Anda di halaman 1dari 26

KEPATUHAN

(COMPLIANCE)

Dosen : Prof. Dr. dr. Masrul, M.Sc., SpGK

OLEH

Septia Suherlis / 2220332007


Agnestya Nurul Fergita / 2220332017
Dyan Permata Rachim / 2220332002
Besty Berliana / 2220332003

S2 Kebidanan Fakultas Kedokteran


Universitas Andalas
2022/2023
PEMBAHASAN
• PENGERTIAN
• KLASIFIKASI KEPATUHAN
• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN
• FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN
• DAMPAK KETIDAKPATUHAN
• PENTINGNYA KEPATUHAN
• CARA MENINGKATKAN KEPATUHAN
PENGERTIAN COMPLIANCE (KEPATUHAN)

Tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan


perilaku yg disarankan oleh dokter / tenaga medis.

Kepatuhan didefinisikan sebagai sikap aktif, sukarela, keterlibatan


kolaborasi pasien dalam menerima perilaku (regimen terapi, diet,
atau perubahan gaya hidup sesuai saran medis yang diberikan
kepadanya) untuk menghasilkan outcome therapy.
KLASIFIKASI KEPATUHAN PASIEN
Karena jangka waktu pengobatan yang ditetapkan berbeda maka terdapat beberapa
kemungkinan pola kepatuhan pasien/klien yang dibedakan menjadi :

1. Kepatuhan Penuh (total compliance)


2. Kurang Patuh (defaulting)
3. Tidak Patuh (non compliance)
1. Kepatuhan penuh (total compliance)

Pasien melaksanakan semua Dalam konteks penelitian,


yang disarankan oleh dokter semua subjek melakukan
atau petugas medis dengan benar semua
intervensi yang disarankan
oleh peneliti

Pada keadaan ini penderita tidak hanya berobat secara teratur sesuai batas
waktu yang ditetapkan melainkan juga patuh memakai obat secara teratur
sesuai petunjuk.
2. Kurang Patuh (Defaulting)
• Dalam konteks defaulting berarti pasien tidak menjalankan sepenuhnya sesuai
dengan yang diperintahkan oleh dokter atau tenaga kesehatan

• Dalam pengobatan, pasien defauting tidak meminum obat secara teratur


3. Tidak Patuh (Non Compliance)
 Yaitu penderita yang putus berobat atau tidak menggunakan obat sama sekali.

 Dalam penelitian, subjek yang dikategorikan non compliance berarti tidak melaksanakan
intervensi yang disarankan oleh peneliti
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN

 Faktor yang kurang prediktif

 Karakteristik demografis
 Etnisitas
 Jenis kelamin
 Usia

Faktor yang paling berpengaruh:


 Kompleksitas pengobatan
 Efikasi pasien sendiri
 Dukungan sosial
 Pengetahuan tentang penyakit
 Alternatif pengobatan
 Biaya
 Gaya hidup pasien
Faktor yANg mempengAruhi tINGkAT kepatuhan
(Penderita atau Individu)

Sikap/motivasi ingin sembuh


Motivasi atau sikap yang paling kuat adalah dalam diri individu
sendiri. Motivasi individu ingin tetap mempertahankan
kesehatannya sangat berpengaruh pada faktor - faktor yang
berhubungan dengan perilaku penderita dalam kontrol penyakitnya.

Keyakinan untuk sembuh


Merupakan dimensi spritual yang dalam menjalani kehidupan.
Penderita yang berpegang teguh terhadap keyakinannya akan
memiliki jiwa yang tabah dan tidak mudah putus asa serta dapat
menerima keadaannya.
Dukungan petugas kesehatan

Dukungan petugas kesehatan merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku
kepatuhan. Dukungan tenaga kesehatan dapat mempengaruhi perilaku pasien dengan cara
menyampaikan antusias mereka terhadap tindakan tertentu dari pasien, dan secara terus
menerus memberikan penghargaan yang positif bagi pasien yang telah mampu beradaptasi
dengan program pengobatannya.
DAMPAK KETIDAKPATUHAN
1. Memperpanjang perawatan di rumah sakit
2. Meningkatkan kompleksitas penyakit
3. Memperpanjang waktu sembuh
4. Meningkatkan keparahan penyakit
5. Untuk obat seperti antibiotik, beresiko menimbulkan resistensi obat
6. Meningkatkan biaya pengobatan
7. Dampak ketidakpatuhan dalam riset adalah tidak tercapai outcome
yang diinginkan karena intervensi yang dilakukan tidak sesuai dengan
ketentuan
PENTINGNYA KEPATUHAN
• Tingkat kepatuhan berhubungan erat dengan banyak penyakit
• Kepatuhan berkaitan dengan komponen pasien minum obat sesuai resep
• Menghindari atau meminimalisir dampak
• Dalam riset : kepatuhan penting dalam intervensi yang dilakukan baik subjek maupun peneliti
dalam penelitian
CARA MENINGKATKAN KEPATUHAN
• Memberikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya kepatuhan untuk mencapai
keberhasilan pengobatan, sehingga timbul kemauan dari pasien sendiri

• Adanya dukungan dari pihak keluarga, teman dan orang – orang disekitarnya untuk selalu
mengingatkan pasien, agar teratur minum obat demi keberhasilan pengobatan.

