Anda di halaman 1dari 5

Latar belakang

Ilmu filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada
yangmana akal menjadi pelaku untuk mengetahui hakikat dari sesuatu yang ada tersebut.Objek
yang menjadi target penelitian dari ilmu filsafat adalah bebas sehingga sifat dari hasil hakikat
penyelidikannyapun berbeda dari hasil yang diperoleh dari ilmu pengetahuan, dikarenakan objek
dari ilmu pengetahuan terbatas .Jadi sifat pokok dari ilmu filsafat adalah bersifat luas,dalam
artian ia memiliki cabang cabang pemikiran sehingga sesuatu yang didefinisikan dalam ilmu
pengetahuan itu muncul teori teori baru berdasarkan filsafat.Pada dasarnya konsep pemikiran
dari filsafat adalah bersifat radikal yangmana apabial kita membahas sesuatu itu sampai keakar
akarnya,dalam artian sampai pada hakikat yang menjadi pemikiran.Lalu bersifat universal yaitu
pemikiran yang berdasarkan pada sesuatu yang umum,pemikiran tersebut adalah seperti halnya
pengalaman umum dari manusia.Dalam berfilsafat kita harus menggunakan pemikiran yang logis
dan berkesinambungan,jadi sesuatu yang kita cetuskan harus teratur sesuai tujuan dan harus
bertanggung jawab atas apa yang telah menjadi pendapat kita dalam berfilsafat.Sehingga bisa
dikatakan bahwasanya filsafat merupakan disiplin ilmu,tentunya perubahan zaman bisa menjadi
tolak ukur dari dinamika dan perkembangan ilmu filsafat tersebut.Ilmu filsafat sudah melahirkan
3 cabang disiplin ilmu diantaranya adalah mengkaji tentang ontologi.
Ontologi merupakan bagian filsafat yang paling umum.Dan ia merupakan bagian dari
metafisika,sedangkan metafisika sendiri adalah bagian dari filsafat yangmana memiliki
keterkaitan dengan proses analitis atas hakikat kebenaran mengenai keberadaan dan realita.Lalu
ontology sendiri adalah suatu teori yang mengkaji tentang hakikat,suatu yang ada,yangmana
tidak terikat pada sesuatu perwujudan tertentu.Ontologi lebih mengarah pada sesuatu yang realita
akan tetapi juga bisa mengarah pada logika.Sehingga dari keduanya tersebut akan dicari inti dari
kenyataannya.Dalam proses penyelidikan dari ontologi tersebut termuat pada seluruh aspek
semua bentuknya.Jadi apabila kita memiliki satu pembahasan tentang sesuatu kita akan mencari
akar akar dari sesuatu tersebut dan akan lebih mendalaminya sehingga bertemu pada apa hakikat
dari sesuatu tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan istilah munculnya ontology
Istilah ontology muncul pada pertengahan abad ke 17 yang mana ada waktu itu ungkapan
filsafat mengenai yang ada (philosophia entis) digunakan untuk hal yang sama menurut
Bahasa Yunani ontology memiliki arti “teori mengenai ada dan berada” oleh karena itu orang
bias menggunakan ontology mengenai filsafat pertama dari Aristoteles yang mana berkaitan
dengan metafisika namun pada kenyataannya ontology adalah bagian pertama dari metafisika
yaitu teori mengenai “ yang ada” yang berada secara terbatas sebagaimana adanya beberapa
ahli filsafat memiliki pendapat masing- masing mengenai ontology, akan tetapi dari pendapat
mereka tersebut memiliki garis kesimpulan bahwasanya pendapat mereka saling berkaitan
sehingga memiliki beberapa hubungan yang hampir sama bahwa ontology adalah ilmu
tentang yang ada ,seorang filusuf Baumgarten mendefinisikan ontology sebagai pembelajaran
tentang sesuatu predikat yang paling umum dari semua hal pada umumnya yang mana
menggunakan istilah filsafat pertama “ sebagai sinonim ontology” sedangkan Heidacker
memiliki pemahaman tentang ontology yaitu sebagai analisis konstitusi yang ada dari
eksistensi, ontology memiliki keterbatasan eksistensi dan bertujuan menemukan apa yang
menjadi kemungkinan dari eksistensi tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ontologi merupakan ilmu pengetahuan yang
paling universal dan bersifat menyeluruh.dan adapun penelitiannya yaitu meliputi sebuah
pertanyaan dan penelitian lainnya yang lebih bersifat bagian bias diartikan sebagai konteks
yang merangkum konteks lainnya sebagai dari tugas ontology yaitu selalu mengajukan
pertanyaan tentang bagaimana proses mengada ini muncul ada dasarnya ontology berupaya
mencari inti dari sebuah kenyataan dan ini berkaitan dengan realita yang mana realita
tersebut akan dicari hakikat dari realita tersebut pengertian ontology bisa berubah seiring
berjalannya waktu sehingga sebuah ontology memberikan penjelasan yang jelas terhadap
sebuah pernyataan tersebut dengan demikian ontology merupakan suatu teori tentang makna
dari suatu objek,bahan dari suatu objek,serta himpunan objek tersebut yang mungkin terjadi
pada suatu domain pengetahuan ringkasnya pada tinjauan filsafat ontology adalah studi
tentang sesuatu yang ada hakikat dari sesuatu kenyataan memang bisa didekati dengan
ontology yang mana menggunakan dua macam sudut pandang “yaitu
1 kuantitatif
Yaitu mempertanyakan apakah pernyataan itu tunggal atau jamak
2 kualitatif
Yaitu mempertanyakan apakah pernyataan itu bersikap memiliki kualitas
Ontology juga merupakan bagian umum dari metafisika dan menjadi bagian dari filsafat yang
mana ontology juga membahas tentang yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu
namun bersifat universal yang dalam artian mencari pokok setiap kenyataan yang meliputi
keadaan tiap bentuknya
Biasanya ilmu filsafat mengalami percabangan yang nantinya berakibat pada perkembangan
yang sesuai dengan dinamika dan juga melahirkan tiga cabang kajian yaitu teori hakikat
(ontology ), teori pengetahuan ( epistemology), dan teori nilai ( aksiologi )
The first philosophy yang mana dijelaskan menurut Aristoteles sebagai dasar ilmu untuk
usaha jawaban “apa” tentang ontology dan ini juga merupakan esensi benda karena kata
ontology berasal dari Bahasa Yunani yaitu on = being, dan logos = logic. Jadi dapat diambil
kesimpulan bahwa ontology adalah the theory of being qua being ( teori tentang kewujudan
sebagai kewujudan )
Ontology dalam artian lingkup pembahasan tentang yang ada yang tidak terikat oleh satu
kewujudan tertentu , menjelaskan tentang yang ada,yang universal/umum, dan menampilkan
pemikiran alam secara menyeluruh. Dan selalu menjelaskan realitas semua bentuknya,
sedangkan Jujun S. Suria sumantri berpendapat ontology menjelaska apa yang kita ketahui
dan juga menguji seberapa jauh suatu pengkajian mengenai yang “ada”. Menurut Ahmad
Tafsir dalam bukunya Filsafat Umum. Kata ontology berasal dari kata Yunani On=being, dan
logos=logic. Jadi ontologi ialah the theory of being qua being. Teori tentang keberadaan
sebagai kewujudan.
Ada sebuah teori yang dikenalkan oleh Rudolf Goclenius pada tahun 1636 telah ditemukan
dasar dari term ontology yang bersifat metafisis dalam perkembangannya Cristian Wolf
membagi metafisika menjadi dua bagian yakni Metafisika Umum dan Metafisika Khusus
yang dimaksud sebagai kata lain dari ontologi.
Metafisika Umum menurupakan istilah lain dari ontologi. Dapat disimpulkan bahwa
metafisika atau ontology ialah bagian dari filsafat yang menjelaskan konsep yang paling
dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada, sedangkan metafisika khusus masih
terbagi menjadi kosmologi, psikologi dan teologi. Tiga hal tersebut memiliki hubungan
dalam menelaah ontologi ilmu ialah metafisika, probabilitas dan asumsi.
Secara etimologis metafisika berasal dari kata meta dan fisika ( Yunani ) meta berarti
sesudah dibelakang atau melampaui dan fisika, berarti alam nyata kata fisik (physic)
sebenarnya memiliki arti yang sama “nature” yaitu alam metafisika adalah bagian cabang
dari filsafat yang mana mempersoalkan tentang hakikat yang tersimpul dibelakang dunia
fenomenal. metafisika melampaui pengalaman adapun objeknya yang diluar hal ditangkap
panca indera.
Metafisika adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia akan tetapi yang menjadi objek
pemikirannya dengan segala aspeknya termasuk dari pengalaman manusia yang dapat
ditangkap oleh indera namun metafisika mempelajari segala aspek yang ada diluar fisik
manusia yaitu berkaitan dengan gejala yang dialami manusia metafisika mempelajari siapa
itu manusia dan apa tujuannya dan darimana asal manusia dan untuk apa manusia hidup di
dunia ini jadi metafisika mempelajari manusia jauh melampaui ruang dan waktu begitupun
pemahaman tentang kosmos maupun tuhan yang dipelajari adalah hakikatnya diluar dunia
fenomenal ( dunia gejala) menurut ( salam,1997:71 ) dalam perkembangannya Christian wolf
(1679-1754 ) dalam salam (1997 : 71 ) membagi metafisika menjadi 2 yaitu metafisika
umum dan khusus adapun metafisika umum adalah istilah lain dari ontology dengan
demikian metafisika atau ontology adalah cabang dari filsafat yang mana pembahasannya
tentang suatu prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada .
sedangkan metafisika khusus masih terbagi menjadi kosmologi psikologi teologi dan
antropologi salah satu referensi yang digunakan manusia yang digunakan dalam mencari
kebenaran adalah berpaling kepada ilmu. Metode ilmiah adalah suatu alat yang digunakan
untuk mencari ciri-ciri dari ilmu dalm proses pembentukan ilmu tersebut hanya saja
kadangkala kepercayaan manusia terhadap sesuatu itu terlalu tinggi sehingga seolah-olah apa
yang telah dinyatakan oleh ilmu akan bersih dari suatu kesalahan.
Oleh sebab itu manusia yang sepenuhnya mempercayai ilmu dan yakin akan keyakinanya
terhadap apa yang dinyatakan oleh ilmu tersebut. Oleh hal ini tentu akan menyadarkan kita
bahwa suatu ilmu memberi kita peluang dari suatu jawaban yang didalamnya selain terdapat
kemungkinan yang mengandung benar maupun salah.Nilai keabstarkannya pun tergantung
dari persentase keabstrakan yang dikandung ilmu tersebut.sehingga akan membawa kita
kepada seberapa besar keyakinan kita akan kita tumpukan pada jawaban yang telah
dipaparkan oleh ilmu tersebut. Hal ini yang berkesinambungan dengan ontologi selanjutnya
yaitu asumsi.Asumsi ialah ilmu yang mengemukakan beberapa asumsi mengenai objek
empiris.ilmu beranggapan bahwa objek-objek empiris yang menjadi bidang penelaahannya
memiliki sifat keragaman,memperlihatkan sifat berulang dan semuanya saling menjalin
secara teratur,sesuatu kejadian tidak terjadi secara kebetulan akan tetapi setiap kejadian
memiliki sistem tetap yang teratur.
Secara lebih detail ilmu mempunyai tiga asumsi meliputi objek empiris.Asumsi awal
menganggap objek-objek tertentu memiliki keserupaan satu sama lain,misalnya dalam segi
bentuk,stuktur,sifat dan lainnya.dari sini maka kita bisa mengelompokkan beberapa objek
yang serupa ke dalam satu golongan.klasifikasi bisa dikatakan pendekatan ilmu yang mula-
mula sekali berkembang.Asumsi yang kedua ialah anggapan bahwasanya suatu benda tidak
mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu.kegiatan seorang ilmuan bertujuan
mengetahui tingkat laku suatu objek dalam suatu keadaan.Determinism ialah asumsi ilmu
yang ketiga.kita beranggapan bahwa tiap gejala bukan mrupakan suatu peristiwa yang
memiliki sifat kebetulan.tiap gejala memiliki pola tersendiri yang bersifat tetap dengan
urutan peristiwa yang sama.
Dari beberapa pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Menurut Bahasa,Ontologi yaitu berasal dari Bahasa Yunani ialah,on/ontos =ada,dan
logos = ilmu,jadi ontology adalah ilmu tentang yang ada.
2. Menurut istilah,ontology yaitu ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada,yang
merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani atau abstrak.
Ontologi merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling lama.
Awal mula alam pikiran Yunani telah memberitahukan munculnya penerungan di bidang
ontologi.
Bidang pembicara teori hakikat sangat luas,segala yang ada yang mungkin ada,juga mencangkup
pengetahuan nilai .selain untuk teori hakihat ialah teori tentang keadaan.Hakikat adalah
kenyataan yang sebenarnya,bukan keadaan sementara,bukan keadaan yang berubah.
Ontology sering diidentikkan dengan metafisika yang sering disebut filsafat yang pertama,atau
filsafat ketuhanan yang bahasanya hakikat sesuatu,keesaan ataupun tuhan dengan segala sifatnya.
Fungsi dan manfaat mempelajari ontologi sebagai cabang filsafat ilmu di antaranya :
Pertama : berfungsi sebagai refleksi kritis atau objek atau bidang garapan,konsep-konsep,asumsi-
asumsi. Di antara asumsi dasar keilmuan antara lain :
1. Dunia ini ada,dan kita mengetahui bahwasanya dunia ini bebar-benar ada.
2. Dunia empiris itu dapat diketahui oleh manusia dengan pancraindra.
3. Kejadian yang ada di dunia ini berkesinambungan satu dengan yang lain
Kedua : ontology membantu ilmu untuk merangkai suatu pandangan dunia yang integral.

Anda mungkin juga menyukai