Anda di halaman 1dari 21

12/06/20 02:37

Apakah manusia itu ?

 Manusia diciptakan untuk mengemban


tugas-tugas pengabdian kepada penciptanya.

12/06/20 02:37
Manusia menurut pandangan
Ilmiah dan Filsafat.
 Manusia seutuhnya (animal symbolicum)
 Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
untuk menyatakan pikiran sebagai milik manusia yang unik (animal
rationale)
 Hewan yang menpunyai kemampuan untuk mengunakan simbol-simbol
untuk menkomunikasikan pikiranya (animal sociale)
 Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
untuk menalar dan menyadari sebagai pribadi yang menalar.
 Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
untuk mengkombinasikan unsur-unsur yang menghasilkan suatu yang
kreatif.
 Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
maka dapat mengadakan perbedaan moral.
 Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol
dapat menyadari diri sendiri sebagai pribadi.

12/06/20 02:37
Manusia sebagai Mahluk
Individu
 Perbedaan fisik.
 Perbedaan sosial.
 Perbedaan kepribadian.
 Perbedaan kecakapan dan kepandaian.

12/06/20 02:37
Manusia sebagai Makhluk Sosial

 Tidak ada manusia yang mampu hidup tanpa


bantuan orang lain.
 Hakikatnya : membentuk hukum, mendirikan
kaidah perilaku bekerja sama dalam
kelompok.

12/06/20 02:37
Manusia sebagai Makhluk Susila

 Susila berasal dari kata “su” dan “sila” yang


berarti kepantasan.
 Pandangan manusia sebagai makhluk
asusila/bermoral bersumber pada
kepercayaan .
 Mengapa harus menerapkan norma dan
nilai ?
Bermasyarakat/ Mahluk sosial.

12/06/20 02:37
Manusia sebagai Makhluk
Keberagamaan
 Percaya pada Tuhan, melakukan ritual,
Ibadah dan upacara-upacara.
 Hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
yang bersifat transendefal ( melibatkan
rohani manusia bersifat perorangan.

12/06/20 02:37
Potensi Manusia

 Manusia dikuasai fasilitas istimewa yaitu akal.


 Potensi yang berasal dari cipta yaitu :
a. Intelectual Quotient (IQ)
b. Emosional Quotient (EQ)
c. Spiritual Quotient (SQ)
d. Performance Quotient (PQ)

12/06/20 02:37
Hakikat Pendidikan

Sasaran pendidikan adalah manusia.

Pendidikan bermaksud membantu peserta didik


untuk menumbuhkembangkan potensi-
potensi kemanusiaan.
Tugas mendidik hanya mungkin dilakukan
dengan benar dan tepat tujuan, jika pendidik
memiliki gambaran yang jelas tentang siapa
manusia itu sebenarnya.
Sifat hakikat manusia
Sifat yang hanya dimiliki oleh manusia atau ciri-ciri
karakteristik
Pemahaman pendidik terhadap sifat hakikat
manusia akan membentuk peta tentang
karakteristik manusia.
Peta tersebut menjadi landasan untuk memberikan
acuan baginya untuk bersikap, menyusun
strategi, metode, dan teknik untuk merancang
dan melaksanakan komunikasi edukatif.
Wujud sifat hakikat manusia
1. Kemampuan menyadari diri: individualitas dan
sosialitas
2. Kemampuan bereksistensi: ber-ada
3. Pemilikan kata hati / hati nurani / suara hati:
kemampuan pada diri manusia yang memberi
penerangan tentang baik buruknya perbuatan
sebagai manusia
4. Moral / etika: merujuk pada perbuatan yang
baik / benar ataukah yang salah, yang
berperikemanusiaan atau yang jahat
5. Tanggung jawab: kesediaan untuk menanggung
segenap akibat dari perbuatan yang menuntut jawab

6. Rasa kebebasan: bebas berbuat sepanjang tidak


bertentangan dengan tuntutan kodrat manusia
7. Kewajiban dan hak:
• Disiplin rasional, jika melanggar menimbulkan rasa
salah
• Disiplin sosial, jika melanggar menimbulkan rasa malu
• Disiplin agama, jika melanggar menimbulkan rasa
berdosa
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan
Pengembangan Manusia
1. Pengembangan yang utuh
Ditentukan oleh kualitas manusia yang utuh,
sehat jasmani dan rohani. Pengembangan
kognitif, afektif, dan psikomotor yang baik.
2. Pengembangan yang tidak utuh
Apabila salah satu unsur terabaikan
Semua sifat hakikat manusia dapat dan harus
ditumbuhkembangkan melalui pendidikan.

Berkat pendidikan maka sifat hakikat manusia


dapat ditumbuhkembangkan secara selaras dan
seimbang menjadi manusia yang utuh.
Landasan pendidikan
Pendidikan merupakan pilar utama terhadap
pengembangan manusia dan masyarakat suatu
bangsa tertentu.

Landasan pendidikan meliputi landasan


filosofis, sosiologis, kultural, dan psikologis;
landasan ilmiah dan teknologi.
Landasan filosofis
Landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat
Filsafat menelaah sesuatu secara radikal,
menyeluruh, dan konseptual berkaitan dengan
makna atau hakikat pendidikan.
Misalnya, Apakah pendidikan itu? Mengapa
pendidikan itu diperlukan? Apa yang
seharusnya menjadi tujuannya? dsb.
Landasan sosiologis

Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses


interaksi antara dua individu, bahkan dua
generasi, yang memungkinkan generasi muda
memperkembangkan diri.
Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai
hubungan timbal balik.
Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan, atau
dikembangkan karena dan pendidikan.
Dapat dilestarikan / dikembangkan dengan jalan
mewariskan kebudayaan dari generasi ke
generasi penerus dengan jalan pendidikan secara
formal maupun informal.
Landasan Psikologis

Landasan psikologis bertujuan pada


pemahaman manusia / aspek kejiwaan,
khususnya tentang proses perkembangan dan
proses belajar.
Landasan Ilmiah dan
Teknologis
Pendidikan dan IPTEK memiliki kaitan yang erat.
Memasukkan hasil pengembangan IPTEK ke
dalam isi bahan ajaran.
Pendidikan sangat dipengaruhi sejumlah cabang
iptek (psikologi, sosiologi, antropologi).
Asas-Asas Pokok Pendidikan
1. Tut Wuri Handayani
• Ing ngarsa sung tulada ‘jika di depan menjadi
contoh’
• Ing madya mangun karsa ‘jika di tengah-
tengah membangkitkan hasrat atau motivasi’
• Tut wuri handayani ‘jika dibelakang mengikuti
dengan awas’
2. Belajar sepanjang hayat

3. Kemandirian dalam belajar

Anda mungkin juga menyukai