Anda di halaman 1dari 19

STATUS GIZI PADA

MASA PRAKONSEPSI

DEWI RITONGA (2220332008)


S2 KEBIDANAN UNAND
Gizi Prakonsepsi
Prakonsepsi berasal dari kata pra dan konsepsi. Pra artinya ‘sebelum’,
sedangkan konsepsi artinya ‘peristiwa bersatunya sel sperma dan sel
telur di saluran falopii untuk membuahkan embrio sebagai calon
mahkluk hidup baru, yang mengawali terjadinya proses kehamilan’.
Gizi Prakonsepsi sendiri membahas tentang pentingnya pemenuhan
kebutuhan zat gizi untuk mempersiapkan kehamilan.
Gizi dan kesehatan sangatlah penting bagi wanita maupun pria karena
akan berpengaruh kepada infertility, usia pasangan dan IMT yang
ekstrim pada salah satu pasangan atau keduanya akan berpengaruh
pada kesuburan
Pengkajian Gizi Prakonsepsi
1. Antropometri
Mengetahui berat badan ideal
Berat badan wanita memberi dampak pada proses kehamilan
termasuk kesehatan bayi
Menghitung IMT:
Pengukuran berat badan dan tinggi badan
Salah satu cara tepat untuk mengetahui gambaran kesehatan
seseorang
2. Overweight and obese
Wanita overweight (IMT>25) atau obese (IMT >30) pada masa
prakonsepsi meningkatkan risiko:
Preterm delivery
Gestational diabetes
Preeclampsia
Macrosomia
Neonatal death
Fetal death
3. Underweight
Pada wanita yang kurang gizi pada saat pra konsepsi akan
meningkatkan risiko pada saat kehamilan, janin dan bayinya
Lakukan pengkajian secara mendalam dan berikan asuhan gizi
yang tepat
4. Riwayat Asupan Gizi
Asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi dapat
menggambarkan seseorang memenuhi atau tidaknya kebutuhan
sesuai dengan kondisi kesehatan
Hasil dari riwayat gizi dapat dihubungkan dengan kondisi yang
berhubungan dengan kesuburan, misalnya kebiasaan konsumsi
lemak yang akan mempengaruhi kondisi hormon seseorang
Kelebihan lemak tubuh misalnya pada wanita obesitas akan
berdampak pada tingginya hormon estrogen, androgens dan leptin
yang akan berpengaruh kepada siklus menstruasi
Sedangkan pada pria, obesitas berhubungan dengan level
testoteron dan meningkatnya hormon estrogen dan leptin, yang
akan mempengaruhi berkurangnya produksi sperma
Pada keadaan lemak yang tinggi akan meningkatkan stres
oksidatif dan akan juga mengakibatkan kerusakan sel telur dan
sperma
5. Data Biokimia
Kadar Hemoglobin darah
Kadar lemak, kolesterol total, LDL dan HDL
Kadar gula darah
Indikator lain yang berhubungan dengan gizi dan kesuburan
Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi Pada Masa
Prakonsepsi

A. Energi
Energi pada masa prakonsepsi diberikan sesuai dengan kebutuhan
dengan mempertimbangkan tingkat aktivitas fisik. Asupan total energi
harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan, baik untuk
kebutuhan basal tubuh maupun tingkat aktivitas fisik yang dilakukan.
B. Zat Gizi Makro
Protein
 Asupan protein yang adekuat sangat penting sebelum kehamilan karena
memengaruhi komposisi tubuh ibu dan anak serta kesehatan metabolik.

