Anda di halaman 1dari 4

Nutrisi yang dibutuhkan pada saat kehamilan agar mengurangi risiko terjadinya

BBLR

Asupan nutrisi yang sehat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses
reproduksi agar dapat berjalan dengan dengan normal dan bahagia. Status gizi ibu hamil
terbukti berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas serta kualitas generasi berikutnya.
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu akibat dari gizi ibu hamil yang
kurang baik.9

Nutrisi yang sehat pada kehamilan bertujuan untuk :

1. Menghasilkan bayi yang sehat, bayi lahir dengan berat badan (BB) normal dan
meminimalisasi risiko negative terhadap kesehatan ibu.
2. Menentukan BB ibu yang tepat selama kehamilan baik bagi ibu dengan BB normal,
kurang dan lebih dari normal.
3. Memahami perubahan kebutuhan nutrisi selama hamil.

Risiko asupan nutrisi yang tidak optimal dapat dialami oleh ibu yang :

 Menggunakan obat terlarang atau alkohol


 Vegetarian
 Perokok
 Anoreksia atau bulimia, kurus atau obesitas

Selain itu juga ditemukan pada ibu hamil dengan:

 Hiperemesis
 Berat badan yang tidak bertambah secara normal atau terjadi penurunan berat badan
 Dehidrasi, sembelit
 Kondisi medis tertentu

Kenaikan Berat Badan pada Ibu Hamil 9,10

 Pertambahan Berat Badan (BB) ibu hamil erat kaitannya dengan kesejahteraan janin
dalam rahim. Kejadian BBLR rata-rata ditemukan pada ibu hamil dengan pertambahan
berat badan yang sedikit. Pertambahan berat badan selama hamil merupakan indikator
ekspansi volume plasma dan keseimbangan kalori yang positif dan merupakan indeks
kasar dari diet yang sehat.
 Banyak studi telah dilakukan dan melaporkan hasil yang sama bahwa kenaikan berat
badan pada ibu hamil berhubungan dengan berat badan bayi yang akan dilahirkan. Bayi
yang lahir dengan berat badan normal mempunyai risiko yang lebih rendah terhadap
morbiditas dan mortalitas sepanjang hidupnya.
 Kenaikan berat badan yang diharapkan pada wanita hamil adalah sekitar 25 – 35 lb atau
11,36 kg – 15,91 kg. Berdasarkan pedoman dari Institute of Medicine (IOM), kenaikan
berat badan yang dianjurkan saat kehamilan adalah 25 – 35 lb untuk wanita dengan berat
badan normal (BMI 18,5 – 24,9), 28 – 40 lb untuk wanita dengan berat badan
underweight (BMI < 18,5) dan 15 – 25 lb untuk wanita denggan berat badan overweight
(BMI 25 – 29,9) (IOM, 1990). 10
 Wanita dengan overweight dan obesitas dapat meningkatkan resiko kehamilan seperti
keguguran dan kematian janin dalam kandungan. Resiko kelahiran janin preterm (≤ 32
minggu) dengan atau tanpa cardiac defect, Neural tube deffect dan macrosomia (berat
lahir > 4000gr) meningkat pada wanita obese (Watkins et al., 2003)

Suplementasi nutrisi selama kehamilan 9,10

Suplemen yang diberikan selama kehamilan, bisa menambah energi, protein, vitamin dan
mineral yang dibutuhkan sehari-hari. Diet seimbang yang menghasilkan kenaikan berat badan
yang tepat selama kehamilan, umumnya memasok vitamin dan mineral yang diperlukan
untuk kehamilan. Nutrisi pada ibu hamil sebaiknya mengandung makronutrien dan
mikronutrien seperti yang dijelaskan dibawah ini:

 Karbohidrat
Terjadi peningkatan metabolism 15% selama hamil dan membutuhkan karbohidrat untuk
memenuhi peningkatan metabolism tersebut. Kebutuhan rata-rata per hari adalah sekitar
135gr - 175gr per hari. Jumlah ini dapat menyediakan cukup kalori dalam makanan
untuk mencegah ketosis dan menjaga glukosa darah yang tepat selama kehamilan.

 Protein
Penting untuk pertumbuhan dan merupakan komponen penting dari janin, plasenta,
cairan amnion, darah dan jaringan ektraseluler. Protein yang diteruskan ke janin dalam
bentuk asam amino. Kenaikan berat badan ibu yang normal karena asupan kalori dan
protein yang seimbang dapat memberikan efek yang positif terhadap pertumbuhan janin.
Jumlah protein yang dianjurkan bagi ibu hamil sebesar 71 gram/hari (IOM, 2002), baik
dari protein hewani maupun nabati. Kekurangan protein pada masa hamil akan
mengakibatkan BBLR, gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian lain
menginformasikan bahwa kekurangan protein berakibat pada kematangan seksual
maupun fungsi seksual di kemudian hari.

 Lemak
Tidak ada ketentuan khusus untuk lemak yang dibutuhkan selama kehamilan. Jumlah
lemak dalam makanan tergantung dari kebutuhan energi.

 Serat
Mengkonsumsi roti gandum dan sereal, sayuran hijau dan kuning, serta buah-buahan
segar dapat memenuhi kebutuhan serat, vitamin dan mineral. Kebutuhan serat yang
disarankan adalah sekitar 28g/hari (IOM,2002).

 Zat Besi
Tablet besi 30-60 mg sehari minimal 90 butir selama kehamilan, dimulai setelah rasa
mual hilang umumnya pada trimester II. Tablet besi ini jangan diminum bersama teh,
susu, atau kopi karena mengganggu penyerapan. Ibu hamil  sebaiknya mengkonsumsi
tablet besi diantara waktu makan. Bukti penelitian melaporkan bahwa tablet besi tidak
dianjurkan pada ibu dengan kadar Hb atau kadar feritin yang normal, karena pemberian
tablet besi yang berlebihan akan menyebabkan BBLR yang disebabkan adanya
hemokonsentrasi. Selain itu penelitian lain melaporkan bahwa kelebihan zat besi
merupakan faktor risiko terhadap Diabetes tipe II. Zat besi juga diperlukan untuk
perkembangan otak janin. Bahan makanan yang kaya akan zat besi dapat ditemukan di
daging merah, daging unggas, hati, kuning telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau.

 Zinc
Penting untuk pertumbuhan janin, terutama pada proses genetika yaitu transkripsi,
translasi, sintesis protein, sintesis DNA, divisi sel serta proliferasi dan maturasi dari
limfosit. Kekurangan zinc berhubungan dengan malformasi, retardasi mental  serta
hipogonadisme pada bayi laki-laki, gangguan neurosensory dan gangguan imunitas
dikemudian hari. Kebutuhan zinc pada ibu hamil adalah 11-13 mg per hari.

 Kalsium
Diperlukan untuk kekuatan tulang ibu hamil serta pertumbuhan tulang janin. Ibu hamil
membutuhkan kalsium 400 mg perhari. Kalsium dapat ditemukan di sayuran, susu,
kacang-kacangan, roti dan ikan. Tablet kalsium sebaiknya dikonsumsi pada saat makan
dan diikuti dengan minum jus buah yang kaya akan vitamin C untuk membantu
penyerapan. Kalsium juga dapat diberikan pada ibu dengan riwayat preeklampsi pada
usia kehamilan >20 minggu, karena dapat mencegah berulangnya preeklampsi.

 Asam Folat
Dianjurkan untuk dikonsumsi sesegera mungkin. Asam folat 400 mcg harus diminum
setiap hari selama kehamilan. Akan lebih baik jika dikonsumsi sebelum terjadi konsepsi,
selambat-lambatnya satu bulan sebelum hamil. Zat ini diperlukan untuk mencegah
adanya kelainan bawaan seperti spina bifida, nuchal translucency dan anencefali. Bahan
makanan yang kaya akan asam folat antara lain brokoli, kacang hijau, asparagus, jeruk,
tomat, stroberi, pisang, anggur hijau dan roti gandum.

 Yodium
Jumlah yang dianjurkan selama kehamilan adalah 220 mcg per hari. Yodium penting
untuk perkembangan otak. Kekurangan yodium dapat mengakibatkan kelahiran mati,
cacat lahir, dan gangguan pertumbuhan otak.

 Vitamin A
Vitamin A dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk melindungi janin dari masalah sistem
kekebalan tubuh, penglihatan yang normal, infeksi, ekspresi gen dan perkembangan
embrionik. Jumlah yang dianjurkan selama kehamilan adalah 2564 IU.

 Vitamin B6
Jumlah yang disarankan selama kehamilan adalah 1,9mg/hari. Vitamin B6 juga dapat
membantu menghilangkan rasa mual dan muntah selama kehamilan.

 Vitamin D
Diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Vitamin ini dianjurkan agar
dikonsumsi ole ibu hamil sebanyak 50 mcg setiap hari. Sumber vitamin D dapat
ditemukan di susu dan produk susu lainnya, telur, daging, beberapa jenis ikan seperti
salmon, trout, mackerel, sarden, dan tuna segar.

 Vitamin E
Kebutuhan akan vitamin E meningkat selama kehamilan. Jumlah yang disarankan adalah
sekitar 800mg/hari untuk wanita hamil usia ≤ 18 tahun dan 1000mg/hari untuk usia 19-
50 tahun.

 Vitamin K
Jumlah yang disarankan selama kehamilan adalah 90mcg/hari untuk wanita usia 19-50
tahun. Vitamin K juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, sehingga
jumlah yang adekuat selama kehamilan sangat dibutuhkan.

 Omega-3 dan asam lemak


Penting untuk pertumbuhan otak dan mencegah prematuritas, esensial untuk penglihatan.
Omega-3 dan asam lemak juga dapat menurunkan kejadian penyakit jantung. Omega – 3
dan asam lemak direkomendasi sebanyak 300 milligram untuk dikonsumsi oleh ibu
hamil setiap hari. Bahan makanan yang mengandun omega-3 dan asam lemak dapat
ditemukan di kapsul minyak ikan, ikan tertentu seperti salmon, trout, mackerel, sardin
dan tuna segar. Selain itu juga terdapat di minyak nabati seperti minyak bunga matahari,
minyak kenari dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai