Ontologi
Disusun oleh:
Lisa Ramadhani /2220332018
Trisnanda Marintan/2220332016
Dosen Pengampu:
Prof.dr.Nur Indrawaty Lipoeto,PhD,SpGK
Filsafat Ilmu
1. Materialisme
2. Idealisme/spiritualisme
Monoisme
Paham beranggapan bahwa hakikat asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu
saja. Istilah monism oleh Thomas Davidson disebut dengan Block Universe.
Idealisme /
Materialisme
Spiritualisme
Materialisme :
Sumber itu berasal dari materi bukan rohani. Aliran ini sering
juga disebut dengan naturalisme. Menurutnya bahwa mati
merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang ada hanyalah
materi yang lainnya jiwa dan ruh tidaklah merupakan suatu
kenyataan. Alasan aliran ini masih berkembang, yaitu :
1. Pikiran yang masih sederhana, apa yang terlihat yang dapat
diraba dijadikan kebenaran terakhir
2. Pikiran sederhana tidak mampu memikirkan sesuatu diluar
ruang yang abstrak
3. Penemuan-penemuan menunjukkan betapa tergantungnya jiwa
pada badan.
Idealisme / spiritualisme:
Idealisme berasal dari kata “Idea” yaitu sesuatu yang hadir
dijiwa. Aliran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang
beragam itu berasal dari ruh (sukma) yaitu sesuatu yang tidak
berbentuk dan menempati ruang. Alasan aliran ini masih
berkembang, yaitu :
1. Nilai ruh lebih tinggi dari pada badan
2. Dalam perkembangannya, aliran ini ditemui pada ajaran plato
(428-348 SM). Menurutnya setiap yang ada dialam harus ada
idenya, yaitu konsep universal setiap sesuatu.
3. Materi adalah kumpulan energi yang menempati ruang.
Dualisme
1. Metafisika
Merupakan bagian dari ontology, dan ontology merupakan salah satu dimensi
dari metafisika. Dan merupakan tempat berpijak dari setiap pemikiran filsafati
termasuk pemikiran ilmiah. Tafsiran metafisika :
a. Supernaturalisme
b. Naturalisme
2. Asumsi
Merupakan praduga anggapan sementara (yang kebenarannya masih dibuktikan),
timbulnya asumsi karena adanya permasalah yang belum jelas. Jenis-jenis
asumsi :
a. Deterministik
b. Pilihan bebas
c. Probabilistik
3. Peluang
Diartikan sebagai probabilitas. Dari sudut keilmuan memberikan arti bahwa ilmu
memberikan pengetahuan sebagai dasar bagi manusia dalam mengambil keputusan,
dimana keputusan itu didasarkan pada kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif.
Asumsi Dalam Ilmu