Lemak
 Kebutuhan lemak bagi perempuan pada masa prakonsepsi
direkomendasikan sebesar 15-30% dari total energi. Jenis lemak yang
dikonsumsi juga harus diperhatikan. Lemak jenuh dan lemak trans perlu
dibatasi, lebih diutamakan asam lemak tidak jenuh (Polyunsaturated
Fatty Acid/PUFA). PUFA penting untuk kesehatan fisik dan mental serta
perkembangan otak janin.
Karbohidrat

Karbohidrat, selain sebagai sumber tenaga untuk tubuh, juga


diperlukan oleh organ dan otot untuk melakukan fungsi fisiologis
tubuh. Karbohidrat pada masa prakonsepsi direkomendasikan
sebesar 130 g dalam sehari. Jenis karbohidrat kompleks lebih
diutamakan untuk perempuan dengan berat badan berlebih. Bahan
makanan sumber karbohidrat misalnya sereal, beras merah, ubi,
ketela, kentang, pisang, dan kacang-kacangan.
Serat

Konsumsi serat dalam jumlah cukup sangat baik untuk mencegah


terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, stroke,
pernyakit kardiovaskuler maupun kanker. Sumber serat yang baik
bagi kesehatan misalnya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dalam
bentuk utuh.
C. Zat Gizi Mikro
Asam Folat
Asam folat dibutuhkan sebelum konsepsi dan di awal kehamilan. Asam
folat berfungsi dalam perkembangan dan pembentukan tabung syaraf,
eritropoiesis, dan perkembangan

Vitamin A
Perempuan usia reproduktifyang mengonsumsimultivitamin secara rutin
untuk menjaga kesehatan akan lebih potensial menjadi seorang ibu.
Vitamin B
Vitamin B12 berfungsi dalam perkembangan syaraf dan pembentukan sel
darah merah sehingga defisiensi dapat memicu anemia makrositik pada
perempuan. Vitamin B12 yang adekuat dapat mencegah terjadinya cacat
tabung syaraf otak sehingga kecukupannya harus tercapai sejak sebelum
konsepsi

Vitamin D
Vitamin D berfungsi dalam sistem imun tubuh, pembentukan tulang, menjaga
keseimbangan kalsium dan fosfor, dan pengaturan tekanan darah. Sumber
vitamin D diantaranya ikan berlemak, telur, dan produk susu. Defisiensi vitamin
D dapat terjadi apabila asupan dari makanan sangat rendah disertai dengan
paparan sinar matahari yang kurang (terbatas).
Yodium
Defisiensi yodium tingkat berat selama kehamilan menyebabkan
kerusakan otak yang bersifat irreversibel dengan abnormalitas syaraf
atau retardasi mental. Kecukupan yodium sebelum atau pada awal
kehamilan akan lebih bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan
kognitif bayi. Pemberian suplementasi yodium pada masa prakonsepsi
dapat mencapai simpanan yodium sebelum merencanakan kehamilan
sehingga mencegah terjadinya defisiensi
Zat Besi
Masalah gizi yang ditemukan pada perempuan usia reproduktif adalah
anemia, terutama pada negara dengan pendapatan rendah dan
menengah. Hal ini disebabkan oleh asupan makanan sumber zat besi
yang rendah serta adanya penyakit infeksi endemis yang meningkat
pada masa prakonsepsi.

Kalsium
Kalsium penting bagi kesehatan perempuan di masa prakonsepsi untuk
fungsi vaskuler, kontraksi otot, perkembangan rangka tubuh, impuls
syaraf, dan sekresi hormon.
PRAKONSEPSI DAN KAITANNYA DALAM 1000
HPK

Walaupun periode prakonsepsi tidak disebutkan dalam periode 1000

HPK, namun status gizi dan kesehatan pada periode sebelum


konsepsi (pra-nikah) berkontribusi terhadap kualitas generasi
berikutnya. Salah satu upaya untuk memutuskan masalah gizi dan
kesehatan antargenerasi adalah dengan pelakukan perbaikan gizi
pada periode remaja putri/prakonsepsi.
Periode prakonsepsi merupakan calon ibu yang harus dipersiapkan

dengan baik. Oleh sebab itu, calon pengantin wanita harus memiliki
status gizi yang baik, tidak kurus (tidak meng- alami kurang energi
kronis), tidak obesitas, tidak anemia, dan masalah gizi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fillah Fithra Dieny, dkk.(2019)Gizi Prakonsepsi.Bumi
Medika.Jakarta 13220
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai