Anda di halaman 1dari 3

5 Zat Gizi yang Penting

Bagi Ibu Hamil


Kehadiran buah hati membawa kesan tersendiri di dalam keluarga. Namun, terkadang
kehamilan bukanlah hal yang mudah didapatkan bagi sebagian pasangan. Tak jarang
pasangan yang belum dikaruniai buah hati karena beberapa masalah salah satunya
kekurangan zat gizi. Mereka pun rela menempuh metode lain seperti program bayi
tabung untuk mendapatkan momongan yang telah lama dinantikan.

Proses dari awal kehamilan pun juga terkadang tidak mudah. Ada sebagian ibu hamil
yang merasakan mual muntah, pegal, pusing, dan berbagai macam keluhan lainnya.
Belum lagi zat gizi ibu yang tidak mencukupi sehingga dapat mengganggu kehamilan,
seperti adanya anemia, atau ibu mengalami kekurangan energi kronis (KEK).

Untuk itu, ilmu dasar tentang gizi dan kesehatan menjadi salah satu faktor penting
dalam persiapan kehamilan. Sehingga, diharapkan dapat menumbuhkan keluarga yang
sehat. Berikut ini ada lima zat gizi yang penting bagi ibu hamil.

1. Asam Folat
Mengonsumsi asam folat sangat penting selama kehamilan. Zat gizi yang satu ini
memegang peranan penting dalam proses pembelahan janin di dalam kandungan serta
pembentukan sistem saraf pusat seperti otak. Ibu hamil membutuhkan setidaknya
300µg (mikrogram) asam folat.

Kandungan asam folat dapat ditemukan pada pada sayuran berwarna hijau, tempe,
ikan, dan kacang-kacangan. Ibu bisa menambahkan dua potong tahu atau tempe
berukuran sedang ke dalam menu makanannya. Lalu, bagaimana jika dalam
kehamilannya seorang ibu justru kekurangan asam folat?
Hal ini cukup beresiko, salah satu dampak yang diakibatkan dari kekurangan asam folat
adalah bayi dapat beresiko lahir prematur, cacat, dan meningkatkan resiko anemia
pada ibu.

2. Zat Besi
Zat besi menjadi salah satu zat gizi yang cukup vital peranannya. Selama kehamilan,
zat besi digunakan untuk membentuk sel dan jaringan baru. Karena itulah
kebutuhannya pada masa kehamilan meningkat. Zat besi yang dibutuhkan selama
kehamilan setidaknya adalah 46mg atau meningkat sekitar 76,9% dari sebelum
hamil.Kekurangan zat besi dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit anemia atau
penyakit kekurangan hemoglobin di dalam darah pada ibu. Jika ibu mengalami anemia,
maka dapat meningkatkan resiko terjadinya berat bayi lahir rendah (BBLR) dan resiko
perdarahan pada ibu.

Zat besi bisa didapatkan dari berbagai makanan seperti hati, daging merah, bayam, dan
ikan. Selain itu, ibu bisa mengkonsumsi tablet zat besi tambahan yang biasanya
diberikan oleh dokter atau bidan.

3. Kalsium
Kebutuhan zat gizi berikutnya yang tak kalah penting adalah kalsium. Kebutuhan kalsium ikut
meningkat selama proses kehamilan dikarenakan cadangan kalsium ibu digunakan untuk
membentuk jaringan baru pada janin. Ibu hamil membutuhkan setidaknya 900mg kalsium, yang
bisa didapatkan dari yoghurt, bayam, roti gandum, dan susu.

Kekurangan kalsium pada ibu dapat meningkatkan resiko pengeroposan tulang dan gigi pada ibu,
gusi berdarah dan pre-eklamsia (keracunan kehamilan). Ibu bisa menambahkan semangkuk sayur
bayam dan segelas susu sebagai menu sarapan di pagi hari.

4. Vitamin C
Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi

Kebutuhan vitamin C menjadi pelengkap dan membantu penyerapan zat besi untuk menambah
darah pada ibu yang anemia. Vitamin C juga berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh dan
mencegah sariawan. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain mangga, jeruk, dan
jambu.Mengkonsumsi buah yang mengandung vitamin C juga mengurangi resiko sembelit,
sehingga sangat baik untuk pencernaan. Kebutuhan vitamin C yang diperlukan oleh ibu hamil
adalah 70mg. Tablet vitamin C juga bisa didapatkan ibu dari dokter atau bidan.

5. Iodium
Salah satu makanan yang mengandung iodium adalah garam iodine. Zat gizi terakhir yang
penting adalah iodium, yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Tak hanya itu, iodium juga berfungsi dalam penyerapan karbohidrat dan pengolahan kolesterol
dalam darah. Kekurangan iodium dapat mengakibatkan terjadinya penghambatan perkembangan
sistem saraf dan otak pada bayi, serta meningkatkan resiko kematian bayi. Sumber iodium bisa
didapatkan dari makanan laut seperti udang, kerang, ikan, dan rumput laut. Ibu bisa juga
menambahkan garam beriodium pada masakan, namun dianjurkan untuk tidak
mengkonsumsinya secara berlebihan untuk menghindari resiko hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai