MINGGU 5
MUTIARA PRIMA DIANA
1710312038
Dasar Pemilihan Obat yang tepat dan
rasional (termasuk pemilihan terapi
tunggal atau kombinasi)
◦ Penggunaan Obat Rasional (WHO) adalah
apabila pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai
dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang sesuai dan dengan biaya yang terjangkau oleh
dirinya dan kebanyakan masyarakat.
PENILAIAN
KONDISI
PASIEN
TEPA WASPADAKEPATUHAN
T ESO PASIEN
The
The
Facilities Safety Health Care
Worker
The The
Environment Business
Tahap Pengembangan Obat (uji
preklinik sampai monitoring
pemasaran obat)
Monitoring Efek Samping
Pengobatan (follow up terapi
dan eso)
DEFINISI E.S.O (WHO)
Tiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan, yang terjadi pada dosis yang
digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi
MONITORING EFEK SAMPING OBAT
2. Kelainan genetik
- Reaksi akibat perubahan farmakokinetik obat
- Reaksi akibat perubahan respons jaringan
D. INTERAKSI OBAT
Reaksi terjadi akibat interaksi lebih dari satu macam
obat yang diberikan pada saat yang sama
FAKTOR YANG MENENTUKAN KEJADIAN ESO
1. FAKTOR OBAT
- efek sitotoksik dalam dosis terapi
- obat dengan “margin of safety” yang sempit
- perubahan formulasi
- perubahan fisik obat
2. FAKTOR PENDERITA
- kelainan genetik
- keadaan umum penderita
- penyakit yang menyertai
FAKTOR YANG MENENTUKAN KEJADIAN ESO (lanjutan)
3. FAKTOR PEMBERI OBAT
- penggunaan yang berlebihan
- interaksi obat
5. FAKTOR REGULASI
- peraturan yang terlalu longgar dalam hal:
pengadaan, distribusi, penyimpanan, penandaan dan
penggunaan
TUJUAN MESO
A. LANGSUNG DAN SEGERA
PERUSAHAAN FARMASI
Pengamanan investasi yang telah ditanamkan dalam pengembangan dan
penelitian obat baru → berdampak pada keamanan obat
SISI AKADEMIK
Menguji suatu hipotesis → analisa struktur kimia obat atau golongan obat
Misal: MESO Cimetidine dilakukan karena struktur kimianya mirip dengan
Methiamide yang telah ditarik karena menyebabkan agranulositosis
CARA MONITORING ESO
1. LAPORAN INSIDENTAL
- biasanya dikemukakan pada pertemuan-pertemuan di RS atau laporan
kasus di majalah
- tidak dapat tersebar dengan cepat karena tidak ada organisasi nasional
yang mengatur
- pengendalian ESO yang diduga, sangat tergantung pada motivasi
masing-masing klinikus
2. LAPORAN SUKARELA
- dikoordinir oleh pusat
- disebut “laporan spontan”
- diminta melaporkan ESO pada praktek sehari-hari
3. LAPORAN INTENSIF di RS
- kelompok dokter, perawat terlatih, ahli farmasi mencari dan
mengumpulkan ESO
- populasi tertentu dan terbatas di RS
- data yang terkumpul dianalisa oleh tim ahli
CARA MONITORING ESO
4. LAPORAN LEWAT CATATAN MEDIK
- pengumpulan data melalui riwayat penyakit serta pengobatan
yang diterima dari bermacam sumber
- mungkin dikerjakan di tempat dimana pelayanan medik yang
lengkap, terorganisir baik dan fasilitas komputer yang canggih
5. LAPORAN WAJIB
- ada peraturan yang mewajibkan setiap petugas kesehatan
melaporkan ESO di tempat tugas atau praktek sehari-hari
FORMULIR MESO
◦ Identitas pasien
◦ Reaksi yang terjadi
◦ Obat yang diberikan
◦ Kronologis timbulnya efek samping
◦ Semua obat yang digunakan
◦ Faktor resiko
◦ Nama dan alamat pelapor
APA YANG HARUS DILAPORKAN
Setiap kejadian ESO walau masih dugaan,
bila ragu-ragu lebih baik melapor dari pada
tidak melapor sama sekali.
3. UMUR
ESO mudah terjadi pada individu dengan umur dangat muda atau sangat tua karena:
- Fungsi fisiologis alat tubuh belum sempurna atau sudah tidak sempurna
- Penurunan kapasitas ikatan protein, terutama obat-obatan yang bersifat asam
- Perubahan distribusi obat
- Sensitivitas jaringan berbeda
- Perubahan homeostatis
→ perlu dosis obat yang lebih kecil daripada dosis dewasa
FAKTOR PENENTU ESO
4. PENYAKIT dan VARIABEL KEADAAN PATOFISIOLOGIS TUBUH
Dapat terjadi karena ada perubahan:
- Pengaturan farmakokinetik
- Sensitivitas jaringan
Misalnya: pada pasien ginjal, saat kehamilan dan penyakit hati
5. JENIS KELAMIN
ESO lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Mungkin disebabkan:
- Kasus ESO pada wanita kebanyakan berasal dari bagian ObsGyn
- Wanita cenderung lebih banyak menggunakan obat dibandingkan pria
- Adanya perbedaan hormon kelamin
jika obat (atau, lebih luas lagi, intervensi kesehatan) yang akan dibandingkan
memberikan hasil yang sama, serupa, atau setara - atau dapat diasumsikan
setara.
Beberapa istilah yang dipahami :
6) Melakukan analisis efektivitas-biaya (AEB)
Didominasi :
Suatu obat yang menawarkan efektifitas rendah dan harga tinggi
yang memberikan efektivitas biaya yang rendah
Dominasi
Suatu obat yang menawarkan efektifitas tinggi dan harga rendah
yang memberikan efektivitas biaya yang tinggi
Tukaran (Trade-off)
Kondisi dilakukan pemilihan antara intervensi/strategi yang
tersedia karena memiliki biaya dan pengobatan yang sama dan
sebanding (sama- sama tinggi atau rendah)
Rasio Inkremental Efektifitas Biaya
Ukuran biaya tambahan untuk setiap perubahan satu unit
efektivitas - biaya
Sebelum melakukan AEB, beberapa tahap penghitungan harus
dilakukan, yaitu:
• Penghitungan rasio efektivitas-biaya rerata pengobatan (REB—
average cost-effectiveness ratios, ACER)
• Menetapkan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel Efektivitas-
Biaya atau Diagram Efektivitas-Biaya Melakukan perhitungan
RIEB sesuai dengan posisi yang telah ditentukan.
7) Interpretasi Hasil
• Obat yang didominasi oleh obat lain bukan merupakan alternatif yang layak dipilih
• Untuk alternatif obat yang memerlukan perhitungan RIEB, hasil perhitungan yang diperoleh
merupakan gambaran besarnya biaya lebih yang harus dikeluarkan jika dilakukan pemindahan
dari obat standar ke alternatif.
Farmako Klinik
Penulisan Resep yang Benar
(termasuk perhitungan dosis)
TERAPI FARMAKOLOGI
◦ Terapi Farmakologi diwujudkan dalam
bentuk peresepan atau penulisan obat
dalam resep.
◦ Peresepan yang baik idealnya mendekati
penulisan resep yang Rasional.
PENULISAN RESEP YANG
TEPAT DAN RASIONAL
◦ Penulisan resep yang tepat dan rasional
merupakan penerapan berbagai ilmu
banyak variabel yg harus diperhatikan
◦ Variabel yang harus diperhatikan :
1. Unsur Obat
2. Kombinasi Obat
3. Penderita
PENULISAN RESEP YANG
TEPAT DAN RASIONAL
◦ Rasional : Rasio kemanfaatan lebih besar dari pd resiko efek samping yg ditimbulkan obat.
◦ Penulisan resep yg rasional tdp motto :
- Tepat Obat
- Tepat Dosis
- Tepat Bentuk sediaan
- Tepat Penderita
- Tepat Indikasi
DAMPAK PERESEPAN YG
TIDAK RASIONAL
◦ Bertambahnya kemungkinan toksisitas obat
yg diberikan.
◦ Tjd interaksi obat satu dg obat lain.
◦ Tidak tercapai efektifitas obat yg dikehendaki
◦ Meningkatkan biaya pengobatan penderita
PENGERTIAN UMUM RESEP
◦ Resep adalah permintaan tertulis
dokter, dokter gigi, dokter hewan
kpd Apoteker di Apotek utk
membuatkan obat dalam bentuk
sediaan ttt & menyerahkan kpd
penderita
◦ Satu resep Satu penderita
PENGERTIAN UMUM RESEP
◦ Dokter umum & spesialis tdk ada
pembatasan jenis obat yg diberikan
pd Pasien.
◦ Dokter gigi jenis obat yg
b’hubungan dg penyakit gigi.
◦ Dokter hewan resep utk
keperluan hewan
KERTAS RESEP
◦ Resep ditulis diatas kertas resep dg ukuran
panjang 15-18 cm dan lebar
10-12 cm.
◦ Permintaan obat melalui telepon hendaknya
dihindari !!!
◦ Resep utk penderita hendaknya dibuat
rangkap dua, satu utk pasien, satu lagi untuk
dokumentasi dokter.
MODEL KOP RESEP YANG
LENGKAP
1. Nama & alamat dokter, SIP, No. tlp,
jam & hari praktek
2. Nama kota serta tanggal resep ditulis
dokter
3.Tanda R/ atau recipe berarti “ harap
diambil” Supersriptio
Dr. Hartono
Jl. Durian 1
Surabaya
SID : …. SIP : ……………………………..
R/
MODEL RESEP YANG LENGKAP
4. Nama setiap jenis/bahan obat
a. Obat pokok (remedium cardinale)
mutlak harus ada
b. Bahan pembantu (adjuvan)
bantu kerja obat pokok, # wajib
c. Corrigens (Coloris, Saporis, Odoris)
d. Konstituen (Air, Laktosa, Vaselin)
MODEL RESEP YANG LENGKAP
5. Jumlahnya obat/bahan obat
a. Jumlah dinyatakan dalam satuan berat
(mcg, mg, g) untuk bhn padat
b. Jumlah obat dinyatakan dalam satuan isi
(ml, liter, tetes) untuk cairan.
c. Penulisan angka tanpa keterangan lain
“gram”
MODEL RESEP YANG LENGKAP
6. Cara pembuatan atau bentuk
sediaan yg dikehendaki Subscriptio.
◦ misalnya m.f.l.a Pulv = buat sesuai
aturan pembuatan obat puyer
◦ Ungt = salep
◦ Potio = sirup
◦ Caps = kapsul
MODEL RESEP YANG LENGKAP
7. Aturan pemakaian obat oleh Px umumnya
ditulis dg bahasa latin, aturan pakai
ditandai dg Signatura disingkat S.
8. Nama penderita dibelakang kata Pro :
a. Pasien Dewasa : Tn, Ny, Nn, Bpk, Ibu
diikuti nama)
b. Anak (An), Bayi (By)
c. Lengkapi dengan alamat
MODEL RESEP YANG LENGKAP
9.Tanda tangan atau paraf dokter yg
menulis resep
◦ Khusus Obat gol Narkotika hrs
dibubuhi tanda tangan lengkap dr.
◦ Dalam satu kertas resep tdd > 1 R/
dipisah dg tanda # dan tiap R/ diparaf
atau ditandatangani
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
OBAT
◦MANFAAT (Efficacy)
◦KEAMANAN (Safety)
◦HARGA (Cost)
◦KESESUAIAN (Suitability)
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
BENTUK SEDIAAN
1. Faktor Karateristik Bahan Obat
2. Faktor Penderita
PERTIMBANGAN
PENENTUAN DOSIS
◦ Dosis Terapi
◦ Dosis Px Anak
◦ Dosis Px Lansia
◦ Dosis Px Obesitas
DOSIS OBAT UNTUK ANAK
UMUR BERAT BADAN (KG) DOSIS ANAK THD DWS
Bayi Prematur 1,13 2,5-5 %
1,81 4-8 %
2,27 5-10 %
Bayi Baru Lahir 3,18 12,5 %
2 bulan 4,54 15 %
4 bulan 6,35 19 %
12 bulan 9,98 25 %
3 tahun 14,97 33 %
7 tahun 22,68 50 %
10 tahun 29,94 60 %
12 tahun 35,52 75 %
14 tahun 54,43 80 %
Dr. Hartono
Jl. Durian 1
Surabaya
SID : …. SIP : ……………………………..
Surabaya, 1 April 2008
R/ Tiamfenicol 200 mg
Glucosa q.s
m.f.l.a pulv dtd No. X
S. 3 dd pulv I
#####
R/ Parasetamol Syr No. I Fl
S. 3 dd cth I
Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet