ANGGOTA:
1. Dara Maylisa Putri (20031059)
2. Masyithah Imania (20031079)
3. Puteri Nilam Sari (20031093)
01
BASIDIOMYCOTA
PENGERTIAN
Basidiomycota merupakan fungi yang mampu
menghasilkan basidia dengan basidiospora.
BASIDIOMYCOTA
• Phallus indusiatus
Ciri-cirinya
Basidiocarp memiliki bau yang tidak enak
Saprofit pada tanaman telah mati
Basidiocarp biasanya tumbuh dalam tanah
• Cyathus striatus
Ciri-cirinya
Basidiocarp memiliki bau yang tidak enak
Saprofit pada tanaman telah mati
Basidiocarp biasanya tumbuh dalam tanah hanya sedikit yang
muncul dipermukaan tanah
Biasanya hidup di batang pohon atau pohon yang telah lapuk
c. Teliomycetes
Karakteristik dari kelas ini adalah tidak membentuk basidiocarp,
merupakan parasite pada berbagai tanaman berpembuluh. Basidium
yang dihasilkan bersekat linear yang terbagi menjadi 4 sel. Kelas ini juga
menghasilkan spora seksual yang disebut teliospore binukleat,
berdinding tebal dan merupakan spora dorman. Contoh spesies yang
termasuk kelas ini antara lain:
• Puccinta graminis
Ciri-cirinya
Bersifat parasite pada tanaman yang berpembuluh
Tidak membentuk basidiocarp
Menimbulkan bercak-bercak bewarna coklat pada tanaman
yang diserangnya
Ustilago maydis
• Ustilago maydis
Ciri-cirinya
Bersifat parasite pada tumbuhan yang ditempatinya
Penyebab penyakit gosong bengkak pada jagung
Teksturnya halus
• Hemileia vastatrix
Ciri-cirinya
Menyebabkan penyakit krat daun kopi
Uredospore seperti tepung bewarna kuning tua
Gymnosporangium sabinae
• Gymnosporangium sabinae
Ciri-cirinya
Bersifat parasite terhadap tanaman yang di tompangi
Memerlukan dua tanaman inang untuk pembangunan
Pertumbuhan seperti labah-labah
• Urocystis cepulae
Ciri-cirinya
Bersifat parasite terhadap inang yang ditompanginya
Tidak membentuk basidiocarp
Menghasilkan teliospore bewarna hitam
Hifa ramping, septate dan bergulung
02
Lichenes
PENGERTIAN
Lichenes adalah organisme tingkat rendah yang termasuk Divisio
Thallopyhta dan merupakan simbiosis antara fungi dan alga.
Lichenes dari cara hidupnya bersifat ototrofik, karena mampu
melakukan fotosintesis yang diperankan oleh alga penyusun
lichens tersebut.
A. Ciri-ciri Lichenes
Tidak membutuhkan syarat-syarat hidup yang tinggi
Tahan terhadap kondisi kekurangan air dalam jangka waktu yang lama
Tahan terhadap panas terik
Jika cuaca panas, Lichens akan berubah warna seperti kekeringan, tetapi tidak mati. Jika
disirami air maka Lichens akan hidup kembali
Pertumbuhan thalus sangat lambat
A. Ciri-ciri Lichenes
Hidup di lingkungan yang “keras” terpapar pada suatu permukaan yang datar,
dinding, atap, dahan/ranting pohon dan material buatan manusia lainnya
seperti gelas, logam dan lain-lain.
Lichens dapat dijumpai secara luas di daerah yang lembab, dataran tinggi,
daerah artik sampai tropik. Tumbuhan ini dapat ditemukan pada permukaan
tanah, daun, batu, kulit kayu, pohon, dipinggir sungai maupun tepi pantai
B. Morfologi Lichenes
Morfologi Lichenes dapat dikategorikan menjadi empat pola
bentuk, yaitu :
Krustosa, yang hidup secara merapat sekali pada substratnya
Foliosa, yaitu kelompok lichens yang seolah-olah mempunyai
tepi semacam daun yang timbul dari substratnya
B. Morfologi Lichenes
Frutikosa, yakni kelompok lichens yang tumbuh mencuat
dari substratnya
Squamulosa, Jenis Lichen ini memiliki struktur lobus
menyerupai sisik, dengan ukuran lobus yang kecil dan
saling tumpang tindih.
C. Struktur tubuh Lichenes
Struktur tubuh Lichenes berbentuk talus, bagian luar merupakan miselium, dan bagian
dalam tersusun atas hifa. Di antara miselium dan hifa jamur terdapat sel-sel Algae, yaitu :
Bagian dari Algae disebut phicobiont yaitu dari divisi Cyanophyta dan Chlorophyta.
Bagian Fungi disebut mycobiont yaitu dari divisi Ascomycotina dan Basidiomycotina.
C. Struktur tubuh Lichenes
Struktur sel-sel alga terdiri dari :
Korteks bagian atas
Lapisan Algae
Medulla
Korteks bagian bawah
D. Klasifikasi Lichenes
Berdasarkan fungi yang menyusunnya Lichenes dapat dibagi menjadi 2 kelas yaitu :
1. Kelas AscoLichenses
a) Dermatocarpon miniatum W. Mann. Lich. Bahem
Dermatocarpon miniatum W. Mann. Lich. Bahem bentuknya bulat seperti piring
spesies ini termasuk dalam tife morfologi foliose karena sifatnya yang tidak menempel erat
pada substrat yang di tumbuhinya dan mudah dipisah
D. Klasifikasi Lichenes
b) Verrucaria ningrescens Schwabische Alb, Germany
Usnea barbata (L.) Weber ex F.H. Wigg merupakan jenis lichen yang memiliki
talus dengan tipe fruticose, berwarna hijau muda dengan bentuk morfologi tubuh
bergelombang. Seluruh bagian talus bercabang-cabang, bentuk talus halus dan
permukaan talus bertepung. Panjang koloninya 42 cm. Jenis lichen ini termasuk ke
dalam famili Parmeliacea.
D. Klasifikasi Lichenes
d) Verrucaria ningrescens Schwabische Alb, Germany
Parmelia sulcata Lecanora helva adalah lichen yang mempunyai warna hijau
bintik hitam, talus dengan tipe foliose dengan bentuk morfologi tubuh
bergelombang. Bentuk talus seperti tepung dan permukaan talus bertepung. Panjang
koloninya 5 cm. Jenis lichen ini termasuk ke dalam famili Parmeliaceae.
D. Klasifikasi Lichenes
e) Claonia cristatella Tuck
Claonia cristatella Tuck. merupakan jenis lichen yang memiliki talus dengan
tipe fruticose, berwarna hijau keputihan dengan bentuk morfologi tubuh bertumpuk.
Ujung talusnya memiliki pentolan bulat berwarna merah, bentuk talus kasar dan
permukaan talus
2. Kelas Basidioomycenes
a. Cora pavonia Lucking, E. Navarro & Sipman
Mirip seperti Dermato carpon miniatum sama-sama termasuk dalam tipe morfologifoliose
karena mudah di pisahkan dari substratnya. Akan tetapi ia hidup secara berkelompok dalam
jumlah yang sangat banyak. Kebanyakan mempunyai talus berbentuk lembaran-lembaran.
Pada tubuh buah terbentuk lapisan hymenium yang mengandung basidium, yang sangat
menyerupai tubuh buah Hymenomycetalus.
Berdasarkan substrat tempat tumbuhnya Lichens dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Corticolous
Corticolous merupakan Lichens yang tumbuh dipermukaan pohon atau jenis Lichens yang
hidup pada kulit pohon. Jenis ini sangat terbatas pada daerah tropis dan subtropics, yang
sebagian besar kondisi lingkungannya lembab. Biasanya terdiri dari spesies fruticose dan
pohon tergantung pada kestabilitas pohon tersebut, tekstur, pH dan ketersediaan air
Contoh spesies:
Evernia Parmelia
Usnea
Berdasarkan substrat tempat tumbuhnya Lichens dibedakan menjadi 3 yaitu:
2. Saxicolous
Tumbuh di permukaan batu, jenis ini sangat tergantung tipe batu dan menempel pada substrat
yang padat dan di daerah dingin, spesiesnya seperti Caloplecta, Aspicilia tumbuh diatas
permukaan batu akik. Spesies Verrucaria dapat ditemukan di daerah bebatuan disumur. Lepraria,
komunitas cystocoleus dapat ditemukan di permukaan batu silika. Tipe batu dan pH merupakan
faktor penting yang bertanggung jawab atas pembentukan koloni dan komunitas Lichens,
D. Klasifikasi Lichenes
Contoh spesies:
Caloplecta Aspicilia
Verrucaria Lepraria
Berdasarkan substrat tempat tumbuhnya Lichens dibedakan
menjadi 3 yaitu:
3. Terricolous
reproduksi aseksual.
Fragmentasi dari talusnya merupakan cara reproduksi aseksual.
basidiokarp.
F. Ekologi atau Habitat Lichenes
Tumbuh di batang pohon, tanah, batuan, dinding atau substrat lainnya dan dalam berbagai
macam kondisi lingkungan, mulai dari daerah gurun sampai daerah kutub. Lichenes
tumbuh sangat lambat, bahkan hanya beberapa sentimeter dalam setahun. Lichenes
tumbuh tidak hanya dipepohonan tetapi tumbuh diatas permukaan tanah misalnya di
daerah Tundra. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam
pembentukan tanah, Lichenes bisa hidup di bebatuan atau pada cadas di bebatuan.
G. Peranan Lichenes
Digunakan untuk bahan baku antibiotic untuk menyembuhkan penyakit
Minyak yang dihasilkan ekstrak Lichenes digunakan untuk parfum dan sabun