Anda di halaman 1dari 25

PRINSIP INFERENSI

HUBUNGAN KAUSAL
OLEH:
ALRESA OKTAVIANA


421200095

DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. dr. Masrul, MSc, SpGK

PROGRAM STUDI S2 ILMU KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2022
INFERENSI KAUSAL


Inferensi kausal dalam epidemiologi adalah hubungan
statistik dalam asosiasi kausal, yang dijelaskan dalam
pengertian probabilistik yaitu bahwa keberadaan faktor A
(pajanan) akan meningkatkan peluang terjadinya faktor B
(timbulnya penykit)
Hubungan kausal memiliki atribut-atribut yaitu:
Urutan Waktu dan


Asosiasi arah

Kausal = sesuatu yang diasosiasikan dengan efeknya, yang muncul


sebelum atau paling tidak pada saat yang bersamaan dengan efek
tersebut, dan bertindak terhadap efeknya.

Sebuah kausal dapat diharuskan, tanpanya efek tidak akan muncul


dan/atau memadai, sehingga dengan adanya kausa efek akan
muncul walaupun tidak ada atau ada faktor lain yang terlibat
didalamnya
HUBUNGAN ASOSIASI


Hubungan asosiasi
Hubungan keterikatan
dalam epidemiologi
adalah hubungan antar
adalah keterikatan atau
variabel, jika ada
saling pengaruh antara
perubahan pada
dua atau lebih variabel.
variabel yang satu
Hubungan tersebut
(independent) maka
dapat bersifat
akan mempengaruhi
hubungan sebab akibat
variabel yang leinnya
maupun yang bukan
(dependent)
hubungan sebab akibat
HUBUNGAN ASOSIASI

Hubungan
Hubungan
Hubungan semu Asosiasi bukan
Asosiasi Kausal
kausal
Hubungan Semu

Hubungan antar dua atau lebih


variabel yang bersifat semu (tidak
benar) palsu yang timbul karena
faktor kebetulan atau karena
adanya bias pada metode penelitian
/ cara penilaian yang dilakukan
Hubungan Asosiasi Bukan
Kausal


 Hubungan Asosiasi yang bersifat bukan sebab akibat,
dimana variabel ketiga tampaknya mempunyai
hubungan dengan salah satu variabel yang terlibat dalam
hubungan kausal tetapi unsur ketiga ini bukan faktor
penyebab .

 Dalam hubungan asosiasi bukan kausal, kita dapat


menjumpai berbagai bentuk hubungan yang dipengaruhi
oleh perjalanan waktu dan akibat yang timbul.
Hubungan Asosiasi Kausal


Hubungan antara dua atau lebih variabel, salah satu atau
lebih diantara variabel penyebab kausal (primer sekunder)
terhadap terjadinya veriabel lainnya sebagai hasil akhir dari
suatu proses terjadinya penyakit
PENDEKATAN KUALITAS


Ada dua pendekatan untuk mengetahui hubungan sebab
akibat antara faktor yang teliti dan penyakit:

Pendekatan Pendekatan
Determinasi Probabilitas
Pendekatan Determinasi


Hubungan antara variabel dependent (penyakit) dan
variabel indepent (faktor penelitian) berjalan sempurna,
diamsumsikan tidak terdapat satu jenis kesalahan (error)
pun yang mempengaruhi sifat hubungan kedua variabel itu
Pendekatan Probabilitas



Memberikan ruang terhadap kemungkinan terjadinya
kesalahan-kesalahan, baik yang bersifat acak (sampling
error), bias maupun keracunan (confounding)
 Dalam pendekatan probabilitas digunakan teori statistik
untuk menyakinkan apakah terdapat hubungan yang valid
antara faktor penelitian dan penyakit
 Penaksiran hubungan yang valid adalah penaksiran
hubungan yang telah memperhitungkan faktor peluang,
bias dan keracunan
MODEL DETERMINASI MURNI


 Hubungan kausal antara faktor X (agent) dan faktor Y
(penyakit) memiliki bentuk yang konstan, K, satu lawan satu
sehingga satu faktor dapat memprediksi kejadian satu faktor
lainnya dengan sempurna

 Sebuah agent X dikatakan sebagai penyebab penyakit Y, jika


hubungan X dan Y memiliki spesifitas akibat dan spesifitas
penyebab

Faktor X Faktor Y
POSTULAT HENLE-KOCH


Suatu agent adalah penyebab penyakit, apabila ketiga syarat
berikut dipenuhi:
 Agen tersebut selalu dijumpai pada setiap kasus penyakit
yang di teliti (necessary cause), pada kenyataan yang sesuai
 Agent tersebut hanya mengakibatkan penyakit yang diteliti,
tidak menyebabkan penyakit lain (spesifitas efek)
 Jika agen diisolasi sempurna dari tubuh, dan berulang-ulang
ditumbuhkan dalam kultur yang murni, ia dapat
menginduksikan terjadinya penyakit (suffient cause)
MODEL DETERMINASI DENGAN MODIFIKASI


Jika spesifikasi
penyebab dan
spesifikasi efek terlalu
sulit untuk dipenuhi
MODEL KAUSA MAJEMUK


 Peran faktor-faktor penyebab dalam model kausalitas
mejamuk bersifat kumulatif
 Model yang menggambarkan relasi faktor-faktor
penyebab penyakit adalah:
 Klaster faktor penyebab
 Segitiga Epidemiologi
 Jala-Jala kausasi
 Model roda
Klaster Faktor Penyebab


Merupakan konsep relasi faktor-faktor penyebab dan
penyakit. Penyebab yang mencukupi bukanlah faktor
tunggal, tetapi sejumlah faktor yang membentuk sebuah
kelompok
Segitiga Epidemiologi


Merupakan relasi tiga komponen penyebab penyakit yaitu
penjamu, agen dan lingkungan dalam bentuk segitiga

Penjamu

Agen Lingkungan
Jala-Jala kausasi


 Dicetuskan oleh Mc Mahon dan Pugh
 Setiap efek (penyakit) tidak pernah tergantung pada
sebuah faktor penyebab, tetapi tergantung pada sejumlah
faktor dalam rangkaian kausalitas sebelumnya
Gambar
Model Jala-Jala Kausal


Model Roda


 Hubungan manusia dan lingkungan sebagai sebuah roda
 Terdiri atas manusia dengan subtansi genetik pada
bagian intinya dan komponen lingkungan bologik, sosial,
fisik mengelilingi penjamu
 Ukuran komponen roda bersifat relatif, tergantung
problem spesifik yang bersangkutan
Gambar
Model Roda Kausal


KRITERIA KAUSALITAS


Baik pendekatan determinisme maupun probalitas membutuhkan
pertimbangan yang mendalam untuk sampai pada keputusan
hubungan kausal. Kriteria kausalitas yang dirumuskan oleh
Brandford Hill adalah:
Koherensi
Kekuatan Asosiasi Kreadibiltas Biologik
Suatu Hipotesis
Konsistensi Koherensi
Spesifitas
Buku Eksperiment
Kronologi waktu Analogi
Efek Dosis-Respons
DAFTAR PUSTAKA


Hastjarjo,T.(2018).Perbandingan Inferensi Kausal Versi Donald Campbell
dengan Donald Rubin :Buletin Psikologi, 26(1),28-41

Fletcher, Robert H, Suzanne W. Fletcher, Edward H. Wagner . 1992.


Sari Epidemiologi Klinik . Yogyakarta. Gadjah Mada University Press


THANK YOUUUU

Anda mungkin juga menyukai