HUBUNGAN KAUSAL
S E P T I VA D I A N A F U T R I
INFERENSI KAUSAL
Hubungan
Hubungan
Hubungan Asosiasi
asosiasi
Semu Bukan
kausal
Kausal
HUBUNGAN SEMU
Hubungan antara dua atau lebih variabel yang bersifat semu (tidak benar) palsu
yang timbul karena faktor kebetulan atau karena adanya bias pada metode
penelitian / cara penilaian yang dilakukan.
HUBUNGAN ASOSIASI BUKAN
KAUSAL
Hubungan asosiasi yang bersifat bukan hubungan sebab akibat, dimana variabel
ketiga tampaknya mempunyai hubungan dengan salah satu variabel yang
terlibat dalam hubungan kausal tetapi unsur ketiga ini bukan faktor penyebab.
Dalam hubungan asosiasi bukan kausal, kita dapat menjumpai berbagai bentuk
hubungan yang dipengaruhi oleh perjalanan waktu dan akibat yang timbul.
HUBUNGAN ASOSIASI KAUSAL
Hubungan antara dua atau lebih variabel, salah satu atau lebih diantara
variabel tersebut merupakan variabel penyebab kausal (primer atau sekunder)
terhadap terjadinya variabel lainnya sebagai hasil akhir dari suatu proses
terjadinya penyakit.
PENDEKATAN KAUSALITAS
Ada dua pendekatan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara faktor yang
diteliti dan penyakit :
1. PENDEKATAN DETERMINASI
Hubungan antara variabel dependent (penyakit) dan variabel independent (faktor
penelitian) berjalan sempurna, diasumsikan tidak terdapat satu jenis kesalahan
(error) pun yang mempengaruhi sifat hubungan kedua variabel itu.
2. PENDEKATAN PROBABILITAS
Memberikan ruang terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan, baik
yang bersifat acak (sampling error), bias maupun kerancuan (confounding) Dalam
pendekatan probabilitas digunakan teori statistik untuk meyakinkan apakah terdapat
hubungan yang valid antara faktor penelitian dan penyakit Penaksiran hubungan
yang valid adalah penaksiran hubungan yang telah memperhitungkan faktor
peluang, bias dan kerancuan
MODEL DETERMINASI MURNI
Faktor X PENYAKIT Y
POSTULAT HENLE-KOCH
Suatu agent adalah penyebab penyakit , apabila ketiga syarat berikut dipenuhi :
1. Agent tersebut selalu dijumpai pada setiap kasus penyakit yang diteliti (necessary cause),
pada kenyataan yang sesuai
2. Agen tersebut hanya mengakibatkan penyakit yang diteliti, tidak menyebabkan penyakit
lain (spesifitas efek)
3. Jika agen diisolasi sempurna dari tubuh, dan berulang0ulang ditumbuhkan dalam kultur
yang murni, ia dapat menginduksikan terjadinya penyakit (sufficient cause)
MODEL DETERMINASI DENGAN MODIFIKASI
Jika spesifitas penyebab dan spesifitas efek terlalu sulit untuk
dipenuhi.
b. SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
Merupakan relasi tiga komponen penyebab penyakit yaitu penjamu, agen dan lingkungan
dalam bentuk segitiga.
penjamu
agen
lingkungan
c. JALA-JALA KAUSASI
Dicetuskan oleh Mc Mahon dan Pugh.
Setiap efek (penyakit) tak pernah tergantung pada sebuah faktor penyebab, tetapi
tergantung pada sejumlah faktor dalam rangkaian kausalitas sebelumnya
d. MODEL RODA
Hubungan manusai dan lingkungan sebagai sebuah roda
Terdiri atas manusia dengan substansi genetik pada bagian intinya dan komponen
lingkungan biologi, sosial, fisik mengelilingi penjamu
Ukuran komponen roda bersifat relatif, tergantung problem spesifik yang
bersangkutan
KRITERIA KAUSALITAS
a. Kekuatan asosiasi
b. Konsistensi
c. Spesifisitas
d. Kronologi waktu
e. Efek dosis respons
f. Hipotesis yang masuk akal secara biologik
g. Koherensi bukti-bukti
h. Bukti-bukti eksperimen
i. Analogi
TERIMA KASIH