Anda di halaman 1dari 14

STUDI KEBIJAKAN KIA

TABLET TAMBAH DARAH

Alresa Oktaviana
2220332014
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. dr. Masrul, MSc, SpGK
PROGRAM STUDI S2 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2022
1
OUTLINE:
1. Pendahuluan

2. Defenisi

3. Manfaat

4. Dampak

5. Peraturan Pemerintah

6. Proporsi TTD

7. Monitoring kepatuhan

2
1.PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia TRIAS:


tahun 2015 sebesar 305/100.000 KH 1. Perdarahan (30,3%)
2. Preeklamsi (27,1%)
3. Infeksi (7,3%)

Salah satu penyebab Anemia menjadi salah satu


anemia dalam kehamilan penyebab terjadinya perdarahan
adalah defisiensi zat besi pada ibu hamil

Defisiensi zat besi dapat mengakibatkan


keguguran, prematur, BBLR, perdarahan
sebelum dan selama persalinan dan
dapat mengakibatkan kematian ibu dan
janin
3
2. DEFENISI

Tablet tambah darah atau TTD merupakan suplemen zat


besi yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25
mg asam folat. TTD bila di minum secara teratur dan
sesuai aturan dapat mencegah dan menanggulangi
anemia defesiensi zat besi. Suplemen tambah darah
diberikan untuk mengindari ibu hamil dan remaja putri
dari anemia defisiensi zat besi

4
3. MANFAAT

 Menurunkan prevalensi anemia


 Mencegah kasus BBLR
 Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
 Mencegah anemia defisiensi besi pada ibu hamil
dan remaja putri serta meningkatkan daya tahan
tubuh yang lebih baik
 Persiapan menjadi calon ibu bagi remaja putri

5
4. DAMPAK

Jika seorang remaja putri menderita anemia dan


kemudian hamil maka akan berpotensi melahirkan
bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan
lahir rendah (BBLR). Hal ini disebakan karena
kurangnya supply oksigen dan makanan ke janin
selama masa kehamilan. Upaya pemberian tablet
zat besi ke sekolah-sekolah untuk remaja putri ini
dilakukan untuk meminimalisiasi perempuan usia
muda mengalami anemia

6
5. PERATURAN PEMERINTAH

WHO menyampaikan rekomendasi pada


world health Assembly (WHA) ke-65 yang
menyepakati rencana aksi dan target global
untuk gizi ibu, bayi dan anak dengan
komitmen mengurangi separuh (50%)
prevalensi anemia pada WUS pada tahun
2025

7
LANJUTAN

Pemerintah Indonesia responsive terhadap


rekomendasi WHO tersebut dengan
melakukan intensifikasi pencegahan dan
penanggulangan anemia pada remaja putri.
Upaya dilakukan dengan memprioritaskan
pemberian TTD melalui institusi sekolah

8
LANJUTAN

Untuk menguatkan program tersebut diterbitkan


Permenkes nomor 88 tahun 2014 tentang
standar tablet tambah darah bagi wanita usia
subur dan ibu hamil.

Surat edaran Dirjen Kesmas Nomor HK.03.03/V/


0595/2016 tentang pemberian tablet tambah
darah pada remaja putri dan wanita usia subur

9
6. PROPORSI TTD

10
7. MONITORING KEPATUHAN

Monitoring kepatuhan minum tablet besi menurut


Kementerian kesehatan RI (2015) adalah:

Tinja berubah menjadi warna hitam

Sasaran membawa kembali bungkus


tablet besi kepada petugas, menunjukkan
jumlah tablet yang telah di konsumsi

11
LANJUTAN

Meminta bantuan anggota keluarga (ibu) untuk memonitoring dan


meningkatkan sasaran dalam mengkonsumsi tablet besi

Kunjungan rumah oleh petugas kesehatan atau kader untuk


memastikan tablet benar-benar dikonsumsi oleh sasaran

Melihat perkembangan kesehatan sasaran

Pemeriksaan Hb secara berkala

Melakukan pemantauan bersamaan dengan kegiatan lain

12
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat.


2018. Pentingnya Konsumsi Tablet Fe Bagi Ibu Hamil. https://
promkes.kemkes.go.id/pentingnya-konsumsi-tablet-fe-bagi-ibu-ha
mil
(diakses 05 November 2020).

Riskedas.2018. Hasil Utama Riskesdas 2018.


http://www.depkes.go.id/resource/download/info-terkini/hasil-riske
sdas-2018/pdf
(diakses 05 November 2020).

Widiastuti Anita, dkk. 2020. Model Implementasi Pemberian Tablet Tambah


Darah Di Sekolah Menengah. file:///C:/
Users/LENOVO/Downloads/5655-16715-1-PB.pdf (diakses 05
november 2020).
13
THANK YOUUUU

14

Anda mungkin juga menyukai