• Tenaga kesehatan harus menunjukan kepada pasien kemasan obat yang sebenarnya atau dengan
cara menunjukan obat aslinya.

• Memberikan keyakinan kepada pasien akan efektivitas obat dalam penyembuhan dan Memberikan
informasi resiko ketidakpatuhan
Aspek-Aspek Kepatuhan
Morisky (1986) kepatuhan minum obat terdiri atas beberapa aspek :

Forgetting, yaitu sejauh mana pasien


melupakan jadwal untuk meminum obat.

Carelessness, yaitu sikap mengabaikan yang


dilakukan pasien dalam masa pengobatan,
seperti melewatkan jadwal meminum obat.

Stopping the drug when feeling better, or starting


the drug when feeling worse, yaitu penghentian
pengobatan tanpa sepengetahuan dokter atau
penyedia kesehatan lainnya.
Tingkat Kepatuhan

Minum Obat Secara Teratur dan Benar

Patuh Menyelesaikan Pengobatan Sesuai Anjuran Petugas

Tidak Lalai Dalam Berobat


Indikator Kepatuhan & Ketidakpatuhan
Patuh Tidak Patuh
• Kurangnya pengawasan, pendampingan pada saat
pasien minum obat tidak dilakukan oleh keluarga pasien
• Kemandirian pasien minum sehingga tidak diketahui secara pasti kelangsungan
obat pasien pada saat minum obat.
• Sesuai dosis yang diberikan • Kurangnya pengawasan, pendampingan pada saat
pasien minum obat tidak dilakukan oleh keluarga pasien
• Kedisiplinan minum obat sehingga tidak diketahui secara pasti kelangsungan
pasien pada saat minum obat.
• Ketepatan waktu minum • Kurangnya informasi, disebabkan oleh kegagalan
obat profesional kesehatan dalam memberikan informasi
• yang lengkap karena profesional kesehatan
Pendampingan keluarga menggunakan istilah-istilah medis yang kurang
dimengerti oleh pasien serta banyaknya instruksi yang
diberikan.
METODE KEPATUHAN

Kepatuhan untuk minum obat sangat mempengaruhi


keberhasilan terapi, baik pada penyakit akut maupun
penyakit kronis yang membutuhkan terapi jangka
panjang.

Langsung

Kepatuhan
Minum obat

Tidak Langsung
Instrumen Pengukuran Kepatuhan
 Brief Medication Questionnaire
 Hill-bone Compliance Scale
 8 item Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8)
 Medication Adherence Questionnare
 The Self-Efficacy for Appropriate Medication Use Scale (SEAMS)
 Medication Adherence Report Scale (MARS)
Instrumen Pengukuran Kepatuhan
Cara Meningkatkan Kepatuhan
Kesimpulan
• Aspek keyakinan (beliefs) akan mempengaruhi kebiasaan
(behaviour) terhadap kepatuhan. Pasien akan melakukan segala
upaya sebagai bentuk kepatuhan apabila telah terbentuk
keyakinan dari dirinya

• Untuk merubah dua aspek diatas, tenaga kesehatan diharuskan


menerapkan komunikasi yang baik (provide comunication)
dengan memberikan konseling sejelas-jelasnya kepada pasien
sehingga akan terbentuk rasa percaya (trust) dari pasien
terhadap intervensi yang akan diberikan atas dirinya.
Referensi…
Adriani. 2022. Kepatuhan Minum Obat Antiretroviral pada ODHA. Yogyakarta: Bintang Semesta Media.

Atreja, A., N. Bellam, dan S. R. Levy. 2005. Strategies to Enhance Patient Adherence: Making It Simple. Medscape General
Medicine 7(1).

Muhlisa. 2018. Kepatuhan Medikasi Penderita Diabetes Mellitus Berdasarkan Teori Health Belief Model (Hbm) Di
Diabetes Center Kota Ternate. Politeknik Kesehatan Ternate.

Niven, N, 2002. Psikologi Kesehatan, Pengantar untuk perawat dan Profesional Kesehatan Lain. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

Notoatmodjo S. 2013. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Ulfa, Ninik Mas. Dan Nugroho, Imam. 2021. Metode Dalam Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Oral Antidiabetes Dan
Oral Antihipertensi Pada Pasien Lansia. Gresik : Graniti.

Windi Chusniah Rachmawati, S,KM., M.Kes. 2019. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Malang : Wineka Media
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai