bayi adalah cacat lahir. 
Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan asam folat
biasanya bisa mengakibatkan cacat lahir yang terjadi di tulang belakang,
bahkan pada otak. Bayi juga sangat berisiko terlahir prematur. Jika
kekurangan folat pada masa kehamilan, ibu hamil juga memiliki risiko
mengalami penurunan berat badan secara drastis saat bayi lahir. 
- Kekurangan zat besi
Selain asam folat, ibu hamil juga membutuhkan asupan zat besi yang
cukup. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka jumlah hemoglobin
menurun. Salah satu penyebab anemia pada ibu hamil adalah karena
kekurangan zat besi.
 
Jika hemoglobin di dalam tubuh berkurang, maka akan berdampak juga
pada sel darah merah. Pasalnya hemoglobin adalah salah satu protein yang
bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh dan paru-paru. 
Jika ibu hamil kekurangan zat besi, ada beberapa risiko yang akan terjadi
bila tidak segera diatasi. Misalnya seperti penurunan berat badan yang
drastis setelah persalinan atau lahirnya bayi prematur. Bahkan kehilangan
banyak darah saat melahirkan, hingga menyebabkan depresi. 
- Kekurangan vitamin B12
Anemia pada ibu hamil juga bisa disebabkan oleh kekurangan asupan
vitamin B12. Tubuh sangat membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk
sel darah merah. Sebisa mungkin ibu hamil selalu memenuhi asupan
vitamin B12 dari berbagai sumber makanan. 
Kurangnya asupan vitamin B12 dalam tubuh dapat menyebabkan
menurunnya sel darah merah. Hal inilah yang kemudian menyebabkan
tubuh terasa mudah lelah dan lesu, karena sel darah merah bertugas
membawa oksigen ke seluruh organ tubuh. 
Sumber vitamin B12 yang baik yakni seperti daging ayam, hati ayam, susu,
dan telur. Segera konsultasikan kesehatan ibu hamil ke dokter jika suatu
saat mengalami kekurangan vitamin B12. 
Sedangkan untuk anemia yang dialami pada masa kehamilan yang
diakibatkan karena kekurangan vitamin B12, dampak buruknya adalah
bayi bisa mengalami cacat tabung saraf ketika lahir, yang terburuk bahkan
dapat menganggu perkembangan janin. 
Jadi usahakan selalu penuhi asupan vitamin B12 supaya tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan pada bayi yang berada di dalam kandungan.
Agar ibu hamil terhindar dari anemia saat sedang mengandung, selalu
penuhi nutrisi folat, zat besi, dan vitamin B12. Dengan cara rajin
mengonsumsi daging merah, sayuran berdaun hijau, buah-buahan,
kacang-kacangan dan telur. 
Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari agar terjadi anemia
selama kehamilan, yaitu:
- Mengonsumsi daging setengah matang
Memenuhi kebutuhan makanan dengan asupan bergizi sangat penting
untuk ibu hamil. Meskipun begitu, ibu hamil juga perlu selektif dalam
memilih makanan di saat alami anemia. Ada baiknya ibu hamil
menghindari beberapa makanan seperti daging atau telur yang diolah
setengah matang, karena mengonsumsi daging setengah matang
mengandung parasit toksoplasmosis yang sangat bahaya bagi tumbuh
kembang janin di dalam kandungan. Jadi pastikan mengolahnya dengan
cara yang tepat agar tidak membahayakan kesehatan sang ibu dan janin.
 
- Makanan yang mengandung asam oksalat
Salah satu kandungan zat yang harus ibu hamil hindari saat mengalami
anemia ialah buah dan sayuran yang memiliki kadar oksalat. Asam oksalat
mampu menghambat penyerapan zat besi dan mengikat kalsium, sehingga
tak bisa dimanfaatkan tubuh. Kandungan ini terdapat di dalam bayam,
cokelat, kacang tanah dan kafein. Sebaiknya memakan jenis makanan
tersebut dalam jumlah yang wajar dan memperbanyak konsumsi air
mineral agar proses penyerapan zat besi maksimal. 
- Makanan yang mengandung gluten
Ibu hamil dengan anemia sangat dilarang untuk mengonsumsi gluten.
Gluten adalah protein yang memberikan struktur dan tekstur di beberapa
makanan. Gluten biasanya ada pada gandum, sereal dan makanan
kemasan seperti hot dog, sosis, beberapa dressing salad maupun permen. 
Kandungan tersebut mampu menyebabkan nutrisi seperti asam folat dan
zat besi tidak mampu terserap sepenuhnya oleh tubuh. Akibatnya, aliran
darah ibu hamil menjadi terhambat hingga membuat anemia semakin lebih
parah dan mengganggu saluran pencernaan. 
- Makanan laut yang tidak segar
Kita semua tahu bahwa makanan laut seperti ikan sangat
menyehatkan. Namun,  ada jenis ikan tertentu membahayakan ibu hamil
yang sedang mengalami anemia. Memilih ikan segar (fresh fish) dibanding
ikan beku (frozen fish) adalah pilihan yang terbaik. Sementara
mengonsumsi makanan laut yang tidak segar dan dimasak setengah
matang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami beragam gangguan. Salah
satunya bisa menyebabkan bayi terinfeksi bakteri hingga membuatnya
alami kecacatan dan kerusakan otak. 
- Segala minuman berkafein
Ibu hamil dengan anemia perlu menjaga pola makannya agar tubuh
mendapatkan asupan nutrisi yang tepat. Sebaiknya ibu hamil menghindari
segala minuman berkafein seperti kopi, teh dan minuman
bersoda. Konsumsi kafein yang melebihi takaran yang disarankan tersebut
akan mengurangi penyerapan zat besi. Selain itu, resiko ibu hamil yang
mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein sehari lebih mungkin melahirkan
bayi dengan bobot lahir kecil. Jika ingin mengonsumsinya, batasi maksimal
satu kali dalam sehari.  
Mulailah menerapkan pola hidup sehat agar tidak mengalami anemia saat
hamil dan nutrisi tetap terjaga sehingga tidak membahayakan janin yang di
kandungan. Bila perlu, konsumsi vitamin prenatal yang mengandung
cukup zat besi agar terhindar dari anemia selama kehamilan, jangan lupa
untuk konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai