198512222011012017
2021
A. Definisi Pharmacetical Care
Pharmaceutical Care adalah Patient Centered Practice yang mana
merupakan praktisi yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan terapi obat
pasien dan memegang tanggung jawab terhadap komintmen (Cipole dkk,
1998). Menurut American Society of Hospital Pharmacist (1993), Asuhan
Kefarmasian (Pharmaceutical Care) merupakan tanggung jawab langsung
apoteker pada pelayanan yang berhubungan dengan pengobatan pasien
dengan tujuan mencapai hasil yang ditetapkan yang memperbaiki kualitas
hidup pasien. Asuhan kefarmasian tidak hanya melibatkan terapi obat tapi
juga keputusan tentang penggunaan obat pada pasien. Termasuk keputusan
untuk tidak menggunakan terapi obat, pertimbangan pemilihan obat, dosis,
rute, dan metode pemberian, pemantauan terapi obat dan pemberian informasi
dan konseling pada pasien. Asuhan kefarmasian adalah konsep yang
melibatkan tanggung jawab farmasis yang menuju
keberhasilan outcome tertentu sehingga pasien membaik dan kualitas
hidupnya meningkat (Heppler and Strand, 1990).
Outcome yang dimaksud adalah (Heppler and Strand, 1990):
1. Merawat Penyakit;
2. Menghilangkan atau menurunkan gejala;
3. Menghambat atau memeperlama proses penyakit;
4. Mencegah penyakit atau gejala.
B. Ruang Lingkup Pharmaceutical Care
Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang
diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome
terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat,
untuk tujuan keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup
pasien (quality of life) terjamin. Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan
meliputi :
1. Pengkajian dan pelayanan Resep;
2. Penelusuran riwayat penggunaan Obat;
3. Rekonsiliasi Obat;
4. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
5. Konseling;
6. Visite;
7. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
10. Dispensing sediaan steril; dan
11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
2. Jenis obat
Pasien yang menerima obat dengan resiko tinggi seperti:
digoksin,fenitoin),
tidak diperlukan.
40%)
b. Efisiensi pemeriksaan laboratorium
a) Kepraktisan pemantauan (contoh: pemeriksaan
kadar kalium dalam darah untuk penggunaan
c) Biaya pemantauan.
Tujuan MESO :
a. Menemukan Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin terutama yang berat,
tidak dikenal, frekuensinya jarang;
b. Menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah dikenal dan yang baru
saja ditemukan;
- Nama (singkatan) : Diisi inisial atau singkatan nama pasien, untuk menjaga
kerahasiaan Identitas pasien
- Umur : Diisi angka dari tahun sesuai umur pasien. Untuk pasien bayi dibawah
1 (satu) tahun, iisi angka dari minggu (MGG) atau bulan (BL) sesuai umur
bayi, dengan diikuti penulisan Huruf MGG atau BL,misal 7 BL.
– Suku : Diisi informasi nama Suku dari pasien, misal suku Jawa, Batak, dan
sebagainya.
– Berat Badan : Diisi angka dari berat badan pasien, dinyatakan dalam
kilogram (kg).
– Pekerjaan : Diisi apabila jenis Pekerjaan pasien mengarah kepada
kemungkinan adanya hubungan antara jenis pekerjaan dengan gejala atau
manifestasi KTD atau ESO. Contoh: buruh pabrik kimia, pekerja bangunan,
pegawai kantor, dan lain-lain.
G. Kesimpulan
Pelayanan farmasi klinik yang telah diberlakukan menjadi standar pelayanan RS sudah
dilakukan degan segala keterbatasan.
Beberapa pelayanan farmasi klinik yang telah diberlakukan di Instalasi Farmasi RSUD dr
Soeroto Ngawi dalam rangka memenuhi standar pelayanan RS dimana keselamatan pasien
merupakan outcome utama yang menjadi focus pelaksanaannya antara lain,
- Konseling dan Pemberian Informasi Obat baik untuk pasien rawat inap
maupun rawat jalan.
Amstrong dkk, 2005, The contribution of community pharmacy to improving the public’s
helath, Report 3 : An overview of evidence-base from 1990-2002 and
recommendations for action.
Cipolle dkk, 1998, Pharmaceutical Care Practice : The Clinician’s Guide, 2nd Edition.
World Health Organitation, 2006, Developing pharmacy practice A focus on patient care
HANDBOOK-2006 EDITION. World Health Organitation.
http://ikafarmasipoltekesmks.blogspot.com/2009/03/perlindungan-pasien-melalui-
pelayanan.html,
http://kedaiobatcocc.wordpress.com/2010/05/13/pengertian-dan-tanggung-jawab-apoteker-
pengelelola-apotek-apa/,