PENGETAHUAN DAN
PARADIGMA FILSAFAT
• Lukman Aditya
• Reivani Sania Putri Sari
• Rizki Ridhasyah
• Yonimah Nurul Husna
STRUKTUR ILMU PENGETAHUAN
Struktur ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan pengetahuan
sistematik terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan
atau dikoordinasikan agar dapat menjadi dasar teoritis atau
memberikan penjelasan termaksud. The Liang Gie (2000: 139)
Struktur ilmu dalam filsafat ilmu merupakan bagian yang penting
dipelajari mengingat ilmu merupakan suatu bangunan yang tersusun,
bersistem dan kompleks. Melalui ilmu kita dapat menjelaskan,
meramal dan mengontrol setiap gejala-gejala alam yang terjadi.
Tujuan akhir dari disiplin keilmuan yaitu mengembangkan sebuah teori
keilmuan yang bersifat utuh dan konsisten.
Kerangka dasar prosedur ini dapat diurutkan dalam depalan langkah sebagai
berikut:
Metode ilmiah
Teori
Hipotesis
Logika
Data informasi
Pembuktian
Evaluasi
Paradigma
METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran.
Dengan cara bekerja ini maka pengetahuan yang dihasilkan
diharapkan mempunyai karakteristik tertentu yang diminta oleh ilmu
pengetahuan, yang sifat rasional dan teruji yang memungkinkan tubuh
pengetahuan yang disusunnya merupakan pengetahuan yang dapat
diandalkan.
Secara garis besar metode ilmiah ada dua macam yaitu:
1. Bersifat umum
2. Metode penelitian/penyelidikan ilmiah.
Metode Ilmiah yang Bersifat Umum
Metode ilmiah yang bersifat umum dibagi dua, yaitu metode analitiko-
sintesis dan metode nondeduksi. Metode analitiko-sintesis
merupakan gabungan dari metode analisis dan metode sintesis.
Metode nondeduksi merupakan gabungan dari metode deduksi dan
metode induksi.
Metode Analisis: adalah cara penanganan terhadap suatu objek ilmiah
tertentu dengan cara memilah-milahkan pengertian yang satu dengan
yang lainnya.
Metode Sintesis: adalah cara penanganan terhadap suatu objek
tertentu dengan cara menggabungkan pengertian yang satu dengan
yang lainnya sehingga menghasilkan suatu pengetahuan yang baru.
Metode deduksi: adalah cara penanganan terhadap sesuatu
objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan mengenai hal-
hal bersifat khusus berdasarkan atas ketentuan hal-hal yang
bersifat umum.
Metode induksi: adalah cara penanganan terhadap suatu objek
tertentu dengan jalan menarik kesimpulan yang bersifat lebih
umum berdasarkan atas pemahaman atau pengamatan
terhadap sejumlah hal yang lebih khusus.
Metode Penelitian Ilmiah
Metode penelitian yang berbentuk daur/ metode siklus empiris
Metode siklus – empiris adalah cara penanganan terhadap suatu objek
ilmiah tertentu yang biasanya bersifat empiris – kealaman dan
penerepannya terjadi di tempat yang tertutup, seperti di dalam
laboratorium dan sebagainya.
Metode vertical atau yang berbentuk garis lempang/metode linier.
Metode vertical/berbentuk garis tegak lurus atau metode
linier/berbentuk garis lempang digunakan dalam penyelidikan yang
pada umumnya mempunyai objek materialnya hal-hal yang pada
dasarnya bersifat kejiwaan, yaitu yang lazimnya berupa atau terjelma
dalam tingkah laku manusia dalam berbagai bidang kehidupan seperti
dalam bidang politik, ekonomi, social dan sebagainya.
TEORI
Teori ilmu merupakan suatu
penjelasan rasional yang
berkesuaian dengan objek
yang dijelaskannya.
Biar bagaimanapun
meyakinkannya, sebuah
teori tetap harus didukung
oleh fakta empiris untuk
dapat dinyatakan dengan
benar.
Contoh : Teori keagenan /
Agency theory
Teori ilmiah harus memenuhi dua syarat utama yaitu :
Hubungan hipotesis ini diajukan dalam bentuk dugaan kerja atau teori,
yang merupakan dasar dalam menjelaskan kemungkinan hubungan
tersebut.
Probabilistik:
Pejelasan yang tidak bisa dijawab dengan pasti dikarenakan
keanekaragaman faktor yang mempemgaruhi
Abstraksi > Pengujian > Fakta (probabilitas) > Kesimpulan
Genetis:
Penjelasan yang didasari dengan usaha yang menerangkan hal-hal
yang terjadi sebelumnya
Abstraksi > Pengujian > Fakta (Historis) > Kesimpulan
Fungsional:
Penjelasan yang diperoleh dengan menyelidiki tempat dari objek yang
sedang diteliti
Abstraksi > Pengujian > Fakta (fungsional) > Kesimpulan
PARADIGMA
Seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam
bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Aspek filosofis dan metodologis dalam menemukan ilmu pengetahuan, yaitu:
dimensi ontologis ,dimensi epistemologis, dimensi aksiologis, dimensi retorik, dan
dimensi metodologis.
Paradigma ilmu pengetahuan yang dikembangkan dalam menemukan hakikat
realitas atau ilmu pengetahuan yaitu: Positivisme, Postpositivisme (Classical
Paradigm, Conventionalism Paradigm), Critical Theory (Realism) dan Constructivism.
Dikotomi pengaruh antar individu dan masyarakat: (i) dikotomi muncul akibat
asumsi umum bahwa individu dapat membentuk atau mengubah masyarakat (ii)
dikotomi muncul akibat asumsi umum bahwa "individu merupakan produk dari
masyarakat" (individual is created society); (iii) Dikotomi dari kedua pendapat itu
disintesiskan oleh Peter Berger, dalam model yang memiliki perspektif yang
tersangkut paut dengan hubungan antara anggota masyarakat (iv) model terakhir
itu akan mneghasilkan gambaran yang menyambung.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Habsyah
Pembuktian, apakah para filsuf barat yang memilih ateis adalah satu bentuk mereka
membuktikan agama dengan cara ilmiah
Teori tidak boleh kontradiktif dengan teori sebelumnya. Kontradiktif yang seperti
apa di dalam persyaratan tersebut
Achmad
Teori mendasari pemikiran masyarakat atau seseorang. Logika menjadi asas-asas
yang lurus dalam pemikiran seseorang. Paradigma menjadi dasar dalam pemikiran
seseorang. Pada konteks mana dalam ketiga aspek tersebut, dapat membentuk
pemikiran seseoorang ? Karena teori didasari oleh logika dan paradigma untuk
menyusun suatu teori.
Rohmah
Terkait tentang Paradigma dan Logika. Antara Ilmu akuntansi dengan
perkembangan IT. “Akuntansi yang berkembang sekarang lebih menggunakan IT,
dipandang dari sudut paradigma dan logika, seperti apa” ?
Ferdyan
Kerangka dasar strukur pengetahuan ilmiah. Keterkaitan antara satu sama lain
seperti apa?. Apakah urutan strukur pengetahuan ilmiah tersebut bersifat kaku atau
fleksibel ?