Anda di halaman 1dari 11

528 | Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.

2 (2023) 528-538

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DALAM


PENCEGAHAN ANEMIA DEFESIENSI ZAT BESI DENGAN
MENGKOMSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMARIMBUN KOTA
PEMATANGSIANTAR
Parmiana Banguna*, Vera Renta Siahaanb
ab
Poltekkes Kemenkes Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Email : parmianabangun83@gmail.com

Abstrak

Masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia, khususnya pada wanita usia subur (WUS), adalah
anemia. Pada wanita usia subur, anemia dapat menyebabkan kelemahan, kelelahan, dan penurunan
kapasitas atau kemampuan/output kerja. Keputusan seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi dipengaruhi oleh banyaknya informasi mengenai suplemen zat besi. Hal ini
menunjukkan bahwa informasi sangat penting dalam menentukan kepatuhan mengonsumsi suplemen zat
besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil
dalam pencegahan anemia defisiensi zat besi dengan mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Simarimbun
Kota Pematangsiantar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain survei
analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 25 ibu hamil dengan
menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dalam pencegahan anemia defisiensi zat besi dengan nilai
p : 0,025. Kesimulan penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dalam
pencegahan anemia defesiensi zat besi dengan mengkomsumsi tablet Fe.
Kata Kunci: Ibu hamil, Anemia, Tablet Fe.

Abstract

The biggest public health problem in the world, especially in women of childbearing age (WUS), is
anemia. In women of childbearing age, anemia can cause weakness, fatigue, and decreased work
capacity or ability/output. A person's decision to consume foods that contain iron is influenced by the
amount of information about iron supplements. This shows that information is very important in
determining adherence to taking iron supplements. This study aims to describe the relationship between
the level of knowledge of pregnant women in preventing iron deficiency anemia by consuming Fe tablets
at Simarimbun Health Center, Pematangsiantar City. The type of research used is quantitative research
with an analytic survey design approachcross sectional. The sample in this study were 25 pregnant
women using total sampling.Data analysisusing chi squares. The results showed a relationship between
the level of knowledge of pregnant women in preventing iron deficiency anemia with p value: 0.025. The
conclusion of this study is that there is a relationship between the level of knowledge of pregnant women
in preventing iron deficiency anemia by consuming Fe tablets.
Keywords:Pregnant women, Anemia, Fe tablets.

kepekaan WHO terhadap peningkatan


PENDAHULUAN pelayanan kesehatan. Berbeda dengan
Keberhasilan pembangunan bidang Amerika yang hanya 6% ibu meninggal saat
kesehatan ditentukan oleh indikator AKI dan hamil akibat anemia, 40% ibu di negara lain
AKB. AKI merupakan indikator penting mengalami hal serupa. Anemia pada ibu
dalam menilai status kesehatan. Kematian ibu disebabkan oleh gizi buruk dan penelantaran
dapat digunakan untuk melacak kematian ibu hamil di Indonesia. (WHO, 2018).
terkait kehamilan. Indikator ini dipengaruhi
oleh keadaan kesehatan umum, pendidikan, Karena tumbuh kembang anak sangat
dan perawatan selama kehamilan dan dipengaruhi oleh keadaan embrio dalam
persalinan. Salah satu tanda keberhasilan kandungan, maka kehamilan merupakan
pembangunan di bidang kesehatan adalah masa yang menentukan kualitas sumber daya
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538 | 529

manusia di masa depan. Akibatnya, masalah dan anak. Kelahiran prematur dan komplikasi
pola makan yang berkembang selama ibu dapat diperburuk oleh anemia pada ibu
kehamilan mempunyai dampak signifikan hamil.
terhadap kesehatan ibu dan janin. Anemia Kekurangan zat besi Pertumbuhan dan
merupakan salah satu masalah pola makan perkembangan janin atau bayi baru lahir
yang sering menyerang ibu hamil (Irianto, selama dan setelah kehamilan dapat
2014). Anemia adalah suatu kelainan dimana dipengaruhi oleh anemia yang dialami ibu.
tidak terdapat cukup eritrosit, yaitu sel darah Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan
merah yang membawa oksigen ke seluruh bahwa 48,9% ibu hamil Indonesia mengalami
jaringan di seluruh tubuh (Proverawati A, anemia. Anemia pada wanita hamil dapat
2013). timbul antara usia 15 dan 24 tahun pada
Penyebab utama kematian di seluruh 84,6% kasus. Setiap ibu hamil menerima
dunia, khususnya di kalangan Wanita Potensi minimal 90 tablet zat besi (TTD) selama
Reproduksi (WUS), adalah anemia. Anemia kehamilannya untuk mencegah anemia. Di
pada wanita usia subur dapat menyebabkan Indonesia, cakupan tablet tambah darah yang
kelemahan, kelelahan, penurunan diberikan kepada ibu hamil sebesar 83,6%
produktivitas, atau penurunan kemampuan pada tahun 2020. Angka itu meningkat 64%
kerja. Kekurangan zat besi dan asam folat disbanding tahun 2019. Provinsi yang paling
yang bersama-sama dapat mengakibatkan banyak mendapat transfusi darah ibu hamil
perdarahan hebat merupakan penyebab utama adalah DKI Jakarta (99,3%), DISISIL
anemia pada ibu hamil (Nahrisah. P, 2020). Provinsi Kalimantan Utara dan Bali. Provinsi
Seperti di negara lain dengan penghasilan dengan kinerja terendah adalah papua
rendah dan menengah, anemia tetap menjadi (25,3%), di ikuti oelh Papua Barat dan
penyebab tidak langsung utama dari 14,5% Maluku (Riskesdas, 2018).
kematian ibu. Berbagai cara telah dilakukan Program khusus ibu hamil untuk
untuk menurunkan angka kematian ibu, memerangi anemia zat besi telah
namun hasilnya tidak menjanjikan, sehingga dilaksanakan, dengan pemberian Fe gratis
diperlukan upaya lebih lanjut untuk melalui obat-obatan Puskesmas dan
menurunkan faktor latar belakang yang Posyandu. Namun, karena kurangnya
penting seperti anemia. Saat ini angka pengetahuan sebagian besar ibu hamil,
kematian ibu adalah 576 kematian per program berjalan lambat. Informasi
100.000 kelahiran hidup. Beban ini mungkin kesehatan memengaruhi perilaku sebagai
berasal dari sejumlah penyebab langsung dan efek perantara dari pedendidikan kesehatan.
tidak langsung, termaksud beban anemia Selain itu, perilaku kesehatan memengaruhi
yang belum pernah terjadi (Derso T, 2017). peningkatan indikator kesehatan masyarakat
Hal ini perlu diatasi dan merupakan sebagai keluaran (outcome) pendidikan
masalah kesehatan masyarakat yang serius di kesehatan (Profil Kesehatan Indonesia, 2020).
Indonesia yang dapat menyerang semua usia, Tingkat pengetahuan tablet zat besi yang
termasuk bayi baru lahir, remaja, ibu hamil, dimiliki seseorang mempengaruhi cara
dan lansia. Berbagai penyebab, termasuk mereka memilih makanan kaya zat besi. Hal
kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, ini menunjukkan bahwa pengetahuan
kekurangan folat, penyakit virus, kondisi merupakan faktor kunci dalam kepatuhan
bawaan, dan pendarahan, dapat menyebabkan terhadap suplementasi zat besi. Wanita yang
anemia pada ibu hamil. Perhitungan risiko sedang hamil sudah familiar dengan zat besi
tahun 2018 menunjukkan 48,9% ibu hamil dan cara menggunakan serta menyimpan
mengalami anemia. Hal ini menunjukkan suplemen zat besi. Salah satu hal krusial yang
anemia menimpa hampir 5 dari 10 ibu hamil dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi
di Indonesia. Anemia pada kehamilan gizi ibu hamil adalah dengan memperbanyak
membuat janin tidak dapat tumbuh dan suplementasi zat besi. Sikap ibu hamil
berkembang sebagaimana mestinya, dan terhadap zat besi terdiri dari pengetahuan,
dapat mempersulit kehamilan dan persalinan pikiran, keyakinan, dan perasaan. Elemen-
atau mungkin mengakibatkan kematian ibu
530 | Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538

elemen ini bekerja sama untuk menghasilkan pengobatan dini, vaksinasi, dan skrining saat
sikap luas dimana pengetahuan, pemikiran, pemeriksaan kehamilan.
keyakinan, dan perasaan semuanya Triple Elimination adalah program yang
memainkan peran penting. Mengetahui bertujuan untuk mencapai dan
betapa pentingnya suplemen zat besi selama mempertahankan penghapusan penularan
kehamilan, maka ibu hamil selalu HIV/AIDS, Hepatitis B, dan Sifilis dari ibu
mengkonsumsinya sampai habis (Hariani.R, ke anak untuk meningkatkan kesehatan
2017). perempuan, anak, dan keluarganya melalui
Menurut Penelitian Abujilban S, 2019 pendekatan terkoordinasi (Visser, 2019).
mengatakan bahwa pendidikan kesehatan ibu Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
hamil tentang anemia belum dilaksanakan. pencegahan anemia defisiensi zat besi
Sehingga ibu hamil kurang memperhatikan dengan menggunakan tablet Fe di Puskesmas
pentingnya mengkonsumsi makanan yang Simarimbun Kota Pematangsiantar ”.
kaya akan zat besi, vitamin C dan protein Tujuan umum kajian pustaka ini adalah
yang mendukung suplementasi zat besi atau untuk mengidentifikasi hubungan
meningkatkan penyerapan zat besi. Melalui pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan
tinjauan literatur yang komprehensif kami anemia akibat kekurangan zat besi dengan
mengidentifikasi kesenjangan dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas
penelitian tentang efektivitas intervensi Simarimbun kota pematangsiantar,
pendidikan kesehatan. Untuk ibu hamil sedangkan tujuan khusus untuk mengetahui
dengan anemia. Tujuan kami adalah untuk sebaran pengetahuan. Berdasarkan
mengevaluasi efektivitas pada pengetahuan karakteristik ibu hamil (umur, pendidikan,
ibu hamil tentang anemia, kepatuhan pendapatan keluarga, paritas, kadar Hb) di
terhadap suplementasi Fe dan kadar Hb pada Puskesmas Simarimbun Kota
ibu hamil anemia. Pematangsiantar, untuk mengetahui
Peneliti berhipotesis bahwa pengetahuan pengertian,fungsi/kegunaan,penyebab atau
dan pendidikan mungkin lebih efektif dari etiologi, tanda serta gejala dan pencegahan
pada perwatan prenatal rutin saja dalam anemia zat besi pada ibu hamil di Puskesmas
meningkatan pengetahuan tentang anemia, Simarimbun Kota Pematangsiantar.
kepatuhan terhadap suplemenzat zat besi, dan
kadar Hb pada ibu hamil anemia setelah tiga
bulan pengobatan (Abujilban S, 2019). Untuk LANDASAN TEORI
mendukung prioritas program kesehatab ibu Anemia
dan anak (KIA) dalam hal cakupan Kadar hemoglobin atau jumlah sel darah
keseluruhan dari tujuan indikator program merah dalam darah berada di bawah normal,
(WHO, 2018), gaya hidup sehat dan yang merupakan suatu kondisi yang disebut
kesejahteraan masyarakat dari segala usia anemia. Protein dengan warna merah,
harus digalakkan. Dilaksanakan dengan hemoglobin hadir dalam sel darah merah.
memperhatikan prioritas kesehatan sebagai Suatu zat yang disebut heme, yang
perspektif, kesehatan ibu dan anak serta mengandung zat besi, dan protein globulin
pencegahan penyakit menular. bergabung membentuk hemoglobin. Sel
Selama kehamilan, persalinan, dan darah merah mengandung sekitar 300
menyusui, seorang ibu yang mengidap satu molekul hemoglobin. Empat situs pengikatan
atau lebih penyakit menular, seperti infeksi oksigen dapat ditemukan pada setiap molekul
HIV, sifilis, atau hepatitis B, dapat hemoglobin. Oksihemoglobin adalah nama
menularkan penyakit tersebut kepada yang diberikan untuk oksigen yang terikat
janinnya. Penyakit-penyakit ini dapat pada hemoglobin.
mengakibatkan kesakitan, kecacatan, atau Hemoglobin dalam darah terutama
bahkan kematian. Namun hal ini dapat berfungsi untuk mengangkut oksigen dari
dihindari dengan melakukan tindakan paru-paru dan melalui aliran darah ke
pencegahan yang cepat dan mudah termasuk jaringan tubuh. Oksihemoglobin (HbO2)
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538 | 531

