LOGIKA
MATEMATIKA
deduksi
INDUKSI Hasil
penelitian
LANGKAH-LANGKAH UMUM
METODE ILMIAH
1. Memilih atau mengidentifikasi masalah:
2. Menetapkan tujuan penelitian
3. Studi literatur
4. Merumuskan kerangka konsep penelitian
5. Merumuskan hipotesis
6. Merumuskan metoda penelitian
7. Pengumpulan data
8. Pengolahan dan analisis data
9. Membuat laporan penalitian (penyajian data)
BERFIKIR ILMIAH
Berfikir ilmiah = proses berfikir yang didasarkan pada
fakta dan logika (logis)
Kriteria berfikir:
Unsur logis-mempunyai logika tersendiri
Unsur analis-proses deduktif-induktif
Berfikir secara ilmiah:
Gabungan antara penalaran:
Deduktif: penalaran yang berpangkal dari
pernyataan yang bersifat umum, kemudian ditarik
kesimpulan yang berifat khusus.
Induktif: menarik suatu kesimpulan yang bersifat
umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus
(individual)
Dengan berpikir tentu ada unsur logis didalamnya yaitu
melalui sebuah penalaran ilmiah yang perlu dianalisis.
Nalar itu sendiri adalah merupakan sumber dari
berpikir dengan didukung oleh fakta (rasio), dimana
dengan rasio yang merupakan sumber utama dari
adanya kebenaran.
Sementara kebenaran dalam berpikir adalah suatu fakta
yang didapat melalui pengalaman manusia selama
hidup.
Contoh berpikir yang didukung oleh fakta
Ayam untuk hidup perlu makan, dll ?
Kesimpulan secara keseluruhan semua makhluk hidup
perlu makan.
PROSES BERFIKIR
Menurut Deway 1932 adalah sbb :
Mulanya timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi
terhadap alat, mengenal sifat atau dalam memenangkan
terhadap hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.
Rasa sulit tersebut sebenarnya perlu diberi definisi dalam
bentuk permasalahan
Kemudian timbul suatu kemungkinan pemecahan yang
berupa reka-reka (hipotesis)
Dari proses reka tersebut timbul ide-ide pemecahan yang
diuraikan secara rasional dengan jalan mengumpulkan
bukti-bukti (data dan informasi)
Kemudian dibuktikan melalui keterangan atau percobaan-
percobaan.
PENEMUAN KEBENARAN NON ILMIAH
Secara Kebetulan:
Penemuan secara tidak sengaja
Secara Common sense (akal sehat):
Penemuan sesuatu berdasarkan akal sehat
Melalui Wahyu:
Kebenaran diperoleh dari wahyu Tuhan, misalnya
dogma agama
Intuitif:
Kebenaran berdasarkan instuitif, melalui proses
diluar penalaran atau diluar proses berpikir.
Lanjutan
Karena Otoritas (wibawa)
Kebenaran diterima karena pengaruh dari otoritas
atau kewibawaan seseorang
Melalui “Trial and error”:
Kebenaran diperoleh dari pengulangan-
pengulangan usaha atau kegiatan.
Melalui Spekulasi:
Penemuan kebenaran ini sedikit lebih tinggi
tarafnya dari “trial and error”.
Pada “trial and error” tak ada panduan,
sedangkan pada spekulasi dibimbing oleh
pertimbangan-pertimbangan meskipun
kurang dipikirkan secara masak.
KEBENARAN ILMIAH