Anda di halaman 1dari 23

INFERENSI KASUAL

PUTRI AZZAHRA

2320332016
Inferensi Kausal 1

Inferensi kausal dalam epidemiologi


adalah Hubungan statisik dalam asosiasi
2
kausal, yang dijelaskan dalam
pengertian probabilistik yaitu bahwa
kebehwa keberadaaan faktor A 3
(panjanan) akan meningkatkan peluang
terjadinya faktor B (timbulnya
penyakit). 4
M
Hubungan kausal memiliki atribut-atribut yaitu :

T
Kausa :
Sesuatu yang diasosiasikan Sebuah kausa dapat diharuskan
dengan efeknya, yang muncul tanpa efek tidak akan muncul W
sebelum atau paling tidak pada dan/atau memadai dengan
saat yang bersamaan dengan efeknya akan muncul walaupun
efek tersebut, dan bertindak tidak ada atau ada faktor lain
terhadap efeknya. yang terlibat didalamnya
T

F
M
Hubungan Asosiasi

T
Hubungan Sosial
Hubungan keterikatan
Dalam epidemilogi adalah
W
keterikatan atau saling Adalah hubungan antara variabel,
berpengaruh anatara dua atau jika ada perubahan pada variabel
lebih variabel. Hubungannya yang satu (independent) maka akan
T
bersifat sebab akibat maupun mempengaruhi variabel yang
yang buka hubungan sebeb akibat. lainnya (dependent)
F
M
Hubungan Asosiasi Kausal

Hubungan antara dua atau lebih variabel, salah satu


atau lebih diantara variabe tersebut merupakan W
variabel penyebab kausal (primer atau sekunder)
terhadap terjadinya variabel lainnya sebagai hasil
akhir dari suatu proses terjadinya penyakit. T

F
Hubungan Asosiasi bukan kausal PALSU 1

1. Hubungan Asosiasi yang bersifat bukan hubungan


sebab akibat
Dimana variabel ketiga tampaknya mempunyai hubungan 2
dengan salah satu variabel yang terlihat dalam ubungan
kausal tetapi unsur ketiga ini bukan faktor penyebab.

2. Dalam hubungan asosiasi bukan kausal


Kita dapat memjumpai berbagai bentuk hubungan yang 3
dipengaruhi oleh perjalanan waktu dan akibat tang timbul.

4
Hubungan Semu 1

Hubungan antara dua atau lebih


2
variabel yang bersifat semu
(tidak benar) palsu yang timbul
karena faktor kebetulan atau
karena adanya bias pada metode 3

penelitian/cara penilaian yang


dilakukan
4
Pendekatan Kuasalitas 1

Ada dua pendekatan untuk


mengetahui hubungan sebab
2
akibat antara faktor yang diteliti
dan penyakit

3
Pendekatan Probabilitas

Pendekatan Determinasi
4
M
Pendekatan Probabilitas

T
• Memberikan ruang terhadap kemungkunan terjadinya
kesalahan-kesalahan, baik yang bersifat acak ( sampling
1. eror), bias maupun keracunan (confounding).
W
• Dalam pendekatan probabilitas digunakan teori statistik
untuk meyakinkan apakah terdapat hubungan yang valid
2. antara faktor penelitian dan penyakit
T
• Penaksiran hubungan yang valid adalah penaksiran
hubungan yang lebih telah memperhitungkan faktor
3. peluang dan bias
F
M
Pendekatan Determinasi

Hubungan antara variabel dependent (penyakit) dan variabel


indendent (faktor penelitian) berjalan sempurna, diasumsikan W

tidak terdapat satu jenis kesalahan (eror) pun yang


mempengaruhi sifat hubungan kedua variabel itu.
T

F
M
Model Determinasi Murni
Faktor X Penyakit
T

Hubungan kausal antara faktor X (agent) dan faktor Y


(penyakit) memiliki bentuk yang konstan (k), satu lawan
W
satu sehingga satu faktor dapat memprediksi kejadian satu
faktor lainnya dengan sempurna

Sebagai agent X dikatakan sebagai peyebab penyakit Y, jika T


huungan X dan Y memiliki spesifitas akibat dan spesfitas
oenyebab.

F
Postulat Henle-Koch 1

Suatu ageny adalah penyebab penyakit, apabila 2


ketiga syarat berikut :

1. Agent tersebut selalu 3. Jika agen diisolasi 3


2. Agent tersebut hanya
dijumpai pada setiap semperna dari tubug
mengakibatkan penyakit
kasus penyakit yang dan berulang-ulang
yang diteliti, tidak
diteliti (necessary ditumbuhkan dalam
menyebabkan penyakit
cause), pada kenyataan kultur yang murni ia
lain (spesifitas efek).
yang sesuai dapat menginduksikan.
4
M
Model Determinasi dengan Modifikasi

Jika spesifitas penyebab dan


W
spesifitas efek terlalu sulit untuk
dipenuhi T

F
Model kausasi majemuk 1

A. Klater faktor penyebab


2
1. Peran faktor-faktor
penyebab dalam model
kuasilitas majemuk
bersifat kumulatif. B Segitiga epidemilogi
3

C. Jala-jala kausasi
2. Model yang
menggambarkan relasi
faktpr-faktor peyebab 4
penyakit adalah : D. Model roda
M
Klaster faktor penyebab

Merupakan konsep relasi


fakor-faktor penyebab dan
W
penyakit. Penyebab yang
mencukupu bukanlah faktor
tunggal, tetapi sejumlah
T
faktor yang membentuk
sebuah kelompok.
F
SEGITIGA EPIDMEILOGI 1

Merupakan relasi tiga komponen penyebab penyakit


yaitu penjamu, agent dan lingkungan dalam bentuk
segitiga
2

Penjamu

Agent Lingkungan

4
M
Jala-jala Kausasi

a T

Dicetuskan oleh Mc Mahon dan Pugh


W

b
T
Setiap efek ( penyakit tak pernah tergantung pada
sebuah faktor penyebab, tetapi tergantung pada
sejumlah faktor dalam rangkaian kausalitas sebelumnya
F
Model lain yang tidak menekankan agent sebagai penyebab M
tetapi lebih melihat interaksi Host dan Lingkungan, sebagai
berikut :
T

JARINGAN
PENYEBAB
Mac Mahon (1960)
W

Esensi konsep ini : Efek tidak pernah bergantung pada


sebab tunggal T

Tetapi lebih dikembangkan dari hasil rangkain


penyebab dimana setiap metarantainya
F
merupakan silsilah keturunan yang kompleks.
M

Keuntungan dari
keragaman penyebab
T

Memungkinkan untuk memutuskan


penyebaran dan penyebaran dan T
perkembangan penyakit dengan
memotong mata rantai pada titik yang
berbeda
F
M
Model Roda
Hubungan manusia dan lingkungan sebagai roda
T

Suatu pendekatan untuk melukiskan hubungan manusia


dengan lingkungannya. Roda mengandung sebuah pusat (host W
atau manusia) yang memiliki sifat genetik sebagai intinya

Terdiri atas manusia dengan substansi genetik pada


bagian inyinya dan komponen lingkungan biologi, sosial, T
fisik mengelilingi penjamu

Ukuran komponen roda bersifat relatif, tergantung problem F


spesifik yang bersangkutan
Lingk. sosial

M
Host
Inti genetik

Lingk. Biologi T

Lingk. Fisik

W
Seperti pada model jaringan, model lingkaran juga menyiaratkan
kebutuhan untuk mengenali faktor etiologi tanpa mempertimbangkan
agen penyakit
T
Namum bertentangan dengan jaringan penyebab, model lingkaran
tidak menganjurkan penggambaran yang terpisah antara faktor
host dan lingkungan, sebuah perbedaan yang berguna bagi analisi
epidemiologi. F
Kriteria Kausalitas
M
Baik pendekatan deteminisme maupun probabilitas
membutuhka pertimbangan yang mendalam untuk sampai pada
keputusan hubungan kausal. Kriteria kausalitas yang
dirumuskan oleh Brandford Hill adalah:
T

a. Kekuatan
b. Konsistensi
asosiasi (strength
(consistensy)
of association
W
d. Kronologi
c. Spesifitas
waktu
(specificity)
(temporality)

e. Efek dosis T
respon (biological f. Plausability
gradient)

h. Experiment i. Analogi F
JADI GINI WIIRRR

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai