Anda di halaman 1dari 16

PRINSIP MEMBANGUN LOGIKA

ILMIAH

ALRESA OKTAVIANA
2220332014

DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. dr. MASRUL, MSc,
SpGK
PROGRAM STUDI S2 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
1 TAHUN 2022
OUTLINE

1. Pendahuluan Logika Ilmiah

2. Bagian Logika Ilmiah

3. Prinsip Logika Ilmiah

4. Aturan Berfikir Ilmiah

2
1. PENDAHULUAN

Logika Ilmiah

Apabila seseorang diberikan bimbingan secara


sistematis untuk dapat menguasai cara berfikir yang
tepat dan teratur sesuai dengan peraturan serta
kebenaran dalam menangani cara berfikir, maka logika
ilmiah ini akan membuat akal budi seseorang itu
bekerja dengan lebih tepat, lebih cermat, lebih teliti
serta juga lebih lurus

4
2. BAGIAN LOGIKA ILMIAH

Logika Ilmiah Material


Logika Ilmiah Formal
Logika material ialah logika
Merupakan sesuatu logika
yang dapat mengambil
yang berdasarkan
kesimpulan dengan
pertanyaan, oleh sebab itu
berdasarkan kondisi
pertanyaan yang dijadikan
objek/materi, sehingga
yakni sebagai dasar dalam
meteri ini menjadi dasar
membuat kesimpulan
dalam menciptakan
haruslah relevan,
pertanyaan
bentuk serta strukturnya
juga harus tepat
5
Cara berfikir logika

Logika Induktif

 Cara berfikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat


umum dari berbagai kasus yang bersifat individual
 Untuk itu, dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
mempunyai ruang yang khas dan terbatas dalam menyusun
argumentasi yang diakhiri dengan pertanyaan yang bersifat
umum

Logika Deduktif

 Cara berfikir dimana pertanyaan yang bersifat umum


ditarik kesimpulan yang bersifat khusus
 Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya
5 menggunakan pola berfikir silogisme
3. Prinsip logika ilmiah

Prinsip berfikir ilmiah adalah berfikir secara


logis dan empiris, logis yang berarti”Masuk
Akal” dan Empiris berarti “dibahas secara
mendalam berdasarkan faktayang dapat
dipetanggung jawabkan. Juga mampu
menggunakan akal budi untuk dapat
mempertimbangkan, memutuskan dan
mengembangkan, serta mampu
menggabungkan Deduksi dan Induksi

6
BERFIKIR ILMIAH

 Berfikir ilmiah merupakan suatu pemikiran


atau tindakan seorang manusia yang
menggunakan dasar-dasar dan ilmu tertentu.
 Berfikir ilmiah juga harus melalui proses yang
panjang dan benar karena akan menyakut
kebenaran.
 Berpikir ilmiah merupakan cara yang
digunakan oleh manusia dengan
menggunakan beberapa tahapan untuk
mencapai kesimpulan sah dari tujuan yang
ditentukan

7
Prinsip berfikir ilmiah

Prinsip penolakan
kemungkinan ketiga Prinsip identitas
(Principium Ekslusi (Principium Indentitas)
Tertii)

Prinsip kontradiksi Prinsip keindividuan


(Principium Contradictiris) (Principium Individuatinis)

Prinsip Alasan yang cukup (Prinsip Rationis


Sufficientis)
8
Prinsip penolakan kemungkinan ketiga
(Principium Ekslusi Tertii)

 Prinsip ini mengatakan bahwa antara


pengakuan dan pengingkaran kebenarannya
terletak pada salah satunya
 Pengakuan dan pengingkaran adalah
pertentangan yang mutlak
 Suatau proposisi selalu dalam keadaan benar
atau salah

9
Prinsip kontradiksi
(Principium Contradictiris)

 Pendapat yang bersifat positif disebut pengakuan


 Prinsip ini mengatakan bahwa pengingkaran sesuatu
tidak mungkin sama dengan pengakuan
 Sesuatu itu sama tetapi tidak benar-benar sama
 Dengan kata lain, dua kenyataan yang kontradiktris
tidak mungkin bersama-sama
 Tidak ada proporsi yang seklaigus benar atau salah

10
Prinsip identitas
(Principium Indentitas)

 Prinsip ini adalah dasar dari semua pemikiran


 Jika proposisi itu benar maka benarla itu
Misalnya, sesuatu hal adalah sama dengan
halnya sendiri dengan kata lain jika mengatakan 3
maka ia adalah 3 bukan A, B atau C

11
Prinsip keindividuan
(Principium Individuatinis)

 Prinsipini adalah penegasa prinsip pertama


 Sesuatu itu sama tetapi tidak benar-benar sama
 Keberan itu sama sesuai dengan porsinya masing-
masing
Misalnya, Ahmad mempunyai banyak persamaan sifat
dengan yang namanya Budi, benar tetapi walaupun
demikian tidak pernahlah si Ahmad sama persisi identik
dengan Budi

12
Prinsip Alasan yang cukup (Prinsip Rationis
Sufficientis)

 Prinsip ini sebelumnya melengkapi sekali lagi prinsip


identitas
 Jika A ya A
 Kalau A berubah menjadi B harus ada alasan yang
jelas

13
4. Aturan berfikir ilmiah

 Hindari kesalahan dan mengenali jenis, macam,


nama, kesalahan, dan sebab kesalahan tersebut
 Ketahui mengapa anda membuat sebuah
kesimpulan
 Cintailah defenisi yang tepat
 Mencintai kebenaran
 Mengetahui dengan sadar apa yang sedang
dikerjakan dan katakan
 Buat embeda dan klasifikasi yang semestinya

14
DAFTAR PUSTAKA

. Mundiri. 2014. logika.jakarta: rajawali pers


Arifin, Moch & Nurdyansyah.2018.Metodologi Penilitian Pendidikan.Jawa
Timur:UMSIDA Press
Thank youuuu

15

Anda mungkin juga menyukai