adalah nama yang diberikan untuk mampu menyerap zat besi dari usus untuk
hemoglobin yang membawa oksigen. Selain membentuk haemoglobin secepat hilangnya
itu, hemoglobin mengubah pH darah dan darah. Maka sel darah merah yang terbentuk
mengangkut karbon dioksida dan karbon jauh lebih kecil dari biasanya dan
monoksida dari semua sel kembali ke paru- mengandung sedikit haemoglobin. Keadaan
paru untuk dikeluarkan dari tubuh dengan ini dapat menyebabkan anemia.
menghasilkan ikatan karbon monoksida- 2. Kelainan pada sel darah merah
hemoglobin (HbCO). Manfaat hemoglobin Berbagai penyakit sel darah merah
adalah sebagai berikut : keturunan. Sel darah merah sangat rapuh
1) Mengatur difusi oksigen dengan sehingga mudah pecah ketika melewati
karbondioksida dalam kapiler tubuh. kapiler, terutama limpa. Eritrosit mungkin
2) Mengambil oksigen dan dan sangat kecil dan bulat, konsentrasi
mengangkutnya ke jaringan di jaringan hemoglobin dalam darah tidak normal, dan
tubuh, untuk digunakan dalam ada respon antibodi yang abnormal dalam
metabolisme. darah, menyebabkan kerapuhan sel darah
3) Mengangkut karbon dioksida dari merah. Gangguan ini mengakibatkan anemia
jaringan tubuh melalui paru-paru yang berat.
perlu diangkat untuk mengidentifikasi 3. Usia
apakah seseorang anemia atau tidak Semua fisiologi organ menurun seiring
dapat diketahui dengan mengukur kadar bertambahnya usia, termasuk jumlah sumsum
haemoglobin. Tingkat haemoglobin yang tulang yang membuat sel darah merah. Selain
lebih rendah dari normal berarti itu, sistem pencernaan tidak mampu
defisiensi darah yang disebut anemia. menyerap nutrisi yang dibutuhkan tubuh,
Dampak Anemia terutama Fe, sehingga kadar hemoglobin
Anemia, yang biasa dikenal dengan turun dengan cepat pada orang tua atau lanjut
rendahnya kadar hemoglobin dalam darah, usia ketika mengalami pendarahan atau
mengurangi pengiriman oksigen ke organ- persalinan berat.
organ tubuh terutama organ-organ penting 4. Aktifitas Fisik
seperti otak dan jantung. Kekentalan darah Olahraga dan aktivitas fisik lainnya dapat
dipengaruhi oleh anemia. Kekentalan darah meningkatkan risiko rendahnya kadar
dapat menurun hingga 1,5 kali lipat pada hemoglobin. Olahraga meningkatkan
anemia berat jika dibandingkan dengan kebutuhan metabolisme pada sel-sel otot,
kekentalan air. Situasi ini mengurangi yang menjelaskan hal ini. Tubuh
resistensi pembuluh darah perifer terhadap membutuhkan oksigen yang cukup untuk
aliran darah, yang meningkatkan curah metabolisme, dan hemoglobin mengangkut
jantung karena lebih banyak darah mengalir oksigen ke seluruh tubuh. Penurunan sintesis
dari jaringan normal dan kemudian kembali hemoglobin juga dapat disebabkan oleh
kejantung. Dengan demikian, keadaan kurangnya hemoglobin atau pembentukan Fe
anemia dapat meningkatkan curah jantung dalam tubuh.
dan meningkatkan kemampuan jantung untuk 5. Kecukupan Besi dalam Tubuh
memompa. Sel darah merah yang lebih kecil dan
A. Faktor-faktor yang berpengaruh kadar hemoglobin yang rendah merupakan
terhadap kadar hemoglobin tanda anemia defisiensi besi karena zat besi
1. Perdarahan diperlukan untuk sintesis hemoglobin.
Dengan pendarahan masif tubuh mencoba Menurut penelitian, makan 50 hingga 85
mengganti cairan plasma dalam 1-3 hari, gram daging meningkatkan kemampuan
yang menyebabkan penurunan kandungan sel tubuh menyerap zat besi sebanyak 1,5 hingga
darah merah. Jika perdarahan tidak berhenti, 4 kali lipat. Protein ayam tidak meningkatkan
jumlah sel darah merah kembali normal penyerapan sebanyak protein daging sapi.
dalam 3 sampai dengan 6 hari. Dengan Sayuran hijau (daun katuk, bayam,
kehilangan darah yang kronis, tubuh tidak kangkung), daging merah (sapi, kerbau,
532 | Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538

kambing, domba), ikan salmon, tiram, udang, Lokasi penelitian adalah Puskesmas Rami
hati sapi, dan kacang-kacangan merupakan Kota Pematangsiantar. Alasan pemilihan
beberapa contoh makanan yang mengandung tempat penelitian ini adalah jumlah respon
zat besi (Supariasa, 2002). pada ibu hamil terpenuhi dan kurangnya
6. Metabolisme Besi dalam Tubuh pengetahuan ibu tentang pencegahan anemia
Tubuh orang dewasa yang sehat memiliki defesinsi zat besi dengan mengkonsumsi
lebih dari 4 gram zat besi di dalamnya. tablet Fe. Sampel dalam penelitian ini adalah
Hemoglobin (lebih dari 2,5 g), mioglobin 25 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan
(150 mg), sitokrom forfirin, hati, limpa, dan ANC di Puskesmas Simarimbun Kota
sumsum tulang (lebih dari 200-1500 mg) Pematangsiantar. Tehnik sampling dalam
semuanya mengandung zat besi. Ada dua penelitian ini adalah menggunakan total
jenis zat besi di dalam tubuh: satu diperlukan sampling.
untuk metabolisme dan satu lagi berfungsi Data yang didapatkan merupakan data
sebagai cadangan primer melalui wawancara pada ibu hamil.
7. Sosial Ekonomi Instrument dalam penelitian ini adalah
lembar kuesioner yang terdiri dari pertanyaan
Sosial ekonomi terdiri dari tingkat pengetahuan tentang pencegahan anemia
pendidikan, pekerjaan, latar belakang defisiensi zat besi dan aspek pengukurannya
keluarga dan lingkungan yang mempengaruhi menggunakan skala Guttman untuk menggali
asupan makanan harian. Rendahnya tingkat pengetahuan ibu tentang anemia. Analisis
pendidikan membuat pemahamannya kurang univariat bertujuan untuk melihat distribusi
terkait kebutuhan gizi yang harus dipenuhi frekuensi masing - masing variabel
setiap hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh penelitian. Analisis bivariat dalam penelitian
yang harus terpenuhi setiap harinya untuk inimenggunakan chi square.
memenuhi kebutuhan tubuh.

HASIL DAN PEMBAHASAN


METODE PENELITIAN
Karakteristik Responden
Metode penelitian yang digunakan yaitu
Adapun hasil karakteristik berdasarkan
rancangan Quasi survey analitik dengan
berdasarkan Umur, Pendidikan, Paritas,
cross sectional yang bertujuan untuk
Pendapatan, Kadar Hb, Pengetahuan dan
mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil
Kepatuhan Mengkomsumsi Fe sebagai
dalam pencegahan anemia defisiensi zat besi
berikut :
dengan konsumsi tablet Fe di Puskesmas
Simarimbun Kota Pematangsiantar.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Umur, Pendidikan, Paritas, Pendapatan, Kadar Hb, Pengetahuan dan
Kepatuhan Mengkomsumsi Fe
No Karakteristik Frekuensi Presentasi
Ibu Hamil (f)
1 Umur
- Berisko (< 20 Tahun & > 35 Tahun) 7 28%
- Tidak Beresiko (20-35 Tahun) 18 72%
Jumlah 25 100%
2 Pendidikan
- Menengah (SMA) 15 60%
- Tinggi (PT) 10 40%
Jumlah 25 100%
3 Paritas
- Primigravida (anak 1) 9 36%
- Multigravida (anak>1) 16 64%
Jumlah 25 100%
4 Pendapatan
- ≤Rp 1,2 juta 5 20%
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538 | 533
No Karakteristik Frekuensi Presentasi
-> Rp 1,2 juta 20 80%
Jumlah 25 100%
5 Kadar Hb
- Anemia (Hb<11gr/dl) 10 40%
- Tidak Anemia (Hb>11 gr/dl 15 60%
Jumlah 25 100%
6 Pengetahuan
- Rendah (<65.14) 14 56%
- Tinggi (≥65.14) 11 44%
Jumlah 25 100%
7 Komsumsi Fe
- Tidak patuh 12 48%
- Patuh 13 52%
Jumlah 25 100%
pendapatan mayoritas rata-rata > Rp. 1,2 juta
Dari tabel diatas menyajikan data karakteristik berjumlah 20 orang (80%), berdasarkan
pada umur yang tertinggi pada umur umur tidak kadar Hb rata-rata ibu hamil tidak anemia
beresiko (20-30 tahun) berjumlah 18 orang (Hb > 11 gr/dl) berjumlah 15 (60%),
(72%) dan terendah pada umur berisko (< 20 berdasarkan tingkat pengetahuan mayoritas
Tahun & > 35 Tahun) berjumlah 7 orang rendah 14 orang (56%) dan berdasarkan
(28%). Berdasarkan tingkat pendidikan kepatuhan mengkomsumsi Fe mayoritas
mayoritas SMA berjumlah 15 orang (60%), patuh jumlah 13 orang (52%).
berdasarkan paritas mayoritas Multigravida
(anak > 1) berjumlah 16 (64%), berdasarkan
Distribusi Hubungan Umur, Pendidikan, Paritas, Pendapatan, Kadar Hb dan
Pengetahuan tentang Pencegahan Anemia Defesiensi Zat Besi dengan Mengkomsumsi
Tabet Fe
Tabel 4.2. Distribusi Hubungan Umur, Pendidikan, Paritas, Pendapatan, Kadar Hb dan Pengetahuan tentang
Pencegahan Anemia Defesiensi Zat Besi dengan Mengkomsumsi Tabet Fe.
Umur Komsumsi Nilai P
Tidak Patuh Patuh
Berisko 6 (85.7%) 1 (14.3%) 0,027
Tidak Berisiko 6 (33,3%) 12 (66,7%)
Total 12 (48%) 13 (52%)
Pendidikan Komsumsi Fe Nilai P
Tidak patuh Patuh
Menengah 10 (66.7%) 5 (33.3%) 0,029
Perguruan Tinggi 2 (20%) 8 (80%)
Total 12 (48%) 13 (52%)
Paritas Komsumsi Fe Nilai P
Tidak patuh Patuh
Primigravida (anak 1) 6 (66.7%) 3 (33.3%) 0,163
Multigravida (anak > 1 6 (37.5%) 10 (62.5%)
Total 12 (48%) 13 (52%)
Pendapatan Komsumsi Fe Nilai P
Tidak Patuh Patuh
≤ Rp. 1,2 juta 4 (80 %) 1 (20 %) 0,136
> Rp. 1,2 juta 8 (40%) 12 (60%)
Total 12 (48%) 13 (52%)
Kadar Hb Komsumsi Fe Nilai P
Tidak Patuh Patuh
Anemia (Hb < 11 gr/dl) 8 (80 %) 2 (20 %) 0,013
Tidak Anemia (Hb > 11 gr/dl) 4 (26,7%) 11 (73.3%)
534 | Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538
Total 12 (48%) 13 (52%)
Pengetahuan Komsumsi Fe Nilai P
Tidak Patuh Patuh
Rendah (< 65.14) 10 (71,4 %) 4 (28,6 %) 0,025
Tinggi (≥65.14) 2(18,2 %) 9 (81.8%)
Total 12 (48%) 13 (52%)
program indikator (Mardyanasari, 2020).
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel Pemeriksaan ini dilakukan pada ibu hamil
diatas didapatkan bahwa pada variabel umur sebanyak 25 orang, hasil pemeriksaan HIV,
kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) Sifilis dan Hepatitis B didapat hasil negatif.
dengan kategori cukup patuh mengkonsumsi Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.1
tablet besi (Fe) dibandingkan dengan tidak didapatkan bahwa usia adalah faktor yang
patuh mengonsumsi tablet besi (Fe) menggambarkan kematangan fisik, psikis dan
berpengaruh terhadap anemia pada ibu hamil sosial seseorang, sehingga membantu dalam
(< 0,05). Mayoritas tidak berisko dan patuh proses berpikir, semakin tua usia maka
mengkomsumsi tablet Fe berjumlah 12 semakin banyak pula pengetahuan
(66,7%). Pada tingkat pendidikan kepatuhan diperolehnya. Pada penelitian ini mayoritas
mengkomsumsi tablet Fe terbanyak adalah ibu hamil berusia antara 20 dan 35 tahun, dan
perguruan tinggi berjumlah 8 (80%). Pada termasuk dalam rentang usia reproduksi yang
variabel paritas patuh mengkomsumsi tablet baik untuk hamil, melahirkan dan menyusui.
Fe yang terbanyak adalah pada multigravida
berjumlah 10 (62.5%) dan Variabel Usia ibu dalam keadaan reproduksi sehat
pengatahuan yang mayoritas adalah pada saat hamil adalah kurang dari 20 > 35
pengetahuan tinggi berjumlah 9 (81.8%). tahun. Mereka lebih rentan terhadap anemia
dan melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah. Kepatuhan ibu hamil dalam
PEMBAHASAN menggunakan tablet Fe sering bermasalah
Pada penelitian ini, sebelum menyebarkan karena kepatuhan cukup sulit untuk
kuesioner tentang data anemia pada ibu hamil, diterapkan pada diri sendiri, apalagi untuk
peneliti melakukan survei triple eliminasi orang lain, sehingga semakin banyak ibu
pada responden. Hal ini merupakan bagian hamil yang kurang patuh dalam konsumsi zat
dari upaya program untuk menghentikan besi.
penularan langsung tiga penyakit menular— Temuan penelitian ini sebanding dengan
infeksi HIV/AIDS, sifilis, dan hepatitis B— penelitian yang terbit pada tahun 2019
dari ibu ke anak. Semua penyakit ini terkait dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan,
langsung dengan program kesehatan ibu dan Asupan Fe, dan Kepatuhan Mengonsumsi
anak (WHO, 2018). Penting bagi seluruh Tablet Fe Terhadap Anemia pada Ibu Hamil
perempuan hamil untuk berpartisipasi dalam di Wilayah Kerja Puskesmas Air Kota
Program Triple Eliminasi, yang berupaya Padang. (Rahmadhani, 2019). Berdasarkan
mengidentifikasi kasus dini infeksi HIV, pengolahan data dan distribusi frekuensi
sifilis, dan Hepatitis B pada perempuan tipikal, survei ibu hamil Puskesmas Air Kota
tersebut (Visser, 2019). Dalam kunjungan Padang menunjukkan bahwa mayoritas
tersebut, mungkin akan dilakukan (69,2%) responden berusia antara 20 hingga
pemeriksaan di puskesmas terdekat. 35 tahun
perawatan antenatal pertama, sebaiknya Pengetahuan ibu juga dipengaruhi oleh
sebelum usia kehamilan 20 minggu. Ibu faktor pendidikan saat ini. Dalam hal ini,
hamil yang datang setelah usia kehamilan 20 seseorang dengan pengetahuan yang lemah
minggu harus melakukan pemeriksaan dan atau kurang dapat menghambat
pengobatan sesegera mungkin. Triple perkembangan reaksinya sehubungan dengan
eliminasi pada ibu hamil menjadi salah satu penyerapan informasi dan penegnalan nilai-
program prioritas program kesehatan ibu dan nilai baru, sehingga sulit untuk memahami
anak (KIA) ditinjau dari cakupan target pendidikan kesehatan yang mereka berikan
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538 | 535

kepada petugas kesehatan dengan cara yang terhadap apa yang terjadi ketika individu
mempengaruhi kesehatan, pekerjaan merasakan suatu objek tertentu. Kelima
penerapan informasi ini dalam kehidupan indera tubuh manusia—penglihatan,
sehari-hari (Mulyani, 2017). Tingkat pendengaran, penciuman, rasa, dan
pendidikan ibu hamil mempengaruhi sentuhan—digunakan untuk penginderaan.
kesadaran mereka terhadap anemia. Hal ini Mayoritas pengetahuan manusia diperoleh
didukung oleh teori bahwa tingkat melalui pendidikan, pengalaman orang lain,
pendidikan ibu hamil dapat mempengaruhi budaya populer, dan lingkungan. Menurut
pengetahuan dan kesehatannya. Semakin Notoatmodjo, pengetahuan merupakan area
tinggi pendidikan kesehatan seseorang maka yang krusial bagi perkembangan tindakan
semakin tinggi kepercayaan dirinya, karena seseorang. Pengetahuan merupakan
dengan pendidikan yang rendah sulit untuk akumulasi dari pendidikan dan pengalaman
mengasimilasi, memikerkan dan memahami yang diperoleh generasi sebelumnya;
informasi yang diterima (Galaupa, 2019). semakin tinggi pendidikan yang dimiliki
Selain itu, pendidikan memiliki pengaruh seseorang, semakin tinggi pengetahuannya
terhadap penentuan nilai Hb. Pada penelitian tentang suatu mata pelajaran tertentu. 84
ini tingkat pendidikan berpengaruh terhadap Menurut Bloom (1980) dalam Notoatmodjo
terjadinya anemia. Semakin tinggi tingkat (2010), pengetahuan adalah wilayah
pendidikan maka semakin rendah resiko pembentukan perilaku dan kecenderungan
terjadinya anemia, karena tingkat pendidikan berperilaku. Oleh karena itu, penting untuk
menentukan mudah atau tidaknya seseorang mengedukasi ibu hamil tentang pil Fe.
mengolah dan memahami informasi gizi Menurut hipotesis peneliti, ibu percaya
yang diperoleh. Semakin baik pendidikan ibu bahwa pengetahuan hanya dapat diperoleh
hamil maka semakin baik mereka menerima pada tingkat pendidikan, yang menyebabkan
informasi yang mereka terima terutama kurangnya pengetahuannya. Namun,
tentang manfaat tablet Fe, karena hal ini pengetahuan juga dapat diperoleh dari
mempengaruhi komsumsi tablet Fe, karena sumber lain, seperti menonton TV, membaca,
hal ini mempengaruhi konsumsi tablet Fe dan mendengarkan para ahli kesehatan
oleh ibu hamil, karena ibu hamil melihat berbicara tentang temuan mereka. Kurangnya
manfaat tablet Fe untuk ibu hamil (Arisman, hemoglobin dalam darah dapat
2004). mengakibatkan masalah yang lebih serius
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi ibu selama kehamilan, persalinan, dan
terdapat pengetahuan tentang kinerja ibu pascapersalinan, yang dapat menyebabkan
hamil makan tablet Fe saat terjadi anemia aborsi, jika ibu kurang memahami kondisinya.
mayoritas baik-baik saja, sebanyak 9 Ketika seorang wanita menderita anemia,
responden (81.8%) minoritas berpengetahuan darahnya kekurangan sel darah merah yang
kurang 4 responden (28,6 %). Disini sehat untuk membawa oksigen ke
informasi erat kaitannya dengan pendidikan. jaringannya dan jaringan janin. Pemahaman
Semakin tinggi pendidikan ibu hamil maka seorang ibu akan pentingnya tablet zat besi
semakin mudah untuk mencerna informasi bagi dirinya dan janinnya, terutama bagi
tentang manfaat tablet Fe dan bahaya anemia kesehatannya agar selalu prima, akan sangat
pada masa kehamilan, sehingga ibu hamil berdampak pada kepatuhan ibu hamil dalam
berhati-hati dalam memilih dan menilai mengonsumsi pil zat besi
sesuatu yang baik untuk kesehatannya sendiri Hubungan Suplemen Tablet Fe Dengan
maupun yang baik untuk kesehatan. Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil
Mengetahui tentang tablet Fe dan manfaatnya Trimester III Di Puskesmas Air Dingin Kota
merupakan salah satu faktor yang mendorong Padang, yang menyatakan bahwa Suplemen
ibu untuk patuh dalam mengkonsumsi tablet Tablet Fe dengan Kadar Hemoglobin pada
Fe dan sebagian besar ibu hamil Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air
menggunakan tablet ini (Krisnawati,2015). Dingin Kota Padang diperoleh dari 64
Notoatmodjo mengatakan bahwa responden terdapat 26 responden (86,7%)
pengetahuan adalah hasil pemahaman dengan pengetahuan kurang dan pengetahuan
536 | Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538

baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan anemia pada ibu hamil. Sampel yang
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh digunakan adalah 120 orang yang berkunjung
Rizki. Sedangkan yang berperilaku positif dan mendapat perawatan di institusi
masing-masing mengetahui lebih sedikit kesehatan di wilayah operasional Puskesmas
sebanyak 4 responden (16,9%) dan Alalak Tengah. Data dikumpulkan melalui
mengetahui lebih banyak sebanyak 32 wawancara dengan kuesioner, dan uji chi-
responden (94,1%). Oleh karena itu, dapat square digunakan untuk mengevaluasi data
disimpulkan bahwa ibu akan memperbanyak menggunakan statistik univariat dan bivariat.
minum tablet Fe untuk meningkatkan tingkat Konsumsi suplemen zat besi dan pendidikan
pemahamannya. Sedangkan yang berperilaku merupakan faktor yang secara statistik
positif masing-masing mengetahui lebih mempunyai hubungan signifikan dengan
sedikit sebanyak 4 responden (16,9%) dan prevalensi anemia pada ibu hamil (p -nilai
mengetahui lebih banyak sebanyak 32 0,05) (Norfai, 2017)
responden (94,1%). Oleh karena itu, dapat
dikatakan semakin banyak pengetahuan yang
dimiliki seorang wanita, semakin tinggi KESIMPULAN
pengetahuannya maka dapat dikatakan Berdasarkan hasil analisis dan
semakin banyak pengetahuan yang dimiliki pembahasan penelitian Dapat disimpulkan
seorang wanita akan semakin banyak bahwa terdapat Hubungan yang signifikan
mengkonsumsi tablet Fe untuk menghindari antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dalam
anemia pada saat hamil (Rizki, 2017) Pencegahan Anemia Defisiensi Zat Besi
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dengan Mengkonsumsi Tablet Fe di
terdahulu yang di lakukan oleh Riza Puskesmas Simarimbun Kota
Anggrainy tahun 2017 dengan judul Pematangsiantar Tahun 2022. Hasil
“Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan
Hamil Dalam Pencegahan Anemia di adanya penyuluhan kepada ibu hamil terkait
Puskesmas Rumbai 2017” Temuan anemia serta pentingnya konsumsi tablet Fe
menunjukkan bahwa 28 responden, atau
51,9% dari mereka yang memiliki informasi
DAFTAR PUSTAKA
kurang, tidak memiliki sikap terhadap
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan.
pencegahan anemia, sementara hanya satu
Jakarta: EGC.
responden, atau 7,40% dari mereka yang
memiliki pengetahuan lebih, tidak memiliki Anggraini.R. Hubungan Pengetahuan
sikap terhadap pencegahan anemia. Dengan sikap ibu hamil dalam
Hubungan antara pengetahuan dan sikap pencegahan anemia. 2017.
terhadap pencegahan anemia diperiksa Abujilban S, Hatamleh R, Al-Shuqerat S.
melalui pengolahan data, dan dihasilkan The impact of a planned health
temuan chi-square dengan nilai P sebesar educational program on the compliance
0,014 0,05 yang menunjukkan adanya and knowledge of Jordanian pregnant
hubungan yang signifikan antara kedua women with anemia. Women Health.
variabel (Anggraini, 2017). 2019 Aug;59(7):748-759. doi:
Penelitian ini mendukung penelitian 10.1080/03630242.2018.1549644. Epub
sebelumnya yang dilakukan Norfai pada 2018 Dec 31. PMID: 30596538.
tahun 2017 berjudul Hubungan Konsumsi
Al-Jawaldeh, A.; Taktouk, M.; Doggui, R.;
Tablet Besi Fe dan Pengetahuan dengan
Abdollahi, Z.; Achakzai, B.; Aguenaou,
Kejadian Anemia pada 57 Ibu Hamil di
H.; Al-Halaika, M.; Almamary, S.;
Wilayah Kerja Puskesmas Alalalak Pusat
Barham, R.; Coulibaly-Zerbo, F.; dkk.
Kota Banjarmasin. Penelitian ini merupakan
Are Countries of the Eastern
survei analitik dengan metodologi cross-
Mediterranean Region on Track towards
sectional dengan tujuan untuk mengetahui
Meeting the World Health Assembly
dan menjelaskan hubungan penggunaan
Target for Anemia. A Review of
tablet Fe dengan pengetahuan prevalensi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538 | 537

Evidence. Int. J.Lingkungan. Res. Public Notoadmojo, (2014), Ilmu Perilaku


Health 2021, 18, 2449. Kesehatan, Edisi pertama, Rineka Cipta,
Jakarta, Indonesia.
Derso, T.; Abera, Z.; Tariku, A. Magnitude
and associated factors of anemia among Notoadmojo, S. 2007. Promosi Kesehatan
pregnant women in Dera District: A dan Prilaku Kesehatan, Jakarta, PT
cross-sectional study in northwest Rineka Cipta.Notoatmodjo, S. (2011).
Ethiopia. BMC Res. Notes 2017, 10, 359. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Galaupa, R. (2019). Evaluasi Pengaruhi
Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Norfai. hubungan konsumsi tablet besi (Fe)
Pengkonsumsian Tablet Fe . Jurnal dan pengetahuan dengan kejadian
Antara Kebidanan Vol. 2 No. 2 AprilJuni anemia pada ibu hamil. 2017.
Tahun 2019, 96-103. Proverawati, A (2013). Anemia dan Anemia
Husaini dan Karyadi, 2003. Prinsip Dasar kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. (2018).
Jakarta. Jakarta: Badan Penelitian dan
Hariani.R.R. pengaruh pemberian tablet zat Pengembangan Kesehatan Kementrian
besi (Fe) terhadap peningkatan kadar Kesehatan RI.
hemoglobin 59 pada ibu hamil yang Rahmadhani, W. (2019). Hubungan Tingkat
anemia. J midwifwry selence. 2017;vol.1 Pengetahuan, Asupan Fe Dan Kepatuhan
Kesehatan K. profil kesehatan indonesia. In Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe
jakarta; 2017. Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Anak
Krisnawati, desi Ari Madi Yanti, Apri
Air Kota Padang Tahun.
Sulistianingsih. (2015). Faktor-faktor
terjadinya anemia pada ibu primigravida Rizki.f D. hubungan suplemen tablet Fe
di wilayah kerja puskesmas tahun 2015. dengan kadar hemoglobin pada ibu
STIKES Peringsewu Lampung. hamil trimester III dipuskesmas air
dingin kota padang. 2017.
Mulyani, S. (2017). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga
Terhadap Kepatuhan Ibu hamil Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi.
Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. JMJ Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Volume 5 Nomor 2 November 2017,
151-163. Suhartatik, dkk. 2019. Hubungan
Pengetahuan Dengan Kejadian Anemia
Nahrisah, P.; Somrongthong, R.; Pada Ibu Hamil Di Puskesmas
Viriyautsahakul, N.; Viwattanakulvanid, Tamalanrea. Jurnal Ilmiah Kesehatan
P.; Plianbangchang, S. Effect of Diagnosis.
Integrated Pictorial Handbook Education
and Counseling on Improving Anemia World Health Organization. (2018). Regional
Status, Knowledge, Food Intake, and Framework for the Triple Elimination of
Iron Tablet Compliance among Anemic Mother-to-child Transmission of HIV ,
Pregnant Women in Indonesia: A Quasi- Hepatitis B and Syphilis in Asia and the
Experimental Study. J. Multidiscip. Pacific 2018 – 2030. May 2017, 1 OF 1-
Healthc. 2020, 13, 43–52. 20.
Mardyanasari dan Ratnaningsih, 2020. Upaya Visser, M., Van Der Ploeg, C. P. B., Smit, C.,
Promosi Kesehatan Untuk Pencegahan Hukkelhoven, C. W. P. M., Abbink, F.,
Hiv/Aids Pada Kehamilan. Van Benthem, B. H. B., & Op De Coul,
http://prosiding.respati.ac.id/index.php/P E. L. M. (2019). Evaluating progress
SN/article/viewFile/317/309. towards triple elimination of mother-to-
child transmission of HIV, syphilis and
hepatitis B in the Netherlands. BMC
538 | Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.14 No.2 (2023) 528-538

Public Health, 19(1), 1–9.


https://doi.org/10.1186/s12889-019-
6668-6.
Zarianis. 2006. Efek Suplementasi Besi
Vitamin C dan Vitamin C terhadap
Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar
yang Anemia Di Kecamatan Sayung
Kabupaten Demak. Semarang :
Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai